41
Siklus Hidup dan Sistem Peredaran Serangga Dosen: Suci Wulan Pawhesti, M.si Oleh: Kelompok III 1.Deni Susana 2.Desi Riakumala 3.Fitri Mulyana 4.Helen Ariska 5.Rita Apriani Pendidikan Biologi Institut Agama Islam Negeri Raden Intan Lampung 2015

Siklus Hidup dan Sistem Peredaran Darah Serangga

  • Upload
    google

  • View
    540

  • Download
    6

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Siklus Hidup dan Sistem Peredaran Darah Serangga

Siklus Hidup dan Sistem Peredaran Serangga

Dosen:Suci Wulan Pawhesti, M.si

Oleh:Kelompok III1. Deni Susana2. Desi Riakumala3. Fitri Mulyana4. Helen Ariska5. Rita Apriani

Pendidikan BiologiInstitut Agama Islam Negeri Raden Intan

Lampung2015

Page 2: Siklus Hidup dan Sistem Peredaran Darah Serangga

Pengenalan Biologi SeranggaSerangga mempunyai tahap pertumbuhan dari awal sampai

akhir dalam hidupnya, mulai dari telur sampai mencapai kematangan seksual, kawin dan memproduksi generasi selanjutnya. Perubahan ini disebut metamorfosis.

Jadi metamorposis merupakan suatu proses perkembangan biologi pada hewan yang melibatkan  perubahan penampilan fisik dan atau struktur setelah kelahiran atau penetasan yang secara radikal berbeda.

Tahap pertumbuhan yang berbeda ini berlaku berbeda untuk setiap jenis serangga.

Page 3: Siklus Hidup dan Sistem Peredaran Darah Serangga

Lanjutan....

Perubahan yang terjadi selama serangga berkembang dari telur sampai menjadi dewasa disebut metamorfose. Dalam proses pertumbuhan tersebut terjadi proses pergantian kulit yang dikenal dengan istilah ecdysis atau moulting dan sisa kulit yang terkelupas disebut exuviae. Selama pertumbuhan berlangsung akan mengalami beberapa kali pergantian kulit dan bentuk serangga antara dua masa pergantian kulit tersebut disebut instar.

Page 4: Siklus Hidup dan Sistem Peredaran Darah Serangga

Siklus Hidup Serangga

Siklus hidup serangga umumnya dibagi dalam dua tahap yaitu tahap pertumbuhan/perkembangan dan pendewasaan atau pemasakan. Selama fase perkembangan energi tercurahkan untuk proses pertumbuhan, sedangkan selama fase pendewasaan energi tercurahkan untuk penyebaran dan reproduksi.

Serangga memiliki siklus hidup yang unik karena umumnya mereka mampu bermetamorfosis. Metamorfosis serangga sangat beragam namun, diketahui ada tiga tipe metamorfosis serangga yaitu :

Page 5: Siklus Hidup dan Sistem Peredaran Darah Serangga

Metamorfosis : perubahan bentuk

• Metamorfosis berasal dari kata Yunani :meta morphe

berubahbentuk

1. A metabola / a metamorfosis = tanpa metamorfosis

• Dalam metamorfose ini tidak terjadi perubahan-perubahan bentuk luar yang jelas, kecuali ukuran besarnya.

• Kelompok serangga ini terdapat pada subklas Apterygota (serangga tidak bersayap ) . Terdapat pada :

ordo Collembola (ex. Papirius fuscus, kutu kebun)

ordo Thysanura ( ex. Lepisma saccharina kutu buku )

ordo Diplura (ex. Campodia sp = hidup dalam kayu lapuk)• Bentuk pradewasa ametabola disebut nimfa

Page 6: Siklus Hidup dan Sistem Peredaran Darah Serangga

1. A metabola /a metamorfosis = tanpa metamorfosis

Ordo Thysanura.

