46
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING October 23, 2013 BUKU PEGANGAN SISWA DAN GURU TEKNIK PENYIARAN SISTEM KOMUNIKASI DISUSUN OLEH : ZAINUL ARIFIN, S. Kom = TEKNIK BROADCASTING = PAKET KEAHLIAN TEKNIK PRODUKSI DAN PENYIARAN PROGRAM PERTELEVISIAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK INFORMASI DAN KOMUNIKASI DINAS PENDIDIKAN. KAB. MOJOKERTO SMK NEGERI 1 PUNGGING 2013/2014

Sistem komunikasi Broadcast SMKN 1 Pungging

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Sistem komunikasi Broadcast SMKN 1 Pungging

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

BUKU PEGANGAN SISWA DAN GURU

TEKNIK PENYIARAN

SISTEM KOMUNIKASI

DISUSUN OLEH : ZAINUL ARIFIN, S. Kom

= TEKNIK BROADCASTING =

PAKET KEAHLIAN

TEKNIK PRODUKSI DAN PENYIARAN PROGRAM PERTELEVISIAN

BIDANG KEAHLIAN TEKNIK INFORMASI DAN KOMUNIKASI

DINAS PENDIDIKAN. KAB. MOJOKERTO

SMK NEGERI 1 PUNGGING

2013/2014

Page 2: Sistem komunikasi Broadcast SMKN 1 Pungging

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

A. SISTEM KOMUNIKASI

Komunikasi adalah suatu proses

penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak

kepada pihak lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara

lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak.

Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh

keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan

menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu,

misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu.

Cara seperti ini disebut komunikasi nonverbal.

PENGERTIAN KOMUNIKASI MENURUT BEBERAPA AHLI :

Onong Uchjana Effendy

Komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang

kepada orang lain untuk memberitahu, mengubah sikap,

pendapat, atau perilaku, baik secara lisan (langsung) ataupun

tidak langsung (melalui media).

Page 3: Sistem komunikasi Broadcast SMKN 1 Pungging

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

Raymond Ross

Komunikasi adalah proses menyortir, memilih, dan

pengiriman simbol-simbol sedemikian rupa agar membantu

pendengar membangkitkan respons/ makna dari pemikiran

yang serupa dengan yang dimaksudkan oleh komunikator.

Gerald R. Miller

Komunikasi terjadi saat satu sumber menyampaikan pesan

kepada penerima dengan niat sadar untuk memengaruhi

perilaku mereka.

Everett M. Rogers

Komunikasi adalah proses suatu ide dialihkan dari satu

sumber kepada satu atau banyak penerima dengan maksud

untuk mengubah tingkah laku mereka.

Carl I. Hovland

Komunikasi adalah suatu proses yang memungkinkan

seseorang menyampaikan rangsangan (biasanya dengan

menggunakan lambang verbal) untuk mengubah perilaku

orang lain.

New Comb

Komunikasi adalah transmisi informasi yang terdiri dari

rangsangan diskriminatif dari sumber kepada penerima.

Page 4: Sistem komunikasi Broadcast SMKN 1 Pungging

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

Bernard Barelson & Garry A. Steiner

Komunikasi adalah proses transmisi informasi, gagasan, emosi,

keterampilan dan sebagainya dengan menggunakan simbol-

simbol, kata-kata, gambar, grafis, angka dan sebagainya.

B. JENIS-JENIS KOMUNIKASI

Komunikasi Intrapersonal.

Komunikasi yang dilakukan oleh satu orang saja atau pada diri

sendiri, sepertihalnya ketika sedang menghayal, seolah olah

kita sedang berkomunikasi dengan diri kita sendiri.

Page 5: Sistem komunikasi Broadcast SMKN 1 Pungging

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

Komunikasi Interpersonal.

Komunikasi yang dilakukan oleh lebih dari satu orang

biasanya jenis komunikasi seperti ini dilakukan oleh dua

orang secara tatap muka walupun terkadang tidak dilakukan

secara tatap muka, komunikasi seperti ini merupakan

komunikasi yang lebih efektif karena melalui komunikasi yang

seperti ini kita dapat menyampaikan pesan dan dapat

berinteraksi satu sama lain, sehingga menghasilkan makna.

Komunikasi dalam kelompok kecil.

Komunikasi yang dilakukan dalam suatu kelompok kecil,

seperti halnya dalam sebuah organisasi yang anggotanya

hanya berjumlah sedikit, komunikasi seperti ini dilakukan

lebih dari dua orang tetapi didalam ruang lingkup yang kecil,

dimana dsetiap individunya memiliki pandangan dari setiap

pesan yang sampaikan.

Page 6: Sistem komunikasi Broadcast SMKN 1 Pungging

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

Komunikasi Publik.

Komunikasi yang dilakukan dalam ruang lingkup yang lebih

besar, komunikasi yang terjadi pun menjadi lebih kompleks,

karena setiap individunya memiliki pandangan yang berbeda

dari pesan yang telah disampaikan, sehingga di dalam

komunikasi jenis ini banyak dari tiap individunya yang

memberikan pendapat yang berbeda, karena masing-maing

dari individunya memiiki makna yang berbeda dari pesan

yang disampaikan.

Page 7: Sistem komunikasi Broadcast SMKN 1 Pungging

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

Komunikasi Massa.

Komunikasi jenis ini berlangsung pada ruang lingkup yang

lebih besar dari jenis-jenis komunikasi sebelumnya, biasanya

perilaku komunikasi jenis ini dilakukan melalui sebuah

perantara biasanya dilakukan melalui sebuah media, bisa

berupa surat kabar, televisi, radio, dan lain-lain. Dalam

perilaku komunikasi ini individu yang terlibat tidak saling

mengenal, perilaku komunikasi jenis ini dapat dibilang kurang

efektif karena dari pesan yang disampaikan akan

menimbulkan banyak makna karena individu yang terlibat

disini banyak sekali, sehingga pendeskripsian dari pesan yang

disampaikan akan memberikan makna yang berbeda-beda.

C. PERKEMBANGAN SISTEM KOMUNIKASI

Sebelum ditemukan listrik, sistem komunikasi dilakukan

dengan cara menggunakan bunyi-bunyian ataupun tanda sebagai

isyarat dalam penyampaian informasi. Cara-cara tersebut antara

lain dengan kentongan, asap ataupun bendera (semaphore flag)

Page 8: Sistem komunikasi Broadcast SMKN 1 Pungging

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

yang sampai saat ini di beberapa belahan bumi mungkin masih

digunakan.

Setelah ditemukan listrik, maka teknologi komunikasi mulai

berkembang. Yang semula dilakukan secara mekanis dan

tradisional berganti secara listrik, seperti halnya sistem

semaphore mekanis digantikan dengan telegrap listrik.

