30

Click here to load reader

Dokumentasi asuhan keperawatan keluarga

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Dokumentasi asuhan keperawatan keluarga

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama

dengan keterikatan aturan dan emosional serta individu mempunyai peran

masing-masing yang merupakan bagian dari keluarga (Friedman: 1998).

Keluarga sebagai pranata social terkecil dalam masyarakat dan Negara

selalu mencuri perhatian baik kalangan pimpinan atau tokoh informasi

maupun pemerintah. Banyak kejadian merisaukan sekarang ini, seperti

kenakalan remaja, kasus gizi kurang, selalu dikaitkan dengan makin kurang

berfungsinya pranata keluarga, antara lain dalam memfasilitsi tumbuh

kembang anak dan menanamkan nilai-nilai luhur seperti saling menghormati,

cinta kasih, toleransi, dan empati.

Asuhan keperawatan keluarga merupakan proses yang kompleks

dengan menggunakan pendekatan sistematik untuk bekerjasama dengan

keluarga dan invidu sebagai anggota keluarga.

B. Tujuan

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk lebih mengetahui

tentang Dokumentasi Asuhan Keperawatan Keluarga

Page 2: Dokumentasi asuhan keperawatan keluarga

BAB II

PEMBAHASAN

A. KONSEP DASAR KELUARGA

1. Pengertian Keluarga

Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup

bersama dengan keterikatan aturan dan emosional dan individu

mempunyai peran masing-masing yang merupakan bagian dari keluarga.

(Friedman 1998).

Keluarga adalah suatu ikatan / persekutuan hidup atas dasar

perkawinan antara orang dewasa yang berlainan jenis yang hidup bersama

atau seorang laki-laki atau seorang perempuan yang sudah sendirian

dengan atau tanpa anak, baik anaknya sendiri atau adopsi, dan tinggal

dalam sebuah rumah tangga.(Sayekti 1994).

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas

kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu

atap dalam keadaan saling ketergantungan. (Effendy, 1998)

2. Bentuk / Type Keluarga

a. Keluarga inti (nuclear family)

Keluarga yang hanya terdiri ayah, ibu, dananak yang diperoleh

dari keturunannya, adopsi atau keduanya.

b. Keluarga besar (extended family)

Keluarga inti ditambah anggota keluarga lain yang masih

mempunyai hubungan darah (kakek-nenek, paman bibi).

c. Keluarga bentukan kembali (dyadic family)

Keluarga baru yang bentuk terbentuk dari pasangan yng

bercerai atau kehilangan pasangannya.

d. Orang tua tunggal (single parent family)

Keluarga yang terdiri dari salah satu orang tua dengan anak-

anak akibat perceraian atau ditinggal pasangannya.

Page 3: Dokumentasi asuhan keperawatan keluarga

e. Ibu dengan anak tanpa perkawinan (the unmarried teenage mother)

Orang dewasa (laki-laki atau perempuan) yang tinggal sendiri

tanpa pernah menikah (the single adult living alone). Keluarga dengan

anak tanpa pernikahan sebelumnya (the non marital heterosexsual

cobabiting family)

f. Keluarga yang di bentuk oleh pasangan yang berjenis kelamin sama

(gay and lesbian family).

g. Keluarga Indonesia menganut keluarga besar (extended family),

karena masyarakat Indonesia terdiri dari berbagai suku hidup dalam

satu kominiti dengan adat istiadat yang sangat kuat (Depkes RI. 2002)

3. Peranan &. Struktur keluarga

a. Pola komunikasi

Bila dalam keluarga komunikasi yang terjadi secara terbuka

dan dua arah akan sangat mendukung bagi penderita TBC. Saling

mengingatkan dan memotivasi penderita untuk terus melakukan

pengobatan dapat mempercepat proses penyembuhan.

b. Struktur peran keluarga

Bila anggota keluarga dapat menerima dan melaksanakan

perannya dengan baik akan membuat anggota keluarga puas dan

menghindari terjadinya konflik dalam keluarga dan masyarakat.

c. Struktur kekuatan keluarga

Kemampuan anggota keluarga untuk mempengaruhi dan

mengendalikan orang lain untuk mengubah perilaku keluarga yang

mendukung kesehatan. Penyelesaian masalah dan pengambilan

keputusan secara musyawarah akan dapat menciptakan suasana

kekeluargaan. Akan timbul perasaan dihargai dalam keluarga.

d. Nilai atau norma keluarga

Perilaku individu masing-masing anggota keluarga yang

ditampakan merupakan gambaran dari nilai dan norma yang berlaku

dalam keluarga.(Suprajitno, 2004: 7)

Page 4: Dokumentasi asuhan keperawatan keluarga

4. Fungsi Keluarga (Friedman, 1998)

a. Fungsi Afektif

Keluarga yang saling menyayangi dan peduli terhadap anggota

keluarga yang sakit TBC akan mempercepat proses penyembuhan.

