22
Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2011 Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera selatan 1 I. PENDAHULUAN Kementerian Pertanian menetapkan Visi Pembangunan Pertanian Nasional 2010-2014 yaitu: Terwujudnya Pertanian Industrial Unggul Berkelanjutan Yang Berbasis Sumberdaya Lokal Untuk Meningkatkan Kemandirian Pangan, Nilai Tambah, Daya Saing, Ekspor dan Kesejahteraan Petani. Juga sudah ditetapkan empat target suksesnya yaitu: (1). Swasembada berkelanjutan padi dan jagung dan swasembada kedelai, gula dan daging 2014, (2). Peningkatan diversifikasi pangan (3). Peningkatan nilai tambah, daya saing, dan ekspor, (4). Peningkatan kesejahteraan petani. Sumatera Selatan (Sumsel) dengan kekayaan agroekosistemnya seperti lebak, pasang surut, irigasi, tadah hujan dan lahan kering memiliki potensi besar untuk menunjang tercapainya empat sukses tersebut. Dukungan teknologi untuk pengembangan pertanian telah tersedia melalui jasa penelitian dan pengkajian yang dihasilkan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Sebagian teknologi tersebut telah tersebar di tingkat pengguna dan stakeholder, namun untuk pengembangannya ke target yang lebih luas lagi memerlukan upaya percepatan. Untuk itu dalam kurun waktu 2010-2014 Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian telah mengarahkan agar: (1). BPTP/BBP2TP membangun dan mengembangkan database kebutuhan inovasi teknologi spesifik lokasi berorientasi Pertanian Industrial, (2). Pengkajian difokuskan pada Inovasi Teknologi Terpadu Siap Kaji (ITTSK) yang dihasilkan oleh Balit/BB lingkup Badan Litbang Pertanian untuk percepatan penerapannya pada kondisi spesifik lokasi, (3). Pengkajian komponen teknologi dilakukan untuk kasus khusus sesuai kondisi spesifik lokasi, (4). Pengkajian teknologi hasil penelitian di luar Badan Litbang Pertanian dilakukan dalam bentuk kerjasama pengkajian dengan resource sharing, (5). Pengkajian difokuskan untuk menghasilkan Inovasi Teknologi Terpadu Siap Terap (ITTST) yang mampu diintegrasikan dengan program-program pengembangan agribisnis yang diimplementasikan di daerah, (6). Optimalisasi peran Komisi Teknologi di daerah, (7). Optimalisasi alur umpan balik perbaikan inovasi teknologi kepada Balit/BB/UK (memacu pemantapan program penelitian di tingkat Balit/BB). Sebagai institusi pusat yang ada di daerah, BPTP Sumatera Selatan menjadi ujung tombak Badan Litbang Pertanian dalam menumbuhkan inovasi serta mengembangkan teknologi pertanian spesifik lokasi di daerah. Dalam mengemban tugas ini, BPTP Sumsel memiliki tenaga fungsional peneliti sebanyak 12 orang, penyuluh 9 orang, tenaga teknisi 9 orang, tenaga administrasi 40 orang didukung oleh peneliti non klas 13 orang dan calon penyuluh 4 orang. Tenaga-tenaga ini menyebar di kantor BPTP Sumsel 69 orang, Kebun

Lakip bptp sumsel 2011

Embed Size (px)

Citation preview

Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2011

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera selatan

1

I. PENDAHULUAN

Kementerian Pertanian menetapkan Visi Pembangunan Pertanian Nasional 2010-2014

yaitu: Terwujudnya Pertanian Industrial Unggul Berkelanjutan Yang Berbasis Sumberdaya

Lokal Untuk Meningkatkan Kemandirian Pangan, Nilai Tambah, Daya Saing, Ekspor dan

Kesejahteraan Petani. Juga sudah ditetapkan empat target suksesnya yaitu: (1).

Swasembada berkelanjutan padi dan jagung dan swasembada kedelai, gula dan daging

2014, (2). Peningkatan diversifikasi pangan (3). Peningkatan nilai tambah, daya saing, dan

ekspor, (4). Peningkatan kesejahteraan petani.

Sumatera Selatan (Sumsel) dengan kekayaan agroekosistemnya seperti lebak,

pasang surut, irigasi, tadah hujan dan lahan kering memiliki potensi besar untuk menunjang

tercapainya empat sukses tersebut. Dukungan teknologi untuk pengembangan pertanian

telah tersedia melalui jasa penelitian dan pengkajian yang dihasilkan oleh Badan Penelitian

dan Pengembangan Pertanian. Sebagian teknologi tersebut telah tersebar di tingkat

pengguna dan stakeholder, namun untuk pengembangannya ke target yang lebih luas lagi

memerlukan upaya percepatan.

Untuk itu dalam kurun waktu 2010-2014 Badan Penelitian dan Pengembangan

Pertanian telah mengarahkan agar: (1). BPTP/BBP2TP membangun dan mengembangkan

database kebutuhan inovasi teknologi spesifik lokasi berorientasi Pertanian Industrial, (2).

Pengkajian difokuskan pada Inovasi Teknologi Terpadu Siap Kaji (ITTSK) yang dihasilkan

oleh Balit/BB lingkup Badan Litbang Pertanian untuk percepatan penerapannya pada kondisi

spesifik lokasi, (3). Pengkajian komponen teknologi dilakukan untuk kasus khusus sesuai

kondisi spesifik lokasi, (4). Pengkajian teknologi hasil penelitian di luar Badan Litbang

Pertanian dilakukan dalam bentuk kerjasama pengkajian dengan resource sharing, (5).

Pengkajian difokuskan untuk menghasilkan Inovasi Teknologi Terpadu Siap Terap (ITTST)

yang mampu diintegrasikan dengan program-program pengembangan agribisnis yang

diimplementasikan di daerah, (6). Optimalisasi peran Komisi Teknologi di daerah, (7).

Optimalisasi alur umpan balik perbaikan inovasi teknologi kepada Balit/BB/UK (memacu

pemantapan program penelitian di tingkat Balit/BB).

