33
BAB I P E N D A H U L U A N A. Latar Belakang Keberadaan Hukum Islam di kalangan ummat Islam adalah sebagai patokan dan pedoman untuk mengatur kepentingan masyarakat dan menciptakan masyarakat yang islami. Kehidupan yang teratur dan sepantasnya diyakini dapat diterima oleh setiap manusia walaupun menurut manusia ukurannya berbeda-beda. Hukum Islam sebagai Negara yang bukan mendasari berlakunya hukum atas hukum agama tertentu, maka Indonesia mengakomodir semua agama, karena itu hukum Islam mempunyai peran besar dalam menyumbangkan materi hukum atas hukum Indonesia. Begitu juga dalam agama islam, terdapat berbagai banyak hukum dan berbagai kewajiban yang terkandung di dalamnya, yakni Puasa, Zakat, dan Haji. Maka oleh itu kami sebagai pemakalah akan mencoba untuk menjabarkan kewajiban- kewajiban yang ada di dalam agam islam. Zakat dan shaum merupakan salah satu rukun islam yang lima. Perintah berzakat disebut beriringan dengan perintah shalat pada 82 ayat di dalam Al-qur’an. Allah Swt telah menetapkan hukum wajibnya, baik dengan kitabnya maupun dengan sunnah rasulNya. 1

Zakat, Puasa dan Haji

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Zakat, Puasa dan Haji

BAB I

P E N D A H U L U A N

A. Latar Belakang

Keberadaan Hukum Islam di kalangan ummat Islam adalah sebagai patokan dan

pedoman untuk mengatur kepentingan masyarakat dan menciptakan masyarakat yang

islami. Kehidupan yang teratur dan sepantasnya diyakini dapat diterima oleh setiap

manusia walaupun menurut manusia ukurannya berbeda-beda. Hukum Islam sebagai

Negara yang bukan mendasari berlakunya hukum atas hukum agama tertentu, maka

Indonesia mengakomodir semua agama, karena itu hukum Islam mempunyai peran besar

dalam menyumbangkan materi hukum atas hukum Indonesia.

Begitu juga dalam agama islam, terdapat berbagai banyak hukum dan berbagai

kewajiban yang terkandung di dalamnya, yakni Puasa, Zakat, dan Haji. Maka oleh itu

kami sebagai pemakalah akan mencoba untuk menjabarkan kewajiban-kewajiban yang

ada di dalam agam islam. Zakat dan shaum merupakan salah satu rukun islam yang lima.

Perintah berzakat disebut beriringan dengan perintah shalat pada 82 ayat di dalam Al-

qur’an. Allah Swt telah menetapkan hukum wajibnya, baik dengan kitabnya maupun

dengan sunnah rasulNya.

B. Tujuan

Mengetahui apa yang di maksud dengan Pengertian, Puasa, Zakat, Haji. Dan Beberapa

Syarat supaya kita di kemudian hari dapat memahaminya.

1

Page 2: Zakat, Puasa dan Haji

C. Rumusan Masalah

1. Apa itu zakat, puasa dan haji?

2. Apa saja jenis-jenis zakat, puasa dan haji?

3. Bagaimana syarat sah pelaksanaan zakat, puasa dan haji?

4. Bagaimana hukum zakat, puasa dan haji?

5. Apa saja hal yang dapat membatalkan zakat dan puasa?

6. Apa saja rukun zakat, puasa dan haji?

7. Bagaimana faedah pelaksanaan zakat?

8. Apa saja hikmah dari pelaksanaan zakat dan puasa?

9. Bagaimana kegiatan utama dalam melaksanakan ibadah haji?

2

Page 3: Zakat, Puasa dan Haji

BAB II

P E M B A H A S A N

A. Zakat

1. Pengertian Zakat

Zakat adalah jumlah harta tertentu yang wajib dikeluarkan oleh orang yang beragama

Islam dan diberikan kepada golongan yang berhak menerimanya (fakir miskin dan

sebagainya) menurut ketentuan yang telah ditetapkan oleh syarak. Zakat merupakan rukun

ketiga dari Rukun Islam.

2. Macam - Macam Zakat

a. ZAKAT MAAL (HARTA)

Bagi harta yang disandarkan zakatnya pada emas, zakat yang harus dikeluarkan sebanyak

2,5 % dari harta yang wajib dizakati (tidak termasuk zakat binatang ternak dan biji-bijian

yang mempunyai nilai zakatnya tersendiri).

b. ZAKAT UANG SIMPANAN

Banyak urusan bisnis yang menggunakan mata uang sebagai alat pertukarannya, Setiap

negara mempunyai nilai mata uangnya sendiri yang disandarkan kepada nilai tukar emas.

c. ZAKAT EMAS dan PERAK

Sejarah telah membuktikan bahwa emas dan perak merupakan logam berharga. Sangat

besar kegunaannya yang telah dijadikan uang dan nilai/alat tukar bagi segala sesuatu

sejak kurun-kurun waktu yang lalu. Dari sisi ini, syari’at memandang emas dan perak

dengan pandangan tersendiri, dan mengibaratkannya sebagai suatu kekayaan alam yang

hidup. Syari’at mewajibkan zakat keduanya jika berbentuk uang atau leburan logam, dan

juga benbentuk bejana, souvenir, ukiran atau perhiasan bagi pria. Firman Allah :Dan

oarang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan

Allah, maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang

pedih.

