5
1 Presented by: M Anang Firmansyah STRATEGI PEMIMPIN PASAR Tujuan dari strategi bertahan adalah untuk mengurangi kemungkinan serangan, mengalihkan serangan ke daerah yang kurang berbahaya, dan memperkecil intensitasnya. Ada enam strategi pertahanan militer yang bisa digunakan oleh pemimpin pasar, yaitu: a. Pertahanan Posisi (Position Defense) Bentuk pertahanan yang paling mendasar adalah dengan membangun benteng yang kokoh dan sulit direbut di sekitar daerah kekuasaan. Namun, bila hanya mempertahankan atau menjaga posisi atau produk saat ini saja, itu merupakan suatu kesalahan besar (salah satu bentuk marketing myopia). Henry Ford dengan mobil hitam model T-nya yang jaya di awal abad 20 akhirnya jatuh, karena tetap mempertahafnkan mobil model T padahal pembeli sudah menuntut model yang bervariasi. Pertahanan yang bijaksana adalah dengan diversifikasi usaha, agar apabila satu unit bisnis dapat diserang, perusahaan tidak langsung mati. Bahkan perusahaan sebesar Coca-Cola pun merasa perlu melakukan diversifikasi ke peralatan penyulingan air dan plastik, serta membeli perusahaan sari buah.

Strategi pemimpin pasar,

Embed Size (px)

DESCRIPTION

www.didiarsandi.com, aneka resep kuliner, cara membuat, masakan ayam, daging, ikan, udang, cumi, sop, nasi, sambal, sayur, bumbu, hidangan, mie, kue kering, kue basah, roti, bahan, bawang, pempek, tahu, tempe, sdt, sdm, gr, gram, ml, lembar, lbr, batang, btg, sendok, siung, butir, potong, ekor, haluskan, rebus, goreng, kukus, air http://www.didiarsandi.com/2014/08/koleksi-gambar.html http://www.didiarsandi.com/2014/09/pernah-makan-di-warteg-beli-roti.html http://www.didiarsandi.com/2014/09/pengertian-patiseri-seni-mengolah-dan.html http://www.didiarsandi.com/2014/09/ruang-lingkup-patiseri-pengolahan-dan.html http://www.didiarsandi.com/2014/09/jenis-jenis-produk-yang-termasuk.html http://www.didiarsandi.com/2014/09/produk-pelengkap-patiseri.html http://www.didiarsandi.com/2014/09/2-pastry-cream.html http://www.didiarsandi.com/2014/09/3-meringue.html http://www.didiarsandi.com/2014/09/4-butter-cream.html http://www.didiarsandi.com/2014/09/5-glazing.html http://www.didiarsandi.com/2014/09/puding-kue-yang-tergolong-patiseri.html http://www.didiarsandi.com/2014/09/frozen-dessert.html http://www.didiarsandi.com/2014/09/dasar-tepung-terigu.html http://www.didiarsandi.com/2014/09/tepung-terigu-dengan-penambahan-bahan.html http://www.didiarsandi.com/2014/09/ke-enam-jenis-tepung-terigu-di-bakery.html http://www.didiarsandi.com/2014/09/ciri-ciri-tepung-terigu-berkualitas.html http://www.didiarsandi.com/2014/09/apa-itu-gluten-glutenin-gliadin.html http://www.didiarsandi.com/2014/09/penyimpanan-tepung.html http://www.didiarsandi.com/2014/09/pati.html http://www.didiarsandi.com/2014/09/tepung-beras.html http://www.didiarsandi.com/2014/09/tepung-ketan.html http://www.didiarsandi.com/2014/09/tepung-tapioka.html http://www.didiarsandi.com/2014/09/maizena.html http://www.didiarsandi.com/2014/09/kegunaan-air-dalam-adonan.html http://www.didiarsandi.com/2014/09/penggunaan-air-dalam-adonan.html http://www.didiarsandi.com/2014/09/ragi.html http://www.didiarsandi.com/2014/09/fungsi-utama-ragi.html http://www.didiarsandi.com/2014/09/macam-macam-bentuk-ragi.html http://www.didiarsandi.com/2014/09/daya-fermentasi-ragi-yeast.html http://www.didiarsandi.com/2014/09/sifat-sifat-ragi-dan-penyimpanannya.html http://www.didiarsandi.com/2014/09/enzim-dalam-ragi.html http://www.didiarsandi.com/2014/09/fungsi-gula-dalam-patiseri.html http://www.didiarsandi.com/2014/09/pemakaian-gula-pada-patiseri.html http://www.didiarsandi.com/2014/09/sifat-sifat-gula.html http://www.didiarsandi.com/2014/09/macam-macam-gula.html http://www.didiarsandi.com/2014/09/garam.html http://www.didiarsandi.com/2014/09/jumlah-pemakaian-garam.html http://www.didiarsandi.com/2014/09/lemak-fat.html http://www.didiarsandi.com/2014/09/produk-patiseri.html http://www.didiarsandi.com/2014/09/patiseri-2.html http://www.didiarsandi.com/2014/09/patiseri-3_67.html http://www.didiarsandi.com/2014/09/restoran-di-indonesia_20.html