Karena adanya partisipasi dari anggota keluarga dalam merawat

anggota keluarga yang sakit.

b. Fungsi Sosialisasi dan Tempat Bersosialisasi

Fungsi keluarga mengembangkan dan melatih untuk

berkehidupan sosial sebelum meninggalkan rumah untuk berhubungan

dengan orang lain.

Tidak ada batasan dalam bersosialisasi bagi penderita dengan

lingkungan akan mempengaruhi kesembuhan penderita asalkan

penderita tetap memperhatikan kondisinya .Sosialisasi sangat

diperlukan karena dapat mengurangi stress bagi penderita.

c. Fungsi Reproduksi

Keluarga berfungsi untuk mempertahankan generasi dan

menjaga kelangsungan keluarga.Dan juga tempat mengembangkan

fungsi reproduksi secara universal, diantaranya : seks yang sehat dan

berkualitas, pendidikan seks pada anak sangat penting.

d. Fungsi Ekonomi

Keluarga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan keluarga,

seperti kebutuhan makan, pakaian dan tempat untuk berlindung

(rumah).Dan tempat untuk mengembangkan kemampuan individu

meningkatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

e. Fungsi Perawatan / Pemeliharaan Kesehatan

Berfungsi untuk mempertahankan keadaan kesehatan anggota

keluarga agar tetap memiliki produktivitas tinggi. Fungsi ini

dikembangkan menjadi tugas keluarga di bidang kesehatan.

Page 5: Dokumentasi asuhan keperawatan keluarga

5. Tugas keluarga di bidang Kesehatan

Dikaitkan dengan kemampuan keluarga dalam melaksanakan 5

tugas keluarga di bidang kesehatan yaitu :

a. Mengenal masalah kesehatan keluarga

Kesehatan merupakan kebutuhan keluarga yang tidak boleh

diabaikan karena tanpa kesehatan segala sesuatu tidak akan berarti dan

karena kesehatanlah kadang seluruh kekuatan sumber daya dan dana

keluarga habis.Ketidaksanggupan keluarga dalam mengenal masalah

kesehatan pada keluarga salah satunya disebabkan oleh kurangnya

pengetahuan . Kurangnya pengetahuan keluarga tentang pengertian,

tanda dan gejala, perawatan dan pencegahan TBC.

b. Memutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi keluarga

Tugas ini merupakan upaya keluarga yang utama untuk

mencari pertolongan yang tepat sesuai dengan keadaan

keluarga,dengan pertimbangkan siapa diantara keluarga yang

mempunyai kemampuan memutuskan menentukan tindakan keluarga.

Tindakan kesehatan yang dilakukan oleh keluarga diharapkan tepat

agar masalah kesehatan dapat dikurangi bahkan teratasi.

Ketidaksanggupan keluarga mengambil keputusan dalam melakukan

tindakan yang tepat,disebabkan karena keluarga tidak memahami

mengenai sifat, berat dan luasnya masalah serta tidak merasakan

menonjolnya masalah.

c. Merawat keluarga yang mengalami gangguan kesehatan.

Keluarga dapat mengambil tindakan yang tepat dan benar,

tetapi keluarga memiliki keterbatasan.Ketidakmampuan keluarga

merawat anggota keluarga yang sakit dikarenakan tidak mengetahui

cara perawatan pada penyakitnya.Jika demikian ,anggota keluarga

yang mengalami gangguan kesehatanperlu memperoleh tindakan

lanjutan atau perawatan dapat dilakukan di institusi pelayanan

kesehatan.

