Topik – Topik Lanjutan “E-Payment” Kelompok 2 Nama Anggota: Hendrik – 1501149213 Andreas – 1501143840 Dennis Chandra - 1501149831 Widianto – 1501156963 Jason– 1501167134 1
1. 1 Topik Topik Lanjutan E-Payment Kelompok 2 Nama Anggota:
Hendrik 1501149213 Andreas 1501143840 Dennis Chandra - 1501149831
Widianto 1501156963 Jason 1501167134
2. 2 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebuah perusahaan
baik perusahaan kecil maupun menengah yang sedang dalam
perkembangan pada umumnya membutuhkan sistem pembayaran elektronik
sehingga dapat meningkatkan performa, efisiensi dan ketepatan
organisasi dalam menyelesaikan proses pembayaran saat proses bisnis
sedang berjalan. Tetapi dalam proses perubahan dari sistem
pembayaran yang sudah ada ke dalam sistem pembayaran elektronik
sebuah perusahaan harus memperhatikan factor apa saja yang
mendukung sistem pembayaran elektronik tersebut agar berjalan
lebih, terkadang hal ini sangat merepotkan terutama bagi perusahaan
kecil dan menengah karena dibutuhkannya pengetahuan yang lebih
untuk membuat sistem pembayaran elektronik tersebut. 1.2 Ruang
Lingkup Dalam penulisan paper ini, pembahasan akan di batasi pada
analisis tentang penggunaan e-payment yang meliputi: - Dasar dan
konsep dari sistem pembayaran elektronik - Pengunaan dari sistem
pembayaran elektronik - Tipe dari sistem pembayaran elektronik -
Faktor pendukung sistem pembayaran elektronik - 1.3 Tujuan dan
Manfaat 1.3.1 Tujuan Adapun tujuan dari penulisan paper ini adalah
dimaksudkan untuk : - Menjelaskan kegunaan dari sistem pembayaran
elektronik agar perusahaan dapat mengetahui betapa penting nya
peran teknologi dalam meningkatkan performa perusahaan. -
Menjelaskan tentang faktor apa saja yang mendukung sistem
pembayaran elektronik agar sistem pembayaran elektronik tersebut
dapat berjalan dengan sukses. 1.3.2 Manfaat - Memberikan
pengetahuan baru tentang sistem pembayaran elektronik agar dapat
memahami penggunaan nya dalam mengembangkan sebuah bisnis. -
Memberikan penjelasan tentang pengaruh dari ada nya e-payment
terhadap peningkatan performa sebuah perusahaan di dalam dunia
bisnis. - Memberikan penjelasan seberapa penting nya sebuah sistem
pembayaran elektronik dalam kesuskesan dari sebuah bisnis
e-commerce .
3. 3 1.4 Metodologi Penelitian Untuk dapat mendapatkan
informasi dilakukan beberapa metode penelitian sebagai berikut : a)
Studi Kepustakaan Studi kepustakaan adalah segala usaha yang
dilakukan oleh peneliti untuk menghimpun informasi yang relevan
dengan topik atau masalah yang akan atau sedang diteliti. Informasi
itu dapat diperoleh dari buku-buku ilmiah, laporan penelitian,
karangan-karangan ilmiah, tesis dan disertasi, peraturan-peraturan,
ketetapan-ketetapan, buku tahunan, ensiklopedia, dan sumber-sumber
tertulis baik tercetak maupun elektronik lain.
4. 4 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengakusisi Menurut Vacheron,
Pierre dan Arne Trapp (2012) pengakusisi merupakan perusahaan yang
bertindak sebagai mediator antara perusahaan penyedia layanan kartu
dan pedagang. Selain otorisasi pembayaran, pengakusisi juga
menjelaskan proses dan penyelesaian dalam setiap transaksi yang
menggunakan kartu sebagai alat pembayaran. 2.2 Otorisasi Menurut
Vacheron, Pierre dan Arne Trapp (2012) otorisasi merupakan proses
verifikasi kartu dimana otorisasi itu sendiri menerapkan bahwa
keabsahan suatu kartu dikatakan sah apabila rekening yang
bersangkutan masih didanai dengan cukup. 2.3 Kartu Kredit Menurut
Vacheron, Pierre dan Arne Trapp (2012) kartu kredit merupakan kartu
pembayaran yang dikeluarkan oleh perusahaan kartu kredit yang
bersangkutan dengan rekening bank yang nantinya akan didebit sampai
batas waktu tertentu yang telah ditentukan. 2.4 Prosesor Kartu
Kredit Menurut Vacheron, Pierre dan Arne Trapp (2012) prosesor
kartu kredit merupakan perusahaan yang melakukan otorisasi dalam
penyelesaian pembayaran dengan menggunakan kartu kredit. 2.5 Debit
Card Menurut Vacheron, Pierre dan Arne Trapp (2012) debit card
merupakan kartu pembayaran yang dapat digunakan untuk menarik dana
dari rekening bank yang bersangkutan pada saat melakukan transaksi
pembelian. 2.6 Enkripsi Menurut Vacheron, Pierre dan Arne Trapp
(2012) enkripsi merupakan proses pembuatan sandi dalam pengamanan
data dengan menggunakan rumus matematika yang disembunyikan
substansinya. 2.7 E-Cash Menurut Vacheron, Pierre dan Arne Trapp
(2012) e-cash merupakan sebutan lain dari uang elektronik dimana
merupakan uang yang berbentuk digital yang tersimpan dalam
perangkat elektronik yang dapat digunakan dalam melakukan transaksi
.
5. 5 2.8 Pedagang Menurut Vacheron, Pierre dan Arne Trapp
(2012) pedagang merupakan suatu entitas yang memiliki kontrak
dengan bank dalam kegiatan transaksi. 2.9 Kesepakatan Dagang
Menurut Vacheron, Pierre dan Arne Trapp (2012) kesepakatan dagang
merupakan suatu perjanjian tertulis antara pedangang dengan bank
yang mendefinisikan masing masing hak, tugas, dan kewajiban yang
berhubungan dengan kegiatan penggunaan dan penerimaan kartu bank.
