22
LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA PERCOBAAN III SISTEM RESPIRASI OLEH KELOMPOK VI : 1. ADE IRMA SURYANI 2. ELSA MAHARDIKA PUTRY 3. NURUL MAGFIRA 4. OKTAVIANA BAY 5. ZHERLY INDAYANTI KELAS :1A S1-FARMASI ASISTEN : NURJANNAH BACHRI, S.Farm, M.Farm, Apt.

Laporan Praktikum Respirasi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Laporan Praktikum Respirasi

LAPORAN

PRAKTIKUM ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA

PERCOBAAN III

SISTEM RESPIRASI

OLEH

KELOMPOK VI :

1. ADE IRMA SURYANI2. ELSA MAHARDIKA PUTRY3. NURUL MAGFIRA4. OKTAVIANA BAY5. ZHERLY INDAYANTI

KELAS :1A S1-FARMASI

ASISTEN : NURJANNAH BACHRI, S.Farm, M.Farm, Apt.

PROGRAM STUDI S1 FARMASI

STIKES MEGA REZKY MAKASSAR

2016

Page 2: Laporan Praktikum Respirasi

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pernapasan atau respirasi adalah suatu peristiwa tubuh kekurangan O2.

Kemidian oksigen yang ada di luar tubuh, dihirup(inspirasi) melalui organ-

organ pernapasan dan pada keadaan tertentu. Bila tubuh kekurangan

karbondioksida (co2) maka tubuh berusaha mengeluarkannya dari dalam

tubuh dengan cara menghembuskan nafas (ekspirasi) terjadilah

keseimbangan antara oksigen dan karbondioksida dalam tubuh.

Respirasi atau perbapasan melibatkan keseluruhan proses yang

menyebankan pergerakan pasif O2 dan atmosfer kejaringan untuk

menunjang metabolism selserta pergarakan pasif CO2 selanjutnya yang

merupakan produk sisa metabolism dari jaringan ke atmosfer adapun organ

pernapasan terdiri dari hidung, laring, trakea, bronkus dan paru-paru.

Praktikum kali ini akan dikenalkan dan melakukan bagaimana cara

melihat anatomi dan fisiologi sistem respirasi pada mencit (Mus Musculus)

melalui pembedahan.

B. Maksud Percobaan

1. Untuk mengetahui dan mempelajari anatomi dan fisiologi sistem respirasi

2. Untuk mengetahui dan mempelajari fungsi dan bagian-bagian sistem

respirasi pada hewa coba mencit (Mus musculus).

C. Tujuan percobaan

1. Untuk mengetahui anatomi sistem respirasi.

2. Untuk mengetahui organ-organ sistem respirasi.

3. Untuk mengetahui jalan udara pernapasan.

4. Untuk mengetahui mekanisme pertukaran O2 dan CO2.

Page 3: Laporan Praktikum Respirasi

D. Prinsip percobaan

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada mencit sebagai hewan uji

yang dibedah bagian dada sampai bagian perut kemudian diamati alat

respirasi pada mencit yaitu dari faring laring trakea bronkus dan alveolus dan

kemudian diukur dengan membandingkan ukuran respirasi pada manusia.

E. Manfaat Percobaan

Manfaat dari percobaan ini adalah agar mahasiswa dapat mengetahui

perbedaan antara anatomi sistem pencernaan dengan anatomi sistem

respirasi atau pernafasan.

Page 4: Laporan Praktikum Respirasi

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori umum

Pernapasan adalah proses ganda yaitu terjadinya pengeluaran gas didalan

jaringan (pernapasan dalam), yang terjadi didalam paru-paru atau respirasi

eksternal (O2) diisap melalui hidung dan mulut. Pada waktu bernafas oksigen

masuk melalui batang tenggorokan atau trakea dan limfa bronkonia ke

alveoli, dan erat hubungannya dengan daerah didalam kapiler pulmonalis.

(Kal.Irianto, 2004).

Adapun organ-organ respirasi yaitu:

1. Hidung

Ujung hidung ditunjang oleh tulang rawan dan pangkal hidung

ditunjang oleh tulang nasalir.Ddaerah lubang hidung permukaan rongga

hidung diseluputi oleh epitel berlapis pipih dengan rambut dan serangga.

Pada dinding lateral terdapat yang disebut nalalis superior, media dan

enterior debu-debu udara yang diperangkat oleh lender. (Roge Wazon).

