23
LIMBAH B3 DISUSUN OLEH MEGA NURRAHMA DEWI 21080112130077 WIEDDYA 21080112130079

Limbah b3

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Limbah b3

LIMBAH B3

DISUSUN OLEH

MEGA NURRAHMA DEWI 21080112130077

WIEDDYA21080112130079

Page 2: Limbah b3

LATAR BELAKANG Limbah B3 adalah sisa suatu usaha atau kegiatan yang

mengandung bahan berbahaya dan atau beracun yang karena sifat atau konsentrasinya atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan atau merusakan lingkungan hidup atau membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta mahluk hidup lain. Kebanyakan dari masyarakat khususnya masyarakat Indonesia tidak mengetahui kandungan-kandungan bahaya yang terdapat pada Limbah B3

(Bahan Beracun dan Berbahaya) yang dapat menimbulkan kerusakan-kerusakan khusunya kerusakan lingkungan. Maka dari itu sampai sekarang banyak limbah B3 yang masih dihasilkan oleh masyarakat karena ketidaktahuanya terhadap limbah berbahaya tersebut.

Page 3: Limbah b3

PENGERTIAN LIMBAH B3 Menurut PP No. 18 tahun 1999, yang dimaksud

dengan limbah B3 adalah sisa suatu usaha dan atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan atau beracun yang karena sifat dan atau konsentrasinya dan atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan atau merusakan lingkungan hidup dan atau membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta mahluk hidup lain.

Page 4: Limbah b3

SUMBER LIMBAH B3 Sumber Limbah B3 adalah setiap orang atau

badan usaha yang menghasilkan Limbah B3 dan menyimpanya untuk sementara waktu di

dalam lokasi atau area kegiatan sebelum Limbah B3 tersebut diserahkan lepada pihak

yang bertanggung jawab untuk dikumpulkan dan diolah. Sumber Limbah B3 berasal dari misalnya rumah sakit, PLTN, Laboratorium Pengujian dan Laboratorium Penelitian.

Page 5: Limbah b3

IDENTIFIKASI LIMBAH B3 (BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN)

Berdasarkan Sumber Berdasarkan Kharakteristik

Page 6: Limbah b3

Berdasarkan Sumber :Primary sludge, yaitu limbah yang berasal dari tangki sedimentasi pada pemisahan awal dan banyak mengandung biomassa senyawa organik yang stabil dan mudah menguap.

1. Chemical sludge, yaitu limbah yang dihasilkan dari proses koagulasi dan flokulasi.

Page 7: Limbah b3

Excess activated sludge, yaitu limbah yang berasal dari proses pengolahan dengan lumpur aktif sehingga banyak mengandung padatan organik berupa lumpur dari hasil proses tersebut. Digested sludge, yaitu limbah yang berasal dari pengolahan biologi dengan digested aerobic maupun anaerobic di mana padatan/lumpur yang dihasilkan cukup stabil dan banyak mengandung padatan organik.

Page 8: Limbah b3

BERDASARKAN KHARAKTERISTIKNYA

1. Limbah mudah meledak adalah limbah yang melalui reaksi kimia dapat menghasilkan gas dengan suhu dan tekanan tinggi yang dengan cepat dapat merusak lingkungan.

2. Limbah mudah terbakar adalah limbah yang bila berdekatan dengan api, percikan api, gesekan atau sumber nyala lain akan mudah menyala atau terbakar dan bila telah menyala akan terus terbakar hebat dalam waktu lama.

3. Limbah reaktif adalah limbah yang menyebabkan kebakaran karena melepaskan atau menerima oksigen atau limbah organik peroksida yang tidak stabil dalam suhu tinggi.

Page 9: Limbah b3

4. Limbah beracun adalah limbah yang mengandung racun yang berbahaya bagi manusia dan lingkungan. Limbah B3 dapat menim bulkan kematian atau sakit bila masuk ke dalam tubuh melalui pernapasan, kulit atau mulut.