2.10 Gerbang Pembayaran Menurut Vacheron, Pierre dan Arne Trapp
(2012) gerbang pembayaran merupakan sebuah layanan berbasis web
yang mentransimisikan dan mengotorisasi transaksi kartu melalui
pihak ketiga dengan menggunakan enkripsi dalam mengamankan
informasi yang bersifat sensitif, seperti nomor kartu kredit. 2.11
Lembaga Pembayaran Menurut Vacheron, Pierre dan Arne Trapp (2012)
lembaga pembayaran merupakan lembaga keuangan non-banking yang
menawarkan jasa perbankan tanpa perlu memegang sebuah lisensi 2.12
Penyedia Layanan Pembayaran Menurut Vacheron, Pierre dan Arne Trapp
(2012) penyedia layanan pembayaran merupakan perusahaan yang
menawarkan jasa untuk penerimaan pembayaran elektronik. 2.13 Kartu
Prabayar Menurut Vacheron, Pierre dan Arne Trapp (2012) kartu
prabayar merupakan kartu yang tidak berafiliasi ke rekening bank
dan nilai disimpan di dalam kartu itu sendiri. 2.14 Shopping Cart
Software Menurut Vacheron, Pierre dan Arne Trapp (2012) Shopping
cart software merupakan perangkat lunak yang digunakan dalam
E-Commerce untuk membantu orang-orang dalam melakukan pembelian
secara online. Perangkaat lunak tersebut biasanya memungkinkan
pelanggan online untuk meletakan barang yang ingin dibeli ke dalam
sebuah keranjang virtual. Software ini juga dapat menghitung total
pesanan termasuk biaya pengiriman, dan biaya pajak apabila
tersedia. 2.15 E Payment Menurut Trihasta dan Fajaryanti (2008) E
Payment adalah Pembayaran yang dilaksanakan secara elektronik dan
menurut Al-Fayoumi (2010) E Payment mensiratkan bahwa vendor
melakukan pemeriksaan terhadap pembayaran yang telah dilakukan oleh
pembeli melalui bank sebelum vendor melayani pembelian sang
pembeli.
6. 6 2.16 Smart Card Menurut Trihasta dan Fajaryanti (2008)
Smart card didefinisikan sebagai kartu sejenis ATM ang disatukan
dengan integrated circuit (IC) yang dapat memproses informasi.
Smart Card juga digunakan untuk menyimpan data pribadi, kesehatan,
dan informasi asuransi. 2.17 Sistem Menurut Satzinger, Robert,
& Stephen (2005) sistem merupakan sekumpulan komponen komponen
yang saling terikat yang mempunyai fungsi yang sama untuk mencapai
suatu tujuan, Sedangkan menurut Binder (2000) sistem adalah
kumpulan dari komponen- komponen yang bisa ditentukan dalam cakupan
fisik apapun. Komponen itu sendiri adalah sistem dari komponen yang
lebih kecil. 2.18 ANALISA JURNAL IDENTITAS JURNAL Judul Jurnal :
"Online Payment Gateways Used to Facilitate E-Commerce Transactions
and Improve Risk Management" Penulis : Paul Benjamin Lowry, Taylor
Michael Wells, Greg Moody, dan Sean Humpherys Penerbit : CAIS
(Communications of the Association for Information Systems) Tahun
Penerbitan : January 2006 Volume / Nomor : 17 / 06 Halaman : 1 s.d.
46 I. PENDAHULUAN Pada saat ini, transaksi online di internet
mengalami kemajuan yang pesat dan sangat signifikan. Oleh karena
itu akan sangat dibutuhkan adanya transaksi yang aman, dan lebih
mementingkan sistem pembayaran online yang kompleks. Pembayaran
online merupakan sebuah subproses dari transaksi komersial yang
terkait dengan transfer uang secara online antara penjual, pembeli,
institusi finansial, dan pihak perantara. E-credit merupakan bentuk
pembayaran online yang paling sering digunakan dan diterima, dan
sekarang ini telah mencapai 90% dari seluruh pilihan transaksi
pembayaran online yang ada. Secara umum jurnal ini lebih membahas
mengenai pilihan e-credit dan keuntungan yang bisa didapatkan oleh
para pebisnis dari metode pembayaran online sekarang ini dan sistem
pembayaran online yang akan datang. II.LATAR BELAKANG PEMBAYARAN
ONLINE E-CREDIT Sistem pembayaran online dapat didefinisikan secara
luas sebagai cara dan proses dalam melakukan pembayaran secara
online. Berbagai pilihan jenis pembayaran online yang tersedia
sebenarnya mencerminkan metode pembayaran yang disediakan dalam
perdagangan non online. Diantaranya adalah e-credit (electronic
credit cards), e-cash (electronic cash), dan e-check (electronic
checks). Perbedaan diantara ketiga jenis pembayaran tadi adalah
sebagai berikut :
7. 7 Beberapa peneliti menganalisis tren masa depan e-commerce
dimana terdapat bidang- bidang yang potensial dalam meningkatkan
penggunaan pembayaran online, yaitu sebagai berikut: Micropayment,
adalah pembayaran elektronik dalam kuantitas kecil, seperti
beberapa sen saja. Mobile commerce, adalah bagian dari e-commerce
yang diprediksi bisa memfasilitasi proses pembayaran melalui mobile
device. Distributed payment system, adalah pemrosesan pembayaran
online yang menggunakan protokol P2P. Beberapa motivasi bagi
pebisnis untuk memfasilitasi pembayaran online bagi pelanggannya
melalui suatu penyedia layanan pembayaran online adalah sebagai
berikut: Meningkatkan efisiensi cash flow. Transaksi yang terjamin.
