4
Merupakan makna perberdayaan akan sebuah kebahagiaan tatkala sebuah jerih payah membuahkan hasil dengan kwalitas yang memuaskan yang akan bermanfaat bagi orang banyak yang memang pada dasarnya setiap kegiatan yang dilaksanakan dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MPd) telah direncakan dan dilaksanakan serta diperlihara oleh penerima manfaat. Dari hal di atas, Masyarakat desa terutama dari RTM merupakan sasaran dari PNPM MPd sekaligus juga sebagai pelaku utama dari setiap tahapan pelaksanaan PNPM MPd, mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan sampai pelestarian. Sedangkan pelaku-pelaku lainnya dari aparat dan konsultan di tingkat desa, kecamatan, kabupaten dan seterusnya lebih berperan sebagai fasilitator, pembimbing dan pembina agar tujuan, prinsip, kebijakan, prosedur dan mekanisme PNPM MPd dapat tercapai dan dilaksanakan secara benar dan konsisten. Dari sisi Pemerintahan desa Peran Kepala Desa adalah sebagai pembina dan pengendali kelancaran serta keberhasilan pelaksanaan PNPM MPd di desa. Bersama BPD, kepala desa menyusun peraturan desa yang relevan dan mendukung terjadinya proses pelembagaan prinsip dan prosedur PNPM MPd sebagai pola pembangunan partisipatif, serta pengembangan dan pelestarian aset PNPM MPd yang telah ada di desa. Kesemuanya itu tidak akan pernah terlaksana tanpa sebuah penerapan strategi yang efektif dan efisien karena dalam proses menuju sukses sangatlah perlu perencanaan yang matang yang dikoordinasikan dengan berbagai pihak yan berkompeten sebagai bahan membangun komunikasi yang harmonis serta penyampaian informasi yang utuh agar kita dapat membuat keputusan bersama agar tercapai tujuan dan harapan bersama. Bukanlah sebuah tulisan belaka bahwa Motto Jawa Barat “Silih Asih, Silih Asah, Silih Asuh” merupakan kalimat motivasi agar kemajuan dan kesejahteraan dapat kita raih dengan cara bergotong- royong yang muda, yang kaya, atau miskin dengan didasari kepentingan bersama, membangun kepedulian sebagai upaya mengembangkan kemandirian masyarakat Sukaratu. (KAH.Red)*** Kikim Abdul Hakim, S.Ag : Ketua BKAD Kec. Sukaratu “Memberdayakan Masyarakat dengan Silih Asih, Silih Asah, Silih Asuh” Edisi Mei 2014 Bangga Menbangun Desa…! Buletin Tahunan Exlusif PNPM MPd Kec. Sukaratu Sudah hampir lima tahun perjalanan kegiatan pinjaman bergulir di Desa Sukamahi, Kecamatan Sukaratu. Selama itu pula, pengelolaannya bisa dibilang sukses, ditandai dengan tingkat Repayment Rate (RR) yang selalu mencapai kisaran >99%. Peranan penting dalam suksesnya program dana bergulir tersebut adalah partisipasi masyarakat, disiplin dalam menegakkan sistem dan prosedur, serta transparansi dan akuntabilitas. Namun semua itu tidak datang dengan sendirinya. Banyak upaya yang dilakukan oleh berbagai pihak. Hal tersebut disampaikan oleh Zaenal Mutaqin yang juga Kepala Desa Sukamahi disela-sela Kegiatan Pencairan dan penyerahan Dana kepada Kelompok SPP Ekonomi Bergulir. Antara lain, Pertama, pendampingan oleh para pelaku secara terus-menerus, sehingga terjadi efektivitas dan kematangan sosialisasi dari Desa/Tim Verifikasi kepada Kelompok SPP, alur pengajuan proposal sampai pencairan dana ke Kelompok SPP dipahami oleh semua pihak termasuk aturan main perguliran. Kedua, penyadaran tentang pengelolaan ekonomi rumah tangga yang dilakukan melalui kegiatan pelatihan di masyarakat berdampak pada perubahan paradigma dan perilaku produktif dalam mengelola ekonomi keluarga. Ketiga, verifikasi Kelompok SPP dilakukan secara transparan oleh Tim Verifikasi, sampai dengan pengambilan keputusan layak atau tidak layaknya Kelompok SPP didanai oleh Tim Pendanaan. Verifikasi dilakukan tidak hanya melihat syarat-syarat administrasi, termasuk lainnya, satu, memeriksa dan melakukan studi kelayakan pinjaman. Desa dan Tim Verifikasi melakukan verifikasi dengan mendatangi langsung masyarakat guna melihat usaha/potensi yang dijalankan, sekaligus menguatkan sosialisasi tentang mekanisme pengembalian pinjaman, memberikan petunjuk- petunjuk tentang mengelola dana pinjaman. Dua, melakukan cek dan ricek tentang keberadaan si peminjam. Desa dan Tim Verifikasi melakukan cek / ricek (pemeriksaan) kartu penduduk domisili si peminjam, apakah benar sesuai pengajuan serta apakah benar si peminjam tidak mempunyai masalah dengan lembaga kredit lain atau kPemeliharaanerasi lainnya. Tiga, melakukan pendekatan secara personal. Desa dan Tim Verifikasi selalu melakukan kunjungan terhadap Kelompok SPP yang belum mengerti dan memahami ketentuan pinjaman. Dalam setiap pencairan dana pinjaman, selalu diadakan pertemuan antara Desa, Tim Verifikasi dengan Kelompok SPP dengan agenda sosialisasi “aturan main” dalam pinjaman bergulir, akad kredit, hak dan kewajiban peminjam; dilanjutkan pertanyaan kepada Kelompok SPP apakah sanggup dengan kesepakatan- kesepakatan, terutama dalam siap tidaknya untuk tanggung-renteng. Jika tidak, mereka dipersilahkan mengundurkan diri; Terakhir, membuat komitmen bersama antara Desa, Tim Verifikasi dan Kelompok SPP guna menyukseskan kegiatan ini. (ZAM.Red).*** Zaenal Mutaqin : “Sukamahi Berdaya Sukses Pinjaman Bergulir Tidak Datang Sendiri Edisi-1 MEi 2014 PNPM Mandiri Perdesaan Tasikmalaya 1 PEMBERDAYAAN EKONOMI

