116
Unsur-unsur Kebudayaan D.I Yogyakarta RIAU

Sosiologi_Unsur kebudayaan Yogyakarta dan Riau

Embed Size (px)

DESCRIPTION

SMA N 98 Jakarta XI IPS 3 Sosiologi, Bu Elisda oleh : Hesty Annisa Mitha Yulia Sari Sari Ediati Putri

Citation preview

Page 1: Sosiologi_Unsur kebudayaan Yogyakarta dan Riau

Unsur-unsur Kebudayaan

D.I Yogyakarta RIAU

Page 2: Sosiologi_Unsur kebudayaan Yogyakarta dan Riau
Page 3: Sosiologi_Unsur kebudayaan Yogyakarta dan Riau

Kebudayaan

A. PengertianSemua hasil karya, cipta, rasa dan karsa manusia di kehidupan masyaratkat yang digunakan untuk belajar dan memenuhi kebutuhan hidup manusia

Page 4: Sosiologi_Unsur kebudayaan Yogyakarta dan Riau

D.I.Yogyakarta

1. Yogyakarta Kota2. Kabupaten Bantul3. Kabupaten Kulon Progo4. Kabupaten Gunung Kidul5. Kabupaten Sleman

Kabupatennya

Page 5: Sosiologi_Unsur kebudayaan Yogyakarta dan Riau

D.I.Y

I.Perlengkapan dan peralatan hidup manusia

a.. Baju Adat Daerah Istimewa Jogjakarta

B. Unsur Kebudayaan

Page 6: Sosiologi_Unsur kebudayaan Yogyakarta dan Riau

D.I.Y

Blangkon : Penutup KepalaSujan : biasa disebut baju takwa yaitu khusus Ageman

Dalem Sultan dengan para Pangeran Putra DalemKeris Waranka Branggah : Senjata Tradisional Adat

YogyakartaKamus : Ikat Pinggang ongketan dengan cathok atau

timang terbuat dari suwasa (emas berkadar rendah)Lonthong : Stagen atau pengikat jarikJarik : Kain Selop : Alas kaki seperti sandal

Laki-laki, kencongan

Page 7: Sosiologi_Unsur kebudayaan Yogyakarta dan Riau

D.I.Y

Selop

Page 8: Sosiologi_Unsur kebudayaan Yogyakarta dan Riau

D.I.Y

Busana sabukwala.Rangkaian busana ini terdiri dari :

nyamping batikbaju katunikat pinggang kamus songketan bermotif

flora atau fauna,memakai lonthong tritikcathok dari perak berbentuk kupu-kupu,

burung garuda, atau merakPerhiasan yang dikenakan sebagai

pelengkap terdiri dari : subang, kalung emas dengan liontin

berbentuk mata uang (dinar)Cenduk menthul (kembang goyang)gelang berbentuk ular (gligen) atau model

sigar penjalinBagi yang berambut panjang disanggul

dengan model kondeKainnya bermotif parang, ceplok, atau

gringsing.

Page 9: Sosiologi_Unsur kebudayaan Yogyakarta dan Riau

B.Makanan dan MinumanMAKANAN POKOK

D.I.Y

Page 10: Sosiologi_Unsur kebudayaan Yogyakarta dan Riau

Khas Kulon Progo, berasal dari tepung

Singkong dan bumbui, rasanya gurih.

Berasal dari serutan kelapa dan gula jawa, rasanya sangat manis.ketan yang dicampur

dengan adonan nangka dan isinya adalah

kelapa dan gula merahasli dari Gunung Kidul,

rasanya juga manis dan gurih, berasal dari

singkong yang dijadikan gaplek

D.I.Y

Dari tepung dan Kacang hijau

MAKANAN SELINGAN

Page 11: Sosiologi_Unsur kebudayaan Yogyakarta dan Riau

MINUMAN

Berasal dari bola-bola kecil dari tepung beras ketan

berisi gula jawa / kacang, disajikan dengan air jahe

manis yang hangat, lalu di campur dengan potongan

roti tawar, kacang tanah dan kolang-kaling

Berasal dari kayu secang ditambah gula

pasir,sere,jahe,dan air yang direbus

D.I.Y

Page 12: Sosiologi_Unsur kebudayaan Yogyakarta dan Riau

Khas Imogiri, dari daun-daun(ex:Secang) rasa

manis dan pedas dengan warna merah

cerah dan aroma harum

Berasal dari kopi Hitam ditambahkan dengan bara api atau areng yang masih panas.

