38

Penyakit pada sistem peredaran darah. By : Aprita Ma'ruf. 2 Ipa 2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Penyakit pada Sistem Peredaran Darah By : Aprita Ma'ruf 2 Ipa 2 01

Citation preview

Page 1: Penyakit pada sistem peredaran darah. By : Aprita Ma'ruf. 2 Ipa 2
Page 2: Penyakit pada sistem peredaran darah. By : Aprita Ma'ruf. 2 Ipa 2

TUGAS BIOLOGIPenyakit Pada Sistem

Peredaran Darah

DISUSUN OLEH :Aprita Ma’ruf (01)Anugrah Awaliah (7)Nur Hayati (10)Nurul Khaeriya Ulfa ( )Nur Indri Suci Utami (29)Suti Nur Husni (25 )Reza Aprianto Putri ( 20)

Page 3: Penyakit pada sistem peredaran darah. By : Aprita Ma'ruf. 2 Ipa 2

Berbagai Penyakit Pada Sistem Peredaran Darah

Anemia LeukemiaHipertensiHipotensiKomplikasi

Page 4: Penyakit pada sistem peredaran darah. By : Aprita Ma'ruf. 2 Ipa 2
Page 5: Penyakit pada sistem peredaran darah. By : Aprita Ma'ruf. 2 Ipa 2

C. PENYEBAB DARI LEUKIMIA :

Penyebab leukemia belum diketahui secara pasti, namundiketahui beberapa faktor yang dapat memengaruhi frekuensileukemia, seperti:a) Radiasio Para pegawai radiologi lebih sering menderita leukemia o Penderita dengan radioterapi lebih sering menderita

leukemia o Leukemia ditemukan pada korban hidup kejadian bom atom

Hiroshima dan Nagasaki, Jepang

b) Faktor leukemogeniko terdapat beberapa zat kimia yang telah diidentifikasi dapat

memengaruhi frekuensi leukemia:o Racun lingkungan seperti benzenao Bahan kimia industri seperti insektisidao Obat untuk kemoterapi

Page 6: Penyakit pada sistem peredaran darah. By : Aprita Ma'ruf. 2 Ipa 2

c) Epidemiologi Di Afrika, 10-20% penderita LMA memiliki

kloroma di sekitar orbita mata Di Kenya, Tiongkok, dan India, LMK mengenai

penderita berumur 20-40 tahun Pada orang Asia Timur dan India Timur jarang

ditemui LLK.

d) Herediter Penderita sindrom Down memiliki insidensi

leukemia akut 20 kali lebih besar dari orang normal.

e) Virus Virus dapat menyebabkan leukimia seperti

retrovirus, virus leukimia feline, HTLV-1 padadewasa.

Page 7: Penyakit pada sistem peredaran darah. By : Aprita Ma'ruf. 2 Ipa 2

D. DIAGNOSIS :Pemeriksaan fisik – dokter akan memeriksa pembengkakan di kelenjargetah bening, limfa, limpa dan hati.

Tes darah – laboratorium akan memeriksa jumlah sel-sel darah.Leukemia menyebabkan jumlah sel-sel darah putih meningkat sangattinggi, dan jumlah trombosit dan hemoglobin dalam sel-sel darahmerah menurun. Pemeriksaan laboratorium juga akan meneliti darahuntuk mencari ada tidaknya tanda-tanda kelainan pada hatidan/atau ginjal.

Biopsi – dokter akan mengangkat sumsum tulang dari tulang pinggulatau tulang besar lainnya. Ahli patologi kemudian akan memeriksasampel di bawah mikroskop, untuk mencari sel-sel kanker. Cara inidisebut biopsi, yang merupakan cara terbaik untuk mengetahuiapakah ada sel-sel leukemia di dalam sumsum tulang.

Sitogenetik – laboratorium akan memeriksa kromosom sel dari sampeldarah tepi, sumsum tulang, atau kelenjar getah bening.

