36
1 STATUTA PSSI SUMATERA SELATAN STATUTA ASOSIASI PSSI PROVINSI SUMATERA SELATAN BAB I U M U M Pasal 1 Ketentuan Umum 1. Anggota adalah anggota asosiasi PSSI Provinsi Sumatera Selatan yang terdiri dari Asosiasi PSSI Kabupaten/Kota, klub sepakbola profesional, klub sepakbola amatir, klub futsal, klub sepakbola wanita, Asosiasi Wasit, Asosiasi Pelatih dan Asosiasi Pemain di wilayah Sumatera Selatan . 2. Badan Peradilan adalah badan peradilan Asosiasi PSSI Provinsi Sumatera Selatan yang terdiri dari Komisi Disiplin dan Komisi Banding. 3. Ketua adalah Ketua Asosiasi PSSI Provinsi Sumatera Selatan. 4. Klub adalah Klub sepakbola anggota PSSI. 5. Kode Disiplin adalah Kode Disiplin Asosiasi PSSI Provinsi Sumatera Selatan. 6. Komite Eksekutif adalah Komite Eksekutif PSSI Sumatera Selatan. 7. Kongres adalah Kongres biasa Asosiasi PSSI Provinsi Sumatera Selatan. 8. Kongres Luar Biasa adalah kongres luar biasa Asosiasi PSSI Provinsi Sumatera Selatan. 9. Official adalah seluruh pengurus Asosiasi PSSI Provinsi Sumatera Selatan termasuk pelatih, manajer, pengawas pertandingan, wasit kehormatan, wasit, inspektur wasit, asisten wasit serta orang yang ditunjuk bertanggung jawab terhadap hal teknis, medis dan administratif ke PSSI, Anggota dan klub di wilayah Provinsi Sumatera Selatan. 10. Pemain adalah atlet sepakbola yang berstatus profesional dan amatir yang terdaftar di PSSI. 11. Provinsi adalah Provinsi Sumatera Selatan. 12. PSSI adalah Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia yang merupakan satu- satunya organisasi sepakbola nasional di wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. 13. PSSI Sumatera Selatan adalah Asosiasi PSSI Provimsi Sumatera Selatan yang merupakan anggota PSSI.

Statuta Asosiasi PSSI Sumsel

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Statuta Asosiasi PSSI Sumsel

Citation preview

Page 1: Statuta Asosiasi PSSI Sumsel

1 STATUTA PSSI SUMATERA SELATAN

STATUTA ASOSIASI PSSI PROVINSI SUMATERA SELATAN

BAB I

U M U M

Pasal 1

Ketentuan Umum

1. Anggota adalah anggota asosiasi PSSI Provinsi Sumatera Selatan yang terdiri

dari Asosiasi PSSI Kabupaten/Kota, klub sepakbola profesional, klub

sepakbola amatir, klub futsal, klub sepakbola wanita, Asosiasi Wasit, Asosiasi

Pelatih dan Asosiasi Pemain di wilayah Sumatera Selatan .

2. Badan Peradilan adalah badan peradilan Asosiasi PSSI Provinsi Sumatera

Selatan yang terdiri dari Komisi Disiplin dan Komisi Banding.

3. Ketua adalah Ketua Asosiasi PSSI Provinsi Sumatera Selatan.

4. Klub adalah Klub sepakbola anggota PSSI.

5. Kode Disiplin adalah Kode Disiplin Asosiasi PSSI Provinsi Sumatera Selatan.

6. Komite Eksekutif adalah Komite Eksekutif PSSI Sumatera Selatan.

7. Kongres adalah Kongres biasa Asosiasi PSSI Provinsi Sumatera Selatan.

8. Kongres Luar Biasa adalah kongres luar biasa Asosiasi PSSI Provinsi

Sumatera Selatan.

9. Official adalah seluruh pengurus Asosiasi PSSI Provinsi Sumatera Selatan

termasuk pelatih, manajer, pengawas pertandingan, wasit kehormatan,

wasit, inspektur wasit, asisten wasit serta orang yang ditunjuk bertanggung

jawab terhadap hal teknis, medis dan administratif ke PSSI, Anggota dan

klub di wilayah Provinsi Sumatera Selatan.

10. Pemain adalah atlet sepakbola yang berstatus profesional dan amatir yang

terdaftar di PSSI.

11. Provinsi adalah Provinsi Sumatera Selatan.

12. PSSI adalah Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia yang merupakan satu-

satunya organisasi sepakbola nasional di wilayah hukum Negara Kesatuan

Republik Indonesia.

13. PSSI Sumatera Selatan adalah Asosiasi PSSI Provimsi Sumatera Selatan yang

merupakan anggota PSSI.

Page 2: Statuta Asosiasi PSSI Sumsel

2 STATUTA PSSI SUMATERA SELATAN

14. PSSI Kabupaten/Kota adalah Asosiasi PSSI Kabupaten/Kota yang merupakan

Badan pelaksana organisasi di tingkat Kabupaten/Kota.

15. Sekretaris adalah Sekretaris Asosiasi PSSI Provinsi Sumatera Selatan.

16. Statuta adalah Statuta Asosiasi PSSI Provinsi Sumatera Selatan.

Pasal 2 Nama, Tempat dan Waktu

1. Organisasi ini diberi nama Asosiasi Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia

Provinsi Sumatera Selatan dan selanjutnya disebut PSSI Sumatera Selatan.

2. PSSI Sumatera Selatan adalah anggota PSSI dan tunduk pada statuta PSSI.

3. Kantor PSSI Sumatera Selatan berada di ibukota Provinsi.

4. Bendera PSSI Sumatera Selatan adalah bendera PSSI dengan nama Provinsi

dibawahnya.

5. Emblem PSSI Sumatera Selatan adalah lambang daerah Provinsi dengan

logo organisasi PSSI di dalamnya.

Pasal 3

Dasar, Azas, Status, Prinsip dan Wewenang

1. PSSI Sumatera Selatan didirikan berdasarkan Pancasila dan Undang-undang

Dasar 1945.

2. PSSI Sumatera Selatan berazaskan persatuan dan kesatuan bangsa dengan

dilandasi semangat pengabdian dan berpegang teguh pada nilai-nilai

sportivitas dan profesionalisme untuk menghasilkan prestasi sepakbola

daerah yang berkualitas agar dapat mendukung peningkatan mutu

sepakbola nasional.

3. PSSI Sumatera Selatan adalah satu-satunya organisasi sepakbola di wilayah

Provinsi yang bersangkutan yang berwenang mengatur, mengurus dan

menyelenggarakan semua kegiatan atau kompetisi sepakbola di wilayahnya

sesuai regulasi dan/atau peraturan yang ditetapkan oleh PSSI.

4. PSSI Sumatera Selatan berada dalam posisi netral secara politik, suku,

agama dan ras serta tidak mengenal perbedaan gender, dan menolak setiap

Page 3: Statuta Asosiasi PSSI Sumsel

3 STATUTA PSSI SUMATERA SELATAN

bentuk diskriminasi terhadap suatu negara, daerah, kelompok minoritas,

perorangan, gender, bahasa, suku, agama, ras dan politik.

Pasal 4

Tujuan dan Kegiatan 1. PSSI Sumatera Selatan bertujuan untuk :

a. Mengembangkan dan mempromosikan sepakbola secara terus menerus,

mengatur dan mengawasinya di seluruh wilayah Provinsi dengan

semangat fair play dan menyatukannya melalui pendidikan, pelatihan

dan pengembangan sepakbola khususnya sepakbola usia dini;

b. Mengorganisir dan mengkoordinasikan seluruh pelaksanaan kompetisi

dan turnamen resmi yang bersifat lokal, serta pertandingan lainnya yang

yang diselenggarakan di wilayahnya;

c. Melindungi kepentingan Anggota;

d. Menyusun peraturan-peraturan dan ketentuan-ketentuan tentang

penyelenggaraan sepakbola di Provinsi dan memastikan

penegakkannya;

e. Mencegah segala bentuk dan cara yang dapat merusak integritas

pertandingan/kompetisi atau pelecehan terhadap peraturan sepakbola;

f. Mencegah segala pelanggaran Statuta PSSI, Statuta, peraturan-

peraturan, instruksi dan keputusan-keputusan yang dikeluarkan FIFA,

AFC dan PSSI serta Laws of the Game dan memastikan bahwa semua

peraturan tersebut dipatuhi oleh seluruh Anggota;

g. Membentuk metode dan sistem yang tepat untuk mencegah terjadinya

intervensi dari pihak manapun yang mengakibatkan terciderainya nilai-

nilai sportivitas dalam sepakbola;

h. Memelihara hubungan internal di wilayah Provinsi, antar Provinsi, antar

anggota PSSI dan lembaga/badan/mitra kerja PSSI Sumatera Selatan.

