49
ANTARA PATEN DAN STANDARDISASI INDUSTRI Oleh: Ir. Arif Syamsudin, SH., MSi Kasubdit Pemeriksaan Paten, ------------------------------------------------- email: [email protected] HP: 0815 879 1996 Direktorat Paten, Ditjen HKI, Kemenkumham

Paten dan standardisasi industri (ditjen paten)

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Paten dan standardisasi industri (ditjen paten)

ANTARA PATEN DAN STANDARDISASI INDUSTRI

Oleh:

Ir. Arif Syamsudin, SH., MSiKasubdit Pemeriksaan Paten,

-------------------------------------------------email: [email protected] HP: 0815 879 1996Direktorat Paten,Ditjen HKI,Kemenkumham

Page 2: Paten dan standardisasi industri (ditjen paten)

I. PendahuluanKONSEP PERKEMBANGAN HKI MENGIKUTI LINGKUP

KELEMBAGAAN DAN INSTITUSI HKI YANG DAPAT DILAKSANAKAN

Dari sudut kelembagaan dan institusional (tool of IP system),HKI paling tidak mencakup:

DALAM SUATU NEGARA

1. Administrasi/Perlindungan HKI;2 Data dan Informasi HKI;

HKI paling tidak mencakup:

2. Data dan Informasi HKI;3. Kolateral, joint venture, business

angel, security back asset HKI;4 IP Asset Valuation; dan

Secara kelembagaan dan institusional, masyarakat di Indonesia, baru

4. IP Asset Valuation; dan5. Pelelangan HKI/IP Bidding.

Secara kelembagaan dan institusional, masyarakat di Indonesia, barumelaksanakan kepentingan tahap 1 dan 2 (urusan administrasidan perlindungan serta sedikit pemanfaatan data dan informasi HKI). Di China sudah sampai tahap 3, dan negara maju US dan Eropa Barat sudah mencapai tahap 4.Contoh kolateral HKI: – Michael Jackson was reported to have borrowed US$  200m from Sony using the Beatles’ catalogue as collateral

2

Page 3: Paten dan standardisasi industri (ditjen paten)

Sistem Kekayaan Intelektual(I).(I). KEKAYAANKEKAYAAN (II). (II).  KEKAYAAN KEKAYAAN (I). (I).  KEKAYAAN      KEKAYAAN      

INTELEKTUAL INTELEKTUAL PERSONALPERSONAL

( )( )INTELEKTUAL INTELEKTUAL KOMUNALKOMUNAL

1. Paten2. Desain Industri3. Merek

1. Folklore/ekspresi budaya

tradisional3. Merek4. Hak Cipta5. Rahasia Dagang6. Desain Tata Letak Sirkuit 

T d d

2. Pengetahuan tradisional

3. Indikasi asal

4 Indikasi geografisTerpadu, dan7. Varietas Tanaman (diatur

pelaksanaannya pada Kementerian Pertanian)

4. Indikasi geografis 

5. Keanekaragaman hayati

)

Catatan: 1) Indikasi geografis termasuk dalam lingkup kekayaan intelektual komunal  tetapi administrasi perlindungannya dimasukkan dalam kekayaan intelektual personal (diatur di dalam UU Merek)

3

2)    Folklore termasuk dalam lingkup kekayaan intelektual komunal  tetapi diatur sebagai  pengecualian di dalam UU Hak Cipta

Page 4: Paten dan standardisasi industri (ditjen paten)

FAKTA TENTANG Kekayaan Inteletual, termasuk Paten(MENGAPA ada negara/wilayah yang punya apa-apa tapi tidakbisa apa-apa,Sebaliknya ada negara/wilayah yang tidak punya apa-apatetapi bisa apa-apa)

4

Page 5: Paten dan standardisasi industri (ditjen paten)

ILUSTRASI BIDANG HKI PERSONALILUSTRASI BIDANG HKI PERSONALDALAM SATU CONTOH PRODUKDALAM SATU CONTOH PRODUK

MEREK “acer”sebagai simbol dagang barang

DESAIN INDUSTRIDESAIN INDUSTRIDesain yang tampak/ Desain yang tampak/ penampilan luar Pocketpenampilan luar Pocketpenampilan luar Pocket penampilan luar Pocket PCPC