Processus Spinosus – dengan menggunakan jarum yang panjang dantipis, dokter perlahan-lahan akan mengambil cairan cerebrospinal(cairan yang mengisi ruang di otak dan sumsum tulang belakang).Prosedur ini berlangsung sekitar 30 menit dan dilakukan dengananestesi lokal. Pasien harus berbaring selama beberapa jamsetelahnya, agar tidak pusing. Laboratorium akan memeriksa cairanapakah ada sel-sel leukemia atau tanda-tanda penyakit lainnya.

Sinar X pada dada – sinar X ini dapat menguak tanda-tanda penyakitdi dada.

Page 8: Penyakit pada sistem peredaran darah. By : Aprita Ma'ruf. 2 Ipa 2
Page 9: Penyakit pada sistem peredaran darah. By : Aprita Ma'ruf. 2 Ipa 2

HipertensiHipertensi (HTN) atau tekanan darah tinggi, kadang-kadang disebut juga

denganhipertensi arteri, adalah kondisi medis kronis dengan tekanan darahdi arterimeningkat. Peningkatan ini menyebabkan jantung harus bekerja lebih keras dari biasanya untuk mengedarkan darah melalui pembuluh darah. Tekanan darah melibatkan dua pengukuran, sistolik dan diastolik, tergantung apakah otot jantung berkontraksi (sistole) atau berelaksasi di antara denyut (diastole). Tekanan darah normal pada saat istirahat adalah dalam kisaran sistolik (bacaan atas) 100–140 mmHg dan diastolik (bacaan bawah) 60–90 mmHg. Tekanan darah tinggi terjadi bila terus-menerus berada pada 140/90 mmHg atau lebih.

Hipertensi terbagi menjadi hipertensi primer (esensial) atau hipertensi sekunder. Sekitar 90–95% kasus tergolong "hipertensi primer", yang berarti tekanan darah tinggi tanpa penyebab medis yang jelas. Kondisi lain yang mempengaruhi ginjal, arteri, jantung, atau sistem endokrin menyebabkan 5-10% kasus lainnya (hipertensi sekunder).

Hipertensi adalah faktor resiko utama untuk stroke, infark miokard(serangan jantung),gagal jantung, aneurisma arteri (misalnya aneurisma aorta), penyakit arteri perifer, dan penyebab penyakit ginjal kronik. Bahkan peningkatan sedang tekanan darah arteri terkait dengan harapan hidup yang lebih pendek. Perubahan pola makan dan gaya hidup dapat memperbaiki kontrol tekanan darah dan mengurangi resiko terkait komplikasi kesehatan. Meskipun demikian, obat seringkali diperlukan pada sebagian orang bila perubahan gaya hidup saja terbukti tidak efektif atau tidak cukup.

Page 10: Penyakit pada sistem peredaran darah. By : Aprita Ma'ruf. 2 Ipa 2

Klasifikasi∞ Dewasa

Pada orang berusia 18 tahun ke atas, hipertensi didefinisikan sebagai pengukuran tekanan darah sistolik dan/atau diastolik yang terus-menerus melebihi nilai normal yang dapat diterima (saat ini sistolik 139 mmHg, diastolik 89 mmHg: lihat tabel — Klasifikasi (JNC7)). Bila pengukuran diperoleh dari pemantauan ambulatori 24 jam atau pemantauan di rumah, digunakan batasan yang lebih rendah (sistolik 135 mmHg atau diastolik 85 mmHg). Beberapa pedoman internasional terbaru tentang hipertensi juga telah membuat kategori di bawah kisaran hipertensi untuk menunjukkan risiko yang berkelanjutan pada tekanan darah yang lebih tinggi dari kisaran normal. JNC7 (2003) menggunakan istilah pra-hipertensi untuk tekanan darah dalam kisaran sistolik 120–139 mmHg dan/atau diastolik 80–89 mmHg, sedangkan Pedoman ESH-ESC (2007) dan BHS IV (2004) menggunakan kategori optimal, normal, dan normal tinggi untuk membagi tekanan sistolik di bawah 140 mmHg dan diastolik di bawah 90 mmHg. Hipertensi juga digolongkan lagi sebagai berikut: JNC7 membedakan hipertensi derajat I, hipertensi derajat II, dan hipertensi sistolik terisolasi. Hipertensi sistolik terisolasi mengacu pada peningkatan tekanan sistolik dengan tekanan diastolik normal dan umumnya terjadi pada kelompok usia lanjut. Pedoman ESH-ESC (2007) dan BHS IV (2004), mendefinisikan hipertensi derajat ketiga (derajat III) untuk orang dengan tekanan darah sistolik di atas 179 mmHg atau tekanan diastolik di atas 109 mmHg. Hipertensi tergolong “resisten” bila [[Obat farmasi|obat-obatan] tidak mengurangi tekanan darah menjadi normal.