2. Untuk mencapai tujuan tersebut, PSSI Sumatera Selatan melaksanakan

usaha-usaha sebagai berikut :

Page 4: Statuta Asosiasi PSSI Sumsel

4 STATUTA PSSI SUMATERA SELATAN

a. Menyusun peraturan dan ketetapan yang berkaitan dengan pelaksanaan

pembinaan sepakbola di Provinsi sesuai dengan program PSSI serta

memastikan hal tersebut dilaksanakan sesuai peraturan;

b. Melaksanakan kompetisi antar klub amatir di tingkat Provinsi sesuai

dengan regulasi, peraturan dan/atau pedoman yang ditetapkan oleh

PSSI;

c. Mengawasi kompetisi antar klub amatir tingkat nasional yang

diselenggarakan di wilayahnya;

d. Mengembangkan sistem sepakbola yang maju, modern dan profesional

serta mencegah perilaku yang dapat merusak sportivitas dan prinsip fair

play;

e. Melakukan segala upaya untuk mencegah serta menentang

penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang lainnya dalam

persepakbolaan;

f. Mencari sumber-sumber pendanaan yang sah untuk kelancaran program

kerja dan menjaga semua hak komersial serta inventaris yang menjadi

milik PSSI Sumatera Selatan;

3. PSSI Sumatera Selatan akan meningkatkan dan mengembangkan hubungan

persahabatan antar Anggota, Pemain, Ofisial, dan masyarakat.

Pasal 5

Keharusan Mematuhi

PSSI Sumatera Selatan harus mematuhi Statuta PSSI, regulasi organisasi PSSI,

peraturan-peraturan, instruksi, keputusan dan Kode Etik yang dikeluarkan FIFA,

AFC, dan PSSI dalam melaksanakan kegiatan sepakbola.

Page 5: Statuta Asosiasi PSSI Sumsel

5 STATUTA PSSI SUMATERA SELATAN

BAB II

KEANGGOTAAN

Pasal 6

Pengesahan, Skorsing dan Pemecatan

1. Kongres adalah lembaga yang berwenang menetapkan apakah akan

mengakui atau mengesahkan, menghentikan sementara atau menskorsing

atau memberhentikan Anggota.

2. Penetapan sebagai Anggota dapat diberikan jika pemohon memenuhi

persyaratan-persyaratan yang dikeluarkan PSSI Sumatera Selatan.

3. Keanggotaan dapat berakhir melalui pengunduran diri atau pemberhentian.

Kehilangan hak keanggotaaan tidak membebaskan anggota yang

diberhentikan dari kewajiban keuangannya terhadap PSSI Sumatera Selatan

atau kepada Anggota PSSI lainnya, sebaliknya menyebabkan pembatalan

atas semua hak keanggotaannya secara otomatis.

Pasal 7

Pengesahan Keanggotaan

1. Anggota PSSI Sumatera Selatan adalah :

a. Asosiasi PSSI Kabupaten/Kota yang berada di wilayah Provinsi;

b. Klub profesional yang berada wilayah Provinsi;

c. Klub amatir yang berada wilayah Provinsi;

d. Asosisasi futsal Provinsi;

e. Asosiasi sepakbola wanita anggota PSSI yang berada di wilayah Provinsi;

f. Asosiasi Wasit yang berada di wilayah Provinsi;

g. Asosiasi Pelatih yang berada di wilayah Provinsi;

h. Asosiasi Pemain yang berada di wilayah Provinsi;

2. Setiap entitas sebagaimana disebutkan di dalam pasal (1) yang berniat

untuk menjadi anggota PSSI Sumatera Selatan harus mengajukan

permohonan secara tertulis kepada Sekretariat PSSI Sumatera Selatan untuk

kemudian ditembuskan ke PSSI.

Page 6: Statuta Asosiasi PSSI Sumsel

6 STATUTA PSSI SUMATERA SELATAN

Pasal 8

Permohonan dan Prosedur untuk menjadi Anggota 1. Prosedur untuk pengesahan menjadi anggota diatur dalam peraturan khusus

yang dibuat setelah disetujui oleh Komite Eksekutif.

2. Komite Eksekutif harus meminta Kongres untuk memutuskan apakah

Kongres akan mengesahkan atau tidak mengesahkan Pemohon sebagai

Anggota. Pemohon dapat pula menyatakan alasan permohonannya kepada

Kongres.

3. Anggota baru memperoleh hak-hak dan kewajiban-kewajiban

keanggotaannya pada saat keanggotaannya disahkan. Delegasi anggota

baru tersebut langsung mempunyai hak untuk mengeluarkan suara dan

dipilih.

Pasal 9

Hak Anggota

1. Anggota PPSI Sumatera Selatan memiliki hak-hak sebagai berikut :

a) Ikut serta dalam kongres, mendapatkan informasi mengenai agenda

rapat sebelumnya, diberikan panggilan untuk hadir pada Kongres yang

disampaikan dalam waktu yang di tentukan dan melaksanakan hak

pilihnya;

b) Menyusun proposal untuk dimasukkan ke dalam agenda kongres;

c) Mengusulkan calon-calon untuk dipilih pada semua badan-badan PSSI

Sumatera Selatan;

d) Mendapat informasi mengenai aktifitas PSSI Sumatera Selatan melalui

badan-badan resmi PSSI Sumatera Selatan;

e) Ikut serta dalam kompetisi-kompetisi dan/atau kegiatan sepakbola lainnya

yang diadakan oleh PSSI Sumatera Selatan.

f) Menjalankan semua hal-hal yang terdapat pada dan lahir dari Statuta ini

dan regulasi organisasi PSSI Sumatera Selatan Serta Regulasi organisasi

PSSI Sumatera Selatan serta regulasi PSSI.

3. Pelaksanaan hal-hak tersebut tunduk pada ketentuan-ketentuan lain yang

terdapat pada statuta ini dan peraturan-peraturan lain yang berlaku.

Page 7: Statuta Asosiasi PSSI Sumsel

7 STATUTA PSSI SUMATERA SELATAN

Pasal 10

Kewajiban Anggota

1. Para Anggota mempunyai kewajiban-kewajiban sebagai berikut :

a) Mematuhi secara keseluruhan statuta PSSI, regulasi, organisasi PSSI,

Statuta, Regulasi PSSI Sumatera Selatan, Peraturan-peraturan, instruksi

dan keputusan-keputusan FIFA, AFC,PSSI dan PSSI Sumatera Selatan

serta memastikan bahwa semua peraturan tersebut juga dilaksanakan

oleh anggota-anggotanya;

b) Memastikan bahwa pemilihan dilakukan oleh badan pembuat keputusan;

c) Ikut serta dalam kompetisi dan kegiatan sepakbola dan kegiatan

sepakbola lainnya yang diadakan oleh PSSI dan PSSI Sumatera Selatan;

d) Membayar iuran anggota;

e) Membuat ketentuan khusus di dalam statuta yang menyatakan bahwa

setiap perselisihan yang memerlukan penyelesaian melalui pengadilan

arbitrase yang melibatkan dirinya atau salah satu Anggotanya dalam

kaitannya dengan statuta PSSI, Statuta, seluruh peraturan, instruksi dan

keputusan-keputusan FIFA, AFC, PSSI dan PSSI Sumatera Selatan harus

diajukan hanya pada yurisdiksi yang tunduk pada ketentuan FIFA, AFC

dan PSSI dan dilarang mengajukan perselisahan tersebut kepada

pengadilan Negara dan/ atau badan arbitrase dan alternatif penyelesaian

sengketa lainya;

f) Memberikan kepada PSSI Sumatera Selatan dan PSSI setiap ada

perubahan statuta dan peraturan-peraturan lainnya serta mendaftar

ofisial atau pihak penandatanganan yang berwenang dan berhak atau

menandatangani perjanjian yang mengikat secara hukum dengan pihak

ketiga;

g) Mematuhi laws of the game yang di tentukan oleh Internasioanl football

Association Board dan memastikan bahwa peraturan-peraturan tersebut

juga dihormati oleh anggotanya yang bersifat wajib;

h) Tidak menjalin hubungan keolahragaan dengan pihak yang tidak dikenal

atau dengan Anggota yang diskorsing atau dikeluarkan;

Page 8: Statuta Asosiasi PSSI Sumsel

8 STATUTA PSSI SUMATERA SELATAN

i) Menjalankan prinsip-prinsip loyalitas, integritas dan perilaku sportif yang

mencermunkan prinsip fair play yang di atur secara khusus dalam suatu

ketentuan di dalam statuta atau akta pendiriannya;

j) Mengelola daftar Anggota dan memperbaharuinya secara berkala;

k) Mematuhi semua kewajiban-kewajiban lainnya yang terdapat pada

statuta dan regulasi/peraturan lainnya yang dikeluarkan FIFA, AFC, PSSI,

dan PSSI Sumatera Selatan.

