Upload
syahyuti-si-buyuang
View
65
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
1
Focus group discussion
MEMBANGUN DAYA SAING INKLUSIF
DAERAHPusat Penelitian Ekonomi -
LIPI
Syahyuti – Bogor 22 Agustus 2016
2
1. Membangun landasan berpikir terkait dengan model pertumbuhan inklusif, daya saing dan governance.
2. Menyusun rekonstruksi model terhadap model pembangunan inklusif, daya saing dan governance.
3. Menyusun model pembangunan daya saing inklusif yang partisipatif yang sesuai dengan arah pembangunan dalam konteks Indonesia
Tujuan penelitian:
3
1. Mengapa kita membutuhkan INDIKATOR baru? Karena tidak sesuai, atau ketiadaan data? Bagaimana dengan kesepakatan indikator internasional?
2. Sesungguhnya yang kita butuhkan indikator baru atau menemukan indikator-indikator yang khas daerah?
3. Antara riset dan aksi: kita sesungguhnya lebih membutuhkan pengetahuan baru atau strategi baru?
4. Mengapa GOVERNANCE dan UMKM ?
Menciptakan ekonomi daerah yang memiliki daya saing inklusif:
6
Meaning:Social Exclusion is the process through which individuals or groups are excluded from facilities, benefits and opportunities that the others(their “betters”) enjoy.
Cause:The main cause of social exclusion is the racial, caste discrimination that have existed from the pre-independent India.
Consequence:The major consequence of social exclusion is poverty.Poverty is also a cause of social exclusion.
Social Exclusion (sociology):
13
1960
1962
1964
1966
1968
1970
1972
1974
1976
1978
1980
1982
1984
1986
1988
1990
1992
1994
1996
1998
2000
2002
2004
2006
2008
2010
2012
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
AgricultureAgricultureAgricultureAgricultureAgricultureAgricultureAgricultureAgricultureAgricultureAgricultureAgricultureAgricultureAgriculture
AgricultureAgricultureAgricultureAgricultureAgricultureAgricultureAgricultureAgricultureAgricultureAgricultureAgricultureAgricultureAgricultureAgricultureAgricultureAgricultureAgricultureAgricultureAgricultureAgricultureAgricultureAgricultureAgricultureAgricultureAgricultureAgricultureAgricultureAgricultureAgricultureAgricultureAgricultureAgricultureAgricultureAgricultureAgricultureAgricultureAgricultureAgricultureAgriculture
Services etcServices etc
Services etcServices etcServices etcServices etcServices etcServices etcServices etcServices etcServices etcServices etcServices etcServices etcServices etcServices etcServices etcServices etcServices etcServices etcServices etcServices etcServices etcServices etcServices etcServices etcServices etcServices etcServices etcServices etcServices etcServices etcServices etcServices etcServices etc.
Manufacturing
Non-manuf. Industry
Agriculture
Sectoral shares of total value added
% of value added
14
Growth Strategies in Regional Economies
Country Plan Strategy Focus
Indonesia Medium Term Plan 2010-14
Focus on social infrastructure for creativity development
Thailand 10th Plan 2007-11
Opportunities for learning, increase potential of communities by linking them in networks
Malaysia New Economic Model (launched in 2010)
Developing quality workforce, competitive domestic economy and transparent markets
China 11th Five Year Plan 2006-10
Promotion of independent innovation, and enhance social harmony
India 11th Five Year Plan (2007-12)
Reinforces focus on basic services such as education and urban development
Bangladesh
Draft Plan 2011 Effective governance, promoting innovative people for a digital Bangladesh, creating a caring society and enhancing regional cooperation
Philippine
Medium Term Plan (2004-10)
National innovation system, market reforms, technology entrepreneurship and support to R&D
15
Productivity growth in agriculture has been uneven
Selected crop output per hectare index, 2000 = 1
Source: FAOSTAT.
Increase agricultural productivity by providing technical assistance and training.
Improve farmers’ access to credit by accelerating land titling.
Lower food prices by decreasing trade restrictions.
2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 20130.8
1.0
1.2
1.4
1.6
1.8
Maize Cassava
Rubber Rice
Palm oil Sugar cane
16
Labour market informality is too highLabour market informality
% of non‑agricultural employment
Source: ILO.
Tackle labour market informality by: o reducing labour market rigidities (redundancy rules
etc.);o improving incentives to join the tax-transfer system
(social insurance and benefits).
