2
Mendengarkan Khutbah adalah wajib, Maka simaklah Khutbah dan simpanlah Buletin Anda "Puasa ini adalah untuk-Ku, dan Akulah yg akan mem- balasnya. Sungguh dia te- lah meninggalkan syahwat, makanan dan minumannya semata-mata karena Aku". Diriwayatkan dari Abu Said Al-Khudri, Radhiyallahu 'an- hu, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : "Tidaklah seorang hamba berpuasa sehari di jalan Allah melainkan Allah pasti menjauhkan dirinya dengan puasanya itu dari api near- ka selama 70 tahun". [Hadits Muttafaqun 'Alaih]. Diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Qatadah rahimahullah bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sal- lam bersabda : "Berpuasa pada hari Arafah karena mengharap pahala dari Allah melebur dosa- dosa setahun sebelum dan sesudahnya". 3. Takbir Dan Dzikir Pada Hari-Hari Tersebut. Oleh: Syaikh Abdullah bin Abdurrahman Al-Jibrin Segala puji bagi Allah sema- ta, shalawat dan salam se- moga tercurah kepada Ra- sulullah, Nabi kita Muham- mad, kepada keluarga dan segenap sahabatnya. Diriwayatkan oleh Al-Bukhari, rahimahullah, dari Ibnu 'Ab- bas Radhiyallahu 'anhuma bahwa Nabi Shallallahu 'alai- hi wa sallam bersabda : Tidak ada hari dimana amal shalih pd saat itu lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini, yaitu : Sepuluh hari dari bulan Dzulhijjah. Mereka bertanya : Ya Rasulullah, tidk juga jihad fi sabilillah ?. Beliau menja- wab : Tidak juga jihad fi sabil- illah, kecuali orang yg keluar (berjihad) dengan jiwa dan hartanya, kemudian tidk kem- bali dengan sesuatu apapun". "Imam Ahmad, rahimahullah, meriwayatkan dari Umar Ra- dhiyallahu 'anhuma, bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : Tidak ada hari yang paling agung dan amat dicintai Allah untuk ber- buat kebajikan di dalamnya daripada sepuluh hari (Dzul- hijjah) ini. Maka perbanyaklah pada saat itu tahlil, takbir dan tahmid". MACAM-MACAM AMALAN YANG DISYARIATKAN 1. Melaksanakan Ibadah Haji Dan Umrah Amal ini adalah amal yang paling utama, berdasarkan berbagai hadits shahih yang menunjukkan keutamaannya, antara lain : sabda Nabi sha- llallahu 'alaihi wa sallam: "Dari umrah ke umrah adalah tebusan (dosa-dosa yang di- kerjakan) di antara keduanya, dan haji yg mabrur balasan- nya tiada lain adalah Surga". 2. Berpuasa Selama Hari- Hari Tersebut, Atau Pada Sebagiannya, Terutama Pada Hari Arafah. Tidak disangsikan lagi bahwa puasa adalah jenis amalan yg paling utama, dan yang dipilih Allah untuk diri-Nya. Disebut- kan dlm hadist Qudsi : BULETIN JUMAT, No.334 / Th.VII 24 Dzulqa’dah 1435 H [19 September 2014] DKM Masjid Ash-Shofa Perumahan Puri Anggrek Mas, DEPOK Keutamaan 10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah Halaman 2 "Sesungguhnya Allah itu cem- buru, dan kecemburuan Allah itu manakala seorang hamba melakukan apa yang diharam- kan Allah terhadapnya" ‘[Hadits Muttafaqun 'Alaihi]. 