Lepisma saccharina (kutu buku)

Ordo Collembola Papirius fuscus/ kutu kebun

Ordo Diplura (ex. Campodia sp

Page 7: Siklus Hidup dan Sistem Peredaran Darah Serangga

2. MetabolaDalam metamorfose ini terjadi perubahan-perubahan

yang nyata selama perkembangan tubuhnya. Perubahan tersebut dapat terjadi baik dalam ukuran tubuh maupun perkembangan beberapa alat tambahan. Dari tipe metabola dapat dibedakan lagi menjadi :

a.Paurometabola atau tipe metamorfosis sederhanab.Hemimetabolac.Holometabolad.Hypermetabola

Page 8: Siklus Hidup dan Sistem Peredaran Darah Serangga
Page 9: Siklus Hidup dan Sistem Peredaran Darah Serangga

A. Paurometabola / metamorfosis sederana

Dalam metamorfosis ini perkembangan serangga berubah secara bertahap dalam bentuk luarnya dari telur sampai bentuk dewasa. Bentuk pradewasa disebut nimfa, mempunyai bentuk serupa dengan yang dewasa. Dan pada bentuk mudanya terdapat beberapa alat tambahan seperti sayap yg belum berkembang sempurna. Selama siklus hidupnya mengalami 3 stadia pertumbuhan yaitu : telur, nimfa dan imago .

Contoh dari serangga ini adalah : ordo Orthoptera ( ex : belalang : Valanga sp. ) ordo Hemiptera (ex: Helopeltis antonii ) ordo Homoptera ( ex : wereng coklat:

Nilaparvata lugens

Page 10: Siklus Hidup dan Sistem Peredaran Darah Serangga

Paurometabola / metamorfosis sederhana

Metamorposis sederhana pada lipas

Metamorposis sederhana pada belalang

Page 11: Siklus Hidup dan Sistem Peredaran Darah Serangga

Ex. Paurometabola (perubahan bentuk bertahan) dari ordo Orthoptera pada belalang

Setelah telur dibuahi, belalang betina akan menanamkan telur di dalam tanah menggunakan ovipositor pada ujung perutnya. Belalang betina akan bertelur setiap interval 3-4 hari hingga semua telur dikeluarkan. Belalang betina dapat meletakkan hingga ratusan butir selama masa bertelur.

Telur belalang akan tetap tersimpan di dalam tanah hingga berbulan-bulan lamanya dan akan menetas saat musim panas.

Telur belalang menetas menjadi nimfa, dengan tampilan belalang dewasa versi mini tanpa sayap dan organ reproduksi. Nimfa belalang yang baru menetas biasanya berwarna putih.

Page 12: Siklus Hidup dan Sistem Peredaran Darah Serangga

Lanjutan... Selama masa pertumbuhan, nimfa belalang akan

mengalami ganti kulit berkali kali (sekitar 4-6 kali) hingga menjadi belalang dewasa dengan tambahan sayap fungsional. Masa hidup belalang sebagai nimfa adalah 25-40 hari.

Setelah melewati tahap nimfa, dibutuhkan 14 hari bagi mereka untuk menjadi dewasa secara seksual. Setelah itu hidup mereka hanya tersisa 2-3 minggu, dimana sisa waktu itu digunakan untuk reproduksi dan meletakkan telur mereka.

Total masa hidup belalang setelah menetas adalah sekitar 2 bulan (1 bulan sebagai nimfa, 1 bulan sebagai belalang dewasa)

Page 13: Siklus Hidup dan Sistem Peredaran Darah Serangga

Telur - Nimfa - Imago

Telur

Imago (belalang dewasa)

nimfa instar

Page 14: Siklus Hidup dan Sistem Peredaran Darah Serangga

b. Hemimetabola / metamorfosis tidak sempurna

•Perubahan bentuk tidak sempurna yang pada fase muda atau larva dijumpai adanya alat tambahan berupa insang karena hidup di dalam air, sedang yang dewasa hidup di luar air.

•Stadia dalam perkembangan hidupnya terdiri atas :

telur naiad imago

•Dijumpai pada ordo Odonata ( ex : capung )

Page 15: Siklus Hidup dan Sistem Peredaran Darah Serangga

Ex. Hemimetabola pada capungCapung mengalami 3 tahapan pada metamorfosis yaitu : telur, nimfa,

imago/ dewasa1. Stadia Telur. Capung meletakkan telurnya pada tumbuhan yang berada di

air. Induk capung dapat meletakkan telur hingga 100.000 butir. Telur capung diselimuti dengan lendir, telur tersebut akan berubah menjadi larva setelah dua hari-satu minggu. Setelah menetas, tempayak (larva) capung hidup dan berkembang di dasar perairan, Selama fase ini, larva capung akan sering berganti kulit hingga mengalami metamorfosis menjadi nimfa.

