Upload
brawijaya
View
2.293
Download
5
Embed Size (px)
Citation preview
Esai
KONDISI RUMAH SEHAT DAN LINGKUNGANNYA
Mata Kuliah: Permukiman Kota
Dewi Rifka Pakaya
0810660032
Perencanaan Wilayah dan Kota
Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
Malang 2009
KONDISI RUMAH SEHAT DAN LINGKUNGANNYA
Dewi Rifka Pakaya
(0810660032)
Rumah adalah salah satu kebutuhan primer manusia. Sebagai tempat
hunian untuk melindungi kita dari teriknya sinar matahari dan derasnya hujan,
rumah tentu saja punya beberapa kriteria yang akan diperlukan dalam
pembangunannya. Rumah atau tempat hunian yang pantas harus memenuhi
persyaratan rumah sehat sebab sebagai kebutuhan primer, tentu saja kita
menghabiskan sebagian besar waktu kita di rumah, khususnya ibu rumah tangga.
Oleh karena itu, rumah yang kita tinggali harus bisa memenuhi syarat rumah
layak huni, agar kita yang tinggal didalamnya tidak menerima dampak negatif dari
rumah itu.
Masalah perumahan telah diatur dalam Undang-Undang pemerintahan
tentang perumahan dan pemukiman No.4/l992 bab III pasal 5 ayat l yang berbunyi
“Setiap warga negara mempunyai hak untuk menempati dan atau menikmati dan
atau memiliki rumah yang layak dan lingkungan yang sehat, aman , serasi, dan
teratur”
Sebuah rumah harus memenuhi syarat rumah sehat untuk dapat dihuni dan
disebut layaknya rumah. Beberapa syarat rumah sehat antara lain adalah:
Sirkulasi udara yang baik.
Penerangan yang cukup.
Air bersih terpenuhi.
Pembuangan air limbah diatur dengan baik agar tidak menimbulkan
pencemaran.
Bagian-bagian ruang seperti lantai dan dinding tidak lembab serta tidak
terpengaruh pencemaran seperti bau, rembesan air kotor maupun udara
kotor.
Berdasarkan hal tersebut, kondisi rumah di Indonesia saat ini belum
semuanya memadai dan sesuai dengan syarat kesehatan. Akan tetapi, sudah mulai
banyak rumah yang dibuat berdasarkan aturan kesehatan standar yang dianjurkan
pemerintah. Diantaranya, pembangunan rumah saat ini mulai memperhatikan
kondisi kesehatan untuk penghuninya. Khusus Kota Malang yang merupakan kota
pendidikan, sebagian besar rumah-rumah yang bertebaran adalah rumah untuk
disewakan atau dengan kata lain biasa disebut kos-kosan. Kos-kosan yang ideal
harusnya tidak memiliki terlalu banyak penghuni, sebab penghuni yang terlalu
banyak akan membuat suasana belajar tidak kondusif.
Selain penghuni kos yang relative sedikit, menurut beberapa mahasiswa,
kos-kosan seharunya memiliki pembantu atau orang yang bisa mengerjakan
pekerjaan harian di kos-kosan. Keinginan tersebut didasari dengan alasan bahwa
mahasiswa mempunyai kesibukan masing-masing yang tidak memungkinkan
untuk menyelesaikan tugas-tugas harian seperti mengepel, menyapu ruang tamu,
atau menata ruangan santai di kos-kosan. di samping itu, sarana dan prasarana
yang disediakan
oleh pemilik kos-
kosan rata-rata
sama di setiap
kos-kosan.
Menurut
saya, mengacu
pada data di atas,
kos-kosan atau tempat tinggal saya sudah dapat dikatakan memenuhi syarat
kesehatan. Penghuni kos-kosan yang hanya berjumlah sekitar 13 orang
memungkinkan kami mendapat suasana belajar yang baik dan kondusif.
Untuk bagian syarat sirkulasi udara, rumah kos ini sudah sangat memenuhi
kriteria, sebab di tengah rumah kos ada taman hijau yang cukup untuk
menyegarkan hawa. Sirkulasi udara lancar sebab di depan kamar kos, bukanlah
bangunan atau kamar kos lain, akan tetapi ruang terbuka yang langsung ke alam.
Hal ini menyebabkan udara bersih dan segar bisa langsung masuk ke dalam
kamar-kamar kos dan tidak menimbulkan suasana pengap yang menyesakkan
pernapasan.
Oleh karena kamar yang langsung menghadap ke ruang terbuka, maka
pencahayaan di dalam kamarpun cukup cahaya matahari dapat langsung masuk ke
kamar-kamar kos karena di samping jendela, di depan kamar tidak ada bangunan
yang bisa menghalangi masuknya cahaya matahari. Cahaya matahari yang masuk
bisa membunuh bakteri atau kuman yang mungkin ada di udara.
Dilihat dari segi sarana dan prasarana umum, kos ini sudah memiliki kamar
mandi sejumlah 3 buah untuk dipakai oleh penghuni kos. Kamar mandi ini
dilengkapi dengan bak air yang cukup untuk menampung air. Air yang tersedia
pun adalah air bersih yang cukup dipakai oleh seluruh penghuni kos, untuk mandi,
mencuci, dan keperluan-keperluan lain. Ditinjau dari sisi kesehatan, rumah kos ini
sudah memiliki tempat cuci baju, dapur dan tempat cuci piring sendiri yang
terpisah. Jemuran pun ada dan berada di lantai dua, langsung dibawah sinar
matahari.
Pengolahan limbah di rumah kos ini layaknya rumah-rumah di Indonesia
pada umumnya, menyatukan limbah rumah tangga dengan limbah air hujan yang
seharusnya dipisah. Akan tetapi, untuk limbah padat seperti sisa makanan,
disediakan tempat sampah di dapur dan di tempat cuci piring, sehingga limbah
bekas makan tidak dibuang ke saluran air yang dapat menghambat jalannya aliran
air. Di depan kamar masing-masing penghuni kos juga ada tempat sampah,
sehingga sampah tidak bertebaran di mana-mana.
Rumah kos ini tergolong rumah permanen karena dindingnya tembok bata
dan lantainya sudah dipasangi tegel. Hal ini mencegah merembesnya air dari luar,
sehingga dinding dan lantai tidak lembab. Keuntungan lainnya adalah dengan
lantai tegel, proses membersihkan lantai cukup mudah walaupun tidak ada
pembantu.
Lingkungan sekitar rumah kos cukup teratur, rapi dan bersih. Di bagian
depan rumah kos ada taman yang rajin dirawat oleh ibu kos. Sehingga suasana
depan rumah kos terlihat cukup asri dan nyaman. Setiap malam ada petugas yang
berpatroli dan memastikan semuanya aman sehingga penghuni rumah kos
sepanjang halan ini bisa merasa aman. Di jalan depan rumah kos disediakan
tempat sampah untuk umum. Sampah dari tempat tersebut diambil secara rutin
setiap hari oleh petugas, sehingga tidak ada penumpukan sampah yang
menggangu lingkungan dan penghuni rumah kos. Hanya saja, jarak antara rumah
yang cukup dekat juga agak menghawatirkan jika terjadi kebakaran.
Berdasarkan hal-hal tersebut, maka saya dapat menyimpulkan bahwa rumah
kos saya sudah cukup memenuhi syarat kesehatan sebagai rumah layak huni.
Rumah yang bisa member kenyamanan dan keamanan bagi penghuninya, dan
menjaga kelestarian lingkungannya.
Daftar Pustaka
Prabu. 2009. Rumah Sehat. (online) prabu.wordpress.com/kesehatan-
lingkungan/rumah-sehat