Upload
maulydia-elfa-wulandari
View
185
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
03/29/14 Transi 1
Suwardjono
Bab 13 Akuntansi untuk Perubahan Harga
Bab 13
Akuntansiuntuk
Perubahan Harga
03/29/14 Transi 2
Suwardjono
Bab 13 Akuntansi untuk Perubahan Harga
• Menjelaskan pengertian perubahan harga dan jenisnya.• Menunjukkan implikasi perubahan harga terhadap rerangka
akuntansi pokok.• Menyebut dan menjelaskan masalah akuntansi yang berkaitan
dengan perubahan harga.• Menjelaskan dan memberi contoh berbagai model untuk
mengatasi implikasi perubahan harga.• Menunjukkan kelemahan dan keunggulan berbagai model
akuntansi perubahan harga.• Menjelaskan perkembangan standar akuntansi perubahan harga
di Amerika dan kemungkinan penerapannya di Indonesia.
Tujuan PembelajaranMencapai kemampuan dan kompetensi peserta untuk:
03/29/14 Transi 3
Suwardjono
Bab 13 Akuntansi untuk Perubahan Harga
Perubahan Harga
Perbedaan jumlah rupiah yang dapat digunakan untuk memperoleh barang yang sama pada waktu berbeda.
Pada umumnya, harga barang-barang cenderung menaik sehingga diperlukan lebih banyak jumlah rupiah untuk membeli barang yang sama di waktu kemudian.
03/29/14 Transi 4
Suwardjono
Bab 13 Akuntansi untuk Perubahan Harga
Masalah Akuntansi
Rerangka akuntansi pokok dilandasi asumsi bahwa daya beli uang stabil sepanjang masa atau manfaat ekonomik barang tidak berubah.
Bila perubahan harga cukup mencolok, akuntansi menghadapi masalah:
1. Penilaian2. Unit pengukur3. Pemertahanan kapital
03/29/14 Transi 5
Suwardjono
Bab 13 Akuntansi untuk Perubahan Harga
Cara Mengatasi Masalah
Penilaian
Unit pengukur
Pemertahanan kapital
Akuntansi kos sekarang, current cost accounting, current value accounting, exit price accounting
Akuntansi daya beli konstan, constant dollar accounting, inflation accounting, stabilized accounting, constant purchasing power accounting, GPLA
Kombinasi keduanya, hybrid accounting, current cost/constant dollar accounting
03/29/14 Transi 6
Suwardjono
Bab 13 Akuntansi untuk Perubahan Harga
Perubahan Harga
Perbedaan jumlah rupiah yang dapat digunakan untuk memperoleh barang yang sama pada waktu berbeda.
Pada umumnya, harga barang-barang cenderung menaik sehingga diperlukan lebih banyak jumlah rupiah untuk membeli barang yang sama di waktu kemudian.
Bila perubahan mencolok, masalah relevansi terpengaruh.
03/29/14 Transi 7
Suwardjono
Bab 13 Akuntansi untuk Perubahan Harga
Konsekuensi Perubahan Harga
Kos historis tetap terandalkan tetapi keberpautannya dengan keputusan menjadi berkurang.
Angka penjumlahan dalam akuntansi menjadi kurang bermakna karena merupakan penjumlahan unit pengukur yang berbeda. Analogi dengan “Adding oranges and apples”
Perlu upaya untuk tetap mempertahankan keterandalan tetapi keberpautan juga harus dicapai. Lihat kembali Gambar 4.11.
03/29/14 Transi 8
Suwardjono
Bab 13 Akuntansi untuk Perubahan Harga
Harga umum
Harga spesifik
Harga relatif
Perubahan karena inflasi atau daya beli. Terjadi perubahan meskipun manfaat atau daya tukar barang sama.
Perubahan karena persepsi terhadap manfaat barang atau perubahan teknologi. Terjadi perubahan meskipun tidak terjadi perubahan daya beli.
Perubahan harga spesifik setelah pengaruh perubahan daya beli dipisahkan atau diperhitungkan.
Jenis Perubahan Harga
03/29/14 Transi 9
Suwardjono
Bab 13 Akuntansi untuk Perubahan Harga
Pos-pos Moneter dan Nonmoneter
Pembedaan dalam rangka akuntansi perubahan harga.
Berbeda dengan lancar dan taklancar. Pos moneter tidak sama dengan pos lancar.
