64
Laporan pendahulan dan Strategi Pelaksanaan pada klien dengan Halusinasi Disusun Oleh: Kelompok 2, Tingkat 2-C Anggi Fitriaji Apna Ramdani Diajeng Mayangsah Rani Mulyani Resti Fauziah Tegar Nugraha Yuni Rahayu

halusinasi

Embed Size (px)

Citation preview

Laporan pendahulan dan Strategi Pelaksanaan pada klien dengan Halusinasi

Laporan pendahulan dan Strategi Pelaksanaan pada klien dengan HalusinasiDisusun Oleh:Kelompok 2, Tingkat 2-CAnggi FitriajiApna RamdaniDiajeng MayangsahRani MulyaniResti FauziahTegar NugrahaYuni Rahayu

Laporan Pendahuluan Kasus MasalahProses Terjadinya MasalahMekanisme KopingDiagnosa Keperawatan

Kasus MasalahHalusinasi Lihat

2. PROSES TERJADINYA MASALAH

a. Definisi Halusinasi merupakan pengindraan tanpa sumber rangsang eksternal. Hal ini dibedakan dari distori atau ilusi yang merupakan tanggapan salah dari rangsang yang nyata ada. Pasien merasakan halusinasi sebagai sesuatu yang amat nyata, paling tidak untuk suatu saat tertentu.

Jenis-jenis HalusinasiHalusinai DengarHalusinasi LihatHalusinasi Penciuman Halusinasi PengecapanHalusinasi PerabaHalusinasi KinestikHalusinasi Cenesthete

b. Rentang ResponRESPON ADAPTIFRESPON MALADAFTIFPikiran LogisPersepsi AkuratEmosi KonsistenPerilaku SosialHub Sosial Harmonis*Gangguan Proses pikir waham*Perubahan persepsi halusinasi*Kerusakan proses emosi*Perilaku tidak terorganisir*Isolasi sosial#Proses Pikir Kadang terganggu#Ilusi#Emosi berlebihan/kurang#Perilaku tidak sesuai #Menarik diri

c. Tanda dan GejalaPenampilan diri yang tidak rapi.Pembicaraanyang tidak terorganisir.Aktivitas motorik meningkat atau menurun.Alam perasaan, berupa sedih, suasana emosi dan putus asa.Berbicara, senyum, tertawa sendirian.Mengatakan mendengar suara, melihat, mengecup, merasa sesuatu yang tidak nyata, Merusak diri sendiri, orang lain dan lingkungan.Tidak dapat membedakan hal yang nyata dan tidak nyata. Tidak bisa melakukan asuhan keperawatannya sendiri, seperti mandi, bersikat gigi, mengganti pakaian, dan berhias yang rapi.Ekspresi muka tenang dan mudah tersinggung.

d. Faktor predesposisi1. Biologisgangguan perkembangan dan fungsi otak atau SSP dapat menimbulkan GOR seperti tumbang individu pada pranatal, perinatal, neonatus dan anak-anak; hambatan perkembangan otak khususnya korteks frontal dan temporal2. Faktor PatologisLingkungan, sikap dan perilaku dipengaruhi oleh pola asuh,sikap dan keadaan keluarga 3. Faktor Sos-BudKemiskinan, konflik sosbud, (peperangan,kerusuhan) kehidupan yang fisiologis serta stress yang berkepanjangan

e. Faktor PresipitasiLingkungan yang penuh kritikKehilangan kemandirian dalam kehidupan Kehilangan harga diriKerusakan dalam hubungan interpersonalKesepianTekanan dalm pekerjaan kemiskinan

3. Mekanisme Koping

Mekanisme koping yang sering digunakan klien adalah:Regresi: menjadi malas beraktivitas sehari-hariProyeksi: menjelaskan perubahan suatu persepsi dengan berusaha untuk mengalihkan tanggung jawab kepada orang lainMenarik Diri: selit mempercayai orang lain dan asyik dengan stimulus eksternal