Buletin sukaratu ed.mei 2014

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Buletin sukaratu ed.mei 2014

Merupakan makna

perberdayaan akan sebuah

kebahagiaan tatkala sebuah jerih

payah membuahkan hasil dengan

kwalitas yang memuaskan yang

akan bermanfaat bagi orang

banyak yang memang pada

dasarnya setiap kegiatan yang

dilaksanakan dalam Program

Nasional Pemberdayaan

Masyarakat Mandiri Perdesaan

(PNPM-MPd) telah direncakan dan

dilaksanakan serta diperlihara oleh

penerima manfaat.

Dari hal di atas, Masyarakat

desa terutama dari RTM

merupakan sasaran dari PNPM

MPd sekaligus juga sebagai pelaku

utama dari setiap tahapan

pelaksanaan PNPM MPd, mulai

dari tahap perencanaan,

pelaksanaan sampai pelestarian.

Sedangkan pelaku-pelaku lainnya

dari aparat dan konsultan di tingkat

desa, kecamatan, kabupaten dan

seterusnya lebih berperan sebagai

fasilitator, pembimbing dan

pembina agar tujuan, prinsip,

kebijakan, prosedur dan

mekanisme PNPM MPd dapat

tercapai dan dilaksanakan secara

benar dan konsisten.

Dari sisi Pemerintahan desa

Peran Kepala Desa adalah sebagai

pembina dan pengendali

kelancaran serta keberhasilan

pelaksanaan PNPM MPd di desa.

Bersama BPD, kepala desa

menyusun peraturan desa yang

relevan dan mendukung terjadinya

proses pelembagaan prinsip dan

prosedur PNPM MPd sebagai pola

pembangunan partisipatif, serta

pengembangan dan pelestarian

aset PNPM MPd yang telah ada di

desa.

Kesemuanya itu tidak akan

pernah terlaksana tanpa sebuah

penerapan strategi yang efektif dan

efisien karena dalam proses

menuju sukses sangatlah perlu

perencanaan yang matang yang

dikoordinasikan dengan berbagai

pihak yan berkompeten sebagai

bahan membangun komunikasi

yang harmonis serta penyampaian

informasi yang utuh agar kita dapat

membuat keputusan bersama agar

tercapai tujuan dan harapan

bersama.

Bukanlah sebuah tulisan

belaka bahwa Motto Jawa Barat

“Silih Asih, Silih Asah, Silih Asuh”

merupakan kalimat motivasi agar

kemajuan dan kesejahteraan dapat

kita raih dengan cara bergotong-

royong yang muda, yang kaya,

atau miskin dengan didasari

kepentingan bersama, membangun

kepedulian sebagai upaya

mengembangkan kemandirian

masyarakat Sukaratu.

(KAH.Red)***

Kikim Abdul Hakim, S.Ag : Ketua BKAD Kec. Sukaratu

“Memberdayakan Masyarakat dengan Silih Asih, Silih Asah, Silih Asuh”

Edisi Mei 2014 B a n g g a M e n b a n g u n D e s a … !