3

Page 4: Zakat, Puasa dan Haji

Pada hari dipanaskan emas perak itu dalam neraka Jahannam, lalu dibakar dengannya

dahi mereka, lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada mereka: “Inilah

harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah sekarang

(akibat dari) apa yang kamu simpan itu”. Sabda Rasulullah yang maksudnya sebagai

berikut : Setiap pemilik emas dan perak yang tidak menunaikan haknya, maka pada hari

kiamat dijadikan kepingan lalu dibakar dalam api neraka.

d. ZAKAT PENDAPATAN/PROFESI

Barang kali bentuk penghasilan yang paling menonjol pada zaman sekarang ini adalah

apa yang diperoleh dari pekerjaan dan profesinya. Zakat pendapatan atau profesi telah

dilaksanakan sebagai sesuatu yang paling penting pada zaman MUAWIYAH DAN

UMAR BIN ABDUL AZIZ. Zakat jenis ini dikenal dengan nama Al-Ata’ dan dizaman

modern ini dikenal dengan “Kasbul Amal”. Namun akibat perkemabangan zaman yang

kurang menguntungkan ummat Islam, maka zakat jenis ini kurang mendapat perhatian.

Sekarang sudah selayaknya jika mulai digalakkan kembali, kerena potensinya yang

memang cukup besar.

e. ZAKAT SAHAM dan OBLIGASI

1). Saham adalah hak pemilikan tertentu atas kekayaan suatu perseroan terbatas (PT) atau

atas penunjukan atas saham tertentu. Tiap saham merupakan bagian yang sama atas

kekayaan itu.

2). Obligasi adalah kertas berharga (semacam cek) yang berisi pengakuan bahwa bank,

perusahaan, atau pemerintah berhutang kepada pembawanya sejumlah tertentu dengan

bungan tertentu pula

3). Saham dan Obligasi adalah kertas berharga yang berlaku dalam transaksi-transaksi

perdagangan khusus yang disebut BURSA EFEK.

4). Cara menghitung zakat Saham dan Obligasi adalah 2.5 % atas jumlah terendah dari

semua saham/obligasi yang dimiliki selama setahun, setelah dikurangi atau

dikeluarkan pinjaman untuk membeli saham (jika ada).

f. ZAKAT AN’AM (BINATANG TERNAK)

Binatang Ternak yang wajib dizakati meliputi Unta, sapi, kerbau dan kambing. Binatang

yang dipakai membajak sawah atau menarik gerobak tidak wajib dikenakan zakat.

ditegaskan oleh Nabi Muhammad SAW. “Tidaklah ada zakat bagi sapi yang dipakai

bekerja.” (H.R. Abu Daud dan Daruquthni).

4

Page 5: Zakat, Puasa dan Haji

g. ZAKAT FITRAH

Setiap menjelang Idul Fitri orang Islam diwajibkan membayar zakat fitrah sebanyak 3

liter dari jenis makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Hal ini ditegaskan dalam hadist

dari Ibnu Umar, katanya “Rasulullah saw mewajibkan zakat fthri, berbuka bulan

Ramadhan, sebanyak satu sha’ (3,1 liter) tamar atau gandum atas setiap muslim

merdeka atau hamba, lelaki atau perempuan.“(H.R. Bukhari).

3. Rukun Zakat

Rukun zakat fitrah adalah segala sesuatu yang harus ada dalam pelaksanaan zakat

fitrah. Rukun zakat fitrah adalah sebagai berikut : 

a. Niat untuk menunaikan zakat fitrah dengan ikhlas,semata-mata karena Allah swt.

b. Ada orang yang menunaikan zakat fitrah

c. Ada orang yangmenerima zakat fitrah

d. Ada barang atau makanan pokok yang dizakatkan

4. Waktu Zakat Fitrah

Waktu yang diperbolehkan untuk menunaikan zakat fitrah adalah sebagai berikut : 

a. Pada awal atau pertengahan bulan ramadhan

b. Pada akhir bulan Ramadhan Pagi hari sebelum mengerjakan salat Idulfitri

5. Hukum Zakat

Zakat merupakan salah satu rukun Islam, dan menjadi salah satu unsur pokok bagi

tegaknya syariat Islam. Oleh sebab itu hukum zakat adalah wajib (fardhu) atas setiap muslim

yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu. Zakat termasuk dalam kategori ibadah seperti

salat, haji, dan puasa yang telah diatur secara rinci berdasarkan Alquran dan Sunah. Zakat

juga merupakan sebuah kegiatan sosial kemasyarakatan dan kemanusiaan yang dapat

berkembang sesuai dengan perkembangan umat manusia dimana pun.

5

Page 6: Zakat, Puasa dan Haji

6. Hak Zakat

Ada delapan pihak yang berhak menerima zakat, tertera dalam Surah at-Taubah ayat 60

yakni:

Fakir - Mereka yang hampir tidak memiliki apa-apa sehingga tidak mampu memenuhi

kebutuhan pokok hidup.

Miskin - Mereka yang memiliki harta namun tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan

dasar untuk hidup

Amil - Mereka yang mengumpulkan dan membagikan zakat.

Mu'allaf - Mereka yang baru masuk Islam dan membutuhkan bantuan untuk

menyesuaikan diri dengan keadaan barunya.

