Upload
farras-ghaly
View
101
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Origin
kebangkitan konstruktivisme sejak tahun 1980an pada debat besar HI yang ketiga antara kaum Rasionalis dan kaum Teori Kritis
berakhirnya Perang Dingin menimbulkan pertanyaan-pertanyaan yang baru dan menarik tentang politik dunia, kegagalan rasionalis untuk menjelaskan transformasi sistemik baru-baru ini memberikan dorongan untuk meninjau kembali pertanyaan dan isu-isu lama
Basic Assumption(Steans et al., 2010:187-8)
Sementara teori-teori neo-neo rasionalis mencoba menjelaskan hasil tertentu dalam politik internasional, Konstruktivis Sosial memilih untuk menggambarkan tugas yang dimilikinya sebagai ‘understanding’
Konstruktivis Sosial mencoba untuk menjembatani perbedaan antara structure-centred and agency-centred theories dan berpendapat bahwa structure dan agency saling ketergantungan
Dalam rangka untuk memperhitungkan struktur yang tidak mudah diamati, Konstruktivis Sosial sering menarik pada apa yang disebut ‘realisme kritis’
Konstruktivis Sosial menekankan peran norma dalam perilaku masyarakat.
Selain norma-norma, konstruktivis sosial menekankan peran lembaga atau institusi
Sejalan dengan minat Konstruktivisme Sosial dalam hubungan antara struktur dan agency, konstruktivis sosial menganalisis institusi dengan fokus khusus pada proses pelembagaan
Argument & Main Theme
Kaum Konstruktivis berargumen bahwa kaum Konstruktivis tidak melihat alasan yang melekat dan tak terelakkan mengapa negara harus berperilaku dengan cara tertentu
Negara berperilaku seperti yang mereka lakukan karena mematuhi gagasan tertentu tentang bagaimana mereka harus atau jangan berperilaku.
Perilaku negara ditentukan oleh identitas yang tidak diberikan atau konstan
‘institusi’ berarti lebih dari arti organisasi yang sebenarnya
Tema khasnya adalah pembangunan kepentingan nasional, penyebaran hak asasi manusia, dampak organisasi internasional pada identitas negara dan sebaliknya, atau pengembangan berbagai bentuk masyarakat internasional.
Critique
dampak dari norma-norma hanya sebagian kecil dari variasi dalam perilaku negara.
gagasan tentang identitas atau norma sebagai explanatory factors, bermasalah
konstruktivisme sosial, meskipun berfokus pada interaksi antara struktur dan agency, fokus analisis kaum konstruktivis lebih condong pada struktur seperti identitas, institusi, budaya dan norma-norma.
kaum konstruktivis sosial menganggap negara sebagai unprobelmatical category dan diperlakukan sebagai aktor sentral dalam hubungan internasional