Upload
iwan-saputra
View
983
Download
28
Embed Size (px)
Citation preview
Ns. Kokom. K. S.kep
Terganggunya suatu kontinuitas dari struktur bagian tubuh yang bisa diakibatkan oleh berbagai trauma baik secara mekanik, panas, kimia, radiasi atau invasi dari mikroorganisma patogen.
Penyebab Luka: Trauma Pembedahan Neuropatik Gangguan vaskuler Penekanan Keganasan
Luka akut Adalah luka yang
proses penyembuhannya sesuai dengan tahapan-tahapan penyenbuhan luka
Luka kronis Terjadi ketika
penyembuhan luka tidak sesuai dengan proses penyembuhan luka yang dipengaruhi oleh faktor faktor eksternal dan internal
Luka kronik slalu terkontaminasi
Tahapan infeksiKontaminasiKolonisasiInfeksi
Koloni kuman > 10 .000. 000 per gram jaringan
Berdasarkan kedalaman dan luasnya, luka dapat dibagi menjadi :
a.Luka “Superficial” ; terbatas pada lapisan epidermis
b.Luka “Partial thickness” ; hilangnya jaringan kulit pada lapisan epidermis dan lapisan bagian atas dari dermis
c.Luka “Full thickness” ; jaringan kulit yang hilang pada lapisan epidermis, dermis dan fasia, tidak mengenai otot
d.Luka pada © dan mengenai otot, tendon dan tulang
1. Merah Luka bersih Banyak vaskularisasi Tujuan perawatan luka : Mempertahankan
lingkungan yang lembab, mencegah terjadinya trauma atau perdarahan dan infeksi
2. Kuning Kuning, kuning kecoklatan, pucat. Merupakan luka terkontaminasi atau terinfeksi. Avaskularisasi. 3. Hijau Merupakan luka infeksi biasanya oleh
pseudomonas Tujuan perawatan luka infeksi managemen
eksudat dan bau.
4. Pink Luka mengalami epitelisasi, lindungi luka
dari trauma
5. Hitam. Merupakan jaringan nekrosis. Avaskularisasi
Tujuan perawatan luka kuning sama dengan luka hitam :
Meningkatkan autolisis atau mekanikal debridmen.
Absorb eksudatMenghilangkan bau tidak sedapMenghilangkan atau mengurangi kejadian
infeksi
Infeksi
Epitelisasi Granulasi
SloughNecrotic
Hitam Kuning
PinkMerah
Resisten terhadap respon imun individu Resisten terhadap antibiotik dan bakterisida
topikal Bakteri >>> dan bermacam macam Memperluas virulensi Biofilm lebih resisten menjadi 500x
terhadap bakteri Jaringan rusak
Alasan persiapan dasar lukaSebagai sarana untuk memberikan pendekatan terstruktur dan sistematik dalam manajemen penyembuhan luka yang tergangguMenekankan pada pengangkatan hambatan yang mengganggu penyembuhan luka dengan optimalisasi penyembuhan luka
Panjang luka diukur dengan patokan dari arah kepala ke kaki
Lebar diukur dari satu sisi ke sisi yang lain Kedalaman luka diukur dengan
menggunakan aplikator, kemudian diukur menggunakan alat ukur.
Tunneling adalah merupakan saluran dari suatu luka yang menghubungkan subcutan atau otot.
Undermining/goa adalah destruksi jaringan yang terjadi dibawah kulit
Mengukurnya sesuai dengan arah jarum jam
Karakteristik exudate dapat ditentukan oleh jumlah Type dan bau.
Jumlah : tidak ada, sedikit, moderate dan banyak.
Type : jernih, kekuningan, kemerahan dan purulent.
Bau dapat digambarkan tidak berbau, sedikit, sedang dan sangat berbau.