Page 11: Penyakit pada sistem peredaran darah. By : Aprita Ma'ruf. 2 Ipa 2

∞ Neonatus dan bayiHipertensi pada neonatus jarang terjadi, dan

hanya terjadi pada sekitar 0,2 sampai 3% neonatus. Tekanan darah tidak diukur secara rutin pada bayi baru lahir yang sehat. Hipertensi lebih umum terjadi pada bayi baru lahir berisiko tinggi. Berbagai faktor, seperti usia gestasi, usia pascakonsepsi, dan berat badan lahir perlu dipertimbangkan ketika memutuskan apakah tekanan darah termasuk normal pada neonatus.

Page 12: Penyakit pada sistem peredaran darah. By : Aprita Ma'ruf. 2 Ipa 2

Tanda dan GejalaHipertensi jarang menunjukkan gejala, dan

pengenalannya biasanya melalui skrining, atau saat mencari penanganan medis untuk masalah kesehatan yang tidak berkaitan. Beberapa orang dengan tekanan darah tinggi melaporkan sakit kepala (terutama di bagian belakang kepala dan pada pagi hari), serta pusing, vertigo, tinitus (dengung atau desis di dalam telinga), gangguan penglihatan ataupingsan.

Pada pemeriksaan fisik, hipertensi juga dicurigai ketika terdeteksi adanya retinopati hipertensi pada pemeriksaan fundus optik di belakang mata dengan menggunakan oftalmoskop. Biasanya beratnya perubahan retinopati hipertensi dibagi atas tingkat I-IV, walaupun jenis yang lebih ringan mungkin sulit dibedakan antara satu dan lainnya. Hasil oftalmoskopi juga dapat memberi petunjuk berapa lama seseorang telah mengalami hipertensi

Page 13: Penyakit pada sistem peredaran darah. By : Aprita Ma'ruf. 2 Ipa 2

∞ Anak dan remajaHipertensi cukup umum terjadi pada anak dan remaja (2–

9% bergantung pada usia, jenis kelamin, dan etnisitas) dan dikaitkan dengan risiko jangka panjang mengalami kesehatan yang buruk. Rekomendasi saat ini adalah agar anak di atas usia tiga tahun diperiksa tekanan darahnya kapanpun mereka melakukan kunjungan atau pemeriksaan rutin. Tekanan darah tinggi baru dipastikan setelah kunjungan berulang sebelum menyatakan seorang anak mengalami hipertensi. Tekanan darah meningkat seiring usia pada masa kanak-kanak, dan pada anak, hipertensi didefinisikan sebagai rerata tekanan darah sistolik dan diastolik yang pada tiga atau lebih waktu yang berbeda, sama dengan atau lebih tinggi dari persentil ke-95 yang sesuai untuk jenis kelamin, usia, dan tinggi badan anak. Pra-hipertensi pada anak didefinisikan sebagai rerata tekanan darah sistolik dan diastolik yang lebih besar atau sama dengan persentil ke-90, tapi lebih kecil dari persentil ke-95. Pada remaja, diusulkan bahwa hipertensi dan pra-hipertensi didiagnosis dan digolongkan dengan menggunakan kriteria dewasa.

Page 14: Penyakit pada sistem peredaran darah. By : Aprita Ma'ruf. 2 Ipa 2

Beberapa tanda dan gejala tambahan dapat menunjukkan hipertensi sekunder, yaitu hipertensi akibat penyebab yang jelas sepertipenyakit ginjalatau penyakit endokrin. Contohnya, obesitas pada dada dan perut, intoleransi glukosa, wajah bulat seperti bulan (moon facies), "punuk kerbau" (buffalo hump), dan striae ungu menandakan Sindrom Cushing. Penyakittiroid dan akromegali juga dapat menyebabkan hipertensi dan mempunyai gejala dan tanda yang khas.