Pada sistem komunikasi untuk dapat menghubungkan antar

pelanggan/pemakai memerlukan berbagai macam sarana yang

termasuk dalam suatu bidang yang dinamakan teknik transmisi.

Dalam teknik transmisi, secara garis besar dibagi 2 macam yaitu :

a. Media transmisi fisik, yaitu sistem transmisi melalui kawat

penghantar (wire bounded transmission system).

b. Media transmisi non fisik, yaitu sistem transmisi tanpa kawat

(wireless transmission system) atau melalui gelombang radio.

D. SISTEM KOMUNIKASI DENGAN KAWAT PENGHANTAR

/TRANSMISI FISIK.

Komunikasi dengan kawat penghantar adalah suatu sistem

komunikasi yang menggunakan kawat penghantar sebagai

sarana atau media transmisinya. Artinya kawat pengantar

tersebut berfungsi sebagai pembawa informasi yang telah diubah

dalam bentuk sinyal. Oleh karena itu kebutuhan dasar yang

harus ada pada sistem komunikasi ini adalah penguat

(amplifier).

Page 9: Sistem komunikasi Broadcast SMKN 1 Pungging

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

Beberapa contoh alat komunikasi yg menggunakan media kawat

penghantar :

a. Telegraph

b. Teleprinter

c. Telepon

d. Faximile

e. Interphone

f. TV Kabel dan CCTV (Close Circuit Television)

JENIS-JENIS KABEL KOMUNIKASI :

a. Twisted-pair wire, kabel yang keluar dari rumah anda

menuju ke sentral telepon lokal atau bawah tanah, biasanya

berupa kabel pilin. Nama Twisted Pair berasal dari fakta

bahwa ia terdiri dari kabel tembaga yang dililit berpasangan.

Page 10: Sistem komunikasi Broadcast SMKN 1 Pungging

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

Tujuan pelilitan tersebut adalah untuk mengurangi kelemahan

mereka terhadap noise elektris, baik itu yang berasal dari

dalam kabel (pair to pair coupling atau crosstalk) dan dari luar

kabel (interferensi elektromagnetik) “EMI” dan interferensi

frequensi radio “RFI”). Kabel jenis ini hanya bisa membawa

data dengan kecepatan 1 sampai 128 megabit per detik.

Namun karena sudah populer maka kabel ini akan tetap

digunakan hingga tahun-tahun mendatang. Baik untuk pesan

suara (telepon) atau maupun data komputer.

b. Kabel Koaksial, disebut juga kabel co-ax, merupakan kabel

transmisi berfrekuensi tinggi yang terdiri dari kawat tembaga

yang terbungkus dalam pelindung logam dan kemudian

dibungkus lagi dengan pelindung plastik eksternal.

Merupakan kabel yang paling banyak digunakan dalam

jaringan komputer terutama pada saat masa di mana topologi

bus paling populer digunakan. Kabel jenis ini menjadi pilihan

karena 2 alasan utama yaitu murah dan mudah digunakan.

Contoh kabel coaxial ini adalah kabel antena TV. Kabel coaxial

ini terbagi lagi dalam 2 tipe yaitu thin (thinnet) dan thick

(thicknet). Kecepatan hingga 200 megabit per detik.

Page 11: Sistem komunikasi Broadcast SMKN 1 Pungging

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

c. Kabel Serat Optik, Kabel Fiber Optik adalah teknologi kabel

terbaru. Terbuat dari glas optik. Di tengah-tengah kabel

terdapat filamen glas, yang disebut “core”, dan di kelilingi

lapisan “cladding”, “buffer coating”, material penguat, dan

pelindung luar.Informasi ditransmisikan menggunakan

gelombang cahaya dengan cara mengkonversi sinyal listrik

menjadi gelombang cahaya. Transmitter yang banyak

digunakan adalah LED atau Laser.Serat-serat ini yang setipis

rambut manusia, bisa mentransmisikan hingga 2 miliar

getaran per detik (2 Gb); setiap getaran “on”

merepresentasikan bit “1″.

Page 12: Sistem komunikasi Broadcast SMKN 1 Pungging

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

E. SISTEM KOMUNIKASI TANPA KAWAT PENGHANTAR /

TRANSMISI NON FISIK.

Yang dimaksud dengan komunikasi tanpa kabel (wireless)

adalah suatu sistem komunikasi yang menggunakan gelombang

radio sebagai media transmisinya. Artinya, gelombang radio

digunakan sebagai pembawa informasi yang telah diubah dalam

bentuk sinyal. Yang perlu diperhatikan, gelombang radio

mempunyai spektrum, frekuensi yang terbagi dalam beberapa

daerah (band), juga sifat-sifat perambatannya, maka

penggunaannya bergantung pada kebutuhan dan sistem

komunikasinya.

Beberapa contoh alat komunikasi yg menggunakan media tanpa

kawat penghantar :

a. Sistem Komunikasi Radio HT (Handy Talky).

b. Sistem Komunikasi Handpone (Mobile Telephone).

c. Siaran Radio.

d. Siaran Televisi.

Page 13: Sistem komunikasi Broadcast SMKN 1 Pungging

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

GELOMBANG DAN RADIO FREKUENSI

Gelombang adalah sebuah getaran (osilasi) yang

merambat pada sebuah media atau tanpa media dan tanpa

disertai perambatan pada bagian media tersebut. Dalam

kerjanya, gelombang memindahkan suatu energi dari satu

tempat ke tempat lain. Dalam jenis gelombang dibedakan oleh

medianya serta berdasarkan arah penyebarannya.

Berdasarkan media penyebarannya, gelombang dibedakan

menjadi dua yaitu mekanik dan elektromagnetik.

Page 14: Sistem komunikasi Broadcast SMKN 1 Pungging

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

Berdasarkan dua perbedaan diatas, maka mekanik

adalah sebuah gelombang dimana penyebarannya melalui

sebuah medium sebagai media penyebarannya.Hal tersebut

tidak dapat melakukan penyebaran tanpa adanya sebuah

media sebagai perantaranya seperti pada air, tali dan

suara.gelombang pada sebuah tali akan penyebarannya

melalui tali sebagai medianya, pada permukaan air

penyebarannya melalui air, pada suara melalui udara, cairan

dan benda padat.

Sifat Gelombang

Terdapat beberapa sifat pada gelombang mekanik adalah:

Penyebaran suatu frekuensi pada medium mempunyai

tingkat laju tertentu yang dinamakan cepat rambat

gelombang, Tingkat laju atau cepat rambat gelombang

sangat ditentukan oleh sifat mekanik media.

Partikel dari media tidak menyebar melalui ruangan-

ruangan media tetapi partikel media bergerak bolak-balik

terhadap posisi kesetimbangan partikel.