5. Banyak Beramal Shalih. Berupa ibadah sunat seperti : shalat, sedekah, jihad, mem- baca Al-Qur'an, amar ma'ruf nahi munkar dan lain seba- gainya. Sebab amalan-amal- an tersebut pada hari itu di- lipat gandakan pahalanya. Bahkan amal ibadah yg tidak utama bila dilakukan pada hari itu akan menjadi lebih utama dan dicintai Allah dari- pada amal ibadah pada hari lainnya meskipun merupakan amal ibadah yang utama, se- kalipun jihad yang merupakan amal ibadah yang amat uta- ma, kecuali jihad orang yang tidak kembali dengan harta dan jiwanya. 6. Disyariatkan Pada Hari- Hari Itu Takbir Muthlaq Yaitu pada setiap saat, siang ataupun malam sampai shalat Ied. Dan disyariatkan pula takbir muqayyad, yaitu yang dilakukan setiap selesai shalat fardhu yang dilaksanakan de- ngan berjama'ah; bagi selain jama'ah haji dimulai dari sejak Fajar Hari Arafah dan bagi Jama’ah Haji dimulai sejak Dzhuhur hari raya Qurban berlangsung hingga shalat Ashar pada hari Tasyriq. 7. Berkurban Pada Hari Raya Qurban Dan Hari-Hari Tasyriq. kan suara dalam bertakbir ke -tika berada di pasar, rumah, jalan, masjid dan lain-lainnya. Sebagaimana firman Allah. "Dan hendaklah kamu meng- agungkan Allah atas petunjuk -Nya yang diberikan kepada- mu ...". [al-Baqarah/2 : 185]. Tidak dibolehkan menguman -dangkan takbir bersama- sama, yaitu dengan berkum- pul pada suatu majlis dan mengucapkannya dengan satu suara (koor). Hal ini tdk pernah dilakukan oleh para Salaf. Yang menurut sunnah adalah masing-masing orang bertakbir sendiri-sendiri. Ini berlaku pada semua dzikir dan do'a, kecuali karena tdk mengerti sehingga ia harus belajar dengan mengikuti orang lain. Dan diperbolehkan berdzikir dengan yang mudah-mudah. Seperti : takbir, tasbih dan do'a-do'a lainnya yg disyariat -kan. 4. Taubat Serta Meninggal- kan Segala Maksiat Dan Dosa. Sehingga akan mendapatkan ampunan dan rahmat. Maksi- at adalah penyebab terjauh- kan dan terusirnya hamba dari Allah, dan keta'atan ada- lah penyebab dekat dan cinta kasih Allah kepadanya. Disebutkan dalam hadits dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu, bahwasanya Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda. Sebagaimana firman Allah Ta'ala. ".... dan supaya mereka me- nyebut nama Allah pada hari-hari yang telah diten- tukan ...". [al-Hajj/22 : 28]. Para ahli tafsir menafsirkan- nya dengan sepuluh hari da -ri bulan Dzulhijjah. Karena itu, para ulama menganjur- kan untuk memperbanyak dzikir pada hari-hari terse- but, berdasarkan hadits dari Ibnu Umar Radhiyallahu 'an -huma. "Maka perbanyaklah pada hari-hari itu tahlil, takbir dan tahmid". [Hadits Riwayat Ahmad]. Imam Bukhari rahimahullah menuturkan bahwa Ibnu Umar dan Abu Hurairah Ra- dhiyallahu 'anhuma keluar ke pasar pada sepuluh hari tersebut seraya menguman- dangkan takbir lalu orang- orangpun mengikuti takbir- nya. Dan Ishaq, Rahimahul- lah, meriwayatkan dari fu- qaha', tabiin bahwa pada hari-hari ini mengucapkan : Allahu Akbar, Allahu Ak- bar, Laa Ilaha Ilallah, wa- Allahu Akbar, Allahu Ak- bar wa Lillahil Hamdu "Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Tidak ada Ilah (Sembahan) Yang Haq selain Allah. Dan Allah Ma- ha Besar, Allah Maha Be- sar, segala puji hanya bagi Allah". Dianjurkan untuk mengeras-

