38
PEMERIKSAAN KHUSUS MATA Dr. Rizal 1

Pemeriksaan khusus Mata

  • Upload
    rizalmz

  • View
    88

  • Download
    4

Embed Size (px)

Citation preview

PEMERIKSAAN KHUSUS MATA

Dr. Rizal1

• MATA dapat dianggap sebagai kamera

• Sistem refraksi menghasilkan bayangan kecil, terbalik di retina (diterima oleh sel batang dan kerucut) syaraf optik , N II korteks serebri (pusat penglihatan) tampak sebagai bayangan tegak.

2

• Media refraksi :

•Kornea•Akuos humor•Lensa•Korpus vitreus

• Mata normal fokus bayangan dari objek jauh tergambar tepat diretina dimana mata dalam keadaan istirahat (tanpa akomodasi)

3

• Akomodasi :

Kesanggupan mata untuk memperbesar daya pembiasannya atau kemampuan lensa untuk mencembung yang terjadi akibat kontraksi m. Siliaris

• Teori akomodasi :

1. Teori akomodasi Helmholtz

zonula zinii kendor lensa cembung

2. Teori akomodasi Tsernig

zonula zinii tegang bgn tengah lensa cembung

4

• Beberapa jenis Lensa :

1. Lensa Plano tidak mempunyai efek bias, titik lengkung sama

2. Lensa Sferis

- Sferis Minus bagian tengahnya lebih tipis dari bagian pinggir. Efek mendivergensikan cahaya

- Sferis Plus bagian tengahnya lebih tebal dari bagian

pinggir. Efek mengkonvergensikan cahaya

5

3. Lensa silindris satu dari meridian paling rendah kekuatan biasnya dan yang tegak lurus terhadapnya paling kuat

4. Prisma tebal pada satu sisi saja. Efeknya membiaskan

cahaya ke arah sisi yang paling tebal.

6

VISUS

• Tajam penglihatan ( visus ) - Tanpa dan dengan kacamata - Setiap mata diperiksa terpisah - Pemeriksaan dilakukan sebaiknya pada jarak 5- 6 m

mata tanpa akomodasi• Digunakan Kartu Snellen, E Chart, Cincin

Landolt, Kartu Gambar Allen7

Snellen : E Chart :

Cincin Landolt :

Ò Ò

8

• Mata hanya dapat membedakan 2 titik terpisah bila titik tersebut membentuk sudut 1 menit ( minimum separable )

• Objek huruf / angka yang masih bisa dikenali mata. Bila membentuk sudut 5 menit dan setiap titik dipisahkan oleh sudut 1 menit

9

• Sudut 5 derajat = Sudut visualis

10

TAJAM PENGLIHATAN (VISUS)

11

• Bila tajam penglihatan 6/6 dapat melihat huruf pada jarak 6 m, yang orang normal huruf tersebut dapat dilihat pada jarak 6 m

• Bila tajam penglihatan 6/30 pasien hanya dapat membaca huruf pada baris yang menunjukkan angka 30 (dapat membaca huruf pada jarak 6 m yang oleh orang normal dapat dibaca pada jarak 30 m

• Bila tidak bisa mengenali huruf terbesar maka dilakukan hitung jari

Misal : Bila pasien dapat menghitung jari pada jarak 3 m visus 3/60

• Bila pasien hanya dapat melihat lambaian tangan pd jarak 1 m visus 1/300

• Bila hanya dapat melihat cahaya visus 1 / ~

12

KELAINAN REFRAKSI

• Emetrop : semua sinar sejajar yang datang dari jarak tak terhingga dan jatuh pada mata dalam keadaan istirahat akan dibiaskan tepat di retina.

13

14

• Ametropia : semua sinar sejajar yang datang dari jarak tak terhingga dan jatuh pada mata dalam keadaan istirahat, tidak dibiaskan tepat di retina.

• Terbagi :

Hipermetrop Miopia Astigmat

Hipermetrop

15

( hiperopia , rabun dekat )

adalah sinar sejajar yang datang dari jarak tak terhingga oleh mata dalam keadaan istirahat dibiaskan di belakang retina

• Hipermetrop dapat disebabkan oleh :

- Hipermetrop Refraktif Akibat pembiasan lemah

- Hipermetrop Aksial akibat sumbu mata terlalu pendek

• Pasien dengan hipermetrop sering akomodasi. Akomodasi yang terus menerus menyebabkan mata cepat lelah, sakit kepala, dll

Astenopia akomodatif

16

• Kadang – kadang terdapat pada anak balita berkurang secara berangsur-angsur.

• Hipermetrop > yang dibiarkan strabismus konvergensi

• Pada orang muda hipermetrop ringan – sedang dapat diatasi dengan akomodasi.

17

• Pasien dengan hipermetrop diberikan kacamata positif terkuat yang memberikan tajam penglihatan maksimal.

18

• Pada orang tua hipermetrop ditambah dengan presbiop sangat dibutuhkan koreksi kacamata karena sudah berkurangnya daya akomodasi untuk melihat dekat.