Biaya operasional yang lebih hemat. Meningkatkan proteksi informasi
yang sensitif. III.TIGA KATEGORI E-CREDIT Penulis membagi tiga
kategori besar dalam E-Credit, diantaranya adalah: A. Conventional
E-Credit Processing Pembeli memesan barang dan mengirimkan
informasi kartu kredit ke aplikasi shopping cart. Aplikasi shopping
cart mengirim informasi kartu kredit ke payment gateway
(processor). Processor memeriksa informasi dan menentukan untuk
meneruskan transaksi atau tidak. Processor meminta bank pembeli
untuk mengotorisasi pembayaran. Bank tempat rekening pembeli
melihat informasi kartu kredit dan memeriksa credit limit milik
pembeli. Processor menotifikasi shopping cart untuk memberikan
verifikasi kepada penjual dan pembeli untuk mengotorisasi
pembelian. Processor mengirimkan permintaan transfer dari bank
pembeli ke bank penjual. Bank pembeli melakukan transfer dana ke
rekening penjual.
8. 8 B. Third Party E-Credit Providers Pembeli melakukan
pemesanan. Website milik penjual membawa pembeli ke halaman milik
third-party provider. Pembeli memberikan informasi kartu kredit
kepada third-party provider. Third-party provider akan melanjutkan
transaksi dengan melakukan transfer ke rekening penjual secara
periodik. C. Person-to-Person E-Credit Pembeli melakukan pemesanan.
Penjual memberikan informasi pembayaran ke sistem PtP. PtP
memberikan notifikasi kepada pembeli mengenai pembayaran. Pembeli
memasuki jaringan PtP untuk mengakses dana pada akun PtP mereka.
Dana di transfer dari akun pembeli ke akun penjual oleh sistem PtP.
IV. PENTINGNYA KEPUTUSAN DALAM MEMILIH METODE E-PAYMENT Penulis
memberikan beberapa panduan untuk pengguna dalam memilih metode e-
payment sebagai berikut : Bagaimana institusi menentukan kredit?
Apakah anggaran untuk instalasi realistik? Bagaimana profil
perusahaan penjualan online? Bagaimana sifat dasar aliran uang
tunai perusahaan? Bagaimana kemampuan untuk mengatur resiko secara
internal? Seberapa penting kemampuan menerima pembayaran dalam
bahasa atau mata uang yang berbeda? Seberapa penting disain website
atau shopping cart? V. KESIMPULAN Seiring dengan digunakannya
teknologi pembayaran online dalam dunia bisnis, kita harus
mengetahui keuntungan dan permasalahan yang dapat ditimbulkan oleh
pembayaran online ini. Dimana permasalahan terbesar dalam
pembayaran online ini adalah mengenai penipuan dan keamanan. Oleh
karena itu, dari mekanisme pembayaran online yang ada sekarang,
perlu dilakukan penelitian lebih mendalam untuk mengatasi
masalah-masalah tersebut Referensi Penulisan:
http://www.slideshare.net/ElaineRochmatin/review-jurnal-ilmiah-pendekatan-
trait-factor
https://asnugroho.wordpress.com/2008/09/24/mereview-paper-2/
9. 9 BAB 3 PEMBAHASAN I. INTRODUCTION Sistem pembayaran
elektronik tetap menjadi factor utama dalam sector e-commerce pada
saat ini dikarenakan bisnis memperluas diri secara global dan
menawarkan perdagangan secara online maka dari itu kebutuhan
kebutuhan untuk alternatif bentuk pembayaran cukup signifikan.
Penggunaan sistem pembayaran online dimulai pada tahun 1960 dan
digunakan terutama di antara lembaga keuangan dan perbankan. Pada
saat itu ATM dan kartu kredit diperkenalkan pertama kali kepada
pelanggan. Sejak saat itu penggunaan pembayaran secara elektronik
meningkat jauh dan mengubah cara pelanggan melakukan sebuah bisnis.
Sistem pembayaran elektronik juga menjadi sebuah katalis dalam
pengolahan formasi bisnis yang baru. Sistem pembayaran eletorik
dimulai dengan Electronic Fund Transfer (ETF). Sebuah metode
transfer dana elektronik di jelaskan sebagai aplikasi keuangan
Electronic Data Interchange (EDI), yang mengirimkan nomor kartu
kredit atau cek elektronik melalui jaringan pribadi terjaga
diantara bank dan korporasi utama. Sejak saat itu, beberapa bentuk
sistem pembayaran elektronik menjadi ada dan dibagi menjadi empat
tipe umum: sistem pembayaran elektronik kartu kredit, sistem cek
elektronik, sistem tunai elektronik dan kartu pintar berbasis
sistem pembayaran elektronik. Sistem pembayaran elektronik kartu
kredit merupakan yang paling popular dan di terima secara global.
Bentuk sistem pembayaran ini memungkinkan kartu kredit untuk
digunakan dalam belanja secara online. Keuntungan terbesar dari
sistem ini adalah kenyamanan dan kemudahan dalam penggunaan nya
kepada pelanggan. Kerugian nya adalah melepaskan informasi dalam
internet dan memungkinkan untuk membeberkan informasi kartu kredit
dalam berbagai website. Sistem pembayaran elektronik memungkinkan
banyak bentuk transaksi keuangan. Contoh dari kategori transaksi
tersebut meliputi Business-to-Business (B2B), Business-to- Consumer
(B2C), Consumer-to-Business (C2C), and Consumer-to-Consumer (C2C).
