21
TERJEMAH JURUMIYAH MACAM-MACAM KALAM Al kalam adalah Lafadz yang tersusun yang berfaedah dengan bahasa arab. Kalam itu ada tiga bagian : Isim, fi’il, dan huruf yang memiliki arti. Isim itu dikenal dengan khafadh, tanwin, dan kemasukan alif dan lam serta huruf khafadh yaitu : امَ ّ ل ل اَ , وُ اف َ كْ الَ و, ُ اء َ بْ ل اَ , وَ ّ بُ رَ , و يِ فَ ي, وَ لَ عَ , وْ نَ عَ ى, وَ لِ % اَ , وْ نِ مdan huruf qasam (sumpah) yaitu wawu, ba dan ta. Fiil itu dikenal dengan huruf ةَ نِ ك اَ ّ س لَ اِ , ث يِ نْ 2 اَ ّ ب لَ اِ اءَ تَ وَ فْ وَ سَ وِ ن يِ ّ س ل اَ , وْ دَ ق. Huruf adalah sesuatu yang tidak sah bersamanya petunjuk isim dan petunjuk fi’il. BAB I’ROB I’rab adalah berubahnya akhir-akhir kalimat karena perbedaan amil-amil yang masuk atasnya baik secara lafadz atau taqdir. Bagian i’rab itu ada empat, yaitu rafa’, nashab, khofadh atau jar dan jazm. Setiap isim itu bisa rafa’, nashab, khafad dan tidak bisa jazm Setiap fi’il itu bisa rafa’, nashab, jazm, dan tidak bisa khofadh.

Terjemah jurumiyah 1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Terjemah jurumiyah 1

TERJEMAH JURUMIYAH

MACAM-MACAM KALAM

Al kalam adalah Lafadz yang tersusun yang berfaedah dengan bahasa arab. Kalam itu ada

tiga bagian : Isim, fi’il, dan huruf yang memiliki arti.

Isim itu dikenal dengan khafadh, tanwin, dan kemasukan alif dan lam serta huruf khafadh

yaitu :

م , و�الال� اف � �ك اء, و�ال � �ب , و�ال ب� , و�ع�ل�ى, و�ف�ي, و�ر �ل�ى, و�ع�ن� , و�إ dan م�ن� huruf qasam

(sumpah) yaitu wawu, ba dan ta.

Fiil itu dikenal dengan huruf ة� �ن اك �لس� �يث� ا �ن �أ �لت �اء� ا و�ف� و�ت ين� و�س� .ق�د�, و�الس(

Huruf adalah sesuatu yang tidak sah bersamanya petunjuk isim dan petunjuk fi’il.

BAB I’ROB

I’rab adalah berubahnya akhir-akhir kalimat karena perbedaan amil-amil yang masuk

atasnya baik secara lafadz atau taqdir.

Bagian i’rab itu ada empat, yaitu rafa’, nashab, khofadh atau jar dan jazm.

Setiap isim itu bisa rafa’, nashab, khafad dan tidak bisa jazm

Setiap fi’il itu bisa rafa’, nashab, jazm, dan tidak bisa khofadh.

BAB TANDA-TANDA I’ROB

Bagi Rafa’ itu ada empat tanda, yaitu dhammah, wawu, alif dan Nun

Page 2: Terjemah jurumiyah 1

  Dhammah, menjadi tanda bagi rafa’ pada empat tempat :

1.      Pada Isim Mufrad,

2.      Jama’ taktsir

3.      Jama’ muannas salim, dan

4.      fiil mudhari’ yang tidak bersambung di akhirnya dengan sesuatu

  Wawu, menjadi tanda bagi rafa’ pada dua tempat :

1.      Pada jama’ mudzakkar salim, dan

2.      Isim-isim yang lima yaitu

, و�ذو م�ال- , و�فوك� , و�ح�موك� �خوك� , و�أ وك� �ب أ

  Alif, menjadi tanda bagi rafa’ pada isim-isim tatsniyyah yang tertentu

  Nun, menjadi tanda bagi rafa’ pada fi’il mudhari yang bersambung dengan dhamir tatsniyah,

dhamir jama’, dan dhamir muannats mukhatabah.

Bagi Nashab itu ada lima tanda, yaitu Fathah, alif, kasrah, ya, dan hadzfu nun (membuang

nun).

