1. Kemajuan iptek & informasi2. Penerapan iptek & informasi dalam kehidupan3. Perubahan sosial-budaya

Tahapan Fungsional - sikap berfikir yang tidak lagi

menggunakan mitos, kepercayaan- kepercayaan, melainkan menggunakan pemikiran ilmiah.

Mengambil satu sebutan lainnya, yaitu homo faber, diperoleh gambaran bahwa manusia adalah makhluk yang mampu mencipta dan sekaligus mampu memakai alat-alat yang diciptakannya itu. Sudah barang tentu membuat alat disini diartikan sebagai mengadakan atau menciptakan segala sesuatu yang mempunyai fungsi dan nilai bagi dirinya secara individu maupun untuk kepentingan bersama dalam kesatuan sosial untuk menghadapi lingkungan serta memenuhi kebutuhan demi kelangsungan hidup (survival) mereka di alam raya ini. ngannya.

Manusia sanggup mencipta dimungkinkan karena memiliki kemampuan daya cipta dan dipicu oleh proses belajar (extrasomatic).

Proses belajar itu pastilah melalui berbagai bentuk dan tahapan, termasuk di dalamnya proses adaptasi, atau pengalaman misalnya. Namun demikian, haruslah dipahami benar bahwa

daya cipta adalah salah satu dari elemen akal manusia, sebuah karunia dari Sang Pencipta yang sangat fundamental yang membedakan manusia dari hewan lainnya pada umumnya maupun dari species-species yang dinyatakan sama dengannya.

Sesungguhnya dalam abad ke-16 dan 17 beberapa ilmu pengetahuan modern telah timbul.

Dalam abad ke-18 ilmu-ilmu tersebut semakin berkembang berkat usaha sarjana-sarjana dari abad tersebut yang menyusun ilmu-ilmu itu dalam bentuk yang lebih sistematis,

sehingga karena hasil pekerjaan mereka itu abad ke-18 merupakan “abad rasionalisme”atau sering disebut “scientific renaissance”.

Tetapi ilmu-ilmu itu baru dipergunakan dengan sebaik-baiknya sehingga berfaedah bagi kehidupan manusia dalam abad ke-19.

Hasil pemikiran tersebut tampak jelas seperti penemuan mesin uap 1763 James Watt, dan penemuan baja memungkinkan orang dapat membuat kapal-kapal yang modern dan melancarkan transport barang-barang serta perhubungan.

Bidang ilmu dan teknologi amat luas. Oleh karena itu wajib dikembangkan etika ilmuwan dan para ahli teknologi, sedikitnya sebagai pegangan bagi mereka agar jangan menyelewengkan ilmu dan teknologi dari kedudukan sebagai alat untuk memperbesar kemampuan manusia berpikir dan berbuat.

Di samping etika, para ilmuwan dan ahli teknologi harus pula memiliki hati nurani manusia yang senantiasa bangun dan waspada.

Juga mereka perlu memiliki keberanian untuk mengatakan “tidak”, seandainya mereka yakin yang hendak dipergunakan terlalu berbahaya bagi manusia, masyarakat dan lingkungan hidup.

Ilmu dan teknologi haruslah senantiasa berada di bawah pengawasan manusia, dan harusnya hanya dipergunakan untuk meningkatkan mutu nilai manusia, jasmaniah, dan rohaniah.

Karena itu penerapan ilmu dan teknologi selalu harus terbuka untuk diperbincangkan di berbagai forum bangsa kita. Pers harus bebas dan berani membuka forumnya untuk perdebatan serupa ini. Dewan Perwakilan Rakyat juga harus menjadi alat pengawasan yang jeli.

Yang kita perlukan adalah kebijaksanaan dasar, sebuah falsafah mendasar, tidak saja menghadapi revolusi teknologi dan komunikasi, akan tetapi menghadapi semua teknologi yang hendak kita terapkan di negara kita.

Kita harus menerima bahwa teknologi itu untuk manusia, dan bukan manusia untuk teknologi. Oleh karena itu kita harus senantiasa menolak pemakaian teknologi yang merusak manusia (maupun lingkungan hidup manusia karena lingkungan hidup yang rusak juga berupa ancaman terhadap manusia). Ada teknologi yang dalam dirinya sendiri membawa ancaman terhadap keselamatan manusia. Seperti teknologi industri yang membuang logam berat seperti merkuri, dsb. Ada teknologi yang mengurangi kesempatam kerja bagi manusia, seperti otomisasi dan robot.

Revolusi Industri diperkenalkan oleh Fredrich Engels dan Louis Augeste Blanqui dipertengahan abad ke-19.

kemajuan teknologi dan ekonomi mendapatkan momentum dengan perkembangan kapal tenaga uap, rel dan kemudian di akhir abad tersebut perkembangan mesin bakar dalam dan perkembangan pembangkit tenaga listrik.

Informasi adalah sumber pengetahuan, dan pengetahuan dapat membawa seseorang pada suatu kearifan. Revolusi teknologi informasi dan komunikasi yang sedang terjadi kini punya implikasi-implikasi yang luas terhadap manusia dan masyarakat. Dan dengan berperannya komputer dalam teknologi informasi dan komunikasi, maka komputer dan telekomunikasi juga akan mempengaruhi proses perpolitikan dalam suatu masyarakat. Malahan kreativitas seni pun akan merasakan dampak kehadiran komputer dan telekomunikasi ini.

Teknologi informasi

Informasi adalah sumber yang mempunyai cirinya yang khas, berlainan dari sumber-sumber alam seperti minyak, kayu, logam,dsb. Betapapun banyaknya orang memakai, berulang-ulang, informasi itu tidak akan habis dan mengering. Seperti sebuah sumber minyak yang dapat dipompa hingga kering.

Maka kita tidak boleh memonopoli sumber informasi tersebut. Sikap terbaik adalah kesediaan dan kerelaan untuk memakainya bersama-sama

Dengan cara ini, maka informasi akan memperkaya kita semua.

Seluruh jaringan informasi dan komunikasi elektronika adalah luas sekali.

Revolusi informasi dan teknologi juga mengisyaratkan berbagai penyesiuaian dan perubahan sikap dan hubungan di tingkat internasional. Perubahan dalam berbagai rutin kebijaksanaan manajemen, berbagai pertimbangan strategis dan geopolitik yang lama, dan perlunya dikembangkan serangkaian nilai baru di tingkat internasional. Monopoli diganti dengan sikap memakai bersama, dari kerahasiaan pada keterbukaan, dari menguasai sendiri pada partisipasi yang luas, dari sentralisasi pada otonomi.

Revolusi informasi dan komunikasi ini merupakan satu kesempatan sejarah bagi bangsa-bangsa dunia untuk melakukan perubahan dan penyesuaian yang diperlukan, baik dalam masyarakat dan negara masing-masing, maupun dalam struktur hubungan antar bangsa.

Apakah kita memiliki kekuatan berpikir dan keberanian berbuat?

Agar bangsa kita sungguh-sungguh berkembang menjadi masyarakat yang adil dan makmur merata, dan dengan demikian memberikan sumbangan pada satu masyarakat bangsa-bangsa sedunia yang berintegrasi dalam kemanusiaan yang luhur dan memuliakan martabat dan hak-hak asasi manusia?

Bahan diskusi:

Bagaimana menghalangi agar sistem informasi dan komunikasi tidak dipergunakan sewenang-wenang untuk membuka atau menutup akses padanya, agar tidak dipergunakan untuk memanipulasi berbagai proses seperti proses ekonomi, politik, keuntungan pihak-pihak tertentu saja?