Upload
alsalcunsoed
View
63
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
PENGULANGAN MELAKUKAN TINDAK
PIDANA (RECIDIVE)
DITA PUTRI UTAMI
Pengulangan tindak pidana (recidive) terjadi dalam hal seseorangyang melakukan tindak pidana dan telah di jatuhi pidana dengansuatu putusan hakim yang berkekuataan hukum tetap (inkrah). Kemudian melakukan tindak pidana yang sejenis lagi.
Recidive merupakan alasan yang dapat memperberatpemidanaan.
Macam-macam Recidive
• Recidive terhadap kejahatan
• Recidive terhadap pelanggaran
Recidive kejahatan
• 1. recidive kejahatan kelompok sejenis yaitu tersebar dalam 11 pasal kejahatan KUHP yaitu, pasal 137(2), 144(2), 155(2), 157(2), 161(1),163(2), 208(2), 216(2), 321(2), 393(2), dan 303 bis (2)
• 2. recidive kejahatan kelompok jenis diatur dalam pasal 486, 487, 489 KUHP.
Beberapa penjatuhan pemberatan pidana
1. Pidana tambahan berupa pencabutan hak menjalankanpencahariannya
2. Pidana pokok ditambah 1/3
3. Pidana penjara dikalikan 2( berlaku khusus pasal 393)
Syarat-syarat Recidive terhadap kejahatan:
1. Kejahatan yang diulangi harus sama/sejenis
2. Antara kejahatan yang terdahulu dengan kejahatan yang diulangi harus telah ada putusan hakim yang berkekuatan hukumtetap
3. Pelaku melakukan kejahatan pada waktu menjalankanpencaharian
4. Pengulangan tindak pidana dalam tenggang waktu tertentu
a. 2 tahun sejak adanya putusan hakim yang tetap
b. 5 tahun sejak adanya putusan hakim yang tetap
Recidive pelanggaran
• Menganut system recidive khusus.
• Syaratnya:
1. Pelanggaran yang diulangi harus sama atau sejenis.
2. Antara pelanggaran yang terdahulu dengan pelanggaran yang diulangi harus telah ada putusan hakim telah berkekuataanhukum tetap
3. Belum lewat tenggang waktu pengulangannya
a. Belum lewat waktu 1 tahun
b. Belum lewat waktu 2 tahun
THANKYOU!!!
ALSA ALWAYS BE ONE…..