Berasal dari kelapa muda dan kinca gula jawa

D.I.Y

Page 13: Sosiologi_Unsur kebudayaan Yogyakarta dan Riau

C. Perumahan

Rumah Joglo

D.I.Y

Page 14: Sosiologi_Unsur kebudayaan Yogyakarta dan Riau

Bagian-bagian Rumah1. Pendopo.sering digunakan untuk acara penerimaan tamu, pertunjukkan seni berupa pementasan wayang, pertemuan, atau bahkan untuk musyawarah. Selain itu, di bagian paling pinggir pendopo sering dipakai tempat bermain oleh anak-anak perempuan.

2. Ruangan pringgitan.Ruangan pringgitan sering dipakai sebagai tempat untuk mementaskan wayang.

3. Kuncung. tempat berupa pemberhentian kendaraan-kendaraan yang akan bertamu

4. Dalem.Dalem atau omah jero dipakai sebagai ruang keluarga dan tempat menerima tamu khususnya perempuan

5.Pawon.Pawon letaknya berada di belakang dalem. Selain ruangan ini digunakan untuk memasak. Pawon juga digunakan untuk menyimpan peralatan dapur dan bahan makanan seperti kelapa, palawija, beras, dan sebagainya

D.I.Y

Page 15: Sosiologi_Unsur kebudayaan Yogyakarta dan Riau

Ruang Pringgitan

Page 16: Sosiologi_Unsur kebudayaan Yogyakarta dan Riau

Suasana ruang Pringgitan

Page 17: Sosiologi_Unsur kebudayaan Yogyakarta dan Riau

Ciri Khas Rumah Adat Jawa di Yogyakarta

2. Ada empat soko guru (tiang utama) untuk menyangga bagian blandar tumpang sarinya (tiang sebagai pondasi karna butuh banyak kayu).

3. Rumah adat suku Jawa ini tidak berbentuk panggung. Pondasi atau alas bangunannya dari tanah yang ditinggikan dan diperkeras atau disebut juga dengan istilah dibrug.

4. Tiang rumah dibangun di atas ompak, yaitu alas tiang yang terbuat dari batu alam dengan bentuk persegi empat, bulat, atau segi delapan.

D.I.Y

Page 18: Sosiologi_Unsur kebudayaan Yogyakarta dan Riau
Page 19: Sosiologi_Unsur kebudayaan Yogyakarta dan Riau

D. SenjataSenjata untuk Berperang :

MERIAM

Tombak D.I.Y

Page 20: Sosiologi_Unsur kebudayaan Yogyakarta dan Riau

Senjata untuk Berburu

D.I.Y

Page 21: Sosiologi_Unsur kebudayaan Yogyakarta dan Riau

E. Alat Rumah Tangga

Alat memasak

D.I.Y

Page 22: Sosiologi_Unsur kebudayaan Yogyakarta dan Riau

Alat Penyajian

D.I.Y

Page 23: Sosiologi_Unsur kebudayaan Yogyakarta dan Riau

Perabotan

Page 24: Sosiologi_Unsur kebudayaan Yogyakarta dan Riau

F.Alat Produksi dan hasil produksiAlat -alat untuk membatik

D.I.Y

Page 25: Sosiologi_Unsur kebudayaan Yogyakarta dan Riau

Hasil produksi = batik

D.I.Y

Page 26: Sosiologi_Unsur kebudayaan Yogyakarta dan Riau

G. Alat transportasi

UDARA

D.I.Y

Page 27: Sosiologi_Unsur kebudayaan Yogyakarta dan Riau

DARATDARAT

D.I.Y

Page 28: Sosiologi_Unsur kebudayaan Yogyakarta dan Riau

LAUT

D.I.Y

Page 29: Sosiologi_Unsur kebudayaan Yogyakarta dan Riau

II. Mata Pencaharian dan Sis. Ekonomi

D.I.Y

Page 30: Sosiologi_Unsur kebudayaan Yogyakarta dan Riau

III.Sistem Kemasyarakatan

D.I.Y

Page 31: Sosiologi_Unsur kebudayaan Yogyakarta dan Riau

IV. BAHASALISAN

Mempunyai tiga tingkatan Bahasa Lisan1.Sangat Halus (Kromo Inggil)2.Halus (Kromo Madya)3.Biasa (Kromo Nguku) Contoh

Bahasa Indonesia: KamuKromo Inggil : PanjenenganKromo Madya : SampeyanKromo Nguku : Kowe

