16
Disusun Oleh Nama : M. Ubazu Amirudin Dosen pengajar : R. Suryoto Edy Raharjo, S.T,,M.Eng NIM : 1310502026 Jurusan/Semester : Teknik Mesin S1 / V Perguruan Tinggi : UNIVERSITAS TIDAR FORMA TOR AC PARAR EL

Transformator

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Transformator

Disusun OlehNama : M. Ubazu AmirudinDosen pengajar : R. Suryoto Edy Raharjo, S.T,,M.EngNIM : 1310502026Jurusan/Semester : Teknik Mesin S1 / VPerguruan Tinggi : UNIVERSITAS TIDAR

TRAN

SFO

RMAT

OR AC

PA

RAR

EL

Page 2: Transformator

Pengertian Transformator AC

Transformator atau sering disingkat dengan istilah Trafo adalah suatu alat listrik yang dapat mengubah taraf suatu tegangan AC ke taraf yang lain. Maksud dari pengubahan taraf tersebut diantaranya seperti menurunkan Tegangan AC dari 220VAC ke 12 VAC ataupun menaikkan Tegangan dari 110VAC ke 220 VAC.

Page 3: Transformator

Prinsip KerjaKetika kumparan primer dialiri arus AC (bolak-balik) maka akan menimbulkan medan magnet atau fluks magnetik disekitarnya. Kekuatan Medan magnet (densitas Fluks Magnet) tersebut dipengaruhi oleh besarnya arus listrik yang dialirinya. Semakin besar arus listriknya semakin besar pula medan magnetnya. Fluktuasi medan magnet yang terjadi di sekitar kumparan pertama (primer) akan menginduksi GGL (Gaya Gerak Listrik) dalam kumparan kedua (sekunder) dan akan terjadi pelimpahan daya dari kumparan primer ke kumparan sekunder. Dengan demikian, terjadilah pengubahan taraf tegangan listrik baik dari tegangan rendah menjadi tegangan yang lebih tinggi maupun dari tegangan tinggi menjadi tegangan yang rendah.

Page 4: Transformator

Jenis Transformator

Trafo ini berguna untuk mengubah arus AC menjadi DC melalui lilitan gulungan primer dan sekunder. Biasanya digunakan untuk rangkaian catu daya. trafo jenis ini memiliki gulungan yang dapat mengubah tegangan listrik 110 volt sampai 220 volt. Gulungan tersebut ( lilitan ) dinamakan lilitan primer. Sebelum di ubah menjadi arus DC, tegangan listrik dialirkan melalui ribuan penghantar ( lilitan ) yang berakhir pada lilitan sekunder.

Trafo ( Transformator ) Adaptor

Page 5: Transformator

Lanjutan

Komponen ini banyak dijual di pasar dengan ukuran dan keperluan tertentu. sedangkan sifat-sifatnya adalah sebagi berikut :• Bentuk fisiknya empat persegi panjang dengan dilapisi

pelat tipis dan gulungan ditutup kertas. terdapat beberapa kaki, pada gulungan primer terdapaat tiga kaki sedangkan sekunder tidak kurang dari sembilan kaki

• Gulungan primer menerima arus AC PLN antara 110 - 240 Volt

• Gulungan sekunder menhasilkan arus DC setelah arus AC di proses pada kedua lilitan ini. tegangan yang di keluarkan mulai dari 4 sampai 12 volt

Page 6: Transformator

Trafo IF ( Frekuensi menengah )

Trafo ini digunakan untuk penguat frekunsi menengah, biasanya terdapat pada radio penerima jaman dulu. saat ini sudah jarang alat elektronika memakai trafo jenis ini. cara keja trafo ini adalah menangkap gelombang suara yang dipancarkan oleh radio pemancar kemudian di olah melalui komponen lainnya. selanjutnya dikeluarkan dalam bentuk suara ( bunyi ). Trafo IF ini memiliki bentuk fisik bujur sangkar, pada permukaanya tepat ditengah terdapat celah untuk memutar ketika membetulkan pancaran bunyi dari radio pemancar.