Buletin Tahunan Exlusif PNPM MPd Kec. Sukaratu

Sudah hampir lima tahun

perjalanan kegiatan pinjaman

bergulir di Desa Sukamahi,

Kecamatan Sukaratu. Selama itu

pula, pengelolaannya bisa dibilang

sukses, ditandai dengan tingkat

Repayment Rate (RR) yang selalu

mencapai kisaran >99%.

Peranan penting dalam

suksesnya program dana bergulir

tersebut adalah partisipasi

masyarakat, disiplin dalam

menegakkan sistem dan prosedur,

serta transparansi dan

akuntabilitas. Namun semua itu

tidak datang dengan sendirinya.

Banyak upaya yang dilakukan oleh

berbagai pihak.

Hal tersebut disampaikan oleh

Zaenal Mutaqin yang juga Kepala

Desa Sukamahi disela-sela

Kegiatan Pencairan dan

penyerahan Dana kepada

Kelompok SPP Ekonomi Bergulir.

Antara lain, Pertama,

pendampingan oleh para pelaku

secara terus-menerus, sehingga

terjadi efektivitas dan kematangan

sosialisasi dari Desa/Tim Verifikasi

kepada Kelompok SPP, alur

pengajuan proposal sampai

pencairan dana ke Kelompok SPP

dipahami oleh semua pihak

termasuk aturan main perguliran.

Kedua, penyadaran tentang

pengelolaan ekonomi rumah

tangga yang dilakukan melalui

kegiatan pelatihan di masyarakat

berdampak pada perubahan

paradigma dan perilaku produktif

dalam mengelola ekonomi

keluarga.

Ketiga, verifikasi Kelompok

SPP dilakukan secara transparan

oleh Tim Verifikasi, sampai dengan

pengambilan keputusan layak atau

tidak layaknya Kelompok SPP

didanai oleh Tim Pendanaan.

Verifikasi dilakukan tidak

hanya melihat syarat-syarat

administrasi, termasuk lainnya,

satu, memeriksa dan melakukan

studi kelayakan pinjaman. Desa

dan Tim Verifikasi melakukan

verifikasi dengan mendatangi

langsung masyarakat guna melihat

usaha/potensi yang dijalankan,

sekaligus menguatkan sosialisasi

tentang mekanisme pengembalian

pinjaman, memberikan petunjuk-

petunjuk tentang mengelola dana

pinjaman.

Dua, melakukan cek dan ricek

tentang keberadaan si peminjam.

Desa dan Tim Verifikasi melakukan

cek / ricek (pemeriksaan) kartu

penduduk domisili si peminjam,

apakah benar sesuai pengajuan

serta apakah benar si peminjam

tidak mempunyai masalah dengan

lembaga kredit lain atau

kPemeliharaanerasi lainnya.

Tiga, melakukan pendekatan

secara personal. Desa dan Tim

Verifikasi selalu melakukan

kunjungan terhadap Kelompok

SPP yang belum mengerti dan

memahami ketentuan pinjaman.

Dalam setiap pencairan dana

pinjaman, selalu diadakan

pertemuan antara Desa, Tim

Verifikasi dengan Kelompok SPP

dengan agenda sosialisasi “aturan

main” dalam pinjaman bergulir,

akad kredit, hak dan kewajiban

peminjam; dilanjutkan pertanyaan

kepada Kelompok SPP apakah

sanggup dengan kesepakatan-

kesepakatan, terutama dalam siap

tidaknya untuk tanggung-renteng.

Jika tidak, mereka dipersilahkan

mengundurkan diri; Terakhir,

membuat komitmen bersama

antara Desa, Tim Verifikasi dan

Kelompok SPP guna

menyukseskan kegiatan ini.

(ZAM.Red).***

Zaenal Mutaqin : “S u k a m a h i B e r d a y a ” Sukses Pinjaman Bergulir Tidak Datang Sendiri

