Embed Size (px)
Citation preview
Bab 7. METODOLOGI PERENCANAAN
TRANSPORTASI WILAYAH DAN
PERKOTAAN
OLEH
DR. IR. WALUYO SAKARSONO, CES. DEA
2
BAB 7. METODE PERENCANAAN
TRANSPORTASI
• ISU KEBIJAKAN TRANSPORTASI YG TELAH DIBAHAS SEBELUMNYA
MENDORONG UNTUK MEMBERIKAN PRIOTITAS KEPADA AMNGKUTAN
UMUM MASSAL
• APAKAH METODE PERENCANAAN TRANSPORTASI YANG ADA
SEKARANG INI SUDAH DIADAPTASI TERHADAP HAL DI ATAS ?
• PADAHAL METODOLOGI PROYEKSI YG DITERAPKAN DI KOTA
METROPOLITAN, BESAR DAN MENENGAH PADA SAAT INI BUKANNYA
UNTUK “ADAPTASI KOTA TERHADAP MOBIL PRIBADI” ?
• METODE PERENCANAAN TRANSPORTASI YG DIKENAL DG “METODE
KLASIK” SAAT INI MASIH DIPAKAI TERUS, JUGA DI NEGARA SEDANG
BERKEMBANG, WALAU SUDAH MENUAI KRITIK DAN TIDAK COCOK
UNTUK NEGARA BERKEMBANG
• JIKA TERUS DEMIKIAN GIMANA JADINYA DENGAN PERENCANAAN
TRANSPORTASI DI KOTA-KOTA DI INDONESIA ????
3
• PERENCANAAN TRANSPORTASI DIDASARKAN PADA PERBANDINGAN
ANTARA DEMAND AND SUPPLY, TDK HANYA ITU, TAPI DISKUSINYA
TERUTAMA TERHADAP UMUR INFRASTRUKTUR TRANSPORT DAN
LAMANYA PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASINYA, BISA
SATU GENERASI
• PROYEKSI DEMAND AND SUPPLY HARUS DILAKUKAN UNTUK JANGKA
PANJANG, MELIPUTI
• PROYEK MENYELURUH DI SATU METROPOLITAN, AGGLOMERASI,
JADI REALISASI JARINGANNYA UNTUK JANGKA PANJANG, 1
GENERASI
• PROYEK PARSIAL DAN LOKAL HANYA JANGKA MENENGAH 10
TAHUNAN OR 5 TAHUNAN
• DENGAN PANJANGNYA WAKTU INI, MAKA DEMAND AKAN SENSITIF
BEREVOLUSI, OLEH KARENA ITU, METODE YANG AKURAT SANGAT
DIPERLUKAN
• DISAMPING PERBANDINGAN SUPPLLY EKSISTING DG PROYEKSI
DEMAND, PERLU JUGA ANALISIS EKONOMI UNTUK SETIAP INVESTASI
AGAR DIDAPATKAN SKALA PRIORITASNYA
4
SURVAI
SENSUS
DEMAND
AKTUAL
SUPPLY
AKTUAL
STATISTIK
SURVAI
METODE
PROYEKSI
DEMAND
FUTURE
PROYEKSI
PENDUDUK
EKONOMI
URBANISTIK
SUPPLY
FUTURE
ANALISIS
EKONOMI
(LABA,
PRIORITAS)
PROGRAM
INVESTASI
5
• DATA STATISTIK DAN HASIL SURVAI KONDISI SUPPLY AKTUAL
BUKANLAH MERUPAKAN SUATU MASALAH UNTUK
MEMNDAPATKANNYA
1. DATA SUPPLY AKTUAL ANGKUTAN UMUM BERSUMBER PADA
PERUSAHAAN ANGKUTAN UMUM
INFORMASI UTAMANYA ADALAH TTG :
• JALUR TRAYEK DAN HALTE
• JADWAL KEBERANGKATAN DAN LAMANYA PERJALANAN
• FREKUENSI KENDARAAN PADA JAM SIBUK DAN JAM SEPI
• KAPASITAS KENDARAAN
• JENIS KENDARAAN, JENIS HALTE, JENIS LAYANAN (PATAS,
REGULER, AC NON AC)
• TARIF DAN BIAYA BAGI PENUMPANG
A. KONDISI SUPPLY AKTUAL
6
• ANGKUTAN KERETA API SANGAT SULIT MEMBEDAKAN ANTARA
DATA ANGKUTAN PENUMPANG DAN BARANG
• DATA YANG DIDAPATKAN ADALAH :
• LAYANAN YG DISEDIAKAN : JMLH PENUMPANG, JARAK
TEMPUH PER KENDARAAN (KENDARAAN-KM), PANJANG
TRAYEK (PENUMPANG-KM)
• JUMLAH KARYAWAN (TEKNISI DAN ADMINISTRASI)
• FINANSIAL : BIAYA DAN PENDAPATAN PER POS, BIAYA
EXPLOITASI, LAPORAN KEUANGAN
• PENGGUNAAN DATA2 INI HARUS HATI 2TERHADAP KUALITAS DAN
AKURASINYA
• DATA TAXI JUGA SULIT DIDAPAT, KENAPA ? BIASANYA HANYA DATA
JUMLAH IJIN YG DIKELUARKAN, TIDAK DIKETAHUI TINGKAT
ISIANNYA, TARIFNYA, PANJANG DAN LAMA PERJALANAN RATA-
RATANYA.