Transaksi moneter itu dibuat antara kategori ini yang
diklasifikasikan sebenarnya oleh jumlah nominal dolar yang
ditukarkan. Pembayaran kurang dari $10 dipertimbangkan untuk
menjadi pembayaran mikro dan terjadi antara C2C dan B2B. Pembayaran
pelanggan memiliki nilai antara $10 dan $500 dan paling umum ada
dalam transaksi B2C. Terakhir, pembayaran lebih dari $500
dijelaskan sebagai pembayaran bisnis dan terdapat pada transaksi
B2B. Istilah, uang elektronik, adalah terbentuk dari sistem
pembayaran online. Ini dijelaskan sebagai uang dimana pertukaran
nya dilakukan secara elektronik. Sistem pembayaran elektronik
memungkinkan individu untuk menukarkan uang melalui jaringan
computer langsung menuju ke pengguna terakhir. Contoh nya: paypal,
webmoney, dan cashU. Ini adalah bentuk yang paling umum dan
memungkinkan transaksi yang mulus kepada semua pihak
10. 10 .A. Concept and Size of Electronic Payment Sistem
pembayaran yang menggunakan jaringan distribusi elektronik
merupakan praktek yang sering terjadi dalam perbankan dan sektor
bisnis sejak 1960, terutama untuk transfer uang dalam jumlah besar
. Perubahan ini tentu saja telah mempengaruhi definisi E-Payment ,
yang berkembang seiring dengan berkembangnya teknologi. Dalam
bentuk yang paling umum, E- Payment termasuk pembayaran untuk
bisnis, bank atau pelayanan publik dari warga atau bisnis , yang
dijalankan melalui telekomunikasi atau jaringan elektronik dengan
menggunakan teknologi modern. Hal ini jelas bahwa berdasarkan
definisi ini, yang akan menjadi objek dari hasil ini adalah
pembayaran yang dilakukan oleh pembayar sendiri, konsumen atau
bisnis, dan tanpa campur tangan orang lain. Selain itu, pembayaran
dilakukan dari jarak jauh tanpa kehadiran fisik pembayar dan alami
itu tidak termasuk uang tunai . Dengan memberikan definisi tersebut
untuk sistem pembayaran elektronik , peneliti meliputi transfer
informasi mengenai rekening pihak yang terlibat dalam transaksi e
-commerce, serta sarana teknologi saluran distribusi melalui
transaksi yang dijalankan . Ukuran E-Payment : Sistem pembayaran
elektronik dilakukan di kategori e-commerce yang berbeda seperti
Business-to-Business (B2B), Business-to-Consumer (B2C),
Consumer-to- Business (C2B) dan Consumer-to-Consumer (C2C).
Masing-masing memiliki karakteristik khusus yang bergantung pada
value of order. Danial, (2002) mengklasifikasikan sistem E-Payment
sebagai berikut: - Micro Payment (kurang dari $ 10) yang digunakan
terutama dalam C2C dan B2C e-commerce. - Consumer Payment yang
memiliki nilai antara $ 10 dan $ 500. Hal ini digunakan terutama
dalam di B2C. - Business Payment yang memiliki nilai lebih dari $
500. Hal ini digunakan terutama dalam B2B e-commerce. Transaksi B2B
mencapai sekitar 95% dari transaksi e-commerce, sementara yang lain
mencapai sekitar 5% (Turban et al, 2004). P2P, yang berkaitan
dengan transaksi kategori C2C, relatif kecil karena kegunaan yang
ketat. Selanjutnya, Cavarretta dan de Silva (1995),
mengidentifikasi tiga kelas transaksi elektronik yang khas: 1. Tiny
value transactions : di bawah $ 1. 2. Medium value transactions:
antara $ 1 dan $ 1.000 3. Large value transactions : atas $ 1.000.
Sistem yang dapat mendukung transaksi nilai kecil harus trade-off
antara kemudahan transaksi (bagian utama dari biaya dalam transaksi
yang sangat murah) vs keamanan atau ketahanan transaksi. Di sisi
lain dari kisaran jumlah, nilai transaksi besar akan membutuhkan
protokol yang sangat aman yang implementasi yang mahal: on-line dan
/ atau membawa informasi traceability. Akhirnya, hampir semua
sistem dapat melakukan transaksi nilai menengah.
11. 11 B. Conventional vs. Electronic Payment System Untuk
masuk ke kedalaman proses E-Payment, lebih baik untuk memahami
pengolahan sistem pembayaran konvensional atau tradisional. Sebuah
proses pembayaran konvensional dan penyelesaian pembayaran
melibatkan transfer dari pembeli ke penjual (yaitu, cek dan kartu
kredit), penyelesaian pembayaran yang sebenarnya terjadi dalam
jaringan pengolahan keuangan. Sebuah pembayaran tunai membutuhkan
penarikan pembeli membentuk / rekening bank nya, transfer tunai
kepada penjual, dan deposito penjual pembayaran ke / akunnya.
Mekanisme pembayaran non tunai diselesaikan dengan menyesuaikan
yaitu kredit dan mendebet rekening yang sesuai antara bank
berdasarkan informasi pembayaran disampaikan melalui cek atau kartu
kredit. Gambar : Conventional versus Traditional Payment System C.
Process of Electronic Payment System Sistem pembayaran elektronik
telah beroperasi sejak tahun 1960 dan telah berkembang pesat serta
berkembang dalam kompleksitas . Setelah pengembangan sistem
pembayaran konvensional , EFT (Electronic Fund Transfer) muncul
sebagai sistem pembayaran yang baru. EFT adalah sistem pembayaran
elektronik pertama yang tidak tergantung pada perantara pengolah
pusat . Sebuah transfer dana secara elektronik adalah aplikasi
keuangan EDI (Electronic Data Interchange), yang mengirimkan nomor
kartu kredit atau cek elektronik melalui jaringan pribadi yang
dijamin antara bank dan perusahaan besar. Untuk menggunakan EFT
dalam membersihkan pembayaran dan menyelesaikan rekening , layanan
pembayaran online akan perlu menambahkan kemampuan untuk memproses
pesanan , rekening dan penerimaan. Sifat mata uang digital atau
E-Cash mencerminkan bahwa uang kertas sebagai alat pembayaran .
Dengan demikian , sistem pembayaran mata uang digital memiliki
keuntungan yang sama dengan pembayaran mata uang kertas , yaitu
anonimitas dan kenyamanan . Seperti dalam sistem pembayaran
elektronik lainnya (yaitu EFT) di sini juga keamanan selama
transaksi dan penyimpanan merupakan kekhawatiran , meskipun dari
perspektif yang berbeda , untuk
12. 12 sistem mata uang digital pengeluaran yang bersifat ganda
, pemalsuan , dan penyimpanan menjadi isu kritis. Gambar 2
menunjukkan sistem pembayaran berbasis mata uang digital . Gambar :
E-Payment System
13. 13 II. TYPES OF ELECTRONIC PAYMENT SYSTEMS Dengan
kompleksitas yang tumbuh dalam transaksi e-commerce, sistem
pembayaran elektronik yang berbeda telah muncul dalam beberapa
tahun terakhir. Setidaknya puluhan sistem pembayaran elektronik
yang diusulkan atau sudah dalam praktek ditemukan (Murthy, 2002).
