51

Presentation isra and mi'raj

Embed Size (px)

DESCRIPTION

 

Citation preview

Page 1: Presentation isra and mi'raj
Page 2: Presentation isra and mi'raj

Masjidil HaramMasjidil Haram

Masjidil AqshoMasjidil Aqsho

INI FOTO BUMI

1233 km

Page 3: Presentation isra and mi'raj
Page 4: Presentation isra and mi'raj

Maha suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha mendengar lagi Maha mengetahui. (QS. Al-Isra, 17: 111)

Page 5: Presentation isra and mi'raj

……..

… supaya orang-orang yang diberi Al-Kitab menjadi yakin dan supaya orang yang beriman bertambah imannya ... (QS. Al-Mudatsir, 74: 31)

Page 6: Presentation isra and mi'raj

Peristiwa Isra

Page 7: Presentation isra and mi'raj

•RASULULLAH saw mengalami pembedahan dada / perut, dilakukan oleh Jibril, Mika`il dan satu malaikat yang lain. Hati Baginda saw. dicuci dengan air zamzam, dibuang ketul hitam (‘alaqah) yaitu tempat syaitan membisikkan waswasnya. Kemudian dituangkan hikmat, ilmu dan iman ke dalam dada Rasulullah saw.

Rasolullah SAW mengalami pembedahan dada, dilakukan oleh Jibril, Mika`il dan satu malaikat yang lain. Hati Baginda saw. dicuci

dengan air zamzam, dibuang ketul hitam (‘alaqah) yaitu tempat syaitan membisikkan waswasnya. Kemudian dituangkan hikmat,

ilmu dan iman ke dalam dada Rasulullah saw.

Page 8: Presentation isra and mi'raj

Selesai pembedahan, didatangkan binatang Buraq untuk ditunggangi oleh Rasulullah dalam perjalanan luar biasa yang dinamakan “Isra’ ” Isra’ (Perjalanan

dari Masjidil-Haram ke Masdil-Aqsa): Sepanjang perjalanan (Isra’) itu Rasulullah saw. diiringi

(ditemani) oleh Jibril a.s dan Israfil a.s. Tiba di tempat-tempat tertentu (tempat- tempat yang mulia dan bersejarah), Rasulullah diarah oleh Jibril supaya

berhenti dan bersembahyang dua rakaat. Antara tempat- tempat berkenaan ialah: Madyan dan Tursina, yaitu tempat nabi Musa as berbicara

(munajat) dengan Allah dan Baitul-Laham (tempat nabi ‘Isa a.s dilahirkan).

Page 9: Presentation isra and mi'raj

Dalam perjalanan itu juga baginda Rasulullah saw. menghadapi gangguan jin ‘Ifrit dengan api jamung dan dapat menyaksikan

peristiwa-peristiwa simbolik yang amat ajaib. Antaranya:

Page 10: Presentation isra and mi'raj

Kaum yang sedang bertanam dan terus menuai hasil tanaman mereka. Apabila dituai, hasil (buah) yang baru keluar semula seolah -

olah belum lagi dituai. Hal ini berlaku berulang-ulang. Rasolullah saw diberitahu

oleh Jibril: Itulah kaum yang berjihad fisabilillah yang digandakan pahala kebajikan

sebanyak 700 kali ganda bahkan sehingga gandaan yang lebih banyak.

Page 11: Presentation isra and mi'raj

Tempat yang berbau harum. Rasulullah saw. diberitahu oleh Jibril a.s: Itulah bau kubur

Masyitah (tukang sisir rambut anak Fir’aun) bersama suaminya dan anak-anaknya

(termasuk bayi yang dapat bercakap untuk menguatkan iman ibunya) yang dibunuh oleh Fir’aun karena tetap teguh beriman kepada

Allah (tak mau mengakui Fir’aun sebagai tuhan).

Page 12: Presentation isra and mi'raj

Sekumpulan orang yang sedang memecahkan kepala mereka. Setiap kali dipecahkan, kepala

mereka sembuh kembali, lalu dipecahkan pula. Demikian dilakukan berkali-kali. Jibril

memberitahu Rasulullah: Itulah orang-orang yang berat kepala mereka untuk sujud

(sembahyang).