Sebagai institusi pusat yang ada di daerah, BPTP Sumatera Selatan menjadi ujung

tombak Badan Litbang Pertanian dalam menumbuhkan inovasi serta mengembangkan

teknologi pertanian spesifik lokasi di daerah. Dalam mengemban tugas ini, BPTP Sumsel

memiliki tenaga fungsional peneliti sebanyak 12 orang, penyuluh 9 orang, tenaga teknisi 9

orang, tenaga administrasi 40 orang didukung oleh peneliti non klas 13 orang dan calon

penyuluh 4 orang. Tenaga-tenaga ini menyebar di kantor BPTP Sumsel 69 orang, Kebun

Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2011

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera selatan

2

Percobaan Kayu Agung di Kabupaten OKI 12 orang dan Kebun Percobaan Karang Agung di

Kabupaten Musi Banyuasin 6 orang.

Untuk memberikan gambaran yang nyata, jelas dan transparan tentang kinerja

program dan kegiatan yang telah dilaksanakan maka disusunlah laporan

pertanggungjawaban BPTP Sumatera Selatan yang secara teknis berpedoman pada sistem

penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), sesuai dengan

Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) Republik Indonesia No:

239/IX/6/8/2003 Tanggal 25 Maret 2003 mengenai Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah, dimana setiap instansi pemerintah diharuskan membuat laporan Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah, Dalam penyusunan LAKIP dilakukan pengukuran atau penilaian

kinerja berdasarkan tolok ukur Rencana Strategis. Tujuan pembuatan LAKIP ini untuk

meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdaya guna, berhasil guna, bersih

dan bertanggung jawab.

Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2011

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera selatan

3

II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 2.1. Visi dan Misi

Visi Badan Litbang Pertanian merupakan bagian integral dari visi pertanian dan

pedesaan Tahun 2020, dirumuskan untuk menggali dan menyampaikan persepsi yang sama

mengenai masa depan pembangunan pertanian dan pedesaan. Persepsi itu diwujudkan

dalam bentuk komitmen jajaran Badan Litbang Pertanian untuk merealisasikan tujuannya.

Visi Badan Litbang Pertanian bersifat futuristik yang sesuai dengan dinamika lingkungan

strategis dan harus mampu menjadi akselerator pembangunan pertanian pedesaan dan

menjawab permasalahan dan tantangan pembangunan pertanian di masa depan.

Sebagai instansi vertikal dari Badan Litbang Kementerian Pertanian, dan di bawah

koordinasi Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, BPTP Sumatera

Selatan juga mempunyai visi yang mengacu pada instansi induk tersebut. Disamping itu

juga, visi BPTP Sumatera Selatan tidak terlepas dari visi Pemerintah Provinsi Sumatera

Selatan dimana BPTP Sumsel berada, karena BPTP Sumatera Selatan menjadi ujung tombak

Badan Litbang Pertanian dalam menumbuhkan inovasi serta mengembangkan teknologi

pertanian spesifik lokasi di daerah.

Dengan memperhatikan tugas dan fungsi BPTP Sumatera Selatan, visi dan misi

Badan Litbang Pertanian Departemen Pertanian dan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan,

BPTP Sumatera Selatan mempunyai visi sebagai berikut : ”Pada tahun 2014 menjadi

lembaga pengkaji dan alih teknologi bertaraf Internasional menghasilkan inovasi teknologi

pertanian spesifik lokasi yang berguna bagi masyarakat di Sumatera Selatan dalam

menunjang pembangunan pertanian dan peningkatan daya saing global”

Untuk mewujudkan visi tersebut, BPTP Sumatera Selatan mempunyai misi yaitu :

1. Mengidentifikasi kebutuhan dan melakukan inovasi teknologi pertanian spesifik lokasi

dalam upaya pengembangan komoditas unggulan Sumatera Selatan.

2. Melaksanakan pengkajian dan pengembangan teknologi pertanian spesifik lokasi dalam

upaya meningkatkan produktivitas, pendapatan, dan kemandirian petani di Sumsel

menuju usaha pertanian yang tangguh, berkelanjutan dan berdaya saing global.

3. Mengembangkan dan mempercepat proses diseminasi/alih teknologi dan adopsinya oleh

para pengguna.

Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2011

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera selatan

4

2.2. Tujuan dan Sasaran

Tujuan :

Sebagai instansi vertikal dari Badan Litbang Kementerian Pertanian, BPTP Sumatera

Selatan mempunyai tujuan yang sama dengan Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan

Teknologi Pertanian, yaitu :

1. Meningkatkan ketersediaan inovasi teknologi pertanian unggulan spesifik lokasi

2. Meningkatkan penyebarluasan inovasi teknologi pertanian unggulan spesifik lokasi

3. Meningkatkan kapasitas dan kompetensi pengkajian dan pengembangan inovasi

teknologi pertanian unggulan spesifik lokasi

Sasaran :

1. Tersedianya inovasi teknologi pertanian unggulan.

2. Meningkatnya penyebarluasan (diseminasi) inovasi teknologi pertanian.

3. Meningkatnya kerjasama nasional dan internasional (di bidang pengkajian, diseminasi

dan pendayagunaan inovasi teknologi pertanian).

4. Meningkatnya sinergi operasional pengkajian dan pengembangan inovasi teknologi

pertanian.

5. Meningkatnya manajemen pengkajian dan pengembangan inovasi teknologi pertanian.

2.3. Capaian Tujuan dan Sasaran

2.3.1. Kebijakan, Program, dan Kegiatan-Kegiatan BPTP Sumatera Selatan Tahun

2011

Mengacu pada kebijakan umum penelitian dan pengembangan pertanian yang telah

dirumuskan dalam Renstra Badan Litbang Pertanian 2010 – 2014, serta bedasarkan

kebijakan yang telah ditetapkan BBP2TP, maka BPTP Sumsel mengikuti kebijakan sebagai

berikut:

1. Meningkatkan fokus kegiatan dan capaian hasil pengkajian dan pengembangan

berorientasi pasar/preferensi konsumen berdasarkan pada potensi sumberdaya wilayah.

2. Meningkatkan kuantitas/kualitas informasi, media dan lembaga diseminasi teknologi

pertanian.