Bising perut mungkin mengindikasikan stenosis arteri renalis(penyempitan arteri yang mengedarkan darah ke ginjal). Berkurangnya tekanan darah di kaki atau lambatnya atau hilangnya denyut arteri femoralis mungkin menandakan koarktasio aorta (penyempitan aorta sesaat setelah meninggalkan jantung). Hipertensi yang sangat bervariasi dengan sakit kepala, palpitasi, pucat, dan berkeringat harus segera menimbulkan kecurigaan ke arahfeokromositoma.

Hipertensi sekunder

Page 15: Penyakit pada sistem peredaran darah. By : Aprita Ma'ruf. 2 Ipa 2

Krisis hipertensiPeningkatan tekanan darah yang sangat tinggi (sistolik lebih

atau sama dengan 180 atau diastolik lebih atau sama dengan 110, kadang disebut hipertensi maligna atau akselerasi) sering disebut sebagai "krisis hipertensi." Tekanan darah di atas tingkat ini memiliki risiko yang tinggi untuk terjadinya komplikasi. Orang dengan tekanan darah pada kisaran ini mungkin tidak memiliki gejala, tetapi lebih cenderung melaporkan sakit kepala (22% dari kasus) dan pusing dibandingkan dengan populasi umum. Gejala lain krisis hipertensi mencakup berkurangnya penglihatan atau sesak napas karena gagal jantung atau rasa lesu karena gagal ginjal. Kebanyakan orang dengan krisis hipertensi diketahui memiliki tekanan darah tinggi, tetapi pemicu tambahan mungkin menyebabkan peningkatan secara tiba-tiba.

"Hipertensi emergensi", sebelumnya disebut sebagai "hipertensi maligna", terjadi saat terdapat bukti kerusakan langsung pada satu organ atau lebih sebagai akibat meningkatnya tekanan darah. Kerusakan ini bisa mencakup ensefalopati hipertensi, disebabkan oleh pembengkakan dan gangguan fungsi otak, dan ditandai oleh sakit kepala dan gangguan kesadaran (kebingungan atau rasa kantuk).

Page 16: Penyakit pada sistem peredaran darah. By : Aprita Ma'ruf. 2 Ipa 2

Papiledema retina dan perdarahan fundus serta eksudat adalah tanda

lain kerusakan organ target. Nyeri dada dapat merupakan tanda

kerusakan otot jantung (yang bisa berlanjut menjadi serangan

jantung) atau kadang diseksi aorta, robeknya dinding dalam aorta.

Sesak napas, batuk, dan ekspektorasi dahak bernoda darah adalah ciri

khas edema paru. Kondisi ini adalah pembengkakan jaringan paru

akibat gagal ventrikel kiri, ketidakmampuan ventrikel kiri jantung

untuk memompa cukup darah dari paru-paru ke sistem arteri.

Penurunan fungsi ginjal secara cepat (cedera ginjal akut/acute

kidney injury) dan anemia hemolitik mikroangiopati (penghancuran

sel-sel darah) juga mungkin terjadi. Pada situasi ini, harus dilakukan

penurunan tekanan darah secara cepat untuk menghentikan

kerusakan organ yang sedang terjadi. Sebaliknya, tidak ada bukti

bahwa tekanan darah perlu diturunkan secara cepat dalam keadaan

hipertensi emergensi bila tidak ada bukti kerusakan organ target.

Penurunan tekanan darah yang terlalu agresif bukan berarti tidak ada

risiko. Penggunaan obat-obatan oral untuk menurunkan tekanan

darah secara bertahap selama 24 sampai 48 jam dianjurkan dalam

kedaruratan hipertensi.