4. Masalah Keperawatan dan data yang ditemukan

1. Gangguan sensori persepsi: halusinasi LihatDS: klien melihat bayangan yang akan mencelakakannyaklien mengatakan ketakutanDO: klien bicara sendiriklien menyendiriklien melamunklien marah tanpa sebab

2. Isolasi sosial; halusinasi3. Resiko mencederai diri sendir, orang lain, dan lingkungan; halusinasi4. Perubahan sensori persepsi halusinasi; menarik diri5. Isolasi menarik diri; harga diri rendah.

5. Diagnosa KeperawatanGangguan Sensori Persepsi: Halusinasi Lihat

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATANPROSES KEPERAWATANSTRATEGI KOMUNIKASI DALAM MELAKSANAKAN TINDAKAN KEPERAWATAN

A. Proses Keperawatan Kondisi Klien Diagnosa KeperawatanTujuan KeperawatanTindakan Keperawatan

1. Kondisi KlienGangguan sensori persepsi: halusinasi lihatDS: klien melihat bayangan yang akan mencelakakannyaklien mengatakan ketakutan dengan bayangan tersebutDO: klien bicara sendiriklien menyendiriklien melamunklien marah tanpa sebab

2.Diagnosa KeperawatanGangguan sensori persepsi : Halusinasi Lihat

3. Tujuan keperawatan Klien mampu mengenali halusinasi yang dialaminyaKlien mampu mengontrol halusinasiKlien mampu mengikuti program pengobatan secara optimal Keluarga mampu merawat klien di rumah menjadi sistem pendidikan yang efektif untuk klien

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATANENTER

22

4. Tindakan Keperawatan a. SP 1 (Tgl 11 April & 15 April 2010) Bantu pasien mengenal isi halusinasiBantu pasien mengenal waktu halusinasiBantu pasien mengenal frekuensi halusinasiBantu pasien mengenal situasi pencetus halusinasiBantu pasien mengenal perasaan saat terjadi halusinasiJelaskan cara menghardik halusinasiMinta pasien memperagakan ulang Pantau penerapan cara ini, beri penguatan perilaku ini. Masukkan dalam jadwal pasienIdentifikasi masalah keluarga dalam merawat pasien Jelaskan pada keluarga tentang pengertian halusinasiJelaskan pada keluarga tentang tanda dan gejala halusinasiJelaskan pada keluarga tentang cara merawat pasien halusinasi (cara berkomunikasi (pemberian obat dan pemberian aktivitas kepada pasien)Sumber pelayanan kesehatan yang bisa dijangkauBermain peran cara merawat Rencana tindak lanjut keluarga untuk merawat pasien

b. SP 2 (Tgl 12 April dan 16 April 2010)Evaluasi kegiatan yang lalu (SP 1)Latih berbicara/ bercakap dengan orang lain ketika halusinasi munculMasukkan dalam jadwal kegiatan pasienEvaluasi kemampuan keluarga (SP 1) Latih keluarga merawat pasienRencana Tindak Lanjut keluarga merawat pasien

c. SP 3 (tgl 13 April & 17 April 2010)Evaluasi kegiatan yang lalu (SP 1 dan 2)Latih kegiatan agar halusinasi tidak munculJelaskan pentingnya aktivitas yang teratur untuk mengatasi halusinasiDiskusikan aktivitasSusun jadwal aktivitas sehari-hari sesuai dengan aktivitas yang telah dilatihPantau pelaksanaan jadwal kegiatan, berikan penguatan terhadap perilaku pasien yang positifEvaluasi kemampuan keluarga (SP 2)Latih keluarga/ jadwal keluarga untuk merawat pasienRTL keluarga/ jadwal keluarga untuk merawat pasien

d. SP 4 (tgl 14 April & 18 April 2010)Evaluasi kegiatan yang lalu (SP 1, 2, 3)Tanyakan program pengobatanJelaskan pentingnya penggunaan obat pada gangguan jiwaJelaskan akibat bila tidak digunakan sesuai programJelaskan akibat bila putus obatJelakan cara mendapatkan obat berobatJelaskan pengobatan (5B)Latih pasien minum obatMasuk dalam jadwal harian pasienEvaluasi kemampuan keluargaEvaluasi kemampuan pasienRTL keluargaFollow upRujukan

