13
Tugas 1 Teknik Tenaga Listrik I. PENDAHULUAN Transformator dan mesin listrik merupakan perangkat listrik yang sangat penting untuk diketahui dalam pemanfaatan energi listrik. Transformator berfungsi sebagai pengubah tegangan listrik, sedangkan mesin listrik adalah pengkonversi energi mekanik ke energi listrik (generator atau alternator) atau sebaliknya dari energi listrik ke energi mekanik (motor listrik). Sehubungan dengan prinsip induksi listrik, pengetahuan akan transformator menjadi penting dalam mempelajari mesin listrik. Makalah ini akan membahas mpengubahan tegangan 3 vase dan 1 vase yang terjadi pada perusahaan maupun industri pada umumnya. Hampir seluruh perusahaan penyedia tenaga listrik menggunakan sistem listrik 3-phase ini. Sistem ini diperkenalkan dan dipatenkan oleh Nikola Tesla pada tahun 1887 dan 1888. Sistem ini secara umum lebih ekonomis dalam penghantaran daya listrik, dibanding dengan sistem 2-phase atau 1-phase, dengan ukuran penghantar yang sama. Karena sistem 3-phase dapat menghantarkan daya listrik yang lebih besar. Dan juga peralatan listrik yang besar, seperti motor-motor listrik, lebih powerful dengan sistem ini. Sapta adi setya pramuji ( 101 03 1081) [email protected]1

Isi makalah TTL

  • Upload
    obor-2

  • View
    1.070

  • Download
    0

Embed Size (px)

DESCRIPTION

isi makalah TTL

Citation preview

Page 1: Isi makalah TTL

Tugas 1Teknik Tenaga Listrik

I. PENDAHULUAN

Transformator dan mesin listrik merupakan perangkat listrik yang sangat penting

untuk diketahui dalam pemanfaatan energi listrik.  Transformator berfungsi sebagai

pengubah tegangan listrik, sedangkan mesin listrik adalah pengkonversi energi

mekanik ke energi listrik  (generator atau alternator) atau sebaliknya dari energi listrik

ke energi mekanik (motor listrik).  Sehubungan dengan prinsip induksi listrik,

pengetahuan akan transformator menjadi penting dalam mempelajari mesin listrik.

Makalah ini akan membahas mpengubahan tegangan 3 vase dan 1 vase yang

terjadi pada perusahaan maupun industri pada umumnya. Hampir seluruh perusahaan

penyedia tenaga listrik menggunakan sistem listrik 3-phase ini. Sistem ini

diperkenalkan dan dipatenkan oleh Nikola Tesla pada tahun 1887 dan 1888. Sistem

ini secara umum lebih ekonomis dalam penghantaran daya listrik, dibanding dengan

sistem 2-phase atau 1-phase, dengan ukuran penghantar yang sama. Karena sistem 3-

phase dapat menghantarkan daya listrik yang lebih besar. Dan juga peralatan listrik

yang besar, seperti motor-motor listrik, lebih powerful dengan sistem ini.

PLN mengaplikasikan sistem 3-phase dalam keseluruhan sistem kelistrikannya,

mulai dari pembangkitan, transmisi daya hingga sistem distribusi. Oh iya, agar lebih

jelas, sistem kelistrikan PLN secara umum dibagi dalam 3 bagian besar :

1. Sistem Pembangkitan Tenaga Listrik

Terdiri dari pembangkit-pembangkit listrik yang tersebar di berbagai tempat,

dengan jenis-jenisnya antara lain yang cukup banyak adalah PLTA

(menggunakan sumber tenaga air), PLTU (menggunakan sumber batubara),

PLTG (menggunakan sumber dari gas alam) dan PLTGU (menggunakan

kombinasi antara gas alam dan uap). Pembangkit-pembangkit tersebut mengubah

sumber-sumber alam tadi menjadi energi listrik.

Sapta adi setya pramuji ( 101 03 1081)“[email protected]” 1

Page 2: Isi makalah TTL

Tugas 1Teknik Tenaga Listrik

2. Sistem Transmisi Daya

Energi listrik yang dihasilkan dari berbagai pembangkit tadi harus langsung

disalurkan. Karena energi listrik sebesar itu tidak bisa disimpan dalam baterai.

Karena akan butuh baterai kapasitas besar untuk menyimpan energi sebesar itu

dan menjadi sangat tidak ekonomis. Sebagai gambaran, accu 12Vdc dengan

kapasitas 50Ah akan menyimpan energi listrik maksimal kira-kira 600 Watt

untuk pemakaian penuh selama 1 jam. Sedangkan total pemakaian daya listrik

untuk jawa-bali bisa melebihi 15,000 MW (15,000,000,000 Watt). Jadi….Berapa

besar baterai untuk penyimpanannya?

Untuk itulah suplai energi listrik bersifat harus sesuai dengan permintaan saat itu

juga, tidak ada penyimpanan. Karena itu sistem transmisi daya listrik dibangun

untuk menghubungkan pembangkit-pembangkit listrik yang tersebar tadi dan

menyalurkan listriknya langsung saat itu juga ke pelanggan-pelanggan listrik.