2. Stadia nimfa. Sebagian besar siklus hidup capung dihabiskan dalam bentuk nimfa, memakan waktu hingga 4 tahun lamanya di bawah permukaan air, dengan menggunakan insang internal untuk bernapas. Selama menjadi nimfa capung akan mengalami molting denganberganti kulit sampai 12 kali.

3. Stadia imago/dewasa. Nimfa yang hendak berubah menjadi capung akan keluar dari air untuk mencari  bebatuan atau tumbuhan untuk melekatkan diri hingga berubah menjadi capung dewasa. Setelah dewasa, capung hanya mampu hidup maksimal selama empat bulan.

Page 16: Siklus Hidup dan Sistem Peredaran Darah Serangga

Hemimetabola pada capungtelur- Tempayak(larva)-dewasa

Capung meletakkan telurnya di perairan

Telur capung Tempayak/larva capung

Nimfa capungCapung dewasa keluar dari nimfa Capung dewasa

Page 17: Siklus Hidup dan Sistem Peredaran Darah Serangga

c. Holometabola / Metamorfosis sempurna

Merupakan metamorfosis sempurna, memiliki 4 stadia selama siklus hidupnya dan masing-masing stadia tersebut memiliki bentuk yang saling berlainan. yaitu : • Telur,• Larva/ulat, • Pupa/kepompong• Dewasa/imago• Larva yg telah menetas dari telur bentuknya berbeda dengan imago. Bentuknya menyerupai cacing dgn tungkai-tungkai pendek atau tdk memilikinya, tanpa sayap dan tdk memiliki mata majemuk, memiliki tipe alat mulut menggigit dan mengunyah yg berbeda sekali dgn induknya sehingga habitat maupun cara hidupnya berbeda

Page 18: Siklus Hidup dan Sistem Peredaran Darah Serangga

• Dari larva berubah menjadi imago terlebih dulu melalui bentuk transisi yg disebut pupa atau kepompong

• Umumnya terdapat pada : - ordo Diptera (ex: lalat rumah ) - ordo Lepidoptera : kupu-kupu, ngengat - ordo Coleoptera : kumbang - ordo Hymenoptera (ex :lebah madu )

Subklas Pterygota .

Page 19: Siklus Hidup dan Sistem Peredaran Darah Serangga

Metamorfosis sempurna pada Lalat

Page 20: Siklus Hidup dan Sistem Peredaran Darah Serangga

d. Hypermetabola

Tipe metamorfosis ini mirip dengan Holometabola, namun pada stadia larva mengalami beberapa bentuk/ tipe yang berbeda pada tiap instar. Tipe metamorfosis ini dapat dijumpai pada beberapa jenis serangga

ordo Coleoptera : Carabidae (Calosoma scrutator, kumbang)

ordo Diptera : Bombyliidae. (Drosophila melanogaster)

ordo Hymenoptera : Perilampidae

Page 21: Siklus Hidup dan Sistem Peredaran Darah Serangga

• Keuntungan memiliki berbagai bentuk/stadia pada perkembangan daur hidup serangga antara lain :

Dengan adanya perbedaan bentuk, misalnya antara larva dengan imago maka akan terdapat perbedaan habitat sehinnga akan mengurangi kompetisi tempatDengan adanya perbedaan bentuk, maka akan terdapat perbedaan jenis makanan antara larva dengan imago sehingga akan mengurangi kompetisi makanan

Page 22: Siklus Hidup dan Sistem Peredaran Darah Serangga

STADIA DALAM METAMORFOSIS

1. Stadia telur

• Semua serangga bermula dari sel tunggal yg disebut bakal telur (ovum)

• Sebelum berkembang, bakal telur tersebut harus dibuahi dahulu oleh sperma yg berasal dari serangga jantan

• Reproduksi secara sexual terjadi dgn bersatunya gamet-gamet tsb. yaitu ovum dari serangga betina dgn sperma dari serangga jantan

• Proses pecahnya telur disebut : eclosion• Dapat juga terjadi dari sebuah sel telur

berkembang menjadi 2 atau lebih embriyo : polyembrionyc .

Page 23: Siklus Hidup dan Sistem Peredaran Darah Serangga

• Polyembryonyc terjadi pada beberapa jenis parasit dari ordo Hymenoptera pada famili :

• Perkembangan embryo diawali dengan membelahnya beberapa nukleus dari sel tunggal, yg selanjutnya dari masing-masing nukleus berkembang menjadi satu embryo.