Hamba sahaya - Budak yang ingin memerdekakan dirinya

Gharimin - Mereka yang berhutang untuk kebutuhan yang halal dan tidak sanggup

untuk memenuhinya.

Fisabilillah - Mereka yang berjuang di jalan Allah (misal: dakwah, perang dsb)

Ibnus Sabil - Mereka yang kehabisan biaya di perjalanan

Yang tidak berhak menerima

Orang kaya dan orang yang masih memiliki tenaga.

Hamba sahaya yang masih mendapat nafkah atau tanggungan dari tuannya.

Keturunan Rasulullah (ahlul bait).

Orang yang dalam tanggungan dari orang yang berzakat, misalnya anak dan istri.

7. Faedah Zakat

Faedah agama (Diniyyah)

a. Dengan berzakat berarti telah menjalankan salah satu dari Rukun Islam yang

mengantarkan seorang hamba kepada kebahagiaan dan keselamatan dunia dan akhirat.

b. Merupakan sarana bagi hamba untuk taqarrub (mendekatkan diri) kepada Rabb-nya,

akan menambah keimanan karena keberadaannya yang memuat beberapa macam

ketaatan.

c. Pembayar zakat akan mendapatkan pahala besar yang berlipat ganda, sebagaimana

firman Allah, yang artinya: "Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah"

(QS: Al Baqarah: 276). Dalam sebuah hadits yang muttafaq "alaih Nabi Shallallaahu

'alaihi wa Sallam".

d. Zakat merupakan sarana penghapus dosa.

6

Page 7: Zakat, Puasa dan Haji

Faedah akhlak (Khuluqiyah)

a. Menanamkan sifat kemuliaan, rasa toleran dan kelapangan dada kepada pribadi

pembayar zakat.

b. Pembayar zakat biasanya identik dengan sifat rahmah (belas kasih) dan lembut

kepada saudaranya yang tidak punya.

c. Merupakan realita bahwa menyumbangkan sesuatu yang bermanfaat baik berupa

harta maupun raga bagi kaum Muslimin akan melapangkan dada dan meluaskan jiwa.

Sebab sudah pasti ia akan menjadi orang yang dicintai dan dihormati sesuai tingkat

pengorbanannya.

d. Di dalam zakat terdapat penyucian terhadap akhlak.

e. Menjadi Tangan di atas lebih baik dari pada tangan di bawah.

Faedah kesosialan (Ijtimaiyyah)

a. Zakat merupakan sarana untuk membantu dalam memenuhi hajat hidup para fakir

miskin yang merupakan kelompok mayoritas sebagian besar negara di dunia.

b. Memberikan dukungan kekuatan bagi kaum Muslimin dan mengangkat eksistensi

mereka. Ini bisa dilihat dalam kelompok penerima zakat, salah satunya adalah

mujahidin fi sabilillah.

c. Zakat bisa mengurangi kecemburuan sosial, dendam dan rasa dongkol yang ada dalam

dada fakir miskin. Karena masyarakat bawah biasanya jika melihat mereka yang

berkelas ekonomi tinggi menghambur-hamburkan harta untuk sesuatu yang tidak

bermanfaaat bisa tersulut rasa benci dan permusuhan mereka. Jikalau harta yang

demikian melimpah itu dimanfaatkan untuk mengentaskan kemiskinan tentu akan

terjalin keharmonisan dan cinta kasih antara si kaya dan si miskin.

d. Zakat akan memacu pertumbuhan ekonomi pelakunya dan yang jelas berkahnya akan

melimpah.

e. Membayar zakat berarti memperluas peredaran harta benda atau uang, karena ketika

harta dibelanjakan maka perputarannya akan meluas dan lebih banyak pihak yang

mengambil manfaat.

7

Page 8: Zakat, Puasa dan Haji

8. Hikmah Zakat

Hikmah dari zakat antara lain:

1. Mengurangi kesenjangan sosial antara mereka yang berada dengan mereka yang

miskin.

2. Pilar amal jama'i antara mereka yang berada dengan para mujahid dan da'i yang

berjuang dan berda'wah dalam rangka meninggikan kalimat Allah SWT.

3. Membersihkan dan mengikis akhlak yang buruk

4. Alat pembersih harta dan penjagaan dari ketamakan orang jahat.

5. Ungkapan rasa syukur atas nikmat yang Allah SWT berikan

6. Untuk pengembangan potensi ummat

7. Dukungan moral kepada orang yang baru masuk Islam

8. Menambah pendapatan negara untuk proyek-proyek yang berguna bagi ummat.

9. Zakat Dalam Al-Qur’an

a. Al – Baqarah (2) ayat 43

Yang artinya : “Dan dirikanlah shalat, zakat, dan ruku’ lah bersama orang – orang

yang ruku’.”

b. At – Taubah (9) ayat 35

Yang artinya : “Pada hari dipanaskan emas perak itu dalam neraka jahannam, lalu

dibakar dengannya dahi mereka, lambung dan punggung mereka

(lalu dikatakan) kepada mereka: "Inilah harta bendamu yang kamu

simpan untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah sekarang (akibat dari)

apa yang kamu simpan itu."