Bau dipengaruhi oleh karakteristik exudate, kontaminasi mikroorganisme dan jumlah jaringan yang mati
Warna Kelembaban Maserasi Edema Kallus Distribusi rambut Temperatur
Umumnya tepi luka akan dipenuhi oleh jaringan epitel berwarna merah muda.
Kegagalan menutupnya luka terjadi jika tepi luka : Edema, nekrosis atau kallus, infeksi
Warna Texture Temperatur kulit Integritas kulit sekitar luka
Luka terinfeksi ditandai dengan erithema yang makin meluas, edema, cairan purulent, nyeri, peningkatan suhu tubuh, peningkatan jumlah sel darah putih dan timbul bau yang khas
Hasil kultur yang mendukung
Cara pengambilan kultur1. Cuci tangan2. Buka balutan lama3. Cuci luka dgn cairan nontoksik
JANGAN DENGAN ANTISEPTIK4. Keringkan dengan kasa steril5. Diamkan luka sampai
mengeluarkan eksudat6. Lakukan teknik sampling
secara zig-zag sebanyak 10 x usapan yang mewakili seluruh area luka
7. Segera kirim sampel ke lab
Beberapa mikroorganisme yang menginfeksi luka:Staphylococcus aureusStreptococcaeEscherichia coliPseudomonas aeruginosaKlebsiella CitrobacterCcansandida albi
•Pembersihan Luka (Wound Cleansing)•Penutupan Luka (Wound Closure : Primary Dressing)•Perlindungan Luka (Coverage : Secondary Dressing)
Hati hati saat membuka balutan. Hindari perlakuan kasar. Hindari menggosok luka hingga berdarah. Hindari sikap antipati ( jijik atau geli ). Ciptakan suasana yang dapat
meningkatkan kemampuan klien bersosialisasi.
Normal saline Air yang steril Air rebusan jambu biji: formulanya rebus 5
lembar daun biji dengan 1 liter air hingga menjadi setengahnya.
Air rebusan daun sirih: memiliki kandungan fenol yang 5 x lebih efektif dibandingkan dengan fenol biasa, dapat menghambat pertumbuhan bakteri mulut aerob dan anaerob sama baiknya dengan povidone iodine sebagai oral higiene pada pasien yang mengalami penurunan kesadaran.
SWABBING SHOWERING BATHING SCRUBBING WHIRPOOL IRRIGATION
Autolytic debridment Enzymatic debridment Mechanical debridment Surgical debridment Maggot ( sejenis serangga atau belatung )
CALSIUM ALGINAT Mengandung calsium alginate yang berasal rumput laut. Berubah jadi gel bila bercampur dengam cairan luka.Keuntungan ; Menstimulasi pembekuan darah jika terjadi perdarahan minor. Mampu menyerap eksudat. Sangat bermanfaat untuk luka kanker Mampu meningkatkan proses autolisis debridemen.Kerugian : Memerlukan secondary dressing. Tidak dapat digunakan pada luka yang terinfeksi dan luka yang kering.
HIDROKOLOID Materi terdiri dari hydrophilic dan hydrophobic polymer Mengandung carboxymethyl cellulosa, gelatin dan pectin
-
Keuntungan : Mampu menyerap eksudat ( light /moderate) Waterproof Merangsang pertumbuhan granulasi Mendukung proses autolisis debridment Melindungi luka dari trauma dan menjaga kelembaban Meningkatkan fungsi sel Menghindari resiko infeksi (hydrophobic polymer/pelindung) Melindungi kulit Baik digunakan untuk luka yang berwarna merah dan absesKerugian : Tidak boleh digunakan pada luka yang terinfeksi Memerlukan secondary dressing Melekat pada plester.
HIDROAKTIF GEL Materi terdiri dari similar dengan hydrocoloid tapi berbentik gel Mengandung airKeuntungan Membantu proses autolisis debridment Membuat kondisi lembab pada luka Digunakan pada kondisi luka partial ayau full thickness,luka bakar
minor( radiasi atau ekspose panas) Terutama pada luka kering nekrotik,luka warna kuning dengan
eksudat minimal.Kerugian Memerlukan secondary dressing.