PATEN I iPATEN Invensiteknologi berupa alat/komputer dalam ukuran kecil yang dapat dimasukkan ke dalam saku

DESAIN TATA LETAK SIRKUIT TERPADU Desain tata letak sirkuit t d b d di d l

HAK CIPTAProgram Komputer yang dipakai pada Pocket PC

5

terpadu yang berada di  dalam  produk IC dari Pocket PC

Pocket PC

Page 6: Paten dan standardisasi industri (ditjen paten)

AlasanAlasan UntukUntuk MelindungiMelindungi HKI HKI ((PadaPada MasyarakatMasyarakat EropaEropa))

Untuk mencegah dipalsukan/ditiru 70%PERSEPSI THD MEREK/HC/DI

Kebijakan perusahaan/ kerajinan

Mendahului kompetitornya (perspektif k b t k l i)

23.4%

20.3%

PERSEPSI THD MEREK/HC/DI

perkembangan teknologi)Prestige (harkat) perusahaan dalam investasiUntuk mencegah dikatakan barang palsu/AGAR

0 3%

10.1%

6 % PERSEPSI THD PATENg g p

TIDAK DIANGGAP MENJIPLAK/meniru

Alasan lain

6.5%

5.8%

PERSEPSI THD PATEN

Sumber:

OHIM, Prospective Study about Design Registration Demand at a European Union Level (2002)

Page 7: Paten dan standardisasi industri (ditjen paten)

HKI HKI merupakanmerupakan elemenelemen eksporteksport terpentingterpenting((CONTOH PENDAPATAN AMERIKA SERIKAT NILAI EKSPORT TERTINGGI DARI CONTOH PENDAPATAN AMERIKA SERIKAT NILAI EKSPORT TERTINGGI DARI INDUSTRI BERBASIS HKI DIBANDINGKAN DENGAN NILAI EKSPORT LAINNYA)INDUSTRI BERBASIS HKI DIBANDINGKAN DENGAN NILAI EKSPORT LAINNYA)

77

Page 8: Paten dan standardisasi industri (ditjen paten)

FAKTA SAAT INI?FAKTA SAAT INI?Bila suatu bisnis diberi perlindungan HKI, maka asetkreatifitas/aset HKI‐nya dapat dilaksanakan sendiri ataudilaksanakan orang lain dengan imbalan/royalty.dilaksanakan orang lain dengan imbalan/royalty.

Sebaliknya bila bisnis tidak dikaitkan dengan perlindungan HKI,maka selesai transkasi bisnis selesailah hak‐haknya.

PERLU PARADIGMA BARU

•SUMBER DAYA ALAM (sda) SULIT TERBARUKAN BAHKAN ADA YANG AKAN PUNAH,

•SEDANGKAN SUMBER DAYA MANUSIA BERBASIS KEKAYAAN INTELEKTUAL (SDM KI) MUDAH DIINOVASI BAGI YANG MEMILIKI

SEMANGAT INOVASI (DENGAN DUKUNGAN

8

SEMANGAT INOVASI (DENGAN DUKUNGAN LINGKUNGAN/MASYARAKAT)

Page 9: Paten dan standardisasi industri (ditjen paten)

9

Page 10: Paten dan standardisasi industri (ditjen paten)

II.  ANTARA  PATEN DAN STANDARDISASI  PRODUK INDUSTRI

(I). (I).  PATENPATEN ((II). II).  STANDARDISASI  PRODUK INDUSTRISTANDARDISASI  PRODUK INDUSTRI

1. Property Right, yaitu:M j b P t

1. Applicability, yaitu:M j b t “K it i t d d

( )( ) (( ))

Menjawab Pertanyaan“Ini barang/produk milik Siapa?”

Menjawab pertanyaan “Kriteria standardyg mana yg dapat dilaksanakan?”