5. Limbah yang menyebabkan infeksi adalah limbah laboratorium yang terinfeksi penyakit atau limbah yang mengandung kuman penyakit, seperti bagian tubuh manusia yang diamputasi dan cairan tubuh manusia yang terkena infeksi.

6. Limbah yang bersifat korosif adalah limbah yang menyebabkan iritasi pada kulit atau mengkorosikan baja, yaitu memiliki Ph sama atau kurang dari 2,0 untuk limbah yang bersifat asam dan lebih besar dari 12,5 untuk yang bersifat basa.

Page 10: Limbah b3

PENGOLAHAN LIMBAHA. Metode Limbah B3 1. Chemical conditioning 2. Solidification/Stabilization 3. Incineration

Page 11: Limbah b3

Chemical Conditioning Tujuan utama dari chemical conditioning ialah:

a. menstabilkan senyawa-senyawa organik yang terkandung di dalam lumpur. b. mereduksi volume dengan mengurangi

kandungan air dalam lumpur. c. mendestruksi organisme patogen. d. memanfaatkan hasil samping proses chemical conditioning yang masih memiliki nilai ekonomi seperti

gas methane yang dihasilkan pada proses digestion. e. mengkondisikan agar lumpur yang dilepas ke lingkungan dalam keadaan aman dan dapat

diterima lingkungan.

Page 12: Limbah b3

CHEMICAL CONDITIONING TERDIRI DARI BEBERAPA TAHAPAN SEBAGAI BERIKUT:

a. Concentration thickeningTahapan ini bertujuan untuk mengurangi volume lumpur yang akan diolah dengan cara meningkatkan kandungan padatan. Alat yang umumnya digunakan pada tahapan ini ialah gravity thickener dan solid bowl centrifuge. Tahapan ini pada dasarnya merupakan tahapan awal sebelum limbah dikurangi kadar airnya pada tahapan de-watering selanjutnya.

Page 13: Limbah b3

b. Treatment, stabilization, and conditioning Tahapan kedua ini bertujuan untuk menstabilkan

senyawa organik dan menghancurkan patogen. Proses stabilisasi dapat dilakukan melalui proses pengkondisian secara kimia, fisika, dan biologi. Pengkondisian secara kimia berlangsung dengan adanya proses pembentukan ikatan bahan-bahan kimia dengan partikel koloid. Pengkondisian secara fisika berlangsung dengan jalan memisahkan bahan-bahan kimia dan koloid dengan cara pencucian dan destruksi. Pengkondisian secara biologi berlangsung dengan adanya proses destruksi dengan bantuan enzim dan reaksi oksidasi.

Page 14: Limbah b3

c. De-watering and dryingDe-watering and drying bertujuan untuk menghilangkan atau mengurangi kandungan air dan sekaligus mengurangi volume lumpur. Proses yang terlibat pada tahapan ini umumnya ialah pengeringan dan filtrasi.

d. DisposalDisposal ialah proses pembuangan akhir limbah B3. Beberapa proses yang terjadi sebelum limbah B3 dibuang ialah pyrolysis, wet air oxidation, dan composting. Tempat pembuangan akhir limbah B3 umumnya ialah sanitary landfill, crop land, atau injection well.

Page 15: Limbah b3

SOLIDIFICATION/STABILIZATION

Secara umum stabilisasi dapat didefinisikan sebagai proses pencapuran limbah dengan bahan tambahan (aditif) dengan tujuan menurunkan laju migrasi bahan pencemar dari limbah serta untuk mengurangi toksisitas limbah tersebut. Sedangkan solidifikasi didefinisikan sebagai proses pemadatan suatu bahan berbahaya dengan penambahan aditif. Kedua proses tersebut seringkali terkait sehingga sering dianggap mempunyai arti yang sama.