  Fathah maka ia menjadi tanda bagi nashab pada tiga tempat :

1.      Pada Isim Mufrad

2.      Jama’ taksir, dan

3.      fi’il Mudhari apabila masuk atasnya amil yang menashobkan dan tidak bersambung di

akhirnya dengan sesuatupun

  Alif, menjadi tanda bagi nashab pada isim-isim yang lima contohnya :

�خ�اك� �اك� و�أ �ب �ت أ �ي أ dan apa-apa yang menyerupai (aku melihat bapakmu dan saudaramu) ر�

contoh ini.

  Kasrah, menjadi tanda bagi nashab pada jama’ muannats salim

  Ya, menjadi tanda bagi nashab pada tatsniyah dan jama’

  Hadzfun nun, menjadi tanda bagi nashab pada fi’il-fi’il yang lima yang ketika rafa’nya dengan

tetap nun.

Bagi Khafadh atau jar itu ada 3 tanda, yaitu kasrah, ya, dan fathah.

  Kasrah, maka ia menjadi tanda bagi khafadh pada tiga tempat:

Page 3: Terjemah jurumiyah 1

1.      Isim Mufrad yang menerima tanwin

2.      jama’ taksir yang menerima tanwin, dan

3.      jama’ muannats salim

  Ya, maka ia menjadi tanda bagi khafadh pada tiga tempat:

1.      Pada isim-isim yang lima

2.      Isim Tatsniyah, dan

3.      jama’

  Fathah, maka ia menjadi tanda bagi khafadh pada isim-isim yang tidak menerima tanwin.

Bagi jazm itu ada 2 tanda, yaitu sukun dan al hadzfu (membuang).

  Sukun, maka ia menjadi tanda bagi jazm pada fi’il yang shahih akhirnya

  Al hadzfu, maka ia menjadi tanda bagi jazm pada fi’il mudhari yang mu’tal akhirnya dan pada

fi’il-fi’il yang ketika rafa’nya dengan tetap nun.

FASHL

Kalimat yang di i'rab itu ada dua bagian : ada yang di i’rab dengan harakat (baris) dan ada

yang di i’rab dengan huruf.

Kalimat yang di i’rab dengan harakat itu ada empat macam :

1.      Isim Mufrad

2.      Jama’ taktsir

3.      Jama’ muannats salim, dan

4.      Fi’il Mudhari’ yang tidak bersambung dengan akhirnya sesuatupun

Dan semuanya itu (yang di i’rab dengan harakat) di rafa’kan dengan dhammah,

dinashabkan dengan fathah, dan dijazemkan dengan sukun.

Dan keluar dari itu tiga hal, jama’ muannats salim dinashabkan dengan kasrah. Isim yang

tidak menerima tanwin dijarkan (dikhafadhkan) dengan fathah. Dan fi’il mudhari’ yang

mu’tal akhirnya dijazmkan dengan membuang akhirnya

Kalimat yang dii’rab dengan huruf itu ada empat macam :

1. Isim Tatsniyah

Page 4: Terjemah jurumiyah 1

2. Jama’ mudzakkar salim

3. isim-isim yang lima, dan

4. fi’il-fiil yang lima, yaitu يفعالن وتفعالن ويفعلون وتفعلون وتفعلين

Adapun isim tatsniyah, maka ia dirafa’kan dengan alif, dinashabkan dengan ya dan dijarkan

dengan ya.

Adapun jama’ mudzakkar salim, maka ia dirafa’kan dengan wawu, dinashabkan dengan ya

dan dijarkan dengan ya.

Adapun Isim-isim yang lima, maka di rafa’kan dengan wawu, dinashabkan dengan alif, dan

dijarkan dengan ya.

Adapun fi’il-fi’il yang lima, maka dirafa’kan dengan huruf nun, dan dinashabkan dan

dijazamkan dengan membuang huruf nun.

BAB TENTANG FI’IL-FI’ILFi’il itu ada tiga :

1. Fi’il Madhi

2. Fi’il Mudhari’

3. Fi’il Amr

Contohnya : ب� �ض�ر�ب ,(madhi) ض�ر� .(’amr)و�اض�ر�ب� ,(’mudhari) و�ي

Fi’il Madhi itu difathahkan selamanya.

Fi’il Amar itu dijazamkan selamanya.