Edisi-1 MEi 2014 PNPM Mandiri Perdesaan Tasikmalaya 1

PEMBERDAYAAN

EKONOMI

Page 2: Buletin sukaratu ed.mei 2014

Permasalahan yang selalu menjadi

prioritas usulan warga sejak adanya peluang untuk dapat berperan serta dalam program PNPM Mandiri Perdesaan. Peran serta warga dalam pelaksanaan penggagasan Masa depan desa menghasilkan beberapa usulan yang dapat menunjang perbaikan lingkungan dan penyediaan prasarana, dan SPP yang selama ini menjadi permasalahan warga sekitar. Alhasil keinginan mereka untuk memiliki sumur yang sehat dan bersih dapat terakomodir dalam RPJMDes. Setelah mendapat prioritas dalam ranking yang baik, pelaku kader Teknik merencanakan gambar dan RAB yang dibutuhkan. Dalam perencanaannya, Tim Pengelola Kegiatan masyarakat banyak berembuk dengan masyarakat terkait dengan pemenuhan kebutuhan masyarakat akan sebuah perubahan. Salah satu nilai kearifan lokal yang

dimiliki warga Indrajaya adalah nilai kebersamaan yang masih kuat. Hal ini ini dapat terwujud dengan terbentuknya kelompok-kelompok nyata, dalam proses pelaksanaannya, dukungan warga terlihat semakin besar. Hal ini ditunjukkan bukan saja pada penambahan nilai swadaya, tetapi juga peran serta nyata warga yang datang berbondong-bondong guna membantu kelompok kerja yang telah disepakati. Kaum hawa pun tidak ketinggalan turut tidak hanya menyiapkan konsumsi mereka juga turut menjadi pejuang kepedulian. Ini terjadi selama kegiatan berlangsung. Akhirnya, TPK dapat menyelesaikan pekerjaan sebelum waktu yang ditentukan habis dengan jaminan kwalitas yang baik. Ketika proses pelaksanaan selesai, masyarakat di lingkungan Indrajaya mengaku sangat bersyukur, karena

berbagai fasilitas sarana prasarana banyak yang termanfaatkan, di antaranya MCK, Irigasi, Madrasyah. Dari rasa syukur dan kebersamaan ini, masyarakat sekitar Indrajaya menyepakati Kelompok Pemelihara yang nantinya melalui warga pemanfaat akan memberikan sumbangsihnya. Inilah salah satu kebersamaan dan kepedulian yang dapat dicontoh dan diteladani, sehingga permasalahan apapun dapat diselesaikan melalui gotong-royong. Setiap manusia di atas bumi ini pasti memiliki cita-cita terciptanya perubahan menuju kehidupan yang lebih baik. Namun setiap manusia juga punya garis hidup masing-masing di lihat dari segi individu. Dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat – Mandiri Perdesaan atau yang sudah dikenal dengan kependekan PNPM-MPd tidak memandang laki-laki atau perempuan, jelasnya semua orang yang menerima manfaat program ini wajib melibatkan diri dalam proses kegiatannya yang secara substansi bahwa pelaku kegiatan program ini adalah masyarakat secara langsung. Kini masyarakat tidak lagi menjadi penonton dalam pelaksanaan pembangunan di wilayah lingkungannya sendiri, dan tidak lagi

tanpa mengetahui apa dan bagaimana bisa terjadi proses pembangunan dilingkunnya, baik itu pembangunan bidang sosial, ekonomi ataupun bidang infrastruktur. Bentuk perubahan inilah yang persentasi tingkat perubahannya dianggap signifikan, perubahan ini bisa disebut perubahan status sosial yang hanya bisa dibuktikan dengan menyentuh langsung ke tengah-tengah masyarakat. Semoga apa yang kita cita-citakan dapat terwujud dan melembaga dimasyarakat hingga waktu yang akan datang. Bukan sekedar angkat jempol akan tetapi dengan pembuktian yang terlihat begitu indah melalui kebersamaan yang mereka lakukan demi terbangunnya perubahan yang berarti. Itulah sebabnya manusia disebut sebagai mahluk sosial, hidupnya berdampingan saling memerlukan sebagai upaya bertahan hidup bersama saudara-saudaranya yang sudah barang tentu memerlukan waktu yang cukup panjang sampai kita menutup mata. Semoga saja apa yang telah mereka torehkan meski dengan tangan-tangan sendiri akan memiliki keberartian di esok hari untuk dirinya, anak cucunya bahkan orang lain sekalipun, sebabab pepatah mengatakan, “ Sebaik-baiknya orang, adalah orang yang bermanfaat bagi orang lain”. (ASF.Red) ***

Kerjasama yang baik sesama anggota Kelompok dan adanya tekad kuat untuk membantu anggota lainnya melunasi pinjaman membuahkan hasil yang menggembirakan, sehingga dana pinjaman bergulir kedua pun dikucurkan.

Hal ini dialami oleh Desa Sukagalih, Kecamatan Sukaratu, yang menyalurkan dana pinjaman bergulir untuk kesekiankalinya, pada 2013. Besaran dana bergulir ini mencapai Rp 160.400.000,- yang telah disalurkan kepada 52 Kelompok dengan jumlah anggota 967 orang, terdiri atas 50 kelompok lama dan 2 kelompok baru, dengan pengembalian dana diperkirakan Rp . 500.000 s.d Rp. 3.000.000/anggota per bulan, selama 10 bulan.