Page 6: Dokumentasi asuhan keperawatan keluarga

d. Memodifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatan

keluarga

Pemeliharaan lingkungan yang baik akan meningkatkan

kesehatan keluarga dan membantu penyembuhan. Ketidakmampuan

keluarga dalam memodifikasi lingkungan bisa di sebabkan karena

terbatasnya sumber-sumber keluarga diantaranya keuangan, kondisi

fisik rumah yang tidak memenuhi syarat.

e. Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan di sekitarnya bagi

keluarga

Kemampuan keluarga dalam memanfaatkan fasilitas pelayanan

kesehatan akan membantu anggota keluarga yang sakit memperoleh

pertolongan dan mendapat perawatan segera agar masalah teratasi.

B. DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Asuhan keperawatan keluarga merupakan proses yang kompleks

dengan menggunakan pendekatan sistematik untuk bekerjasama dengan

keluarga dan invidu sebagai anggota keluarga.

Tahap proses dokumentasi asuhan keperawatan keluarga meliputi :

1. Pengkajian

Pengkajian adalah suatu tahapan dimana seseorang perawat

mengambil data secara terus menerus terhadap anggota keluarga yang

dibinanya. Sumber informasi dari tahapan pengkajian dapat

mengguanakan metode :

a. Wawancara keluarga

b. Observasi fasilitas rumah

c. Pemeriksaan fisik terhadapa anggota keluarga (head to toe)

d. Data sekunder, misalnya hasil laboratirium

Page 7: Dokumentasi asuhan keperawatan keluarga

Hal – hal yang perlu dikalji dalam keluarga adalah :

a. Data Umum

Pegkajian terhadap data umum keluarga meliputi :

1) Nama kepala keluarga (KK)