Menjelaskan enam jenis sistem pembayaran elektronik: 1. PC-Banking.
2. Credit Cards. 3. Electronic Cheques (i-cheques). 4. Micro
payment. 5. Smart Cards. 6. E-Cash. Kalakota dan Whinston (1996)
mengidentifikasi tiga jenis sistem pembayaran elektronik: 1.
Digital Token based electronic payment systems. 2. Smart Card based
electronic payment systems. 3. Credit based electronic payment
systems. Dennis (2001) mengklasifikasikan sistem pembayaran
elektronik menjadi dua kategori: 1. E-Cash. 2. Electronic
Debit-Credit Card System. Dengan demikian, sistem pembayaran
elektronik secara garis besar dapat dibagi menjadi empat jenis umum
(Anderson, 1998) : 1. Online Credit Card Payment System. 2.
Electronic Cheque System. 3. Electronic Cash System. 4. Smart Card
based Electronic Payment System. Online Credit Card Payment System.
Sistem pembayaran ini telah diterima secara luas oleh konsumen dan
pedagang di seluruh dunia , dan sejauh ini, metode ini paling
populer dalam pembayaran khususnya di pasar ritel ( Laudon dan
Traver , 2002) . Bentuk sistem pembayaran memiliki beberapa
keunggulan , yang tidak pernah tersedia melalui pembayaran secara
tradisional. Beberapa yang paling penting adalah : privasi,
integritas, kompatibilitas , efisiensi transaksi yang baik,
penerimaa , kenyamanan, mobilitas, risiko keuangan yang rendah dan
anonimitas . Ditambahkan ke semua
14. 14 ini , untuk menghindari kompleksitas yang terkait dengan
uang digital atau cek elektronik , konsumen dan vendor juga melihat
pembayaran kartu kredit di internet sebagai salah satu alternatif
yang mungkin telah teruji . Namun , sistem pembayaran ini telah
menimbulkan beberapa masalah. Pembayaran kartu kredit online
berusaha untuk mengatasi beberapa keterbatasan dari pembayaran
kartu kredit online untuk pedagang termasuk kurangnya otentikasi,
penolakan biaya dan penipuan kartu kredit. Hal ini juga bertujuan
untuk menjawab kekhawatiran konsumen tentang cara menggunakan kartu
kredit. Proses Dasar Online Credit Card Payment System sangat
sederhana. Jika konsumen ingin membeli produk atau layanan , mereka
hanya mengirimkan rincian kartu kredit mereka ke penyedia layanan
yang terlibat dan organisasi kartu kredit akan menangani hal ini.
Electronic Cheque System Payment Sistem pembayaran chequing digital
berusaha untuk memperluas fungsionalitas dari rekening chequing
yang ada untuk digunakan sebagai alat pembayaran belanja online.
Electronic Cheque System memiliki banyak keuntungan : 1. Tidak
membutuhkan konsumen untuk mengungkapkan informasi akunnya kepada
orang lain pada saat melakukan lelang. 2. Tidak membutuhkan
konsumen untuk terus mengirim informasi keuangannya melalui web. 3.
Lebih murah dari kartu kredit. 4. Lebih cepat daripada cek
tradisional berbasis kertas. Kerugian : 1. Biaya relatif tinggi. 2.
Penggunaanya terbatas, hanya didunia maya Proses sistem chequing
elektronik dapat digambarkan dengan menggunakan (gambar 4) langkah-
langkah berikut : Seorang pembeli mengisi formulir pemesanan
pembelian, melampirkan electronic cheque, menandatanganinya dengan
private key, melampirkan sertifikat public key, mengenkripsinya
menggunakan private key dan mengirimkannya ke vendor. Vendor
mendeskripsi informasi menggunakan private keynya, mengecek
sertifikat pembeli, tandatangan dan cheque, melampirkan slip
setoran, dan mendukung deposit melampirkan sertifikat public key.
Vendor Bank memeriksa tanda tangan dan sertifikat dan mengirimkan
cek untuk clearance. Ketika cheque dilunasi, jumlah yang
dikreditkan keakun vendor dan kredit advice dikirimkan
kepadanya.
15. 15 Pembeli mendapatkan advice utang konsolidasi secara
berkala. E-cheque memberikan pilihan pembayaran internet yang aman
untuk bisnis dan menawarkan akses mudah untuk perdagangan
elektronik tanpa investasi yang signifikan dalam teknologi baru.
Electronic Cash System Electronic cash (e-cash) adalah sebuah
konsep baru dalam sistem pembayaran online karena menggabungkan
kenyamanan komputerisasi dengan keamanan dan privasi yang
memperbaiki sistem pembayaran cek dengan kertas. E-cash adalah
bentuk elektronik atau digital tempat penyimpanan nilai dan
pertukaran nilai yang memiliki konvertibilitas terbatas ke dalam
bentuk-bentuk nilai dan memerlukan perantara untuk
mengkonversikannya. E-cash menyajikan beberapa karakteristik
seperti nilai moneter , daya simpan dan keamanan. Semua
karakteristik ini membuat sistem pembayaran lebih menarik melalui
Internet . Ditambahkan lagi, sistem pembayaran ini menawarkan
banyak keuntungan seperti otoritas , privasi, penerimaan yang baik
, biaya transaksi yang rendah , kenyamanan dan anonimitas baik .
Namun , sistem pembayaran ini juga memiliki banyak keterbatasan
seperti mobilitas, efisiensi transaksi yang buruk dan risiko
keuangan yang tinggi, karena orang-orang itu sendiri yang
bertanggung jawab untuk kehilangan atau dicuri. Gary dan Perry (
2002) uang tunai elektronik rentan terhadap pemalsuan . Hal ini
dimungkinkan , meskipun semakin sulit untuk membuat dan
menghabiskan e-cash.
16. 16 Struktur e-cash dapat diidentifikasi sebagai string bit
yang mewakili nilai-nilai tertentu seperti nomor referensi dan
tanda tangan digital, yang dapat digunakan untuk tujuan keamanan
untuk mencegah pemalsuan dan penggunaan pidana ( Wright , 2002) .