Belajar dari pengalaman berjalannya dana bergulir pertama, masyarakat Desa Sukagalih tampak sangat antusias. Namun, karena kegiatan ini merupakan kegiatan yang terus berlanjut, maka banyak kendala dan tantangan terkait proses pengembalian. Antara lain, banyak anggota Kelompok tidak tepat waktu dalam mengembalikan dana yang telah dipinjamkan.

Guna memecahkan permasalahan tersebut, Kelompok menempuh

pembinaan kelompok dengan mengundang UPK. Kelompok yang dinakhodai Ibu atun dengan Manajer UPK dan jajarannya ini membuahkan kesepakatan, yakni mendatangi anggota Kelompok yang menunggak.

Caranya, ketua Kelompok dan

anggota yang telah melunasi pinjaman, mendatangi anggota lainnya yang masih menunggak, dengan pendekatan dan memberikan pengertian serta motivasi. Ternyata, upaya tersebut sangat efektif dan dana pun akhirnya dapat dikembalikan.

Hal ini tidak terlepas dari upaya dan tekad yang kuat, serta solidaritas tinggi dari anggota Kelompok dana pinjaman bergulir dalam mengembalikan pinjaman.

Maka dari itu, tak heran jika dana bergulir kedua dapat dikucurkan. Selanjutnya, guna menghindari tunggakan, cara yang sama seperti dipaparkan di atas, akan kembali digunakan.

Dana bergulir merupakan

kegiatan ekonomi PNPM-Mandiri Perdesaan yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan, dengan meningkatkan pendapatan masyarakat miskin melalui pinjaman bergulir. Dikatakan “bergulir”, karena dana untuk pinjaman ini terbatas dan harus tetap bergulir di masyarakat secara bergiliran. Karena itu, pinjaman kepada Kelompok diberikan bergantian sesuai dengan ketersediaan dana. Jika dana belum mencukupi, Kelompok yang

layak memperoleh pinjaman akan masuk dalam daftar tunggu.

Pembayaran kembali pinjaman merupakan syarat utama keberlangsungan pelayanan pinjaman. Semakin tertib peminjam membayar kembali, semakin tinggi pula tingkat pembayaran kembali (repayment rate). Dampaknya, semakin banyak Kelompok yang terlayani dan semakin besar jumlah pinjaman yang bisa diterima.

Di sisi lain, UPK harus menjamin calon peminjam memahami fungsi dan prosedur pengajuan pinjaman. Di antaranya, dengan memberikan penjelasan mengenai ketentuan pinjaman sejak awal permohonan pinjaman, pemeriksaan pinjaman dan saat pencairan pinjaman.

Kemudian, UPK melakukan kunjungan ke kediaman peminjam sebelum jatuh tempo pembayaran. Selain itu, penggunaan media informasi serta kerja sama dengan KPMD dan aparat Desa untuk membina masyarakat juga merupakan cara efektif membangun tanggung jawab peminjam. Yang jelas, Kelompok dan UPK Kelompok SPP Sukagalih telah membuktikan kegiatan tersebut memang sangat efektif. (RAP.Red) ***

Razak Prihatnadi, SP : “Sukagalih Beraksi”

Solidaritas Anggota Kelompok SPP Pulihkan Masalah Pinjaman Bergulir

Edisi-1 MEi 2014 PNPM Mandiri Perdesaan Tasikmalaya 2

Edisi Mei 2014 EKONOMI-PEMBERDAYAAN

Asep Farid, S.Pd : “Indrajaya Bergairah”

Masyarakat Taat Pengurus Terurus

Page 3: Buletin sukaratu ed.mei 2014

Kecamatan sukaratu adalah

kecamatan yang masyarakatnya

dominan bermata pencaharian

pertanian. Berbagai jenis yang

petani tanami mulai dari bertani

padi hingga sayur-sayuran dan

buah-buahan ada disini. Namun,

selama ini permasalahan yang

tengah dihadapi oleh para petani

adalah dari segi pemasaran.

Banyak hasil pertanian dari

berbagai jenis tanaman yang

dihasilkan dan banyak pula cara

para petani untuk memasarkan

hasil panennya, karena di

Kecamatan sukaratu ini belum

ada tempat memasarkan hasil

pertanian atau produk lain secara

terpusat atau dengan kata lain

banyak hasil produksi yang cara

menjual atau memasarkannya

berceceran keluar daerah atau

kecamatan lain.