2) Alamat dan telepon

3) Pekerjaan kepala keluarga

4) Pendidikan kepala keluarga

5) Komposisi keluarga dan genogram

6) Tipe keluarga

Menjelaskan mengenai jenis tipe keluarga beserta masalah2 yang

terjadi jenis tipe keluarga tersebut

7) Suku bangsa

Mengkaji asal suku bangsa keluarga tersebut serta mengidentifikasi

budaya suku bangsa tersebut terkait dengan kesehatan

8) Agama

Mengkaji agama yang dianut oleh keluarga serta kepercayaan yang

dapat mempengaruhi kesehatan

9) Status sosial ekonomi keluarga

Status sosial ekonomi keluarga ditentukan oleh pendpatan baik dari

kepala keluarga maupun anggota keluarga lainya. Selain itu status

sosial ekonomi keluarga ditentukan pula oleh kebutuhan2 yang

dikeluarkan oleh keluarga serta barang2 yang dimiliki oleh

keluarga

10) Aktifitas rekreasi keluarga

Rekreasi keluarga tidak hanya dilihat kapan saja keluarga pergi

bersama2 untuk mengunjungi tempat rekreasi tertentu namun

dengan menonton tv dan mendengarkan radio juga merupakan

aktipitas rekreasi

Page 8: Dokumentasi asuhan keperawatan keluarga

b. Riwayat dan tahap perkembangan kelaurga

1) Tahap parkembangan keluarga saat ini

Tahap parkembangan keluarga ditentukan dengan anak

tertua dari keluarga inti

2) Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi

Menjelaskan mengenai tugas perkembangan yang belum

terpenuhi oleh keluarga serta kendala mengapa tugas

perkembangan tersebut belum terpenuhi

3) Riwayat keluarga inti

Menjelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga

inti, yang meliputi riwayat penyakit keturunan, riwayat kesehatan

masing2 anggota keluarga, perhatian terhadap pelayanan kesehatan

4) Riwayat keluarga sebelumnya

Dijelaskan mengenai riwayat kesehatan pada kelurga dari

pihak suami dan istri

c. Pengkajian lingkungan

1) Karakteristrik rumah

Karakteristrik rumah diidentipikasi dengan melihat luas

rumah, tipe rumah, jumlah ruangan, jumlah jendela, jarak septic

tank dengan sumber air, sumber air, sumber air minum yang di

gunakan serta denah rumah

2) Karakteristrik tentangga dan kumunitas RW

Menjelaskan mengenai karakteristrik tetengga dan

kumonitas setempat yang meliputi kebiasaan, lingkungan pisik,

aturan/kesepakatan penduduk setempat, budaya setempat yang

mempengaruhi kesehatan

3) Mobilitas keluarga

Mobilitas geografis keluarga ditentukan dengan kebiasaan

keluarga berpindah tempat

Page 9: Dokumentasi asuhan keperawatan keluarga

4) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat

Menjelaskan mengenai waktu yang digunakan keluarga

untuk berkumpul serta perkumpulan keluarga yang ada dan sejauh

mana interaksi keluarga dengan masyarakat

5) Sistem pendukung keluarga

Yang termasuk dalam sistem pendukung keluarga adalah

jumlah keluarga yang sehat, fasilitas-fasilitas yang dimiliki

keluarga untuk menunjang kesehatan. Fasilitas mencakup fasilitas

fisik, pasilitas psikologis, atau dukungan dari anggota keluarga dan

fasilitas sosial atau dukungan dari masyarakat setempat

d. Struktur Keluarga

1) Pola komunikasi keluarga

Menjelaskan mengenai cara berkomunikasi antara anggota

keluarga

2) Struktur kekuatan keluarga

Kemampuan keluaarga mengendalikan dan

mempengaruhi orang lain untuk mengubah prilaku

3) Struktur peran

Menjelaskan peran dari masing-masing anggota keluarga

baik secara formal maupun informal

4) Nilai atau norma keluarga

Menjelaskan mengenai nilai dan norma yang dianut oleh

keluarga yang berhubungan dengan kesehatan

e. Fungsi Keluarga

1) Fungsui afektif

Hal yang perlu dikaji adalah gambaran anggota keluarga,

perasaan memilikidan dimiliki dalam keluarga, dukungan keluarga

terhadap anggota keluarga lainya, bagaimanaq kehangatan tercipta

pada anggota keluarga,menggambarkan sikap saling menghargai

Page 10: Dokumentasi asuhan keperawatan keluarga

2) Fungsi sosialisasi

Hal yang perlu dikaji bagaimana interaksi atau hubungan

dalam keluarga,sejauh mana anggota keluarga belajar disiplin,

norma, budaya, dan prilaku

3) Fungsi perawat kesehatan

Menjelaskan sejauh mana keluarga menyediakan

makanan, pakaian perlindungan serta merawat anggota keluarga

yang sakit. Sejauh mana pengetahuan keluarga mengenai sehat

sakit. Kesanggupan keluarga dalam melaksanakan keperawatan

kesehatan dapat dilihat dari kemampuan keluarga dalam

melaksanakan 5 tugas kesehatan keluarga yaitu : keluarga mampu

mmengenal masalah kesehatan mengambil keputusan untuk

melakukan tindakan, melakukan perawatan untuk anggota keluarga

yang sakit, menciptakan lingkungan yang dapat meningkatkan

kesehatan keluarga manpu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang

terdapat dilingkungan setempat.

Hal yang perlu dikaji untuk mengetauhi sejauh mana

keluarga melakukan pemenuhan tugas perawatan  keluarga adalah :

a) Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengenal masalah

kesehatan, yang perlu dikaji adalah sejauh mana keluarga

memahami fakta-fakta dari masalah mempengaruhinya serta

persepsi keluarga terhadap masalah

b) Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengambil keputusan

mengenai tindakan kesehatan yang tepat, hal yang perlu dikaji :

(1) Sejauh mana kemampuan keluarga mengenal sifat dan

luasnya masalah

(2) Apakah masalah kesehatan dirasakan oleh keluarga

(3) Apakah keluarga merasa menyerah terhadap masalah yang

dialami

(4) Apakah keluarga merasa takut akan akibat dari penyakit

Page 11: Dokumentasi asuhan keperawatan keluarga

(5) Apakah keluarga mempunyai sikap negative terhadapa

masalah kesehatan

(6) Apakah keluarga dapat menjangkau fasilitas kesehatan

yang ada

(7) Apakah keluarga kurang percaya terhadap tenaga

kesehatan

(8) Apakah keluarga mendapat informasi yang salah terhadap

tindakan dalam mengatasi masalah

c) Mengetahui sejauh mana kemampuan keluarga merawat

anggota keluarga yang sumber / fasilitas kesehatan yang ada di

masyarakat, yang perlu dikaji adalah :