Gelombang menyalurkan energi dari satu tempat ke tempat

lain didalam media, tetapi hanya memindahkan energi

bukan partikel.

Sedangkan pada elektromagnetik merupakan

frekuensi yang merambat tanpa memerlukan suatu media

sebagai medium penyebarannya. Karena frekuensi

Page 15: Sistem komunikasi Broadcast SMKN 1 Pungging

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

elektromagnetik dapat merambat tanpa perlu adanya

medium, frekuensi ini dapat merambat tanpa sebuah

medium.

PENGGUNAAN FREKUENSI GELOMBANG.

Frekuensi tersebut dapat merambat pada ruangan

hampa seperti cahaya, radio, radiasi infra merah, sinar X

dan ultraviolet. Hal tersebutlah yang membuat sinar

matahari dapat menyinari bumi mekipun melewati ruangan

hampa. Semua susunan bentuk frekuensi elektromagnetik

atas dasar panjang suatu frekuensi disebut spektrum

elektromagnetik seperti contoh penggunaannya adalah :

1) Radio : adalah sebuah bentuk energi elektromagnetik

paling rendah dengan kisaran panjang pancaran dari ribuan

kilometer hingga kurang dari satu meter.

2) Mikrowave : panjang pancaran radiasi mikrowave antara

0.3 – 300 cm, digunakan terutama dalam komunikasi dan

pengiriman informasi melalui ruangan terbuka.

3) Sinar infra merah : dapat mendiagnosis kesehatan kondisi

tubuh melalui penyelidikan pancaran inframerah dari

tubuh, foto inframerah disebut termogram digunakan

untuk mendiagnosa masalah sirkulasi darah, radang sendi

dan kanker.

4) Sinar X : sinar X sering digunakan dalam dunia kedokteran

untuk memfoto posisi tulang dalam tubuh terutama untuk

tulang yang patah, dalam penggunaan sinar X haruslah

Page 16: Sistem komunikasi Broadcast SMKN 1 Pungging

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

berhati-hati karena jaringan sel manusia akan rusak jika

menggunakan sinar X terlalu lama.

5) Ultraviolet : diperlukan untuk asimilasi tumbuhan serta

dapat mematikan kuman penyakit kulit.

6) Sinar gamma : sebuah bentuk berenergi dari radiasi

elektromagnetik.

Berdasarkan arah penyebarannya frekuensi dibedakan

menjadi dua yaitu:

1) Transversal: adalah frekuensi dimana arah getarannya

tegak lurus terhadap arah sebarnya, misalnya pada tali dan

cahaya.

2) Longitudinal: adalah frekuensi dimana arah getarnya

searah dengan arah sebarnya, misalnya bunyi dan slinki

yang ditarik atau ditekan.

Page 17: Sistem komunikasi Broadcast SMKN 1 Pungging

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

FREKUENSI

Frekuensi adalah benyaknya getaran yang terjadi dalam

kurun waktu satu detik. Rumus frekuensi adalah jumlah

getaran dibagi jumlah detik waktu. Frekuensi memiliki satuan

hertz / Hz

Untuk menghitung frekuensi, seseorang menetapkan

jarak waktu, menghitung jumlah kejadian peristiwa, dan

membagi hitungan ini dengan panjang jarak waktu. Pada

Sistem Satuan Internasional, hasil perhitungan ini dinyatakan

dalam satuan hertz (Hz) yaitu nama pakar fisika Jerman

Heinrich Rudolf Hertz yang menemukan fenomena ini pertama

kali. Frekuensi sebesar 1 Hz menyatakan peristiwa yang

terjadi satu kali per detik.

Secara alternatif, seseorang bisa mengukur waktu antara

dua buah kejadian / peristiwa (dan menyebutnya sebagai

periode), lalu memperhitungkan frekuensi (f ) sebagai hasil

kebalikan dari periode (T ), seperti nampak dari rumus di

bawah ini :

f = 1/T

f = frekuensi (hertz) T =periode (sekon atau detik).

Page 18: Sistem komunikasi Broadcast SMKN 1 Pungging

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

MACAM-MACAM FREKUENSI

Berdasarkan range frekuensi, gelombang suara dapat

dibedakan menjadi 3 (tiga) macam yaitu :

InfraSonic (1 Hz – 20 Hz )

Infrasonic adalah gelombang suara yg dapat di dengar oleh

binatang, contohnya adalah Gajah.Gajah dapat mendengar

suara dengan gelombang frekuensi 1 Hz sampai dengan 20

kHz.

Acoustic (20 Hz – 20 kHz)

Frekuensi ini adalah frekuensi yang termasuk kedalam

frekuensi yang dapat didengar oleh manusia.

Ultrasonic ( >20 kHz)

Ultrasonic adalah gelombang suara yang dapat didengar

oleh binatang misalnya kelelawar, kucing, tikus lumba-

lumba dan belalang, yang dapat mendengar gelombang

dengan frekuaensi diatas 20 kHz. Dari beberapa binatang

diatas sebagian menggunakan frekuensi tersebut untuk

berkomunikasi, dan mengetahui benda-benda yang ada di

depan mereka. Contohnya lumba-lumba menggunakan

gelombang ultrasonic untuk berkomunikasi antara satu

dengan yang lainnya.

Page 19: Sistem komunikasi Broadcast SMKN 1 Pungging

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

TABEL FREKUENSI

F. SISTEM KOMUNIKASI SATELIT

Satelit adalah benda yang mengorbit benda lain dengan

periode revolusi dan rotasi tertentu. Ada dua jenis satelit

yakni satelit alam dan satelit buatan.

Page 20: Sistem komunikasi Broadcast SMKN 1 Pungging

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

a) Satelit Alami.

Satelit alami adalah benda-benda luar angkasa bukan buatan

manusia yang mengorbit sebuah planet atau benda lain yang

lebih besar daripada dirinya, seperti misalnya Bulan adalah

satelit alami Bumi. Sebenarnya terminologi ini berlaku juga

bagi planet yang mengelilingi sebuah bintang, atau bahkan

sebuah bintang yang mengelilingi pusat galaksi, tetapi jarang

digunakan.Bumi sendiri sebenarnya merupakan satelit

alami Matahari.

5 Satelit alami terbesar yang pernah ditemukan manusia

adalah: Ganymede (Jupiter), Titan (Saturnus), Callisto (Jupiter),

Io (Jupiter), serta Bulan (Bumi).

b) Satelit Buatan

Satelit buatan adalah benda buatan manusia yang beredar

mengelilingi benda lain misalnya satelit Palapa yang

mengelilingi Bumi. Dalam pembahasan tentang satelit-satelit

selanjutnya yang akan kita bahas adalah satelit buatan.