Pos moneter berkaitan dengan untung/rugi daya beli.
Pos nonmoneter berkaitan dengan untung/rugi penahanan.
Lihat Gambar 13.1 untuk contoh pos.
03/29/14 Transi 10
Suwardjono
Bab 13 Akuntansi untuk Perubahan Harga
Makna Perubahan Harga Umum
Barang A B C D EHarga dulu Nominal Rp2.200 Rp4.000 Rp6.000 Rp12.000 Rp 8.500 Persen 100% 100% 100% 100% 100%Harga sekarang Nominal Rp3.522 Rp6.400 Rp9.600 Rp19.200 Rp13.600 Persen 160% 160% 160% 160% 160%Perubahan Nominal Rp1.320 Rp2.400 Rp3.600 Rp 7.200 Rp 5.100 Persen 60% 60% 60% 60% 60%
Untuk menghomogenuskan unit pengukur diperlukan indeks harga umum (general price index) dan tahun dasar (base year). Lihat Gambar 13.3
03/29/14 Transi 11
Suwardjono
Bab 13 Akuntansi untuk Perubahan Harga
Implikasi Akuntansi Perubahan Harga Umum
Pembelian fasilitas fisis pada waktu yang berbeda-beda mengakibatkan penjumlahan kos menghasilkan angka yang kurang bermakna.
KosAset Indeks Nominal Awal Tengah Akhir
Mesin 1 120 Rp30.000.000 KRp30.000.000 KRp37.500.000 KRp40.000.000150
Mesin 2 160 40.000.000 KRp30.000.000 KRp37.500.000 KRp40.000.000
Saldo Rp70.000.000 KRp60.000.000 KRp75.000.000 KRp80.000.000
Kos dalam Daya Beli
Saldo atas dasar daya beli berbeda dengan angka nominal.Perbedaan makin nyata kalau indeks harga makin berbeda.
03/29/14 Transi 12
Suwardjono
Bab 13 Akuntansi untuk Perubahan Harga
Implikasi Akuntansi Perubahan Harga Umum
Penahanan pos moneter menimbulkan untung atau rugi daya beli.
Penahanan aset moneter:
Penundaan pelunasan utang moneter:
Daya beli kas awal yang ditahan: 160/100 X Rp1.000.000 KRp1.600.000Daya beli kas yang dipegang akhir tahun: 160/200 X Rp1.000.000 KRp 800.000
Rugi daya beli menahan aset moneter KRp 800.000
Daya beli utang yang ditunda: 160/100 X Rp1.500.000 KRp2.400.000Daya beli pelunasan saat pelunasan: 160/160 X Rp1.500.000 KRp1.500.000
Untung daya beli penundaan pelunasan utang moneter KRp 900.000
Untung atau rugi daya beli tersembunyi dalam statemen laba-rugi kos historis.Lihat interpretasi makna untung atau rugi daya beli di halaman 631.
03/29/14 Transi 13
Suwardjono
Bab 13 Akuntansi untuk Perubahan Harga
Makna Perubahan Harga Spesifik
Barang A B C D EHarga dulu Nominal Rp2.200 Rp4.000 Rp6.000 Rp12.000 Rp 8.500 Persen 100% 100% 100% 100% 100%Harga sekarang Nominal Rp2.750 Rp4.000 Rp8.400 Rp12.000 Rp 8.500 Persen 125% 100% 140% 100% 100%Perubahan Nominal Rp 550 Rp 0 Rp2.400 Rp 0 Rp 0 Persen 25% 0% 40% 0% 0%
03/29/14 Transi 14
Suwardjono
Bab 13 Akuntansi untuk Perubahan Harga
Implikasi Akuntansi Perubahan Harga Spesifik
Menimbulkan untung/rugi penahanan baik terrealisasi maupun belum yang tidak tampak dalam statemen laba-rugi kos historis.
Lihat interpretasi makna untung atau rugi penahanan di halaman 633-634.