B. Strategi komunikasi dalam pelaksanaan tindakan keperawatanOrientasia. Salam terapeutikb. Evaluasi/ validasic. Kontrak2. KerjaTerminasi

SP 1

1. OrientasiAssalamualaikum perkenalkan nama saya Diajeng Mayangsah dari Akper Pemda Garut, saya dines di ruang ini selama dua minggu dari tanggal 11 April 25 April 2010, adapun jam dines saya dari jam 07.00 pagi sampai jam 14.00 sore. Tujuan saya disini ingin membantu menyelesaikan masalah yang sedang ibu hadapi. Baiklah, kalau boleh saya tahu nama ibu siapa? Oh begitu, nama ibu bagus sekali. Ibu senangnya di panggil apa? Bagaimana perasaan ibu hari ini? Kalau boleh saya tahu kenapa ibu bisa berada di sini? Apa keluhan ibu saat ini? Baiklah, bagaimana kalau kita berbincang-bincang mengenai suara yang selama ini ibu dengar? Saya akan membantu masalah yang ibu hadapi saat ini. Kira-kira perbincangannya mau berapa lama? Bagaimana kalau 15 menit? Dimana kita akan berbincang?

2. KerjaIbu, kalau boleh saya tahu, masalah apa yang sedang ibu hadapi? Bayangan apa yang ibu lihat? Apa ibu mengenali bayangan itu? Apa dia sudah meninggal? Biasanya kapan ibu melihat bayangan tersebut? Dalam satu hari berapa kali ibu melihat bayangan tersebut? Bagaimana perasaan ibu saat melihat bayangan itu dan apa yang ibu lakukan? Apa cara tersebut membuat bayangan itu hilang? Oke, bagaimana kalau kita belajar untuk mengusir bayangan itu datang?

3. TerminasiBagaimana perasaan ibu sekarang setelah bercakap-cakap? O.. bayangan itu membuat ibu ketakutan ya? Sebelum nanti kita bertemu lagi, apakah bayangan itu msih ada? Baik, ibu. Nanti siang kita akan mulai latihan menghardik bayangan yang ibu lihat. Kapan ibu punya waktu? Bagaimana kalau nanti jam 14.00? kalau begitu saya tinggal dulu, sampai jumpa besok ya Bu.. selamat siang

SP 1: Melatih pasien menghardik halusinasi

1. Orientasi Assalamualaikum. Bagaimana perasaan ibu hari ini? Apakah hari ini ibu masih melihat bayangan itu? Seperti yang telah saya janjikan tadi pagi, sekarang saya akan mengajarkan ibu cara menghardik bayangan yang ibu lihat. Selama 20 menit kita akan berlatih menghardik bayangan, bagaimana? Ibu setuju? Baiklah..

2. KerjaIbu, Ketika bayangan itu muncul, ibu langsung bilang Siapa kamu, aku tidak mengenali mu.. Pergi jangan dekati dan ganggu aku coba ibu peragakan kembali seperti apa yang saya contohkan! Bagus, Bu, apa yang ibu peragakan memang benar, alangkah baiknya jika ibu berkata demikian sambil menutup mata ibu dengan kedia tangan ibu. Sambil mengatakan pergi, saya tidak melihat mu. Coba ibu peragakan lagi nah, bagus bu.. Ibu, kegiatan yang telah kita lakukan tadi akan saya masukan ke dalam jadwal kegiatan ibu