2. Faring

Faring merupakan suatu larutan sepanjang 12,5-13 cm yang terletak

diantara kuana sampa sebelah belakang faring, orafaring dan laring

faring. (Sioane, 1995).

3. Laring

Laring atau kotak suara merupakan suatu saluran yang terdiri dari

Sembilan tulang-tulang rawan, laring diseluputi oleh membrane mukosa

yang terdiri dari epitel berlapis pipih tidak berkeriting, suara yang

terbentuk di laring akan bereanisasi dengan suara yang berada di sinus-

sinus hidung mulut faring sehingga terbentuk pita suara manusia. (Roge

Waton).

Page 5: Laporan Praktikum Respirasi

4. Trakea

Trakea(batang tenggorokan) tersusun dai cincin tulang rawan yang

terletak di depan kerongkongan dan berbentuk pipa bagian dalam trakea

cincin dilapisi selaput lender yang terdiri dari sel-sel barsila yang berfungsi

menahan debu atau kotoran dalam udara agar tidak masuk kedalam

paru-paru. (Syaifuddin 2009).

5. Bronkus

Struktur mikraskopis bronkus mirip dengan trakea, bronkus masuk ke

paru-paru, bronkus primer kanan bercabang menjadi 3 bronkus lobaris

(sekunder). Sedangkan bronkus primer kiri menjadi 2 bronkus lobaris

sesuai dengan jumlah lobus paru-paru kanan 3 dan paru-parukiri 2 lobus.

(Laurella, 2010).

6. Bronkiolus

Bronkiolus kemudian bercabang lagi sebanyak 20-25 kali percabangan

membentuk bronkus.Pada ujung bronkiolus inilsh tersusun alveolus yang

terbentuk seperti buah anggur. (Rage Watzon).

7. Alveoli dan duktus alveoli

Alveolus adalah gelembung halus kecil dinding alveolus mengandung

kapiler darah. Oksigen yang terdapat pada alveolus terdivusi menembus

dinding alveolus lalu menembus dinding kapiler darah yang mengelilingi

alveolus setelah itu masuk kedalam pembuluh darah dan diikat oleh

hemoglobin yang terdapat didalam sel darah merah sehinga membentuk

oksihemoklobin (HbO3). Akhirnya oksigen diedarkan oleh darah

keseluruh tubuh.Setelah sampai kedalam sel-sel tubuh oksigen dilepaskan

sehingga oksihemoglobin kembalimenjadi hemoglobin. (Anonim 2013).

Page 6: Laporan Praktikum Respirasi

Sistem pernapasan ada dua yaitu:

1. Pernapasan dada

Pernapasan dada adalah yang melibatkan otot antar tulang rusuk

mekanisme kerjanya yaitu:

a. Fase inspirasi, fase ini berupa kontraknya otot antara tulang rusuk

sehingga rongga dada membesar, akibatnya tekanan rongga dada

menjadi lebih kecil daripada tekanan luar yang kaya O2. (Evely 2009).

b. Fase ekspirasi, fase ini merupakan fase reaksi atau kembalinya otot

antar tulang rusuk ke posisi semula yang diikuti oleh tulang rusuk

sehingga rongga dada menjadi kecil akibatnya tekanan didalam

rongga dada menjadi besar dari pada tekanan luar sehingga udara

dalam rongga dada yang kaya karbondioksida keluar. (Evely 2009).

2. Penapasan perut

Pernapasan perut adalah pernapasan yang melibatkan otot

diafragma, mekanisme kerjanya dibedakan menjadi 2 yaitu:

a. Fase inspirasi, fase ini berupa kontaksinya otot diafragma sehingga

rongga dada menjadi lebih kecil dari pada tekanan luar sehingga

udara luar yang kaya oksigen masuk. (Evely 2009).

b. Fase ekspirasi, fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot

diafragma keposisi semula yang diikat oleh turunnya tulang rusuk

sehingga rongga dada menjadi kecil. Akibatnya tekanan dalam rongga

menjadi lebih besar dari pada dari luar, sehingga udara dalam rongga

dada yang kaya CO2 keluar. (Evelyn 2009)

Frekuensi perenapasan adalah pernapasan menggunakan hidung karna

udara kotor tidak akann masuk kedalam sistem pernapasan berikutnya dan

dapat memperbaiki ritme penaasan. Organ bernafas menggunakan hidung

akan membktikan volumeudara yang kita butuhkan menggnakan sisometer

(Syaifuddin 2009).

