Upload
profhariko
View
1.282
Download
6
Embed Size (px)
Citation preview
KONSELING EGO (KONEGO)ERIC ERICSON
Pandangan tentang manusia
Manusia tidak sekedar terikat oleh instink Melainkan Manusia Dipengaruhi o/ lingkungan Manusia mengutamakan fungsi ego yang
merupakan energi psikologikal individu
indvidu dalam kehidupannya perlu menyesuaikan diri dengan lingkungan.
Menurut Erikson egolah yang mengembangkan segala sesuatunya. Misalnya: kemampuan individu keadaan dirinyahubungan sosialnya dan penyaluran minatnya. Seorang individu haruslah memiliki ego yang sehat dan kuat guna merespon kondisi lingkungan sebagai salah satu proses beradaptasi
TAHAP PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN
Menurut Erickson:Basic Trust Vs Miss Basic Trust(0-
2tahun)Autonomy Vs Doubt (2-3 tahun)Inisiativ Vs Shame (3-5 tahun)Industry Vs Inferiority (6-11 tahun)Identity Vs Confusion (12-20 tahun)Intimacy Vs Isolasi (21-30 tahun)Generative Vs Stagnasi (30-55 tahun)Integritas Vs Despire (55 tahun lebih)
KATEGORI FUNGSI EGO
Ego merupakan energy psikologikal individu3 kategori fungsi Ego:
Impulse economics(Tingkah laku efisien yg dpt diterima lingkungan)
Kognitif function (Kemampuan berpikir logis/rasional)
Controlling function (hendaknya ada kontrol/pengawasan yg baik)
Proses perkembangan kepribadian
Jika ketiga fungsi ego berjalan dengan baik maka individu akan KES dan sebaliknya
Perkembangan tingkah laku salah suai
Terkait dg nilai-nilai yg kakuCoping behavior /pola tinglak tdk
tepat, tdk fleksibel, tdk rasional, tdk spontan
Interaksi antar individu tdk baikEgo strength lemahTdk diperkenankan merespon dg
tepat pd masa laluFungsi ego tidak berjalan dengan baik
Tujuan konseling dan proses konseling
Tujuan konseling: memperkuat ego ki
Memfungsikan ego klienMemperbaiki coping behaviorAdanya analisis masa lalu
Teknik konseling
Membina hubungan yang akrab dengan klien. Usaha yang dilakukan oleh konselor dipusatkan pada masalah
klien, khususnya thp masalah yang di dalamnya tampak ego yang lemah.
Pembahasan itu dipusatkan pada aspek-aspek kognitif dan aspek lain yang terkait
Mengembangkan situasi ambiguitas (keadaan bebas dan tak terbatas) yang dapat dibina
Konselor memberi kesempatan kepada klien untuk memunculkan perasaan yang ada dalam dirinya.
Klien diperkenankan mengemukakan kondisi diri yang mungkin berbeda dengan orang lain.
Konselor menyediakan fasilitas yang memungkinkan terjadinya transference melalui proyeksi.
Pada saat klien transference, konselor hendaknya melakukan kontra transference.
Konselor hendaknya melakukan diagnosis dengan dimensi-dimensinya, yaitu:
1. Perincian dari masalah yang sedang dialami klien saat
diselenggarakan konseling itu.
2. Sebab-sebab timbulnya masalah tersebut, bisa juga titik api
yang menyebabkan masalah tersebut menyebar.
3. Menentukan letak masalah, apakah pada kebiasaan klien, cara
bersikap atau cara merespon lingkungan.
4. Kekuatan dan kelemahan masing-masing orang yang
bermasalah. Membangun fungsi ego yang baru dengan cara:
1. Berdasarkan diagnosis dan gagasan tersebut diberikan upaya
pengubahan tingkah laku
2. Pembuatan kontrak untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang
telah diputuskan dalam konseling.