• Macam – macam hipermetrop :

1. Hipermetrop manifes : Hipermetrop yang dapat dilihat dengan

koreksi kacamata tanpa sikloplegik

19

2. Hipermetrop total :

Hipermetrop yang didapat setelah memberikan sikloplegik ( akomodasi ditiadakan ) hasilnya lebih besar daripada hipermetrop manifes

3. Hipermetrop laten

selisih antara hipermetrop total dengan hipermetrop manifes

20

Miopia

21

( Rabun Jauh )

Adalah : sinar sejajar yang datang dari jauh oleh mata dalam keadaan istirahat dibiaskan didepan retina

• Etiologi :

- Bola mata yang memanjang - Indeks bias yang tidak normal :

Kadar gula tinggi dalam cairan mata Kadar protein dalam cairan mata

oleh karena peradangan - Kelainan kornea : keratokonus, keratoglobus

- Kelainan lensa : luksasi lensa, katarak imatur lensa cembung - Herediter

22

Tipe-tipe Miopia:

A. Miopia fisiologis sering disebut miopia simpleks atau miopia anak sekolah

B. Miopia patologis :

* Miopia progresif miopia yang bertambah terus mencapai puncaknya pada masa remaja. Dioptri > 6

* Miopia maligna miopia progresif yang lebih ekstrim

23

• Tanda klinis :

( terutama pada miopia tinggi )

- Bola mata mungkin lebih menonjol - Bilik mata depan dalam - Pupil yang relatif lebih lebar - Badan kaca mancair - Badan kaca keruh / vitreus floaters - Fundus tigroid di polus posterior - Atropi koroid myopia cresent

24

• Koreksi miopia dengan memberikan resep kacamata negatif terendah yang masih jelas

25

Astigmat

26

• Adalah : kelainan refraksi dimana fokus berkas cahaya tidak terletak pada satu titik, sebagai akibat pembiasan yang berbeda– beda lewat satu meridian.

27

Astigmat dibagi atas :

28

Astigmat regular : meskipun setiap meridian mempunyai daya bias tersendiri tapi perbedaan itu teratur

Lima macam astigmat reguler :

a.Astigmat miopikus simpleksb.Astigmat miopikus kompositusc.Astigmat hipertropikus simpleksd.Astigmat hipertropikus komposituse.Astigmat mikstus

Astigmat ireguler : ada perbedaan yang tidak teratur pada setiap meridian

Etiologi :

- Kelainan kornea sikatrik kornea, operasi (terbanyak)

- Kelainan lensa katarak insipien, imatur

29

Presbiop

30

• Adalah : berkurangnya daya akomodasi (kemampuan lensa mencembung berkurang) keadaan fisiologis normal

• Keluhan :

• Kabur waktu membaca dekat• Mata cepat lelah berair

• Pada presbiop diberikan lensa positif yang ditambahkan pada ukuran jauhnya, biasanya :

+ 1 D untuk usia 40 tahun + 1,5 D untuk usia 45 tahun + 2 D untuk usia 50 tahun + 2,5 D untuk usia 55 tahun + 3 D untuk usia 60 tahun

• Oleh karena jarak baca biasanya 33 cm maka adisi + 3 D adalah lensa positif terkuat yang diberikan

31

Penglihatan warna• Yang berperan : sel kerucut punya pigmen • Merupakan kemampuan membedakan gelombang sinar yang

berbeda• Warna primer (utama) pada pigmen sel kerucut : merah, hijau,

biru.• Panjang gelombang • merah : 723-647 nm, hijau : 575-492 nm, biru : 492–450 nm.

• Warna komplemen; warna yang bila dicampur dengan warna primer akan berwarna putih. • Bila panjang gelombang terletak diantara kedua pigmen

penggabungan warna.• Warna memiliki 3 sifat : CORAK (HUE), INTENSITAS dan SATURASI• Setiap warna terdapat warna komplementer sensasi putih.

• Hitam sensasi bila tidak ada cahaya. • Mata buta tidak melihat apa- apa bukan melihat hitam.• LAND : warna yang dipersepsikan sebagian bergantung

pada warna benda lain dalam lapangan penglihatan.• Teori Young-Helmholtz : terdapat 3 jenis sel kerucut (pd

manusia) yang masing-masing mengandung fotopigmen berlainan dan paling peka terhadap satu warna primer.

• Genetika : gen untuk rodopsin manusia kromosom 3. gen untuk sel kerucut peka-biru kromosom 7 dan gen untuk sel kerucut peka merah dan hijau kromosom X (lengan q).

Buta warna

Uji untuk mendektesi :• Buku Ishihara• uji pencocokan benang (Yarn-

matching)• Anomaloskop• Farnsworth 100 hue test

Akhiran : • Anomali kelemahan warna• Anopia buta warnaAwalan :• prot - pertama (protos/merah)• Deuter - kedua (deutros/hijau)• Tri - ketiga (tritos/biru)contohnya: Merah protanomali (cacat sebhg)

protanopia (buta /cacat merah)

TRIKRONAT Orang yang memiliki ke-3 sistem/pigmen kerucut. Orang

normal atau mengalami anomaly.DIKRONAT Orang yang hanya memiliki 2 pigmen kerucut . Protanopia

cacat pada warna merah –hijau. Deutranopia kurang pigmen hijau. Tritanopia sukar membedakan merah-kuning.

MONOKROMAT Orang yang hanya memilii 1 jenis kerucut.

Pewarisan buta warna• Heriditer pada 8% pria dan 0,4 % wanita di populasi kaukasus.• 2 % pria dikronat dengan protanopia atau deuteranopia• 6 % pria trikomat anomaly berupa protanomali atau pigmen peka

hijau mengalami pergeseran kepekaan struktur.• Diwarisi sebagai sifat resesif X-linked• Laki-laki lebih mudah / cepat muncul sifat buta warna karena

kromosom X hanya 1 pada tiap sel.• Wanita baru buta warna bila kedua kromosom X-nya

mengandung gen abnormal. Bila hanya 1 abnormal resesif• Anak perempuan dari pria buta warna pembawa gen buta

warna (resesif) dan separuh anak laki-lakinya buta warna

TERIMA KASIH

38