3. Terminasi Bagaimana perasaan ibu setaleh tadi kita latihan menghardik bayangan? Nah, sekarang ibu peragakan lagi ap yang telah saya peragakan tadi! Peragaan tadi bisa ibu lakukan jika bayangan itu muncul. Oh ya,, bagaimana kalau kita membuat jadwal latihan untuk besok? Besok kita ketemu lagi, ibu mau jam berapa? Baiklah besok jam 10.00 pagi saya akan datang lagi untuk mengajarkan cara selanjutnya untuk menghardik bayangan yang menganggu ibu. Selamat sore ibu

SP 2: Latihan Bercakap-cakap Saat Halusinasi Muncul

1. Orientasi Assalamualaikum Bu, apakah ibu masih ingat mengenai apa yang telah kita lakukan bersama kemarin? Apakah bayangan itu masih muncul? Apakah saat bayangan itu muncul ibu menggunakan cara menghardik bayangan tsb?? Bagus .. Nah, coba apakah ibu bisa memeragakan kembali bagaimana cara menghardik bayangan yang ibu lihat? Bagus,,, apakah ibu sudah mulai mencoba cara tadi ketika bayangan tersebut muncul? Bagaimana, apakah sudah berhasil atau tidak? Seperti yang telah saya janjikan kemarin, hari ini kita akan latihan cara mengontrol halusinasi selanjutnya, yaitu bercakap-cakap dengan orang lain. Waktu yang diperlukan adalah sekitar 25 menit. Bagaimana, bapak sudah siap? Bagus..

2. KerjaAda cara kedua untuk menghardik bayangan yang ibu lihat, yaitu dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain, ibu tidak boleh sendirian, ibu langsung mencari teman untuk diajak kemudian ibu ajak ngobrol orang yang ibu temui tersebut. Alihkan perhatian ibu terhadap bayangan itu dengan minta tolong kalau ibu sedang melihat bayangan itu. Ibu bisa saja berkata tolong, saya, ayo kita ngobrol. Saya sedang melihat bayangan itu atau ketika ibu di rumah misalnya ada suami ibu, pak, temani ibu ngobrol, bayangan itu muncul lagi.

3. Terminasi Coba apakah ibu bisa memperagakan seperti yang saya lakukan tadi! Ya bagus,, Sebelum besok kita bertemu lagi, apakah bayangan itu msih ada?Baik, ibu. Besok kita akan membuat jadwal kegiatan ibu. Ini adalah cara ke tiga untuk mengusir bayangan itu. Kapan ibu punya waktu? Bagaimana kalau besok jam 14.oo? kalau begitu saja tinggal dulu, sampai jumpa besok ya bu.. selamat siang.

Sp 3: Membantu Pasien Melaksanakan Aktivitas Terjadwal.

1. Orientasi Assalamualaikum Bagaimana perasaan ibu hari ini? Apakah bayangan itu masih muncul? Apakah kedua cara yang telah kita peragakan sebelumnya ibu gunakan? Bagaimana hasilnya? Berhasil atau tidak? Sesuai janji, hari ini kita akan belajar untuk menghardik bayangan. Ini merupakan cara ketiga. Kita akan membuat jadwal kegiatan ibu.

2. KerjaBu, kalau boleh tahu apa yang biasa ibu lakukan dari ibu bangun tidur di pagi hari sampai ibu tidur lagi di malam hari? Ibu suka menyulam? O, rupanya itu salah satu hobi ibu ya? Baiklah, hari ini kita akan menyulam sebuah tas kecil yang cantik. Bisa diikuti? Ya..bagus. Bu, kegiatan ini merupakan cara selanjutnya yang bisa mencegah bayangan itu datang lagi, kegiatan ini akan ibu lakukan untuk mengisi waktu ibu setiap harinya. Beraneka ragam barang yang bisa disulam, bukankah begitu?