Page 13: Presentation isra and mi'raj

Sekumpulan orang yang hanya menutup kemaluan mereka (qubul dan dubur) dengan

secebis kain. Mereka dihalau seperti binatang ternakan. Mereka makan bara api

dan batu neraka jahannam. Kata Jibril: Itulah orang-orang yang tidak mengeluarkan zakat

harta mereka.

Page 14: Presentation isra and mi'raj

Satu kaum, lelaki dan perempuan, yang memakan daging mentah yang busuk

sedangkan daging masak dan elok ada di sisi mereka. Kata Jibril: Itulah lelaki dan

perempuan yang melakukan zina sedangkan lelaki dan perempuan itu masing-masing

mempunyai isteri / suami.

Page 15: Presentation isra and mi'raj

Lelaki yang berenang dalam sungai darah dan dilontarkan batu. Kata Jibril : Itulah orang

yang makan riba`.

Page 16: Presentation isra and mi'raj

Lelaki yang menghimpun seberkas kayu dan dia tak terdaya memikulnya, tapi ditambah lagi kayu yang lain. Kata Jibril: Itulah orang

tak dapat menunaikan amanah tetapi masih menerima amanah yang lain.

Page 17: Presentation isra and mi'raj

Satu kaum yang sedang menggunting lidah dan bibir mereka dengan penggunting besi berkali-kali. Setiap kali digunting, lidah dan

bibir mereka kembali seperti biasa. Kata Jibril: Itulah orang yang membuat fitnah dan mengatakan sesuatu yang dia sendiri tidak

melakukannya.

Page 18: Presentation isra and mi'raj

Kaum yang mencakar muka dan dada mereka dengan kuku tembaga mereka. Kata Jibril:

Itulah orang yang memakan daging manusia (mengumpat) dan menjatuhkan maruah

(mencela, menghinakan) orang.

Page 19: Presentation isra and mi'raj

Seekor lembu jantan yang besar keluar dari lubang yang sempit. Tak dapat dimasukinya semula lubang itu. Kata Jibril : Itulah orang yang bercakap besar (Takabbur). Kemudian

menyesal, tapi sudah terlambat.

Page 20: Presentation isra and mi'raj

Seorang perempuan dengan dulang yang penuh dengan pelbagai perhiasan. Rasulullah tidak memperdulikannya. Kata Jibril : Itulah dunia. Jika Rasulullah memberi perhatian

kepadanya, nescaya umat Islam akan mengutamakan dunia daripada akhirat

Page 21: Presentation isra and mi'raj

Seorang perempuan tua duduk di tengah jalan dan menyuruh Rasulullah berhenti. Rasulullah saw tidak menghiraukannya. Kata Jibril: Itulah orang yang mensia-siakan umurnya sampai ke

tua.

Page 22: Presentation isra and mi'raj

Tiba di masjid al-Aqsa, Rasulullah saw. turun dari buraq. Kemudian masuk ke dalam masjid dan mengimamkan sembahyang dua rakaat dengan segala anbia` dan mursalin menjadi ma`mum. Rasulullah saw terasa dahaga, lalu dibawa Jibril dua bejana yang berisi arak dan

susu. Rasulullah memilih susu lalu diminumnya. Kata Jibril: Baginda membuat

pilhan yang betul. Jika arak itu dipilih, nescaya ramai umat baginda akan menjadi sesat.

Page 23: Presentation isra and mi'raj

Mi’raj (Naik ke Hadhratul-Qudus Menemui Allah): Didatangkan mi’raj (tangga) yang indah dari syurga. Rasulullah saw. dan Jibril a.s. naik ke atas

tangga pertama lalu terangkat ke pintu langit dunia (pintu Hafzhah).

Page 24: Presentation isra and mi'raj

Di Tangga Langit ke-1 Rasulullah dan Malaikat Jibril berjumpa dengan

nabi Adam AS

Page 25: Presentation isra and mi'raj

Di Tangga Langit Ke-2 Rasulullah dan Malaikat Jibril berjumpa dengan

nabi Isa As dan nabi Yahya As

Page 26: Presentation isra and mi'raj

Di Tangga Langit Ke-3 Rasulullah dan Malaikat Jibril berjumpa dengan

nabi Yusuf As

Page 27: Presentation isra and mi'raj

Di Tangga Langit Ke-4 Rasulullah dan Malaikat Jibril berjumpa dengan

nabi Idris As

Page 28: Presentation isra and mi'raj

Di Tangga Langit Ke-5 Rasulullah dan Malaikat Jibril berjumpa dengan

nabi Harun As dan dikelilingi Kaumnya Bani

Israil.