Fi’il Mudhari’ itu fi’il yang di awalnya terdapat salah satu dari huruf tambahan empat yang

terkumpul dalam perkataan ,alif) أنيت nun, ya, dan ta). Fiil mudhari’ itu dirafa’kan

selamanya kecuali ada amil nashab atau jazm yang masuk padanya.

Maka amil nashab (huruf yang menashabkan) itu ada sepuluh, yaitu:

و�� �و�او�, و�أ �ف�اء�, و�ال �ال �ج�و�اب ب �ى, و�ال �جحود�, و�ح�ت �ل م ا �ي�, و�ال� م ك �ي�, و�ال� , و�ك �ذ�ن� , و�إ �ن� , و�ل �ن� .أ

Dan amil jazm itu ada delapan belas, yaitu :�ن� و�م�ا �ه�ي� و�الدBع�اء�, و�إ �لن " ف�ي ا �م�ر� و�الدBع�اء�, و� "ال� �أل� م ا �م�ا, و�ال� �ل , و�أ �م� �ل �م�ا, و�أ , و�ل �م� ل

ع�ر� �لش( �ذHا ف�ي ا �ف�م�ا, و�إ �ي م�ا, و�ك �ث ي �ى, و�ح� �ن , و�أ �ان� �ي �ن� و�أ �ي �ى, و�أ �ذ�م�ا ، وأي و�م�ت و�م�ن� و�م�ه�م�ا, و�إ.خاصة

BAB TENTANG ISIM-ISIM YANG DIRAFA’KAN

Page 5: Terjemah jurumiyah 1

Isim-isim yang dirafa’kan itu ada tujuh :

1.      Isim Faa’il

2.      Isim Maf’ul yang tidak disebut failnya (naaibul fa’il)

3.      Mubtada’

4.      Khabar mubtada

5.      Isim Kaana dan saudara-saudaranya

6.      Khabar inna dan saudara-saudaranya

7.      Lafadh yang mengikuti yang pada lafadh yang dirafa’kan, yaitu ada empat : Na’at, ‘athaf,

taukid, dan badal.

BAB FAA’IL

Faa’il adalah isim yang dirafa’kan yang disebut sebelum faa’il itu adalah fi’ilnya. Dan faa’il

itu ada dua bagian, yaitu faa’il isim dzhahir dan faa’il isim dhamir.

Maka faa’il isim dzhahir itu seperti contoh

, �دون� ي �قوم الز� , و�ي �دون� ي , و�ق�ام� الز� �د�ان� ي �قوم الز� , و�ي �د�ان� ي �دO, و�ق�ام� الز� ي �قوم ز� �دO, و�ي ي ق�ام� ز�

�قوم , و�ت �د�ان� �ه�ن �د, و�ق�ام�ت� ال �ه�ن �ل �دO, و�ق�ام�ت� ا , و�ق�ام�ت� ه�ن ج�ال �لر( �قوم ا , و�ي ج�ال �لر( و�ق�ام� ا

, �خوك� ود, و�ق�ام� أ �هن �ل �قوم ا ود, و�ت �هن �ل , و�ق�ام�ت� ا �د�ات �ه�ن �قوم ال , و�ت �د�ات �ه�ن , و�ق�ام�ت� ال �د�ان� �ه�ن ال

م�ي �قوم غال� م�ي, و�ي , و�ق�ام� غال� �خوك� �قوم أ ,و�ي

Dan Faa’il isim dhamir itu ada 12, yaitu :

, �ت� ب , و�ض�ر� ب� , و�ض�ر� ن� �ت ب , و�ض�ر� م� �ت ب م�ا, و�ض�ر� �ت ب , و�ض�ر� �ت� ب , و�ض�ر� �ت� ب �ا, و�ض�ر� �ن ب , و�ض�ر� �ت ب ض�ر�

وا, وضربن ب �ا, و�ض�ر� ب و�ض�ر�

BAB MAF’UL YANG TIDAK DISEBUT FA’ILNYA (NAAIBUL FAA’IL)

Naaibul faa’il adalah isim yang dirafa’kan yang tidak disebut bersamanya faa’ilnya.

Jika fi’ilnya itu fi’il madhi maka didhammahkan huruf awalnya dan dikasrahkan apa yang

sebelum akhirnya.

Jika fi’ilnya itu fi’il mudhari’ maka didhammahkan huruf awalnya dan difathahkan huruf

yang sebelum akhirnya.