• Umumnya serangga adalah : ovipar artinya serangga muda keluar /menetas dari dari telur setelah telur ada di luar

• Bracomidae : Macrosentrus sp• Platygasteridae : Plastygaster sp• Encyrtidae• Dryinidae

Page 24: Siklus Hidup dan Sistem Peredaran Darah Serangga

2. Stadia Larva dan Nimfa

• Larva adalah suatu bentuk dari salah satu stadia, dalam daur hidup serangga, yang berada antara stadia telur dan stadia pupa

• Nimfa adalah serangga muda yg mirip dengan induknya, tetapi ukurannya kecil.

• Nimfa adalah bentuk transisi dalam daur hidup serangga antara telur dan stadia imago, dan biasanya belum memiliki sayap dan alat genital

• larva dijumpai pada serangga yg bermetamorfosis sempurna ( divisi Endopterygota), sedangkan nimfa terdapat pada serangga yang bermetamorfosis sederhana ( divisi Exopterygota) .

Page 25: Siklus Hidup dan Sistem Peredaran Darah Serangga

• Larva pada beberapa serangga yang bermetamorfosis sempurna memiliki sebutan-sebutan lainnya, misal :

ulat

• larva Diptera

• larva Coleoptera

• larva Lepidoptera

belatung

• lindi ( dalam tanah )

• uret ( dalam batang tanaman ).

Page 26: Siklus Hidup dan Sistem Peredaran Darah Serangga

Menurut bentuknya larva serangga yang mengalami metamorfosis sempurna (Hypermetamorfosis ), terbagi atas :

a) Eruciform

contoh Lepidoptera, Mecoptera dan Hymenoptera (hanya beberapa)

b) Scarabaeiform

Contoh : Coleoptera (scarabidae)c) Campodeiform

contoh : Neuroptera, Trichoptera, Coleopterad) Vermiform

contoh : Diptera, Siphonoptera, Hymenoptera ( banyak ), Coleoptera ( beberapa ), Lepidoptera ( beberapa).

e) Elateriformcontoh : Coleoptera ( beberapa )

Bentuk larva

Page 27: Siklus Hidup dan Sistem Peredaran Darah Serangga

Macam bentuk larva

Page 28: Siklus Hidup dan Sistem Peredaran Darah Serangga

3. Stadia Pupa ( Stadia Kepompong )• Stadia yang berada diantara stadia

larva dan imago

• Ada pupa yang memliki wadah atau kantong yang disebut Kokon (coccon) yang bentuk, warna serta kekerasannya berbeda-beda

• lapisan tipis maupun keras yang berasal dari kulit larva sendiri, yang menyelimuti pupa disebut puparium .

Page 29: Siklus Hidup dan Sistem Peredaran Darah Serangga

Tipe Pupa• Terdapat 3 tipe pupa pada serangga yaitu :

1). Obtect

• Contoh : • Lepidoptera

• Diptera

Page 30: Siklus Hidup dan Sistem Peredaran Darah Serangga

2). Exarate

• Contoh : • Umumnya pada Serangga yang mengalami metamorfosis sempurna.

Page 31: Siklus Hidup dan Sistem Peredaran Darah Serangga

3). Coarctate

• Contoh : • Diptera ( subordo Brachycera dan Cyclorrhapa )

Page 32: Siklus Hidup dan Sistem Peredaran Darah Serangga

Macam bentuk Pupa

Page 33: Siklus Hidup dan Sistem Peredaran Darah Serangga

4. Stadia Imago atau serangga dewasa

Page 34: Siklus Hidup dan Sistem Peredaran Darah Serangga

Sistem Peredaran Darah SeranggaSistem peredaran darah adalah suatu sistem

kompleks yang mengatur peredaran darah diseluruh tubuh (serangga).

Sistem peredaran darah serangga terdiri dari hemolimfe dan organ-organ yang memfasilitasi sirkulasi atau peredaran darah.

Pada serangga sebagian besar lintasan hemolimfe mengalir melalui rongga tubuh, menggenangi organ-organ dan jaringan.