Page 29: Presentation isra and mi'raj

Di langit ke-6 Bertemu dengan nabi-nabi. Seterusnya dengan nabi Musa a.s. Rasulullah mengangkat kepala (disuruh oleh Jibril) lalu dapat melihat umat

baginda sendiri yang ramai, termasuk 70,000 orang yang masuk syurga tanpa hisab.

Page 30: Presentation isra and mi'raj

Naik tangga langit ke-7 dan masuk langit ketujuh lalu bertemu dengan

nabi Ibrahim Khalilullah yang sedang bersandar di Baitul- Ma’mur dihadapi

oleh beberapa kaumnya.

Page 31: Presentation isra and mi'raj

Kepada Rasulullah saw, nabi Ibrahim a.s. bersabda, “Engkau akan berjumpa dengan Allah pada malam ini. Umatmu

adalah akhir umat dan terlalu dha’if, maka berdoalah untuk umatmu. Suruhlah umatmu menanam tanaman syurga yaitu LA HAULA WALA QUWWATA ILLA BILLAH”. Mengikut riwayat lain, nabi Irahim a.s bersabda, “Sampaikan salamku kepada

umahmu dan beritahu mereka, syurga itu baik tanahnya, tawar airnya dan tanamannya ialah lima kalimah, yaitu:

SUBHANALLAH, WAL-HAMDULILLAH, WA LA ILAHA ILLALLAH ALLAHU AKBAR dan WA LA HAULA WA LA QUWWATA ILLA

BILLAHIL- ‘ALIYYIL-’AZHIM. Bagi orang yang membaca setiap kalimah ini akan ditanamkan sepohon pokok dalam syurga”.

Setelah melihat beberapa peristiwa lain yang ajaib. Rasulullah dan Jibril masuk ke dalam Baitul-Makmur dan sholat. (Baitul- Makmur ini betul-betul di atas Baitullah di

Mekah).

Page 32: Presentation isra and mi'raj

Tangga Kedelapan: Di sinilah disebut “al-Kursi” yang berbetulan dengan dahan pokok Sidratul-Muntaha.

Rasulullah s.a.w menyaksikan pelbagai keajaiban pada pokok itu: Sungai air yang tak berubah, sungai susu,

sungai arak dan sungai madu lebah. Buah, daun-daun, batang dan dahannya berubah-ubah warna dan bertukar menjadi permata- permata yang indah.

Unggas-unggas emas berterbangan. Semua keindahan itu tak terperi oleh manusia. Baginda Rasulullah s.a.w dapat menyaksikan pula sungai al-Kautsar yang terus

masuk ke syurga. Seterusnya baginda masuk ke syurga dan melihat neraka berserta dengan Malik

penunggunya.

Page 33: Presentation isra and mi'raj

Tangga Kesembilan: Di sini berbetulan dengan pucuk pokok Sidratul-Muntaha. Rasulullah s.a.w masuk di

dalam nur dan naik ke Mustawa dan Sharirul-Aqlam. Lalu dapat melihat seorang lelaki yang ghaib di dalam

nur ‘Arasy, yaitu lelaki di dunia yang lidahnya sering basah berzikir, hatinya tertumpu penuh kepada masjid

dan tidak memaki ibu bapanya.

Page 34: Presentation isra and mi'raj

Tangga Kesepuluh: Baginda Rasulullah sampai di Hadhratul-Qudus dan

Hadhrat Rabbul - Arbab lalu dapat bertemu Allah Subhanahu wa Taala, lantas sujud. Kemudian berlakulah

dialog antara Allah dan Muhammad, Rasul- Nya: Allah S.W.T:

Page 35: Presentation isra and mi'raj

Allah S.W.T : Ya Muhammad. Rasulullah : Labbaika.

Allah S.W.T :Angkatlah kepalamu dan bermohonlah, Kami perkenankan.