2. Patentability (ide pemecahanmasalah di bidang teknologiyg baru, ada langkah inventifdan penerapan dalam

2. Interoperability (dapat dioperasikan pada berbagai produk manufaktur yang berbeda-beda)dan penerapan dalam

industri)

3. - Intangible (metode/proses)

produk manufaktur yang berbeda beda)

3. Mencakup produk manufaktur dan hasil d k it i t d d - Tangible (produk/alat)

4. Ada pada sisi hulu (mencari  hakdan bukan mencari ijin)

proses dengan kriteria standard yg telah ditetapkan.

4. Pada sisi hilir (membuat produk dengan

10

dan bukan mencari ijin)kriteria standard tertentu)

Page 11: Paten dan standardisasi industri (ditjen paten)

Paten( h

Pemecahan masalah t k l i

Dalam hal lisensi

“Demand” karena tersedia suatu paten

(pemecahan masalah di bidang teknologi)

teknologi karena tuntutan kriteria kinerja teknik

dan litigasi harus ada negosiasi

pdan kebutuhan karena standardisasi harus dapat dinegosiasikan kepada pemegangj

tertentu dan bukan untuk standard tertentu

kepada pemegang paten, karena penilaian keduanya berbeda

Pemecahan masalah teknologi

Kontribusi karena “Demand” d i i i

Pelaksanaan paten g

karena kriteria tuntutan standard

dari sisi paten dan kebutuhan standard i d t i

sekaligus memenuhi kriteria standard

industri tertentu

industri berkontribusi bersama

standard industri

Hubungan Pemegang Paten Dan Kriteria Standard Industri11

Page 12: Paten dan standardisasi industri (ditjen paten)

Dari Invensi

Memenuhi patentabilitas diberi hak

Dilaksanakan secara i d t idapat menjadi Paten

Ide/gagasan pemecahan

paten industri

Tid k H dib i d lsuatu masalah di bidang teknologi

Diajukan permohonanPaten

Tidak memenuhi patentabilitas menjadi

bli

Hanya dibatasi dalam jangka waktu perlindungan tertentu dan setelah itu akan

l i/h big

public domain

selesai/habis perlindungan patennya sehingga menjadi public domain

Ada perlindungan

tpaten

Tidak ada li d

Untuk dapat dilaksanakan Tidak dibatasi

perlindungan paten

dilaksanakan secara industri dengan kriteria standard tertentu

dengan masa perlindungan

Skema Pelaksanaan Invensi Menjadi Paten dan Kaitannya Dengan Standarisasi Industri 12

Page 13: Paten dan standardisasi industri (ditjen paten)

Contoh Paten Yang Terkait Dengan PemecahanM l h Di Bid T k l i Y B kMasalah Di Bidang Teknologi Yang BerkenaanDengan Penentuan Suatu Standard Industri

(1) Di California, US, CARB (California Air ResourcesBoard) menetapkan aturan standard gas buanghasil pembakaran bahan bakar minyak (BBM)dengan ambang emisi tertentu. Perusahaan

l f l f l k k dUnion Oil Co of California melakukan riset danmemperoleh paten untuk formula gas‐olineyang menghasilkan sisa emisi gas buang diyang menghasilkan sisa emisi gas buang dibawah ambang yang ditetapkan oleh CARBtersebut.

13

Page 14: Paten dan standardisasi industri (ditjen paten)

(2) Perusahaan Dell company Corp(2) Perusahaan Dell company Corpmengajukan paten di US dan memperolehpaten no 5 036 481 Dalam petenpaten no. 5,036,481. Dalam petentersebut dikemukakan suatu PersonalKomputer yang memiliki kanal I/O kanalKomputer yang memiliki kanal I/O, kanalmemori, dan memiliki ciri khas slotekspansi untuk tujuan ganda sehinggaekspansi untuk tujuan ganda sehinggadapat digunakan baik untukmenempatkan alat memori yang banyakmenempatkan alat memori yang banyakmaupun yang sedikit karena dilengkapidengan fleksibilitas konektornya

14

dengan fleksibilitas konektornya.