Kos Historis Kos Sekarang
Penjualan Rp2.500.000 Rp2.500.000Kos barang terjual 1.500.000 2.100.000
Laba kos historis (operasi) Rp1.000.000 Laba kos sekarang (operasi) Rp 400.000 Untung penahanan terrealisasi 600.000
Laba terrealisasi Rp1.000.000
03/29/14 Transi 15
Suwardjono
Bab 13 Akuntansi untuk Perubahan Harga
Makna Perubahan Harga Relatif
BarangHarga dulu Nominal Rp2.200 Rp4.000 Rp6.000 Rp12.000 Rp 8.500 Persen 100% 100% 100% 100% 100%Harga sekarang Nominal Rp2.420 Rp4.400 Rp8.400 Rp13.200 Rp 9.350 Persen 110% 110% 140% 110% 110%Perubahan Nominal Rp 220 Rp 400 Rp2.400 Rp1.200 Rp 850 Persen 10% 10% 40% 10% 10%Perubahan relatif Nominal Rp 0 Rp 0 Rp1.800 Rp 0 Rp 0 Persen 0% 0% 30% 0% 0%
EA B C D
03/29/14 Transi 16
Suwardjono
Bab 13 Akuntansi untuk Perubahan Harga
Implikasi Akuntansi Perubahan Harga Relatif
Pos
Nonmoneter
Moneter
Penahanan real
Penahanan moneterUntung/rugi penahanan moneter (monetary holding gains/losses)
Untung/rugi penahanan real (real holding gains/losses)
Untung/rugi daya beli (purchasing power gains/losses)
Terrefleksi dalam Model 4
Penahanan moneter tidak terrefleksi dalam contoh-contoh model karena informasi aset atau kewajiban jangka panjang tidak disertakan.
03/29/14 Transi 17
Suwardjono
Bab 13 Akuntansi untuk Perubahan Harga
Implikasi Akuntansi Perubahan Harga RelatifTerhadap Pos Nonmoneter (hlm. 636)
Untung penahanan moneter
Untung penahanan
real
Kos sekarang Rp60.000
Rp50.000Kos historis
Kos dalam daya beli Rp56.000
Rp4.000
Rp6.000
Rp1.600
Rp2.400
Rp2.400
Rp3.600
Terrealisasi Praterrealisasi
03/29/14 Transi 18
Suwardjono
Bab 13 Akuntansi untuk Perubahan Harga
Akuntansi Daya Beli Konstan
Mengatasi perubahan harga akibat perubahan daya beli.
Aspek teoretis:
1. Pemilihan indeks harga dan tahun dasar2. Pro dan kontra3. Daya beli sebagai jenis kapital4. Status terhadap statemen keuangan dasar
Dicontohkan dalam Model 2.
03/29/14 Transi 19
Suwardjono
Bab 13 Akuntansi untuk Perubahan Harga
Pemilihan Indeks Konversi
Lihat Gambar 13.7
FASB menyarankan penggunaan indeks harga konsumer perkotaan rata-rata (Consumer Price Index for All Urban Consumer)
• Indeks awal tidak intuitif.• Indeks akhir mengharuskan pos-pos operasi
dikonversi.• Indeks rata-rata (tengah) menghasilkan rupiah
konversian pos-pos operasi yang mendekati rupiah nominal bila transaksi terjadi secara merata sepanjang tahun.
03/29/14 Transi 20
Suwardjono
Bab 13 Akuntansi untuk Perubahan Harga
Akuntansi Kos Sekarang
Mengatasi perubahan harga akibat perubahan daya tukar barang (dicontohkan dalam Model 3).
Aspek teoretis:
1. Dasar pengukuran2. Bagaimana kapital dipertahankan3. Sumber dan teknik pengukuran kos sekarang4. Pro dan kontra5. Pemecahan laba menjadi komponen operasi
dan komponen penahanan6. Status terhadap statemen keuangan dasar
03/29/14 Transi 21
Suwardjono
Bab 13 Akuntansi untuk Perubahan Harga
Akuntansi Kos SekarangDasar pengukuran:
1. Kos pengganti2. Nilai jual sekarang3. Nilai terrealisasi harapan
Konsep terkait:
1. Jumlah rupiah terperoleh kembali (PSAK No. 48, pasal 05)
2. Nilai penggunaan (PSAK No. 48, pasal 05)
3. Nilai pasar sekarang4. Nilai sekarang aliran kas masa datang5. Margin pembelian (lihat Gambar 13.8)
03/29/14 Transi 22
Suwardjono
Bab 13 Akuntansi untuk Perubahan Harga
Teknik Pengukuran Kos Sekarang
1. Pengindeksan2. Penghargaan langsung3. Pengkosan unit4. Penghargaan fungsional
03/29/14 Transi 23
Suwardjono
Bab 13 Akuntansi untuk Perubahan Harga
Akuntansi Hibrida
Menggabungkan keunggulan akuntansi daya beli dan akuntansi kos sekarang.