Page 21: Sistem komunikasi Broadcast SMKN 1 Pungging

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

JENIS-JENIS SATELIT BUATAN

Satelit Buatan terdiri dari macam-macam jenis tergantung

dari fungsinya. Berikut jenis-jenis satelit buatan:

1. Satelit astronomi : pengertian satelit astronimi adalah satelit

yang digunakan untuk mengamati planet, galaksi, dan benda

luar angkasa lainnya.

2. Satelit komunikasi : satelit buatan yang dipasang di angkasa

dengan tujuan telekomunikasi.

3. Satelit pengamat bumi:satelit yang dirancang khusus untuk

mengamati bumi seperti pengamatan lingkungan,

meteorologi, pembuatan peta, dan lain sebagainya.

4. Satelit navigasi : satelit yang menggunakan sinyal radio yang

disalurkan ke penerima dipermukaan tanah untuk

menentukan lokasi sebuah titik dipermukaan bumi seperti

mengukur jarak antar bangunan.

5. Satelit mata-mata :pengertian satelit mata-mata adalah satelit

pengamat bumi yang digunakan untuk tujuan militer atau

mata-mata.

6. Satelit cuaca : satelit yang diguanakan untuk mengamati cuaca

dan iklim di bumi.

Page 22: Sistem komunikasi Broadcast SMKN 1 Pungging

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

ORBIT SATELIT

Orbit adalah jalan yang dilalui oleh objek, di sekitar objek

lainnya, di dalam pengaruh dari gaya tertentu. Orbit pertama kali

dianalisa secara matematis oleh Johannes Kepler yang

merumuskan hasil perhitungannya dalam hukum Kepler tentang

gerak planet.

Banyak satelit dikategorikan atas ketinggian orbitnya,

meskipun sebuah satelit bisa mengorbit dengan ketinggian

berapa pun.

a) Orbit Rendah (Low Earth Orbit, LEO): 300 – 1500km di atas

permukaan bumi.

b) Orbit Menengah (Medium Earth Orbit, MEO): 1500 – 36000

km.

c) Orbit Geosinkron (Geosynchronous Orbit, GSO): sekitar 36000

km di atas permukaan Bumi.

Page 23: Sistem komunikasi Broadcast SMKN 1 Pungging

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

d) Orbit Geostasioner (Geostationary Orbit, GEO): 35790 km di

atas permukaan Bumi.

e) Orbit Tinggi (High Earth Orbit, HEO): di atas 36000 km.

DIRECT BROADCASTING SERVICE (DBS)

Dengan satelit, dimungkinkan juga dibangun audio/video

broadcast, basanya digunakan pada televisi. Sehingga siaran

radio atau televisi dapat dinikmati di seluruh dunia.

Skema Komunikasi Satelit

Page 24: Sistem komunikasi Broadcast SMKN 1 Pungging

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

Kelebihan Komunikasi Satelit

Cakupan yang luas : satu negara, region, bahkan satu benua

Bandwith yang tersedia cukup lebar

Independen dari infrastruktur terestrial

Instalasi jaringan segmen bumi yang cepat

Biaya relatif rendah per site

Karakteristik layanan yang seragam

Layanan total hanya dari satu provider

Layanan mobile/wireless yang independen terhadap lokasi

Kekurangan Komunikasi Satelit

Delay propagasi yang besar

Rentan terhadap pengaruh atmosfir

Modal pembangunan awal yang besar

Biaya komunikasi untuk jarak jauh dan pendek relatif sama

Hanya ekonomis jika jumlah user banyak

Page 25: Sistem komunikasi Broadcast SMKN 1 Pungging

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

G. PEMANCAR TELEVISI

Stasiun pemancar televisi “Unattended” adalah stasiun

pemancar televisi yang dapat bekerja atau beroperasi tanpa

petugas operator. Sedangkan stasiun pemancar televisi

“Attended” adalah stasiun pemancar yang dioperasikan oleh

petugas operator. Stasiun pemancar TV Unattended dari cara

operasinya dapat dibedakan dalam 2 (dua) katagori yaitu :

1. Remote Control Operation

Stasiun pemancar televisi Unattended secara remote

control pengoperasiannya dikendalikan dan dipantau dari

suatu tempat tertentu yang layak dihuni dan dilakukan

dengan telemetri. Untuk itu diperlukan saluran transmisi

untuk telemetri dua arah guna menyampaikan perintah-

perintah operasional dan menerima laporan hasil monitoring.

Sistem Unattended type ini biasanya digunakan untuk

pemancar-pemancar yang memiliki daya output besar, yaitu

diatas 5 (lima) KW. Pemancar tersebut merupakan pemancar

TV induk (mother station) yang akan direlay oleh stasiun-

stasiun transmisi pengulang. Di negara-negara maju, dimana

telepon telah tersedia sampai di pelosok-pelosok daerah,

saluran telemetri dapat mengunakan saluran telepon.

2. Automatic Control Operation

Stasiun pemancar televisi Unattended sistem

“Automatic Control Operation”, pengendalian operasinya

dilakukan oleh stasiun pemancar TV sebelumnya melalui

Page 26: Sistem komunikasi Broadcast SMKN 1 Pungging

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

signal TV yang dipancarkan dan diterima oleh stasiun

pemancar TV Unattended dimaksud. Apabila stasiun

pemancar TV tersebut dikendalikan oleh suatu stasiun

pemancar TV induk, maka apabila stasiun pemancar TV induk

beroperasi memancarkan sinyalnya, dan sinyal tersebut

diterima oleh stasiun pemancar TV Unattended dimaksud,

maka ia secara otomatis akan beroperasi, dan sebaliknya

apabila pemancar TV induk mati, tidak lagi memancarkan

sinyalnya dan stasiun pemancar Unattended tidak menerima

signal, maka ia akan switch off, untuk menjamin

kesinambungan siaran, konfigurasi sistem sarana

pemancarnya terdiri dari dua pemancar, pemancar utama dan

pemancar cadangan. Apabila pemancar utama mengalami

gangguan, maka pemancar cadangan secara otomatis

mengambil alih tugas pemancar utama. Konfigurasi ini

biasanya digunakan untuk stasiun transmisi pengulang

(repeater station) dengan pemancar – pemancar yang

memiliki daya output 1 (satu) KW kebawah.

Monitoring untuk stasiun pemancar tipe ini

dipercayakan kepada masyarakat umum tanpa ikatan atau

kepada beberapa orang dari masyarakat didaerah

pancarannya yang diberi tugas selaku informan.Tugas

informan dimaksud sangat sederhana, yaitu apabila siaran

terganggu (tidak ada siaran pada saatnya) agar melapor/

menelepon petugas stasiun pemancar televisi

terdekat.Monitoring seperti ini akan sangat efektif apabila

Page 27: Sistem komunikasi Broadcast SMKN 1 Pungging

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

telepon telah menjangkau ke seluruh pelosok daerah dengan

baik.