Page 16: Limbah b3

Proses solidifikasi/stabilisasi berdasarkan mekanismenya dapat dibagi menjadi 6 golongan, yaitu:

a. Macroencapsulation, yaitu proses dimana bahan berbahaya dalam limbah dibungkus dalam matriks struktur yang besar.

b. Microencapsulation, yaitu proses yang mirip macroencapsulation tetapi bahan pencemar terbungkus secara fisik dalam struktur kristal pada tingkat mikroskopik.

c. Precipitation, yaitu proses dimana bahan akan diendapkan

Page 17: Limbah b3

d. Adsorpsi, yaitu proses dimana bahan pencemar diikat secara elektrokimia pada bahan pemadat melalui mekanisme adsorpsi.

e. Absorbsi, yaitu proses solidifikasi bahan pencemar dengan menyerapkannya ke bahan padat.

f. Detoxification, yaitu proses mengubah suatu senyawa beracun menjadi senyawa lain yang tingkat toksisitasnya lebih rendah atau bahkan hilang sama sekali.

Page 18: Limbah b3

INCINERATION Teknologi pembakaran (incineration ) adalah

alternatif yang menarik dalam teknologi pengolahan limbah. Insinerasi mengurangi volume dan massa limbah hingga sekitar 90% (volume) dan 75% (berat). Teknologi ini sebenarnya bukan solusi final dari sistem pengolahan limbah padat karena pada dasarnya hanya memindahkan limbah dari bentuk padat yang kasat mata ke bentuk gas yang tidak kasat mata. Proses insinerasi menghasilkan energi dalam bentuk panas. Namun, insinerasi memiliki beberapa kelebihan di mana sebagian besar dari komponen limbah B3 dapat dihancurkan dan limbah berkurang dengan cepat. Selain itu, insinerasi memerlukan lahan yang relatif kecil.

Page 19: Limbah b3

Aspek penting dalam sistem insinerasi adalah nilai kandungan energi (heating value) limbah. Selain menentukan kemampuan dalam mempertahankan berlangsungnya proses pembakaran, heating value juga menentukan banyaknya energi yang dapat diperoleh dari sistem insinerasi.

Page 20: Limbah b3

Jenis insinerator yang paling umum diterapkan untuk membakar limbah padat B3 :

1. Liquid Injection Incinerator Hanya dapat menerima limbah dalam bentuk cair,

gas , lumpur, cair yang dapat dipompakan melalui nozzle.

2. Rotary Kilin Incinerator Dapat dipakai untuk mengolah limbah dalam bentuk

padat termasuk limbah yang dimasukkan dalam drum, gas, cair, lumpur pekat.

3. Fluid Bed IncineratorMemakai media pasir sebagai penghantar panas. Kelebihanya mempunyai turbulensi yang sangat tinggi, luas daerah transfer panas untuk bercampurnya limbah, oksigen, dan media lebih besar.

Page 21: Limbah b3

SIMPULAN1. Limbah atau sampah B3 rumah tangga adalah

Limbah “ Bahan Beracun dan Berbahaya “ Rumah Tangga yang berada di rumah tangga merupakan hasil aktif kegiatan sehari-hari manusia sehingga dapat membawa dampak yang sangat berbahaya-baik dalam jangka pendek maupun panjang-bagi manusia itu sendiri, hewan, tanaman maupun lingkungan pada umumnya.

2. Sumber Limbah B3 adalah setiap orang ataubadan usaha yang menghasilkan Limbah B3 Dan menyimpanya untuk sementara waktu di dalam lokasi atau area kegiatan sebelum Limbah B3 tersebut diserahkan lepada pihak yang bertanggung

jawab untuk Dikumpulkan dan diolah.

Page 22: Limbah b3

3. Pengidentifikasian Limbah B3 dibagi menjadi berdasarkan suber dan kharakteristiknya.

4. Metode Pengolahan Limbah B3 ada tiga cara yaitu dengan Chemical Conditioning dan Solidification/Stabilization, Incineration

5. Tujuan pengelolaan B3 adalah untuk mencegah dan menanggulangi pencemaran atau kerusakan lingkungan hidup yang diakibatkan oleh limbah B3 serta melakukan pemulihan kualitas lingkungan yang sudah tercemar sehingga sesuai dengan fungsinya kembali.

Page 23: Limbah b3