Lihat Gambar 13.9 untuk perbedaan.
Disebut akuntansi kos sekarang daya beli konstan (current cost/constant purchasing power accounting).
Dicontohkan dalam Model 4.
03/29/14 Transi 24
Suwardjono
Bab 13 Akuntansi untuk Perubahan Harga
SFAS No. 33
SFAS No. 82
SFAS No. 89
Pelaporan berbasis kos sekarang dan daya beli konstan diwajibkan untuk perusahaan yang memenuhi kriteria.
Hanya pelaporan berbasis kos sekarang diwajibkan.
Pelaporan pengaruh perubahan harga hanya bersifat anjuran.
Standar Akuntansi Perubahan Harga di AS
03/29/14 Transi 25
Suwardjono
Bab 13 Akuntansi untuk Perubahan Harga
Contoh Penyajian Pengaruh Perubahan Harga versi SFAS No. 33Format Statemen
IRp4.000.000
2.600.000Rp1.400.000Rp 480.000
76.000295.400
Rp 851.400Rp 548.600
PenjualanKos barang terjual (Skedul 1)Laba kotorBiaya operasi (taktermasuk depresiasi)Depresiasi (Skedul 2)Taksiran Pajak Penghasilan
Laba dari operasi berlanjut
Rugi daya beli (Skedul 3)
IIIRp4.000.000
2.656.781Rp1.343.219Rp 480.000
107.889295.400
Rp 883.289Rp 459.930
Rp (32.570)
IIRp4.000.000
2.652.026Rp1.347.974Rp 480.000
103.570295.400
Rp 878.970Rp 469.004
Rp (32.570)
Pengaruh kenaikan harga spesifik sediaan dan fasilitas fisis yang ditahan selama tahun berjalan (Skedul 4 dan 5)
Pengaruh kenaikan tingkat harga umum (Skedul 4 dan 5)
Kelebihan pengaruh kenaikan tingkat harga umum di atas kenaikan harga spesifik
Rp 126.924
(194.820)
Rp (67.896)
I Dilaporkan dalam statemen keuangan utama. II Disesuaikan terhadap perubahan tingkat harga umum.III Disesuaiakan terhadap perubahan harga spesifik.
03/29/14 Transi 26
Suwardjono
Bab 13 Akuntansi untuk Perubahan Harga
Contoh Penyajian Pengaruh Perubahan Harga versi SFAS No. 33Format Rekonsiliasi
Rugi daya beli (Skedul 3)
Pengaruh kenaikan harga spesifik sediaan dan fasilitas fisis yang ditahan selama tahun berjalan (Skedul 4 dan 5)
Pengaruh kenaikan tingkat harga umum (Skedul 4 dan 5)
Kelebihan pengaruh kenaikan tingkat harga umum di atas kenaikan harga spesifik
Rp (32.570)
Rp 126.924
(194.820)
Rp (67.896)
Laba dari operasi berlanjutPenyesuaian untuk merevisi kos akibat perubahan harga umum: Kos barang terjual DepresiasiLaba dari operasi berlanjut disesuaikan terhadap pengaruh perubahan tingkat harga umum
Penyesuaian untuk merefleksi perubahan harga relatif: Kos barang terjual DepresiasiLaba dari operasi berlanjut disesuaikan terhadap pengaruhperubahan harga spesifik
Rp(52.026)(27.570)
Rp (4.755)(4.319)
Rp548.000
(79.596)
Rp469.004
(9.074)
Rp459.930
03/29/14 Transi 27
Suwardjono
Bab 13 Akuntansi untuk Perubahan Harga
Model Akuntansi Perubahan Harga
Suatu model akuntansi perubahan harga ditentukan oleh kombinasi tiga faktor:
1. Dasar penilaian• Kos historis• Kos sekarang• Nilai keluaran
2. Skala pengukuran• Nominal versus daya beli
3. Jenis kapital• Finansial versus fisis
03/29/14 Transi 28
Suwardjono
Bab 13 Akuntansi untuk Perubahan Harga
Berbagai Kemungkinan Model
Skala Pengukuran
Dasar Pengukuran
Jenis Kapital
Nilai keluaran