HIDROCELLULOSA Terbuat dari sellulosa dengan daya serap yang sangat tinggi melebihi
calsium alzinate
METRONIDAZOLE POWDER Tidak mudah robek atau larut, mudah melepaskannya Dapat digunakan pada semua warna dasar luka Mendukung proses autolisis debridment Meningkatkan proses reepitalisasi Dapat menahan stapilococus aureus masuk kedalam luka FOAM Tidak meninggalkan residu Merupakan absorban dengan kemampuan daya serap yang lebih
tinggi Aman digunakan pada luka infeksi Dapat mengontrol Hypergranulasi Nyaman digunakan
Mengurangi /menghilangkan bau pada luka akibat jamur dan baketri anaerob.
Mengurangi nyeri dan radang
TRANSFARANT FILM Water poof dan gas permeable Secondary dressing Support autolisis debridment Mengurangi nyeri Kontra indikasi : pada luka dengan eksudat yang banyak
HYDROFOBIK Non absorben non adhesif Untuk luka bereksudat sedang atau banyak Untuk terinfeksi Perlu bantuan sekunder Contoh : Cutisorb, woundres N
KESIMPULAN • Pemilihan topikal terapi yang tepat sangat berguna untuk membantu proses penyembuhan luka.• Pemilihan topikal terapi didasarkan pada hasil pengkajian luka dengan konsep RBY• Efektif dan efisien bagi perawat dan pasien.
Kelembapan meningkatkan: epitelisasi 30-50% sintesa kolagen sebanyak 50 % re-epitelisasi 2-5 kali lebih cepat
Karakteristik penyembuhan luka dengan prinsip moist:• mengurangi kehilangan cairan• memfasilitasi pertumbuhan epitel pada permukaan luka•Mengurangi inflamasi pada permukaan luka
Untuk luka berongga dalam, dengan eksudat sedang sampai tinggi topikal terapi yg dipakai :• daya serap tinggi• mudah diaplikasikan• atraumatic• lembut dan confortable• non adhesive
Carsinoma retro orbital sinistra (MRSA +)
Wound from acute infection after insect bite
Bila berongga……………… Isi Bila basah…………………… Serap Bila kering…………………… Lembabkan Bila kotor……………………. Bersihkan
Immediate/segera Haemostasis
Inflammation/pembengkakan (3 – 4 hari)
naiknya aliran darah Dedridement (phagocytosis)
Proliferasi (3 – 4 minggu) Granulasi Epithelialisasi
Maturation/pendewasaan (sampai 2 thn)
Usia Status nutrisi Status immunologi Penyakit ( penyakit metabolik, gangguan
vaskularisasi ) Pemakaian obat-obatan ( steroid)
Kanker : Malnutrisi, kemoterapi, radiasi DM : Neuropati, perfusi jaringan, distribusi
oksigen, respon imun menurun, malnutrisi. Lula bakar : Edema iskemia jaringan, sepsis. AIDS : Respon imun yang menurun
Kortikosteroid : Menurunkan respon inflamasi, kecepatan reepitalisasi dan neovaskularisasi
Kemoterapi : Menurunkan sintesa DNA dan RNA yang mengakibatkan penekanan sintesa protein, pembentukan kolagen
Luka terlindung dari adanya trauma dan tekanan
Terciptanya lingkungan yang lembab, adanya transport oksigen dan nutrisi.
Tidak terdapat infeksi Penanganan yang baik dan tepat pada saat
merawat luka.
Gangguan integritas kulit/jaringan Resiko infeksi Nyeri Perubahan terhadap citra diri Kurang efektif terhadap koping individu Kurang pengetahuan Cemas Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh Gangguan perfusi jaringan (penyakit
vaskuler)