D.I.Y

Page 32: Sosiologi_Unsur kebudayaan Yogyakarta dan Riau

TULISAN

D.I.Y

Page 33: Sosiologi_Unsur kebudayaan Yogyakarta dan Riau

Lukisan Tamansari Jogja

Hadi Soesanto“A Beautiful

Death”Affandi

“Ibuku” dan “Potret diri”

“Perkelahian Sugriwa dan Subali”

V. Kesenian

D.I.Y

Page 34: Sosiologi_Unsur kebudayaan Yogyakarta dan Riau

Seni Pahat

D.I.Y

Page 35: Sosiologi_Unsur kebudayaan Yogyakarta dan Riau

Seni Suara

Suwe Ora Jamu

Suwe ora jamuJamu godhong telaSuwe ora ketemuKetemu pisan gawe gelaSuwe ora jamuJamu godhong telaSuwe ora ketemuKetemu pisan gawe gela

D.I.Y

Page 36: Sosiologi_Unsur kebudayaan Yogyakarta dan Riau

Menthok menthok

D.I.Y

Page 37: Sosiologi_Unsur kebudayaan Yogyakarta dan Riau

Seni drama

D.I.Y

Page 38: Sosiologi_Unsur kebudayaan Yogyakarta dan Riau

Tari Bedhoyo Serimpi

Page 39: Sosiologi_Unsur kebudayaan Yogyakarta dan Riau

VI. Sistem Ilmu Pengetahuan

Beberapa Pendidikan Tinggi Negeri

Universitas Gadjah Mada (UGM) merupakan universitas tertua yang didirikan oleh Negara Indonesia.Universitas Negeri Yogyakarta (UNY)Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalij

agaInstitut Seni Indonesia Yogyakarta (ISI Yogyakarta)Akademi Angkatan Udara (AAU) adalah sekolah pendidikan TNI Angkatan UdaraAkademi Kulit KemenperinPoltekes Kemenkes

Daftar Pendidikan Tinggi SwastaUniversitas Ahmad Dahlan (UAD)Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY)Universitas Cokroaminoto Yogyakarta (UCY)Universitas Islam Indonesia (UII) yang merupakan universitas swasta tertua di IndonesiaUniversitas Kristen Duta Wacana (UKDW)Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY)Universitas Pembangunan Nasional "Veteran"

YogyakartaUniversitas PGRI Yogyakarta (UPY)Universitas Sanata Dharma (USD)Universitas Teknologi Yogyakarta (UTY)Universitas Janabadra Yogyakarta (UJB)

D.I.Y

Page 40: Sosiologi_Unsur kebudayaan Yogyakarta dan Riau

Sekolah Tinggi

STIE SBISTIE YKPNSTMIK AkakomSTMIK AMIKOM Yogyakarta (dulu AMIKOM)Sekolah Tinggi Pariwisata AMPTA Yogyakar

ta (STP AMPTA)Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa "APMD"Sekolah Tinggi Teknologi Adisucipto (STTA)Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan Y

ogyakarta (STTKD)Sekolah Tinggi Teknologi Nasional (STTNAS Yogyakarta),

Akademi dan PoliteknikPOLISENIPOLTEKES

D.I.Y

Page 41: Sosiologi_Unsur kebudayaan Yogyakarta dan Riau

UGM dan UNY

D.I.Y

Page 42: Sosiologi_Unsur kebudayaan Yogyakarta dan Riau

VII. Religi

D.I.Y

Page 44: Sosiologi_Unsur kebudayaan Yogyakarta dan Riau

Pantai baron

D.I.Y

Page 45: Sosiologi_Unsur kebudayaan Yogyakarta dan Riau

pantai parangtritis

D.I.Y

Page 46: Sosiologi_Unsur kebudayaan Yogyakarta dan Riau

Pantai kukup

D.I.Y

Page 47: Sosiologi_Unsur kebudayaan Yogyakarta dan Riau

Pemakaman Imogiri

D.I.Y

Page 48: Sosiologi_Unsur kebudayaan Yogyakarta dan Riau

puncak merapi

D.I.Y

Page 49: Sosiologi_Unsur kebudayaan Yogyakarta dan Riau

Monumen Jogja kembali

D.I.Y

Page 50: Sosiologi_Unsur kebudayaan Yogyakarta dan Riau

Kaliurang

D.I.Y

Page 51: Sosiologi_Unsur kebudayaan Yogyakarta dan Riau

Istana Taman Sari

D.I.Y

Page 52: Sosiologi_Unsur kebudayaan Yogyakarta dan Riau

Malioboro

D.I.Y

Page 53: Sosiologi_Unsur kebudayaan Yogyakarta dan Riau

Alat Musik tradisional

Page 54: Sosiologi_Unsur kebudayaan Yogyakarta dan Riau

• SekatenSekaten merupakan

upacara pendahuluan dari peringatan hari kelahiran Nabi Besar Muhammad. Diselenggarakan pada tanggal 5 hingga tanggal 12 dari bulan yang sama.