TUJUAN STASIUN PEMANCAR TV UNATTENDED

Sistem stasiun pemancar TV Unattended ini dirasakan

sangat diperlukan dewasa ini, sehubungan dengan telah

berkembangnya jumlah stasiun-stasiun pemancar TV yang telah

mencapai angka 438 lokasi yang tersebar di seluruh pelosok

tanah air. Jumlah tersebut masih terus berkembang dan sebagian

besar berada diatas gunung/ bukit di daerah terpencil. Namun

sebelum membahas tentang syarat-syarat atau spesifikasi,

sebaiknya dibahas dulu tentang apa tujuan atau apa yang

diharapkan dari stasiun pemancar TV Unattended.

Melaksanakan siaran yang berupa siaran televisi bagi

masyarakat di wilayah yang jauh, sulit dicapai dan terpencil serta

wilayah blank spot atau wilayah tidak dapat menerima siaran TV

dengan baik karena hambatan geografis dan sebagainya.

Hal-hal yang diharapkan yaitu antara lain :

a) Meniadakan sumber daya manusia.

Untuk pengoperasikan peralatan, tidak diperlukannya sumber

daya manusia untuk mengoperasikan (operator) peralatan

berarti dapat diperoleh keuntungan (penghematan) berupa

fasilitas operator di lokasi, fasilitas sosial untuk keluarga

operator serta tentunya gaji untuk operator

Page 28: Sistem komunikasi Broadcast SMKN 1 Pungging

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

b) Tanpa pengamanan tenaga manusia.

Keuntungan pada butir B ini jenisnya sama dengan

keuntungan sebagaimana disebutkan dalam butir a diatas,

kalaupun ada pengamanan oleh tenaga manusia, mengenai

jumlah dan sifatnya berbeda (kecil dan sederhana) dengan

pengamanan pada lokasi stasiun pemancar yang diopersikan

tenaga manusia, sehingga biayanya sangat rendah.

c) Menghemat biaya transportasi,

Keuntungan yang diperoleh disini meliputi tidak ada biaya

transportasi untuk datang ke lokasi, Sedangkan frekuensi

kegiatan pemeliharaan dan perbaikan sangat tergantung dari

reliability (kehandalan) dari peralatan pemancar yang

digunakan semakin handal peralatan tentunya semakin

berkurang frekuensi kerusakan dan sebaliknya.Semakin tinggi

reliability suatu peralatan semakin mahal harga peralatan

tersebut. Namun dalam sistim stasiun pemancar TV

Unattended, apa bila digunakan peralatan pemancar dengan

tingkat reliability yang rendah maka akan sering terjadi

kerusakan dan harus sering didatangi untuk perbaikan, yang

akhirnya biaya pemeliharaan menjadi semakin tinggi.

d) Menghemat bahan bakar,

Mengurangi atau bahkan meniadakan kegiatan pengisian

bahan bakar sangat tergantung dari kondisi fasilitas umum

yang tersedia di lokasi. Bila di sekitar lokasi sudah tersedia

jaringan listrik PLN maka tentu saja tidak diperlukan

gebnerator sebagai penggerak mula utama, melainkan hanya

Page 29: Sistem komunikasi Broadcast SMKN 1 Pungging

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

sebagai cadangan saja, sehingga kebutuhan bahan bakar tidak

terlalu besar.Sehingga dalam hal ini pemilihan lokasi sangat

penting.Disamping itu besarnya daya listrik yang diperlukan

untuk mengoperasikan peralatan.Apabila daya listrik yang

diperlukan tidak terlalu besar maka dapat digunakan

pembangkit daya listrik alternatif yang tidak menggunakan

bahan bakar melainkan menggunakan solar cell.

KRITERIA DAN DESAIN STASIUN PEMANCAR

TELEVISI UNATTENDED

Stasiun pemancar TV Unattended memiliki banyak kriteria

tergantung dari masing-masing disain. Setiap disain memiliki

sifat atau ciri-ciri untuk mendapatkan solusi dari tujuan/

harapan yang diinginkan beberapa alernatif disain adalah

sebagai berikut :

a) Otomatisasi Pengoperasian Peralatan

Sebagaimana telah diuraikan terdahulu otomatisasi

pengoperasian peralatan dapat dibedakan dalam dua katagori

yaitu :

Remote Control Operation

Katagori ini memerlukan biaya investasi yang lebih mahal

dari pada “Automatic Control Operation”, karena

pengoperatian tetap dilakukan oleh operator, hanya tidak

dilakukan dilokasi stasiun pemancar yang berada di daerah

terpencil, melainkan dari suatu pusat pengendalian dengan

menggunakan remote control. Disamping itu kondisi atau

Page 30: Sistem komunikasi Broadcast SMKN 1 Pungging

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

status peralatan di stasiun pemancar yang terpencil

tersebut dikirimkan melalui transmisi telemetri ke operator

untuk dimonitor.

Automatic Control Operation

Katagori ini memerlukan biaya investasi relatif lebih

rendah dari pada “Remote Control Operation”. Karena pada

automatic control operation, peralatan yang digunakan

untuk mengoperasikan stasiun pemancar secara otomatis

sangat sederhana, dan tidak diperlukan pengiriman data

kondisi dan status peralatan untuk monitoring. Sistim

otomatisasi hanya menggunakan sinyal dari pemancar

sebelumnya (pemancar induk) untuk menghidupkan dan

mematikan peralatan.

Pada saat pemancar di induk beroperasi maka sinyal

pancarannya diterima dan digunakan untuk menghidupkan

peralatan pemancar unattended, dan pada saat pemancar

induk sebelumnya dimatikan maka stasiun pemancar TV

Unattended tidak menerima sinyal dan secara otomatis

memberikan perintah untuk mematikan peralatan.Secara

singkat dapat disampaikan bahwa beroperasi dan tidak

beroperasinya peralatan di stasiun pemancar unattanded

tergantung pada pengoperasian pemancar distasiun

sebelumnya (pemancar induk).

Page 31: Sistem komunikasi Broadcast SMKN 1 Pungging

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

b) Otomatisasi pengamanan

Otomatisasi pengamanan disini mungkin agak sulit atau

mungkin memerlukan beaya lebih tinggi dari pada

menggunakan sumber daya manusia sebagai pelaksana

pengamanan. Di luar negri sistim pengamanan menggunakan

sistem alarm apabila tamu tak diundang memasuki stasiun

pemancar TV Unattended, sinyal alarm tersebut dikirim

secara otomatis akan dikirim ke stasiun pengendali, petugas di

stasiun pengendali kemudian menguji sinyal alarm untuk

meyakinkan bahwa yang masuk adalah tamu tak diundang.