3. Terminasi Bagaimana perasaan ibu sekarang setelah bercakap-cakap? Apakah ibu bisa menyebutkan kembali ketiga cara yang bisa digunakan untuk mengahardik bayangan? Baiklah ibu, kegiatan ini akan saya masukan ke jadwal ibu. Lakukan sesuai jadwal ya Baiklah ibu, besok saya akan datang lagi ke sini untuk membahas cara minum obat yang baik serta fungsi obat itu sendiri, seberapa penting obat bagi ibu. Bagaimana kalau besok kita ketemu lagi jam 09.00 pagi. Bagaimana, ibu setuju? Bagus,, sampai jumpa besok. Wassalam..

SP 4: Pendidikan Kesehatan Penggunaan Obat.

1. Orientasi Assalamu;alaikum,,, Mengevaluasi keadaan pasienSelamat pagi, Bu. Bagaimana perasaan ibu hari ini? Apakah bayangan itu masih muncul? Apa ibu masih ingat apa yang telah kita bahas kemarin? Apa tiga cara yang telah kita peragakan kemarin itu selalu ibu gunakan ketika bayangan itu muncul? Apakah ibu bisa memperagakannya kembali? Ya, bagus. Apakah jadwal kegiatannya sudah ibu lakukan? Oh ya, pagi ini ibu sudah minum obat? Baik, hari ini kita akan mendiskusikan tentang obat-obatan yang ibu minum. Saya kira 25 menit akan cukup untuk mendiskusikannya, bagaimana kalau kita bicara di ruang tamu saja.

2. Kerja Ibu, adakah bedanya setelah ibu minum obat secara teratur, apakah bayangan itu masih muncul? Minum obat sangat penting agar bayangan yang ibu lihat itu tidak mengganggu ibu lagi. Berapa macam obat yang ibu minum? (perawat menyiapkan obat pasien) ini yang warna orange (THP) 3x sehari jam 07.00, 13.00 dan 19.30 gunanya untuk menghilangkan suara-suara. Ini yang berwarna putih, (HP) 3x sehari jamnya sama, gunanya untuk relaks dan tidak kaku. Sedangkan yang warna merah jambu (HP) 3x sehari jamnya sama, gunanya untuk menenangkan pikiran. Nah ibu, obat-obat tersebut akan membuat ibu ngantuk dan ibu akan beristirahat. Jadi jika ibu sudah ibu minum obat, ibu hendak bergegas ke kamar tidur dan beristirahat. Kalau suara-suara sudah hilang obatnya tidak boleh diberhentikan nanti konsultasikan ke dokter, sebab kalau putus obat ibu akan kambuh dan sulit untuk mengembalikan ke keadaan semula.kalau obat habis, bapak bisa kontrol ke puskesmas untuk mendapatkan obat lagi untuk 2 hari sebelum obat habis diharapkan ibu sudah kontrol. Ibu juga harus teliti saat menggunakan obat-obat ini. Pastikan obatnya benar dengan membaca nama kemasannya/ nama obatnya terlebih dahulu; dan pastikan juga obat itu benar-benar punya ibu, jangan keliru dengan milik orang lain; pastikan obat diminum pada waktunya, dengan cara yang benar, yaitu diminum, sesudah makan dan tepat jamnya; ibu juga harus perhatikan berapa jumlah obat sekali minum dan obat cukup minum 10 gelas/ hari. Oh ya bu, ibu juga harus melihat tanggal kadaluarsanya, serta harus dipastikan bahwa obatnya benar-benar diminum.

3. Terminasi Bagaimana perasaan ibu setelah tadi kita berdiskusi mengenai obat? Bisa dijelaskan lagi? Ya.. benar sekali. Mari kita masukkan jadwal minum obat ke dalam jadwal kegiatan ibu. Jangan lupa minum obatnya sesuai aturan ya, Bu. Saya cukupkan sekian latihan ini, mudah-mudahan bermanfaat dan masalah ibu teratasi, jika masalah ini muncul lagi, cepat-cepatnya ibu kontrol ya ke puskesmas terdekat.