(1) Apakah keluarga mengetahui sifat dan perkembangan

perawatan yang dibutuhkan untuk menanggulangi

masalahkesehatan / penyakit

(2) Apakah keluarga mempunyai sumber daya dan fasilitas

yang diperlukan untuk perawatan

(3) Keterampilan keluarga mengenai mcam perawatan yang

diperlukan memadai

(4) Apakah keluarga mempunyai pandangan negative

terhadap perawatan yang diperlukan

(5) Adakah konflik individu dan perilaku mementingkan diri

sendiri dalam keluarga

(6) Apakah keluarga kurang dapat memelihara keuntungan

dalam memelihara lingkungan dimasa mendatang

(7) Apakah keluarga mempunyai upaya peningkatan

kesehatan dan pencegahan penyakit

(8) Apakah keluarga sadar akan pentingnya fasilitas kesehatan

dan bagaimana pandangan keluarga akan fasilitas tersebut

(9) Apakah keluarga merasa takut akan akibat dari tindakan

(diagnostic, pengobatan dan rehabilitasi)

Page 12: Dokumentasi asuhan keperawatan keluarga

(10) Bagaimana falsafah hidup keluarga berkaitan dengan

upaya perawatan dan pencegahan

4) Fungsi reproduksi

Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi reproduksi keluarga adalah :

a) Berapa jumlah anak

b) Bagaimana keluarga merencanakan jumlah anggota keluarga

c) Metode apa yang digunakan keluarga dalam upaya

mengendalikanjumlah anggota keluarga

5) Fungsi ekonomi

Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi ekonomi keluarga adalah :

a) Sejauhmana keluarga memenuhi kebutuhan sandang, pangan

dan papan

b) Sejauhmana keluarga memanfaatkan sumber yang ada di

masyarakat dalam upaya peningkatan status kesehatan keluarga

f. Stres Dan Koping Keluarga

1) Stressor jangka pendek dan panjang

a) Stressor jangka pendek yaitu stressor yang dialami keluarga

yang memerlukan penyelesaian dalam waktu kurang dari 6

bulan

b) Stressor jangka panjang yaitu stressor yang dialami keluarga

yang memerlukan penyelesaian dalam waktu kurang dari 6

bulan

2) Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi / stressor

Hal yang perlu dikaji adalah sejauhmana keluarga bersepon

terhadap situasi / stressor

3) Strategi koping yang digunakan

Strategi koping yang digunakan keluarga bila dihadapi

permasalahan

4) Strategi adaptasi disfunsional

Strategi adapatasi disfungsional yang digunakan keluarga bila

menghadapi permasalahan

Page 13: Dokumentasi asuhan keperawatan keluarga

g. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik dilakukan terhadap semua anggota

keluarga. Metode yang digunakan pada pemeriksaan fisik tidak

berbeda dengan pemeriksaan fisik di klinik

h. Harapan Keluarga

Pada akhir pengkajia, perawat menanyakn harapan keluarga

terhadap petugas kesehatan yang ada

  

2. Perumusan Diagnosa Keperawatan Keluarga

Diagnosa keperawatan keluarga dirumuskan berdasarkan data

yang didapat pada pengkajian yang terdiri dari masalah keperawatan yang

akan berhubungan dengan etiologi yang berasal dari pengkajian fungsi

keperawatan keluarga. Diagnosa keperawatan mengacu pada PES diaman

untuk problem dapat digunakan rumusan NANDA.

Tipologi dari diagnosa keperawatan keluarga terdiri dari :

a. Aktual (terjadi deficit / gangguan kesehatan)

b. Resiko (ancaman kesehatan)

c. Keadaan sejahtera (Wellness)

Contoh diagnosa keperawatan keluarga :

Diagnosa Keperawatan Keluarga Aktual

Contoh I

a. Gangguan Nutrisi  : kurang dari kebutuhan pada balita (anak M),

keluarga bapak R berhubungan dengan ketidaktahuan keluarga

mengenal masalah kekurangan nutrisi

b. Gangguan nutrisi   : kurang dari kebutuhan pada balita (anak M),

keluarga bapak R berhubungan dengan ketidakmauan keluarga

mengenal masalah kekurangan nutrisi

c. Gangguan Nutrisi  : kurang dari kebutuhan paa balita (anak M),

keluarga bapak R berhubungan dengan ketidakmampuan kelurga

mengenal masalah kekurangan nutrisi

Page 14: Dokumentasi asuhan keperawatan keluarga

Pada contoh diatas, yang menjadi etiologi (tugas keluarga) mengandung 3

unsur yaitu kettidaktahuan (tidak mengenal masalah), ketidak mampuan

mengambil keputusan dan ketidakmampuan merawat, maka dari 3

diagnosa tersebut cukup hanya menetukan 1 (satu) diagnosa yaitu

diagnosa yang ketiga, akan tetapi dalam merumuskan tujuan dan intervensi

harus melibatkan ketiga etiologi tersebut.