Namun , struktur yang diusulkan oleh Wright ( 2002 ) membutuhkan
beberapa ekstensi untuk membuat e-cash yang lebih aman . Smart Card
based Electronic Payment System "Kartu Pintar (Smarts Cards)"
dikenal sebagai suatu pembayaran online. Ini merupakan kartu kredit
berukuran kartu plastik dengan chip memori dan disuatu kasus,
dengan prosesor berukuran mikro tertanam didalamnya yang berfungsi
sebagai alat penampung untuk informasi yang lebih besar dari kartu
kredit dengan kemampuan proses transaksi. Gambar : Smart Cards
Kartu ini juga mengandung kunci yang telah dienkripsi yang
dicocokan dengan kunci rahasi yang terdapat pada prosesor pengguna.
Beberapa kartu pintar memiliki ketentuan untuk mengizinkan pengguna
untuk memasukan kode Personal Identification Number (PIN). Kartu
pintar telah digunakan untuk fungsi jarak jauh seperti pembayaran
tol, sebagai kartu telepon prabayar dan sebagai kartu nilai debit.
Dibandingkan dengan sistem kartu elektronik tradisional, kartu
pintar berbasiskan sistem pembayaran elektronik tidak memerlukan
untuk mempertahankan basis data yang berukuran besar secara real
time. Ini juga memiliki keuntungan, seperti keadaan tanpa nama,
pembayaran transfer antara masing-masing pihak, dan biaya file
penanganan transaksi yang rendah. Kartu pintar juga terjaga lebih
baik daripada kartu kredit, karena informasi kartu pintar
dienkripsi. Pada saat sekarang, 2 kartu pintar berbasiskan sistem
pembayaran elektronik (Mondex and Visa Cash) tidak cocok pada kartu
pintar dan spesifikasi pembaca kartu. Tanpa mengetahui sistem kartu
pintar mana yang nantinya akan menjadi pemimpin pasar, bank
diseluruh dunia enggan mengadopsikan sistem, membiarkan sendiri
sistem kartu pintar. Oleh karena itu, membangun standar sistem
kartu pintar, atau membuat sistem yang dapat dioperasikan dengan
satu sama lain merupakan faktor penentu keberhasilan untuk kartu
pintar berbasiskan sistem pembayaran. Kartu Pintar diklasifikasikan
berbasiskan sistem pembayaran elektronik sebagai hubungan
berbasiskan kartu pintar dan dompet elektronik. Dompet Elektronik,
yang dapat menggantikan uang, juga dikenal sebagai kartu debit.
Kartu pintar diklasifikasikan sebagai 4 kategori, yaitu : Memory
Cards : kartu ini dapat digunakan untuk menyimpan password atau
nomor pin. Shared Key Cards : ini dapat menyimpan kunci privasi
seperti kunci umum cryptosystems.
17. 17 Signature Carrying Card : kartu ini mengandung angka
random. Signature Carrying Cards : kartu ini membawa prosesor yang
dapat digunakan untuk angka random yang lebih besar. Angka random
ini kemudian dapat digunakan untuk tugas sebagai angka seri untuk
electronic cash. III. USAGE OF ELECTRONIC PAYMENT SYSTEMS Telah
diamati bahwa negara-negara yang berbeda memilih beberapa bentuk
sistem pembayaran elektronik . Pasar telah didominasi dari awal
oleh perantara keuangan tradisional yang menawarkan layanan
pembayaran elektronik yang konvensional dengan inovasi kecil untuk
beradaptasi ke dalam internet. Pada tahun 2003 , 94.1% dari seluruh
transaksi e- commerce diseluruh dunia dilakukan dengan menggunakan
kartu kredit (Pago , 2003). Bahkan untuk sekarang ini , kartu
kredit adalah bentuk pembayaran online yang paling dominan
diseluruh dunia . Hal ini sangat berlaku pada negara-negara maju
dan berkembang. Fakta ini dapat didukung oleh riset yang dilakukan
oleh Jupiter Media Matrix (2000). Penelitian yang dilakukan
mengungkapkan bahwa pembayaran melalui kartu kredit merupakan
metode yang paling dominan dalam pembayaran online di Amerika
Serikat. Pada tahun 2000, 95% pembayaran dilakukan melalui kartu
kredit dan memiliki total sejumlah 47 miliar dollar. Angka ini
meningkat ke $25 triliun pada tahun 2004(Federal Reserve Payment
Study , 2004) . Namun , menurut survey riset dari Jupiter Media
Matrix , beberapa konsumen lebih memilih cara pembayaran yang lain
seperti e-cash , kartu debit , dan e-chequing. Hanya 50% dari
konsumen diluar Amerika Serikat menggunakan kartu kredit untuk
melakukan pembayaran secara online. (Landon and Traver , 2002).
Menurut Banking on the Internet Report , Australia memiliki
landasan yang kuat untuk perkembangan e-payment , dengan
bersedianya 37.7% dari populasi penduduk bersedia untuk terlibat
dalam pembayaran secara online. Di Eropa , terutama di UK dan
negara-negara maju seperti Canada , New Zealand , dan di beberapa
negara berkembang di Asia seperti China , Thailand , Jepang dan
Singapura , sistem pembayaran online yang berdasarkan smart card
sangat terkenal. Sebagian besar dari negara-negara berkembang
seperti India mengandalkan transfer dana secara elektronik dan
sistem pembayaran elektronik berbasis smartcard. Sebagian kecil
dari penduduk memiliki kartu kredit dan juga penggunaan e-cheque
dalam adat istiadat. Tapi menurut Sumanjeet (2008) pembayaran
melalui kartu kredit merupakan bentuk pembayaran yang paling
terkenal di India . E-Commerce Payment in India
18. 18 Menariknya , fakta diatas didukung oleh studi yang
baru-baru ini dilakukan oleh Nielsen. Menurut survey online secara
global yang dilakukan oleh riset dari pemimpin firma Nielsen ,
survey menemukan bahwa pembayaran dengan kartu kredit adalah tipe
pembayaran paling umum secara online dengan 60% konsumen global
menggunakannya untuk pembelian secara online. Negara miskin masih
bergantung pada pembayaran uang secara tradisional dan sistem cek .