Citation preview

Page 1: Strategi pemimpin pasar,

1

Presented by:

M Anang Firmansyah

STRATEGI PEMIMPIN PASAR

Tujuan dari strategi bertahan adalah untuk mengurangi kemungkinan

serangan, mengalihkan serangan ke daerah yang kurang berbahaya, dan

memperkecil intensitasnya. Ada enam strategi pertahanan militer yang bisa

digunakan oleh pemimpin pasar, yaitu:

a. Pertahanan Posisi (Position Defense)

Bentuk pertahanan yang paling mendasar adalah dengan membangun

benteng yang kokoh dan sulit direbut di sekitar daerah kekuasaan. Namun,

bila hanya mempertahankan atau menjaga posisi atau produk saat ini saja,

itu merupakan suatu kesalahan besar (salah satu bentuk marketing

myopia). Henry Ford dengan mobil hitam model T-nya yang jaya di awal

abad 20 akhirnya jatuh, karena tetap mempertahafnkan mobil model T

padahal pembeli sudah menuntut model yang bervariasi. Pertahanan yang

bijaksana adalah dengan diversifikasi usaha, agar apabila satu unit bisnis

dapat diserang, perusahaan tidak langsung mati. Bahkan perusahaan

sebesar Coca-Cola pun merasa perlu melakukan diversifikasi ke peralatan

penyulingan air dan plastik, serta membeli perusahaan sari buah.

Page 2: Strategi pemimpin pasar,

2

b. Pertahanan Samping (Flanking Defense)

Selain menjaga daerah kekuasaannya, pemimpin pasar juga perlu

membangun pos-pos pertahanan di luar daerahnya untuk melindungi front

yang lemah atau sebagai pangkalan penyerangan dalam serangan balik.

Beberapa supermarket yang membuat sendiri roti atau makanan lain untuk

memperkuat bauran berbagai makanan ecerannya merupakan contoh dari

pertahanan samping ini. Pertahanan seperti ini juga tidak ada artinya jika

dilakukan setengah-setengah. Kegagalan Ford dan General Motor

menangkis serbuan mobil-mobil ukuran kecil dari Jepang dan Eropa adalah

karena mereka separuh hati dalam merancang mobil ukuran kecil Vega

dan Pinto. Penilaian yang cermat terhadap setiap ancaman potensial harus

dilakukan, dan bila membahayakan, dibutuhkan komitmen serius untuk

menangkis ancaman tersebut. Contoh lainnya adalah Unilever yang

meluncurkan beberapa merek untuk produk yang sama, tetapi ditujukan

kepada segmen-segmen yang berbeda. Di antara merek-merek tersebut

adalah Lux, Citra, Vinolia, dan Lifebuoy (sabun), serta Rexona, Impuls,

Denim, dan Vinolia (deodoran).

c. Pertahanan Aktif Mendahului (Preemptive Defense)

Manuver pertahanan yang lebih agresif adalah menyerang lawan sebelum

lawan tersebut menyerang. Sistem pertahanan seperti ini mengandung

satu pesan bahwa mencegah lebih baik daripada mengobati. Misalnya

pemimpin pasar dapat menyerang pesaing yang pangsa pasarnya sedang

menuju suatu tingkat yang membahayakan atau dapat juga ia melakukan

gerilya, yaitu dengan memukul satu pesaing di sini, pesaing lain di tempat

lain, dan seterusnya, serta membiarkan masingmasing kehilangan

Page 3: Strategi pemimpin pasar,

3

keseimbangan. Pertahanan ofensif ini juga dapat dengan merangkum

pasar dalam Skala luas (grand market envelopment). Thompson dan

Strickland (1990) menggunakan istilah preemptive strikes, yang menurut

mereka bertujuan urttuk memperoleh posisi menguntungkan yang tidak

dapat diduplikasi oleh lawan. Hal ini dapat dilakukan dengan berbagai cara,

yaitu:

1. Memperluas kapasitas produksi hingga melampaui permintaan pasar,

sehingga lawan tidak berani memperluas kapasitasnya karena khawatir

akan terjadi kondisi penawaran berlimpah.

2. Mengikat sumber bahan mentah terbaik (terbesar) dan/atau pemasok

yang terpercaya dan berkualitas tinggi dengan cara kontrak jangka panjang

atau integrasi vertikal ke belakang.

3. Melayani pelanggan yang prestisius.

4. Mencari lokasi-lokasi geografis yang terbaik, misalnya dekat dengan

pasokan bahan mentah, dekat dengan pasar, tempat yang biaya

transportasinya murah, dan sebagainya.

