7
SISWA VS MAHASISWA Dalam memasuki jenjang dan tahap yang baru, perlu banyak diketahui hal-hal yang berkaitan tentang masa transisi dari siswa menjadi mahasiswa. Untuk menjadi seorang mahasiswa, bukan hanya sekedar identitas belaka, melainkan betul-betul ingin menjadi seorang mahasiswa yang intelektual dan memiliki perubahan / melakukan perubahan dari status siswa menjadi mahasiswa. Secara umum, siswa itu adalah pelajar yang bisa dikatakan masih terkait oleh aturan-aturan yang masih dibatasi kebebasannya. Siswa adalah seorang atau sekelompok orang yang menuntut ilmu di bangku sekolah. Atau dengan kata lain, siswa adalah orang yang menuntut ilmu sedalam mungkin, baik yang rela mengeluarkan ataupun tidak, segala jerih payah dll dengan tujuan untuk menempuh masa depan yang cerah dengan catatan tidak menyianyiakan kesempatan yang diberikan. Lain halnya dengan pengertian mahasiswa. Menurut bahasa, kata mahasiswa berasal dari dua kata, yakni maha dan siswa. Maha berarti tinggi, sedangkan siswa berarti pelajar. Menurut Kamus

Siswa vs mahasiswa

Embed Size (px)

DESCRIPTION

 

Citation preview

Page 1: Siswa vs mahasiswa

SISWA VS MAHASISWA

Dalam memasuki jenjang dan tahap yang baru, perlu banyak diketahui hal-hal yang berkaitan

tentang masa transisi dari siswa menjadi mahasiswa. Untuk menjadi seorang mahasiswa,

bukan hanya sekedar identitas belaka, melainkan betul-betul ingin menjadi seorang

mahasiswa yang intelektual dan memiliki perubahan / melakukan perubahan dari status siswa

menjadi mahasiswa.

Secara umum, siswa itu adalah pelajar yang bisa dikatakan masih terkait oleh aturan-aturan

yang masih dibatasi kebebasannya. Siswa adalah seorang atau sekelompok orang yang

menuntut ilmu di bangku sekolah. Atau dengan kata lain, siswa adalah orang yang menuntut

ilmu sedalam mungkin, baik yang rela mengeluarkan ataupun tidak, segala jerih payah dll

dengan tujuan untuk menempuh masa depan yang cerah dengan catatan tidak menyianyiakan

kesempatan yang diberikan.

Lain halnya dengan pengertian mahasiswa. Menurut bahasa, kata mahasiswa berasal dari dua

kata, yakni maha dan siswa. Maha berarti tinggi, sedangkan siswa berarti pelajar. Menurut

Kamus Besar Bahasa Indonesia, mahasiswa adalah orang yang telah terdaftar di perguruan

tinggi, baik negeri maupun swasta. Jadi, secara istilah dapat dikatakan bahwa mahasiswa

adalah orang-orang yang memiliki kecerdasan intelektual dan moral yang dapat digunakan

atau diterapkan dalam kehidupan sosial.

Mahasiswa memiliki peran atau tanggung jawab khususnya di masyarakat. Ada 3 peran

mahasiswa antara lain sebagai agent of exchange, moral force, dan social control. Agent of

exchange bila diartikan ke dalam bahasa Indonesia adalah agen pertukaran atau agen

perubahan. Dalam hal ini, mahasiswa berperan untuk melakukan perubahan-perubahan atau

Page 2: Siswa vs mahasiswa

sebagai aspirasi atau penyaluran argumen yang bertujuan ke arah yang positif. Moral force

atau kekuatan moral, dimana seorang mahasiswa harus memiliki intelektual dan moral.

Dalam hal ini, keduanya harus diseimbangkan dan sangat penting dimiliki oleh seorang

mahasiswa agar berperan maksimal dalam melaksanakan tanggung jawabnya. Kemudian,

yang ketiga adalah social control. Mahasiswa yang  berperan dalam masyarakat, perlu

dilakukan atau diharapkan dapat melihat kondisi sosial masyarakat, karena sesungguhnya

mahasiswa dalam artian manusia adalah makhluk sosial. Misalnya saja mahasiswa

merupakan perantara penyampaian aspirasi / wakil rakyat yang dapat menyampaikan

argumen-argumen atau masalah-masalah kepada pemerintah, dalam hal ini mahasiswa

berperan melakukan kontrol terhadap pemerintah dan juga masyarakat.

