Upload
wwwdidiarsandicom
View
140
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
www.didiarsandi.com, aneka resep kuliner, cara membuat, masakan ayam, daging, ikan, udang, cumi, sop, nasi, sambal, sayur, bumbu, hidangan, mie, kue kering, kue basah, roti, bahan, bawang, pempek, tahu, tempe, sdt, sdm, gr, gram, ml, lembar, lbr, batang, btg, sendok, siung, butir, potong, ekor, haluskan, rebus, goreng, kukus, air http://www.didiarsandi.com/2014/08/koleksi-gambar.html http://www.didiarsandi.com/2014/09/pernah-makan-di-warteg-beli-roti.html http://www.didiarsandi.com/2014/09/pengertian-patiseri-seni-mengolah-dan.html http://www.didiarsandi.com/2014/09/ruang-lingkup-patiseri-pengolahan-dan.html http://www.didiarsandi.com/2014/09/jenis-jenis-produk-yang-termasuk.html http://www.didiarsandi.com/2014/09/produk-pelengkap-patiseri.html http://www.didiarsandi.com/2014/09/2-pastry-cream.html http://www.didiarsandi.com/2014/09/3-meringue.html http://www.didiarsandi.com/2014/09/4-butter-cream.html http://www.didiarsandi.com/2014/09/5-glazing.html http://www.didiarsandi.com/2014/09/puding-kue-yang-tergolong-patiseri.html http://www.didiarsandi.com/2014/09/frozen-dessert.html http://www.didiarsandi.com/2014/09/dasar-tepung-terigu.html http://www.didiarsandi.com/2014/09/tepung-terigu-dengan-penambahan-bahan.html http://www.didiarsandi.com/2014/09/ke-enam-jenis-tepung-terigu-di-bakery.html http://www.didiarsandi.com/2014/09/ciri-ciri-tepung-terigu-berkualitas.html http://www.didiarsandi.com/2014/09/apa-itu-gluten-glutenin-gliadin.html http://www.didiarsandi.com/2014/09/penyimpanan-tepung.html http://www.didiarsandi.com/2014/09/pati.html http://www.didiarsandi.com/2014/09/tepung-beras.html http://www.didiarsandi.com/2014/09/tepung-ketan.html http://www.didiarsandi.com/2014/09/tepung-tapioka.html http://www.didiarsandi.com/2014/09/maizena.html http://www.didiarsandi.com/2014/09/kegunaan-air-dalam-adonan.html http://www.didiarsandi.com/2014/09/penggunaan-air-dalam-adonan.html http://www.didiarsandi.com/2014/09/ragi.html http://www.didiarsandi.com/2014/09/fungsi-utama-ragi.html http://www.didiarsandi.com/2014/09/macam-macam-bentuk-ragi.html http://www.didiarsandi.com/2014/09/daya-fermentasi-ragi-yeast.html http://www.didiarsandi.com/2014/09/sifat-sifat-ragi-dan-penyimpanannya.html http://www.didiarsandi.com/2014/09/enzim-dalam-ragi.html http://www.didiarsandi.com/2014/09/fungsi-gula-dalam-patiseri.html http://www.didiarsandi.com/2014/09/pemakaian-gula-pada-patiseri.html http://www.didiarsandi.com/2014/09/sifat-sifat-gula.html http://www.didiarsandi.com/2014/09/macam-macam-gula.html http://www.didiarsandi.com/2014/09/garam.html http://www.didiarsandi.com/2014/09/jumlah-pemakaian-garam.html http://www.didiarsandi.com/2014/09/lemak-fat.html http://www.didiarsandi.com/2014/09/produk-patiseri.html http://www.didiarsandi.com/2014/09/patiseri-2.html http://www.didiarsandi.com/2014/09/patiseri-3_67.html http://www.didiarsandi.com/2014/09/restoran-di-indonesia_20.html
Citation preview
1
Presented by:
M Anang Firmansyah
STRATEGI PEMIMPIN PASAR
Tujuan dari strategi bertahan adalah untuk mengurangi kemungkinan
serangan, mengalihkan serangan ke daerah yang kurang berbahaya, dan
memperkecil intensitasnya. Ada enam strategi pertahanan militer yang bisa
digunakan oleh pemimpin pasar, yaitu:
a. Pertahanan Posisi (Position Defense)
Bentuk pertahanan yang paling mendasar adalah dengan membangun
benteng yang kokoh dan sulit direbut di sekitar daerah kekuasaan. Namun,
bila hanya mempertahankan atau menjaga posisi atau produk saat ini saja,
itu merupakan suatu kesalahan besar (salah satu bentuk marketing
myopia). Henry Ford dengan mobil hitam model T-nya yang jaya di awal
abad 20 akhirnya jatuh, karena tetap mempertahafnkan mobil model T
padahal pembeli sudah menuntut model yang bervariasi. Pertahanan yang
bijaksana adalah dengan diversifikasi usaha, agar apabila satu unit bisnis
dapat diserang, perusahaan tidak langsung mati. Bahkan perusahaan
sebesar Coca-Cola pun merasa perlu melakukan diversifikasi ke peralatan
penyulingan air dan plastik, serta membeli perusahaan sari buah.