5. Berusaha mendapatkan akses yang dominan atau eksklusif terhadap

distributor terbaik dalam suatu daerah yang dimasuki.

Kadangkala serangan aktif mendahului ini diadakan secara psikologis

saja. Dengan kata lain, pemimpin pasar mengirim pesan agar pesaing tidak

menyerang. Tentu saja metode ini tidak selalu berhasil. Beberapa

perusahaan besar malah menyadari bahwa memilih sistem pertahanan ini

yang terlalu luas sering tidak menguntungkan. Beberapa perusahaan ada

yang sengaja memancing lawan untuk menyerang dengan biaya yang

mahal supaya lawannya itu merugi dalam jangka panjang.

Page 4: Strategi pemimpin pasar,

4

d. Pertahanan Serangan Balik (Counteroffensive Defense)

Bila sebuah perusahaan pemimpin pasar diserang, maka reaksi

pertamanya adalah membalas serangan itu. Pemimpin pasar ini memiliki

pilihan strategi untuk menghadapi serangan secara frontal atau manuver

untuk menyerang lambung lawan, atau melancarkan gerakan menjepit

untuk memutuskan serangan dari pangkalan operasinya. Kadang-kadang

pangsa pasar dari pemimpin pasar menyusut dengan sangat cepat,

sehingga memang perlu diambil tindakan balasan. Namun perusahaan

pemimpin pasar yang mempunyai keunggulan strategi seringkali dapat

memulai serangan atau membalas serangan secara efektif hanya pada

waktu-waktu tertentu.

Dalam situasi tertentu, membiarkan serangan lawan berkembang

dulu sebelum membalas merupakan strategi yang dibutuhkan untuk

menyusun rencana serangan balik. Strategi menunggu ini kelihatannya

berbahaya, namun sebenarnya dengan strategi ini perusahaan dapat

mengidentifikasi celah-celah atau kelemahan dari tindakan lawan. Jika

daerah pemimpin pasar diserang, maka tindakan balasan yang efektif

adalah masuk ke daerah utama lawan sehingga sebagian pasukan pe-

nyerang harus kembali untuk mempertahankan wilayahnya.

Contoh penerapan strategi ini adalah ketika Unilever mengubah

semboyan Rinso dari 'mencuci sendid' menjadi 'mencuci tanpa mengucek'

sebagai reaksi atas kampanye Man Attack yang berbunyi 'mencuci dengan

sedikit mengucek'.

e. Pertahanan Bergerak (Mobile Defense)

Pertahanan bergerak ini dilakukan dengan jalan memperluas daerah

penjualan yang di masa depan dapat dipakai sebagai basis penyerangan

Page 5: Strategi pemimpin pasar,

5

atau pertahanan. Perluasan daerah ini dapat dilakukan dengan cara:

1. Perluasan pasar, yang menuntut perusahaan agar mengalihkan

perhatiannya dari produk yang sudah ada ke kebutuhan umum yang

mendasar dan banyak melibatkan R&D (Research and Development)

untuk mengembangkan teknologi sehubungan dengan kebutuhan tersebut.

Namun strategi ini jangan sampai menyalahi 2 prinsip. Prinsip pertama

adalah prinsip sasaran, yaitu sasaran yang ingin dicapai harus jelas dan

realistis. Prinsip kedua adalah prinsip massa, yaitu mengkonsentrasikan

semua usaha pada pusat kelemahan lawan. Bila yang menjadi tujuan

adalah usaha energi, maka ini terlalu luas, karena hampir semua bidang

dapat masuk ke dalamnya. Perluasan yang terlalu gencar malah dapat

mengurangi kekuatan perusahaan dalam persaingan saat ini.

2. Diversifikasi pasar ke beberapa industri yang tidak saling berkaitan

merupakan pilihan lain dalam rangka membangun keunggulan strategi.

f. Pertahanan Penciutan (Contraction Defense)

Perusahaan besar harus menyadari bahwa tidak mungkin seluruh daerah

penjualan dipertahankan. Kekuatan yang terlalu menyebar menyebabkan

pertahanan di masing-masing daerah berkurang. Maka jalan terbaik adalah

dengan kontraksi. Kontraksi yang terencana bukanlah suatu tindakan

menyerah, namun merupakan upaya melepaskan daerah penjualan yang

'kurus' dan mengatur kembali kekuatan di daerah penjualan yang 'gemuk'.

Strategi ini merupakan konsolidasi kekuatan bersaing perusahaan di pasar

serta memusatkan sumber daya pada posisi-posisi yang penting. Salah

satu Contoh perusahaan yang pernah menerapkannya adalah Matsushita

Electric yang memangkas lini produknya dari 5.000 hingga 1.200 pada

tahun 1988.