Page 17: Penyakit pada sistem peredaran darah. By : Aprita Ma'ruf. 2 Ipa 2

KehamilanHipertensi atau tekanan darah tinggi terjadi pada sekitar 8-10% kehamilan. Kebanyakan wanita hamil yang mengalami hipertensi memiliki kondisi hipertensi primer yang sudah ada sebelumnya. Tekanan darah tinggi dalam kehamilan dapat merupakan tanda awal dari pre-eklampsia, suatu kondisi serius yang muncul setelah melewati pertengahan masa kehamilan, dan dalam beberapa minggu setelah melahirkan. Diagnosa preeklampsia termasuk peningkatan tekanan darah dan adanya protein di dalam urin. Preeklampsia muncul pada sekitar 5% kehamilan dan bertanggung jawab atas sekitar 16% dari semua kematian ibu secara global. Preeklampsia juga menyebabkan risiko kematian bayi meningkat hingga dua kali lipat. Biasanya preeklampsia tidak menunjukkan gejala dan keadaan ini terdeteksi pada pemeriksaan rutin. Bila terjadi preeklampsia, gejala yang paling umum adalah sakit kepala, gangguan penglihatan (sering dalam bentuk “kilatan cahaya”), muntah, nyeri epigastrium, dan edema (bengkak). Terkadang preeklampsia bisa berkembang menjadi kondisi yang mengancam nyawa yang disebut eklampsia. Eklampsia adalah suatu hipertensi emergensi dan menyebabkan beberapa komplikasi berat, seperti hilangnya penglihatan, pembengkakan otak, kejang tonik-klonik atau konvulsi, gagal ginjal, edema paru, dan koagulasi intravaskular diseminata (gangguan pembekuan darah)

Page 18: Penyakit pada sistem peredaran darah. By : Aprita Ma'ruf. 2 Ipa 2

Bayi dan anakGagal tumbuh, kejang, iritabilitas, kurang energi, dan kesulitan bernafas bisa dikaitkan dengan hipertensi pada bayi baru lahir dan bayi usia muda. Pada bayi yang lebih besar dan anak, hipertensi bisa menyebabkan sakit kepala, iritabilitas tanpa penyebab yang jelas, lesu, gagal tumbuh, pandangan kabur, mimisan, dan kelumpuhan wajah.

Page 19: Penyakit pada sistem peredaran darah. By : Aprita Ma'ruf. 2 Ipa 2
Page 20: Penyakit pada sistem peredaran darah. By : Aprita Ma'ruf. 2 Ipa 2

HipotensiPenyakit darah rendah atau Hipotensi (Hypotensi) adalah

suatu keadaan dimana tekanan darah seseorang turun dibawah angka normal, yaitu mencapai nilai rendah 90/60 mmHg. nilai normal tekanan darah seseorang dengan ukuran tinggi badan, berat badan, tingkat aktifitas normal dan kesehatan secara umumadalah 120/80 mmHg

Namun demikian, beberapa orang mungkin memiliki nilai tekanan darah (tensi) berkisar 110/90 mmHg atau bahkan 100/80 mmHg akan tetapi mereka tidak/belum atau jarang menampakkan beberapa keluhan berarti, sehingga hal itu dirasakan biasa saja dalam aktivitas kesehariannya.

Apabila kondisi itu terus berlanjut, didukung dengan beberapa faktor yang memungkinkan memicu menurunnya tekanan darah yang signifikan seperti keringat dan berkemih banyak namun kurang minum, kurang tidur atau kurang istirahat (lelah dengan aktivitas berlebihan) serta haid dengan perdarahan berlebihan (abnormal) maka tekanan darah akan mencapai ambang rendah (hipotensi) 90/60 mmHg.

Page 21: Penyakit pada sistem peredaran darah. By : Aprita Ma'ruf. 2 Ipa 2

Jenis-Jenis Hipotensi1. Hipotensi Postural (Postural Hypotension)

Page 22: Penyakit pada sistem peredaran darah. By : Aprita Ma'ruf. 2 Ipa 2

- Tekanan darah mungkin turun mendadak karena perubahan posisi

tubuh, biasanya saat sedang berdiri dari posisi duduk atau dari posisi

berbaring. Orang yang mengalami perasaan seperti mau pingsan,

pusing dan pandangan kabur setiap kali ia berdiri dari posisi duduk

atau dari posisi berbaring

- Pada hipotensi postural, tekanan darah turun karena jantung tidak

memompa cukup darah sehingga terjadi kekurangan oksigen di otak

rasa pusing bahkan pingsan.

