24
Pengembangan tanaman ramah gambut sebagai bagian dari restorasi gambut Hesti Lestari Tata Pusat Penelitian & Pengembangan Hutan DISKUSI TERBATAS Restorasi Gambut Berbasis Teknologi Tepat Guna dan Tanaman Lokal JAKARTA, 25 AGUSTUS 2016

Pengembangan tanaman ramah gambut sebagai bagian dari restorasi

Embed Size (px)

Citation preview

Pengembangan tanaman ramah gambut sebagai bagian dari

restorasi gambutHesti Lestari Tata

Pusat Penelitian & Pengembangan Hutan

DISKUSI TERBATASRestorasi Gambut Berbasis Teknologi Tepat Guna dan Tanaman

LokalJAKARTA, 25 AGUSTUS 2016

Keanekaragaman Hayati Ekosistem Rawa-Gambut

Sumber; KHDTK Tumbang Nusa

Permasalahan-permasalahan

• Total burnt area (per 28-10-2015): 2,6 million ha , which covers 927,132 ha of peatlands (Ditjen PKTL, 2015) .

Restorasi Hidrologi

Rehabilitasi Vegetasi

Revitalisasi Sosial

Pemulihan Ekosistem Gambut

Ekosistem gambut rusak akibat kebakaran harus dilakukan upaya pemulihan, dengan cara restorasi, rehabilitasi, cara lain yang sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi.

•Bekas Terbakar ringan dan sedang•Bekas terbakar telah mengalami suksesi alami•Bekas tebang habis•Terbuka vegetasi jarang•Bekas tebangan selektif

Perpres 1/2016: Target capaian restorasi gambut seluas 2juta Ha, selama 5 tahun

Penataan ruang berdasar karakteristik satuan hidrologis gambut

Tanah Gambut

Tanah Mineral

Sungai

Elevasi muka airdi kanal

Tebal Gambut

KonservasiBudidaya

E1

E2

Tanah Gambut

Budidaya

Sedimen tanah mineral

Sumber: Wibisono et al (2005)

Dasar Pemilihan Jenis

• Terdapat 1467 jenis vegetasi yang tumbuh di ekosistem gambut, hanya 40% yang diketahui memiliki manfaat (Giesen, 2015)

• Prinsip pemilihan jenis:1) Secara teknik dapat diterapkan2) Secara ekonomi menguntungkan3) Secara sosial dapat diterima masyarakat dan

berkeadilan4) Ramah lingkungan (adaptif di lahan basah dan

tidak invasi)

Sumber: Tata & Susmianto (2016)

Manfaat ekonomi beberapa komoditas jenis di lahan gambut

Sumber: Giesen, (2015)

Pengembangan Tanaman Gambut:Apa Yang Sudah Pernah Dilakukan?

• Praktik di Masyarakat: agroforestri, teknik surjan, kolam beje• Program pemerintah: RHL, Plot Penelitian• Lembaga penelitian, lembaga swadaya masyarakat, & donor:

action research, capacity building

Typology of Agroforestry in Peatlands

Riau (Pelalawan) Jambi (Tanjabar) Sumsel (OKI) Kalteng – Pulang Pisau

Typology of peatlands

Deep - very deep Shallow - moderate

Deep – very deep (sufidic ac)

Deep – very deep

Crops Corn, vegetables, ananas

Corns, spices, vegetables, ananas

Vegetables, ananas

Vegetables, ananas

Tree-based • Monoculture: Rubber, oil palm, jabon (mono-culture);• Simple AF: betlenut + oilpalm

• Monoculture: Rubber, oil palm, jabon;• AF: coffee+ betlenut, coco- nut, rubber +jelutung .Oil palm+gaharu, Oilpalm+jelutung, fruit trees

• Monoculture: Rubber, oil palm, jabon, jelutung, • AF: Jelutung+timber trees (ramin)

• Monoculture: Rubber , oil palm• Simple AF: jelutung+rubberJelutung+ fruit trees rambutan, cempedak, paken) • Surjan system

Paddy-rice Alluvial Rawa-Alluvial Rawa lebak – sonor system

Alluvial

Riau (Pelalawan) Jambi (Tanjabar) Sumsel (OKI) Kalteng – Pulang Pisau

Local context Prescribe burning,• Sagu

Prescribe burning, Prescribe burning •Prescribe burning• Elaeocharis dulcis (purun)• Stenochlaena palustris (kelakai)• Beje (kolam ikan)

Research scale

• Species alter-native for fiber (plantation) Gerunggang, Terentang

• Jelutung +horticulture, jelutung+nyatoh

• Timber trees: jelutung, ramin, gemor, bariang, balangeran

• Timber trees: ramin, bala-ngeran, jelutung, gemor,• AF fruit trees.

Pengembangan Jenis Gambut di Kalimantan Tengah

Sistem Paludikultur:Ekosistem Gambut Bekas Terbakar, Tumbang Nusa, Kalteng pada tahun 2013

T0 T4 T80

102030405060708090

100

Shorea balangeran Dyera polyphyllaCalophyllum bifflorum Calophyllum inophyllum

Time

Surv

ival

(%)

Pradjadinata & Tata (2015)

Pertumbuhan Beberapa Jenis Lokal Gambut untuk Rehabilitasi Lahan Gambut terbakar di Tumbang Nusa

Praktik Agroforestri Lahan Gambut di Jambi

Coffee Agroforests

Jelutong Agroforests

Profitability of Agroforestry Systems in Jambi

REALU report 2013

Agroforestri Jelutung + Woody Crops di Tanjabar, Jambi

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22

-100

-90

-80

-70

-60

-50

-40

-30

-20

-10

0

10

20

30

40

50 PrecipitationHR_5HR_200KS_5BO_5KD_5KD_200MS_5MS_200

Wat

er le

vel (

cm)

Prec

ipita

tion

(mm

)

Keterangan:HR = jelutungMS = jelutung + karetKD = jelutung + kopiKS, BO = jelu-tung + sawit

Sumber data primer: pengukuran TMA di Tanjabar, Jambi (Tata, 2014) Sumber data sekunder : curah hujan di stasiun cuaca (BWS – Tanjabar, 2014)

Agroforest in peatlands: combining

productive and protection functions

as part of restoration

Atiek Widayati, Hesti Lestari Tata, Meine van Noordwijk

Kesimpulan

• Jenis-jenis lokal dan jenis adaptif pada lahan gambut dan bernilai ekonomi – ‘the right tree on the right place’

• Memperkenalkan teknik budidaya jenis tersebut – menyiapkan benih dan bibit yang berkualitas

• Melakukan penyuluhan, pembangunan kebun bibit desa dan sosialisasi

• Membangun pasar dengan komoditas “low C print” standar yang bersifat voluntary pada skala nasional.

• Skema insentif/dis-insentif

Terima kasih