3. Meningkatkan kapabilitas manajemen pengkajian dan diseminasi untuk memperluas

jejaring kerjasama.

4. Meningkatkan koordinasi dan sinkronisasi kegiatan pengkajian dan pengembangan

inovasi pertanian.

5. Meningkatkan efektivitas manajemen institusi.

Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2011

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera selatan

5

2.3.2. Indikator Keberhasilan Capaian kinerja

Indikator yang digunakan dalam mengukur keberhasilan capaian kinerja kegiatan

yang dilakukan BPTP Sumsel adalah : masukan, keluaran, dan hasil. Masukan merupakan

segala sesuatu yang dibutuhkan agar pelaksanaan kegiatan dan program dapat berjalan atau

dalam rangka menghasilkan output. Masukan yang digunakan dalam kegiatan BBP2TP

adalah dana dan sumber daya manusia (SDM) atau peneliti/penyuluh yang melaksanakan

kegiatan serta inovasi teknologi yang digunakan dalam pelaksanaan pengkajian dan

diseminasi teknologi pertanian. Keluaran adalah produk yang merupakan hasil langsung

dari pelaksanaan suatu kegiatan atau program. Keluaran yang dihasilkan oleh BPTP

umumnya berupa program/rencana, informasi/bahan diseminasi, database, rumusan, paket

teknologi maupun rekomendasi kebijakan yang akan disampaikan ke stakeholder (Badan

Litbang Pertanian, BPTP/PTP dan petani). Hasil merupakan segala sesuatu yang

mencerminkan berfungsinya keluaran kegiatan pada jangka menengah. Setiap kegiatan yang

akan dilakukan jika diharapkan menghasilkan sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan

penggunanya. Hasil yang diharapkan dari masing-masing kegiatan BPTP bergantung dari

tujuan yang ingin dicapai oleh masing-masing kegiatan tersebut. Hasil kegiatan dan

pengkajian BPTP umumnya dirasakan langsung oleh petani.

Dalam menjabarkan tugas pokok dan fungsinya, program BPTP Sumsel yang

dilaksanakan dalam kurun waktu 2010 – 2014 dengan satu program yaitu: Program

Pengkajian dan Percepatan Diseminasi Inovasi Teknologi Pertanian.

Untuk mengimplementasikan mandatnya, selanjutnya program tersebut dijabarkan

dalam beberapa kegiatan utama dan indikator, yaitu :

1. Pengkajian inovasi pertanian unggulan spesifik lokasi, dengan indikator utama jumlah

teknologi spesifik lokasi

2. Penyediaan dan penyebarluasan teknologi pertanian, dengan indikator utama jumlah

teknologi yang didiseminasi ke pengguna

3. Pendampingan model diseminasi spektrum multi chanel dan program strategis

nasional/daerah, dengan indikator utama jumlah laporan kegiatan pendampingan

model diseminasi spektrum multi chanel dan program strategis nasional/daerah

4. Advokasi teknis dan kebijakan operasional pembangunan pertanian wilayah, regional

dan nasional, dengan indikator utama jumlah rekomendasi kebijakan mendukung

empat sukses kementerian pertanian.

5. Pengembangan kerjasama nasional dan internasional dalam pengkajian dan

pendayagunaan inovasi pertanian, dengan indikator utama jumlah laporan kerjasama

pengkajian, pengembangan dan pemanfaatan inovasi pertanian

Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2011

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera selatan

6

6. Koordinasi dan sinkronisasi kegiatan pengkajian dan pengembangan inovasi

pertanian, dengan indikator utama jumlah dokumen hasil koordinasi dan sinkronisasi

kegiatan pengkajian dan pengembangan inovasi pertanian.

7. Penyediaan petunjuk pelaksanaan (juklak)/ petunjuk teknis (juknis) pengkajian dan

pengembangan inovasi pertanian, dengan indikator utama jumlah juklak/juknis.

8. Penguatan manajemen perencanaan dan evaluasi kegiatan serta administrasi

institusi, dengan indikator utama jumlah dokumen perencanaan dan evaluasi

kegiatan serta administrasi keuangan, kepegawaian, dan sarana prasarana serta

jumlah BPTP yang menerapkan ISO 9001:2008

9. Pengembangan kompetensi SDM, dengan indikator utama Jumlah SDM yang

meningkat kompetensinya serta jumlah publikasi bertaraf nasional/internasional

10. Peningkatan pengelolaan laboratorium, dengan indikator utama jumlah laboratorium

yang terfungsikan secara produktif.

11. Peningkatan pengelolaan kebun percobaan, dengan indikator utama jumlah kebun

percobaan yang terfungsikan secara produktif.

12. Peningkatan pengelolaan unit usaha penangkaran benih sumber, dengan indikator

utama jumlah unit usaha penangkaran benih sumber yang terfungsikan secara

produktif

13. Peningkatan pengelolaan website, dengan indikator utama Jumlah website ter-update

secara berkelanjutan.

2.4. Rencana Kinerja Tahun 2011

Sesuai dengan anggaran yang telah dialokasikan dalam Rencana Kinerja Anggaran

Kementrian dan Lembaga (RKA-KL) pada tahun 2011, BPTP Sumsel telah

mengimplementasikan Program Pengkajian dan Percepatan Diseminasi Inovasi

Teknologi Pertanian dengan sasaran strategis dan target indikator kinerjanya sebagai

berikut:

Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2011

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera selatan

7

Tabel 1. Rencana Kinerja BPTP Sumsel Tahun 2011

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

1 Tersedianya teknologi pertanian unggulan spesifik lokasi

Jumlah teknologi spesifik lokasi 3

2 Meningkatnya penyebarluasan (diseminasi) teknologi pertanian

Jumlah teknologi yang didiseminasikan ke pengguna

10

Jumlah laporan kegiatan pendampingan model spektrum diseminasi multi chanel dan program strategis nasional/ daerah

3

Jumlah rekomendasi kebijakan mendukung empat sukses kementerian pertanian

2

3. Meningkatnya kerjasama nasional dan internasional (di bidang pengkajian, diseminasi, dan pendayagunaan inovasi pertanian)