Naa’ibul faa’il itu ada dua, yaitu Naaibul faa’il isim dzhahir dan naaibul faa’il isim dhamir.

Page 6: Terjemah jurumiyah 1

Maka naaibul faa’il isim dzhahir itu contohnya :

و Oع�م�ر م �ر� ك و" و�"ي Oر�م� ع�م�ر� ك �دO" و�"أ ي ب ز� ض�ر� �دO" و�"ي ي ضر�ب� ز�

Dan naaibul faa’il isim dhamir contohnya:

, �ت� , و�ضر�ب , و�ضر�ب� ن� �ت , و�ضر�ب م� �ت م�ا, و�ضر�ب �ت , و�ضر�ب �ت� , و�ضر�ب �ت� �ا, و�ضر�ب �ن �ت و�ضر�ب ضر�ب

وا, وضربن �ا, و�ضر�ب و�ضر�ب

BAB MUBTADA DAN KHABAR

Mubtada adalah isim yang dirafa’kan yang terbebas dari amil-amil lafadzh.

Khabar adalah isim yang dirafa’akan yang disandarkan kepada mubtada’. Contohnya :

" �مون� �دون� ق�ائ ي " و�"الز� �م�ان� �د�ان� ق�ائ ي " و�"الز� Oم� �دO ق�ائ ي " ز�

Mubtada itu ada dua bagian, yaitu mubtada isim dzahir dan mubtada isim dhamir

Maka Mubtada isim dzahir itu adalah sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya

(seperti contoh di atas)

Mubtada isim dhamir itu ada dua belas :

تم وأنتن وهو وهى وهما وهم وهن أنا ونحن وأنت� وأنت� و وأنتما وأن Dan apa-apa yang menyerupai contoh ini, contohnya : ( (أنا قائم) و)نحن قائمون

Khabar itu ada dua bagian, yaitu khabar mufrad dan khabar ghairu mufrad.

Khabar mufrad contohnya زيد قائم

Khabar ghairu mufrad itu ada empat, yaitu

1.      Jar dan majrur زيد فى الدار :

2.      Dzharaf زيد عندك :

3.      Fi’il beserta faa’ilnya زيد قام ابوه :

4.      Mubtada beserta khabarnya زيد جاريته ذاهبة :

BAB AMIL-AMIL YANG PADA MUBTADA’ DAN KHABAR

Amil-amil yang masuk kepada mubtada dan khabar itu ada tiga macam, yaitu

1.      Kaana dan saudara-saudaranya

2.      Innna dan saudara-saudaranya

3.      Dzhanna (dzhanantu) dan saudara-saudaranya.

Page 7: Terjemah jurumiyah 1

Adapun kaana dan saudara-saudaranya maka sesungguhnya mereka merafa’kan isim

(mubtada) dan menashabkan khabar.

Maka kaana dan suadara-saudaranya itu adalah :

, و�م�ا �ف�ك� �ن , و�م�ا ا ال� , و�م�ا ز� �س� �ي , و�ل �ات� و�ص�ار� , و�ب �ض�ح�ى, و�ظ�ل� , و�أ �ح� ص�ب� م�س�ى, و�أ

� , و�أ �ان� ك

, و�م�ا د�ام� �ر�ح� , و�م�ا ب �ئ� ف�ت

Dan apa-apa yang bisa ditashrif dari semuanya, seperti :

�ح� ص�ب� �ح و�أ ص�ب �ح� و�ي ص�ب

� , و�أ ن� , و�ك ون �ك , و�ي �ان� ,ك

Contohnya :

اخ�صHا" و ش� Oس� ع�م�ر� �ي �مHا, و�ل �دO ق�ائ ي �ان� ز� "ك

dan sesuatu yang menyerupai contoh ini.

Adapun inna dan saudara-saudaranya maka sesungguhnya mereka itu menashabkan

mubtada dan merafa’kan khabar.

Inna dan saudara-saudaranya adalah :

�ع�ل� ، و�ل �ت� �ي ، و�ل ن�� �أ ، و�ك �ك�ن� ، و�ل �ن� ، و�أ �ن� ،إ

Contohnya : Oاخ�ص ا ش� Hت� ع�م�ر� �ي ، و�ل Oم� �دHا ق�ائ ي �ن� ز� إ

Makna inna dan anna adalah untuk taukid (penekanan).