- Orang lanjut usia biasanya mengalami hipotensi postural,

khususnya mereka yang berusia diatas 60 tahun.

- Namun hipotensi ini juga dapat terjadi pada orang muda, tanpa

bahaya tertentu karena sirkulasi darah yang kurang lancar akibat

terlalu lama duduk atau jongkok. Dehidrasi, temperatur panas,

kehamilan, saat-saat badan capek juga dapat menyebabkan hipotensi

postural.

- Obat-obat yang ditelan untuk mengontrol hipertensi (tekanan darah

tinggi) seperti beta blocker dan diuretic juga dapat menjadi salah satu

penyebab hipotensi.

Page 23: Penyakit pada sistem peredaran darah. By : Aprita Ma'ruf. 2 Ipa 2

2. Hipotensi Postprandial (Postprandial Hypotension)

Page 24: Penyakit pada sistem peredaran darah. By : Aprita Ma'ruf. 2 Ipa 2

Hipotensi postprandial adalah turunnya tekanan darah secara

mendadak setelahmengkonsumsi makanan.

Setelah makan, darah mengalir cepat ke saluran pencernaan,

dan untuk mengkompensasi penurunan mendadak dalam pembuluh,

laju detak jantung meningkat dan beberapa pembuluh darah

menyempit. Ini merupakan respon yang otomatis, namun bagi

sebagian orang dengan kelainan syarat tertentu seperti pada penderita

penyakit Parkinson, tubuhnya tidak dapat segera mengatasi aliran

darah mendadak ke perut. Akibatnya orang tersebut akan mengalami

pusing dan kadang-kadang pingsan.

Seseorang yang mengalami hipotensi postprandial harus

makan makanan dalam porsi-porsi yang sedikit supaya tidak memicu

terjadinya penurunan tekanan darah secara mendadak.

Kadang-kadang pengobatan hipertensi juga dapat

menyebabkan hipotensi postprandial, sehingga dosis obat hipertensi

perlu dikurangi agar kondisi tubuh membaik.

Page 25: Penyakit pada sistem peredaran darah. By : Aprita Ma'ruf. 2 Ipa 2

3. Hipotensi Karena Syaraf (Neurally Mediated Hypotension)

Page 26: Penyakit pada sistem peredaran darah. By : Aprita Ma'ruf. 2 Ipa 2

Dalam kondisi normal, jika anda berdiri atau berjalan

selama jangka waktu tertentu, gaya gravitasi menarik darah

ke ujung-ujung bagian bawah tubuh anda, yang

menyebabkan tekanan darah turun. Tubuh

mengkompensasinya dengan meningkatkan laju detak

jantung dan memompa lebih banyak darah untuk

mensuplai otak dan organ-organ lainnya. Pada sebagian

orang suplai darah tidak dapat terpenuhi karena adanya

masalah komunikasi pada sistem syaraf yang

menyampaikan perintah dari otak kepada jantung, sehingga

jantung tidak segera meningkatkan laju detaknya dan

terjadilah ketidak-seimbangan sirkulasi darah dan

menyebabkan pusing bahkan pingsan.

Page 27: Penyakit pada sistem peredaran darah. By : Aprita Ma'ruf. 2 Ipa 2

Tanda dan Gejala Tekanan Darah Rendah

Page 28: Penyakit pada sistem peredaran darah. By : Aprita Ma'ruf. 2 Ipa 2

Sering pusing

Sering menguap

Penglihatan terkadang kurang jelas

(berkunangkunang) terutama sehabis duduk

lama lalu berjalan

Berkeringat dingin

Rasa cepat lelah

Terkadang pingsan berulang

Pemeriksaan fisik : detak / denyut nadi

teraba lemah, pucat

Page 29: Penyakit pada sistem peredaran darah. By : Aprita Ma'ruf. 2 Ipa 2
Page 30: Penyakit pada sistem peredaran darah. By : Aprita Ma'ruf. 2 Ipa 2

Dehidrasi.