Jumlah laporan kerjasama pengkajian, pengembangan dan pemanfaatan inovasi

1

4. Meningkatnya sinergi operasional pengkajian dan pengembangan inovasi pertanian

Jumlah dokumen hasil koordinasi dan sinkronisasi kegiatan pengkajian dan pengembangan inovasi pertanian

2

Jumlah juklak dan juknis 2

5. Meningkatnya manajemen pengkajian dan pengembangan inovasi pertanian

Jumlah dokumen perencanaan dan evaluasi kegiatan serta administrasi keuangan, kepegawaian, dan sarana prasarana

2

Jumlah BPTP yang menerapkan ISO 9001:2008

1

Jumlah SDM yang meningkat kompetensinya

15

Jumlah publikasi bertaraf nasional/ internasional

1

Jumlah laboratorium yang terfungsikan secara produktif

1

Jumlah kebun percobaan yang terfungsikan secara produktif

1

Jumlah unit usaha penangkaran benih sumber yang terfungsikan secara produktif

1

Jumlah website yang ter-update secara berkelanjutan

1

Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2011

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera selatan

8

Untuk menjalankan kegiatannya, BPTP Sumsel mempunyai anggaran senilai Rp

9.515.201.000 yang bersumber dari DIPA BPTP Sumsel Rp 8.512.591.000,-; SKPA/PUAP Rp

402.610.000,- dan RISTEK Rp 600.000.000,-

Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2011

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera selatan

9

III. AKUNTABILITAS KINERJA

Balai Pengkajian dan Teknologi Pertanian Sumatera Selatan dalam tahun 2011

menetapkan 5 (lima) sasaran strategis yang akan dicapai. Ke lima sasaran tersebut

selanjutnya diukur dengan 15 (lima belas) indikator kinerja. Ke lima sasaran tersebut dicapai

melalui Program Pengkajian dan Percepatan Diseminasi Inovasi Teknologi Pertanian.

3.1. Pengukuran Kinerja

Sampai dengan akhir tahun 2011, target yang ditetapkan sudah dicapai, bahkan

beberapa indikator kinerja realisasinya melebihi target seperti pada tabel berikut

Tabel 2. Pengukuran Kinerja BPTP Sumsel Tahun 2011

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi %

Tersedianya teknologi pertanian unggulan spesifik lokasi

Jumlah teknologi spesifik lokasi 3 4 100

Meningkatnya penyebarluasan (diseminasi) teknologi pertanian

Jumlah teknologi yang didiseminasikan ke pengguna

10 36 100

Jumlah laporan kegiatan pendampingan model spektrum diseminasi multi chanel dan program strategis nasional/daerah

3 11 100

Jumlah rekomendasi kebijakan mendukung empat sukses kementerian pertanian

2 2 100

Meningkatnya kerjasama nasional dan internasional (di bidang pengkajian, diseminasi, dan pendayagunaan inovasi pertanian)

Jumlah laporan kerjasama pengkajian, pengembangan dan pemanfaatan inovasi

1 1 100

Meningkatnya sinergi operasional pengkajian dan pengembangan inovasi pertanian

Jumlah dokumen hasil koordinasi dan sinkronisasi kegiatan pengkajian dan pengembangan inovasi pertanian

2 2 100

Jumlah juklak dan juknis 2 8 100

Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2011

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera selatan

10

Lanjutan Tabel 2.

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi %

Meningkatnya manajemen pengkajian dan pengembangan inovasi pertanian

Jumlah dokumen perencanaan dan evaluasi kegiatan serta administrasi keuangan, kepegawaian, dan sarana prasarana

2 4 100

Jumlah BPTP yang menerapkan ISO 9001:2008

1 1 100

Jumlah SDM yang meningkat kompetensinya 15 25 100

Jumlah publikasi bertaraf nasional/ internasional

1 1 100

Jumlah laboratorium yang terfungsikan secara produktif

1 1 100

Jumlah kebun percobaan yang terfungsikan secara produktif

1 2 100

Jumlah unit usaha penangkaran benih sumber yang terfungsikan secara produktif

1 1 100

Jumlah website yang ter-update secara berkelanjutan

1 1 100

Analisis dan evaluasi capaian kinerja tahun 2011 BPTP Sumsel diuraikan melalui

capaian kinerja setiap sasaran, yang menggambarkan realisasi yang dicapai dari target yang

sudah ditetapkan melalui indikator kinerjanya.

Sasaran 1: Tersedianya teknologi pertanian unggulan spesifik lokasi

Untuk mencapai sasaran satu tersebut, diukur dengan satu indikator kinerja, yaitu

jumlah teknologi spesifik lokasi. Adapun pencapaian target dari indikator kinerja tersebut

dapat digambarkan sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi %

Jumlah teknologi spesifik lokasi 3 4 100

Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2011 telah tercapai,

bahkan melampaui target. Sasaran 1 dicapai melalui 4 (empat) kegiatan yang didanai oleh

Dana Menristek melalui Program Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa

(PIPKPP) TA. 2011 dan 1 (satu) kegiatan direncanakan melalui dana DIPA. Adapun

pencapaian indikator kinerja kegiatan untuk mencapai sasaran satu adalah sebagai berikut:

Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2011

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera selatan

11

1. Pengkajian Penanganan Pasca Panen Padi Untuk

Meningkatkan Mutu (Standar Bulog) dan Menekan Kehilangan Hasil>10% serta Peningkatan Pendapatan Petani> Rp 1 juta per Ha di Sumatera Selatan (RISTEK)

: 2 paket teknologi

2. Pengkajian Pemanfaatan Limbah Pertanian (Kulit Buah Kopi, Jerami Padi, Dan Arang Sekam) Yang Diperkaya Dengan Mikroba (RISTEK)

: 1 paket teknologi

3. Model Pengembangan Tanaman Hias Yang Mampu Meningkatkan Pendapatan Petani > 10% Untuk Mendukung Pagar Alam Sebagai Kota Bunga Di Sumatera Selatan (RISTEK)

: 1 paket teknologi

4. Kajian Pola Pendampingan Inovasi Pada Program Strategis Deptan di Provinsi Sumsel (RISTEK)

: 2 paket informasi (kinerja pendampingan, saran perbaikan)

5. Pengkajian Peningkatan Produktivitas Lahan > 50% pada pertanaman Duku melalui Intercropping dengan tanaman Biofarmaka di Sumsel

: Dilakukan tahun 2012

Khusus untuk Pengkajian Peningkatan Produktivitas Lahan > 50% pada pertanaman Duku

melalui Intercropping dengan tanaman Biofarmaka di Sumsel, pada tahun 2011 tidak

terlaksana karena realisasi pembiayaan terlambat. Dengan keterlambatan itu, tidak

memungkinkan lagi untuk melakukan pertanaman tanaman sela. Oleh karena itu kegiatan ini

dijadwalkan untuk dimulai tahun 2012.