2. Pelanggaran atas kewajiban-kewajiban tersebut di atas yang dilakukan

oleh setiap anggota dapat dijatuhi sanksi sebagaimana diatur di dalam statuta

ini.

Pasal 11

Skorsing

1. Kongres berwenang menskorsing anggota. Namun demikian, Komite

Eksekutif dapat pula menskorsing langsung anggota yang secara serius dan

terus menerus melakukan pelanggaran atas kewajiban-kewajibannya sebagai

anggota yang pemberlakuannya efektif sejauh saat skorsing dijatuhkan.

Skorsing yang dikenakan berlangsung sampai kongres berikutnya, kecuali

Komite Eksekutif telah mencabut skorsing tersebut.

2. Skorsing harus di setujui dalam kongres berikutnya oleh ¾ (tiga perempat)

dari pemilik hak suara yang hadir. Jika persetujuan tidak mencapai jumlah

suara tersebut, maka skorsing secara otomatis di batalakan.

3. Anggota yang diskorsing kehilangan anggotanya. Anggota-anggota lain tidak

dapat melakukan kegiatan pertandingan sepakbola dengan anggota yang

diskorsing. Komite disipilin dapat menjatuhkan sanksi lebih lanjut.

4. Anggota-anggota yang tidak turut serta dalam kegiatan kompetisi atau

turnamen sepakbola yang diselenggarakan oleh PSSI Sumatera Selatan

dalam jangka waktu 2 (dua) tahun berturut-turut akan kehilangan hak

suaranya dalam pemungutan suara pada kongres dan wakil-wakilnya tidak

dapat dipilih atau ditunjuk sebelum terpenuhi kewajiban-kewajibannya

terhadap hal-hal yang menyebabkan terjadinya skorsing.

Page 9: Statuta Asosiasi PSSI Sumsel

9 STATUTA PSSI SUMATERA SELATAN

Pasal 12

Pemberhentian

1. Kongres dapat memberhentikan Anggota jika :

a) Anggota tidak memenuhi kewajiban keuangannya kepada PSSI Sumatera

Selatan;

b) Anggota secara serius telah melanggar statuta PSSI, statuta, regulasi

organisasi PSSI, regulasi organisasi PSSI Sumatera Selatan, peraturan-

peraturan, instruksi atau keputusan-keputusan yang dikeluarkan FIFA,

AFC PSSI dan PSSI Sumatera Selatan

2. Pemberhentian menjadi sah apabila kongres dihadiri oleh suara terbanyak

mutlak (50%+1) dari anggota yang mempunyai hak suara dan ¾ (tiga

perempat) dari yang hadir menyetujui pemberhentian tersebut.

Pasal 13

Pengunduran Diri

1. Klub yang berafiliasi pada PSSI Sumatera Selatan diakui dan berada dalam

otoritas PSSI Sumatera Selatan. Statuta ini menjelaskan lingkup kewenangan

serta hak dan kewajiban klub. Statuta dan peraturan Klub tersebut harus di

setujui dan di sahkan oleh Komite Eksekutif.

2. Klub yang berafiliasi pada PSSI Sumatera Selatan harus mengambil

keputusan secara independen atas hal-hal mengenai keanggotannya

terhadap badan lainnya. Kewajiban ini berlaku tanpa memandang susunan

dan struktur kepengurusan yang ada.

3. Dalam keadaan apapun, tidak seorang pun atau badan hukum termasuk

induk perusahaan dan anak perusahaannya dapat mengendalikan lebih dari

satu klub yang menyebabkan integritas suatu pertandingan sepakbola di

ragukan.

Page 10: Statuta Asosiasi PSSI Sumsel

10 STATUTA PSSI SUMATERA SELATAN

Pasal 14

Status Klub

1. Klub yang berafiliasi pada PSSI Sumatera Selatan diakui dan berada dalam

otoritas PSSI Sumatera Selatan. Statuta ini menjelaskan lingkup kewenangan

serat hak dan kewajiban klub. Statuta dan peraturan klub tersebut harus

disetujui dan di sahkan oleh Komite Eksekutif.

2. Klub yang berafiliasi pada PSSI Sumatera Selatan harus mengambil

keputusan secara independen atas hal-hal mengenai keanggotaannya

terhadap badan lainnya. Kewajiban ini berlaku tanpa memandang susunan

dan struktur kepengurusan yang ada.

3. Dalam keadaan apapun, tidak seorang pun atau badan hukum termasuk

induk perusahaan dan anak perusahaannya dapat mengendalikan lebih dari

satu klub yang menyebabkan integritas suatu pertandingan sepakbola

diragukan.

BAB III

KETUA DAN ANGGOTA KEHORMATAN

Pasal 15

Ketua dan Anggota Kehormatan

1. Kongres dapat menganugerah gelar Ketua Kehormatan atau Anggota

Kehrmatan kepada siapapun atau kepada mereka yang berjasa pada

sepakbola.

2. Pencalonan ketua dan anggota kehormatan di ajukan oleh Komite Eksekuti.

3. Ketua kehormatan dan Anggota Kehormatan dapat ikut serta dalam kongres

dan memiliki hak bicara tetapi tidak memiliki hak suara.

Page 11: Statuta Asosiasi PSSI Sumsel

11 STATUTA PSSI SUMATERA SELATAN

BAB IV

Organisasi

Pasal 16

Struktur Organisasi 1. Kongres merupakan badan tertinggi dan legislatif.

2. Komite Eksekutif merupakan badan eksekutif.

3. Komite tetap dan Komite Adhoc membantu memberi saran dan pendapat

Komite Eksekutif dalam menjalankan kewajibannya. Kewajiban-kewajiban

Komite Tetap dan Komite Adhoc, komposisi dan fungsinya ditentukan dalam

statuta ini dan/ atau regulasi khusus yang dibuat oleh Komite Eksekutif.

4. Sekretariat merupakan badan administratif.

5. Badan Peradilan terdiri dari Komisi Disiplin dan Komisi Banding.

Pasal 17

Kongres

1. Kongres merupakan forum pertemuan Anggota yang dilaksanakan secara

berkala. Kongres merupakan badan supremasi dan legislatif tertinggi PSSI

Sumatera Selatan. Hanya Kongres yang dilaksanakan secara berkala yang

mempunyai kewenangan mengambil keputusan-keputusan.

2. Kongres terdiri dari Kongres biasa dan Kongres Luar Biasa.

3. Ketua memimpin pelaksanaan Kongres sesuai dengan Peraturan Tata Tertib

Kongres yang di tetapkan oleh PSSI.

4. Kongres dapat mengundang peninjau untuk ikut serta dalam Kongres tanpa

hak berbicara atau hak memilih.

5. Ketua kehormatan atau anggota kehormatan dapat ikut serta dalam

Kongres, memiliki hak bicara, tetapi tidak memiliki hak suara.

Page 12: Statuta Asosiasi PSSI Sumsel

12 STATUTA PSSI SUMATERA SELATAN

Pasal 18 Peserta Kongres

Peserta Kongres adalah sebagai berikut :

a. PSSI Kabupaten/Kota di wilayah Provinsi;

b. Anggota Komite Eksekutif PSSI yang ditugaskan untuk itu;

c. Anggota Komite Eksekutif;

d. Klub Profesional, Klub Amatir, Asosiasi Futsal, Asosiasi Sepakbola Wanita,

Asosiasi Wasit, Asosiasi Pelatih dan Asosiasi Pemain di wilayah Provinsi;

e. Ketua dan Anggota Kehormatan PSSI Sumatera Selatan;

f. Peninjau yang terlebih dahulu telah ditetapkan.