8

Page 9: Zakat, Puasa dan Haji

c. At – Taubah (9) ayat 103

Yang artinya : “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu

membersihkan dan mensucikan mereka...”

d. Al – An’am (6) ayat 141

Yang artinya : “Dan Dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang

tidak berjunjung, pohon korma, tanam-tanaman yang bermacam-

macam buahnya, zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan

warnanya) dan tidak sama (rasanya). Makanlah dari buahnya (yang

bermacam-macam itu) bila dia berbuah, dan tunaikanlah haknya di

hari memetik hasilnya (dengan disedekahkan kepada fakir miskin);

dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak

menyukai orang yang berlebih-lebihan”

9

Page 10: Zakat, Puasa dan Haji

10. Syarat – Syarat Zakat

a. Islam; Zakat hanya diwajibkan bagi orang Islam saja.

b. Merdeka; Hamba sahaya tidak wajib mengeluarkan zakat kecuali zakat fitrah, sedangkan

tuannya wajib mengeluarkannya. Di masa sekarang persoalan hamba sahaya tidak ada

lagi. Bagaimanapun syarat merdeka tetap harus dicantumkan sebagai salah satu syarat

wajib mengeluarkan zakat karena persoalan hamba sahaya ini merupakan salah satu

syarat yang tetap ada.

c. Milik Sepenuhnya; Harta yang akan dizakati hendaknya milik sepenuhnya seorang yang

beragama Islam dan harus merdeka. Bagi harta yang bekerjasama antara orang Islam

dengan orang bukan Islam, maka hanya harta orang Islam saja yang dikeluarkan

zakatnya.

d. Cukup Haul; cukup haul maksudnya harta tersebut dimiliki genap setahun, selama 354

hari menurut tanggalan hijrah atau 365 hari menurut tanggalan mashehi.

e. cukup Nisab; Nisab adalah nilai minimal sesuatu harta yang wajib dikeluarkan zakatnya.

Kebanyakan standar zakat harta (mal) menggunakan nilai harga emas saat ini, jumlahnya

sebanyak 85 gram. Nilai emas dijadikan ukuran nisab untuk menghitung zakat uang

simpanan, emas, saham, perniagaan, pendapatan dan uang dana pensiun.

10

Page 11: Zakat, Puasa dan Haji

B. Puasa (Shaum)

1. Pengertian Puasa

Puasa ialah menahan diri dari makan dan minum serta melakukan perkara – perkara

yang boleh membatalkan puasa mulai dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari.

Al – Baqarah (2) ayat 183 :

Yang artinya : “Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa

sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu

bertakwa.”

2. Hukum Puasa

Hukum puasa terbagi kepada tiga yaitu :

a. Wajib – Puasa pada bulan Ramadhan.

b. Sunat – Puasa pada hari-hari tertentu.

c. Haram – Puasa pada hari-hari yang dilarang berpuasa

3. Syarat Wajib Puasa

a. Beragama Islam

b. Baligh (telah mencapai umur dewasa)

c. Berakal

d. Berupaya untuk mengerjakannya.

e. Sehat

f. Tidak musafir

11

Page 12: Zakat, Puasa dan Haji

4. Rukun Puasa

Rukun mengerjakan puasa diantaranya yaitu :

- Niat mengerjakan puasa pada tiap-tiap malam di bulan Ramadhan(puasa wajib) atau

hari yang hendak berpuasa (puasa sunat). Waktu berniat adalah mulai daripada

terbenamnya matahari sehingga terbit fajar.

- Meninggalkan sesuatu yang membatalkan puasa mulai terbit fajar sehingga masuk

matahari

5. Sunnat Berpuasa

Bersahur walaupun sedikit makanan atau minuman

Melambatkan bersahur

Meninggalkan perkataan atau perbuatan keji

Segera berbuka setelah masuknya waktu berbuka

Mendahulukan berbuka daripada sembahyang Maghrib

Berbuka dengan buah tamar, jika tidak ada dengan air

Membaca doa berbuka puasa

6. Perkara Makruh Ketika Berpuasa

Selalu berkumur-kumur

Merasa makanan dengan lidah

Berbekam kecuali perlu

Mengulum sesuatu

7. Hal yang Membatalkan Puasa

Memasukkan sesuatu ke dalam rongga badan

Muntah dengan sengaja

Bersetubuh atau mengeluarkan mani dengan sengaja

kedatangan haid atau nifas

Melahirkan anak atau keguguran

Gila walaupun sekejap

Mabuk ataupun pengsan sepanjang hari

12

Page 13: Zakat, Puasa dan Haji

Murtad atau keluar daripada agama Islam

8. Jenis – Jenis Puasa

a. Puasa Wajib

1). Puasa pada bulan Ramadhan atau qadha' kerananya.

2). Puasa Kifarah (denda) bagi orang yang berkata kepada isterinya dengan perkataan:

"Belakang awak seperti belakang emak saya" dan seumpamanya.

3). Puasa Kifarah (denda) bagi orang yang membunuh orang.

4). Puasa Kifarah (denda) bagi orang yang bersetubuh pada siang hari bulan Ramadhan.

5). Puasa ganti Dam Haji Tamattu' bagi orang yang menunaikan fardhu haji.

6). Puasa ganti daripada Dam Haji sahaja.

7). Puasa sebab luput Nusuk (mengerjakan ibadah haji).

8). Puasa ganti daripada mengeluarkan fidyah

9). Puasa Kifarah kerana bersumpah

b. Puasa Sunnat

1). Puasa pada hari Isnin dan Khamis

2). Puasa pada hari yang kesembilan bulan Dzulhijjah bagi orang yang tidak

mengerjakan haji

3). Puasa pada hari 'Asyura' ( hari yang kesepuluh) bulan Muharram.