Page 36: Presentation isra and mi'raj

Rasulullah : Ya, Rabb. Engkau telah ambil Ibrahim sebagai Khalil dan Engkau berikan dia kerajaan yang

besar. Engkau berkata-kata dengan Musa. Engkau berikan Dawud kerajaan yang besar dan dapat

melembutkan besi. Engkau kurniakan kerajaan kepada Sulaiman yang tidak Engkau kurniakan kepada sesiapa

pun dan memudahkan Sulaiman menguasai jin, manusia, syaitan dan angin. Engkau ajarkan ‘Isa Taurat dan Injil. Dengan izin-Mu, dia dapat menyembuhkan orang buta, orang sufaq dan menghidupkan orang

mati. Engkau lindungi dia dan ibunya daripada syaitan.

Page 37: Presentation isra and mi'raj

Allah S.W.T: Aku ambilmu sebagai kekasih. Aku perkenankanmu sebagai penyampai berita gembira dan

amaran kepada umatmu. Aku buka dadamu dan buangkan dosamu. Aku jadikan umatmu sebaik-baik umat. Aku beri

keutamaan dan keistimewaan kepadamu pada hari qiamat. Aku kurniakan tujuh ayat (surah al-Fatihah) yang tidak aku

kurniakan kepada sesiapa sebelummu. Aku berikanmu ayat-ayat di akhir surah al-Baqarah sebagai suatu perbendaharaan

di bawah ‘Arasy. Aku berikan habuan daripada kelebihan Islam, hijrah, sedekah dan amar makruf dan nahi munkar. Aku

kurniakanmu panji- panji Liwa-ul-hamd, maka Adam dan semua yang lainnya di bawah panji-panjimu. Dan Aku

fardhukan atasmu dan umatmu lima puluh (waktu) sembahyang.

•Tangga Kedelapan: Di sinilah disebut “al-Kursi” yang berbetulan dengan dahan pokok Sidratul-Muntaha. Rasulullah s.a.w menyaksikan pelbagai keajaiban pada pokok itu: Sungai air yang tak berubah, sungai susu, sungai arak dan sungai madu lebah. Buah, daun-daun, batang dan dahannya berubah-ubah warna dan bertukar menjadi permata- permata yang indah. Unggas-unggas emas berterbangan. Semua keindahan itu tak terperi oleh manusia. Baginda Rasulullah s.a.w dapat menyaksikan pula sungai al-Kautsar yang terus masuk ke syurga. Seterusnya baginda masuk ke syurga dan melihat neraka berserta dengan Malik penunggunya.

Page 38: Presentation isra and mi'raj

Selesai munajat, Rasulullah s.a.w di bawa menemui nabi Ibrahim a.s kemudian nabi Musa a.s. Nabi Musa a.s.

menyuruh Rasulullah s.a.w merayu kepada Allah S.W.T agar diberi keringanan, mengurangkan jumlah waktu sembahyang

itu. Selepas sembilan kali merayu, (setiap kali dikurangkan lima waktu), akhirnya Allah perkenan memfardhukan

sembahyang lima waktu sehari semalam dengan mengekalkan nilainya sebanyak 50 waktu juga. Selepas Mi’raj:Rasulullah

saw. turun ke langit dunia semula. Seterusnya turun ke Baitul-Maqdis. Lalu menunggang buraq perjalanan pulang ke Mekah

pada malam yang sama. Dalam perjalanan ini Baginda saw. bertemu dengan beberapa peristiwa yang kemudiannya

menjadi saksi (bukti) peistiwa Isra’-Mi’raj yang amat ajaib itu (Daripada satu riwayat peristiwa itu berlaku pada malam

Isnin, 27 Rajab, kira-kira 18 bulan sebelum hijrah).Wallahu a’lam.