Setelah membahas mengenai pengertian dan peran mahasiwa, terdapat pula jenis-jenis

mahasiswa yang dikelompokkan atas mahasiswa akademis, mahasiswa organisatoris,

mahasiswa religius maupun mahasiswa hedonis. Mahasiswa yang tergolong mahasiswa

akademis adalah mereka yang hanya fokus kepada pelajaran dan nilai. Mereka hanya

memikirkan bagaimana mereka mendapatkan nilai atau IPK yang tinggi maupun untuk

mencapai kelulusan. Mereka tidak mengikuti kegiatan organisasi atau berpartisipasi pada

forum-forum mahasiswa. Secara logis, hal itu wajar jika ingin fokus pada pelajaran atau

akademik namun juga terkesan kurang baik apabila memikirkan tujuan hanya berarah kepada

hal tersebut. Selanjutnya, adalah mahasiswa organisatoris. Dalam hal ini, mereka cenderung

90 % fokus pada kegiatan organisasi namun mengabaikan akademik. Mereka hanya datang

ke kampus untuk mengurusi hal-hal atau masalah-masalah terkait dengan organisasi yang

mereka jalankan. Kelompok mahasiswa religius adalah dimana mereka fokus kepada

kegiatan keagamaan mereka atau kebanyakan melakukan ibadah sehingga mereka juga

meninggalkan kewajiban-kewajiban urusan dunianya. Dan yang keempat adalah mahasiswa

hedonis. Tujuan mereka sepenuhnya bukan ingin mengikuti kegiatan perkuliahan seperti

belajar dan organisasi, melainkan mereka datang untuk melakukan hal-hal yang tidak

bermafaat, seperti gaya-gayaan, memamerkan barang-barang, hura-hura dan hal-hal lain yang

berkaitan dengan hal tersebut. Jenis atau kelompok manusia seperti ini sebaiknya tidak

menjadi identitas bagi mahasiswa.

Kembali kepada topik awal, yang membahas masalah siswa vs mahasiswa. Dalam hal ini

akan dijelaskan lebih detail perbedaan-perbedaan antara siswa dan mahasiswa. Ketika

menjadi siswa kita masih dibantu, diayomi dan diarahkan dalam menghadapi persoalan.

Menjadi mahasiswa adalah sebuah kesempatan bagi kita untuk menetapkan jati diri sehingga

Page 3: Siswa vs mahasiswa

kita menjadi pribadi yang mandiri, kreatif, dan komunikatif dalam memecahkan persoalan

kehidupan. Dituntut untuk lebih kritis berpikir dengan matang, tidak “gegabah” dalam

mengambil keputusan.

Selain itu, terdapat perbedaan metode pembelajaran dalam hal ini belajar di sekolah

menengah dan di perguruan tinggi. Karena prebedaannya itu, banyak mahasiswa yang merasa

kesulitan untuk menyesuaikan cara belajarnya di PT. Bahkan, ada yang terpaksa berhenti

kuliah (drop-out) di tahun pertama karena kesulitan menyesuaikan diri.

1. Di sekolah menengah, siswa biasanya bersifat lebih pasif, sementara guru lebih aktif.

Siswa lebih banyak berperan aktif sebagai penerima ilpeng sementara guru sebagai

pemberi ilpeng. Di PT, dosen mengharapkan mahasiswa bukan hanya sekedar sebagai

penerima ilmu namun jg pencari ilmu.

2. Tugas akademik di PT lebih sulit dibandingkan di sekolah menengah.

3. Di sekolah menengah, diwajibkan untuk menghadiri setiap pembelajaran namun di PT

sering tidak berlaku.

4. Di sekolah menengah, guru seringkali memeriksa tugas seperti membaca dsb, namun

di PT diharapkan dapat menjadi pembelajar yang mandiri.

5. Ujian di sekolah menengah cukup sering diberikan dan meliputi sejumlah kecil

informasi / materi pembelajaran. Namun, ujian di PT lebih jarang diberikan dan

mencakup informasi yang lebih banyak.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa baik siswa ataupun mahasiswa seharusnya tetap menjadi

pembelajar kehidupan sejati yang tidak hanya berkutat di depan buku atau mikrofon. Buka

“mata lebar”, jangan terjerat dengan status, bisa jadi masih ada sosok lain yang lebih

“terpelajar” dari siswa maupun mahasiswa. Selain itu, perguruan tinggi bukanlah sekedar

kelanjutan sekolah menengah. Perguruan tinggi adalah pengalaman baru yang menuntut kita

melakukan perubahan ke arah yang lebih baik.