Kos sekarang
Kos historis
Fisis
Finansial
Nominal Daya beli
21
43
87
12
6
10
11
03/29/14 Transi 29
Suwardjono
Bab 13 Akuntansi untuk Perubahan Harga
Model 1: Kos historis
Penjualan 870 X 22.500 Rp 19.575.000Kos barang terjual (MPKP):
350 X 6.100 = Rp 2.135.000520 X 6.300 = 3.276.000 5.411.000
Laba kotor penjualan Rp 14.164.000Biaya operasi
Depresiasi mesin lama Rp 1.800.000Depresiasi mesin baru 1.464.000Lain-lain 7.564.000 10.828.000
Laba bersih Rp 3.336.000
03/29/14 Transi 30
Suwardjono
Bab 13 Akuntansi untuk Perubahan Harga
Model 2: Daya beli konstan
Penjualan Rp 19.575.000 X 127 / 127 KRp 19.575.000Kos barang terjual:
2.135.000 X 127 / 122 = KRp 2.222.5003.276.000 X 127 / 126 3.302.000 5.524.500
Laba kotor penjualan KRp 14.050.500Biaya operasi: Depresiasi mesin lama 1.800.000 X 127 / 100 = KRp 2.286.000 Depresiasi mesin baru 1.464.000 X 127 / 122 1.524.000 Lain-lain 7.564.000 X 127 / 127 7.564.000 11.374.000
Laba sebelum rugi daya beli KRp 2.676.500Rugi daya beli (lihat Hitungan di bawah) 1.279.500
Laba dalam daya beli konstan KRp 1.397.000
03/29/14 Transi 31
Suwardjono
Bab 13 Akuntansi untuk Perubahan Harga
Aset moneter bersih:K a s 28.180.000Piutang usaha 21.600.000
49.780.000Utang usaha 14.400.000 Saldo awal 35.380.000 X 127 / 122 = KRp 36.830.000Penambahan: Penjualan 19.575.000 X 127 / 127 = 19.575.000
Total 54.955.000 KRp 56.405.000Pengurangan: Pembelian perlengkapan 14.640.000 X 127 / 122 = 15.240.000 Bembelian sediaan 2.135.000 X 127 / 122 = 2.222.500
3.276.000 X 127 / 126 = 3.302.0005.760.000 X 127 / 128 = 5.715.000
Biaya 7.564.000 X 127 / 127 = 7.564.000
Penggunaan total 33.375.000 KRp 34.043.500 Saldo akhir 21.580.000 KRp 22.361.500 Saldo akhir dalam daya beli rata-rata
21.580.000 X 127 / 130 = 21.082.000
Rugi daya beli KRp 1.279.500
Model 2: Untung/rugi daya beli
03/29/14 Transi 32
Suwardjono
Bab 13 Akuntansi untuk Perubahan Harga
Model 3: Kos sekarang
Penjualan SRp 19.575.000Kos barang terjual 870 X 6.350 5.524.500
Laba kotor penjualan SRp 14.050.500Biaya operasi: Depresiasi: Perlengkapan lama
10% X ( 20.740.000 + 22.100.000 ) / 2 = 2.142.000 Perlengkapan baru
10% X ( 14.640.000 + 17.290.000 ) / 2 = 1.596.500 Lain-lain 7.564.000 11.302.500
Laba operasi SRp 2.748.000
Untung penahanan terrealisasi: Atas sediaan barang terjual (Hitungan 1) SRp 113.500 Atas depresiasi perlengkapan (Hitungan 2) 474.500 588.000
Laba terrealisasi SRp 3.336.000
Untung penahanan belum terrealisasi: Atas sediaan barang akhir (Hitungan 3) SRp 90.000 Atas perlengkapan lama (Hitungan 4) 678.000 Atas perlengkapan baru (Hitungan 5) 2.385.000 3.153.000
Laba kos sekarang nominal SRp 6.489.000
03/29/14 Transi 33
Suwardjono
Bab 13 Akuntansi untuk Perubahan Harga
Model 4: Kos sekarang/daya beli konstan
Penjualan 19.575.000 X 127 / 127 KSRp 19.575.000Kos barang terjual: 5.524.500 X 127 / 127 5.524.500
Laba kotor penjualan KSRp 14.050.500Biaya operasi: Depresiasi mesin lama 2.142.000 X 127 / 127 = KSRp 2.142.000 Depresiasi mesin baru 1.596.500 X 127 / 127 1.596.500 Lain-lain 7.564.000 X 127 / 127 7.564.000 11.302.500