Pasal 19

Hak Suara Untuk Memilih Dalam Kongres

1. Ketentuan Peserta Kongres adalah sebagai berikut :

a. Komite Eksekutif PSSI memiliki hak bicara dan tidak memiliki hak suara;

b. Komite Eksekutif memiliki hak bicara dan tidak memiliki hak suara;

c. Klub profesional di wilayah Provinsi memiliki hak bicara dan tidak memiliki

hak suara;

d. Klub amatir di wilayah Provinsi memiliki satu hak suara dan hak bicara;

e. Pengurus PSSI Sumatera Selatan memiliki hak bicara dan tidak memiliki

hak suara;

f. Pengurus Asosiasi PSSI Kabupaten/Kota yang aktif melaksanakan

kompetisi memiliki hak bicara dan memiliki satu hak suara;

g. Ketua dan Anggota Kehormatan PSSI Sumatera Selatan memiliki hak

bicara dan tidak memiliki hak suara;

h. Peninjau memiliki hak bicara dan tidak memiliki hak suara.

2. Hak untuk memiliki tidak dapat diwakilkan meskipun secara tertulis.

3. Peserta yang memiliki hak suara untuk memiliki harus diberitahukan kepada

Sekretariat dengan mencantumkan hak suaranya dalam surat tertulis yang

sah.

Page 13: Statuta Asosiasi PSSI Sumsel

13 STATUTA PSSI SUMATERA SELATAN

Pasal 20

Kewenangan

1. Kongres memiliki kewenangan sebagai berikut :

a. Mengusulkan perubahan Statuta, membuat atau merubah regulasi

mengenai Pelaksanaan Statuta dan Peraturan Tata Tertib Kongres.

b. Memilih 2 (dua) Anggota untuk memeriksa notulen dan menyetujui

notulen rapat terakhir;

c. Memilih Ketua dan Wakil Ketua serta anggota-anggota Komite Eksektif;

d. Menunjuk petugas pemeriksa pungutan suara;

e. Menyetujui laporan keuangan;

f. Menyetujui anggaran;

g. Menyetujui laporan Ketua;

h. Menunjuk auditor independen sesuai usulan dari Komite Eksekutif;

i. Menetapkan iuran keanggotaan;

j. Memutuskan mengenai penganugerahan gelar Ketua kerhormatan atau

anggota kehormatan berdasarkan pencalonan dari Komite Eksekutif;

k. Mengesahkan, menskorsing atau memberhentikan Anggota;

l. Membatalkan wewenangan seorang atau beberapa anggota badan PSSI

Sumatera Selatan;

m. Membuat keputusan berdasarkan permintaan dari Anggota sesuai

ketentuan Statuta ini;

n. Mensahkan Program Kerja 4 (Empat) tahun;

o. Memberikan penghargaan kepada pihak yang dianggap berjasa kepada

persepakbolaan di wilayah Provinsi.

Pasal 21

Kuorum Kongres

1. Keputusan yang dibuat oleh Kongres hanya sah jika dihadiri oleh suara

terbanyak sederhana (50%+1) dari Anggota yang berhak untuk memilih.

Page 14: Statuta Asosiasi PSSI Sumsel

14 STATUTA PSSI SUMATERA SELATAN

2. Jika kuorum tidak terpenuhi, maka diadakan Kongres kedua dalam waktu 24

(dua puluh empat) jam setelah Kongres yang pertama, dengan agenda yang

sama.

Pasal 22

Keputusan Kongres

1. Kecuali ditentukan sebaliknya dalam Statuta, keputusan diambil berdasarkan

suara terbanyak dari anggota yang berhak memilih. Jumlah suara sah yang

dihitung yang akan memutuskan suara sederhana (50%+1). Kertas suara

yang rusak atau kosong atau bentuk yang tidak memberikan suara lainnya

dianggap tidak sah dalam perhitungan suara terbanyak.

2. Keputusan yang memerlukan pemungutan suara harus diputuskan dengan

mengangkat tangan atau dengan alat hitung elektronik. Jika pengangkatan

tangan tidak menghasilkan suara terbanyak yang pasti/jelas untuk

memutuskan hal yang diusulkan, maka pemungutan suara harus dilakukan

dengan cara memanggil secara giliran sesuai urutan abjad.

Pasal 23

Pemilihan

1. Tata cara pemilihan Ketua, Wakil Ketua dan anggota-anggota Komite

Eksekutif diatur dalam regulasi dan/atau peraturan yang sesuai dengan

Statuta dan Kode Pemilihan PSSI.

2. Pemilihan dilangsungkan dengan pemungutan suara secara rahasia.

3. Untuk pemilihan yang berkaitan dengan orang, keputusannya harus

berdasarkan suara terbanyak sederhana (50%+1) dan sah pada saat

pemungutan suara yang pertama. Pada pemungutan suara yang kedua dan

setiap pemungutan suara selanjutnya yang dibutuhkan, maka keputusan

diambil berdasarkan suara terbanyak dari hak pilih yang terdaftar.

4. Jika terdapat lebih dari dua calon untuk satu posisi yang tersedia, maka calon

yang meraih jumlah suara terendah dieleminasi dari pemungutan suara kedua

sehingga hanya tersisa dua calon saja.

Page 15: Statuta Asosiasi PSSI Sumsel

15 STATUTA PSSI SUMATERA SELATAN

Pasal 24

Kongres Biasa

1. Kongres biasa dilangsungkan setiap tahun.

2. Komite Eksekutif menentukan tempat dan tanggal Kongres. Para anggota

akan diberitahukan mengenai hal tersebut secara tertulis dalam waktu

selambat-lambatnya 8 (delapan) minggu sebelumnya.

3. Pemanggilan resmi dilakukan secara tertulis selambat-lambatnya 4 (empat)

minggu sebelum tanggal Kongres. Pemanggilan ini harus menyebutkan

agenda, laporan kegiatan Ketua, laporan keuangan dan laporan auditor serta

dokumen-dokumen terkait lainnya.

Pasal 25

Agenda Kongres Biasa

1. Sekretaris harus menyusun agenda berdasarkan usulan dari Komite Eksekutif

dan para Anggota. Setiap usulan yang ingin disampaikan oleh seorang

Anggota kepada Kongres harus disampaikan kepada Sekretariat secara

tertulis yang disertai dengan penjelasan singkat, dikirimkan selambat-

lambatnya 6 (enam) minggu sebelum tanggal pelaksanaan Kongres.

2. Agenda Kongres harus mencantumkan beberapa hal materi penting antara

lain sebagai berikut :

a. Pernyataan yang menyatakan bahwa Kongres telah diadakan dan

dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Statuta;

b. Persetujuan atas agenda;

c. Pidato Ketua;

d. Penunjukan Anggota-anggota untuk memeriksa notulen;

e. Penunjukan petugas pemeriksa pemungutan suara;

f. Skorsing atau pemberhentin Anggota (jika ada);

g. Persetujuan terhadap notulen Kongres sebelumnya;

h. Laporan kegiatan Ketua (mengenai kegiatan-kegiatan sejak kongres

terakhir);

Page 16: Statuta Asosiasi PSSI Sumsel

16 STATUTA PSSI SUMATERA SELATAN

i. Presentasi atas neraca keuangan yang telah dikonsolidasi dan diperbaiki

serta laporan laba rugi;

j. Persetujuan atas laporan keuangan;

k. Persetujuan atas anggaran;

l. Iuran keanggotan (jika ada);

m. Pemungutan suara atas usulan perubahan Statuta, regulasi dan/atau

peraturan-peraturan pelaksana Statuta dan Peraturan Tata Cara Kongres

(jika ada);

n. Diskusi atas acuan yang diajukan oleh Para Anggota dan Komite

Eksekutif;

o. Pemilihan auditor independen (jika ada) berdasarkan usulan Komite

Eksekutif;

p. Pembubaran orang atau badan (jika ada);

q. Pemilihan Ketua, Wakil Ketua dan Anggota-anggota Komite Eksekutif (jika

ada);

r. Mensahkan Program Kerja jangka panjang dan jangka pendek.

s. Hal-hal lainnya yang diusulkan oleh para Anggota dan Komite Eksekutif.

3. Agenda dari kongres biasa dapat diubah dengan ketentuan bahwa 2/3 (dua

pertiga) dari para Anggota yang hadir pada Kongres dan berhak untuk

memberikan hak pilih setuju atas usulan tersebut.

4. Kongres tidak dapat membuat keputusan atas hal-hal yang tidak termasuk

dalam agenda.

Pasal 26

Kongres Luar Biasa

1. Komite Eksekutif dapat melakukan permintaan untuk melakukan Kongres

Luar Biasa setiap saat.