Mereka tidak begitu mengenal sistem pembayaran elektronik karena
infrastruktur yang miskin , kondisi ekonomi yang miskin , rendahnya
edukasi dll. Data dari survey pembayaran nasional dan report dari
CBK (2007) mengungkapkan bahwa di Kenya hanya ada kurang lebih 1000
ATM di sana. Namun , tren mengenai itu meningkat sangat cepat.
Diluar Amerika Serikat , sistem pembayaran elektronik sangat
dipengaruhi oleh struktuk finansial negaranya. (Lawrence,2000).
Namun , pembayaran dengan kartu kredit masi menjadi metode
pembayaran yang paling terkenal di Internet . Pembeli lebih memilih
kartu kredit dibandingkan pembayaran dengan metode lain yang
tersedia. Satu alasan mungkin karena kartu kredit sudah sangat umum
karena mereka merupakan bentuk pembayaran online paling pertama .
E-Commerce masih baru dan menakutkan bagi banyak orang. Ini lebih
mudah untuk pembeli membeli sesuatu secara online dengan
menggunakan metode yang mereka kenal seperti kartu kredit , namun
banyak limitasi dari kartu kredit seperti keamanan , resiko penjual
, biaya tinggi , dan kemampuan membeli . Untuk pihak penjual ,
kartu kredit memiliki kerugian strategis seperti : 1. Kartu kredit
dikenakan biaya tambahan yang mengurangi keuntungan terutama pada
barang murah dan jasa ; 2. Kartu kredit memiliki kemungkinan
penipuan terbesar. Oleh karena itu , pembeli dan penjual mengganti
metode pembayaran mereka ke smartcard atau uang elektronik. Namun
masih diperkirakan bahwa pembeli masih akan menggunakan kartu
kredit dalam pembayaran untuk pembelian yang mahal. IV. CRITICAL
SUCCESS FACTORS OF E-COMMERCE PAYMENT SYSTEM Kesuksesan dari sebuah
bisnis e-commerce , perusahaan besar atau pengecer kecil , sangat
bergantung pada sistem pembayaran elektronik . Maka dari pada itu ,
pengertian penuh daripada faktor sukses kritis dari sistem
pembayaran elektronik sangatlah penting. Ada beberapa faktor yang
harus dipertimbangkan oleh perusahaan yang akan menerapkan sistem
pembayaran e-commerce. Dari perspektif bisnis , sistem pembayaran
yang baru susah sekali diperkenalkan karena ada penghalang untuk
masuk (Lee , 1989; Yin,1994) Tabel diatas menunjukkan beberapa
penghalang dalam sistem pembayaran online.
19. 19 Sistem pembayaran yang baik harus mempertimbangkan
faktor-faktor diatas . Pembayaran yang baru harus bermargin rendah
untuk bersaing , volume tinggi untuk membangun masa kritis dan
membawa keuntungan , menerima perlakuan pers yang menguntungkan ,
mendapat brand yang baik untuk mendapatkan kepercayaan pelanggan ,
mendapatkan penyerapan yang cepat , dan harus bisa dibedakan dari
cek dan kartu kredit jadi konsumen dan penjual memiliki alasan
untuk menggunakan mereka. Studi juga mengungkapkan bahwa
kesederhanaan , kepercayaan , keamanan dan kesamaan dari keuntungan
stakeholder sangatlah penting untuk mengadopsi sistem pembayaran
elektronik. Faktor-faktor yang kritis dalam kesuksesan sistem
pembayaran elektronik memiliki banyak aspek yang didalamnya
termasuk Integrity , Non-Repudiating, Authentication , Autorization
,Confidentiality dan Reliability . 1. Integrity : data transaksi
yang dikirim dan diterima tidak berubah-ubah. 2. Non-Repudiation :
transaksi memiliki kualitas bukti yang tidak dapat disangkal 3.
Authentication : Identitas dan atribut dari sebuah partai yang
terlibat dalam perdagangan ditetapkan dalam beberapa level resiko
yang dapat ditoleransi 4. Authorization : Individu ditetapkan dan
diakui berhak untuk menerima , mengirim , dan melihat transaksi. 5.
Confidentiality : Transaksi dapat dilindungi dari pandangan kecuali
oleh mereka yang memiliki wewenang 6. Reliability : kemungkinan
gagal dalam mengirimkan transaksi diakui rendah. Secara fungsional
, teknologi uang juga diperlukan dalam rangka untuk mencapai
karakteristik operasi seperti ini ; privasi , scalability,kemudahan
dalam penggunaan,dapat dipersonalisasi , seamlessness,
interoperability, dapat menulis dimana saja dan cost effective V.
COMPARISON OF ELECTRONIC PAYMENT SYSTEMS
20. 20
21. 21 Setelah menganalisa dan membandingkan beberapa model
dari sistem pembayaran elektronik , sangat sulit , atau tidak
memungkinkan untuk menentukan model mana yang paling baik. Beberapa
sistem memiliki persamaan , dan hanya berbeda sedikit . Semua
sistem memiliki kemampuan atau potensi untuk menggantikan uang dan
juga teknik spesifikasi yang berbeda-beda menyebabkan sulit untuk
menentukan sistem mana yang akan dipilih sebagai alat pembayaran.
Dari analisa tabel diatas , kita dapat mengambil sebuah kesimpulan
bahwa pembayaran elektronik berbasis smartcard adalah yang terbaik
karena memiliki sejumlah keunggulan dibanding sistem pembayaran
yang lain. Oleh karena itu , agar seluruh sistem smart card
terintegrasi satu dengan yang lainnya , perusahaan smartcard
seluruh dunia harus membuat tampilan standar smartcard dan
organisasi testing atau produk yang berhubungan dengan smartcard
tidak akan berkembang sepenuhnya.