Setelah yakin, maka petugas melapor ke polisi dan polisi akan

datang ke stasiun Unattended melakukan pengamanan.

Sistim pengamanan sebagai mana diuraikan diatas hanya

digunakan untuk pemancar besar dan menggunakan sistem

“Remote Control Operation”. Sedangkan untuk stasiun-stasiun

pemancar kecil yang menggunakan “Automatic Control

Operation”, menggunakan sistem alarm biasa, yaitu apabila

tamu tak diundang masuk ke ruangan pemancar maka alarm

akan berbunyi dan mengundang perhatian dan diharapkan

polisi akan datang mengamankan.

Page 32: Sistem komunikasi Broadcast SMKN 1 Pungging

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

c) Penggunaan Peralatan dengan Reliability tinggi dan

sistem Back-Up

Tujuan utama pembangunan stasiun pemancar televisi

dengan sistem Unattanded adalah tidak diperlukannya

petugas operator untuk tinggal dilokasi yang terpencil serta

mengurangi atau kalau mungkin meniadakan kunjungan ke

lokasi untuk perbaikan atau perawatan peralatan.Tujuan ini

ditetapkan karena biasanya lokasi stasiun pemancar yang

bersangkutan berada dipuncak bukit, ditengah hutan yang

belum pernah dijamah manusia sehingga untuk menuju

ketempat lokasi memerlukan pembangunan prasarana jalan

yang cukup panjang dan mahal. Maka dapat saja disusun

disain stasiun pemancar televisi unattended yang pengiriman

peralatan dan material pembangunannya dikirim dengan

helikopter.

Diharapkan setelah peralatan dipasang, sistem akan

beroperasi secara otomatis dengan baik selamanya. Untuk

mencapai kondisi ini maka diperlukan peralatan yang betul-

betul handal atau memiliki reliability yang tinggi. Apabila

reliability peralatan kurang baik, maka akan sering terjadi

kerusakan yang memerlukan perbaikan. Untuk melaksanakan

perbaikan diperlukan biaya tinggi karena lokasi hanya dapat

dicapai dengan helikopter.Meningkatnya frekuensi kerusakan

memerlukan peningkatan kunjungan yang memerlukan biaya

yang besar, dan apabila ini terjadi maka sistem stasiun

Unattended tidak lagi efektif.

Page 33: Sistem komunikasi Broadcast SMKN 1 Pungging

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

Disamping tingkat kehandalan yang tinggi untuk

peralatan diperlukan pula penggunaan sistem back-up atau 1

+ 1. Sistem back-up dimaksud adalah sistem peralatan yang

terdiri dari sub-sistem peralatan utama dan sub-sistem

peralatan cadangan. Dalam hal sub sistem peralatan utama

terganggu maka sub-sistem peralatan cadangan menggantikan

peran sub-sistem peralatan utama. Sistem seperti ini

mempunyai keunggulan disamping dapat menjaga

kesinambungan siaran, juga bagi petugas maintenance atau

petugas perbaikan cukup datang dengan peralatan pengganti

dan peralatan yang rusak dibawa ke workshop untuk

perbaikan. Perbaikan tidak perlu dilakukan di lokasi stasiun

pemancar, karena disamping akan memerlukan waktu yang

lama, juga diperlukan alat ukur yang lebih banyak yang pada

gilirannya meningkatkan biaya perbaikan.

d) Sistem Catu Daya

Sistem catu daya di Indonesia merupakan permasalahan

tersendiri.Di luar negri, di negara-negara yang telah maju hal

ini bukan lagi merupakan masalah, karena jaringan catu daya

listrik dari perusahaan listrik seperti PLN sudah tersebar ke

seluruh pelosok negeri yang bersangkutan. Di Indonesia

sebagaimana di negara yang sedang berkembang lainnya,

jangankan di puncak bukit terpencil, di kota kecamatanpun

belum tentu tersedia catu daya listrik yang handal.

Page 34: Sistem komunikasi Broadcast SMKN 1 Pungging

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

Penyediaan catu daya listrik dengan menggunakan

diesel generator sampai daya yang besarpun tidak ada

masalah di Indonesia.Namun permasalahannya adalah untuk

lokasi yang terpencil tanpa ada prasarana jalan menuju lokasi,

diperlukan biaya yang tinggi untuk memasok bahan

bakar.Untuk catu daya listrik dengan daya rendah tidak

menjadi masalah, karena dapat di bangun dengan sistem catu

daya listrik solar cell.Untuk daya yang besar sistem catu daya

listrik solar cell bukannya tidak mungkin untuk dibangun,

namun memerlukan biaya investasi yang tidak sedikit.

Sampai saat ini TVRI mengoprasikan cukup banyak

pemancar Unattended (antara lain lihat tabel)

Dilokasi pemancar tersebut TVRI menunjuk seorang

penduduk setempat untuk menjaga keamanan dan

kebersihan.Sedangkan teknisi TVRI cukup melakukan tugas

berkala untuk pemeriksaan maupun perbaikan apabila terjadi

kerusakan. Sehingga TVRI menyebut kelompok pemancar

tersebut sebagai “semi” Unaatended, karena tetap tersedia

tenaga manusia di lokasi tersebut.

Page 35: Sistem komunikasi Broadcast SMKN 1 Pungging

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

Daftar Stasiun Pemancar TVRI Semi Unattended

(Dibangun tahun 1991/ 1992)

SISTEM STASIUN PEMANCAR TVRI “SEMI” UNATTENDED

1. Sistem Peralatan

Sistem peralatan stasiun pemancar TVRI “semi” Unattended

terdiri dari :

Stasiun Pemancar TV Unattended

Page 36: Sistem komunikasi Broadcast SMKN 1 Pungging

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

a). TVRO (Television Receive Only)

TVRO merupakan singkatan dari Television Receive

Only. Jadi TVRO merupakan peralatan penerima satelite

yang hanya digunakan untuk menerima siaran televisi

terdiri dari :

Antena Parabola

Alat penerima Satelite ( Satelite Reveiver )

Siaran TVRI dari stasiun pusat Jakarta di Senayan di

transmisikan ke stasiun bumi Cibinong melalui stasiun

microwave Telkom di GATSU ( Jl. Gatot Subroto). Dari

stasiun bumi Cibinong siaran TVRI ditransmisikan melalui

UP-Link ke SKSD PALAPA yang kemudian mentransmisikan

kembali ke bumi ke seluruh wilayah nusantara. Siaran TVRI

yang ditransmisikan kembali ke bumi melalui frekuensi

band 4GHz diterima oleh parabola dan diteruskan ke

penerima satelite (satelite receiver). Di satelite receiver

siaran TVRI yang dimodulasikan pada frekuensi 4 GHz band

didemodulasi (diproses) kembali sebagai input signal bagi

pemancar TVRI yang berfungsi untuk memancarkan

kembali kepada masyarakat di wilayah siarannya.