334_keutamaan 10 hari pertama bulan dzulhijjah

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 334_keutamaan 10 hari pertama bulan dzulhijjah

Mendengarkan Khutbah adalah wajib, Maka simaklah Khutbah dan simpanlah Buletin Anda

"Puasa ini adalah untuk-Ku, dan Akulah yg akan mem-balasnya. Sungguh dia te-lah meninggalkan syahwat, makanan dan minumannya semata-mata karena Aku". Diriwayatkan dari Abu Said Al-Khudri, Radhiyallahu 'an-hu, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : "Tidaklah seorang hamba berpuasa sehari di jalan Allah melainkan Allah pasti menjauhkan dirinya dengan puasanya itu dari api near-ka selama 70 tahun". [Hadits Muttafaqun 'Alaih]. Diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Qatadah rahimahullah bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sal-lam bersabda : "Berpuasa pada hari Arafah karena mengharap pahala dari Allah melebur dosa-dosa setahun sebelum dan sesudahnya". 3. Takbir Dan Dzikir Pada Hari-Hari Tersebut.

Oleh: Syaikh Abdullah bin

Abdurrahman Al-Jibrin

Segala puji bagi Allah sema-ta, shalawat dan salam se-moga tercurah kepada Ra-sulullah, Nabi kita Muham-mad, kepada keluarga dan segenap sahabatnya. Diriwayatkan oleh Al-Bukhari, rahimahullah, dari Ibnu 'Ab-bas Radhiyallahu 'anhuma bahwa Nabi Shallallahu 'alai-hi wa sallam bersabda : Tidak ada hari dimana amal shalih pd saat itu lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini, yaitu : Sepuluh hari dari bulan Dzulhijjah. Mereka bertanya : Ya Rasulullah, tidk juga jihad fi sabilillah ?. Beliau menja-wab : Tidak juga jihad fi sabil-illah, kecuali orang yg keluar (berjihad) dengan jiwa dan hartanya, kemudian tidk kem-bali dengan sesuatu apapun". "Imam Ahmad, rahimahullah, meriwayatkan dari Umar Ra-dhiyallahu 'anhuma, bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : Tidak ada hari yang paling agung dan amat dicintai Allah untuk ber-

buat kebajikan di dalamnya daripada sepuluh hari (Dzul-hijjah) ini. Maka perbanyaklah pada saat itu tahlil, takbir dan tahmid". MACAM-MACAM AMALAN YANG DISYARIATKAN 1. Melaksanakan Ibadah Haji Dan Umrah Amal ini adalah amal yang paling utama, berdasarkan berbagai hadits shahih yang menunjukkan keutamaannya, antara lain : sabda Nabi sha-llallahu 'alaihi wa sallam: "Dari umrah ke umrah adalah tebusan (dosa-dosa yang di-kerjakan) di antara keduanya, dan haji yg mabrur balasan-nya tiada lain adalah Surga". 2. Berpuasa Selama Hari-Hari Tersebut, Atau Pada Sebagiannya, Terutama Pada Hari Arafah. Tidak disangsikan lagi bahwa puasa adalah jenis amalan yg paling utama, dan yang dipilih Allah untuk diri-Nya. Disebut-kan dlm hadist Qudsi :

BULETIN JUMAT, No.334 / Th.VII 24 Dzulqa’dah 1435 H [19 September 2014]