Contoh II

Perubahan peran dalam keluarga (bapak S) berhubungan dengan

ketidakmampuan keluarga mengenal masalah peran suami

Contoh III

Keterbatasan gerak pada lansia (Ibu A) keluarga bapak B berhubungan

dengan ketidakmampuan merawat anggota keluarga dengan keterbatasan

gerak (rematik)

Diagnosa Keperawatan Keluarga Sejahtera / Potensial

Suatu keadaan diaman keluarga dalam keadaan sejahtera sehingga

kesehatan keluarga dapat ditingkatkan. Khusus untuk diagnosa

keperawatan potensial (sejahtera) boleh tidak menggunakan etiologi

Contoh :

a. Potensial terjadinya kesejahteraan pada ibu hamil (ibu M) kelurga

bapak R

b. Potensial peningkatan status kesehatan pada bayi (anaka L) keluarga

bapak R

c. Potensial peningkatan status kesehatan pada pasangan baru menikah

keluarga bapak R

Menentukan prioritas masalah keperawatan keluarga

Cara membuat skor penentuan prioritas masalah keperawatan keluarga :

No KRITERIA SKOR BOBOT

1

Sifat masalah

         Actual (tidak / kurang sehat)

         Ancaman Kesehatan

         Keadaan Sejahtera

3

2

1

1

Page 15: Dokumentasi asuhan keperawatan keluarga

2

Kemungkinan masalah dapat diubah

         Mudah

         Sebagian

         Tidak dapat

2

1

0

2

3

Potensi masalah untuk dicegah

         Tinggi

         Sedang

         Rendah

3

2

1

1

4

Menonjolnya masalah

         Masalah berat, harus segera ditagani

         Ada masalah, tetapi tdak perlu segera

ditangani

         Masalah tidak dirasakan

2

1

0

1

Skoring :

         Skor       X Bobot

Angka Tertinggi

Catatan : Skor dihitung bersama dengan keluarga

Faktor yang dapat mempengaruhi penentuan prioritas

a. Kriteria I

Siafat masalah : bobot yang lebih berat diberikan pada tidak / kurang

sehat karena yang pertama memerlukan tindakan segera dan biasanya

disadari dan dirasakan oleh keluarga

b. Kriteria II

Kemungkinan masalah dapat diubah, perawat perlu memperhatikan

terjangkaunya factor – factor sebagai berikut :

Pengetahuan yang ada sekarang, teknologi dan tindakan untuk

menangani masaalah

Sumber daya keluarga dalam bentuk fisik, keuangan dan tenaga

Sumber daya perawat dalam bentuk pengetahuan, keterampilan

dan waktu

Page 16: Dokumentasi asuhan keperawatan keluarga

Sumber daya masyarakat dalam bentuk fasilitas, organisasi dalam

masyarakat dan dukungan masyarakat

c. Kriteria III

Potensi masalah dapat dicegah factor – factor yang perlu diperhatikan :

Lamanya masalah, yang berhubungan dengan jangka waktu

masalah itu ada

Tindakan yang sedang dijalankan adalah tindakan – tindakan yang

tepat dalam memperbaiki masalah

Adanya kelompok “high Risk”  atau kelompok yang sangat peka

menambah potensi untuk mencegah masalah

d. Kriteria IV

Menonjolnya masalah, perawat perlu dinilai persepsi atau bagaimana

keluarga melihat masalah kesehatan tersebut. Nilai skor tertinggi yang

terlebih dahulu dilakukan intervensi keperawatan keluarga.

3. Perencanaa kperawatan keluarga

Perencanaan keperawatan keluarga terdiri dari penetapan tujuan,

yang mencakup tujuan umum dan tujuna khusus serta dilengkapi dengan

criteria dan standar. Criteria dan standar merupakan pernyataan spesikfik

tentang hasil yang diharapkan dari setiap tindakan keperawatan

berdasarkan tujuan khusus yang ditetapkan.