 Mahasiswa. Ya itulah status saya sekarang. Sebelumnya saya adalah seorang siswa Sekolah

Menegah Atas (SMA). Sebagai seseorang yang mengalami masa-masa transisi dari siswa

menjadi mahasiswa, bayak hal-hal luar bisa yang berubah dalam hidup saya. Semua berjalan

seolah air yang mengalir yang pada awalnya tenang menjadi sangat-sangat kencang arusnya.

Dalam tulisan saya kali ini, saya ingin mengunkapkan pendapat saya tentang perbedaan

Page 4: Siswa vs mahasiswa

antara siswa dan mahasiswa yang saya rasakan. Berikut adalah "1001 Perbedaan Siswa dan

Mahasiswa versi Astandri koesriputranto".

Siswa itu masa belajarnya lebih lama dari mahasiswa. Jika dianggap selalu lulus, siswa memiliki masa belajar 12 Tahun!!! Bandingkan dengan mahasiswa yang hanya 3-4 tahun saja.

Tempat untuk memuntut ilmu bagi siswa adalah "Sekolah". Tempat menuntut ilmu bagi mahasiswa adalah "Kampus".

Kalau Siswa meja dan kursinya dipisah, jadi memakan banyak tempat. Kalau mahasiswa lebih efisien, karena kursi dan mejanya langsung dijadikan satu.

Siswa diajar oleh Dosen, mahasiswa diajar oleh guru. Ups kebalik! hehehe. Siswa diajar oleh guru dan mahasiswa diajar oleh dosen.

Buku pelajaran siswa harganya murah-murah dan relatif tipis. Sedangkan kalau mahasiswa, buku pelajarannya (text book) tebalnya kurang lebih 1000 halaman. Jangan tanya harganya. Selangit!!! Punya bukunya aja belum tentu bisa baca. Isinya bahasa inggris semua soalnya. hahaha.

Kalau siswa tinggalnya di rumah. Kalu mahasiswa tinggalnya di kost.

Siswa bingung, "wah nanti belajar apa nih? nanti Ulangan apa nih?". Mahasiswa bingung, "nanti sarapan apa nih? nanti malem makan apa nih?".

Siswa masuk kelas pada umumnya mulai jam 7 pagi sampai jam 2 siang, sedangkan mahasiswa tidak tentu. tergantung jadwal kuliah masing-masing. kadan ada yang masuk jam 7 pagi, jam 9 pagi, jam 1 atau bahkan jam 3 sore. pulangnya juga gak tentu.

Bagi seorang siswa, pukul 15.00 itu udah sore. Pukul 21.00 itu dikenal dengan malam. Bagi seorang mahasiswa, pukul 15.00 itu siang. Pukul 21.00 itu baru sore. Malemnya mulai pukul 10.00-11.00.

Siswa pola makannya teratur, mahasiswa pola makannya tidak teratur.

Kalau siswa, kelasnya tetap. Kalau mahasiswa kelasnya pindah-pindah.

Siswa bisa tenang belajar karena makan-minum sudah ada, tinggal ambil kapanpun mau. Kalau mahasiswa bingung mau makan apa, belum tentu ada uang untuk membeli makan.

Siswa sibuk belajar untuk persiapan Ujian Nasional, Mahasiswa sibuk belajar mandiri.

Page 5: Siswa vs mahasiswa

Jadwal tidur Siswa lebih panjang. Rata-rata lebih dari 8 jam. Kalau mahasiswa jadwal tidurnya sangat sedikit. rata-rata kurang dari 8 jam.

Bagi siswa sibuk belajar, ngerjain tugas, dapet nilai bagus udah cukup. Bagi mahasiswa, tidak cukup belajar, IPK bagus, tugas selesai semua. Mahasiswa harus mampu bersosialisasi dengan masyarakat, harus mampu terjun dalam masyarakat, harus memiliki Soft-Skill.

Siswa masa liburannya paling lama hanya 2 minggu yaitu pada saat liburan semester2 (tahunan). Jauh sekali jika dengan mahasiswa yang bisa menikmati masa liburan tahunan sampai 3 bulan lamanya. Dari sisi ini, mahasiswa lebih enak.

Masa studi Siswa dalam satu semester rata-rata sekitar 5,5 bulan. sedangkan mahasiswa, masa perkuliahannya (termasuk juga evaluasi) hanya sekitar 4,5 bulan.