Hal ini merupakan cara

pemasaran yang tidak efektif dan

efisien, sebab para petani atau

para penghasil produk lain harus

berupaya menjual hasil

produksinya keluar kecamatan

lain yang akibatnya harus

mengeluarkan biaya tranport

lebih tinggi ditambah jika harga

tengah tidak stabil.

Dari permasalahan tersebut

diatas, maka atas dorongan serta

dukungan para tokoh saya

berinisiatif untuk membangun

pasar, meskipun rauang lingkup

pasar ini masih bertaraf

sederhana namun lokasinya tidak

jauh dari pusat desa. Tujuan

dibangunnya pasar desa

Tawangbanteng ini minimal dapat

membantu dan meringankan para

penghasil produksi untuk dapat

menjual hasil produksinya

dengan dengan biaya transport

dan biaya akomodasinya lebih

hemat.

Selain tujuan supaya

terpusatnya pemasaran hasil

produksi khusus di wilayah desa

tawangbanteng maka secara

tidak langsung hal ini akan

menghasilkan peningkatan

pendapatan asli desa dan juga

dampak lainnya adalah terjadinya

pengembangan pembangunan

desa baik dari segi sarana

prasarana juga akan dapat

meningkatkan kesejahteraan para

staf desa. (DAD.Red)***

Edisi Mei 2014 INFRASTRUKTUR-SOSIAL

Selama bertahun-tahun

masyarakat di Desa Sukaratu, mempunyai permasalahan saluran air irigasi yang sering jadi rebutan petani. Akibat dari kondisi ini setiap petani harus mengkontrol setiap malam karena khawatir aliran air kesawahnya tersendat, selain dari itu juga musim tanam tidak serempak, akibatnya hasil panennya tidak bagus karena banyak hama tikus.

Selama ini, untuk membawa hasil panen maupun berjualan serta beraktifitas sehari-hari terdapat

hambatan waktu perjalanan. Lokasi pembangunan tersebut

sebenarnya sudah termasuk dalam prioritas usulan warga yang termuat dalam RPJMDes Sukaratu, yang dilakukan melalui Pemetaan Swadaya tahun 2008. Namun, karena luasnya wilayah dan keterbatasan anggaran, maka usulan tersebut baru dapat direalisasikan pada tahun 2009.

Pada akhir tahun 2009, TPK Sukaratu mendapatkan program Pemberdayaan. Melalui rembug warga, baik di tingkat RT, RW maupun tingkat desa, disepakati bahwa lokasi tersebut menjadi usulan prioritas untuk perbaikan jalan dengan cara membangun rabat beton sepanjang.

Melalui Panitia (TPK) Tim Pengelola Kegiatan Sukaratu, yang terdiri dari unsur masyarakat dan kelompok peduli, dilakukan perhitungan kebutuhan biaya RAB yang tersusun dalam proposal Pemeliharaan kegiatan yang diusulkan.

Setelah dilakukan verifikasi dan bimbingan dari tim fasilitator teknik maka prPemeliharaanosal TPK dapat direalisasikan pendanaannya untuk

dilaksanakan pembangunannya pada tahun itu juga, dengan pengerjaan secara gotong-royong yang melibatkan seluruh warga masyarakat setempat.

Pasca pembangunan irigasi tersebut masyarakat merasakan banyak perubahan hasil panen, karena jalur tersebut merupakan akses utama menuju jalan desa mereka. Kini biaya yang dikeluarkan untuk mengankut hasil produksi menjadi lebih sedikit dan hemat, sehingga waktu serta tenaga dapat dimanfaatkan secara lebih efisien, karena biaya pengangkutan kini dapat dilakukan dengan motor, beca, roda dan sepeda. Yang pasti lebih praktis dan lebih murah dibanding membayar tukang pikul.

Pada akhir pelaksanaan pembangunan dilakukan serah terima pekerjaan dari TPK kepada masyarakat dengan membentuk Tim Pemeliharaan melalui kesepakatan warga. Seluruh warga yang hadir dalam pertemuan menandatangani daftar hadir yang melampiri Berita Acara pembentukan.

Tim Pemelihara pascapembangunan yang telah dibentuk dilengkapi dengan susunan

pengurus. Mereka menyusun rencana kerja pemeliharaan selama setahun dan estimasi kebutuhan biayanya.