2. Komite eksekutif akan mengadakan Kongres Luar Biasa apabila diminta

secara tertulis oleh 2/3 (dua per tiga) Anggota dan telah mendapatkan

persetujuan dari PSSI. Permintaan persetujuan kepada PSSI harus

mencantumkan agenda yang akan dibicarakan. Kongres Luar Biasa harus

diadakan selambat-lambatnya dalam waktu 3 (tiga) bulan setelah

Page 17: Statuta Asosiasi PSSI Sumsel

17 STATUTA PSSI SUMATERA SELATAN

diterimanya persetujuan dari PSSI. Apabila Kongres Luar Biasa tidak

diadakan, Anggota yang memintanya dapat mengadakan Kongres sendiri.

Sebagai usaha terakhir, Anggota bisa meminta bantuan dari PSSI.

3. Anggota akan diberitahukan mengenai tempat, tanggal dan acara Kongres

sekurang-kurangnya 4 (empat) minggu sebelum tanggal Kongres Luar Biasa.

4. Apabila Kongres Luar Biasa diadakan atas inisiatif Komite Eksekutif, maka

Komite Eksekutif harus menyusun agenda Kongres. Apabila Kongres Luar

Biasa diadakan atas permintaan anggota, acara tersebut harus

mencantumkan materi yang diajukan oleh Anggota tersebut.

5. Agenda acara Kongres Luar Biasa tidak dapat diubah.

Pasal 27

Notulen

Sekretaris bertanggung jawab untuk mencatat notulen Kongres. Notulen akan

diperiksa ulang oleh anggota yang ditunjuk untuk itu dan disetujui dalam

Kongres berikutnya.

Pasal 28

Berlakunya Keputusan

Keputusan yang dikeluarkan oleh Kongres berlaku efektif bagi Anggota dalam

waktu 60 (enam puluh) hari setelah ditutupnya Kongres, kecuali Kongres

memutuskan tanggal lain yang pasti untuk berlakunya suatu keputusan Kongres.

BAB V

KOMITE EKSEKUTIF

Pasal 29

Susunan

1. Komite Eksekutif terdiri dari 7 (tujuh) anggota yaitu :

a. 1 (satu) Ketua;

b. 1 (satu) wakil ketua;

Page 18: Statuta Asosiasi PSSI Sumsel

18 STATUTA PSSI SUMATERA SELATAN

c. 5 (lima) anggota yang merupakan representasi dari Asosiasi PSSI

Kabupaten/ kota yang diatur melalui regulasi organisasi PSSI Sumatera

Selatan.

2. Ketua, wakil ketua dan anggota Komite Eksekutif dipilih oleh Kongres. Setiap

calon dalam pemilihan anggota Komite Eksekutif harus diusulkan oleh

sekurang-kurangnya 1 (satu) Anggota.

3. Jabatan Ketua, wakil ketua dan anggota Komite Eksekutif adala 4 (empat)

tahun dan dapat dipilih kembali.

4. Anggota Komite Eksekutif harus sudah berusia lebih dari 30 (tiga puluh)

tahun, harus telah aktif pengurus PSSI sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun,

harus tidak pernah dinyatakan bersalah melakukan suatu tindakan kriminal

serta berdomisili di wilayah Provinsi.

5. Calon-calon tersebut harus dikirim ke Sekretaris. Daftar resmi calon harus

disampaikan kepada anggota bersamaan dengan cara Kongres yang akan

melakukan pemilihan Komite Eksekutif tersebut.

6. Anggota Komite Eksekutif tidak boleh menjadi anggota dari suatu badan

peradilan di PSSI di waktu yang bersamaan.

7. Apabila sebuah posisi lowong, Komite Eksekutif akan mengisi posisi tersebut

sampai dengan Kongres Biasa berikutnya, dimana penggantian akan dilakukan

untuk sisa jangka waktu jabatan.

Pasal 30

Rapat

1. Komite Eksekutif harus melakukan rapat sekurang-kurangnya 4 (empat) kali

dalam setahun.

2. Ketua harus melakukan pemanggilan rapat Komite Eksekutif. Apabila 50%

(lima puluh persen) dari anggota Komite Eksekutif meminta diadakan rapat,

maka Ketua harus melakukan rapat tersebut paling lambat dalam waktu 21

(dua puluh satu ) hari setelah permintaan rapat.

3. Ketua harus menyiapkan agenda rapat. Masing-masing anggota Komite

Eksekutif berhak mengusulkan materi rapat untuk dimasukkan dalam agenda

Page 19: Statuta Asosiasi PSSI Sumsel

19 STATUTA PSSI SUMATERA SELATAN

rapat. Anggota Komite Eksekutif harus menyerahkan kepada sekretariat

materi rapat yang ingin dimasukkan dalam agenda rapat sekurang-

kurangnya 14 (empat belas ) hari sebelum rapat. Agenda rapat harus dikirim

ke anggota Komite Eksekutif sekurang-kurangnya 7 (tujuh) hari sebelum

rapat diadakan.

4. Sekretaris akan turut serta dalam rapat Komite Eksekutif dan berperan

sebagai pendukung administrasi dan peran konsultasi.

5. Rapat Komite Eksekutif tidak diselenggarakan secara terbuka. Namun,

Komite Eksekutif bisa mengundang pihak ketiga untuk menghadirinya. Pihak

ketiga tersebut tidak mempunyai hak untuk mengeluarkan suara, dan hanya

bisa memberikan pendapat dengan persetujuan dari Komite Eksekutif.

Pasal 31

Kekuasaan Komite Eksekutif

1. Komite Eksekutif berwenang;

a. mengambil keputusan atas seluruh kasus yang bukan merupakan lingkup

tanggung jawab Kongres atau yang tidak diberikan kepada badan lain

sebagaimana diatur dalam Statuta ini;

b. mempersiapkan dan meminta untuk diadakan Kongres biasa dan Kongres

Luar Biasa;

c. menunjuk ketua, wakil ketua dan anggota Komite Tetap;

d. menunjuk ketua, wakil ketua dan anggota Badan Peradilan;

e. memutuskan untuk menetapkan Komite Ad-Hoc apabila diperlukan setiap

saat.

f. menyusun regulasi tentang organisasi Komite Tetap dan Komite Ad-Hoc;

g. mengangkat atau memberhentikan Sekretaris atas usulan dari Ketua.

Sekretaris harus menghadiri rapat-rapat Komite sesuai tanggung jawab

jabatannya;

h. mengusulkan auditor independen kepada Kongres;

i. memutuskan tempat, tanggal dan jumlah tim yang berpartisipasi dalam

kompetisi yang diselenggarakan oleh PSSI Sumatera Selatan;

Page 20: Statuta Asosiasi PSSI Sumsel

20 STATUTA PSSI SUMATERA SELATAN

j. menunjuk pelatih untuk tim daerah dan staf teknis lainnya;

k. menyetujui regulasi yang mengatur bagaimana PSSI Sumatera Selatan

diorganisasikan secara internal;

l. menjamin bahwa Statuta dilaksanakan dan dipatuhi sebagai persyaratan-

persyaratan yang di perlukan untuk suatu permohonan menjadi anggota;

m. memberhentikan seseorang atau badan atau Anggota sampai Kongres

berikutnya.

Pasal 32

Keputusan

1. Komite Eksekutif tidak dapat mengambil keputusan penting kecuali apabila

2/3 (dua pertiga) dari anggotanya hadir.

2. Komite Eksekutif mengambil keputusan dengan suara terbanyak dari

anggota yang hadir. Dalam hal terjadi suara berimbang, Ketua berhak

mengambil keputusan akhir. Pemungutan suara dengan kuasa atau dengan

surat tidak diperkenankan.

3. Setiap anggota Komite Eksekutif harus mengundurkan diri dari musyawarah

dan pengambilan keputusan apabila ada risiko atau kemungkinan konflik

kepentingan

4. Keputusan yang dikeluarkan akan dicatat dalam notulen rapat.

5. Keputusan yang dikeluarkan oleh Komite Eksekutif segera berlaku efektif,

kecuali apabila Komite Eksekutif menetapkan lain.

Pasal 33

Pemberhentian Seseorang atau suatu Badan

1. Kongres dapat memberhentikan seseorang atau suatu badan. Komite

Eksekutif dapat mencantumkan pemberhentian seseorang atau badan.

Setiap anggota Komite Eksekutif dapat menyampaikan usulan untuk

pembubaran badan tersebut dalam agenda Komite Eksekutif atau Kongres.

2. Usulan pemberhentian harus disertai alasan yang cukup. Usul

pemberhentian harus dikirim ke Anggota bersamaan dengan agenda acara.

Page 21: Statuta Asosiasi PSSI Sumsel

21 STATUTA PSSI SUMATERA SELATAN

3. Seseorang atau badan yang sedang dipermasalahkan statusnya tersebut

mempunyai hak untuk menjawab atau melakukan pembelaan.