Upacara adat D.I.Y

Page 55: Sosiologi_Unsur kebudayaan Yogyakarta dan Riau

Puncak perayaan Sekaten disebut Gerebeg Mulud. diselenggarakan pada hari keduabelas bulan Mulud kalender Jawa. Festival ini dimulai pada pukul 7.30 pagi, didahului oleh parade pengawal kerajaan

Gerebeg Maulud

Page 56: Sosiologi_Unsur kebudayaan Yogyakarta dan Riau

Tumplak wajik

• Diselenggarakan dua hari sebelum perayaan Gerebeg di halaman Magangan dari Kraton Yogyakarta pada pukul 4 sore. Menandakan mulainya persiapan pembuatan makanan yg akan dipakai untuk membuat gunungan.

Page 57: Sosiologi_Unsur kebudayaan Yogyakarta dan Riau

Upacara pernikahan• Kirab : Prosesi

penyambutan pengantin• Siraman : dimaknakan agar

para calon pengantin membersihkan diri dan hati sehingga semakin mantap untuk melangsung pernikahan esok harinya

Page 58: Sosiologi_Unsur kebudayaan Yogyakarta dan Riau
Page 59: Sosiologi_Unsur kebudayaan Yogyakarta dan Riau

Kabupaten di RiauIndragiri HuluIndragiri HilirBengkalisPekanbaruKampar Kuantan SingingiSiakDumai

Page 60: Sosiologi_Unsur kebudayaan Yogyakarta dan Riau

I.Perlengkapan dan peralatan hidup manusia

a. Baju Adat

Page 61: Sosiologi_Unsur kebudayaan Yogyakarta dan Riau

Tutup kepala : kopiah atau songkok, .. Baju gunting cina, atau baju pesak sebelah

dengan kain sarung atau celana, baju kurung leher tulang belut atau cekak musang dengan celana berikut kain samping dari bahan songket yang digunakan menutupi celana hingga sebatas lutut.

Cincin dari emas dan perhiasan lainnya biasa dipakai kaum pria Riau terutama pada saat menghadiri pertemuan formal atau perhelatan.

Sandal atau kasut merupakan alas kaki yang lazim dipakai oleh kaum wanita dan pria Riau

Perlengkapan pengantin Kaum pria

Page 62: Sosiologi_Unsur kebudayaan Yogyakarta dan Riau

Perlengkapan pengantin Kaum Wanita

Tutup Kepala : menggunakan selendang atau dengan kain tudung kepala Meski fungsinya sama, akan tetapi kain tudung kepala menutupi hampir seluruh tubuh pemakainya

Kelengkapan pada kepala tersebut meliputi : sanggul, tusuk sanggul, kembang goyang, sepit rambut. Untuk bagian dada, badan dan tangan masing-masing dilengkapi dengan kain selempang, sapu tangan kecil dan di pinggang melilit sebuah pending.

perhiasan yang terdiri dari kalung, anting-anting, gelang tangan, cincin yang terbuat dari emas. semakin banyak perhiasan yang dipakai seseorang ia akan semakin disegani dan dikagumi

Selendang tidak mutlak dipakai pada acara formal. Namun jika akan memakai selendang warnanya harus disesuaikan dengan warna baju kurung. Penggunaan selendang biasanya dipadukan dengan baju kebaya pendek

gelang kaki untuk bagian bawah.