Sistem disebut lacunar system.Hanya terdapat pembuluh dorsal (rongga ostia)Jantung serangga bersifat neromiogenik

Page 35: Siklus Hidup dan Sistem Peredaran Darah Serangga

lanjutan

Peredaran darah pada serangga diatur oleh sistem pompa otot-otot melalui rongga-rongga dalam tubuh yang dipisahkan oleh septum (jamak septa).

Pada sebagian besar serangga, hemosel terbagi menjadi beberapa rongga (sinus) oleh septa.

Aorta adalah tabung ramping yang mengantarkan darah ke kepala, bermuara di belakang atau di bawah otak.

Organ denyut juga ditemui di toraks, yang memelihara peredaran darah di pembuluh sayap.

Page 36: Siklus Hidup dan Sistem Peredaran Darah Serangga

Sistem Peredaran darah terbuka

merupakan peredaran darah atau distribusi darah ke seluruh tubuh (jaringan) yang tidak selalu melewati pembuluh darah.

darah secara langsung menuju jaringan tubuh tanpa melalui pembuluh,

tidak ada perbedaan antara darah dan cairan intersisial, dan cairan tubuh umum sebenarnya jauh lebih tepat disebut hemolimfa.

jantung memompakan hemolimfa ke dalam sistem sinus yang saling berhubungan, yang merupakan ruangan yang mengelilingi organ tersebut.

pertukaran kimiawi terjadi antara hemolimfa dan sel-sel tubuh.

Page 37: Siklus Hidup dan Sistem Peredaran Darah Serangga

LanjutanPada belalang dan artropda lain, jantung tersebut merupakan tabung panjang yang berlokasi di bagian dorsal.Ketika jantung berkontarsi, jantung tersebut akan memompa hemolimfa keluar melalui pembuluh dan kemudian masuk ke dalam sinus.Ketika jantung mengalami relaksasi, jantung akan menyedot hemolimfa masuk ke dalam sistem sirkulasi melalui pori-pori yang disebut ostia. Pergerakan tubuh yang menekan dan memeras sinus membantu mensirkulasikan hemolimfa. (Campbell. 2001: 43)

Page 38: Siklus Hidup dan Sistem Peredaran Darah Serangga

Belalang (Insecta)

Sistem peredaran darah pada serangga berupa sistem peredaran darah terbuka / (tanpa melalui pembuluh darah)

Belalang memiliki jantung yang berbentuk tabung panjang dengan bagian-bagian gelembung pembuluh darah. Letak jantung belalang berada pada punggung, tepatnya di dalam bagian homosoel yang memanjang. Bagian tersebut disebut sinus.

Sedangkan pembuluh darah besar (aorta) meninggalkan jantung bagian depan, belakang, dan seringkali bagian bawahnya. Kemudian pembuluh darah tersebut menjadi cabang-cabang yang membawa hemolimfa ke berbagai organ dan jaringan-jaringan tubuh.

Jantung akan memompa hemolimfa melalui pembuluh ke dalam sinus, sehingga terjadi pertukaran zat-zat antara hemolimfa dan sel. Hemolimfa kembali ke jantung melalui ostia, yang dilengkapi katup. Demikian seterusnya proses ini berlangsung. Pada belalang, darah tidak melakukan pertukaran oksigen (O2) dan karbondioksida (CO2). Namun, pertukaran ini dilakukan melalui sistem trakea. Karena itu, darah hanya mengangkut zat makanan/sari-sari makanan.

Page 39: Siklus Hidup dan Sistem Peredaran Darah Serangga

lanjutan

Secara umum aliran hemolimf dapat digambarkan sebagai berikut:

dipompa jantung menuju ke

Kembali danSiklus berulang

Hemolimfa adalah cairan yang tersusun atas darah dan cairan interstisial.

Hemolimfe dari abdomen

aorta

Bagian torakJaringan2 tubuh

Page 40: Siklus Hidup dan Sistem Peredaran Darah Serangga

Daftar Pustaka Campbell, Neil. A. 2001. “Biologi edisi ke-5 jilid ke-2”. Erlangga : Jakarta Artikel Upik Kesumawati Hadi, Pengenalan Arthropoda dan Biologi

Serangga, Pengendalian Hama Permukiman di Indonesia

Page 41: Siklus Hidup dan Sistem Peredaran Darah Serangga

WASALAMU’ALAIKUM.............

Terima Kasiih Atas Perhatiannya............................