Laakinna untuk istidraak (mempertentangkan).

Kaanna untuk tasybih (penyerupaan).

Laita untuk tamanniy (pengandaian).

La’alla untuk tarajiy (pengharapan kebaikan) dan tawaqqu’ (ketakutan dari nasib buruk)

Adapun dzhanantu (dzhanna) dan saudara-saudaranya maka sesunggunya mereka itu

menashabkan mubtada dan khabar karena keduanya itu (mubtada dan khabar) adalah

maf’ul bagi dzhanna dan saudara-saudaranya. Dzhanantu dan saudara-saudaranya itu :

، ، و�ج�ع�ل�ت �خ�ذ�ت ، و�ات ، و�و�ج�د�ت �م�ت ، و�ع�ل �ت �ي أ ، و�ر� ع�م�ت ، و�ز� ، و�خ�ل�ت �ت ب ، و�ح�س� �ت �ن ظ�ن؛ م�ع�ت و�س�

Contohnya :

ا شاخصHا Hع�م�ر �ت �ي أ �مHا، و�ر� �دHا ق�ائ ي �ت ز� �ن ظ�ن

Page 8: Terjemah jurumiyah 1

BAB NA’AT

Na’at itu mengikuti yang disifati pada keadaan rafa’nya, nashabnya, khafadhnya,

ma’rifatnya, dan nakirahnya. Contohnya:

�ع�اق�ل� �ل �د- ا ي �ز� ت ب ر� , و�م�ر� �ع�اق�ل� �ل �دHا ا ي �ت ز� �ي أ , و�ر� �ع�اق�ل �ل �دO ا ي .ق�ام� ز�

Ma’rifat (kata khusus) itu ada lima:

1. Isim Dhamir (kata ganti), contohnya : ت�� �ن �ا و�أ �ن أ

2. Isim Alam (nama), contohnya : ة�� �د- و�م�ك ي ز�

3. Isim Mubham (kata tunjuk), contohnya : ء� ه�ذ�ا, و�ه�ذ�ه�, و�ه�ؤال�

4. Isim yang terdapat alif lam (al), contohnya : م �غال� جل و�ال �لر� ا

5. Apa-apa yang diidhafahkan kepada salah satu dari ini yang empat.

Nakirah (kata umum) adalah setiap isim yang tersebar (beraneka ragam) pada jenisnya,

tidak tertentu pada sesuatupun. Dan untuk memudahkannya, nakirah itu adalah setiap

yang dapat menerima alif lam, contohnya : م �غال� جل و�ال �لر� ا

BAB ‘ATHAF

Huruf ‘athaf ada sepuluh, yaitu :

�م�و�اض�ع� �ل �ع�ض� ا �ى ف�ي ب , و�ح�ت �ك�ن� , و�ل , و�ال� �ل� �م�ا, و�ب , و�إ �م� و�, و�أ� , و�أ م� �ف�اء, و�ث �و�او, و�ال �ل ا

Jika kamu athafkan dalam keadaan rafa’ maka rafa’akan, dalam keadan nashab maka

nashabkan, dalam keadaan khafad maka khafadhkan, dalam keadaan jazm maka jazmkan.

Contohnya :

" �م� �قم� و�ل �م� ي �دO ل ي �د- و�ع�م�ر-و, و�ز� ي �ز� ت ب ر� ا, و�م�ر� Hا و�ع�م�رHد� ي �ت ز� �ي أ و, و�ر� Oو�ع�م�ر Oد� ي ق�ام� ز��ق�عد� ي

BAB TAUKID (menekankan atau menguatkan)

Page 9: Terjemah jurumiyah 1

Taukid itu mengikuti yang diperkuat dalam keadaan rafa’nya, nashabnya, khafadhnya, dan

ma’rifatnya. Taukid itu telah tertentu lafadzh-lafazhnya, yaitu :

�ج�م�ع , و�أ Bل , و�ك �ن �ع�ي , و�ال �ف�س �لن ا

Dan yang mengikuti ajam’u, yaitu

�ص�ع �ب �ع, و�أ �ت �ب �ع, و�أ �ت �ك أ

Contohnya :

�ج�م�ع�ين� � أ �ق�و�م �ال ت ب ر� , و�م�ر� �هم� ل �ق�و�م� ك �ل �ت ا �ي أ ه, و�ر� �ف�س �دO ن ي .ق�ام� ز�

BAB BADAL

Apabila isim dibadalkan dengan isim atau fi’il dengan fi’il maka mengikuti mubdal

minhunya itu pada seluruh i’rabnya. Badal itu ada empat :

ي�ء     .1 �لش� ي�ء� م�ن� ا �لش� �د�ل ا ب

2.     kل �ك �ل �ع�ض� م�ن� ا �ب �ل �د�ل ا ب

�م�ال�     .3 ت ش� �ال� �د�ل ا ب

�ط�     .4 �غ�ل �ل �د�ل ا ب

Contohnya: " س� �ف�ر� �ل �دHا ا ي �ت ز� �ي أ �مه, و�ر� �دO ع�ل ي �ي ز� �ف�ع�ن �ه, و�ن ث ل غ�يف� ث �لر� �ل�ت ا �ك , و�أ �خوك� �دO أ ي ق�ام� ز�

Kamu ingin berkata al farasa (kuda) akan tetapi kamu ternyata salah, maka kamu ganti

dengan zaidan menjadi س� �ف�ر� �ل �دHا ا ي �ت ز� �ي أ ر�

BAB ISIM-ISIM YANG DINASHABKAN

Isim-isim yang dinashabkan itu ada lima belas:

1.      Maf’ul bih

2.      Mashdar

3.      Dzharaf zaman

4.      Dzharaf makan

5.      Hal

6.      Tamyiz

7.      Mustatsna

Page 10: Terjemah jurumiyah 1

8.      Isim Laa

9.      Munada

10.  Maf’ul min ajlih

11.  Maf’ul ma’ah

12.  Khabar kaana

13.  Isim inna

14.  Khabar Kaana dan saudaranya - isim Inna dan saudaranya

15.  Lafadh yang mengikut pada lafadhyang dinashabkan, yaitu ada empat : na’at, ‘athaf, taukid,

dan badal

BAB MAF’UL BIH

Maf’ul bih adalah isim yang dinashabkan yang dikenakan padanya suatu perbuatan.

Contohnya : س� �ف�ر� �ل �ت ا �ب ك �دHا, و�ر� ي �ت ز� ب ض�ر�

Maf’ul bih itu ada dua bagian, yaitu maf’ul bih dzhahir dan maf’ul bih dhamir.

Maf’ul bih dzhahir telah dijelaskan sebelumnya (pada bab-bab yang menjelaskan tentang

dzhahir)

Sedangkan maf’ul bih dhamir itu terbagi menjadi dua:

1.     Muttashil (bersambung)

Maf’ul bih dhamir muttashil ada dua belas, yaitu :

�ه�ا, ب �ه, و�ض�ر� ب , و�ض�ر� ن� �ك ب , و�ض�ر� م� �ك ب م�ا, و�ض�ر� �ك ب , و�ض�ر� �ك� ب , و�ض�ر� �ك� ب �ا, و�ض�ر� �ن ب �ي, و�ض�ر� �ن ب ض�ر�

�هن� ب , و�ض�ر� �هم� ب �هم�ا, و�ض�ر� ب و�ض�ر�

2.     Munfashil (terpisah)

Maf’ul bih dhamir munfashil ada dua belas, yaitu:

, �اهم� �ي �اهم�ا, و�إ �ي �اه�ا, و�إ �ي �اه, و�إ �ي , و�إ ن� �اك �ي , و�إ م� �اك �ي م�ا, و�إ �اك �ي , و�إ �اك� �ي , و�إ �اك� �ي �ا, و�إ �ان �ي �اي�, و�إ �ي إ�اهن� �ي .و�إ

BAB MASHDAR

Mashdar adalah isim yang dinashabkan yang datang menempati tempat ketiga dalam

tashrif fi’il. Contohnya :

Page 11: Terjemah jurumiyah 1

Hا ب �ض�ر�ب ض�ر� ب� ي ض�ر�

Mashdar terbagi dua :

1.      Lafdzhy

2.      Ma’nawy

Jika lafazdh mashdarnya bersesuaian dengan lafadzh fi’ilnya maka itu termasuk mashdar

lafdzhy contohnya :

Hال� ه ق�ت �ت �ل ق�ت

Dan jika mashdarnya bersesuaian dengan makna fi’ilnya bukan lafadhznya maka itu adalah

mashdar ma’nawy. Contohnya :