4). Puasa pada hari 'Tasu'a' (hari yang kesembilan) bulan Muharram.

5). Puasa pada hari-hari: 13, 14 dan 15 pada tiap-tiap bulan Islam melainkan pada 13

Dzulhijjah (dihukumkan haram).

6). Puasa pada 28,29 dan 30 haribulan tiap-tiap bulan Islam.

7). Puasa enam hari pada bulan Syawal(lebih afdhal kiranya dikerjakan dengan berturut-

turut)

8). Puasa hari yang kelima belas pada bulan Sya'aba (Nisfu Sya'ban)

c. Puasa Makruh

1). Puasa orang yang mendapat sakit yang bersangatan.

2). Puasa orang yang dalam perjalanan atau pelayaran.

3). Puasa orang yang sangat tua.

4). Puasa yang asalnya sunat dikerjakan oleh orang yang ada menanggung puasa qadha'.

5). Puasa perempuan yang hamil

6). Puasa pada hari Jumaat.

13

Page 14: Zakat, Puasa dan Haji

7). Puasa pada hari Sabtu yang tidak dihubungkan dengan hari yang lainnya.

8). Puasa pada hari 'Arafah bagi orang yang mengerjakan haji.

9). Puasa sepanjang-panjang tahun (sepanjang masa)

d. Puasa Haram

1). Puasa pada Hari Raya Fitrah (Raya Puasa).

2). Puasa pada Hari Raya Adha (Raya Haji).

3). Puasa pada hari tasyrik (11, 12 dan 13 Dzulhijjah).

4). Hari yang disyaki hari pertama bulan Ramadhan.

5). Hari-hari selepas 15 haribulan Sya'ban, jika bukan puasa qadha' atau nazar atau bukan

hubungan dengan puasa pada hari yang sebelumnya atau bukan hari yang ia telah

biasa mengerjakan puasa.

6). Puasa sunat bagi perempuan tanpa izin suami.

9. Do’a Niat dan Berbuka Puasa

Niat Berpuasa

Yang artinya : “Sengaja aku berpuasa esok hari untuk menunaikan

fardhu puasa pada bulan Ramadhan bagi tahun ini

kerana Allah Taala”

Do’a Berbuka Puasa

Yang artinya : “Ya Allah, untuk-Mu aku berpuasa dan dengan rizki-Mu aku berbuka,

Maha besar Allah yang maha pemurah lagi maha penyayang”

14

Page 15: Zakat, Puasa dan Haji

10. Hikmah Berpuasa

Beberapa hikmah berpuasa yang dapat di pelajari yaitu :

a. Bulan Ramadhan bulan melatih diri untuk disiplin waktu. Dalam tiga puluh hari kita

dilatih disiplin bagai tentara, waktu bangun kita bangun, waktu makan kita makan,

waktu menahan kita sholat, waktu berbuka kita berbuka, waktu sholat tarawih, iktikaf,

baca qur'an kita lakukan sesuai waktunya.

b. Bulan Ramadhan bulan yang menunjukkan pada manusia untuk seimbang dalam

hidup. Di bulan Ramadhan kita bersemangat untuk menambah amal-amal ibadah,

dan amal-amal sunat. Artinya kita menahan diri atas satu pekerjaan yang monoton dan

lalai beribadah kepadaNya. Orang yang lalai atas mengingat Allah, selalu asyik

dengan pekerjaannya, sehingga waktu istirahat siang, sholat, dan makan sering

terabaikan. Atau waktu yang seharusnya dipakai untuk beribadah kepada Allah

dipakai untuk makan siang bersama kekasih. Sholat? tinggal. Di bulan Ramadhan kita

diajarka hidup seimbang, antara pekerjaan, dan Ibadah. Pekerjaan untuk kepentingan

dunia dan Ibadah untuk kepentingan Akhirat.

c. Bulan Ramadhan adalah bulan yang mengajarkan Manusia akan pentingnya arti

persaudaraan, dan silaturahmi. Dalam Islam ada persaudaraan sesama muslim, akan

tampak jelas jika berada dibulan Ramadhan, Orang memberikan tajil perbukaan puasa

gratis. Sholat bersama di masjid, memberi ilmu islam dan banyak ilmu Islam di setiap

ceramah dan diskusi keagamaan yang dilaksanakan di Masjid. Semuanya didapat

gratis tanpa bayaran. Sesama muslim saling bersalaman, bercengkrama saling

menanyakan kabar. Sama-sama sholat tarawih tadarus dengan saling mengajarkan

Qur'an, dan banyak makanan sedekah di Masjid.

d. Bulan Ramadhan mengajarkan agar peduli pada orang lain yang lemah. Allah

menyindir orang yang tidak peduli pada nasib orang lain yang miskin sebagai

pendusta Agama. Juga Allah mengatakan orang yang tidak peduli dengan nasib fakir

miskin dan anak yatim sebagai orang yang tidak mempergunakan potensi

pancaindranya untuk melihat keadaan sekelilingnya.

e. Bulan Ramadhan mengajarkan akan adanya tujuan setiap perbuatan dalam kehidupan.