Page 7: Laporan Praktikum Respirasi

Secara garis besar volume udara pernapasan dapat dibedakan menjadi 5

yaitu: (Lauralle 2010)

1. Volume tidal, merupakan volume udara pernapasan inspirasi yang

besarnya kurang lebih 500 atau 1.500 ml.

2. Volume cadangan inspirasi, merupakan volume udara yang masuk dapat

dimasukkan secara maksimal setelah bernafas biasa yang besarnya

kurang lebih 1500 atau 1.500 ml

3. Volume dengan ekspirasi merupakan cvolume udara dapat dikeluarkan

secara maksimal setelah mengeluarkan nafas (ekspirasi) biasa yang

besarnya kurang ebih 1500 cc atau 1.500 ml

4. Volume residu, merupakan volume udara yang masih tersisa didalam aru-

paru setelah mengeluarka npas ( ekspirasi) maksimal yang maksimalnya

kurang lebih 100 ml.

5. Kapasitas vital, merupakan volume udara yang dapat dikeluarkan

semaksimal mungkin setelah juga yang besarnya dalam paru-paru setelah

mengeluarkan inspirasi semaksimal mngkin juga yang besarnya kurang

lebih 3500cc atau 3500 ml.

6. Volume total, merupakan volume udara yang dapat ditampung paru-paru

semaksimal mungkin ang besarnya 4500 cc atau 4500 ml

Jadi volume total paru-paru : volume+ kapasitas paru-paru. (Lauralle)

B. Kasifikasi Hewan Coba

Klasifikasi hewan coba mencit ( Mus musculus ) adalah sebagai berikut :

(Evelyn,2009).

Kingdom : Animalia

Filum : Chordate

Kelas : Mamalia

Ordo : Rodentia

Family : Muridae

Page 8: Laporan Praktikum Respirasi

Genus : Mus

Spesies : (Mus musculus)

C. Karakteristik Hewan Coba

Berikut ini karakteristik hewan coba mencit ( Mus musculus) terdiri dari :

(Malole 1989).

Lama hidup : 1-2 biasa sampai 3 tahun

Lama produksi : 9 bulan

Lama bunting : 19-21 hari

Kawin setelah beranak : 1-24 hari

Umur disapih : 21 hari

Umur dewasa : 35 hari

Umue dikawinkan : 8 minggu (jantan dan betina)

Siklus kelamin : poliesterus

Perkawinan esterus : pada waktu sterus

Berat badan : 20-40 gr (jantan) dan 18-35 gr (betina)

Sifat – sifat mencit antara lain :

a. Pendengarannya sangat peka yang memiliki fungsi untuk mendeteksi

predator da deteksi signal.

b. Penglihatan jelek karena sel kanus sedikit.

c. Sistem sosial berkelompok.

d. Tingkah laku

1) Jantan dewasa + jantan dewasa (berkelahi).

2) Betina dewasa + jantan dewasa (damai).

3) Betina dewasa + betina dewasa (damai).

Page 9: Laporan Praktikum Respirasi

D. Patofisiologi Hewan Coba

Patofisiologi adalah segala sesuatu yang berkenaan dengan ilmu tentang

penyakit atau dalam keadaan sakit atau abnormal. Berikut ini beberapa

patofisiologi hewan coba mencit :

1. Cacar Mencit (Ectromelia)

Cacar mencit ini disebabkan oleh virus ortopoks dan gejala pada

mencit yaitu mencit mati segera setelah memperlihatkan gejala sakit

keras dan tidak sehat, kaki dan ekor bengkak dan kulit melepuh.

2. Pseudotuberkulosis

Pseudotuberkulosis disebabkan oleh virus “Corynebacterial

Pseudotuberkulosis” dan gejalanya yaitu lemah dan frekuensi nafas

tinggi, sedangkan diagnosis pada penyakit ini yaitu abses pada ginjal,

jantung dan hati, namun abses tidak selalu ada.

E. Uraian Bahan

1. Eter (Depkes RI . 1997.Hal.66)

Nama resmi : AETHER ANASTHETICHU

Nama lain : Eter anestesi

RM/BM : C4H10O/74,12

Pemerian : Cairan transparan, tidak berwarna khas, rasa manis dan

membakar, mudah menguap, mudah terbakar, campuran

volumenya dengan oksigen udara atau dinitrogenoksida

pada kadar tertentu dapat meledak.