Laba operasi KSRp 2.748.000
Untung penahanan terrealisasi: Atas sediaan barang terjual (Hitungan 1) KSRp 0 Atas depresiasi perlengkapan (Hitungan 2) (71.500) (71.500)
Laba terrealisasi sebelum untung/rugi daya beli KSRp 2.676.500Rugi Daya Beli (lihat dalam Model 2) 1.279.500
Laba terrealisasi setelah untung/rugi daya beli KSRp 1.397.000Untung (rugi) penahanan belum terrealisasi: Atas sediaan barang akhir (Hitungan 3) KSRp 0 Atas perlengkapan lama (Hitungan 4) 127.000 Atas perlengkapan baru (Hitungan 5) 1.485.900 1.612.900
Laba bersih kos sekarang/daya beli konstan KSRp 3.009.900
03/29/14 Transi 34
Suwardjono
Bab 13 Akuntansi untuk Perubahan Harga
Model 5: Kos sekarang/fisis
Penjualan SRp 19.575.000Kos barang terjual 870 X 6.350 5.524.500
Laba kotor penjualan SRp 14.050.500Biaya operasi: Depresiasi: Perlengkapan lama
10% X ( 20.740.000 + 22.100.000 ) / 2 = SRp 2.142.000 Perlengkapan baru
10% X ( 14.640.000 + 17.290.000 ) / 2 = 1.596.500 Lain-lain 7.564.000 11.302.500
Laba tersedia untuk dividen SRp 2.748.000
Penyesuaian untuk mempertahankan kapital fisis (lihat hitungan dalam Model 3): Sediaan barang:
Perubahan harga terrealisasi melalui penjualan SRp 113.500Perubahaan harga melekat pada sediaan akhir 90.000 SRp 203.500
Perlengkapan:Perubahan harga terrealisasi melalui depresiasi SRp 474.500Melekat pada perlengkapan lama 678.000Melekat pada perlengkapan baru 2.385.000 3.537.500
Jumlah untuk mempertahankan kapital fisis SRp 3.741.000
03/29/14 Transi 35
Suwardjono
Bab 13 Akuntansi untuk Perubahan Harga
Model 6: Kos sekarang/daya beli konstan/fisis
Penjualan 19.575.000 X 127 / 127 KSRp 19.575.000Kos barang terjual: 5.524.500 X 127 / 127 5.524.500
Laba kotor penjualan KSRp 14.050.500Biaya operasi: Depresiasi mesin lama 2.142.000 X 127 / 127 = KSRp 2.142.000 Depresiasi mesin baru 1.596.500 X 127 / 127 1.596.500 Lain-lain 7.564.000 X 127 / 127 7.564.000 11.302.500
Laba operasi sebelum rugi daya beli KSRp 2.748.000 Rugi daya beli (lihat hitungan dalam Model 2) 1.279.500
Laba operasi bersih (tersedia untuk dividen) KSRp 1.468.500
Penyesuaian untuk mempertahankan kapital fisis (lihat hitungan dalam Model 4): Sediaan barang:
Perubahan harga terrealisasi melalui penjualan KSRp 0Perubahaan harga melekat pada sediaan akhir 0 KSRp 0
Perlengkapan:Perubahan harga terrealisasi melalui depresiasi KSRp (71.500)Melekat pada perlengkapan lama 127.000Melekat pada perlengkapan baru 1.485.900 1.541.400
Jumlah untuk mempertahankan kapital fisis KSRp 1.541.400
03/29/14 Transi 36
Suwardjono
Bab 13 Akuntansi untuk Perubahan Harga
Model 7: Harga jual sekarang
Penjualan 870 X 22.500 JRp 19.575.000Kos historis barang terjual, MPKP 350 X 6.100 Rp 2.135.000
520 X 6.300 3.276.000 5.411.000
Laba kotor penjualan (terrealisasi) JRp 14.164.000 Biaya operasi 7.564.000
Aliran dana masuk JRp 6.600.000 Perubahan harga sediaan (margin pembelian) Awal: 0 Akhir: Harga jual 900 X 25.025 JRp 22.522.500