4. Apabila usul pemberhentian diterima dan dikuatkan, Kongres atau Komite

Eksekutif harus mengeluarkan keputusan dengan cara melakukan

pemungutan suara secara tertutup, berdasarkan suara terbanyak 2/3 (dua

per tiga) dari suara sah.

5. Orang atau badan yang diberhentikan sementara tersebut harus segera

dilepaskan dari jabatannya pada saat skorsing dijatuhkan.

BAB VI

KETUA dan WAKIL KETUA

Pasal 34

Ketua

1. Ketua secara sah mewakili PSSI Sumatera Selatan

2. Tanggung jawab utama Ketua adalah untuk :

a) Melaksanakan keputusan yang dikeluarkan Kongres dan Komite Eksekutif

melalui Sekretaris;

b) Memastikan bahwa PSSI Sumatera Selatan sebagai organisasi dapat

mencapai tujuannya secara efektif sebagaimana diatur dalam statuta;

c) Melakukan pengawasan pekerjaan Sekretaris;

d) Memelihara hubungan baik antara PSSI Sumatera Selatan dengan para

Anggotanya dan PSSI serta badan pemerintahan dan organisasi-organisasi

lainnya.

3. Hanya ketua yang dapat mengusulkan pengangkatan atau

pemberhentian Sekretaris

4. Ketua komite Kongres, rapat komite Eksekutif dan rapat Komite Darurat

serta Komite-komite dimana ia telah ditunjuk sebagai ketua.

5. Ketua mempunyai hak suara biasa pada Komite Eksekutif dan, pada

ketika pemilihan suara hasilnya berimbang, Maka Ketua dapat

mengambil keputusannya sendiri.

Page 22: Statuta Asosiasi PSSI Sumsel

22 STATUTA PSSI SUMATERA SELATAN

Pasal 35

Pemilihan Ketua dan Wakil Ketua

1. Ketua dan wakil ketua akan dipilih oleh kongres untuk jangka waktu 4

(empat) tahun. Jabatan tersebut akan dimulai setelah berakhirnya Kongres

yang memilihnya. Ketua dan Wakil Ketua dapat dipilih kembali.

2. Untuk pemilihan Ketua dan Wakil Ketua, diperlukan kuorum 2/3 (dua

pertiga) dari suara yang tercatat dan sah dalam pemungutan suara pertama.

Dalam pemungutan suara yang kedua dan pemungutan suara yang

dipersyaratkan lainnya. Cukup diperlukan suara terbanyak mutlak (50%+1).

Apabila ada lebih dari dua calon, calon yang memperoleh suara terendah

disisihkan dari pemungutan suara kedua sehingga hanya tertinggal dua

calon.

3. Hanya anggota yang berhak memilih calon untuk jabatan Ketua dan Wakil

Ketua. Para Anggota harus memberitahukan secara tertulis mengenai nama

calon Ketua kepada Sekretariat dalam waktu selambat-lambatnya 6 (enam)

minggu sebelum tanggal kongres.

4. Masing-masing anggota hanya berhak mengusulkan satu calon untuk posisi

yang dipilih

5. Sekretariat akan memberitahukan anggota-anggota mengenai nama-nama

calon yang di usulkan dalam waktu waktu 4 (empat)minggu. Sebelum

tanggal kongres.

6. Apabila ketua secara permanen atau sementara terhalang dalam

melakasanakan tugas resminya, wakil ketua akan mewakilinya sampai

dengan Kongres berikutnya.

Pasal 36

Perwakilan dan Tanda Tangan

Ketua secara Sah mewakili PSSI Sumatera Selatan dan berhak untuk

menadatangani dokumen organisasi. Komite Eksekutif dapat menetapkan

regulasi internal mengenai tanda tangan bersama dari para pejabat, khususnya

Page 23: Statuta Asosiasi PSSI Sumsel

23 STATUTA PSSI SUMATERA SELATAN

dalam hal tidak hadirnya Ketua dan mengenai segala hal yang berkaitan dengan

kegiatan penting PSSI Smatera Selatan.

BAB VII

KOMITE DARURAT

Pasal 37

Komite Darurat

1. Komite darurat menangani segala hal yang memerlukan penyelesaian segera

antara dua rapat Komite Eksekutif. Komite akan terdiri dari Ketua dan wakil

ketua dan empat anggota yang dipilih dari Anggota PSSI Sumatera Selatan

dan ditunjuk oleh Komite Eksekutif untuk jangka waktu 2 (dua) tahun.

2. Ketua melaksanakan rapat komite darurat apabila rapat tidak dapat di

adakan dalam periode waktu yang tepat, keputusan dapat di keluarkan

memalui cara komunikasi lainya. Keputusan tersebut segera berlaku efektif

dan mempunyai kekuatan hukum. Ketua akan memberitahukan Komite

Eksekutif segera mengenai keputusan yang di keluarkan oleh Komite

Darurat.

3. Seluruh keputusan yang dikeluarkan oleh Komite Darurat harus di sahkan

oleh Komite Eksekutif dalam rapat berikutnya.

4. Apabila ketua tidak dapat menghadiri rapat, wakil ketua akan

menggantikannya.

BAB VIII

KOMITE-KOMITE

Pasal 38

1. Komite-komite tetap PSSI Sumatera Selatan terdiri dari :

1) Komite Keuangan;

2) Komite Audit internal;

3) Komite Kompetisi;

4) Komite Teknis dan Pengembangan;

Page 24: Statuta Asosiasi PSSI Sumsel

24 STATUTA PSSI SUMATERA SELATAN

5) Komite Wasit;

6) Komite Hukum;

7) Komite Sepakbola Wanita;

8) Komite Pengembangan Sepakbola Usia Muda;

9) Komite futsal;

10) Komite medis;

11) Komite Fair Play dan Tanggung jawab Sosial;

12) Komite media;

13) Komite Sepakbola;

14) Komite Studi Strategis;

15) Komite Marketing dan Penasehat Televisi;

16) Komite Keamanan.

2. Ketua dan wakil ketua dari Komite Tetap merupakan anggota Komite

Eksekutif dengan pengecualian untuk Komite Audit Internal yang tidak dapat

menjadi Komite Eksekutif. Anggota setiap Komite Tetap akan ditunjuk oleh

Komite Eksekutif dalam usulan Anggota atau Ketua PSSI, Wakil Ketua dan

Anggota Komite Tetap diangkat untuk jangka waktu jabatan 4 (empat)

tahun.

3. Masing-masing ketua Komite akan menetapkan tanggal rapat bekerja sama

dengan Sekretaris, dan memastikan bahwa seluruh tugas dilaksanakan dan

dilaporkan kembali kepada Komite Eksekutif.

4. Masing-masing Komite dapat mengusulkan kepada Komite Eksekutif

perubahan peraturan.

5. Masing-masing ketua Komite akan mewakili komitenya dan menjalankan

kegiatannya sesuai dengan organisasi terkait yang dibuat oleh Komite

Eksekutif.

Pasal 39

Komite Keuangan

1. Komite Keuangan bertanggung jawab untuk mengawasi pengelolaan

keuangan dan memberikan masukan kepada Komite Eksekutif berkenaan

dengan keuangan dan pengelolaan aset, melakukan analisa anggaran dan

Page 25: Statuta Asosiasi PSSI Sumsel

25 STATUTA PSSI SUMATERA SELATAN

laporan keuangan yang disiapkan oleh Sekretaris yang harus diserahkan dan

disetujui oleh Komite Eksekutif.

2. Komite Keuangan terdiri dari seorang ketua, seorang wakil ketua dan 3

(tiga) orang anggota.

Pasal 40

Komite Audit Internal

1. Komite Audit Internal bertanggung jawab untuk meninjau ulang kesesuaian

laporan keuangan dari akuntan publik, atas permintaan dari Komite

Eksekutif.

2. Komite Audit Internal terdiri dari seorang ketua, seorang wakil ketua dan 3

(tiga) orang anggota.

Pasal 41

Komite Kompetisi

1. Komite Kompetensi bertanggung jawab untuk mengatur kegiatan-kegiatan

kompetisi dalam wilayah Provinsi berdasarkan pada Statuta dan

regulasi/peraturan lainnya mengenai kompetensi-kompetensi di wilayah

Provinsi.

2. Komite Kompetisi terdiri dari seorang ketua, seoarang wakil ketua dan 3

(tiga) orang anggota.

Pasal 42

Komite Teknis dan pengembangan

1. Komite Teknis dan Pengembangan bertanggung jawab untuk melakukan

analisa terhadap masalah-masalah yang berkaitan dengan pengembangan

teknis sepakbola.