7
2. DATA ANGKUTAN PRIBADI :
• DATA JUMLAH KENDARAAN PRIBADI KURANG AKURAT, APALAGI
DATA TENTANG PENGGUNAANNYA SANGAT MISKIN
A. SUMBER DATA JUMLAH KENDARAAN PRIBADI :
• STNK
• PAJAK KENDARAAN BERMOTOR
• PENJUALAN KENDARAAN BARU DAN BEKAS
• SURVAI KELUARGA (SENSUS, SURVAI PERJALANAN)
B. SUMBER DATA PENGGUNAAN KENDARAN PRIBADI
• DIPERKIRAKAN DARI PENGGUNAAN BBM
• LEWAT SURVAI PINGGIR JALAN
• LEWAT SURVAI MOBILITAS/PERJALANAN ANGGOTA KELUARGA
8
• ESTIMASI PERGERAKAN DI PARIS DAN SEKITARNYA 10,4 JUTA PER
HARI, DENGAN PANJANG RATA2 SEBESAR 5,4 KM, LAMA
PERJALANAN 21 MENIT PADA TAHUN 1979
C. JARINGAN JALAN, DATA TENTANG KELAS JALAN, FUNGSI JALAN,
KAPASITANYA
D. PARKIR, JUGA DATA YANG SULIT DIDAPATKAN, BAIK JUMLAH DAN
PENGGUNAANNYA MENURUT MOTIF DAN LAMANYA PERJALANAN
DENGAN SURVAI KELAURGA DAN FOTO UDARA PEMAKAIAN
PARKIR DI JALAN BIISA DIHITUNG
SUPPLY ADALAH DATA YANG PALING MUDAH DIKETAHUI, TAPI
KEAKURATAN DATANYA PERLU HATI-HATI, TERUTAMA
MENYANGKUT JUMLAH KENDARAAN, JUMLAH PARKIR, JALAN,
ANGKUTAN UMUM
9
10
11
12
13
14
A. DATA STATISTIK MOBILITAS/PERJALANAN PENDUDUK YANG
DISUSUN OLEH PERUSAHAAN ANGKUTAN UMUM DAN DINAS PU
TERKAIT DENGAN DEMAND YANG DILAKUKAN MELIPUTI :
• JUMLAH PENUMPANG TIAP SISTEM TRANSPORTASI, PER
TRAYEK, DISTRIBUSI DALAM WAKTU DAN PANJANG TRAYEK
• VOLUME LALU LINTAS KENDARAAN PADA TIAP RUAS JALAN
• VOLUME PARKIR DI TEPI JALAN
TAPI SAYANG DATA-DATA INI TIDAK MEMBERIKAN INFORMASI
TENTANG :
• KARAKTERISTIK INDIVIDU PENUMPANG (TEMPAT TINGGAL,
PROFESI, GAJI, UMUR DAN JENIS KELAMIN)
• KARAKTERISTIK DAN MOTIF PERJALANANNYA (MOTIF,
TEMPAT BRANGKAT, TUJUAN, JAM DAN LAMANYA)
B. KONDISI DEMAND AKTUAL
15
B. DATA SURVAI TENTANG MOBILITAS/PERJALANAN, DENGAN DUA
SUMBER YAITU :
• SENSUS PENDUDUK
• ANGKET KELUARGA KE RUMAH : DIDAPATKAN INFORMASI
SANGAT DETIL :
• KARAKTERISTIK KELUARGA, TERMASUK
PENGHASILANNNYA
• KENDARAAN YG DIMILIKI DAN DIMANA DI PARKIR
• KARAKTERISTIK ANGGOTA KELUARGA
• ANGGOTA KELUARGA UMUR LEBIH 6 TAHUN TENTANG
PERJALANANNYA PADA 2 HARI SEBELUM,NYA (ASAL,
TUJUAN, MOTIF, JAM BRANGKAT DAN PULANG, MODA YG
DIPAKAI DAN LOKASI KERJANYA)
• ANALISIS KORELASI ANTARA PENGHASILAN DAN JUMLAH
PERJALANAN
16
DATA SENSUS PENDUDUK DAN ANGKET MOBILITAS/PERJALANAN
KELUARGA JIKA WAKTUNYA BERDEKATAN AKAN SANGAT BAGUS,
TAPI DI TANAH AIR HAL INI BELUM ADA SECARA SISTEMATIS
ANALISIS MOBILITAS/PERJALANAN ADALAH :
A. ANALISIS TINGKAT MOTORISASI KELUARGA
B. ANALISIS MOBILITAS/PERJALANAN GLOBAL (SEMUA MOTIF),
DIHITUNG JMLH PERJALANAN PER KELUARGA PER HARI ATAU PER
ORANG LEBIH 6 TH DENGAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR SBB:
• TINGKAT MOTORISASI KELUARGA
• PENGHASILAN
• UKURAN KELUARGA, JUMLAH AKTIF, TEMPAT TINGGAL,
C. ANALISIS DEMAND AKTUAL
17
C. ANALISIS DETIL PERJALANAN PEAK HOUR
• TINGKAT LAP. PEKERJAAN = JML LAP KERJA DIBAGI JMLH
PENDUDUK AKTIF SETEMPAT
• TINGKAT PERJALANAN NON PEAK HOUR = AKTIF BEKERJA DI
TEMPAT DIBAGI JUMLAH PENDUDUK AKTIF SETEMPAT
• TINGKAT PERJLANAN PEAK HOUR KE PUSAT KOTA = AKTIF
BEKERJA DI PUSAT KOTA DIBAGI JUMLH PENDUDUK AKTIF
SETEMPAT
D. ANALISIS PERJALANAN SEMUA MOTIF :
• HUBUNGAN ANTARA MOTIF PERJALANAN, KENDARAAN YG
DIGUNAKAN,
• DISTRIBUSI GEOGRAFIS,
• DISTRIBUSI WAKTU PERJALANAN
• LAMA PERJALANAN
• KARAKTERISTIK ORANGNYA
18
19
20
21
22
23
25