Kos historis 900 X 6.400 Rp 5.760.000 16.762.500
Perubahan harga keluaran perlengkapan (Hitungan 5 dalam Model 3): Perlengkapan lama
Harga jual akhir JRp 15.470.000Harga jual awal 16.592.000
Kenaikan (penurunan) harga JRp (1.122.000) Perlengkapan baru
Harga jual akhir JRp 15.561.000Harga jual awal 14.640.000
Kenaikan (penurunan) harga JRp 921.000 Perubahan harga keluaran perlengkapan (201.000)
Laba bersih JRp 23.161.500
Format 1
03/29/14 Transi 37
Suwardjono
Bab 13 Akuntansi untuk Perubahan Harga
Penjualan 870 X 22.500 JRp 19.575.000 Pembelian barang 350 X 6.100 Rp 2.135.000
520 X 6.300 3.276.000900 X 6.400 5.760.000
Rp 11.171.000 Biaya operasi 7.564.000 18.735.000
Aliran kas berasal dari operasi JRp 840.000
Aliran kas masuk harapan Dari sediaan akhir 900 X 25.025 JRp 22.522.500 Penurunan nilai/harga aset fisis (lihat Format 1) (201.000) 22.321.500
Laba harga jual sekarang JRp 23.161.500
Model 7: Harga jual sekarang Format 2
03/29/14 Transi 38
Suwardjono
Bab 13 Akuntansi untuk Perubahan Harga
Model 8: Harga jual sekarang/daya beli konstanPenjualan 19.575.000 X 127 / 127 KIRp 19.575.000Kos barang terjual 2.135.000 X 127 / 122 KJRp 2.222.500
3.276.000 X 127 / 126 3.302.000 5.524.500
Laba kotor penjualan (terrealisasi) KJRp 14.050.500
Perubahan harga sediaan akhir: Harga jual sekarang 22.522.500 X 127 / 130 KJRp 22.002.750 Kos historis 5.760.000 X 127 / 128 5.715.000 16.287.750
Laba kotor setelah penyesuaian harga sediaan KJRp 30.338.250
Perubahan harga keluaran perlengkapan: Perlengkapan lama Harga jual akhir 15.470.000 X 127 / 130 KJRp 15.113.000 Harga jual awal 16.592.000 X 127 / 122 17.272.000
Kenaikan (penurunan) harga JRp (2.159.000) Perlengkapan baru Harga jual akhir 15.561.000 X 127 / 130 KJRp 15.201.900 Harga jual awal 14.640.000 X 127 / 122 15.240.000
Kenaikan (penurunan) harga JRp (38.100) Perubahan harga keluaran perlengkapan (2.197.100)
Laba setelah penyesuaian fasilitas fisis KJRp 28.141.150 Biaya operasi 7.564.000 X 127 / 127 7.564.000
Laba sebelum rugi daya beli KJRp 20.577.150 Rugi daya beli (dari Model 2) KRp 1.279.500
Laba bersih dalam daya beli konstan KJRp 19.297.650
Format 1
03/29/14 Transi 39
Suwardjono
Bab 13 Akuntansi untuk Perubahan Harga
Penjualan 19.575.000 X 127 / 127 KJRp 19.575.000 Pembelian barang 2.135.000 X 127 / 122 KJRp 2.222.500
3.276.000 X 127 / 126 3.302.0005.760.000 X 127 / 128 5.715.000
Rp 11.239.500 Biaya operasi 7.564.000 X 127 / 127 7.564.000 18.803.500
Aliran kas berasal dari operasi KJRp 771.500
Aliran kas masuk harapan Dari sediaan akhir 22.522.500 X 127 / 130 = KJRp 22.002.750 Penurunan nilai/harga aset fisis (lihat Format 1) (2.197.100) 19.805.650
Laba sebelum rugi daya beli KJRp 20.577.150 Rugi daya beli (lihat Model 2) 1.279.500
Laba bersih dalam daya beli konstan KJRp 19.297.650
Model 8: Harga jual sekarang/daya beli konstan Format 2
03/29/14 Transi 40
Suwardjono
Bab 13 Akuntansi untuk Perubahan Harga
Ini? … Ah, masih jauh!