DKM Masjid Ash-Shofa Perumahan Puri Anggrek Mas, DEPOK

Keutamaan 10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah

Halaman 2

"Sesungguhnya Allah itu cem-buru, dan kecemburuan Allah itu manakala seorang hamba melakukan apa yang diharam-kan Allah terhadapnya" ‘[Hadits Muttafaqun 'Alaihi]. 5. Banyak Beramal Shalih. Berupa ibadah sunat seperti : shalat, sedekah, jihad, mem-baca Al-Qur'an, amar ma'ruf nahi munkar dan lain seba-gainya. Sebab amalan-amal-an tersebut pada hari itu di-lipat gandakan pahalanya. Bahkan amal ibadah yg tidak utama bila dilakukan pada hari itu akan menjadi lebih utama dan dicintai Allah dari-pada amal ibadah pada hari lainnya meskipun merupakan amal ibadah yang utama, se-kalipun jihad yang merupakan amal ibadah yang amat uta-ma, kecuali jihad orang yang tidak kembali dengan harta dan jiwanya. 6. Disyariatkan Pada Hari-Hari Itu Takbir Muthlaq Yaitu pada setiap saat, siang ataupun malam sampai shalat Ied. Dan disyariatkan pula takbir muqayyad, yaitu yang dilakukan setiap selesai shalat fardhu yang dilaksanakan de-ngan berjama'ah; bagi selain jama'ah haji dimulai dari sejak Fajar Hari Arafah dan bagi Jama’ah Haji dimulai sejak Dzhuhur hari raya Qurban berlangsung hingga shalat Ashar pada hari Tasyriq. 7. Berkurban Pada Hari Raya Qurban Dan Hari-Hari Tasyriq.

kan suara dalam bertakbir ke-tika berada di pasar, rumah, jalan, masjid dan lain-lainnya. Sebagaimana firman Allah. "Dan hendaklah kamu meng-agungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepada-mu ...". [al-Baqarah/2 : 185]. Tidak dibolehkan menguman-dangkan takbir bersama-sama, yaitu dengan berkum-pul pada suatu majlis dan mengucapkannya dengan satu suara (koor). Hal ini tdk pernah dilakukan oleh para Salaf. Yang menurut sunnah adalah masing-masing orang bertakbir sendiri-sendiri. Ini berlaku pada semua dzikir dan do'a, kecuali karena tdk mengerti sehingga ia harus belajar dengan mengikuti orang lain. Dan diperbolehkan berdzikir dengan yang mudah-mudah. Seperti : takbir, tasbih dan do'a-do'a lainnya yg disyariat-kan. 4. Taubat Serta Meninggal-kan Segala Maksiat Dan Dosa. Sehingga akan mendapatkan ampunan dan rahmat. Maksi-at adalah penyebab terjauh-kan dan terusirnya hamba dari Allah, dan keta'atan ada-lah penyebab dekat dan cinta kasih Allah kepadanya. Disebutkan dalam hadits dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu, bahwasanya Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.

Sebagaimana firman Allah Ta'ala. ".... dan supaya mereka me-nyebut nama Allah pada hari-hari yang telah diten-tukan ...". [al-Hajj/22 : 28]. Para ahli tafsir menafsirkan-nya dengan sepuluh hari da-ri bulan Dzulhijjah. Karena itu, para ulama menganjur-kan untuk memperbanyak dzikir pada hari-hari terse-but, berdasarkan hadits dari Ibnu Umar Radhiyallahu 'an-huma. "Maka perbanyaklah pada hari-hari itu tahlil, takbir dan tahmid". [Hadits Riwayat Ahmad]. Imam Bukhari rahimahullah menuturkan bahwa Ibnu Umar dan Abu Hurairah Ra-dhiyallahu 'anhuma keluar ke pasar pada sepuluh hari tersebut seraya menguman-dangkan takbir lalu orang-orangpun mengikuti takbir-nya. Dan Ishaq, Rahimahul-lah, meriwayatkan dari fu-qaha', tabiin bahwa pada hari-hari ini mengucapkan : Allahu Akbar, Allahu Ak-bar, Laa Ilaha Ilallah, wa-Allahu Akbar, Allahu Ak-

bar wa Lillahil Hamdu "Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Tidak ada Ilah (Sembahan) Yang Haq selain Allah. Dan Allah Ma-ha Besar, Allah Maha Be-sar, segala puji hanya bagi Allah". Dianjurkan untuk mengeras-