Page 15: Paten dan standardisasi industri (ditjen paten)

(3) Contoh lain:a Suatu invensi mengenai konektora. Suatu invensi mengenai konektor

bus komputer yang dapat bekerjapada berbagai papan rangkaianpada berbagai papan rangkaiansehingga dapat digunakan padaberbagai model produk papang p p prangkaian yang dibuat oleh banyakfabrikan.

b. Suatu invensi mengenai adaptoryang dapat secara otomatismenyesuaikan ambang untuk kerjategangan listrik dari 110-240 volt

dil k i d d d15

yang dilengkapi dengan dua dantiga kaki konektor.

Page 16: Paten dan standardisasi industri (ditjen paten)

KELEMAHAN PELAKU INDUSTRI & BISNIS TERMASUK UKM KELEMAHAN PELAKU INDUSTRI & BISNIS TERMASUK UKM SAAT INI DIKAITKAN DENGAN CARA PANDANG HKI KARENA SAAT INI DIKAITKAN DENGAN CARA PANDANG HKI KARENA

KURANGNYA KOLABORASI ANTARA PEMANGKU KEPENTINGANKURANGNYA KOLABORASI ANTARA PEMANGKU KEPENTINGAN

1. HKI masih dipandang sbg PILIHAN MANAJEMEN dan bukan sbg KEBUTUHANMANAJEMEN.sehingga investasi di bidang HKI masih lemah.

2. Banyak manajer UKM dan KADIN menganggap bahwa HKI itu “COST CENTRE” danbukan menganggap HKI sebagai “ASSET CENTRE”.

3. Melakukan bisnis masih secara tradisional, tidak mengkaitkan dengan HKI

4. Perilaku pelaku bisnis:

a. Melakukan bisnis tanpa perlindungan HKI

b. Kesadaran hanya mendaftarkan di negara asal, dan tidak mendaftarkan HKI‐nyapada negara tujuan eksport.

c. Mendaftarkan di negara asal dan memiliki kesadaran mendaftar di negara tujuanekspor akan tetapi tidak tahu cara mendaftarkan HKI.

d MELAKUKAN PENDAFTARAN TETAPI TIDAK DAPAT MELAKSANAKAN PATENNYAd. MELAKUKAN PENDAFTARAN TETAPI TIDAK DAPAT MELAKSANAKAN PATENNYASECARA KOMERSIAL

PERLU PEMBENAHAN DAN CARA PANDANG YANG BENAR

16Sumber: Prof Mc. Donald (Ahli UKM & HKI Australia)

Page 17: Paten dan standardisasi industri (ditjen paten)

CONTOH INVENSICONTOH INVENSI--INVENSIINVENSIUNTUK KINERJA TEKNIK SUATU ALAT UNTUK KINERJA TEKNIK SUATU ALAT

YANG TIDAK TERKAIT LANGSUNGYANG TIDAK TERKAIT LANGSUNGDENGAN STANDARDISASI DENGAN STANDARDISASI INDUSTRIINDUSTRI

17

Page 18: Paten dan standardisasi industri (ditjen paten)

SESUATU YANG TIDAK BARU DIGABUNG DENGAN SESUATU YANG TIDAK BARU AKAN BERNILAI BARU TETAPI UNSUR l k h i if id kBARU AKAN BERNILAI BARU, TETAPI UNSUR langkah inventif tidak banyak progresnya (bisa sebagai paten sederhana)

Page 19: Paten dan standardisasi industri (ditjen paten)
Page 20: Paten dan standardisasi industri (ditjen paten)

1a.  Apakah ini baru (NOVELTY)

Page 21: Paten dan standardisasi industri (ditjen paten)

1b  Apakah ini baru (NOVELTY)

Page 22: Paten dan standardisasi industri (ditjen paten)

1c.  Apakah ini baru (NOVELTY)

Page 23: Paten dan standardisasi industri (ditjen paten)
Page 24: Paten dan standardisasi industri (ditjen paten)

ContohContoh sikatsikat gigigigi pembandingpembanding invensiinvensi untukuntuk ditulisditulisdalamdalam LatarLatar BelakangBelakang InvensiInvensi

24

Page 25: Paten dan standardisasi industri (ditjen paten)