Page 7: Transformator

Lanjutan

Kelebihan dari trafo IF ini adalah :• Dapat diubah-ubah ketika mencari sasaran

pancaransecara tepat menggunakan obeng• Bentuknya kecil sehingga memudahkan

pemulaketika memasangnya• Tetap memiliki lilitan primer dan sekunder

Page 8: Transformator

Trafo Step UP / Down

Sesuai namanya, trafo ini mampu menaikkan dan menurunkan tegangan sesuai dengan alat elektronika yang digunakan. Artinya benda yang memiliki voltase 110 volt perlu trafo ini karena pada umunya PLN bertegangan 220 volt.Sifat dari trafo ini adalah sebagai berikut :• Menghasilkan tegangan lebih besar

apabila gulungan sekunder lebih banyak dari lilitan primer

• Mengubah tegangan dari 220 volt menjadi 100, 110 dan 220 volt

• Menaikkan tegangan dari 110 menjadi 200, 220 dan 240 volt

Page 9: Transformator

Trafo Output ( OT )

Komponen ini juga bisa di sebut trafo OT. Komponen ini banyak digunakan pada rangkaian amplifier, radio penerima, tape recorder dan seperangkat elektronika yang menghasilkan bunyi lainnya. Bentuk fisiknya hampir sama dengan trafo lainnya dhanya ukuran yang berbeda. Di dalamnya berisi lilitan coil dari nikelin. Besar kecilnya arus masuk tergantung dari lilitan tersebut.

Page 10: Transformator

Karakteristik Transformator Berbeban dan Tidak Berbeban

Bila kumparan primer transformator dihubungkan dengan sumber tegangan V1 yang sinusoid maka akan mengalir arus primer Io yang juga sinusoid dan dengn menganggap belitan N1 reaktif murni, Io akan tertinggal 90o dari V1 dan fluks sefasa dengn Io. Dengan mengabaikan rugi tahanan dan adanya fluks bocor: Arus primer Io yang mengalir dalam kenyataannya bukan merupakan arus induktif murni, tapi terdiri atas komponen: · Komponen arus pemagnetan (Im) · Komponen arus rugi tembaga (Ic)

KEADAAN TANPA BEBAN

Page 11: Transformator

KEADAAN BERBEBAN

Apabila kumparan skunder dihubungkan dengan beban ZL, I2 akan mengalir pada kumparan skunder dimana I2 = V2/ZL. Persaman arus yang mengalir: I1 = Io + I2’ Io = Im dianggap kecil N1 I1 = N2 I2 atau I1 / I2 = N2 / N1

Page 12: Transformator

Kerugian Dalam Transformator• kerugian tembaga. Kerugian dalam lilitan tembaga yang

disebabkan oleh resistansi tembaga dan arus listrik yang mengalirinya.

• Kerugian kopling. Kerugian yang terjadi karena kopling primer-sekunder tidak sempurna, sehingga tidak semua fluks magnet yang diinduksikan primer memotong lilitan sekunder. Kerugian ini dapat dikurangi dengan menggulung lilitan secara berlapis-lapis antara primer dan sekunder.

• Kerugian kapasitas liar. Kerugian yang disebabkan oleh kapasitas liar yang terdapat pada lilitan-lilitan transformator. Kerugian ini sangat memengaruhi efisiensi transformator untuk frekuensi tinggi. Kerugian ini dapat dikurangi dengan menggulung lilitan primer dan sekunder secara semi-acak (bank winding)

Page 13: Transformator

Lanjutan

• Kerugian histeresis. Kerugian yang terjadi ketika arus primer AC berbalik arah. Disebabkan karena inti transformator tidak dapat mengubah arah fluks magnetnya dengan seketika. Kerugian ini dapat dikurangi dengan menggunakan material inti reluktansi rendah.

• Kerugian efek kulit. Sebagaimana konduktor lain yang dialiri arus bolak-balik, arus cenderung untuk mengalir pada permukaan konduktor. Hal ini memperbesar kerugian kapasitas dan juga menambah resistansi relatif lilitan. Kerugian ini dapat dikurang dengan menggunakan kawat Litz, yaitu kawat yang terdiri dari beberapa kawat kecil yang saling terisolasi. Untuk frekuensi radio digunakan kawat geronggong atau lembaran tipis tembaga sebagai ganti kawat biasa.

• Kerugian arus Eddy. Kerugian yang disebabkan oleh ggl masukan yang menimbulkan arus dalam inti magnet yang melawan perubahan fluks magnet yang membangkitkan ggl. Karena adanya fluks magnet yang berubah-ubah, terjadi olakan fluks magnet pada material inti. Kerugian ini berkurang kalau digunakan inti berlapis-lapis.

Page 14: Transformator

Pararel TransformatorDua buah trafo jika disusun secara paralel dapat menghasilkan arus yang dua kali lipat besarnya. Jika setiap trafo menghasilkan (misalnya) 5A maka setelah disusun paralel kedua trafo itu akan menghasilkan arus sebesar 10A secara bersama-sama.Dua trafo yang dapat disusun seperti ini haruslah dua trafo yang benar-benar identik, yaitu jumlah serta arah gulungan primer dan sekundernya adalah sama antara satu dengan lainnya.Untuk mudah dan amannya adalah trafo dari merek serta type yang sama.

Page 16: Transformator

SEKIAN DAN TERIMAKASIH