Page 2: 334_keutamaan 10 hari pertama bulan dzulhijjah

Halaman 3

Hal ini adalah sunnah Nabi Ibrahim 'Alaihissalam, yakni ketika Allah Ta'ala menebus putranya dengan sembelihan yg agung. Diriwayatkan bah-wa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. "Berkurban dengn menyem-belih dua ekor domba jantan berwarna putih dan bertan-duk. Beliau sendiri yang me-nyembelihnya dengan me-nyebut nama Allah dan ber-takbir, serta meletakkan kaki beliau di sisi tubuh domba itu". [Muttafaqun 'Alaihi]. 8. Dilarang Mencabut Atau Memotong Rambut Dan Kuku Bagi Orang Yang Hendak Berkurban. Diriwayatkan oleh Muslim dan lainnya, dari Ummu Sa-lamah Radhiyallhu 'anha bahwa Nabi Shallallahu 'alai-hi wa sallam bersabda. "Jika kamu melihat hilal bu-lan Dzul Hijjah dan salah se-orang di antara kamu ingin berkurban, maka hendaklah ia menahan diri dari (memo-tong) rambut dan kukunya". Dalam riwayat lain : “Maka janganlah ia mengambil se-suatu dari rambut atau kuku-nya sehingga ia berkurban". Hal ini, mungkin, untuk me-nyerupai orang yg menunai-kan ibadah haji yang menun-tun hewan kurbannya. Firman Allah: ".....dan jangan kamu mencukur (rambut) ke-palamu, sebelum kurban sampai di tempat penyembe-

Semoga Allah melimpahkan taufik-Nya dan menunjuki kita kepada jalan yang lurus. Dan shalawat serta salam semoga tetap tercurah ke-pada Nabi Muhammad, ke-pada keluarga dan para sa-habatnya.

Kiriman dari: H. Saefudin Zuhri, Blok D2/17

∞▓∞

MUTIARA HIKMAH

Dalam sebuah riwayat:

“Barangsiapa yang menginfakkan

kelebihan hartanya di jalan Allah swt., maka Allah akan

melipatgandakannya dengan tujuh ratus

(kali lipat).

Dan barangsiapa yang berinfak untuk dirinya

dan keluarganya, atau menjenguk

orang sakit, atau menyingkirkan

duri, maka mendapatkan

kebaikan dan kebaikan dengan sepuluh

kali lipatnya.

Puasa itu tameng selama ia tidak

merusaknya.

Dan barangsiapa yang Allah uji dengan satu ujian pada fisiknya,

maka itu akan menjadi penggugur

(dosa-dosanya).”

(HR. Ahmad)

lihan...". [al-Baqarah/2 : 196]. Larangan ini, menurut zhahir-nya, hanya dikhususkan bagi orang yang berkurban saja, tidak termasuk istri dan anak-anaknya, kecuali jika masing-masing dari mereka berkur-ban. Dan diperbolehkan mem-basahi rambut serta meng-gosoknya, meskipun terdapat beberapa rambutnya yang rontok. 9. Melaksanakan Shalat Iedul Adha Dan Mendengar-kan Khutbahnya. Setiap muslim hendaknya me-mahami hikmah disyariatkan-nya hari raya ini. Hari ini ada-lah hari bersyukur dan ber-amal kebajikan. Maka jangan-lah dijadikan sebagai hari ke-angkuhan dan kesombong-an; janganlah dijadikan ke-sempatan bermaksiat dan bergelimang dalam kemung-karan seperti ; nyanyi-nyanyi-an, main judi, mabuk-mabuk-an dan sejenisnya. Hal mana akan menyebabkan terhapus-nya amal kebajikan yang dila-kukan selama sepuluh hari. 10. Selain Hal-Hal Yang Telah Disebutkan Diatas. Hendaknya setiap muslim dan muslimah mengisi hari-hari ini dengan melakukan ketaatan, dzikir dan syukur kepada Allah, melaksanakan segala kewajiban dan men-jauhi segala larangan; me-manfaatkan kesempatan ini dan berusaha memperoleh kemurahan Allah agar men-dapat ridha-Nya.