Dalam sambutannya disela-

sela penyerahan sumbangan

dana sosial bagi RTM Kepala

Desa Gunungsari Suherman

menyampaikan bahwa dalam

jangka waktu 4 tahunan ini

PNPM-MPd dengan segala

bentuk kegiatannya sudah

memberikan kontribusi yang

signifikan dalam pembangunan

sarana prasana pendidikan dan

kesehatan bagi masyarakat

Gunungsari . Terutama di setiap

tahunnya selalu ada kontribusi

yang sangat positif dan berarti

dirasakan oleh kaum papa dalam

hal ini khususnya RTM janda

jompo dan saya mengucapkan

terima kasih kepada UPK selaku

Pengelola

Program Nasional Pemberdayaan

Masyarakat Mandiri Perdesaan

dan berpesan kepada

masyarakat agar senantiasa

menjaga kepercayaan yang

sudah tertanam kepada kelompok

SPP dalam pengelolaan

perguliran sehingga dari surplus

jasa yang diperoleh dari

pengembalian pinjaman

kelompok SPP maka banyak

RTM jompo dapat menerima

bantuan meskipun untuk sekedar

meringankan beban mereka,

saya juga mengajak masyarakat

agar selalu bersyukur atas

bantuan kegiatan pembangunan

yang didanai oleh PNPM-MPd,

dengan jalan merawat dan

memeliharanya, (SHR.Red)***

Nunung Bahtiar : “Sukaratu Membangun”

Irigasi Mulus Membawa Fulus

Edisi-1 MEi 2014 PNPM Mandiri Perdesaan Tasikmalaya 3

Suherman, S.Pdi, M.Pdi : “Gunungsari Berseri”

D a r i R T M u n t u k R T M

Drs. Dadi Kasimuradi : “Tawangbanteng Berkiprah”

Pemasaran yang terpusat

Page 4: Buletin sukaratu ed.mei 2014

Kondisi sebagian wilayah yang

ada di Desa Sinagar identik dengan kolam. Terutama lahan yang ada di lingkungan pinggiran sungai ataupun jalan. Kondisi di lokasi ini selalu nampak MCK sederhana. Jika musim hujan tiba, masyarakat pun menjadi sangat risau sebab MCK mereka licin dan airnya keruh.

Kondisi tersebut sangat memprihatinkan bagi siapa saja yang

menggunakannya. Pemanfaat MCK sederhana tersebut, khususnya warga miskin, yang menggunakannya sebagai akses untuk melakukan aktivitas mereka sehari-hari pun jadi merasa tidak nyaman.

Mempertimbangkan hal tersebut, masyarakat, melalui Tim Pengelola Kegiatan (TPK) Desa Sinagar sepakat mengusulkan untuk membangun MCK yang bersih, rapih dan nyaman untuk mereka manfaatkan agar kebersihan dan kesehatan mereka juga dapat terjamin.

Total dana yang diserap untuk membangun 1 unit MCK adalah Rp. 30.0000.000,- yang mencakup bangunan, sumur bor , septictank dan instalasi airnya dan pada tahun anggaran 2013 ini desa kami membangun 4 MCK.

Dana tersebut terdiri atas Bantuan Langsung Masyarakat (BLM)

sebesar dan swadaya masyarakat sebesar Rp 6.000.000. Swadaya dari dana pribadi masyarakat ini berupa material (bahan pembangunan), uang tunai, konsumsi dan tenaga.

Pembanguna MCK sehat ini dilakukan secara gotong-royong oleh masyarakat setempat.

Hasilnya sangat memuaskan. Dari segi Volume bangunan yang memadai maupun kwalitas bangunannya.

Masyarakat Desa Sinagar sangat bersyukur dengan hadirnya bantuan dari PNPM Mandiri Perdesaan dan sumbangan partisipasi masyarakat ini. Kini, dengan memiliki aset MCK Sehat yang lebih memadai.

Masyarakat pun merasa nyaman dan leluasa menggunakan MCK ini untuk kegiatan sehari-hari. “TPK telah membuahkan hasil yang begitu indah,” tutur Kuwu Sinagar.

Selain jalan MCK, kegiatan infrastruktur yang dilakukan oleh TPK cukup banyak. Sebut saja, pembangunan saluran irigasi, rumah layak huni, dan lain-lain. “Semoga ke depannya, TPK dapat berkembang secara mandiri melalui kepedulian bersama seluruh warga di Desa kami,” kata Kuwu Sinagar. (KDG.Red)***

Kundang : “Sinagar Berkibar “

Kesehatan Menjadi Prioritas Utama

Edisi -1 Mei 2014 INFRASTRUKTUR-EKONOMI

Edisi-1 MEi 2014 PNPM Mandiri Perdesaan Tasikmalaya 4

Masyarakat dalam

mendapatkan penambahan modal,

dengan cara memperoleh

pinjaman dana bergulir. Suku

bunganya ringan, dan pinjaman

dibayar dengan sistem angsuran.

Masyarakat Linggajati berharap,

dengan pinjaman bergulir ini

masyarakat bisa mendapat

tambahan modal usaha dan

memperoleh keuntungan bagi

usaha yang sedang dijalankan,

bahkan menjadi tumbuh dan

berkembang.