Sasaran 2 : Meningkatnya Penyebarluasan (diseminasi) teknologi pertanian

Untuk mencapai sasaran 2 tersebut, diukur dengan tiga indikator kinerja, yaitu 1)

Jumlah teknologi yang didiseminasikan ke pengguna, 2) Jumlah laporan kegiatan

pendampingan model spektrum diseminasi multi chanel dan program strategis nasional

daerah dan 3) Jumlah rekomendasi kebijakan mendukung empat sukses Kementerian

Pertanian. Adapun pencapaian target dari indikator kinerja tersebut dapat digambarkan

sebagai berikut:

Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2011

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera selatan

12

Indikator Kinerja Target Realisasi %

Jumlah teknologi yang didiseminasikan ke pengguna

10 36 100

Jumlah laporan kegiatan pendampingan model spektrum diseminasi multi chanel dan program strategis nasional daerah

3 11 100

Jumlah rekomendasi kebijakan mendukung empat sukses Kementerian Pertanian

2 2 100

Indikator kinerja pertama pada sasaran 2 , yaitu Jumlah teknologi yang

didiseminasikan ke pengguna, dicapai melalui 4 (empat) kegiatan utama, yaitu: (1)

Sosialisasi Inovasi Teknologi Pertanian Spesifik Lokasi Sumsel di Kaltim (pada pelaksanaan

Pekan Nasional ke 13), (2). Pameran dan Display, (3). Pemberdayaan Petani melalui

teknologi informasi pertanian (FEATI). Adapun luaran dari tiga kegiatan tersebut adalah

1. Sosialisasi Inovasi Teknologi Pertanian Spesifik Lokasi Sumsel di Kaltim

: 1 paket teknologi yang dihasilkan tersosialisasi dengan baik

2. Pameran dan display

: Terselenggaranya pameran 5 kali

3. Pemberdayaan Petani melalui teknologi informasi pertanian (FEATI)

: Terlaksana workshop/ pendampingan di 10 FMA desa

Jumlah teknologi yang didiseminasikan pada tahun 2011 telah melampaui target dari

10 yang direncanakan, terdapat 36 teknologi yang didiseminasikan dengan rincian: PTT Padi

( 4 teknologi), PTT Jagung (1 teknologi), PTT Kedelai (1 teknologi), Pengawetan pakan (3

teknologi), Teknologi budidaya kentang (1 teknologi), Teknologi penanaman padi di lahan

pasang surut dengan menggunakan ATABELA (1 teknologi), Teknologi IP 200 (1 teknologi),

Teknologi penggunaan pagar plastik dan perangkap bubu tikus untuk menanggulangi

serangan hama tikus (1 teknologi), Teknologi varietas unggul baru inpari 3, inpari 4 dan

inpari 10 (1 teknologi), Teknologi penggunaan benih bermutu dan berlabel (1 teknologi),

Teknologi pemupukan berdasar kebutuhan tanaman ( teknologi), Teknologi Pengendalian

hama penyakit tanaman dengan pendekatan PHT (1 teknologi), Teknologi pengolahan tanah

sesuai musim (1 teknologi), Teknologi penanaman bibit muda < 21 hari (1 teknologi),

Teknologi tanam bibit 3 batang/rumpun dengan sistem tanam tegel (1 teknologi), Teknologi

model budidaya vertikultur (rak dan pot polibag) (1 teknologi), Teknologi budidaya

bedengan sayur (1teknologi), Teknologi penanaman varietas unggul sayuran (1 teknologi),

Teknologi kolam gantung ikan (2 teknologi), Teknologi budidaya itik (1 teknologi), Teknologi

budidaya kambing (1 teknologi), Teknologi budidaya jamur tiram (1 teknologi), Teknologi

pasca panen jamur tiram (1 teknologi), Teknologi penggemukan itik spesifik lokasi (1

Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2011

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera selatan

13

teknologi), Teknologi tanaman cabe melalui pendekatan PTT (1 teknologi), Teknologi

budidaya sayuran ramah lingkungan (1 teknologi), Teknologi fermentasi dedak padi (1

teknologi), Teknologi pakan itik petelur spesifik lokasi (1 teknologi), Teknologi peningkatan

IP Padi 100 ke IP 200 di lahan rawa pasang surut (1 teknologi), Teknologi pembuatan dan

penggunaan pupuk cair dari urine sapi (1 teknologi).

Capaian indikator kinerja kedua dari sasaran dua berupa: Jumlah laporan kegiatan

pendampingan model spektrum diseminasi multi chanel dan program strategis nasional

daerah diperoleh dari 11 kegiatan pendampingan dengan hasilnya sebagai berikut:

1. Pendampingan SL-PTT Padi

: Pendampingan di 2300 unit, 4 unit

demfarm

2. Pendampingan SL-PTT Jagung : Pengawalan teknologi di 2 ha

3. Pendampingan SL-PTT Kedelai, : Pelaksanaan 3 unit demfarm

4. Pendampingan PSDSK : Pendampingan di 3 lokasi

5. Pendampingan Kawasan Hortikultura : Demplot 4 varietas kentasng

6. Pendampingan PUAP : Apresiasi di 13 kabupaten/kota

7. Model Pengembangan Pertanian Perdesaan Melalui Inovasi

: 6 saluran diseminasi, 3 unit demfarm

8. Model Kawasan Rumah Pangan Lestari

: 1 kebun bibit desa, KRPL di 3 Rukun Tetangga, 1 demplot

10. Pemetaan Varietas Unggul Padi yang diproduksi,Stok dan Kebutuhan per Kabupaten di Sumsel

: 1 paket data/informasi: kebutuhan, ketersediaan, pemetaan varietas.