Efek samping obat : alkohol, anxiolytic, beberapa antidepresan, diuretik, obat jantung & anti hipertensi, analgesik.

Masalah jantung seperti perubahan irama jantung (aritmia), serangan jantung, gagal jantung.

Kejutan emosional : syok yang disebabkan oleh infeksi yang parah, stroke, anafilaksis (reaksi alergi yang mengancam nyawa) dan trauma hebat.

Pendarahan yang berat

Page 31: Penyakit pada sistem peredaran darah. By : Aprita Ma'ruf. 2 Ipa 2

Penanganan dan Pengobatan Darah Rendaho Minum air putih dalam jumlah yang cukup banyak antara 8 hingga

10 gelas per hari, sesekali minum kopi agar memacu peningkatan degup jantung sehingga tekanan darah akan meningkat

o Mengkonsumsi makanan yang cukup mengandung kadar garamo Berolah raga teratur seperti berjalan pagi selama 30 menit, minimal

3x seminggu dapat membantu mengurangi timbulnya gejalao Pada wanita dianjurkan untuk mengenakan stocking yang elastiso Pemberian obat-obatan (meningkatkan darah) hanya dilakukan

apabila gejala hipotensi yang dirasakan benar-benar mengganggu aktivitas keseharian, selain itu dokter hanya akan memberikan vitamin (suport/placebo) serta beberapa saran yang dapat dilakukan bagi penderita.

o Hipotensi akut yang disebabkan oleh syok adalah kedaruratan medis. Anda mungkin akan diberi transfusi darah intravena, obat-obatan untuk meningkatkan tekanan darah dan kekuatan jantung

Page 32: Penyakit pada sistem peredaran darah. By : Aprita Ma'ruf. 2 Ipa 2

Sekali lagi harus dipahami bahwa tekanan darah rendah artinya suplai darah tidak maksimal keseluruh bagian tubuh. Haemoglobin (Hb) rendah adalah berarti bahwa kandungan Hb sebagai zat pengikat oxygen dalam darah memiliki kadar rendah yang akibatnya penderita bisa pucat (anemia), pusing (oxygen yang di angkut/suplai darah ke otak kurang), merasa cepat lelah dan sebagainya.

Page 33: Penyakit pada sistem peredaran darah. By : Aprita Ma'ruf. 2 Ipa 2
Page 34: Penyakit pada sistem peredaran darah. By : Aprita Ma'ruf. 2 Ipa 2

Pengertian Komplikasi

Komplikasi merupakan hadirnya penyakit yang baru, sebagai tambahan pada penyakit yang sebelumnya sudah ada. Komplikasi sebetlunya bukan merupakan nama suatu penyakit, melainkan gabungan dari beberapa penyakit yang bersarang pada tubuh secara bersamaan. Sebagian dari penderita komplikasi sulit untuk disembuhkan, karena biasanya diakibatkan oleh penanganan yang lambat.

Page 35: Penyakit pada sistem peredaran darah. By : Aprita Ma'ruf. 2 Ipa 2

Penyebab Terjadinya Komplikasi

Penggunaan obat kimia yang beracun.

Daya tahan tubuh yang rendah.

Ketidakmampuan pembuluh darah dalam menetralisir semua penyakit.

Adanya penyakit yang menjalar ke seluruh tubuh.

Page 36: Penyakit pada sistem peredaran darah. By : Aprita Ma'ruf. 2 Ipa 2

Gejala Yang Sering Ditmbulkan Ketika Mendapati Komplikasi

Adanya kelainan pada jantung.

Hipertensi (tekanan darah tinggi).

Mengalami kebutaan.

Adanya gangguan pada pencernaan.

Adanya gangguan pada rongga mulut.

Mudah terinfeksi oleh virus, bakteri, dan jamur.

Hipoglikemia.

Page 37: Penyakit pada sistem peredaran darah. By : Aprita Ma'ruf. 2 Ipa 2
Page 38: Penyakit pada sistem peredaran darah. By : Aprita Ma'ruf. 2 Ipa 2

Wassalam....