Page 63: Sosiologi_Unsur kebudayaan Yogyakarta dan Riau
Page 64: Sosiologi_Unsur kebudayaan Yogyakarta dan Riau
Page 65: Sosiologi_Unsur kebudayaan Yogyakarta dan Riau
Page 66: Sosiologi_Unsur kebudayaan Yogyakarta dan Riau
Page 67: Sosiologi_Unsur kebudayaan Yogyakarta dan Riau

Bengkalis Riau

Page 68: Sosiologi_Unsur kebudayaan Yogyakarta dan Riau

B. Makanan dan minumanMakanan

pokok

Page 69: Sosiologi_Unsur kebudayaan Yogyakarta dan Riau

Makanan selingan

Page 70: Sosiologi_Unsur kebudayaan Yogyakarta dan Riau

Minuman

Page 71: Sosiologi_Unsur kebudayaan Yogyakarta dan Riau

Bagian-bagian R.Adat RiauC. RUMAH ADAT

Page 72: Sosiologi_Unsur kebudayaan Yogyakarta dan Riau

• Balai selasar jatuh tunggal berbentuk seperti rumah adat, berfungsi sebagai tempat musyawarah atau rapat adat, dan bukan tempat tinggal. Ada bermacam nama selasar, tergantung pada fungsinya. Balai selasar mempunyai serambi keliling, lantainya lebih rendah, dan oleh karena itu disebut selasar jatuh.

Page 78: Sosiologi_Unsur kebudayaan Yogyakarta dan Riau

d. Senjata

Page 79: Sosiologi_Unsur kebudayaan Yogyakarta dan Riau

Senjata tradisional

Page 80: Sosiologi_Unsur kebudayaan Yogyakarta dan Riau

Alat berburu

Page 81: Sosiologi_Unsur kebudayaan Yogyakarta dan Riau

Alat berperang

Page 82: Sosiologi_Unsur kebudayaan Yogyakarta dan Riau

E. Alat rumah tanggaAlat penyajian

Page 83: Sosiologi_Unsur kebudayaan Yogyakarta dan Riau
Page 84: Sosiologi_Unsur kebudayaan Yogyakarta dan Riau

Alat memasak

Page 85: Sosiologi_Unsur kebudayaan Yogyakarta dan Riau
Page 86: Sosiologi_Unsur kebudayaan Yogyakarta dan Riau
Page 87: Sosiologi_Unsur kebudayaan Yogyakarta dan Riau
Page 88: Sosiologi_Unsur kebudayaan Yogyakarta dan Riau

Perabotan

Page 89: Sosiologi_Unsur kebudayaan Yogyakarta dan Riau

F. Alat produksi dan hasil produksi

Alat Tenun Bukan Mesin

Alat Kik

Page 90: Sosiologi_Unsur kebudayaan Yogyakarta dan Riau

Hasil produksi

Page 91: Sosiologi_Unsur kebudayaan Yogyakarta dan Riau

G. Alat transportasiDi air

Page 92: Sosiologi_Unsur kebudayaan Yogyakarta dan Riau

Di darat

Page 93: Sosiologi_Unsur kebudayaan Yogyakarta dan Riau

Di udaraRiau mempunyai

maskapai penerbangan yg berpusat di

Bandara Sultan Syarif Kasim II

, Pekanbaru tahun 2002. Didirikan supaya

bisa memajukan transportasi di Riau

Page 94: Sosiologi_Unsur kebudayaan Yogyakarta dan Riau

II. Mata Pencaharian

Page 95: Sosiologi_Unsur kebudayaan Yogyakarta dan Riau

III. Sistem Kemasyarakatan

Page 96: Sosiologi_Unsur kebudayaan Yogyakarta dan Riau

IV. Bahasa

أفبلapabila

کفداموkepadamu

Page 97: Sosiologi_Unsur kebudayaan Yogyakarta dan Riau

V. Kesenian

Page 98: Sosiologi_Unsur kebudayaan Yogyakarta dan Riau

Lirik Lagu SoleramSoleram soleramSoleram anak yang manisAnak manis janganlah dicium sayangKalau dicium merahlah pipinyaAnak manis janganlah dicium sayangKalau dicium marahlah pipinya

Satu dua tiga dan empatLima enam tujuh delapanKalau tuan hendak dapat kawan baru sayangKawan lama, dilupakan jangan

Page 99: Sosiologi_Unsur kebudayaan Yogyakarta dan Riau

Zapin aku dendangkanLagu MelayuPelipur hatiPelipur lara

Cahaya manis kilau gemilauDi Kampung Tapir indah menawanAku bernyanyi berzapin riangMoga hadirin aduhai sayangJadi terkesan

Kembanglah goyang atas kepalaLipatlah tangan sanggul dipaduKita berdendang bersuka riaLlagulah zapin aduhai sayangRentak Melayu

Laksamana raja di lautBersemayam di Bukit BatuAhai hati siapaAhai tak terpautMendengar lagu zapin Melayu

Membawa tepak hantaran belanjaBertakhta Perak indah berseriKami bertandang mewujud budayaTidak Melayu aduhai sayangHilang dibumi