11. Penguatan Kelembagaan Perbenihan : Demplot 3 ha, pelatihan petani 6 kali

Capaian indikator kinerja ketiga yang berupa “Jumlah rekomendasi kebijakan

mendukung empat sukses Kementerian Pertanian program strategis nasional / daerah”,

dicapai melalui satu kegiatan Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi dan Kebijakan

Pertanian dengan fokus kegiatan pada Analisis Kebijakan Pengembangan Sistem Integrasi

Sapi-Kelapa sawit dengan dua alternatif kebijakan yaitu: 1). Pengembangan perkebunan

sawit swasta/negara untuk diintergrasikan dengan ternak sapi, 2). Penyediaan

sarana/prasarana dan petugas keswan mendukung integrasi sapi dengan tanaman kelapa

sawit. Selain itu juga diperoleh informasi tingkat kelayakan usaha Integrasi Sapi-Kelapa sawit

Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2011

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera selatan

14

Sasaran 3 :

Meningkatnya kerjasama nasional dan internasional (di bidang

pengkajian, diseminasi dan pendayagunaan inovasi pertanian)

Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan satu indikator kinerja, yaitu jumlah

laporan kerjasama pengkajian, pengembangan dan pemanfaatan inovasi pertanian. Pada

Tahun 2011 sudah dilaksanakan kegiatan kerjasama pengkajian dengan International Rice

Recearch Institut (IRRI) dengan output sebagai berikut

Indikator Kinerja Target Realisasi %

Jumlah laporan kerjasama pengkajian, pengembangan dan pemanfaatan inovasi pertanian

1 1 100

Selain itu juga diperoleh draft nota kesepahaman untuk pelaksanaan kegiatan tahun

2012 dengan Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan Kabupaten

OKU.

Sasaran 4 :

Meningkatnya sinergi operasional pengkajian dan pengembangan

inovasi pertanian

Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan dua indikator kinerja, yaitu 1).

Jumlah dokumen hasil koordinasi dan sinkronisasi kegiatan pengkajian dan pengembangan

inovasi pertanian dan 2). Jumlah juklak/juknis. Adapun pencapaian target dari masing-

masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi %

Jumlah dokumen hasil koordinasi dan sinkronisasi kegiatan pengkajian dan pengembangan inovasi pertanian

2 2 100

Jumlah Juklak/Juknis 1 8 100

Kedua indikator kinerja untuk sasaran 4 tersebut, yang telah ditargetkan dalam

Tahun 2011 telah tercapai. Indikator kinerja pertama, yaitu Jumlah dokumen hasil koordinasi

dan sinkronisasi kegiatan pengkajian dan pengembangan inovasi pertanian, dicapai melalui

kegiatan Koordinasi dan sinkronisasi kegiatan satker. Kegiatan koordinasi dan sinkronisasi

kegiatan dilaksanakan dengan berbagai insitusi, yaitu :

Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2011

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera selatan

15

1. Koordinasi dan sinkronisasi dengan pusat untuk pelaksanaan kegiatan Tahun 2011

2. Koordinasi dan sinkronisasi dengan BMKG dalam pelaksanaan kerjasama dengan BPTP dalam penyediaan informasi meteorologi, klimatologi dan peringatan dini akibat cuaca ekstrim yang berdampak pada terganggunya produksin pertanian

3. Koordinasi dan sinkronisasi dengan stakeholder serta dinas terkait lingkup Kementan

Indikator kinerja kedua, yaitu Jumlah juklak/juknis, dicapai melalui berbagai kegiatan

Pendampingan model spektrum diseminasi multi chanel dan program strategis

nasional/daerah. Juklak/juknnis yang dihasilkan merupakan bagian dari kegiatan tersebut

yang berguna sebagai sarana diseminasi kepada petani. Adapun judul juklak/juknis tersebut

adalah:

1. SL-PTT Padi Sawah

2. SL-PTT Padi Rawa Lebak

3. SL-PTT Padi Gogo

4. SL-PTT Padi Hibrida

5. SL-PTT Kedelai

6. SL-PTT Jagung

7. Teknologi Panen dan Pasca Panen Padi

8. Manajemen Perkawinan Sapi Potong

9. Pengendalian Hama dan Penyakit Penting pada Tanaman Kedelai

10. Pengendalian Hama dan Penyakit Penting pada Tanaman Jagung

11. Penggunaan Perangkat Uji Tanah Kering (PUTK)

12. Penggunaan Perangkat Uji Tanah Sawah (PUTS)

13. Hama dan Penyakit Penting Pada Tanaman Padi Serta Upaya

Pengendaliannya

14. Pakan Sapi Potong

15. Bunga Rampai Teknologi Agribisnis Mendukung Program Pemberdayaan

Petani di Sumatera Selatan

Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2011

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera selatan

16

Sasaran 5 : Meningkatnya manajemen pengkajian dan pengembangan inovasi

pertanian

Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan delapan indikator kinerja. Adapun

pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi %

Jumlah dokumen perencanaan dan evaluasi kegiatan serta administrasi keuangan, kepegawaian dan sarana prasarana

2 4 100

Jumlah sertifikasi system mutu dan personil (ISO 9001 : 2008)

1 1 100

Jumlah SDM yang meningkat kompetensinya

15 25 100

Jumlah publikasi bertaraf nasiona/internasional

1 1 100

Jumlah laboratorium yang terfungsikan secara produktif

1 1 100

Jumlah kebun percobaan yang terfungsikan secara produktif

1 2 100

Jumlah unit usaha pengelolaan benih sumber yang terfungsikan secara produktif

1 1 100

Jumlah website dan database yangter-update secara berkelanjutan

1 1 100

Indikator kinerja pertama, yaitu “Jumlah dokumen perencanaan dan evaluasi

kegiatan serta administrasi keuangan, kepegawaian dan sarana prasarana” dicapai melalui

kegiatan :