2
b. Pertahanan Samping (Flanking Defense)
Selain menjaga daerah kekuasaannya, pemimpin pasar juga perlu
membangun pos-pos pertahanan di luar daerahnya untuk melindungi front
yang lemah atau sebagai pangkalan penyerangan dalam serangan balik.
Beberapa supermarket yang membuat sendiri roti atau makanan lain untuk
memperkuat bauran berbagai makanan ecerannya merupakan contoh dari
pertahanan samping ini. Pertahanan seperti ini juga tidak ada artinya jika
dilakukan setengah-setengah. Kegagalan Ford dan General Motor
menangkis serbuan mobil-mobil ukuran kecil dari Jepang dan Eropa adalah
karena mereka separuh hati dalam merancang mobil ukuran kecil Vega
dan Pinto. Penilaian yang cermat terhadap setiap ancaman potensial harus
dilakukan, dan bila membahayakan, dibutuhkan komitmen serius untuk
menangkis ancaman tersebut. Contoh lainnya adalah Unilever yang
meluncurkan beberapa merek untuk produk yang sama, tetapi ditujukan
kepada segmen-segmen yang berbeda. Di antara merek-merek tersebut
adalah Lux, Citra, Vinolia, dan Lifebuoy (sabun), serta Rexona, Impuls,
Denim, dan Vinolia (deodoran).
c. Pertahanan Aktif Mendahului (Preemptive Defense)
Manuver pertahanan yang lebih agresif adalah menyerang lawan sebelum
lawan tersebut menyerang. Sistem pertahanan seperti ini mengandung
satu pesan bahwa mencegah lebih baik daripada mengobati. Misalnya
pemimpin pasar dapat menyerang pesaing yang pangsa pasarnya sedang
menuju suatu tingkat yang membahayakan atau dapat juga ia melakukan
gerilya, yaitu dengan memukul satu pesaing di sini, pesaing lain di tempat
lain, dan seterusnya, serta membiarkan masingmasing kehilangan
3
keseimbangan. Pertahanan ofensif ini juga dapat dengan merangkum
pasar dalam Skala luas (grand market envelopment). Thompson dan
Strickland (1990) menggunakan istilah preemptive strikes, yang menurut
mereka bertujuan urttuk memperoleh posisi menguntungkan yang tidak
dapat diduplikasi oleh lawan. Hal ini dapat dilakukan dengan berbagai cara,
yaitu:
1. Memperluas kapasitas produksi hingga melampaui permintaan pasar,
sehingga lawan tidak berani memperluas kapasitasnya karena khawatir
akan terjadi kondisi penawaran berlimpah.
2. Mengikat sumber bahan mentah terbaik (terbesar) dan/atau pemasok
yang terpercaya dan berkualitas tinggi dengan cara kontrak jangka panjang
atau integrasi vertikal ke belakang.
3. Melayani pelanggan yang prestisius.
4. Mencari lokasi-lokasi geografis yang terbaik, misalnya dekat dengan
pasokan bahan mentah, dekat dengan pasar, tempat yang biaya
transportasinya murah, dan sebagainya.
5. Berusaha mendapatkan akses yang dominan atau eksklusif terhadap
distributor terbaik dalam suatu daerah yang dimasuki.