SP 1 (Keluarga)

1. Orientasi Assalamualaikum, Bapak! Perkenalkan nama saya Diajeng, perawat yang merawat istri bapak. Kalau boleh saya tahu, nama bapak siapa? Senang dipanggil apa? Bagaimana perasaan bapak saat ini? Bagaimana pendapat bapak mengenai istri bapak? Hari ini kita akan berbincang-bincang mengenai masalah yang sedang istri bapak alami dan saya akan memberi tahukan tindakan apa saja yang bisan membantu istri bapak. Bagaimana kalau kita berbincang di ruang tamu saja? Berapa lama?

2.Kerja Selama ini apa yang dilakukan istri bapak? Baiklah, gejala yang dialami oleh istri bapak itu dinamakan halusinasi lihat. Yaitu melihat sesuatu yang sebetulnya bayangan tersebut tidak ada. Halusinasi banyak macamnya, yaitu halusinasi dengar, lihat, cium dan raba. Tanda-tanda orang yang berhalusinasi yaitu sering bicara dan tertawa sendiri serta marah-marah tidak jelas sebabnya. Jika istri bapak berkata bahwa ia sedang melihat bayangan-bayangan sebetulnya bayangan itu tidak ada. Sebaiknya jika kondisi tersebut muncul, bapak jangan menyetujui ataupun menyanggah apa yang sedang dialami oleh istri bapak. Katakan saja bahwa bapak tidak melihat bayangan itu. Jika ia ketakutan coba bapak tenangkan dia. Jika ia tetap dengan kondisi yang kacau, berikan saja obat yang telah dianjurkan oleh dokter. Janganlah sekali-kali bapak berkata kau tahu bahwa bayangan itu tidak ada pada kenyataannya bukan jika sewaktu-waktu apa yang dialami oleh istri bapak muncul lagi dan obat sudah habis, bapak sebaiknya membawa ibu ke puskesmas terdekat.

3. Terminasi Bagaimana perasaan bapak setelah bercakap-cakap dengan saya? Dapatkah bapak menyebutkan apa yang baru saja kita perbincangakan? Oh ya, apakah perbincangan tadi dapat bapak terima? Baiklah, besok kita akan bertemu lagi untuk mendiskusikan bagaimana cara merawat istri bapak yang mengalami halusinasi. Bagaimana jika di tempat dan jam yang sama? Baiklah pak kalau negitu. Selamat sore!!

SP 2 (keluarga)

1. Orientasi Assalamualaikum, Pak! Bagaimana perasaan bapak hari ini? Apakah bapak masih ingat mengenai perbincangan kita kemarin? Bisa bapak jelaskan lagi? Bagus.. Apakah istri bapak masih kelihatan suka berbicara sendiri? Baiklah Pak, sekarang kita akan berdiskusi bagaimana merawat istri bapak yang mengalami halusinasi. Mau berapa lama? Bagaimana kalau kita berdiskusi di taman saja?

2. Kerja Jika istri bapak sedang mengalami halusinasi, apa yang bapak lakukan? Apakah tindakan tersebut mengurangi respon yang istri bapak lakukan akibat halusinasi? Baiklah bapak, saya punya empat cara untuk mengurangi/ mengatasi halusinasi istri bapak. Cara-cara tersebut meliputi: menghardik, bercakap-cakap dengan orang lain, melakukan kegiatan terjadwal dan minum obat secara teratur. (Berikan penjelasan dari masing-masing cara). Saya harap bapak bisa memantau pelaksanaan keempat cara tersebut. Jangan biarkan istri bapak sendirian atau melamun kareana itu dapat membuat halusinasinya muncul kembali. Temani istri bapak dengan mengajaknya ngobrol, jalan-jalan, perbanyaklah aktivitas yang melibatkan orang banyak seperti makan bersama, bekerja bakti, dll. Oh ya, jika halusinasinya muncul bapak tidak boleh menyanggah ataupun menyetujui pernyataan istri bapak. Bantu dan awasi istri bapak untuk minum obat secara teratur, jangan menghentikan pengobatan tanpa konsultasi. Bila tanda-tanda halusinasi mulai muncul, ajaklah istri bapk untuk ngobrol dan menghardik bayangan tersebut.