Impian akan Pengelolaan

yang tepat serta pengembalian

yang mantap masih dalam

perjalanan akan tetapi UPK tidak

gentar tetap berupaya

memberikan penyadaran kepada

para penerima manfaat agar

seluruh RTM Linggajati dapat

memperoleh manfaatnya.

Jika ada Kelompok SPP yang

terlambat pembayaran

angsurannya, maka UPK akan

mengkonfirmasi Kelompok SPP

guna mengetahui permasalahan

alasan terjadinya keterlambatan

pembayaran. Maju mundurnya

kegiatan ekonomi bergulir yang

dikelola oleh UPK ini dipengaruhi

berbagai aspek, baik dari

Kelompok SPP, UPK-nya sendiri,

TPK, maupun dari pihak-pihak

lain, seperti dalam proses awal

dari pembentukan Kelompok SPP,

yang harus sesuai dengan SOP

Perguliran.

Tahap pertama, dilakukan

sosialisasi kepada seluruh

masyarakat tentang dana bergulir,

serta tujuan dan manfaat adanya

program dana bergulir tersebut.

Untuk lebih rincinya, diuraikan di

bawah ini tentang ketentuan,

syarat, cara pembayaran dan

sanksi dalam pelaksanaan

pinjaman bergulir.

Ketentuan Calon Peminjam :

1. Terdaftar RTM

2. Mempunyai usaha atau akan

berusaha

3. Berkelompok minimal 5 orang

dan saling kenal

4. Besar pinjaman pertama

maksimal Rp 1.000.000

5. Jika peminjam meninggal dunia

dan masih

mempunyai kewajiban angsuran,

maka ahli warisnya bertanggung

jawab melunasi sisa pinjaman.

6. Dana tabungan per bulan atas

kesepakatan tiap anggota

7. Warga Desa yang meminjam

harus berdomisili di Linggajati.

Syarat-syarat :

1. Mengajukan permohonan

pinjaman dibuktikan dengan

proposal

2. Membuat perjanjian di atas

materai yang menyatakan bahwa

Ketua Kelompok SPP

menjaminkan barang secara

tertulis untuk jaminan pinjaman.

3. Melampirkan photocopy KTP

suami istri.

Cara Pembayaran dan

Sanksi

1. Pembayaran angsuran

dilakukan perbulan

2. Bunga 1,5%, tetap, per bulan

3. Jangka waktu pembayaran

paling lama 10 bulan.

4. Sanksi bagi yang terlambat

membayar angsuran akan ditagih

dan akan diminta kompansasi

harta apabila menunggak

beberapa kali angsuran dan tidak

sanggup melunasi.

Untuk menjamin kelangsungan

pinjaman bergulir, sehingga

pinjaman bermasalah dapat

diminimalisir, maka ketentuan,

syarat, cara pembayaran dan

sanksi harus berjalan agar terjalin

kepedulian dan kebersamaan

antara Kelompok SPP, UPK dan

TPK. Setelah mendapat pencairan

dana bergulir tersebut masyarakat

dapat merinci penggunaan dan

pemanfaatan yang diperoleh,

karena target atau sasaran utama

kegiatan ini adalah masyarakat

yang mempunyai usaha (usaha

kecil) agar dana yang diperoleh

bisa membantu penambahan

modal usaha yang sedang

dijalankan. (EDG.Red)***

Endang :L i n g g a j a t i B e r d i k a r i Linggajati Impikan Pengelolaan Tepat, Pengembalian Mantap!!!

Pembina : Drs. Yayat Suryatna (Camat Sukaratu),

Penanggungjawab : Asep Sudrajat (PJOK Sukaratu)

Redaksi : Kikim Abdul Hakim (Ketua BKAD Kec. Sukaratu), Zaenal Mutaqin, (Kades Linggajati), Razak Prihatnadi, SP (kades Sukagalih), Nunung Bahtiar (Kades Sukaratu), Asep Parid. N, S.Pd (Kades Indrajaya), Kundang (Kades Sinagar), Endang (Kades Linggajati), Suherman, S.Pdi, M.Pdi (Kades Gunungsari), Drs. Dadi Kasimuradi (Kades Tawangbanteng), Erwin Ginanjar, SE (FK), Aan Nurur Rahman, ST (FT), Enok Liana. P, S.Ip (K. UPK), Nia Kurnianingsih (B. UPK), Dede Sihabudin (S. UPK).

Kontributor : TPK, TPM & KPMD

Informasi/Saran : e-mail [email protected]

HP : 085223669632

Sok perhatikeun…???