Peting lah gambus sayang lantang berbunyiDisambut dengan tingkah meruasSaya menanyi sampai di siniMudah-mudahan hadirin semua menjadi puas

Page 100: Sosiologi_Unsur kebudayaan Yogyakarta dan Riau

Tarian Mak Yong

Page 101: Sosiologi_Unsur kebudayaan Yogyakarta dan Riau

Fasal 1 - Gurindam 12 Melayu Riaubarang siapa tiada memegang agamasekali-kali tiada boleh dibilangkan nama

barang siapa mengenal yang empatmaka yaitulah orang yang makrifat

barang siapa mengenal Allahsuruh dan tegahnya tiada ia menyalah barang siapa mengenal dirimaka telah mengenal akan tuhan yang bahri

barang siapa mengenal duniatahulah ia barang yang terperdaya

barang siapa mengenal akhirattahulah ia dunia mudharat

Page 102: Sosiologi_Unsur kebudayaan Yogyakarta dan Riau

VI. Sistem Ilmu Pengetahuan

Sekolah Tinggi• Politeknik Batam• Sekolah Tinggi Ilmu Agama Miftahul Ulum

(Tanjungpinang)• Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIPOL)

Raja Haji (Tanjungpinang)• Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Ibnu Sina (Batam)• Sekolah Tinggi Teknik Ibnu Sina (Batam)• Sekolah Tinggi Ilmu Agama Ibnu Sina (Batam)• Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pembangunan

(Tanjungpinang)• Sekolah tinggi Teknologi Indonesia (Tanjungpinang)

Page 103: Sosiologi_Unsur kebudayaan Yogyakarta dan Riau

Politeknik Batam

Page 104: Sosiologi_Unsur kebudayaan Yogyakarta dan Riau

VII. Religi

Page 106: Sosiologi_Unsur kebudayaan Yogyakarta dan Riau

Wisata Mandi Potang Balimau Kasai

Page 107: Sosiologi_Unsur kebudayaan Yogyakarta dan Riau

Wisata Kebun Binatang Kasang Kulim

Page 108: Sosiologi_Unsur kebudayaan Yogyakarta dan Riau

Wisata Pacu Jalur Kuantan Singingi

Page 109: Sosiologi_Unsur kebudayaan Yogyakarta dan Riau

Wisata Taman Putri Kaca Mayang

Page 110: Sosiologi_Unsur kebudayaan Yogyakarta dan Riau
Page 111: Sosiologi_Unsur kebudayaan Yogyakarta dan Riau

Wisata Religius Masjid Agung An-Nur Pekanbaru, Riau

Page 112: Sosiologi_Unsur kebudayaan Yogyakarta dan Riau

Obyek Wisata Riau, Istana Siak Sri Indrapura

Page 113: Sosiologi_Unsur kebudayaan Yogyakarta dan Riau

Alat musik Riau

Page 114: Sosiologi_Unsur kebudayaan Yogyakarta dan Riau

Upacara Bakar Tongkang di Bagansiapiapi, Kabupaten Rokan Hilir

Upacara Bakar Tongkang telah menjadi wisata nasional bahkan internasional. Upacara Bakar Tongkang adalah upacara tradisional masyarakat Tionghoa di Ibu Kota kabupaten Rokan Hilir yakni BagansiapiapiRitual Bakar Tongkang merupakan kisah pelayaran masyarakat keturunan Tionghoa yang melarikan diri dari si penguasa Siam di daratan Indo China pada abad ke-19. Di dalam kapal yang di pimpin Ang Mie Kui, terdapat patung Dewa Kie Ong Ya dan lima dewa, dimana panglimanya disebut Taisun Ong Ya. Patung -patung dewa ini mereka bawa dari tanah Tiongkok, dan menurut keyakinan mereka bahwa dewa tersebut akan memberikan keselamatan dalam pelayaran, hingga akhirnya mereka menetap di Bagansiapiapi.Untuk menghormati dan mensyukuri kemakmuran dan keselamatan yang mereka peroleh dari hasil laut sebagai mata pencaharian utama masyarakat Tionghoa Bagansiapiapi, maka mereka membakar wangkang (tongkang) yang dilakukan setiap tahun. Sedangkan prosesi sembahyang dilaksanakan pada tanggal 15 dan 16 bulan 5 tahun Imlek / penanggalan China.

Page 115: Sosiologi_Unsur kebudayaan Yogyakarta dan Riau
Page 116: Sosiologi_Unsur kebudayaan Yogyakarta dan Riau

Sekian …