1. Desain perencanaan dan program

: 1 (satu) Dokumen

2. Monitoring dan evaluasil

: 1 (satu) Dokumen

3. Pengelolaan administrasi keungan

: 1 (satu) Dokumen

4. Pengelolaan ketatausahaan, Kepegawaian dan SAI : 1 (satu) Dokumen

Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2011

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera selatan

17

Indikator kinerja kedua, yaitu “Terlaksananya pelayanan publik di BPTP Sumsel

berstandard sertifikat ISO 9001 : 2008”, yang outputnya berupa:

1. Sertifikat ISO 9001:2008 : 1 (satu) sertifikat

Indikator kinerja ketiga,yaitu “Jumlah SDM yang meningkat kompetensinya”, yang

outputnya berupa:

1. Jumlah SDM yang mengikuti kegiatan peningkatan kompetensi SDM teknis dan manajemen

: 25 (dua puluh lima) Orang

Indikator kinerja keempat, yaitu “Jumlah publikasi bertaraf nasional/internasional,

yang dicapai melalui Kegiatan Publikasi Inovasi Teknologi Pertanian”. Output kegiatan

tersebut adalah Tercetaknya Buletin “Info Teknologi” BPTP Sumsel yang didistribusikan ke

berbagai instansi lingkup Kementerian Pertanian.

Indikator kinerja kelima, yaitu “Jumlah laboraorium yang terfungsikan secara

produktif” dan outputnya berupa:

1. Terkalibrasinya alat laboraorium

2. Terkelola serta berfungsinya laboratorium dengan baik

Indikator kinerja keenam, yaitu “Jumlah kebun percobaan yang terfungsikan secara

produktif”, dicapai dengan pengelolaan 2 (dua) kebun percobaan yaitu: KP Kayu Agung dan

KP Karang Agung. Output yang dihasilkan dari masing-masing pengelolaan kebun tersebut

adalah :

1. KP Kayu Agung - Optimalisasi pemanfaatan lahan rawa lebak menjadi lahan usahatani produktif

- Kebun percobaan menjadi media pendidikan dan transfer teknologi kepada petani

- Sebagai contoh penerapan teknologi budidaya padi, karet, kedelai, jamur tiram dilahan spesifik rawa lebak

2. KP Karang Agung - Optimalisasi pemanfaatan lahan pasang surut menjadi lahan usahatani produktif

- Kebun percobaan menjadi media pendidikan dan transfer teknologi kepada petani

- Sebagai contoh penerapan teknologi budidaya padi, kelapa sawit dan pisang dilahan spesifik pasang surut

Indikator kinerja ketujuh, yaitu “Jumlah unit usaha pengelolaan benih sumber yang

terfungsikan secara produktif” telah dicapai dengan output berupa terbentuknya 1 (satu)

unit demfarm benih sumber.

Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2011

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera selatan

18

Indikator kinerja kedelapan, yaitu “ Jumlah website dan database yang ter-update

secara berkelanjutan”, yang dicapai melalui kegiatan “Pengelolaan website/ database/

kepustakaan” dengan output :

1. Upload berita

: 34 (tiga puluh empat) buah

2. Upload informasi teknologi pertanian

: 31 (tiga puluh satu) buah

3. Upload liptan

: 31 (tiga puluh satu) buah

4. Upload poster

: 13 (tiga belas) panel

5. Upload plasma nutfah

: 4 (empat) buah

6. Entri buku dalam database

: 80 (delapan puluh) judul

Keberhasilan capaian kinerja pada tahun 2011 tersebut di atas antara lain disebabkan

oleh:

1. Kesiapan dan kelengkapan dokumen perencanaan yang tepat waktu;

2. Intensifnya kegiatan pertemuan masing-masing tim penanggungjawab; dan

3. Sumbangsih substansi teknis dari para narasumber dalam forum seminar proposal dan

pertemuan lainnya.

Namun demikian, dalam pencapaian indikator kinerja pada tahun 2011 masih

dijumpai beberapa kendala yang secara aktif telah diupayakan untuk diperbaiki oleh seluruh

jajaran BPTP Sumsel dengan mengoptimalkan kegiatan koordinasi dan sinkronisasi serta

sosialisasi peningkatan kapabilitas dan pembinaan program.

3.2. Evaluasi dan Analisis Akuntabilitas Kinerja

Jika pada tahun 2010 terdapat kegiatan yang tidak terealisir rencana capaiannya,

maka pada tahun 2011 capaian kinerja pelaksanaan kegiatan di BPTP Sumsel tercapai,

bahkan di beberapa kegiatan melampaui target.

Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2011

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera selatan

19

Tabel 3. Evaluasi dan Analisis Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel Tahun 2011

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

2010

Capaian

2010

Target

2011

Capaian

2011

Tersedianya

teknologi pertanian

unggulan spesifik lokasi

Jumlah teknologi spesifik lokasi 2 5 3 4

Meningkatnya penyebarluasan

(diseminasi) teknologi pertanian

Jumlah teknologi yang didiseminasikan ke pengguna

10 20 10 36

Jumlah laporan kegiatan pendampingan model spektrum

diseminasi multi chanel dan

program strategis nasional/daerah

3 5 3 11

Jumlah rekomendasi kebijakan

mendukung empat sukses

kementerian pertanian

1 4 2 2

Meningkatnya

kerjasama nasional dan internasional

(di bidang pengkajian,

diseminasi, dan pendayagunaan

inovasi pertanian)