Saluran penghantarannya dikenal dengan nama SUTT (Saluran Udara Tegangan

Tinggi), SUTET (Saluran Udara Tegangan Extra Tinggi) dll. Pastinya nggak

asing dech dengan bentuknya yang kaya menara itu ya..

Di Jawa-Bali, sistem transmisi daya listrik ini diatur oleh P3B (Penyaluran dan

Pusat Pengaturan Beban) Jawa-Bali yang berlokasi di daerah Gandul, Cinere,

Bogor.

3. Sistem Distribusi Daya Listrik

Dari sistem transmisi daya tadi, listrik akan sampai ke pelanggan-pelanggannya

(terutama perumahan) dengan terlebih dahulu melalui Gardu Induk dan

kemudian Gardu Distribusi. Gardu Induk mengambil daya listrik dari sistem

transmisi dan menyalurkan ke Gardu-gardu distribusi yang tersebar ke berbagai

daerah perumahan. Dan di dalam gardu distribusi, terdapat trafo distribusi yang

menyalurkan listrik langsung ke rumah-rumah dengan melewati JTR (Jaringan

Tegangan Rendah), yang biasanya ditopang oleh tiang listrik.

Sapta adi setya pramuji ( 101 03 1081)“[email protected]” 2

Page 3: Isi makalah TTL

Tugas 1Teknik Tenaga Listrik

II. ISI

Listrik 3 phase

Listrik 3-phase adalah listrik AC (alternating current) yang menggunakan 3

penghantar yang mempunyai tegangan sama tetapi berbeda dalam sudut phase

sebesar 120 degree. Ada 2 macam hubungan dalam koneksi 3 penghantar

tadi : hubungan bintang (“Y” atau star) dan hubungan delta. Sesuai bentuknya,

yang satu seperti huruf “Y” dan satu lagi seperti simbol “delta”. Tetapi untuk

bahasan ini kita akan lebih banyak membicarakan mengenai hubungan bintang

saja.

Sistem 3-Phase Hubungan Bintang dengan tegangan 380/220V

Gambar diatas adalah contoh sistem 3-phase yang dihubung bintang. Titik

pertemuan dari masing-masing phase disebut dengan titik netral. Titik netral ini

merupakan common dan tidak bertegangan.

Ada 2 macam tegangan listrik yang dikenal dalam sistem 3-phase ini : Tegangan

antar phase (Vpp : voltage phase to phase atau ada juga yang menggunakan

istilah Voltage line to line) dan tegangan phase ke netral (Vpn : Voltage phase to

netral atau Voltage line to netral). Sistem tegangan yang dipakai pada gambar

Sapta adi setya pramuji ( 101 03 1081)“[email protected]” 3

Page 4: Isi makalah TTL

Tugas 1Teknik Tenaga Listrik

diatas adalah yang digunakan PLN pada trafo distribusi JTR (380V/220V),

dengan titik netral ditanahkan.

 Pada istilah umum di Indonesia, sistem 3-phase ini lebih familiar dengan nama

sistem R-S-T. karena memang umumnya menggunakan simbol “R”, “S” , “T”

untuk tiap penghantar phasenya serta simbol “N” untuk penghantar netral.

Kita langsung saja pada sistem yang dipakai PLN. Seperti pada gambar tersebut,

di dalam sistem JTR yang langsung ke perumahan, PLN menggunakan tegangan

antar phase 380V dan tegangan phase ke netral sebesar 220V. Rumusnya seperti

ini :

Vpn = Vpp/√3  –>  220V = 380/√3

Listrik 1 phase

Instalasi listrik rumah akan disambungkan dengan salah satu kabel phase dan

netral, maka pelanggan menerima tegangan listrik 220V. Perhatikan pada

gambar dibawah ini :

Sistem Listrik 3-Phase PLN 380/220V pada Jaringan Distribusi Perumahan

Contoh 3-phase hubungan delta bisa dilihat di sisi primer dari trafo diatas

(sebelah kiri). Sedangkan sisi sekunder (sebelah kiri) terhubung bintang.

Hubungan delta pada umumnya tidak mempunyai netral.

Sapta adi setya pramuji ( 101 03 1081)“[email protected]” 4

Page 5: Isi makalah TTL

Tugas 1Teknik Tenaga Listrik

Pertanyaan diskusi dan jawaban

Mengapa ada tegangan 380 Volt dan 220 Volt?

Tegangan 380V adalah tegangan dari sistem 3 phase. Katakanlah penghantar

phase-nya adalah R-S-T. Maka 380V diukur dari tegangan antar penghantar

phase, yaitu antara R-S, S-T dan R-T. 

Bagaimana dengan tegangan 220V? 

Tegangan ini diukur dari sistem 3 phase dengan penghantar Netral. Katakanlah

penghantarnya adalah R-S-T-N. Maka 220V diukur antara R-N, S-N, T-N.

Karena itu sistem 1 phase yang masuk ke instalasi listrik rumah adalah sebesar

220V, karena diambil dari salah satu penghantar phase dengan netralnya.