2. Komite Teknis dan pengembangan terdiri dari seorang ketua, seoarang wakil

ketua dan3 (tiga) Orang anggota.

Page 26: Statuta Asosiasi PSSI Sumsel

26 STATUTA PSSI SUMATERA SELATAN

Pasal 43

Komite wasit

1. Komite Wasit bertanggung jawab terhadap pelaksanaan Laws of the Game

2. Komite tersebut mempunyai tugas:

a) Menunjuk wasit dan asisten wasit untuk pertandingan kompetisi yang

diselenggarakan oleh PSSI Sumatera Selatan:

b) Melakukan hubungan administrasi wasit dalam wilayah kerjanya, bekerja

sama dengan Sekretaris;

c) Mengawasi pendidikan dan pelatihan wasit di wilayah Provinsi.

3. Komite Wasit terdiri dari seorang ketua, seorang wakil ketua dan 3 (tiga)

orang anggota.

Pasal 44

Komite Hukum

1. Komite Hukum bertanggung jawab menganalisa hal-hal yang berkaitan

dengan aspek hokum, khususnya yang terkait dengan sepakbola, dan

membuat usulan perubahan regulasi organisasi dan keanggotaan untuk

diserahkan kepada komite Eksekutif.

2. Komite Hukum terdiri dari seorang ketua, seorang wakil ketua dan 3 (tiga)

orang anggota.

Pasal 45

Komite Kompetisi

1. Komite Sepakbola Wanita bertanggung jawab mengatur kompetisi sepak

bola wanita dan semua hal yang berkaitan dengan sepak bola wanita.

2. Komite Sepakbola Wanita terdiri dari seoarang ketua. Seoarang wakil ketua

dan 3 (tiga) orang anggota

Page 27: Statuta Asosiasi PSSI Sumsel

27 STATUTA PSSI SUMATERA SELATAN

Pasal 46

Komite Pengembangan Sepakbola Usia Muda

1. Komite Pengembangan Sepakbola Usia Muda bertanggung jawab mengatur

kompetisi-kompetisi sepakbola usia muda dan semua pengembangan yang

berkaitan dengan sepakbola usia muda di wilayah Provinsi

2. Komite Pengembangan Sepakbola usia muda melakukan pembibitan ,

pembinaan dan pemantauan pemain sepakbola usia muda pada sekolah-

sekolah sepakbola di wilayah Provinsi.

3. Komite Pengembangan Sepakbola Usia Muda terdiri dari seoarang ketua,

seoarang wakil Ketua dan 3 (tiga) orang anggota

Pasal 47

Komite futsal

1. Komite Futsal mengatur kompetisi Futsal dan bertanggung jawab terhadap

semua hal-hal yang berkaitan dengan futsal.

2. Komite Futsal terdiri dari seorang ketua, seoarang wakil ketua dan 3 (tiga)

orang anggota.

Pasal 48

Komite Medis

1. Komite medis bertanggungjawab terhadap semua hal yang berkaitan dengan

aspek medis dalam sepakbola.

2. Komite medis terdiri dari seorang ketua, seorang wakil ketua 3 (tiga) orang

anggota.

Pasal 49

Komite Fair Play dan Tanggung-Jawab Sosial

1. Komite Fair Play dan Tanggung Jawab Sosial Bertugas menangani hal-hal

yang bersifat keolahragaan dalam persepakbolaan dunia, memantau

Page 28: Statuta Asosiasi PSSI Sumsel

28 STATUTA PSSI SUMATERA SELATAN

kepatuhan atas Fair Play serta mendukung dan mengawasiprilaku setiap

orang yang terlibat dalam sepakbola.

2. Komite Fair Play dan tanggung jawab Sosial terdiri dari seorang ketua,

Seorang Wakil Ketua dan 3 (tiga) orang anggota.

Pasal 50

Komite Media

1. Komite media bertanggung jawab terhadap semua kegiatan yang dilakukan

oleh PSSI Sumatera Selatan yang berkaitan dengan media.

2. Komite media terdiri dari seorang ketua, seorang wakil ketua dan 3 (tiga)

orang anggota.

Pasal 51

Komite Sepakbola

1. Komite sepakbola bertanggung jawab terhadap semua hal-hal umum yang

berkaitan dengan sepakbola, khususnya hal-hal yang terkait dengan struktur

dan klub di wilayah Provinsi.

2. Komite sepakbola terdiri dari seorang ketua, seorang wakil ketua dan 3

(tiga) orang anggota.

Pasal 52

Komite Promosi dan Marketing

1. Komite promosi dan marketing bertanggung jawab untuk memberikan saran

kepada Komite Eksekutif mengenai pembuatan dan pelaksanaan kontrak

antara PSSI Sumatera Selatan dan marketing/partner televisi dan

menganalisa rancangan pemasaran dan strategi televisi yang telah disusun.

2. Komite Promosi dan Marketing terdiri dari seorang ketua, seorang wakil

ketua dan 3 (tiga) orang anggota.

Page 29: Statuta Asosiasi PSSI Sumsel

29 STATUTA PSSI SUMATERA SELATAN

Pasal 53

Komite Keamanan

1. Komite keamanan bertanggung jawab memberikan saran kepada Komite

Eksekutif tentang keamanan dan dalam pelaksanaan kompetisi dan

turnamen-turnamen yang diselenggarakan oleh PSSI Sumatera Selatan.

2. Komite Keamanan terdiri dari seorang ketua, seorang wakil ketua dan 3

(tiga) orang anggota.

Pasal 54

Komite Ad - Hoc

1. Jika diperlukan, Komite Eksekutif dapat membentuk Komite Ad - Hoc

dengan tugas khusus dalam batas waktu tertentu.

2. Tugas dan fungsi Komite Ad – Hoc ditentukan di dalam peraturan khusus

yang disusun oleh Komite Eksekutif.

3. Komite Ad-Hoc bertanggung jawab secara langsung kepada Komite

Eksekutif.

4. Komite Ad-Hoc terdiri dari seorang ketua, seorang wakil ketua dan anggota-

anggota yang ditunjuk oleh Komite Eksekutif.

BAB IX

KESEKRETARIATAN

Pasal 55

Fungsi, Tugas Pokok, Tata Kerja

Fungsi, tugas pokok, tata kerja serta mekanisme kerja PSSI Sumatera Selatan

akan diatur dan ditetapkan dengan regulasi organisasi PSSI Sumatera Selatan.

Pasal 56

Kesekretariatan

Sekretariat bertugas melakukan semua pekerjaan administrasi PSSI Sumatera

Selatan di bawah arahan Sekretaris. Para anggota Sekretariat terikat pada

Page 30: Statuta Asosiasi PSSI Sumsel

30 STATUTA PSSI SUMATERA SELATAN

regulasi dan/atau peraturan internal organisasi dan harus melaksanakan tugas-

tugas yang diberikan dengan sebaik-baiknya.

Pasal 57

Sekretaris

1. Sekretaris merupakan pemimpin dari kesekretariatan.

2. Sekretaris ditunjuk suatu kontrak dan harus memiliki kualifikasi professional

yang diperlukan.

3. Sekretaris bertanggung jawab atas hal-hal :

a. melaksanakan keputusan Kongres dan Komite Eksekutif berdasarkan

instruksi ketua;

b. menghadiri Kongres dan rapat-rapat Komite Eksekutif, Komite Darurat

dan Komite Tetap dan Ad-Hoc;

c. menyelenggarakan kegiatan Kongres dan rapat-rapat Komite Eksekutif

dan badan-badan lainnya;

d. mengumpulkan notulen-notulen rapat-rapat Komite Eksekutif, Komite

Darurat, dan Komite Tetap dan Ad-Hoc ;

e. mengelola dan memelihara rekening PSSI Sumatera Selatan sebaik-

baiknya;

f. melakukan korespondensi atas nama PSSI Sumatera Selatan;

g. menjalin hubungan dengan para Anggota, komite-komite dan PSSI;

h. mengelola kesekretariatan umum;

i. mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian pegawai pelaksana

kepada Ketua;

j. melakukan pengangkatan dan pemberhentian pegawai yang bekerja di

kesekretariatan umum setelah mendapat persetujuan Ketua.

4. Sekretaris tidak boleh menjadi delegasi ke Kongres atau anggota dari badan

di PSSI dan atau PSSI Sumatera Selatan.