Kadangkala serangan aktif mendahului ini diadakan secara psikologis
saja. Dengan kata lain, pemimpin pasar mengirim pesan agar pesaing tidak
menyerang. Tentu saja metode ini tidak selalu berhasil. Beberapa
perusahaan besar malah menyadari bahwa memilih sistem pertahanan ini
yang terlalu luas sering tidak menguntungkan. Beberapa perusahaan ada
yang sengaja memancing lawan untuk menyerang dengan biaya yang
mahal supaya lawannya itu merugi dalam jangka panjang.
4
d. Pertahanan Serangan Balik (Counteroffensive Defense)
Bila sebuah perusahaan pemimpin pasar diserang, maka reaksi
pertamanya adalah membalas serangan itu. Pemimpin pasar ini memiliki
pilihan strategi untuk menghadapi serangan secara frontal atau manuver
untuk menyerang lambung lawan, atau melancarkan gerakan menjepit
untuk memutuskan serangan dari pangkalan operasinya. Kadang-kadang
pangsa pasar dari pemimpin pasar menyusut dengan sangat cepat,
sehingga memang perlu diambil tindakan balasan. Namun perusahaan
pemimpin pasar yang mempunyai keunggulan strategi seringkali dapat
memulai serangan atau membalas serangan secara efektif hanya pada
waktu-waktu tertentu.
Dalam situasi tertentu, membiarkan serangan lawan berkembang
dulu sebelum membalas merupakan strategi yang dibutuhkan untuk
menyusun rencana serangan balik. Strategi menunggu ini kelihatannya
berbahaya, namun sebenarnya dengan strategi ini perusahaan dapat
mengidentifikasi celah-celah atau kelemahan dari tindakan lawan. Jika
daerah pemimpin pasar diserang, maka tindakan balasan yang efektif
adalah masuk ke daerah utama lawan sehingga sebagian pasukan pe-
nyerang harus kembali untuk mempertahankan wilayahnya.
Contoh penerapan strategi ini adalah ketika Unilever mengubah
semboyan Rinso dari 'mencuci sendid' menjadi 'mencuci tanpa mengucek'
sebagai reaksi atas kampanye Man Attack yang berbunyi 'mencuci dengan
sedikit mengucek'.
e. Pertahanan Bergerak (Mobile Defense)
Pertahanan bergerak ini dilakukan dengan jalan memperluas daerah
penjualan yang di masa depan dapat dipakai sebagai basis penyerangan
5
atau pertahanan. Perluasan daerah ini dapat dilakukan dengan cara:
1. Perluasan pasar, yang menuntut perusahaan agar mengalihkan
perhatiannya dari produk yang sudah ada ke kebutuhan umum yang
mendasar dan banyak melibatkan R&D (Research and Development)
untuk mengembangkan teknologi sehubungan dengan kebutuhan tersebut.
Namun strategi ini jangan sampai menyalahi 2 prinsip. Prinsip pertama
adalah prinsip sasaran, yaitu sasaran yang ingin dicapai harus jelas dan
realistis. Prinsip kedua adalah prinsip massa, yaitu mengkonsentrasikan
semua usaha pada pusat kelemahan lawan. Bila yang menjadi tujuan
adalah usaha energi, maka ini terlalu luas, karena hampir semua bidang
dapat masuk ke dalamnya. Perluasan yang terlalu gencar malah dapat
mengurangi kekuatan perusahaan dalam persaingan saat ini.
2. Diversifikasi pasar ke beberapa industri yang tidak saling berkaitan
merupakan pilihan lain dalam rangka membangun keunggulan strategi.
f. Pertahanan Penciutan (Contraction Defense)
Perusahaan besar harus menyadari bahwa tidak mungkin seluruh daerah
penjualan dipertahankan. Kekuatan yang terlalu menyebar menyebabkan
pertahanan di masing-masing daerah berkurang. Maka jalan terbaik adalah
dengan kontraksi. Kontraksi yang terencana bukanlah suatu tindakan
menyerah, namun merupakan upaya melepaskan daerah penjualan yang
'kurus' dan mengatur kembali kekuatan di daerah penjualan yang 'gemuk'.
Strategi ini merupakan konsolidasi kekuatan bersaing perusahaan di pasar
serta memusatkan sumber daya pada posisi-posisi yang penting. Salah
satu Contoh perusahaan yang pernah menerapkannya adalah Matsushita
Electric yang memangkas lini produknya dari 5.000 hingga 1.200 pada
tahun 1988.