ContohContoh sikatsikat gigigigi sesuaisesuai invensiinvensi yang yang disinggungdisinggung dalamdalam tulisantulisan LatarLatar BelakangBelakang InvensiInvensidandan akanakan diuraikandiuraikan dalamdalam uraianuraian ringkasringkas maupunmaupun dalamdalam uraianuraian lengkaplengkap

25

Page 26: Paten dan standardisasi industri (ditjen paten)

26

Page 27: Paten dan standardisasi industri (ditjen paten)

P d k K lk

PATEN/ DESAIN INDUSTRIPATEN/ DESAIN INDUSTRI

Produk Kulkas

1 1

22

Perspektif Depan Perspektif Belakang

27

Keterangan: (1) Bodi Kulkas, (2) Monitor Isi Kulkas

Page 28: Paten dan standardisasi industri (ditjen paten)

28

Page 29: Paten dan standardisasi industri (ditjen paten)

3d. Contoh perkembangan suatu inovasi (invensi)

2929

Page 30: Paten dan standardisasi industri (ditjen paten)

3b. Contoh inovasi yang dapat dilindungi Paten

3030

Page 31: Paten dan standardisasi industri (ditjen paten)

3c. Contoh inovasi yang dapat dilindungi paten dan/atau desain industri

3131

Page 32: Paten dan standardisasi industri (ditjen paten)

DALAMMELAKUKAN INOVASI BARU,BAIK DENGAN KOMBINASI ATAU DENGANMELAKUKAN PENGGALIAN KREATIFITASPERLU DIPERHATIKAN HAL‐HAL YANGMENYEBABKAN KEGIATAN YANGDIANGGAP MENGEKOR (FREE RIDER)CONTOH CONTOH ILUSTRASI BERIKUTCONTOH‐CONTOH ILUSTRASI BERIKUTINI DAPAT DIHINDARI

32

Page 33: Paten dan standardisasi industri (ditjen paten)

CONTOH KREATIFITAS DI BIDANG PRODUK  YANG PERLU DICERMATI PELAKSANAANNYA

33

Page 34: Paten dan standardisasi industri (ditjen paten)

34

Page 35: Paten dan standardisasi industri (ditjen paten)

35

Page 36: Paten dan standardisasi industri (ditjen paten)

36

Page 37: Paten dan standardisasi industri (ditjen paten)

37

Page 38: Paten dan standardisasi industri (ditjen paten)

CONTOH ILUSTRASI TINGKAHCONTOH ILUSTRASI TINGKAH--LAKU INVENTOR/PENEMU LAKU INVENTOR/PENEMU LAKU INVENTOR/PENEMU LAKU INVENTOR/PENEMU YANG PERLU DILURUSKAN YANG PERLU DILURUSKAN

oleholeh PemohonPemohon dandan//atauatauoleholeh PemohonPemohon dandan//atauatauKonsultanKonsultan HKIHKI

Page 39: Paten dan standardisasi industri (ditjen paten)
Page 40: Paten dan standardisasi industri (ditjen paten)
Page 41: Paten dan standardisasi industri (ditjen paten)
Page 42: Paten dan standardisasi industri (ditjen paten)
Page 43: Paten dan standardisasi industri (ditjen paten)
Page 44: Paten dan standardisasi industri (ditjen paten)
Page 45: Paten dan standardisasi industri (ditjen paten)
Page 46: Paten dan standardisasi industri (ditjen paten)

46

Page 47: Paten dan standardisasi industri (ditjen paten)

SUMBER ACUAN

1. Patterson Mark R, Industry Standards, Intellectual Property,Barkeley Technology Law Journal, Invention

2. WIPO Patent Drafting Manual (IP Asset Management Series2010)2010)

3. Glossary IP Asset Management Series4. Undang‐undang Paten No. 14 Tahun 20015. Introduction to Intellectual Property Rights, NOLO, USA6 P t t It Y lf NOLO USA6. Patent It Yourself, NOLO, USA

Page 48: Paten dan standardisasi industri (ditjen paten)

Contact personContact person

• E-mail: [email protected]

• Phone: 0815 879 1996

• Fax: 021 5544262

Page 49: Paten dan standardisasi industri (ditjen paten)

Terima Kasih