Page 39: Presentation isra and mi'raj

Butiran-Butiran Hikmah Perjalanan Isra dan Mi’raj Nabi Muhammad Saw.:

1. Konteks situasi terjadinya2. Pensucian Hati3. Memilih susu – menolak khamar4. Imam Shalat Berjamaah5. Kembali ke bumi dengan Shalat

Page 40: Presentation isra and mi'raj

Konteks Situasi Terjadinya :Kita kenal, Isra' wal Mi'raj terjadi sekitar setahun sebelum Hijrahnya Rasulullah

SAW ke Madinah (Yatsrib ketika itu). Ketika itu, Rasulullah SAW dalam situasi yang sangat "sumpek", seolah tiada celah harapan masa depan bagi agama ini. Selang beberapa masa sebelumnya, isteri tercinta Khadijah r.a. dan paman yang menjadi

dinding kasat dari penjuangan meninggal dunia. Sementara tekanan fisik maunpun psikologis kafir Qurays terhadap perjuangan semakin berat. Rasulullah seolah

kehilangan pegangan, kehilangan arah, dan kini pandangan itu berkunang-kunang tiada jelas.

Dalam sitausi seperti inilah, rupanya "rahmah" Allah meliputi segalanya, mengalahkan dan menundukkan segala sesuatunya. "warahamatii wasi'at kulla

syaei", demikian Allah deklarasikan dalam KitabNya. Beliau di suatu malam yang merintih kepedihan, mengenang kegetiran dan kepahitan langkah perjuangan, tiba-

tiba diajak oleh Pemilik kesenangan dan kegetiran untuk "berjalan-jalan" (saraa) menelusuri napak tilas "perjuangan" para pejuang sebelumnya (para nabi). Bahkan

dibawah serta melihat langsung kebesaran singgasana Ilahiyah di "Sidartul Muntaha". Sungguh sebuah "penyejuk" yang menyiram keganasan kobaran api

permusuhan kaum kafir. Dan kinilah masanya bagi Rasulullah SAW untuk kembali "menenangkan" jiwa, mempermantap tekad menyingsingkan lengan baju untuk

melangkah menuju ke depan.

Page 41: Presentation isra and mi'raj

Artinya, bahwa kita adalah "rasul-rasul" Rasulullah SAW dalam melanjutkan perjuangan ini. Betapa terkadang, di tengah

perjalanan kita temukan tantangan dan penentangan yang menyesakkan dada, bahkan mengaburkan pandangan objektif dalam melangkahkan kaki ke arah tujuan. Jikalau hal ini terjadi,

maka tetaplah yakin, Allah akan meraih tangan kita, mengajak kita kepada sebuah "perjalanan" yang menyejukkan. "Allahu

Waliyyulladziina aamanu" (Sungguh Allah itu adalah Wali-nya mereka yang betul-betul beriman". Wali yang bertanggung jawab

memenuhi segala keperluan dan kebutuhan. Kesumpekan dan kesempitan sebagai akibat dari penentangan dan rintangan mereka

yang tidak senang dengan kebenaran, akan diselesaikan dengan cara da metode yang Hanya Allah yang tahu. Yang terpenting bagi

seorang pejuang adalah, maju tak gentar, sekali mendayung pantang mundur, konsistensi memang harus menjadi karakter dasar bagi seorang pejuang di jalanNya. "Wa laa taeasuu min

rahmatillah" (jangan sekali-kali berputus asa dari rahmat Allah).

Page 42: Presentation isra and mi'raj

Pensucian HatiDisebutkan bahwa sebelum di bawa oleh Jibril, beliau dibaringkan lalu dibelah dadanya, kemudian hatinya

dibersihkan dengan air zamzam. Apakah hati Rasulullah kotor? Pernahkan Rasulullah SAW berbuat dosa? Apakah Rasulullah

punya penyakit "dendam", dengki, iri hati, atau berbagai penyakit hati lainnya? Tidak…sungguh mati…tidak. Beliau

hamba yang "ma'shuum" (terjaga dari berbuat dosa). Lalu apa signifikasi dari pensucian hatinya?

Rasulullah adalah sosok "uswah", pribadi yang hadir di tengah-tengah umat sebagai, tidak saja "muballigh" (penyampai),

melainkan sosok pribadi unggulan yang harus menjadi "percontohan" bagi semua yang mengaku pengikutnya. "Laqad

kaana lakum fi Rasulillahi uswah hasanah".