Tujuan puasa adalah untuk melatih diri kita agar dapat menghindari dosa-dosa di hari

15

Page 16: Zakat, Puasa dan Haji

yang lain di luar bulan Ramadhan. Kalau tujuan tercapai maka puasa berhasil. Tapi

jika tujuannya gagal maka puasa tidak ada arti apa-apa.

f. Bulan Ramadhan mengajarkan pada kita hidup ini harus selalu mempunyai nilai

ibadah. Setiap langkah kaki menuju masjid ibadah, menolong orang ibadah, berbuat

adil pada manusia ibadah, tersenyum pada saudara ibadah, membuang duri di jalan

ibadah, sampai tidurnya orang puasa ibadah, sehingga segala sesuatu dapat dijadikan

ibadah.

g. Bulan Ramadhan melatih diri kita untuk selalu berhati-hati dalam setiap perbuatan,

terutama yang mengandung dosa. Dibulan Ramadhan kita berpuasa. Kita menahan

Lapar dan dahaga. Bukan itu saja. Tetapi juga menahan segala yang dapat

membatalkan puasa, juga segala yang dapat merusak puasa. Terutama hal-hal yang

dapat menimbulkan dosa. Sehingga di dalam bulan Ramadhan kita dapat terbiasa dan

terlatih untuk menghindari dosa-dosa kita agar kita senantiasa bersih dari perbuatan

yang dapat menimbulkan dosa.

h. Bulan Ramadhan melatih kita untuk selalu tabah dalam berbagai halangan dan

rintangan. Dalam Puasa di bulan Ramadhan kita dibiasakan menahan yang tidak baik

dilakukan. Misalnya marah-marah, berburuk sangka, dan dianjurkan sifat Sabar atas

segala perbuatan orang lain kepada kita. Misalkan ada orang yang menggunjingkan

kita, atau mungkin meruncing pada Fitnah, tetapi kita tetap Sabar karena kita dalam

keadaan Puasa. Dengan Sabar hasutan Syeitan untuk memperuncing konflik menjadi

gagal.

i. Bulan Ramadhan mengajarkan pada kita akan arti hidup hemat dan sederhana. Setiap

hari kita membeli kue dan minuman untuk berbuka puasa. Dari sekian banya kue dan

minuman yang kita beli. Hanya minuman segelas teh buatan kita sendiri yang

diminum. Yang lain banyak tertinggal dan sebagian terbuang keesokan harinya. Hal

ini menyadarkan kita, bahwa apa yang kita beli banyak-banyak sebelum berbuka,

hanyalah hawa nafsu saja.

j. Bulan Ramadhan mengajarkan pada kita akan pentingnya rasa syukur kita, atas

nikmat-nikmat yang diberikan pada kita. Rasa syukur kita akan adanya nikmat

makanan yang telah kita punyai terasa ketika kita puasa.

16

Page 17: Zakat, Puasa dan Haji

C. Ibadah Haji

1. Pengertian Ibadah Haji

Ibadah haji adalah ibadah yang wajib dilakukan oleh umat islam yang mampu atau

kuasa untuk melaksanakannya baik secara ekonomi, fisik, psikologis, keamanan, perizinan,

dan lain-lain sebagainya.

Haji adalah adalah rukun (tiang agama) Islam yang kelima setelah syahadat, salat,

zakat dan puasa. Menunaikan ibadah haji adalah bentuk ritual tahunan yang dilaksanakan

kaum muslim sedunia yang mampu (material, fisik, dan keilmuan) dengan berkunjung dan

melaksanakan beberapa kegiatan di beberapa tempat di Arab Saudi pada suatu waktu yang

dikenal sebagai musim haji (bulan Zulhijah). Hal ini berbeda dengan ibadah umrah yang bisa

dilaksanakan sewaktu-waktu.

Kegiatan inti ibadah haji dimulai pada tanggal 8 Zulhijah ketika umat Islam bermalam

di Mina, wukuf (berdiam diri) di Padang Arafah pada tanggal 9 Zulhijah, dan berakhir setelah

melempar jumrah (melempar batu simbolisasi setan) pada tanggal 10 Zulhijah. Masyarakat

Indonesia lazim juga menyebut hari raya Idul Adha sebagai Hari Raya Haji karena bersamaan

dengan perayaan ibadah haji ini.

2. Syarat Sah Ibadah Haji

a. Beragama Islam

b. Dewasa / Baligh (bukan mumayyis)

c. Tidak gila / waras

d. Bukan budak

3. Persyaratan Muslim yang Wajib Ibadah Haji

a. Beragama Islam (bukan orang kafir / murtad)

b. Baligh / dewasa

c. Waras / berakal

d. Merdeka (bukan budak)

e. Mampu melaksanakan ibadah haji

17

Page 18: Zakat, Puasa dan Haji

Syarat mampu dalam melaksanakan ibadah haji yaitu :

a. Sehat jasmani dan rohani tidak dalam keadaan tua renta, sakit berat, lumpuh,

mengalami sakit parah menular, gila, stress berat, dan lain sebagainya.

b. Memiliki uang yang cukup untuk ongkos naik haji pulang pergi serta punya bekal

selama menjalankan ibadah haji

c. Keamanan yang cukup selama perjalanan dan melakukan ibadah haji serta harta dan

keluarga yang ditinggalkan selama berhaji.

4. Rukun Ibadah Haji

a. Niat ihram mengerjakan haji.

Ihram berarti ingat mati. Ihram dalam ibadah haji, identik dengan takbiratul ihram

pada ibadah shalat. Keduanya adalah batas mulai ibadah. Ihram berarti pengharaman.