22. 22 BAB 4 SIMPULAN DAN SARAN 4.1 Simpulan Berikut merupakan
beberapa simpulan yang didapat dari penulisan, antara lain: Uang
elektronik adalah bentuk dari sistem pembayaran online dimana
pertukaran nya dilakukan secara elektronik, sehinga memungkinkan
individu untuk menukarkan uang melalui jaringan computer langsung
menuju ke pengguna terakhir Sistem pembayaran elektronik
memungkinkan banyak bentuk transaksi keuangan , contoh kategori
transaksi nya adalah Business-to-Business (B2B),
Business-to-Consumer (B2C), Consumer-to-Business (C2C), and
Consumer-to-Consumer (C2C). Faktor-faktor yang kritis dalam
kesuksesan sistem pembayaran elektronik memiliki banyak aspek yang
didalamnya termasuk Integrity , Non-Repudiating, Authentication ,
Autorization ,Confidentiality dan Reliability . Kebanyakan dari
Negara miskin di dunia masih bergantung apda pembayaran uang secara
tradisional , karena mereka tidak begitu mengenal pembayaran
elektronik akibat infastruktur , kondisi ekonomi dan edukasi yang
miskin 4.2 saran Kesuksesan dari sebuah bisnis e-commerce ,
perusahaan besar atau pengecer kecil , sangat bergantung pada
sistem pembayaran elektronik sehinga Ada beberapa faktor yang harus
dipertimbangkan oleh perusahaan yang akan menerapkan sistem
pembayaran e- commerce. Berdasarkan perbandingan dari berbagai
electronic payment system , smartcard merupakan salah satu pilihan
yang terbaik , sehinga agar seluruh sistem smartcard dapat
terintegrasi dengan baik maka para perusahaan smartcard harus
membuat suatu tampilan yang standard dan melakukan berbagai test
and implementasi
23. 23 DAFTAR RIWAYAT HIDUP Nama : Jason Tempat, tanggal lahir
: Medan, 01 Oktober 1993 Jenis kelamin : Laki-Laki Alamat : Metro
Permata 1 Blk H6 no 8 No. telepon : 08158104066 Riwayat pendidikan
dan kursus : 1999-2001 TK Santo Yoseph,Medan 2001-2006 SD Santo
Yoseph,Medan 2006-2007 SMP Sutomo 1,Medan 2007-2009 SMP Ipeka
Tomang, Jakarta 2009-2011 SMA Ipeka Tomang, Jakarta 2011- Sekarang
Universitas Bina Nusantara, Jakarta Pengalaman kerja :
24. 24 Nama : Dennis Chandra Tempat, tanggal lahir : Jakarta,
18 November 1993 Jenis kelamin : Laki-Laki Alamat : Perumahan
Kalideres Permai Blok E 5 No. 30 Jakarta No. telepon : 0817895911
Riwayat pendidikan dan kursus : 1999-2001 TK Bina Kusuma, Jakarta
2001-2006 SD Bina Kusuma, Jakarta 2006-2009 SMP Bina Kusuma,
Jakarta 2009-2011 SMA Kemurnian II, Jakarta 2011- Sekarang
Universitas Bina Nusantara, Jakarta Pengalaman kerja
25. 25 Nama : Andreas Hadi Tempat, tanggal lahir : Jakarta, 6
November 1992 Jenis kelamin : Laki-Laki Alamat : Tanjung Duren
Barat V no 52. Jakarta No. telepon : 085691687715 Riwayat
pendidikan dan kursus : 1999-2001 TK Kemurnian 2, Jakarta 2001-2006
SD Kemurnian 2, Jakarta 2006-2009 SMPK Abdi Siswa, Jakarta
2009-2011 SMAK Abdi Siswa, Jakarta 2011- Sekarang Universitas Bina
Nusantara, Jakarta Pengalaman kerja : SPB Indocomtech & SPB
Mega Bazaar (2011) Team Promotion Bina Nusantara (2012 Sekarang)
Private Tutor (2012 Sekarang) Agen Asuransi Sinarmas
(2014-Sekarang)
26. 26 Nama : Hendrik Tempat, tanggal lahir : Pekanbaru, 31
Agustus 1993 Jenis kelamin : Laki-Laki Alamat : Jl. H.Agus Salim no
35A No. telepon : 08974249888 Riwayat pendidikan dan kursus :
1999-2001 TK Santa Maria, Pekanbaru 2001-2006 SD Santa Maria,
Pekanbaru 2006-2009 SMP Santa Maria, Pekanbaru 2009-2011 SMA Santa
Maria, Pekanbaru 2011- Sekarang Universitas Bina Nusantara,
Jakarta
27. 27 Nama : Widianto Tempat, tanggal lahir : Jakarta, 13
Desember 1993 Jenis kelamin : Laki-Laki Alamat : Bandengan utara 81
b38 No. telepon : 08999 020428 Riwayat pendidikan dan kursus :
1999-2001 TK Dharma suci, Jakarta 2001-2006 SD Dharma suci, Jakarta
2006-2009 SMPK Dharma suci, Jakarta 2009-2011 SMAK Dharma suci,
Jakarta 2011- Sekarang Universitas Bina Nusantara, Jakarta
Pengalaman kerja : Education counselor Bina Nusantara (2012 2013)
Supervisor education counselor Bina Nusantara(2013- sekarang)
28. 28 DAFTAR PUSTAKA 1. Binder, R. 2000. Testing
Oject-Oriented System : model , pattern, and tools. Addison Welsey.
2. Gandawati, Tri Suci. 2008. ANALISIS PROSES ADOPSI ELECTRONIC
PAYMENT SYSTEM DENGAN MENGGUNAKAN UTAUT MODEL. 3. Satzinger, J.,
Robert, B. J., & Stephen, D. 2005. Object-Oriented Analysis and
Design with the unified process. Course Tecnology. 4. Vacheron,
Pierre dan Arne Trapp. 2012. ELECTRONIC PAYMENT AND TRENDS IN
EUROPE. 5. Sing Sumanjeet. 2009. Asia Pacific Journal of Finance
and Banking Research Vol. 3. No. 3 6. Paul Benjamin Lowry, T. M.
(2006). Online Payment Gateways Used to Facilitate E- Commerce
Transactions and Improve Risk Management. (6): 1-46