Kelarutan : Larut dalam 10 bagian air, dapat campur dengan etanol

(96%)p, dengan kloroformP, dengan minyak lemak dan

dengan minyak atsiri.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat terlindung dari cahaya,

ditempat sejuk.

Penggunaan : Anesti umum

Page 10: Laporan Praktikum Respirasi

2. Alkohol (FI III, 1979)

Nama resmi : AETHANOLUM

Nama lain : Alkohol, etanol, ethvl alcohol

RM/BM : C2H6O / 46,07

Pemerian : Cairan tidak berwarna, jernih, mudah menguap, dan

mudah bergerak, bau khas, rasa panas, mudah terbakar,

dan memberikan nyala biru yang tidak berasap.

Kelarutan : sangat mudah larut dalam air, dalam kloroform P dan

dalam eter P.

Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat, terhindar dari cahaya,

ditempat sejuk, jauh dari nyala api.

Kegunaan : sebagai zat tambahan juga dapat membunuh kuman.

Page 11: Laporan Praktikum Respirasi

BAB III

PROSEDUR KERJA

A. Alat

1. Gunting

2. Jarum pentul

3. Papan bedah

4. Pinset

5. Pisau bedah

6. Penggaris

7. Toples

B. Bahan

1. Eter

2. Alkohol

3. Kapas

4. Tissue

5. Benang godam

C. Cara kerja

1. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.

2. Dibatasi kapas dengan eter kemudian dimasukkan kedalam toples.

3. Dimasukkan menjit kedalamtoples yang telah berisi kapas yang telah

diberi eter, kemudian ditutup rapat dan dibiarkan beberapa menit hingga

mencit pingsan.

4. Setelah mencit pingsan kemudiaan dikeluarkan diletakkan di atas papan

bedah, lalau ditusuk jarum pentul pada kulit telapak kakinya dan kulit

tangannya.

Page 12: Laporan Praktikum Respirasi

5. Mencit (Mus musculus) dibedah menggunakan pisau bedah dan gunting

dengan cara memegang (mengangkat) kilut mencit menggunakan pinset.

6. Setelah dibedah amati sistem respirasi pada hewan uji mencit dengan

cara mengukurnya dengan mistar yang telah disiapkan.

7. Lalu difoto pengamatan

8. Dicatat dalam hasil pengamatan

Page 13: Laporan Praktikum Respirasi

BAB IV

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

No Organ yang

diamati

Ukuran Fungsi

1 Faring

a. Mencit I

b. Mencit II

c. Mencit III

1 cm

1 cm

0,9 cm

Menghubungkan antara hidung, rongga

mulut ke laring, dan terdapat klep yang

disebut epiglotis.

2 Laring

a. Mencit I

b. Mencit II

c. Mencit III

1 cm

1 cm

0,9 cm

Untuk melindungi saluran pernapasan

dibawahnya dengan cara menutup

secara cepat stimulasi mekank, sehingga

mencegah masuknya benda asing

kedalam saluran nafas.

3 Jantung

a. Mencit I

b. Mencit II

c. Mencit III

0,7 cm

0,7 cm

0,5 cm

Untuk memompa darah keseluruh tubuh

dan menanpungnya kembali setelah

dibersihkan organ paru-paru.

4 Trakea

a. Mencit I

b. Mencit II

c. Mencit III

1,8 cm

1,8 cm

1,7 cm

Menyediakan tempat bagi udara yang

dibawah masuk ke paru-paru.

5 Paru-paru

a. Mencit I

b. Mencit II

c. Mencit III

1,2 cm

1,2 cm

1 cm

Sebagai tempat pertukaran O2 dengan

CO2, kemudian masuk ke darah, dan

karbondioksida dari darah keluar udara.

B. Pembahasan

Page 14: Laporan Praktikum Respirasi

Pernapasan adalah proses ganda, yaitu terjadinya gas didalam jaringan

atau pernapasan dalam yang terjadi pada paru-paru waktu mengeluarkan

nafas. Dengan bernapas setiap kali , sel dalam tubuh menerimah persedian

oksigen pada saat yang sama melepaskan prduk oksigennya yang bersenyawa

dengan karbon dan ksigen dari jaringan memungkinkan setiap sel sendiri

melangsungkan metabolisme.

Pada percobaan ini menggunakan hewan coba mencit (Mus musculus)

memiliki saluran pernapasan yang sama dengan manusia, pernapasan pada

manusia dilakukan melalui alat respirasi yang terdiri dari hidung (nasal),

faring (tenggorokan), laring (pangkal tenggorokan), trakea (batang

tenggorokan), bronkus (cabang batang tenggorokan), bronkeolus, dan

alveoli atau alveolus. Bronkus, bronkeolus, dan alveoli merupakan bagian

dari paru-paru (pulmo).