Secara rumus perhitungan 220V didapat dari 380V/ √3 (atau 1.732)..

PERHITUNGAN RUGI TEGANGAN PADA KABEL 3 Phase

Kerugian tegangan dalam saluran listrik adalah berbanding lurus terhadap panjang saluran dan beban, namun berbanding terbalik terhadap penampang saluran. Kerugian ini harus tetap berada dalam batas-batas tertentu.

Dalam peraturan instalasi listrik, telah ditentukan bahwa rugi tegangan pada suatu titik dari suatu instalasi, tidak boleh melebihi 2% dari tegangan yang dipakai untuk instalasi penerangan dan 5% dari tegangan yang dipakai untuk instalasi tenaga seperti motor listrik dan lain-lain.

Perhitungan-perhitungan menggunakan notasi berikut :

E    = Tegangan antara 2 saluran    (Volt)

q    = Penampang saluran dalam     (mm2)

N    = Beban                 (watt)

Sapta adi setya pramuji ( 101 03 1081)“[email protected]” 5

Page 6: Isi makalah TTL

Tugas 1Teknik Tenaga Listrik

ev    = Rugi tegangan            (Volt)

p    = Rugi tegangan            (%)

L    = Panjang saluran             (m)

ξ    = Daya hantara Jenis saluran, yaitu

     Tembaga (Cu)    = 56

     Alumunium (Al)    = 32.7

     Besi (Fe)        = 7

Untuk saluran bolak-balik tanpa beban induksi, umpamanya untuk beban penerangan (1 phase), kita gunakan rumus-rumus berikut :

Bila Kerugian dinyatakan dalam prosen (p)

……………(1)     …………..(2)

Bila Kerugian dinyatakan dalam volt (ev)

…………….(3)     ………………(4)

Untuk saluran bolak-balik 3 phase, kita gunakan rumus-rumus berikut :

Bila Kerugian dinyatakan dalam prosen (p)

 ……………………………………………………………(5)

 ……………………………………………………………(6)

Bila Kerugian dinyatakan dalam volt (ev)

 ………………………………………………………………….……(7)

Sapta adi setya pramuji ( 101 03 1081)“[email protected]” 6

Page 7: Isi makalah TTL

Tugas 1Teknik Tenaga Listrik

 ………………………………………………………………….……(8)

Contoh Perhitungan 1

Pada instalasi arus bolak-balik yang panjang 4o m, dipasangkan 12 buah lampu dari 75 Watt (total beban = 12 x 75 = 900 Watt), tegangan 220 Volt. Kerugian yang diperbolehkan = 2%. Hitung penampang kabel instalasi minimum yang dibutuhkan.

Penyelesaian :

Dari Formulasi (1), dapat dihitung :

 (kawat tembaga)

Untuk kabel instalasi dapat digunakan kawat tembaga (Cu) 1,5 mm2, sesuai dengan penampang kawat yang ada.

Contoh Perhitungan 2

Suatu motor 3 phase = cos Ø 0,8

Tegangan 380 Volt dengan arus nominal 15,5 ampere. Panjang Saluran 112 meter. Rugi tegangan tidak boleh melebihi 5 volt pada terminal motor.

Hitung penampang saluran yang dibutuhkan.

Penyelesaian :

Sapta adi setya pramuji ( 101 03 1081)“[email protected]” 7

Page 8: Isi makalah TTL

Tugas 1Teknik Tenaga Listrik

    q = 8,6 mm2

Untuk ini dapat digunakan kabel tembaga (Cu) 10 mm2 (4 x 10 mm2)

Sapta adi setya pramuji ( 101 03 1081)“[email protected]” 8

Page 9: Isi makalah TTL

Tugas 1Teknik Tenaga Listrik

Contoh Perhitungan 3

Saluran 3 phase, dengan tegangan 220 volt (phase to neutral) dan dengan beban lampu 20 buah masing-masing 100 watt (total beban = 2000 watt). Panjang saluran 100 meter dan beban terbagi rata pada 3 phase (R-S-T).

Berapa penampang saluran bila kerugian tegangan yang diizinkan hanya 2% atau 4,4 volt?

Penyelesaian :

Dari Formula (8), dapat dihitung

Sapta adi setya pramuji ( 101 03 1081)“[email protected]” 9

Page 10: Isi makalah TTL

Tugas 1Teknik Tenaga Listrik

III. DAFTAR PUSTAKA

http://www.instalasilistrikrumah.com/sistem-listrik-3-phase/

http://web.ipb.ac.id/

http://mitra-solusindo.com/sistem-listrik-3-phase/

http://kulilampu.wordpress.com/

http://bayupancoro.wordpress.com/

http://alkesritek.blogspot.com/

http://rendemen.wordpress.com/2011/11/29/perhitungan-rugi-tegangan-pada-kabel/

http://soemarno.org/2008/11/27/frequensi-60hz-atau-50hz-apa-pengaruhnya/

Sapta adi setya pramuji ( 101 03 1081)“[email protected]” 10