b). Pemancar TV

Pemancar TV yang digunakan disini adalah pemancar

televisi dengan sistem CCIR(Co-Channel Interference Ratio)

PAL B untuk frekuensi band VHF, dan sistem CCIR PAL G

untuk frekuensi band UHF. Sedangkan daya pancar yang

Page 37: Sistem komunikasi Broadcast SMKN 1 Pungging

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

digunakan sangat tergantung dengan luas daerah yang

ingin dijangkau (coverage area).Tetapi dalam sistem

stasiun pemancar TV Unattended, untuk mendapatkan

tingkat efisiensi yang tinggi, besarnya daya pancar

pemancar perlu dipertimbangkan bersamaan dengan

penyediaan catu daya listrik dari fasilitas umum yang

tersedia.Apabila dilokasi yang telah ditentukan untuk

stasiun pemancar tidak tersedia catu daya listrik dari PLN,

dan menggunakan diesel generator sendiri tidak cukup

effisien atau sulit karena kondisi geografis, maka catu daya

listrik alternatif adalah menggunakan solar cell. Namun

tingkat efisiensi tinggi yang masih dapat diperoleh dengan

menggunakan catu daya solar cell untuk pemancar televisi

dengan daya pancar sampai dengan 10Watt.

Konfigurasi pemancar televisi dapat di disain sesuai

kebutuhan yaitu single sistem, “cold stand-by sistem” atau

“hot stand-by sistem”. Pada Single sistem hanya memiliki

satu sistem peralatan, dan tidak memiliki sistem peralatan

cadangan. Sehingga apabila peralatan pemancar mengalami

gangguan maka siaran akan terputus untuk daerah

jangkauan yang bersangkutan, sampai peralatan mendapat

perbaikan.

Konfigurasi cold stand-by sistem dan hot stand-by

sistem keduanya memiliki sistem peralatan stand-by

(cadangan). Pada cold stand-by sistem, sistem peralatan

cadangan akan beroperasi apabila sistem peralatan utama

Page 38: Sistem komunikasi Broadcast SMKN 1 Pungging

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

mengalami gangguan. Perpindahan pengoperasian sistem

peralatan utama ke sistem peralatan cadangan dapat di

disain secara otomatis, namun siaran akan terganggu

kurang dari satu menit. Secara lebih rinci dapat dijelaskan

sebagai berikut, misalnya Pemancar I sebagai peralatan

utama, dan Pemancar II sebagai pemancar cadangan.

Pemancar I (satu) beroperasi sebagai pemancar utama

terhubung ke antena dan Pemancar II (dua) sebagai

pemancar cadangan terhubung ke dummy load melalui

“Coaxial switch”. Apabila Pemancar I (satu) mengalami

gangguan, maka Pemancar I (satu) secara otomatis akan

dimatikan dan daya output hilang (tidak ada). Tidak adanya

daya output pemancar I (satu) merupakan informasi

(pemerintah) bagi Pemancar II (dua) untuk beroperasi

menggantikan peranan pemancar I (satu). Proses

pergantian pemancar ini secara bertahap adalah sebagai

berikut : Pemancar I (satu) mendapat gangguan,

Pemancar I (satu) “Off”, Daya output pemancar I (satu)

hilang, coaxial switch yang semula menghubungkan

Pemancar I (satu) ke Antenna dan Pemancar II (dua) ke

dummy load, berputar sehingga berfungsi menghubungkan

Pemancar II (dua) ke Antena dan Pemancar I (satu) ke

dummy load, Pemancar II (dua) “On” dan daya output

pemancar II (dua) disalurkan ke antenna untuk

ditransmisikan.

Page 39: Sistem komunikasi Broadcast SMKN 1 Pungging

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

Konfigurasi sistem pemancar hot stand-by sistem,

beroperasi dengan kedua sistem peralatan pemancar

secara bersama-sama dan daya output masing-masing

pemancar bergabung, apabila satu pemancar memiliki daya

output sebesar 1 (satu) KW maka gabungan kedua

pemancar menjadi 2 (dua) KW. Apabila salah satu sistem

peralatan pemancar mengalami gangguan, sistem peralatan

pemancar satunya masih tetap beroperasi sehingga siaran

tidak terhenti, hanya daya output pemancar menurun

menjadi hanya 25 % dari nominal daya output pemancar.

JENIS PERALATAN TRANSMISI

Pemancar.

Di dalam Pemancar TV terdapat dua sinyal yang

dipancarkan sekaligus, yaitu sinyal gambar dan sinyal

suara.Frekuensi kerja Pemancar TV berada pada

Page 40: Sistem komunikasi Broadcast SMKN 1 Pungging

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

spektrum frekuensi VHF (174 - 230 MHz) dan UHF (470 -

806 MHz). Kedua sinyal tersebut dibangkitkan terlebih

dahulu di frekuensi antara (IF) dimana sesuai

rekomendasi CCIR frekuensi sinyal pembawa gambar

telah ditetapkan sebesar 38,9 MHz dan frekuensi sinyal

pembawa suara 33,4 MHz. Dari sini kemudian frekuensi

kedua sinyal ini digeser ke frekuensi kerjanya sesuai

dengan nomor kanal yang dikehendaki.

Microwave link.

Microwave Links adalah Satu Set perangkat yang

digunakan untuk mengirimkan Informasi Berupa Video

dan Audio dari Lokasi satu ke Lokasi Lainnya

Banyak Sekali Type Microwave Link, diantaranya ;

IP ( Video dan Audio di Streaming membentuk

Informasi Data kemudian di Pancarkan, Perangkat ini

Page 41: Sistem komunikasi Broadcast SMKN 1 Pungging

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

membutuhkan 2 Perangkat Microwave Links dan 2

Perangkat Komputer.

Analog ( Video dan Audio langsung di hubungkan ke

Perangkat ini kemudian di Pancarkan, Perangkat

Penerima menerima Informasi Video dan Audio

Untuk Frekwensi kerja juga bermacam macam ada

yang bekerja di 1,2 GHZ , 2,4 GHZ, 5 GHZ, 7 GHZ

tergantung kebutuhan

Digital ( Video dan Audio dirubah dalam format digital

ke mudian di Pancarkan, Perangkat Penerima

menerima Informasi dalam format Digital pula

Antena Pemancar

Antena pemancar TV yang digunakan pada stasiun TV

adalah antena UHF DTV/NTSC atau Ultra High Frequency

Digital TV/National Television System Committee.

Dengan kata lain antenanya dipakai sebagai broadcast

NTSC dan DTV channel. Karakteristik utama dari antenna

tersebut adalah broadband, low VSWR, Low Non-Ionized

Page 42: Sistem komunikasi Broadcast SMKN 1 Pungging

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

Radiation, Horizontal Polarization, Omnidirectional

Pattern.