South AfricaChinaBrazil
ThailandArgentina
MexicoColombiaVietnam
INDONESIAPhilippines
India
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
24
Pasal 1 UU No 18 tahun 2012 tentang PANGAN:
Kedaulatan Pangan = adalah hak negara dan bangsa yang secara mandiri menentukan kebijakan Pangan yang menjamin hak atas Pangan bagi rakyat dan yang memberikan hak bagi masyarakat untuk menentukan sistem Pangan yang sesuai dengan potensi sumber daya lokal.
25
Food Sovereignty = is the right of people to determine their own food systems.
Food sovereignty = puts the people who produce, distribute and consume food at the centre of decisions on food systems and policies, rather than the demands of markets and corporations that have come to dominate the global food system.
Food sovereignty = improve the quality of life of peasants and indigenous peoples
Konsep, Indikator, dan Variabel KEDAULATAN PANGAN
The 6 pillars of food sovereignty: 1. Focuses on food for
people2. Values food
providers3. Localises food
systems4. Puts control locally5. Builds knowledge
and skills6. Works with nature
26
Berbasis agribisnis kerakyatan: pengendalian import pangan, penanggulangan kemiskinan pertanian, regenerasi petani, reforma agraria, bank khusus untuk pertanian, UMKM dan koperasi.
Stop impor pangan beras, jagung dan daging sapi. Stop impor pangan kedelai, bawang merah dan cabe merah. Reforma agraria: (1) peningkatan redistribusi tanah 1,1 juta ha
untuk 1 juta KK petani kecil dan buruh tani tiap tahun, (2) distribusi 9 juta ha tanah untuk petani dan buruh tani, dan (3) meningkatnya akses petani gurem terhadap kepemilikan lahan pertanian.
Penanggulangan kemiskinan pertanian dan regenerasi petani: (1) 1.000 desa berdaulat benih hingga tahun 2019, (2) peningkatan kemampuan organisasi petani dan perempuan, (3) rehabilitasi jaringan irigasi 3 juta ha, dan (4) dukungan regenerasi petani muda Indonesia.
Pendekatan KEDAULATAN PANGAN dalam Nawa Cita :
27
Aspek dan deskripsi kedaulatan pangan
Kedaulatan terhadap
Deskripsinya Sumber
Lahan usaha
Petani berusaha di atas lahannya miliknya sendiri, sehingga hasil produksi mencukupi untuk kesejahteraan keluarganya.
Nawacita, definisi internasional
Sumber daya air untuk pertanian
Petani dan komunitas petani diberikan alokasi air irigasi yang cukup untuk kebutuhan usahataninya secara teknis.
Nawacita
Benih dan bibit Petani dan komunitas petani menanam benih/bibit yang mereka inginkan dan merupakan produksi mereka sendiri dan tidak bergantung kepada pasar.
Nawacita, definisi internasional
Pupuk dan obat-obatan
Petani terjamin kebutuhan pupuk dan obat-obatan sesuai dengan siklus usahanya.
Nawacita, SIPP
Sistem pertanian Petani diberikan keleluasaan untuk menentukan cara bertani yang sesuai dengan teknis dan sosiokultur nya
UU Pangan pasal 1 dan 130, Peasant Charter, definisi internasional
Hasil produksi Petani memiliki kuasa atas hasil produksinya sendiri, dan baru akan tercapai optimal bila mereka bukan petani penggarap dan juga tidak terikat hutang dengan pedagang.
Nawacita, definisi internasional
Pangan konsumsi dan pilihan mengkonsumsi
Petani dapat mengkonsumsi pangan sesuai dengan preferensi dan kebiasaan sosiokultur mereka sendiri.
UU Pangan pasal 3, Nawacita, definisi internasional
30
1. Ketersediaan data yang akurat (BPS)2. Konsistensi data antar daerah dan tahun 3. Kelangkaan “data sosial”
Kondisi yang harus diantisipasi dalam pemetaan:
33
1. Mengandalkan PEMERINTAHAN DAERAH untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi daerah yang inklusif? Kelembagaan Pemda lemah, terperangkap kepentingan elit, tidak pro ekonomi rakyat, dst.
2. UMKM : daya kewirausahaan dan kemampuan teknik masyarakat Indonesia pada dasarnya rendah (Clifoord Gertz)
3. Untuk petani dan pertanian: akses lahan rendah, degradasi SD lahan, konversi, teknologi, petani tua, prasarana dan sarana, dll.
4. Mengintegrasikan Program GLOBAL VILLAGE dengan KEDAULATAN PANGAN ?
Kondisi yang harus diantisipasi dalam impelementasi: