Upload
universitas-sumatera-utara
View
119
Download
0
Tags:
Embed Size (px)
Citation preview
© 2014 Health Catalystwww.healthcatalyst.comFollow Us on Twitter #TimeforAnalytics
© 2014 Health Catalystwww.healthcatalyst.comFollow Us on Twitter #TimeforAnalytics
© 2014 Health Catalystwww.healthcatalyst.comCreative Commons Copyright
Alfina Subiantoro, Bakri Soeyono,drg, Dennis,drg.,MDSc,Sp.KG | 13 Januari 2015
PERBANDINGAN EVALUASI KEKUATAN PERLEKATAN MICRO-TENSILE PADA SISTEM ADHESIF ONE STEP SELF-ETCHING
Journal of Restorative Dentistry/Vol.2/Issue-3/Sep-Dec 2014
© 2014 Health Catalystwww.healthcatalyst.comFollow Us on Twitter #TimeforAnalytics
© 2014 Health Catalystwww.healthcatalyst.comFollow Us on Twitter #TimeforAnalytics
PENDAHULUAN
© 2014 Health Catalystwww.healthcatalyst.comFollow Us on Twitter #TimeforAnalytics
Sistem Adhesif
Sistem adhesif menghasilkan kekuatan perlekatan yang tinggi pada dentin yang lembab dan kering, dengan pembuangan smear layer secara keseluruhan ataupun sebagian. Akan tetapi, kekuatan perlekatan dapat bervariasi tergantung pada kelembaban intrinsik dentin, daerah yang dietsa, dan bahan adhesifnya.
— Journal of Restorative Dentistry
© 2014 Health Catalystwww.healthcatalyst.comFollow Us on Twitter #TimeforAnalytics
© 2014 Health Catalystwww.healthcatalyst.comFollow Us on Twitter #TimeforAnalytics
Sistem Adhesif One Step Self Etching
Dalam sistem adhesif one-step self-etch, retensi micro-mechanical masih menjadi ikatan yang utama, mineral yang dihilangkan dari jaringan keras gigi digantikan oleh monomer resin menjadi micro-mechanically interlocked dengan membuat porositas melalui proses polimerisasi.
— Journal of Restorative Dentistry
© 2014 Health Catalystwww.healthcatalyst.comFollow Us on Twitter #TimeforAnalytics 7
J. Appl. Oral Sci. vol.12 no.spe Bauru 2004
© 2014 Health Catalystwww.healthcatalyst.comFollow Us on Twitter #TimeforAnalytics
Sistem Adhesif One Step Self Etching
1. Sistem ini hanya membentuk lapisan hybrid tebal submicron, yang sebagian hidroksiapatitnya terkena kolagen
2. Setiap adhesif self-etching mengandung monomer fungsional spesifik yang sebagian besar menentukan cara kerja adhesif
8
© 2014 Health Catalystwww.healthcatalyst.comFollow Us on Twitter #TimeforAnalytics
Di pasaran telah tersedia berbagai merk sistem adhesif one-step self-etch
“Tujuan studi ini adalah untuk menilai kekuatan perlekatan micro-tensile ke dentin dari empat kelompok sistem adhesif one-step self etching
secara in vitro dengan perlakuan perbandingan”
© 2014 Health Catalystwww.healthcatalyst.comFollow Us on Twitter #TimeforAnalytics
© 2014 Health Catalystwww.healthcatalyst.comFollow Us on Twitter #TimeforAnalytics
BAHAN DAN METODE
© 2014 Health Catalystwww.healthcatalyst.comFollow Us on Twitter #TimeforAnalytics
Persiapan Sampel
Uji Kekuatan Perlekatan Micro-
Tensile
Analisis Fraktur Stereomikroskopik
Evaluasi Mikroskop Elektro Scanning
Analisis Statistik
HASIL
BAHAN&
METODE
© 2014 Health Catalystwww.healthcatalyst.comFollow Us on Twitter #TimeforAnalytics
Persiapan Sampel
20 gigi molar manusia yang bebas karies dan
diekstraksi karena penyebab periodontal 3
bulan
Gigi disimpan dalam larutan formalin 10% setelah pencabutan
Permukaan oklusal dibuang sampai
permukaan dentin terlihat dibawah air
dingin menggunakan bur diamond low-speed
Permukaan dentin dipolish menggunakan kertas silicon carbide
(SiC) 600-grit
Gigi secara acak dikelompokkan menjadi
4 grup (n=5).
Untuk restorasi gigi yang dipreparasi, 4 kelompok sistem
adhesif one-step self-etching
polimerisasi selama lebih dari 40s
Sampel disimpan dalam air murni 37C selama 24 jam sampai uji kekuatan perlekatan micro-tensile
© 2014 Health Catalystwww.healthcatalyst.comFollow Us on Twitter #TimeforAnalytics 13
Produk yang Digunakan (sistem adhesif)
© 2014 Health Catalystwww.healthcatalyst.comFollow Us on Twitter #TimeforAnalytics 14
Produk yang Digunakan (sistem adhesif)
© 2014 Health Catalystwww.healthcatalyst.comFollow Us on Twitter #TimeforAnalytics 15
Produk yang Digunakan (sistem adhesif)
© 2014 Health Catalystwww.healthcatalyst.comFollow Us on Twitter #TimeforAnalytics 16
Produk yang Digunakan (sistem adhesif)
© 2014 Health Catalystwww.healthcatalyst.comFollow Us on Twitter #TimeforAnalytics
Uji Kekuatan Perlekatan Micro-tensil
Akar gigi yang akan direstorasi dipreparasi 2mm
dibawah batas cemento enamel junction
menggunakan bur diamond low-speed
sampel diletakkan pada blok akrilik (2x4x1cm) dengan
menggunakan bahan adhesif cyanocrylate based
Blok ini dipasang untuk melihat ketepatan (Isomet
1000; Buehler, Lake Bluff,IL, USA)
Bagian persegi dari sampel batangan (dalam ukuran 1.00
± 0.003 mm2) yang mengandung resin komposit
dan gigi yang diperoleh dalam bidang paralel
terhadap panjang aksis gigi
Uji kekuatan perlekatan micro-tensil menggunkan alat test micro-tensile pada kedua
ujungnya menggunakan bahan adhesif sianokrilat
Sampel batangan yang dipatahkan dengan syarat : menggunakan cross head speed 1mm/min, beban
tekanannya 100N
Area perlekatan permukaan yang dihitung dengan
mengukur bagian panjang dengan digital mikrometer
Hasilnya akan terlihat dalam satuan Newton yang diubah ke Mpa dengan membagi
luas permukaan
© 2014 Health Catalystwww.healthcatalyst.comFollow Us on Twitter #TimeforAnalytics
Analisis fraktur stereomikroskopik
1. Permukaan yang fraktur pada setiap sampel akan dievaluasi dibawah pembesaran 10x dengan menggunakan stereomikroskop.
2. Kegagalan dianggap jika (a) perlekatan adhesif muncul pada permukaan dentin dengan kontak permukaan adhesif, (b) perlekatan kohesif terjadi pada bahan atau substrat, dan (c) perlekatan gabungan melibatkan antara interface dan bahan.
© 2014 Health Catalystwww.healthcatalyst.comFollow Us on Twitter #TimeforAnalytics
Evaluasi Mikroskop Electron Scanning
Gigi yang dilihat menggunakan MES memberikan gambaran permukaan adhesif dentin yang diletakkan pada platform kaca dengan wax dan potong secara vertikal menjadi 2 bagian dengan menggunakan bur diamond low-speed.
Spesimen yang dipolish dengan kertas Silicon Carbida 1200-grit didalam air dingin, dietsa asam fosfat HCl 6mol/L selama 30s dan dicuci dengan pembersih ultrasonic selama 15 menit.
Spesimennya dideproteinized dengan larutan 5% natrium hipoklorit selama 5 menit dan dibersihkan dengan pembersih ultrasonik selama 15 menit.
Setiap spesimen berikutnya didehidrasi dengan kenaikan etanol (50%, 70%, 95%, 100%) masing-masing selama 15 menit, dikeringkan, dipasang di mettalic stub , lalu penyemprotan dengan bubuk emas.
Observasi di bawah SEM (EVO LS10, Zeiss, Oberkochen, Germany) pada pembesaran yang berbeda.
© 2014 Health Catalystwww.healthcatalyst.comFollow Us on Twitter #TimeforAnalytics
Analisis Statistik
1. Data diolah ke dalam spreadsheet (Excel; versi 4.0, Microsoft, Seattle, WA, USA) untuk perhitungan statistik deskriptif.
2. Hasil uji levene (p>0.05) dan uji shapiro-wilk (p>0.05) di semua kelompok yang menunjukkan varians homogenitas. Oleh karena itu uji ANOVA one-way dan uji post-hoc tukey yang diterapkan untuk menilai pentingnya perbedaan dalam kekuatan perlekatan diantara kelompok eksperimental.
3. Data dianalisis menggunakan SPSS 20 untuk program software statistik Mac. Level signifikasi 5% (p<0.05).
© 2014 Health Catalystwww.healthcatalyst.comFollow Us on Twitter #TimeforAnalytics
© 2014 Health Catalystwww.healthcatalyst.comFollow Us on Twitter #TimeforAnalytics
HASIL
© 2014 Health Catalystwww.healthcatalyst.comFollow Us on Twitter #TimeforAnalytics
Uji kekuatan perlekatan micro-tensil
Perbedaan yang signifikan terlihat diantara kekuatan perlekatan ke dentin dengan sistem adhesif one-step self-etching (p<0.05).
HASIL
Kekuatan Perlekatan
Persentase
Nilai Rata-rata
1. Kekuatan perlekatan tertinggi yaitu pada kelompok Clearfil S3 Bond Plus (p<0.05).
2. Tidak ada perbedaan signifikan yang terlihat pada kekuatan perlekatan antara Xeno V Bond Clearfil S3 Bond dan sistem Adper Easy Bond (p>0.05).1. Persentase kegagalan
tertinggi adhesif terlihat pada kelompok Xeno V Bond dan Adper Easy Bond (50%).
2. Persentase kegagalan tertinggi kohesif terlihat pada kelompok Clearfil S3 Bond dan kelompok Clearfil S3 Bond Plus (35%).
3. Persentase kegagalan campuran terlihat pada kelompok Adper Easy Bond (30%) (Gambar 1).
© 2014 Health Catalystwww.healthcatalyst.comFollow Us on Twitter #TimeforAnalytics 23
Kegagalan setiap spesimen setelah uji kekuatan perlekatan micro-tensile
Rata-rata hasil kekuatan perlekatan micro-tensile dan standar deviasi yang diperoleh empat kelompok
Mean SDs
S3 bond plus 36,92a 9,67
S3 bond 22,29b 5,46
Xeno V 21,92b 8,20
Adper easy bond 28,72b 8,11
© 2014 Health Catalystwww.healthcatalyst.comFollow Us on Twitter #TimeforAnalytics
Gambaran mikroskopik dari Scanning Electron Microscope
Terlihatnya selapis tipis hybrid dan perlekatan dentin serta terlihat sebagian kecil resin tag
Terlihat selapis tipis hybrid dan kontak yang baik antara resin komposit dan dentin
© 2014 Health Catalystwww.healthcatalyst.comFollow Us on Twitter #TimeforAnalytics 25
Gambaran mikroskopik dari Scanning Electron Microscope
© 2014 Health Catalystwww.healthcatalyst.comFollow Us on Twitter #TimeforAnalytics
© 2014 Health Catalystwww.healthcatalyst.comFollow Us on Twitter #TimeforAnalytics
PEMBAHASAN
© 2014 Health Catalystwww.healthcatalyst.comFollow Us on Twitter #TimeforAnalytics 27
Kekuatan pelekatan micro-tensil pada keempat sistem adhesif one-step self-etching akhir-akhir ini banyak diteliti dalam penelitian terbaru
• Berdasarkan hasil penelitian, hipotesis nol ditolak. Terdapat perbedaan pada hasil kekuatan perlekatan. Kekuatan perlekatan tertinggi terlihat pada kelompok Clearfil S3 Bond Plus dan kelompok Clearfil S3 Bond. Kelompok Adper Easy Bond menunjukkan kekuatan yang lebih rendah dari kelompok Clearfil S3 Bond Plus tetapi lebih tinggi dari kelompok lainnya.● Lamanya menindaklanjuti secara klinik dan sulitnya untuk dilakukan standarisasi
uji perlekatan kekuatan in vitro sering digunakan karena mudahnya mendapatkan bahan dan teknik dental.
● Keuntungan dari uji ini mampunya mengetahui dari berbagai sampel pada satu gigi dan mendapatkan fraktur adhesif yang lebih banyak.
● Dalam penelitian ini terlihat bahwa kegagalan adhesif lebih tinggi pada semua grup secara umum ketika penilaian defisit.
● Tingkat kegagalan kohesif tertinggi ditemukan pada kelompok Clearfil S3 Bond dan Clearfil S3 Bond Plus, sementara tingkat kegagalan campuran tertinggi terlihat pada kelompok Adper Easy Bond.
‒ Kegagalan kohesif menunjukkan kekuatan perlekatan tinggi sementara kegagalan adhesif menunjukkan kekuatan perlekatan yang lemah.
© 2014 Health Catalystwww.healthcatalyst.comFollow Us on Twitter #TimeforAnalytics 28
● Sistem one-step self-etching mengandung monomer asam untuk menghilangkan smear layer dan memastikan demineralisasi dalam jaringan gigi.
● Dalam penelitian ini, ditemukan berbagai variasi kekuatan perlekatan diantara kelompok-kelompok yang mungkin berbeda monomer asamnya. Nilai pH merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kekuatan perlekatan pada sistem adhesif.
● Van Meerbeek et al mengklasifikasikan primer self-etching yang kuat (pH≤1), sedang (pH = 1.5) dan lemah (pH≥2).
● Nilai pH dari sistem yang digunakan dalam penelitian terbaru adalah sebagai berikut; Xeno V, pH<2; Clearfil S3 Plus, pH=2.3; Clearfil S3, pH=2.7; Adper Easy Bond, pH=2.4.
● Dalam penelitian ini, berbagai kekuatan perlekatan sistem adhesif tergantung pada nilai pH. Namun, disarankan nilai pH tidak menjadi faktor satu-satunya yang mempengaruhi kekuatan perlekatan. Dalam penelitian ini, ditemukan Xeno V dengan nilai terendah memiliki kekuatan perlekatan yang lemah.
© 2014 Health Catalystwww.healthcatalyst.comFollow Us on Twitter #TimeforAnalytics 29
• Menurut konsep “Adhesi-Dekalsifikasi”, adhesif one-step self-etching berikatan kimia pada gigi dengan monomer fungsionalnya. Tipe monomer fungsional dapat mempengaruhi kekuatan perlekatan. Monomer fungsional pada adhesif one-step self-etching yang digunakan dalam penelitian terbaru berbeda. Kondisi ini mungkin telah mempengaruhi nilai kekuatan perlekatan.● Monomer metakrilat yang larut dalam air, disebut sebagai 2-hydroxyetil metakrilat
(HEMA) yang banyak digunakan dalam adhesif dentin. Hal ini meningkatkan kemampuan meredam adhesif dan penetrasi resin.
● Clearfil S3 Bond, Clearfil S3 Bond Plus dan Adper Easy Bond yang digunakan dalam penelitian terbaru yang mengandung HEMA, sementara Xeno V tidak. Xeno V menunjukkan nilai kekuatan perlekatan terendah diantara semua sistem adhesif yang digunakan. Hal ini bisa disebabkan kurangnya HEMA dalam Xeno V.
● Kandungan filler lainnya menjadi faktor yang mempengaruhi kekuatan perlekatan sistem adhesif. Semua adhesif yang digunakan dalam penelitian terbaru mengandung filler kecuali Xeno V. Penelitian sebelumnya menunjukkan perbandingan pada sistem pengisian, kebanyakan pengisi bonding yang baik dapat menghasilkan kekuatan perlekatan yang lebih kuat ke dentin.
© 2014 Health Catalystwww.healthcatalyst.comFollow Us on Twitter #TimeforAnalytics
Kesimpulan
Berdasarkan nilai kekuatan ikatan selama 24 jam, terdapat perbedaan uji kekuatan ikatan pada adhesif one-step self-etch. Clearfil S3 Bond Plus menunjukkan nilai tertinggi sistem adhesif.
© 2014 Health Catalystwww.healthcatalyst.comFollow Us on Twitter #TimeforAnalytics
Terima KasihComparative evaluation of micro-tensile bond strength of one step self-etching adhesive systemsFakultas Kedokteran Gigi USU : Departemen Konservasi GigiDate: Januari 13, 8-9am, MedanPresenter: Alfina SubiantoroPembimbing : Bakrie Soeyono,drg dan Dennis,drg,MDSc,Sp.KGhttp://www.jresdent.org