4. Implementasi

Tindakan yang dilakukan oleh perawat kepada keluarga

berdasarkan perencanaan mengenai diagnosa yang telah dibuat

sebelumnya. Tindakan keperawatan terhadap keluarga mencakup hal – hal

dibawah ini :

1. Menstimulasi kesadaran atau penerimaan keluarga mengenai masalah

dan kebutuhan kesehatan dengan cara

a. Memberikan informasi

b. Mengidentifikasi kebutuhan dan harapan tentang kesehatan

Page 17: Dokumentasi asuhan keperawatan keluarga

c. Mendorong sikap emosi yang sehat terhadap masalah

2. Menstimulasi keluarga untuk memutuskan cara perawatan yang tepat

dengan cara

a. Mengidentifikasi konsekuensi tidak melakukan tindakan

b. Mengidentifikasi sumber yang dimiliki keluarga

c. Mendiskusikan tentang konsekuensi tentang tindakan

3. Memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota keluarga yang

sakit dengan cara :

a. Mendemonstrasikan cara perawatan

b. Menggunakan alat dan fasilitas yang ada dirumah

c. Mengawasi keluarga melakukan perawatan

4. Membantu keluarga untuk menemukan cara bagaimana membuat

lingkungan menjadi sehat, denagn cara :

a. Menetukan sumber yang dapat digunakan keluarga

b. Melakukan perubahan lingkungan dengan seoptimal mungkin

5. Motivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada

denga cara :

a. Memperkenalkan fasilitas kesehatan yang ada di lingkungan

keluarga

b. Membantu keluarga menggunakan fasilitas kesehatan yang ada

5. Evaluasi

Sesuai rencana tindakan yang telah diberikan dilakukan penilaian

untuk menilai keberhasilannya. Bila tidak atau belum berhasil perlu

disusun rencana baru yang sesuai. Semua tindakan keperawatan mungkin

tidak dapat dilakukan dalam satu kali kunjungan ke keluarga. Untuk itu

dapat dilakuaknn secara bertahap sesuai dengan waktu dan kesediaan

keluarga.

Page 18: Dokumentasi asuhan keperawatan keluarga

Evaluasi disusun dengan menggunakan SOAP secara operasional

S   : hal – hal yang dikemukakan oleh keluarga secara subjektif,

setelah dialkuakn intervensi keperawatan. Misalnya : keluarga

menyatakan neyeri berkurang

O  : hal – hal yang ditemui oleh perawat secara objektif setelah

dilakukan intervensi keperawatan Misal : berat badan naik 1 kg 1

bulan

A  : analisa dari hasil yang telah dicapai dengan mengacu kepada

tujuan terkait dengan diagnosa keperawatan

P : perencanaa yang akan datang setelah melihat respon dari keluarga

pada tahap evaluasi

Tahapan evaluasi dapat dilakukan secara formatif dan sumatif.

Evaluasi formatif dilakukan selama proses asuhan keperawatan, sedangkan

evaluasi sumatif adalah evaluasi paling akhir.

Format Perencanaan Asuahan Keperawatan Keluarga

NoDiagnosa

Keperawatan Keluarga

Tujuan Kriteria Evaluasi Rencana IntervensiUmum Khusus Kriteria Standar

Format Pelaksanaan Asuhan Keperawatan  Keluarga

NoDiagnosa

Keperawatan Keluarga

Tujuan Khusus Tanggal Implementasi Evaluasi

Page 19: Dokumentasi asuhan keperawatan keluarga

BAB III

PENUTUP

Asuhan keperawatan keluarga merupakan proses yang kompleks

dengan menggunakan pendekatan sistematik untuk bekerjasama dengan

keluarga dan invidu sebagai anggota keluarga.

Keluarga sebagai pranata social terkecil dalam masyarakat dan Negara

selalu mencuri perhatian baik kalangan pimpinan atau tokoh informasi

maupun pemerintah. Banyak kejadian merisaukan sekarang ini, seperti

kenakalan remaja, kasus gizi kurang, selalu dikaitkan dengan makin kurang

berfungsinya pranata keluarga, antara lain dalam memfasilitsi tumbuh

kembang anak dan menanamkan nilai-nilai luhur seperti saling menghormati,

cinta kasih, toleransi, dan empati.