26
Bacalah dengan teliti, ini sangat penting!

Untuk sahabat

  • Upload
    azylamp

  • View
    140

  • Download
    2

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Untuk sahabat

Bacalah dengan teliti, ini sangat penting!

Page 2: Untuk sahabat

Pernah ada anak lelaki dengan watak buruk. Ayahnya memberi dia sekantung

penuh paku, dan menyuruh memaku satu batang paku di pagar pekarangan

setiap

kali dia kehilangan kesabarannya atau berselisih paham dengan orang lain.

Page 3: Untuk sahabat

Hari pertama dia memaku 37 batang di pagar.

Pada minggu-minggu berikutnya dia belajar untuk

menahan diri, dan jumlah paku yang dipakainya

berkurang dari hari ke hari.

Dia mendapatkan bahwa lebih gampang menahan diri

daripada memaku di pagar.

Page 4: Untuk sahabat

Akhirnya tiba hari ketika dia tidak perlu lagi memaku sebatang paku pun

dan dengan gembira disampaikannya hal itu kepada ayahnya.

Page 5: Untuk sahabat

Ayahnya kemudian menyuruhnya mencabut sebatang paku dari pagar setiap

hari

bila dia berhasil menahan diri/bersabar.

Hari-hari berlalu dan akhirnya tiba harinya dia bisa menyampaikan kepada

ayahnya

bahwa semua paku sudah tercabut dari pagar.

Page 6: Untuk sahabat

Sang ayah membawa anaknya ke pagar dan berkata:

”Anakku, kamu sudah berlaku baik,

tetapi coba lihat betapa banyak lubang yang ada di pagar.”

Page 7: Untuk sahabat

Pagar ini tidak akan kembali seperti semula.

Kalau kamu berselisih paham atau bertengkar dengan orang lain,

hal itu selalu meninggalkan luka seperti pada pagar.

Page 8: Untuk sahabat

Kau bisa menusukkan pisau di punggung orang dan mencabutnya kembali, tetapi akan meninggalkan luka. Tak peduli berapa kali kau meminta maaf/menyesal, lukanya tinggal. Luka melalui ucapan sama perihnya seperti luka fisik.

Kawan-kawan adalah perhiasan yang langka. Mereka membuatmu tertawa dan memberimu semangat. Mereka bersedia mendengarkan jika itu kau perlukan, mereka menunjang dan membuka hatimu. Tunjukkanlah kepada teman-temanmu betapa kau menyukai mereka.

Page 9: Untuk sahabat

Kirim surat ini kepada mereka yang kau anggap teman,

walaupun berarti kau mengembalikannya kepada yang mengirimnya

kepadamu.

Bila pesan ini kembali padamu, itu berarti bahwa kau mempunyai lingkaran

teman.

Page 10: Untuk sahabat

Untuk mengakhiri: ”Keindahan persahabatan adalah bahwa kamu tahu

kepada

siapa kamu dapat mempercayakan rahasia.” (Alessandro Manzoni)

Page 11: Untuk sahabat

Berilah kepada orang lebih dari yang mereka harapkan,

dan lakukan secara bijaksana.

Page 14: Untuk sahabat

Jangan permainkan harapan orang lain.

Mungkin kau bisa tersinggung,

tetapi itulah satu-satunya cara untuk menjalani

hidupmu.

Page 17: Untuk sahabat

Jika kau ditanya sesuatu yang tak ingin kau jawab, senyumlah,

dan tanya: ”Mengapa kamu mau tahu?"

Page 18: Untuk sahabat

Ingatlah bahwa kasih yang paling indah dan sukses yang terbesar

mengandung banyak risiko.

Page 19: Untuk sahabat

Jika kau kalah, jangan lupakan pelajaran dibalik kekalahan itu.

Page 22: Untuk sahabat

Tersenyumlah ketika menjawab tilpon,

orang yang menilponmu

akan mendengarnya dari suaramu.

Page 24: Untuk sahabat

Bila kau tidak mendapatkan apa yang kau

inginkan,

mungkin saja itu keberuntunganmu.

Page 25: Untuk sahabat

A note of apology.Mr. Desnoyers, Mr. Bogaerts, and Ms. Simoneau, I’m very sorry for replacing your message to Bahasa Indonesia without your permission.Actually, my father send me the original file (Nagels.pps) with his translation in a separate text. The best way I can catch the message is to combine both of them. And I think many of my fellow Indonesians agrees.

Father, after ‘Lees tussen de lijnen ’, I tried to make the Bahasa version sounds better. You are the best.

Thank you for sending me the message.

A son. 

Page 26: Untuk sahabat

Origineel bericht van ANDRÉ DESNOYERS