Maksudnya, orang yang sudah berihram sudah mulai memasuki zona larangan yang

telah ditetapkan selama ihram dalam haji.

b. Wukuf di padang Arafah 9 Dzulhijah

Wukuf adalah berdiam diri di padang Arafah. Secara bahasa, wukuf artinya berhenti.

Berhenti untuk tidak memikirkan duniawi, karena wukuf pada dasarnya adalah

simulasi berkumpulnya manusia di padang mahsyar setelah manusia di bangkitkan

pada hari kiamat, menunggu peradilan.

c. Thawaf mengelilingi Ka’bah

Thawaf adalah berputar mengelilingi ka’bah dengan arah berlawanan jarum jam.

Semua makhluk di jagad raya taat kepada Allah dengan cara demikian. saat anda

melaksanakan thawaf, tekadkan dalam hati anda bahwa anda sedang dan akan terus

melakukan ketaatan kepada Allah. Jika ini dilakukan, insya_allah ritual rukun ibadah

haji ini akan mengantarkan kita menjadi haji mabrur.

d. Sa’i diantara bukit Safa dan Marwah

Sa’i adalah perjuangan. Ritual rukun ibadah haji ini mengingatkan kepada perjuangan

Siti Hajar bolak-balik dari Shafa ke Marwah untuk mencari air buat anaknya, Ismail.

Ini sebauah makna perjuangan yang harus kita teladani dalam hidup. Hidup adalah

18

Page 19: Zakat, Puasa dan Haji

perjuangan. Untuk taat juga perlu perjuangan. Untuk sukses dunia akhirat pasti perlu

perjuangan.

e. Bercukur

Bercukur adalah memangkas kesombongan. Jika ihram haji identik dengan takbiratul

ihram dalam shalat, maka tahallul identik dengan salam ketika shalat. Keduanya

adalah batas untuk mengakhiri ibadah, dengan semangat “damai dan rendah hati”.

Bercukur rambut setelah melontar jamrah aqabah merupakan tahalul (awal). 

Rambut adalah mahkota keindahan. Tanpa rambut, manusia akan kehilangan bagian

keindahannya. Rambut menjadi trend yang terkadang dapat memicu kesombongan

pemiliknya. Tahallul dengan potong rambut adalah simbol memangkas kesombongan,

agar kita menjadi orang yang rendah hati.

f. Tertib

5. Jenis – Jenis Ibadah Haji

Setiap jamaah bebas untuk memilih jenis ibadah haji yang ingin dilaksanakannya.

Rasulullah SAW memberi kebebasan dalam hal itu, sebagaimana terlihat dalam hadis berikut.

Aisyah RA berkata: Kami berangkat beribadah bersama Rasulullah SAW dalam

tahun hajjatul wada. Di antara kami ada yang berihram, untuk haji dan umrah dan

ada pula yang berihram untuk haji. Orang yang berihram untuk umrah ber-tahallul

ketika telah berada di Baitullah. Sedang orang yang berihram untuk haji jika ia

mengumpulkan haji dan umrah. Maka ia tidak melakukan tahallul sampai dengan

selesai dari nahar.

Berikut adalah jenis dan pengertian haji yang dimaksud.

a. Haji ifrad, berarti menyendiri. Pelaksanaan ibadah haji disebut ifrad bila sesorang

bermaksud menyendirikan, baik menyendirikan haji maupun menyendirikan umrah.

Dalam hal ini, yang didahulukan adalah ibadah haji. Artinya, ketika mengenakan

pakaian ihram di miqat-nya, orang tersebut berniat melaksanakan ibadah haji dahulu.

Apabila ibadah haji sudah selesai, maka orang tersebut mengenakan ihram kembali

untuk melaksanakan umrah.

b. Haji tamattu', mempunyai arti bersenang-senang atau bersantai-santai dengan

melakukan umrah terlebih dahulu di bulan-bulah haji, lain bertahallul. Kemudian

19

Page 20: Zakat, Puasa dan Haji

mengenakan pakaian ihram lagi untuk melaksanakan ibadah haji, ditahun yang sama.

Tamattu' dapat juga berarti melaksanakan ibadah di dalam bulan-bulan serta di dalam

tahun yang sama, tanpa terlebih dahulu pulang ke negeri asal.

c. Haji qiran, mengandung arti menggabungkan, menyatukan atau menyekaliguskan.

Yang dimaksud disini adalah menyatukan atau menyekaliguskan berihram untuk

melaksanakan ibadah haji dan umrah. Haji qiran dilakukan dengan tetap berpakaian

ihram sejak miqat makani dan melaksanakan semua rukun dan wajib haji sampai

selesai, meskipun mungkin akan memakan waktu lama. Menurut Abu Hanifah,

melaksanakan haji qiran, berarti melakukan dua thawaf dan dua sa'i.