Dalam percobaan ini, dilakukan pembedahan terhadap mencit, sehingga

kita dapat membandingkan antara organ-organ mencit yang telah diamati

saat pembedahan dengan organ-organ manusia. Pembedahan yang bagus

tidak terdapat darah, oleh karena itu pada saat pembedahan harus sangat

hati-hati agar tidak terjadi pendarahan.

Adapun cara pembedahan mencit yaitu ambil mencit yang sedang

pingsan dari dalam toples lalu letakkan di atas papan bedah dengan posisi

terlentang, kemudian ikat kaki dan tangan mencit dengan benang godam,

tancapkan jarum pentul di masing-masing kaki dan tangan mencit serta

disetiap ujung benang, jepit sedikit kulit leher dengan menggunakan pinset

kemudian gunting horizontal pelan-pelan jangan sampai berdarah. Kuliti

perlahan seperti menguliti sapi, tapi jangan sampai kulit dalamnya juga ikut

terkelupas setelah menguluti kulit pertama, dilanjutkan dengan

menancapkan jarum pentul di setiap sudutnya agar tidak tertutup kembali.

Lalu gunting kulit kedua, setelah itu tancapkan jarum pentul disetiap sudut

seperti yang dilakukan pada kulit pertama. Lanjutkan dengan mengamati

Page 15: Laporan Praktikum Respirasi

bagian atau organ dalam tubuh mencit. diukur faring, laring, trakea, bronkus,

dan paru-paru dan jantung.

Berdasarkan pengamatan didapatkan sebagai berikut: pada mencit

dengan struktur manusia diantaranya paru-paru terletak didalam rongga

dada bagian atas, terdiri dari paru-paru kanan (pulmo dekstra), dan paru-

paru kiri (pulmo sinistra). Tenggorokan berupa pipa terletak sebagian dileher

dan sebagiannya di rongga dada (toraks).

Adapun data yang didapatkan dari hasil pengukuran organ respirasi pada

mencit kali ini yaitu : faring dan laring mencit I dan II memiliki ukuran yang

sama yaitu 1 cm, sedangkan pada mencit ke III 0,9 cm. trakea mencit I dan II

1,8 cm, pada mencit III 1,7cm. Jantung mencit I dan II 0,7 cm dan mencit III

0,5 cm, paru-paru mencit I dan II 1,2 cm sedangkan mencit III 1 cm.

Berdasarkan hasil pengamatan dan pengukuran tersebut diketahui bahwa

mencit I dan mencit II memiliki ukuran tubuh dan ukuran organ yang sama,

sedangkan mencit III lebih kecil.

BAB V

Page 16: Laporan Praktikum Respirasi

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil percobaa yang dilakukan dapat disimpulkan sebagai

berikut:

1. Anatomi sistem respirasi seperti terdii dari: hidung, faring, trakea,

bronkus, dan paru-paru dimana susunan salurannya yatu rongga hidung,

pangkal tenggorakan, cabang tenggorokan dan paru-paru.

2. Jenis pernapasan ada dua yaitu pernapasan internal dan pernapasan

eksternal, pernapasan internal adalah dimana O2 dalam tubuh yang telah

dihirup diatmosfer digunakan dalam sel sebaga hasil zat pembakaran

yang menghasilkan CO2 dan sebagai hasil oksidasi dalam menghasilkan

tenaga berupa ATD. Sedangkan pernapasan eksternal adalah O2 dalam

udara disrap dalam tubuh dan dfusi dalam kapiler-kapiler alveolus.

3. Mekanise penyerapan gas O2 dan CO2 dimana O2 dihirup dari luar tubuh

disamping dan hangatkan serta dilembabkan lalu didorong oleh silia

masuk ke trakea, bronkus dan difusi dalam alveli.

4. Ukuran rata-rata dari sistem respirasi mencit yaitu faring 1,2 cm laring

0,8 cm trakea 2cm, bronkus 0,6 dan paru-paru 1 cm.

B. Saran

Dalam proses pembedahan sebaiknya harus sangat berhati-hati dan

sesuai dengan prosedur kerja untuk menghindari kekeliruan bahkan

kesalahan-kesalahan seperti pendarahan, kerusakan organ, dan jaringan

pada tubuh mencit.