Page 31: Statuta Asosiasi PSSI Sumsel

31 STATUTA PSSI SUMATERA SELATAN

BAB X

BADAN PERADILAN

Pasal 58

Badan Peradilan

1. Badan Peradilan terdiri adalah Komisi Disiplin dan Komisi Banding yang

diatur melalui Kode Disiplin.

2. Tanggung jawab dan fungsi Komisi Disiplin diatur dalam Kode Disiplin, yang

harus sesuai dengan Kode Disiplin PSSI, FIFA dan AFC.

3. Kekuasan untuk membuat keputusan dari komite-komite lainnya tetap

berlaku.

4. Para anggota Komisi Disiplin dan Komisi Banding tidak boleh secara

sekaligus menjabat sebagai anggota dari Komite-komite PSSI Sumatera

Selatan dan/atau PSSI pada waktu yang bersamaan.

Pasal 59

Komisi Disiplin

1. Komisi Disiplin terdiri dari ketua, wakil ketua dan sejumlah anggota sesuai

kebutuhan. Ketua dan wakil ketua harus memiliki kualifikasi dalam bidang

hukum.

2. Fungsi dari komisi ini diatur dalam Kode Disiplin. Komisi hanya dapat

membuat keputusan hanya jika dihadiri oleh sedikitnya 3 (tiga) anggota.

Dalam keadaan tertentu, Ketua dapat memutuskan sendiri penerapan

peraturan berdasarkan Kode Disiplin

3. Komisi dapat menjatuhkan sanksi sebagaimana tercantum pada Statuta dan

Kode Disiplin terhadap Anggota, Ofisial, Pemain, Klub serta Agen

pertandingan dan pemain.

4. Ketentuan-ketentuan mengenai Komisi ini tunduk pada ketentuan mengenai

kekuasaan kedisiplinan suatu Kongres dan Komite Eksekutif khususnya atas

hal mengenai skorsing dan pemecatan Anggota

Page 32: Statuta Asosiasi PSSI Sumsel

32 STATUTA PSSI SUMATERA SELATAN

5. Terhadap Keputusan Komisi Disiplin PSSI Sumatera Selatan dapat

dimintakan banding kepada Komisi Banding PSSI sesuai dengan Kode

Disiplin PSSI.

6. Kode Disiplin harus mendapatkan pengesahan dari PSSI.

Pasal 60

Komisi Banding

1. Komisi Banding terdiri dari ketua, wakil ketua dan sejumlah anggota sesuai

kebutuhan. Ketua dan Wakil ketua harus memiliki kualifikasi dalam bidang

hukum.

2. Fungsi dari komisi ini diatur dalam Kode Disiplin PSSI. Komisi ini dapat

membuat keputusan hanya jika dihadiri oleh sedikitnya 3 (tiga) anggota.

Dalam keadaan tertentu, ketua dapat memutuskan sendiri penerapan

peraturan berdasarakan Kode Disiplin.

3. Komisi Banding bertanggungjawab untuk mendengarkan kesaksian banding

terhadap keputusan –keputusan Komisi Disiplin yang belum final.

Pasal 61

Jurisdiksi

1. PSSI Sumatera Selatan, Anggota, Pemain, Ofisial, serta agen pemain dan

agen pertandingan tidak diperkenakan mengajukan permasalahan

perselisihan internal ke Pengadilan ataupun forum lain selain badan arbitrase

yang telah ditetapkan oleh PSSI.

2. PSSI mempunyai yuridiksi kewenangan untuk menyelesaikan perselisihan

internal seperti sengketa antara PSSI Sumatera Selatan dan pihak-pihak lain

yang tergabung dalam PSSI.

Page 33: Statuta Asosiasi PSSI Sumsel

33 STATUTA PSSI SUMATERA SELATAN

BAB XI

KEUANGAN

Pasal 62

Tahun Anggaran

1. Pengurus PSSI Sumatera Selatan mempertanggungjawabkan keuangannya

kepada Kongres.

2. Pengelolaan keuangan dijalankan secara terbuka sesuai ketentuan regulasi

dan/atau peraturan-peraturan yang berlaku.

3. Tahun Anggaran dimulai pada tangal 1 Januari dan berakhir pada tanggal 31

Desember.

4. Pendapatan dan pengeluran harus diatur sedemikian rupa sehingga neraca

keuangan menjadi seimbang pada akhir periode keuangan. Pelaksanaan

tugas utama PSSI Sumatera Selatan dikemudikan hari harus dijamin melalui

pengadaan dana cadangan.

5. Sekretaris bertanggungjawab dalam penyusunan konsolisasi Laporan

Keuangan tahunan dengan jajarannya per tanggal 31 Desember.

Pasal 63

Pendapatan

Pendapatan PSSI Sumatera Selatan secara khusus berasal dari :

a. Iuran Tahunan Keanggotaan;

b. Penerimaan yang dihasilkan dari hak marketing yang menjadi kewenangan

PSSI Sumatera Selatan;

c. Denda yang dijatuhkan oleh badan-badan yang berwenang;

d. Iuran dan penerimaan lainya yang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

PSSI Sumatera Selatan.

Page 34: Statuta Asosiasi PSSI Sumsel

34 STATUTA PSSI SUMATERA SELATAN

Pasal 64

Pengeluaran

PSSI Sumatera Selatan bertanggungjawab :

a. Pengeluaran-pengeluaran yang ditetapkan sesuai anggran;

b. Pengeluaran-pengeluaran lainnya yang disahkan oleh Kongres dan

pengeluaran-pengeluaran yang boleh dikeluarkan oleh Komite Eksekutif

dalam lingkup kewenangannya;

c. Semua pengeluaran lainnya yang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

oleh PSSI Sumatera Selatan.

Pasal 65

Auditor Independen

Auditor independen yang ditunjuk oleh Kongres melakukan audit terhadap

rekening yang disetujui oleh Komite Keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi

dan menyampaikan laporan atas hal tersebut kepada Kongres. Auditor tersebut

ditunjuk untuk masa 1 (satu) tahun dan dapat diperpanjang kembali.

Pasal 66

Iuran Keanggotaan

1. Iuran keanggotaan adalah wajib dibayarkan pada saat penerimaan anggota.

Iuran tahunan untuk anggota baru harus dibayarkan dalam waktu 30 hari

sejak penutupan Kongres dimana anggota baru tersebut mendaftar.

2. Kongres akan menentukan nilai iuran tahunan setiap dua tahun sekali

berdasarkan rekomendasi dari Komite Eksekutif. Iuran keanggotaan berlaku

sama untuk setiap anggota dan jumlahnya tidak lebih dari Rp. 10.000.000

(sepuluh juta rupiah).

Page 35: Statuta Asosiasi PSSI Sumsel

35 STATUTA PSSI SUMATERA SELATAN

Pasal 67

Pembayaran Pungutan

PSSI Sumatera Selatan dapat memungut pembayaran pungutan (levy) kepada

anggotanya atas setiap pertandingan yang diselenggarakan yang besarnya

ditetapkan Komite Eksekutif.

BAB XIII

PENUTUP

Pasal 68

Keadaan Kahar (Kejadian yang tidak dapat diperkirakan)

Komite Eksekuitf harus menentukan keputusan akhir atas setiap hal yang tidak

diatur dalam Statuta atau dalam hal terjadi keadaan kahar (Force Mejeure).

Pasal 69

Peraturan Tambahan

1. Hal-hal yang tidak atau belum cukup diatur sepenuhnya dalam statuta ini

akan diatur lebih lanjut dalam regulasi organisasi PSSI Sumatera Selatan

sebagai peraturan pelaksana.

2. Semua ketentuan-ketentuan yang diatur sebelumnya dan bertentangan

dengan statuta ini dinyatakan batal demi hukum dan tidak berlaku.

Pasal 70

Ketentuan Peralihan

Atas kekosongan jabatan anggota Komite Eksekutif pada saat statuta ini

diberlakukan, ketua mengangkat wakil ketua dan anggota Komite Eksekutif yang

masa jabatannya berakhir sampai kongres berikutnya dilaksanakan.

Page 36: Statuta Asosiasi PSSI Sumsel

36 STATUTA PSSI SUMATERA SELATAN

Pasal 71

Pelaksanaan

Statuta ini ditetapkan pada saat Kongres I pada tanggal 7 Desember 2013 di

Palembang dan berlaku efektif sejak tanggal ditetapkan.

ASOSIASI PSSI PROVINSI PIMPINAN SIDANG,

SUMATERA SELATAN,

FAISAL MURSYID Drs. RIDWAN NOVIAN

ANGGOTA,

H.A. FIKRI YAHUSIN MAS’UD DAIRAN DEDY. S