Page 43: Presentation isra and mi'raj

Memang betul, sebelum melakukan perjalanannya, haruslah dibersihkan hatinya. Sungguh, kita semua sedang dalam

perjalanan. Perjalanan "suci" yang seharusnya dibangun dalam suasa "kefitrahan". Berjalan dariNya dan juga menuju

kepadaNya. Dalam perjalanan ini, diperlukan lentera, cahaya, atau petunjuk agar selamat menempuhnya. Dan hati yang intinya

sebagai "nurani", itulah lentera perjalanan hidup.Cahaya ini berpusat pada hati seseorang yang ternyata juga

dilengkapi oleh gesekan-gesekan "karat" kehidupan (fa alhamaha fujuuraha). Semakin kuat gesekan karat, semakin jauh pula dari warna yang sesungguhnya (taqawaaha). Dan oleh karenanya, di

setiap saat dan kesempatan, diperlukan pembersihan, diperlukan air zamzam untuk membasuh kotoran-kotoran hati yang melengket. Hanya dengan itu, hati akan bersinar tajam menerangi kegelapan hidup. Dan sungguh hati inilah yang

kemudian "penentu" baik atau tidaknya seseorang pemilik hati.

Page 44: Presentation isra and mi'raj

وإذا عمله، سير صلحت صلحت إذا مضغة، الجسد في إن أال. عمله سير فسدت فسدت

Disebutkan bahwa hati manusia awalnya putih bersih. Ia ibarat kertas putih dengan tiada noda sedikitpun. Namun karena manusia,

setiap kali melakukan dosa-dosa setiap kali pula terjatuh noda hitam pada hati, yang pada akhirnya menjadikannya hitam pekat.

Kalaulah saja, manusia yang hatinya hitam pekat tersebut tidak sadar dan bahkan menambah dosa dan noda, maka akhirnya Allah

akan akan membalik hati tersebut. Hati yang terbalik inilah yang kemudian hanya bisa disadarkan oleh api neraka. "Khatamallahu

'alaa quluubihim".Di Al Qur'an sendiri, Allah berfirman“

Artinya: Sungguh beruntung siapa yang mensucikannya, dan sungguh buntunglah siapa yang mengotorinya". Maka sungguh

perjalanan ini hanya akan bisa menuju "ilahi" dengan senantiasa membersihkan jiwa dan hati kita, sebagaimana yang telah

dilakukan oleh Rasulullah sebelum perjalanan sucinya tersebut.

Page 45: Presentation isra and mi'raj

Memilih Susu –Menolak KhamarKetika ditawari dua pilihan minuman, dengan sigap Rasulullah mengambil

gelas yang berisikan susu. Minuman halal dan penuh menfaat bagi kesehatan. Minuman yang berkalsium tinggi, menguatkan tulang belulang.

Rasulullah menolak khamar, minuman yang menginjak-nginjak akal, menurunkan tingkat inteletualitas ke dasar yang paling rendah. Sungguh memang pilihan yang tepat, karena pilihan ini adalah pilihan fitri "suci".

Dengan bekal jiwa yang telah dibersihkan tadi, Rasulullah memang melanjutkan perjalanannya. Di tengah perjalanan, hanya memang ada dua alternatif di hadapan kita. Kebaikan dan keburukan. Kebaikan akan selalu identik dengan manfaat, sementara keburukan akan selalu identik dengan kerugian. Seseorang yang hatinya suci, bersih dari kuman dosa dan noda

kezaliman, akan sensitif untuk menerima selalu menerima yang benar dan menolak yang salah. Bahkan hati yang bersih tadi akan merasakan "ketidak senangan" terhadap setiap kemungkaran. Lebih jauh lagi,

pemiliknya akan memerangi setiap kemungkaran dengan segala daya yang dimilikinya.

Page 46: Presentation isra and mi'raj

Dalam hidup ini seringkali kita diperhadapkan kepada pilihan-pilihan yang samar. Fitra menjadi acuan,

lentera, pedoman dalam mengayuh bahtera kehidupan menuju tujuan akhir kita (akhirat). Dan oleh karenanya, jika kita dalam melakukan pilihan-

pilihan dalam hidup ini, ternyata kita seringkali terperangkap kepada pilihan-pilihan yang salah, buruk

lagi merugikan, maka yakinlah itu disebabkan oleh tumpulnya firtah insaniyah kita. Agaknya dalam situasi

seperti ini, diperlukan asahan untuk mempertajam kembali fitrah Ilahiyah yang bersemayam dalam diri

setiap insan.