ج�ل�س�ت قعودHا, ، وقمت وقوفHا

BAB DZHARAF ZAMAN dan DZHARAF MAKAN

Dzharaf zaman itu adalah isim zaman yang dinashabkan dengan taqdir maknanya fii

(pada). Contoh dzharaf zaman :

م�دHا,� �دHا, و�أ �ب اءH, و�أ �احHا, و�م�س� �م�ةH, و�ص�ب ا, و�غ�دHا, و�ع�ت Hح�ر ةH, و�س� �ر� ك �ة�, و�غ�د�و�ةH, و�ب �ل �ي �, و�الل �و�م �ي �ل ا

Hا و�ح�ين

Dzharaf makan adalah isim makan yang dinashabkan dengan taqdir maknanya fii (pada).

Contohnya:

, �م� �ق�اء�, و�ث �ل اء�, و�ح�ذ�اء�, و�ت �ز� �د�, و�م�ع�, و�إ ن , و�ع� �ح�ت� اء�, و�ف�و�ق�, و�ت , و�و�ر� , و�قد�ام� , و�خ�ل�ف� م�ام�� أ

�ا و�هن

BAB HAALHaal adalah isim yang dinashabkan yang menjelaskan tata cara yang sebelumnya samar.

Contohnya :

Hا �ب اك �ه� ر� �لل �د� ا �ق�يت ع�ب جHا" و�"ل ر� �ف�ر�س� مس� �ل �ت ا �ب ك Hا" و�"ر� �ب اك �دO ر� ي "ج�اء� ز�

Haal itu pasti nakirah dan haal itu hanya terjadi setelah kalamnya sempurna dan shahibul

haal itu pasti ma’rifat.

BAB TAMYIZ

Page 12: Terjemah jurumiyah 1

Tamyiz itu adalah isim yang dinashabkan yang menjelaskan dzat yang sebelumnya samar.

Contohnya :

" ر�ين� �ت ع�ش� ي �ر� ت �ش� ا" و�"ا Hف�س� ح�مHا" و�"ط�اب� مح�م�دO ن �رO ش� �ك ب� �ف�ق�أ قHا", و�"ت �دO ع�ر� ي �ب� ز� �ص�ب ت

هHا �ك� و�ج� �ج�م�ل م�ن Hا" و�"أ �ب �ك� أ م م�ن �ر� ك� �دO أ ي �ع�ج�ةH" و�"ز� ع�ين� ن �س� �ت ت �ك مHا" و�"م�ل "غال�

Tamyiz itu pasti nakirah dan tamyiz hanya terjadi setelah kalamnya sempurna

BAB ISTITSNA

Huruf istitsna itu ada delapan, yiatu :

ا , و�ع�د�ا, و�ح�اش� و�اءO, و�خ�ال� و�ى, و�س� و�ى, و�س , و�س� �ر , و�غ�ي �ال� إ

Maka mustatsna (kalimat yang di istitsnakan) dengan huruf illaa dinashabkan jika

kalamnya taam mujab contohnya :

ا Hال� ع�م�ر� �اس إ �لن ج� ا �دHا" و�"خ�ر� ي �ال� ز� �ق�و�م إ �ل ق�ام� ا

Jika kalamnya manfiy taam, maka boleh menjadikannya badal atau menashabkannya

karena istitsna contohnya :

�دHا ي �ال� ز� �دO" و�"إ ي �ال� ز� �ق�و�م إ �ل م�ا ق�ام� ا

Jika kalamnya naaqish (kurang), maka i’rabnya sesuai dengan amil-amilnya,. Contohnya:

�د-" ي �ز� �ال� ب ت إ ر� �دHا" و�"م�ا م�ر� ي �ال� ز� �ت إ ب �دO" و�"م�ا ض�ر� ي �ال� ز� م�ا ق�ام� إ

Dan Mustatsna dengan khalaa, ‘adaa, dan haasyaa maka boleh kita menashabkannya atau

menjarkannya. Contohnya :

�ر-" �ك ا و�ب Hر� �ك ا ب ا و�ع�م�ر-و" و�"ح�اش� Hد-" و�"ع�د�ا ع�م�ر� ي �دHا و�ز� ي �ق�و�م خ�ال� ز� �ل ."ق�ام� ا

BAB LAA

Ketahuilah! Bahwa apabila laa bertemu langsung dengan isim nakirah maka laa

menashabkan isim nakirah dengan tanpa tanwin dan tidak mengulang-ulang laa.