Jumlah laporan kerjasama

pengkajian, pengembangan dan pemanfaatan inovasi

1 - 1 1

Meningkatnya sinergi operasional

pengkajian dan

pengembangan inovasi pertanian

Jumlah dokumen hasil koordinasi dan sinkronisasi kegiatan

pengkajian dan pengembangan

inovasi pertanian

2 1 2 2

Jumlah juklak dan juknis 1 - 2 8

Meningkatnya manajemen

pengkajian dan pengembangan

inovasi pertanian

Jumlah dokumen perencanaan dan evaluasi kegiatan serta

administrasi keuangan, kepegawaian, dan sarana

prasarana

3 1 2 4

Jumlah BPTP yang menerapkan ISO 9001:2008

1 1 1 1

Jumlah SDM yang meningkat

kompetensinya 15 60 15 25

Jumlah publikasi bertaraf nasional/

internasional 1 - 1 1

Jumlah laboratorium yang terfungsikan secara produktif

0 0 1 1

Jumlah kebun percobaan yang

terfungsikan secara produktif 1 2 1 2

Jumlah unit usaha penangkaran

benih sumber yang terfungsikan

secara produktif

0 - 1 1

Jumlah website yang ter-update

secara berkelanjutan 1 1 1 1

Adapun faktor-faktor yang menentukan keberhasilan pencapaian sasaran adalah

adanya: 1). program atau kegiatan yang sudah direncanakan, 2). dana yang disediakan, 3).

Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2011

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera selatan

20

komitmen untuk melaksanakannya, 4).dukungan instansi/stakeholder terkait di daerah

kegiatan. Adakalanya beberapa item dari kegiatan tersebut tidak terlaksana sesuai rencana,

hal ini dapat disebabkan adanya hambatan atau kendala yang terjadi misalnya ketersediaan

dana yang tidak sesuai dengan waktu yang direncanakan akibat adanya revisi anggaran,

dan resiko diluar kemampuan manusia seperti banjir dan serangan hama yang diluar

dugaan, kesibukan petani pada kegiatan lain sehingga pelaksanaan survei tidak berjalan

lancar. Langkah antisipasi yang dapat ditempuh untuk menghadapi permasalahan ini adalah:

1). penyediaan atau realisasi anggaran yang tepat waktu, 2). Menyepakati dan menentukan

responden yang akan diwawancarai sebelum hari pelaksanaan. Oleh karena itu perlu

perencanaan dan perancangan program/kegiatan dengan matang didukung dengan

peningkatan kualitas SDM secara berkelanjutan untuk mengiringi perkembangan zaman dan

tantangan permasalahan yang ada, peningkatan sarana dan prasarana serta pemantapan

kelembagaan/organisasi dengan pola pengelolaan yang transparan dan efisien.

3.3. Akuntabilitas Keuangan

Pencapaian kinerja akuntabilitas bidang keuangan Balai Pengkajian Teknologi

Pertanian Sumatera Selatan pada umumnya cukup berhasil dalam mencapai sasaran dengan

baik.

3.3.1. Anggaran dan Realisasi

Sebagai unit pelaksana teknis dibidang pengkajian dan alih teknologi spesifik lokasi,

dalam melaksanakan tupoksinya BPTP Sumsel pada TA. 2011 didukung oleh sumber dana

yang berasal dari APBN dalam bentuk Rupiah Murni (RM), Rupiah Khusus (RK), serta Rupiah

Murni Pendamping (RMP).

Tabel 4. Realisasi penggunaan dana di BPTP Sumsel Tahun 2011

No Sumber dana Target (Rp) Realisasi (Rp) Persentase (%)

1 DIPA APBN BPTP Sumsel 8.512.591.000 6.979.793.000 82,00

2 SKPA/PUAP 402.610.000 399.900.000 99,32

3 RISTEK 600.000.000 600.000.000 100,00

Jumlah 9.515.201.000 7.979.693.000 83,86

Anggaran BPTP Sumsel dicairkan sesuai dengan Surat Pengesahan DIPA Tahun

Anggaran 2011 dari Kementerian Keuangan Republik Indonesia, terdiri dari DIPA APBN BPTP

Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2011

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera selatan

21

Sumsel, SKPA PUAP dan RISTEK yang masing-masing realisasinya 82%; 99,32% dan 100%.

Seperti pada Tabel 4

Realisasi belanja dilakukan dengan mempertimbangkan prinsip-prinsip penghematan

dan efisiensi, namun tetap menjamin terlaksananya kegiatan-kegiatan sebagaimana yang

telah ditetapkan dalam Rencana Kerja Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (RKA-KL).

Akuntabilitas Kinerja BPTP Sumsel 2011

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera selatan

22

IV. PENUTUP

Implementasi kegiatan BPTP Sumsel dalam tahun 2011, diukur kinerjanya dan

dilaporkan dalam bentuk Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah BPTP Sumsel Tahun

2011 ini, yang merupakan LAKIP Tahun kedua dari pelaksanaan Renstra BPTP Sumsel 2010-

2014. Berdasarkan Format penyusunan LAKIP pada Surat Keputusan Lembaga Administrasi

Negara Nomor: 239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, maka sudah ditetapkan sasaran dan indikatornya

yang dituangkan dalam Rencana Kinerja BPTP Sumsel Tahun 2011.

Hasil analisis menunjukkan bahwa berdasarkan target yang ditetapkan, BPTP Sumsel

dalam kategori berhasil dalam mencapai rencana tingkat capaian target tersebut. Meskipun

demikian dalam pelaksanaan beberapa program dan kegiatan masih dihadapi kendala,

seperti cuaca yang pada bulan tertentu sangat ekstrim, hama dan penyakit tanaman serta

aspek kelembagaan (sarana/prasarana, SDM) yang masih terbatas dari segi kualitas, dan

realisasi pencairan dana yang terlambat akibat revisi anggaran.

Laporan akuntabilitas ini merupakan bahan evaluasi dan pertanggung-jawaban atas

kebijakan yang telah dilaksanakan sehingga dapat menjadi bahan pembelajaran untuk

meningkatkan kompetensi dan kapabilitas di masa mendatang. Alternatif solusi dapat

ditempuh antara lain dengan melakukan perencanaan dan perancangan program/kegiatan

dengan matang, peningkatan kualitas SDM secara berkelanjutan yang mampu mengiringi

perkembangan zaman dan mengatasi permasalahan yang muncul, peningkatan sarana dan

prasarana untuk mendukung pelaksanaan kegiatan serta pemantapan kelembagaan/

organisasi dengan pola pengelolaan yang transparan dan efisien.