Antena tersebut memiliki panel sebanyak 24 (dua puluh

empat), dengan perincian di sudut 0º terdapat 7 (tujuh)

panel, sudut 90º terdapat pula 7 (tujuh) panel,

sedangkan sudut 180º terdapat 3 (tiga) panel, dan sudut

270º kembali terdapat 7 (tujuh) panel.

2. Sistem Catu Daya Listrik

Sistem catu daya listrik yang paling menguntungkan

adalah apabila di lokasi telah tersedia jaringan listrik umum

dari PLN, dan sebagai cadangan dapat saja digunakan diesel

generator.Apabila dilokasi tidak terdapat jaringan listrik PLN

maka diesel generator dapat digunakan sebagai peralatan

utama dan peralatan cadangan.penggunaan diesel generator

dapat didisain unuk daya berapa saja, namun untuk stasiun

pemancar Televisi Unattended, pengiriman bahan bakar

secara rutin perlu menjadi pertimbangan.

Page 43: Sistem komunikasi Broadcast SMKN 1 Pungging

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

Pembangunan catu daya listrik yang tidak memerlukan

pasokan bahan bakar dapat digunakan sollar cell yang

berfungsi mengubah energi panas matahari menjadi energi

listrik. Namun harga sollar cell dirasakan masih cukup tinggi,

sehingga berdasarkan hasil perhitungan, penggunaan sollar

cell untuk stasiun pemancar TVRI masih cukup efisien apabila

digunakan untuk mengoperasikan peralatan pemancar televisi

dengan daya pancar sampai dengan 10Watt/ untuk daya

pancar lebih dari itu, bukan tidak mungkin untuk di disain

melainkan menjadi lebih mahal dan tidak efisien. Maka

pembangunan perdana stasiun pemancar TVRI “semi”

Unattended yang lokasinya terpencil dan belum tersedia

jaringan PLN menggunakan catu daya sollar cell dan daya

pancar 10Watt.

3. Sistem Operasional

Sistem pengoperasian stasiun pemancar TVRI “semi”

Unattended seharusnya menggunakan sistem remote control

operation, karena stasiun pemancar yang dibangun bukan

merupakan Stasiun Pengulang. Berhubung sistem ini

dianggap masih cukup mahal maka dicari upaya agar stasiun

pemancar ini dapat dioperasikan dengan sistem otomatic

control operation dengan melakukan beberapa modifikasi

sehingga stasiun pemancar TVRI ini merupakan stasiun

pemancar “semi” Unattended.

Page 44: Sistem komunikasi Broadcast SMKN 1 Pungging

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

Modifikasi yang dilakukan adalah bahwa seharusnya

sistem otomatic control operation bekerja apabila ada signal

dari stasiun sebelumnya (stasiun pemancar pengulang)

namun berhubung signal syncronisasi televisi dari TVRO

selalu ada maka pemancar televisi akan hidup terus menerus

selama 24 jam sedangkan waktu TVRI tidak sampai 24 jam.

Kondisi seperti ini sangat tidak efisien dan membahayakan,

karena disamping merupakan pemborosan energi juga adanya

kemungkinan dimanfaatkan oleh pihak yang tidak

bertanggung jawab.

Modifikasi yang dilakukan adalah bahwa pemancar

televisi akan beroperasi apabila tersedia signal syncronisasi

dan pada jam-jam tertentu sesuai dengan jadwal siaran TVRI/

untuk itu ditambahkan peralatan “TIME CONTROL” yang

dapat diprogram setiap hari selama seminggu dan berulang

terus. Misalnya pada hari pertama (senin) pemancar

beroperasi dari jam 05.30 sampai dengan jam 12.00 dan dari

jam 14.00 sampai dengan jam, 24.00 dan seterusnya.

Dalam pengiriman gambar terdapat beberapa sistem,

diantaranya: NTSC, PAL dan SECAM. Standart baku sistem

penerima televisi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

a) PAL (Phase Alternating Line) adalah sebuah encoding warna

yang digunakan dalam sistem televisi broadcast, digunakan di

seluruh dunia kecuali di kebanyakan Amerika, beberapa di

Asia Timur menggunakan NTSC, sebagian Timur Tengah dan

Page 45: Sistem komunikasi Broadcast SMKN 1 Pungging

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

Eropa Timur, dan Prancis (menggunakan SECAM, walaupun

kebanyakan dari mereka telah memulai proses menggunakan

PAL). PAL dikembangkan di Jerman oleh Walter Bruch, yang

bekerja di Telefunken, dan pertama kali diperkenalkan pada

tahun 1967. Catatan bahwa Thomson Prancis, di mana Henri

de France mengembangkan SECAM, kemudian membeli

Telefunken. Thomson juga berada di belakang merk RCA

untuk produk elektronik konsumen, dan RCA menciptakan

standar TV warna NTSC (sebelum Thomson terlibat).

b) NTSC (National Television System Committee), NTSC

dengan format terdiri dari 30 frame video per detik, dimana

setiap frame terbentuk dari 525 scanning garis. 486 scanning

membentuk visible raster dan sisanya (vertical blanking

interval) digunakan untuk sinkronisasi dan penyapuan

vertikal serta informasi lain seperti teks penutup dan vertical

interval timecode. Pada raster yang lengkap, scanning genap

(lower scanlines) yaitu garis 21-263 membentuk bidang

gambar yang pertama dan scanning ganjil (upper scanlines)

yaitu garis 283-525 membentuk bidang gambar yang kedua.

Sebagai perbandingan, system PAL menggunakan 625 garis

(576 visible raster), atau dengan kata lain memiliki resolusi

vertikal yang cukup tinggi, tetapi memiliki resolusi frame yang

rendah yaitu 25 frame atau 50 bidang gambar per detik.

Page 46: Sistem komunikasi Broadcast SMKN 1 Pungging

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

c) SECAM (Sequential Color with Memory),

Pada tahun 1957, Henri de France memperkenalkan sistem

warna SECAM.Dalam sistem SECAM, resolusi warna gambar

dan ukuran secara vertikal dikurangi. Sinyal Q dan I dari

sistem NTSC tidak digunakan, sebagai gantinya sinyal R-Y Dan

B-Y digunakan sebagai sinyal modulasi, dan dipancarkan

dengan bandwidth yang sama. Keduanya tidak dipancarkan

secara serempak seperti halnya di dalam sistem NTSC dan

PAL. Tetapi secara bergantian, satu garis berisi sinyal R-Y dan

garis yang berikutnya berisi sinyal B-Y. Suatu penundaan garis

(delay line) di dalam penerima TV membuat kedua sinyal ini

bergabung kembali ketika gambar akan ditampilkan.