Contohnya : لد�ار�� جل� ف�ي ا ال� ر�

Jika laa tidak bertemu langsung dengan nakirah maka wajib mengulang-ulang laa.

Page 13: Terjemah jurumiyah 1

Contohnya : Oة� أ �م�ر� جلO و�ال� ا �لد�ار� ر� ال� ف�ي ا

Jika mengulang-ulang laa (berarti bertemu langsung dengan nakirah), maka boleh

mengamalkannya (menjadikan laa sebagai amil yang menashabkan) atau menyia-

nyiakannya. Maka jika kamu suka, kamu katakan : ة�� أ �م�ر� �لد�ار� و�ال� ا جل� ف�ي ا ال� ر�

Dan jika kamu suka, kamu katakana : Oة� أ �م�ر� �لد�ار� و�ال� ا جلO ف�ي ا ."ال� ر�

BAB MUNADA

Munada itu ada lima, yaitu :

1.      �م �ع�ل �ل (nama-nama) المفرد ا

2.      �م�ق�صود�ة �ل ة ا �ك�ر� (nakirah yang termaksud) و�الن

�م�ق�صود�ة�     .3 �ل �ر ا ة غ�ي �ك�ر� (nakirah yang tidak termaksud) و�الن

4.      �مض�اف (yang diidhafahkan) و�ال

�مض�اف�      .5 �ال �يه ب ب (yang menyerupai mudhaf) و�الش�

Adapun mufrad ‘alam dan nakirah maqsudah maka ia dimabnikan atas dhammah dengan

tanpa tanwin contohnya : جل �ا ر� �د و�ي ي �ا ز� ي

Dan tiga munada sisanya itu tidak lain dinashabkan.

BAB MAF’UL MIN AJLIH

Maf’ul min ajlih adalah isim yang dinashabkan yang disebut untuk menjelaskan sebab-

sebab terjadinya suatu perbuatan. Contohnya :

وف�ك� �غ�اء� م�ع�ر �ت �ب ك� ا �ع�م�ر-و و�ق�ص�د�ت الH ل �ج�ال� �دO إ ي .ق�ام� ز�

BAB MAF’UL MA’AH

Maf’ul ma’ah adalah isim yang dinashabkan yang disebut untuk menjelaskan sesuatu yang

bersamanya dilakukan suatu perbuatan. Contohnya :

Page 14: Terjemah jurumiyah 1

�ة� ب �خ�ش� �م�اء و�ال �ل �و�ى ا ت �س� �ش� و�ا �ج�ي �م�ير و�ال �أل� ج�اء� ا

Adapun khabar kaana dan saudara-saudaranya dan isim inna dan saudara-saudaranya

maka sungguh telah diberikan penjelasannya pada bab isim-isim yang dirafa’akan begitu

juga dengan yang lafadh yang mengikuti pada lafadh yang dinashabkan (na’at, ‘athaf,

taukid, badal) telah dijelaskan disana.

BAB ISIM-ISIM YANG DIKHAFADHKAN (DIJARKAN)

Isim-isim yang dikhafadhkan itu ada tiga bagian :

1.      Dikhafadhkan dengan huruf khafadh

2.      Dikhafadhkan dengan idhafah

3.      Dikhafadhkan karena mengikuti yang sebelumnya

Adapun yang dijarkan dengan huruf yaitu apa-apa yang dijarkan dengan huruf

� م , و�الال� �اف� �ك �اء�, و�ال �ب , و�ال ب� , و�ع�ل�ى, و�ف�ي, و�ر �ل�ى, و�ع�ن� , و�إ م�ن�

dan dengan huruf sumpah yaitu

�اء �اء, و�الت �ب �و�او, و�ال �ل �ذ dan dengan ا .مذ�, و�من

Adapun yang dijarkan dengan idhafah maka contohnya: �د- ي ز� م dan غال� yang dijarkan

dengan idhafah itu ada dua,

1.      Pertama yang ditaqdirkan dengan lam

Maka yang ditaqdirkan dengan lam contohnya : -د� ي م ز� غال�

2.      Kedua yang ditakdirkan dengan min.

Dan yang ditaqdirkan dengan min contohnya : -ح�د�يد �م ات اج- و�خ� �اب س� �و�ب خ�زv و�ب ث