Page 47: Presentation isra and mi'raj

Imam Shalat BerjamaahShalat adalah bentuk peribadatan tertinggi seorang Muslim,

sekaligus merupakan simpol ketaatan totalitas kepadaYang Maha Pencipta. Pada shalatlah terkumpul berbagai hikmah dan makna. Shalat menjadi simbol ketaatan total dan kebaikan universal yang

seorang Muslim senantiasa menjadi tujuan hidupnya.Maka ketika Rasulullah memimpin shalat berjama'ah, dan tidak

tanggung-tanggung ma'mumnya adalah para anbiyaa (nabi-nabi), maka sungguh itu adalah suatu pengakuan kepemimpinan dari seluruh kaum yang ada. Memang jauh sebelumnya, Musa yang menjadi pemimpin sebuah umat besar pada masanya. Bahkan Ibrahim, Eyangnya banyak nabi dan Rasul, menerima menjadi

Ma'mum Rasulullah SAW. Beliau menerima dengan rela hati, karena sadar bahwa Rasulullah memang memiliki kelebihan-kelebihan

"leadership", walau secara senioritas beliaulah seharusnya menjadi Imam.

Page 48: Presentation isra and mi'raj

Kempimpinan dalam shalat berjama'ah sesungguhnya juga simbol kepemimpinan dalam segala skala kehidupan manusia. Allah menggambarkan

sekaligus mengaitkan antara kepemimpinan shalat dan kebajikan secara menyeluruh: "Wahai orang-orang yang beriman, ruku'lah, sujudlah dan

sembahlah Tuhanmu serta berbuat baiklah secara bersama-sama. Nisacaya dengan itu, kamu akan meraih keberuntungan". Dalam situasi seperti inilah,

seorang Muhammad telah membuktikan bahwa dirinya adalah pemimpin bagi seluruh pemimpin umat lainnya.

Baghaimana dengan kita sebagai pengikut nabi muhammad dalam masalah ini? Masalahnya, umat Islam saat ini tidak memiliki kriteria tersebut. Kriteria

"imaamah" atau kepemimpinan yang disebutkan dalam Al Qur'an masih menjadi "tanda tanya" besar pada kalangan umat ini. "Dan demikian kami

jadikan di antara mereka pemimpin yang mengetahui urusan Kami, memiliki kesabaran dan ketangguhan jiwa, dan adalah mereka yakin terhadap ayat-ayat

Kami". Kita umat Islam, yang seharusnya menjadi pemimpin umat lainnya, ternyata memang menjadi salah satu pemimpin. Sayang kepemimpinan dunia Islam

saat ini terbalik, bukan dalam shalat berjama'ah, bukan dalam kebaikan dan kemajuan dalam kehidupan manusia. Namun lebih banyak yang bersifat

negatif.

Page 49: Presentation isra and mi'raj

Kembali Ke Bumi dengan ShalatPerjalanan singkat yang penuh hikmah tersebut segera berakhir, dan dengan segera pula beliau

kembali menuju alam kekiniannya. Rasulullah sungguh sadar bahwa betapapun ni'matnya berhadapan

langsung dengan Yang Maha Kuasa di suatu tempat yang agung nan suci, betapa ni'mat menyaksikan dan

mengelilingi syurga, tapi kenyataannya beliau memiliki tanggung jawab duniawi. Untuk itu, semua

kesenangan dan keni'matan yang dirasakan malam itu, harus ditinggalkan untuk kembali ke dunia beliau melanjutkan amanah perjuangan yang masih harus

diembannya.

Page 50: Presentation isra and mi'raj

Inilah sikap seorang Muslim. Kita dituntut untuk turun ke bumi ini dengan membawa bekal shalat yang kokoh. Shalat berintikan "dzikir", dan karenanya

dengan bekal dzikir inilah kita melanjutkan ayunan langkah kaki menelusuri lorong-lorong kehidupan

menuju kepada ridhaNya. "Wadzkurullaha katsiira" (dan ingatlah kepada Allah banyak-banyak), pesan Allah kepada kita di saat kita bertebaran mencari "fadhalNya" dipermukaan bumi ini. Persis seperti Rasulullah SAW membawa bekal shalat 5 waktu

berjalan kembali menuju bumi setelah melakukan serangkaian perjalanan suci ke atas (Mi'raj).

Page 51: Presentation isra and mi'raj