3. Terminasi Bagaimana perasaan bapak setelah bercakap-cakap? Nah sekarang bapak menjelaskan kembali apa yang telah kita diskusikan tadi. Bagus bapak, dalam seminggu ini pantau istri bapak untuk menerapkan cara-cara tersebut. Minggu depan saya akan datang ke sini lagi untuk melatih bapak berkomunikasi dengan bapak , saya akan datang sekitar jam 14.00.

SP 3 (Keluarga)

1. Orientasi Assalamualaikum.. Bagaimana perasaan bapak saat ini? Apakah istri bapak sudah menerapkan tiga cara mengontrol halusinasi? Bagaimana minum obatnya? Apakah halusinasinya masih sering muncul? Sore ini kita akan berbincang mengenai fasilitas kesehatan yang bapak gunakan untuk mengatasi masalah yang istri bapak alami. Bagaimana kalau kita berbincang di ruang tamu, saya kira 25 menit akan cukup.

2. Kerja Kalau boleh saya tahu, kemana bapak membawa istri bapak berobat? Ya bagus, jika isrti bapak tidak bis dikendaliakan lagi, bawa saja ibu untuk diobati di rumah sakit jiwa agar mendapat penanganan terbaik.

3. Terminasi Bagaimana perasaan bapak setelah mendengar penjelasan dari saya? Bisa dijelaskan lagi? Bagus!! Baiklah bapak, jangan lupa pesan saya tadi jika istri bapak kambuh, bawa saja ke penyedia fasilitas kesehatan yang ada. Baikalah bapak, tiga hari lagi saya akan datang untuk membuat program selanjutnya.

SP 4 (Keluarga)

1. Orientasi Assalamualaikum.. Bagaimana perasaan bapak saat ini? Oh ya, apakah istri bapak masih mengalami halusinasi? Seperti yang telah saya janjikan tiga hari yang lalu saya akan membuat follow up, follow up yaitu membuat rencana atau tindakan yang harus bapak lakukan jika sudah di rumah dalam perawatan istri bapak selanjutnya.

2. Kerja Bagaimana keadaan istri bapak sekarang? Bisa bapak jelaskan bagaimana cara mengatasi halusinasi yang terjadi pada istri bapak? Apa saja yang harus bapak lakukan? Baik, jika halusinasi istri bapak muncul lagi, bapak lakukan saja seperti tadi. Coba pak, bisa diperagakan lagi? Bagus..

3. Terminasi Bagaimana pak, apakah bapak mengerti tentang penjelasan yang selama ini saya sampaikan? Bisa diceritakan lagi? Bagus! Bagaimana keadaan istri bapak sekarang? Saya rasa bapak sudah cukup mengerti mengenai penjelasan yang saya sampaikanBapak, ibu.. berhubung masa dines saya sudah habis, tiba saatnya saya berpamitan. Semoga kita bertemu lagi di tempat dan waktu yang berbeda dengan kondisi ibu yang sudah sehat. Jika ibu dan bapak mempunyai masalah, insyaallah saya bisa membantu, bapak dan ibu jangan segan-segan untuk menceritakknya kepada saya. Oh ya, bapak bisa menyimpan nomer handphone saya, 085223277654. Bisa saya minta nomer telepon atau handphone bapak/ ibu yang bisa saya hubungi? Ya., terimakasih, Pak. Kalau begitu saya pamit, sampai jumpa lagi, mudah-mudahan ibu dan bapak selalu ada dalam lindungan-Nya. Amien.

Terimakasih