6. Kegiatan Utama dalam Ibadah Haji

a. Sebelum 8 Zulhijah, umat Islam dari seluruh dunia mulai berbondong untuk

melaksanakan Tawaf Haji di Masjid Al Haram, Makkah.

b. 8 Zulhijah, jamaah haji bermalam di Mina. Pada pagi 8 Zulhijah, semua umat Islam

memakai pakaian Ihram (dua lembar kain tanpa jahitan sebagai pakaian haji),

kemudian berniat haji, dan membaca bacaan Talbiyah. Jamaah kemudian berangkat

menuju Mina, sehingga malam harinya semua jamaah haji harus bermalam di Mina.

c. 9 Zulhijah, pagi harinya semua jamaah haji pergi ke Arafah. Kemudian jamaah

melaksanakan ibadah Wukuf, yaitu berdiam diri dan berdoa di padang luas ini hingga

Maghrib datang. Ketika malam datang, jamaah segera menuju dan bermalam

Muzdalifah.

d. 10 Zulhijah, setelah pagi di Muzdalifah, jamaah segera menuju Mina untuk

melaksanakan ibadah Jumrah Aqabah, yaitu melempar batu sebanyak tujuh kali ke

tugu pertama sebagai simbolisasi mengusir setan. Setelah mencukur rambut atau

sebagian rambut, jamaah bisa Tawaf Haji (menyelesaikan Haji), atau bermalam di

Mina dan melaksanakan jumrah sambungan (Ula dan Wustha).

e. 11 Zulhijah, melempar jumrah sambungan (Ula) di tugu pertama, tugu kedua, dan

tugu ketiga.

f. 12 Zulhijah, melempar jumrah sambungan (Ula) di tugu pertama, tugu kedua, dan

tugu ketiga.

g. Sebelum pulang ke negara masing-masing, jamaah melaksanakan Thawaf Wada'

(thawaf perpisahan)

20

Page 21: Zakat, Puasa dan Haji

7. Larangan Pada Saat Ibadah Haji

a. Rafats

Rafats adalah perbuatan atau perkataan yang mengundang syahwat, baik kepada

istri/suami, apalagi terhadap orang lain. Termasuk di dalamnya memandang

wanita/pria dengan keinginan (nafsu). Waspadalah dan berusahalan untuk selalu

menjaga pandangan. Bila bertemu ‘macan’ (manis-cantik) atau ‘mangga’ (macho-

ngganteng), beristighfarlah… Jangan sampai dinikmati! Pantangan ini terlihat sepele,

tapi jika tidak hati hati maka kemungkinan besar larangan rafats akan dilanggar.

Berapa banyak orang berihram, tapi tetap asyik nonton TV yang menyuguhkan

tayangan artis-artis cantik.

b. Fusuq

Fusuq atau perbuatan fasiq meliputi segela perbuatan maksiat, termasuk di dalamnya

mencaci maki, memberi gelar buruk kepada orang, membicarakan aib orang lain,

gosip, membicarakan kejelekan para pejabat, kupas-habis aib para koruptor, dan

sebagainya. Oleh sebab itu berhati-hatilah karena hal ini banyak dilanggar orang

ketika berhaji, baik secara sadar saat melakukannya maupun tidak.

c. Jidal

Jidal adalah berbantah-bantahan atau bertengkar. Peluang munculnya jidal sangat

mungkin terjadi. Bayangkan, saat berhaji, kita bertemu banyak orang dengan isi

kepala yang berbeda-beda. Perbedaan tersebut bisa berupa daerah yang berbeda, suku

yang berbeda, latar belakang berbeda, tingkat pendidikan berbeda, guru yang berbeda,

bahkan pemahaman yang berbeda. Tentu saja, beragam perbedaan ini berpotensi

memicu perselisihan.

21

Page 22: Zakat, Puasa dan Haji

BAB III

P E N U T U P

A. Kesimpulan

Zakat adalah jumlah harta tertentu yang wajib dikeluarkan oleh orang yang beragama

Islam dan diberikan kepada golongan yang berhak menerimanya (fakir miskin dan

sebagainya) menurut ketentuan yang telah ditetapkan oleh syarak.

Puasa ialah menahan diri dari makan dan minum serta melakukan perkara – perkara

yang boleh membatalkan puasa mulai dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari.

Ibadah haji adalah ibadah yang wajib dilakukan oleh umat islam yang mampu atau

kuasa untuk melaksanakannya baik secara ekonomi, fisik, psikologis, keamanan, perizinan,

dan lain-lain sebagainya.

Zakat, puasa dan haji merupakan tiga dari lima rukun islam. Zakat, puasa dan haji

dilaksanakan umat muslim bagi yang mampu. Jika masih memiliki harta yang bisa untuk

dizakatkan maka wajib dizakatkan, dan jika masih mampu untuk melaksanakan puasa maka

wajib melaksanakan puasa dibulan ramadhan jika tidak mampu maka dapat menggantinya

dengan fidyah. Ibadah haji hanya dilakukan bagi yang sudah mampu dalam hal ekonomi dan

fisiknya.

B. Saran

Sebaiknya kita sebagai umat muslim dapat memahami lebih dalam tentang zakat,

puasa dan haji agar saat melaksanakannya mampu untuk bersungguh – sungguh. Jika diberi

harta lebih oleh Allah hendaknya menzakatkan harta tersebut untuk membantu umat muslim

yang kurang mampu agar harta yang diberikan oleh Allah dapat bermanfaat. Saat

berpuasapun sebaiknya mengurangi kegiatan – kegiatan yang dapat mengurangi pahala puasa

22

Page 23: Zakat, Puasa dan Haji

dan bahkan dapat membatalkan puasa. Apabila kita mampu untuk menunaikan ibadah haji,

maka tunaikanlah karena dengan melaksanakan haji, maka ibadah terasa lengkap dan bisa

menjadi motivasi untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT.

23