Bayangan saya, saat hari puasa sunah datang maka saya masuk dalam energi doa yang sangat baik sekali. Saat itu menjadi begitu ber-semangat. Harapan yg ten-tunya tidak salah dan bukan pula harapan palsu. Sebab, berharap sama Allah adalah ibadah dan sebenar2-nya harapan. Akhirnya, karena pengen ba-nget lebih cepat, puasa Da-ud pun ditempuh supaya le-bih banyak lagi punya waktu mustajab. Subhanallah. Semoga dengan menulis ini, kembali semangat ibadah saya. Bagi saya, ini juga Lillaah. Bukan karena masalah. Tapi, masalah saya jadikan pintu untuk mendekatkan diri kepada Allah seraya berdoa agar diberi keistiqamahan dan kebersyukuran saat ke-mudian hidup sudah tenang dan normal. Seingat saya, semangat dan harapan ini bertambah saat masuk Ramadhan. Air mata menetes bahagia. Jika terha-dap puasa sunah saja sudah demikian, bagaimana lagi puasa wajib? Yang Allah janjikan “La'allakum tatta-quun. Supaya kalian semua bertaqwa.” (QS al-Baqarah [2]: 183). Saya pernah diajarkan bah-wa kalau derajat kemudian menjadi yg bertakwa maka akan dpt hadiah dari Allah. Apa saja hadiah itu? Di da-lam surah at-Thalaq (65) ada beberapa.

Advisor : M. Syaftari, Sandy M. Latief

M. Agoes Joesoef Suwardi Suwardjo

—————————————————————————

RedPel : Prasetya B. U.

Masjid Ash-Shofa

Puri Anggrek Mas - Depok

Ph./ SMS: 0811 10 6452

E-mail / Blog

[email protected] /

http://dkm-ash-

shofa.blogspot.com

Diterbitkan Oleh: DKM Masjid Ash-Shofa

HADIAH TAQWA Oleh: Ustaz Yusuf Mansur

Dulu saat saya bermasalah, punya kesulitan, punya ke-susahan, dan semoga bukan saat seperti ini saja, aamiin, saya menyenangi puasa su-nah. Apalagi, puasa wajib yg tentunya punya kekuatan ber-lipat-lipat. Jadi, kalau sudah masuk hari Ahad malam atau Rabu ma-lam senangnya minta ampun. Mengapa? Sebab, besoknya Senin atau Kamis. Ada apa? Ada puasa Senin Kamis. Yang saya dengar dari para guru, mereka yang berpuasa dekat banget dengan Allah. Doa-doanya dikabul Allah. Sedangkan, saya lagi punya doa banget yang pengen di-dengar sama Allah. Pengen punya ketenangan hidup. Pengen bebas dari masalah dan kemudian hidup normal.

Satu, pada ujung ayat ke-dua, Allah akan kasih jalan keluar di setiap kesulitannya. Dua, pada awal ayat ketiga, Allah akan kasih rezeki ban-yak yang tak terduga. Tiga, pada ujung ayat keem-pat, Allah akan kasih banyak kemudahan pada semua urusannya. Empat, pada ujung ayat ke-lima, Allah akan hapuskan semua kesalahan dan Allah akan perbesar pahala dan kebaikan bagi yg bertakwa. Dan, saya perlu semua ha-diah itu. Karena itu, saya semangat dan berbahagia. Allah nggak mungkin bo-hong. Dan, Allah begitu ba-nyak membuktikannya. Sa-yanya saja yang kurang lagi bersyukur.

Hadiah Takwa Kalam YM Republika Online

Senin, 14 Juli 2014

∞▓∞

MUTIARA HIKMAH

“Janganlah kalian menganggap remeh satu kebaikan pun.

Jika ia tidak mendapatkannya, maka hendaklah ia ketika

menemui saudaranya, ia menemuinya dengan wajah

ramah, dan jika engkau membeli daging, atau memasak

dengan periuk/kuali, maka perbanyaklah kuahnya dan

berikanlah pada tetanggamu dari padanya.”

(HR. Turmudzi)