Upload
nadhifavr
View
371
Download
44
Embed Size (px)
Citation preview
SEJARAH KARTOGRAFI DI DUNIA & INDONESIA
Kelompok 4 (kelas A)
Amalia Aisyah
Faizah Muthmainnah
I Dewa Gede K Y
Martha Megah
Nadhifa Varania
Sejarah Kartografi di dunia
Zaman Permulaan
Zaman Pertengah
an
Zaman Kebanguna
n
Zaman Modern
ZAMAN PERMULAAN
Pada periode awal, peta pertama kali dibuat oleh bangsa Babilonia di kota Ga-Sur pada sekitar tahun 2300 SM berbentuk tablet dari tanah liat. Tablet ini diperkirakan salah satu peninggalan dinasti Sargon Akkadia. Pada permukaan tablet tertulis peta kabupaten yang dibatasi oleh dua rentang bukit yang dibelah oleh aliran air
Pada perkembangan berikutnya pemetaan berkembang pesat saat Aristoteles mengemukakan gagasan bumi itu bulat yang akhirnya disepakati oleh para ahli bumi.
Pemetaan mencapai kejayaannya pada masa Ptomelaeus (85-165M) dimana peta dunia yang dihasilkannya menggambarkan dunia berdasarkan pembagian garis lintang dan meninggalkan sebuah karangan yang dijadikan sebagai acuan ilmu geografi di masa kebangkitannya yaitu guide to geography (geographike hypyghesis)
Claudius Ptolemaeus (Ptolemy, sekitar tahun 85-165) telah enggambarkan dunia. Dunia Lama dari sekitar 60 ° N ke 30 ° S garis lintang. Dia menulis karya monumental, Panduan untuk
Geografi (Geographike hyphygesis), yang tetap menjadi referensi otoritatif di geografi dunia hingga Renaissance.
ZAMAN PERTENGAHAN
Peta dunia khususnya peta Eropa didominasi oleh cara pandang agama yang dikenal dengan peta T-O. Pada peta ini Jerusalem dilukiskan di tengah-tengah bagian timur yang berorientasi pada bagian atas peta.
Pemahaman mengenai bentuk bumi yang bulat secara
perlahan mulai mengalami perkembangan, terlebih saat bangsa Viking melakukan penjelajahan di utara Atlantik pada abad ke 12.
Bangsa Arab Islam memimpin dalam dunia Geografi dan KartografiPerkembangan kartografi semakin mengalami kemajuan dengan banyaknya peta dunia yang ditulis tangan oleh bangsa-bangsa yang berada di wilayah Arab dan Mediterania. Banyak karya Yunani diterjemahkan ke dalam bahasa Arab hingga Ilmu Geografi berkembang pesat.
Perangkat lunak IDRISI
IDRISI yang diangkat sebagai penasihat dan pengajar di Istana oleh Raja Sicilia pada 1154. IDRISI membuat globe (bola dunia) pertama kali yang terbuat dari perak seberak 400 kg memuat tujuh benua, danau dan sungai, kota, gunung, dataran, rute perjalanan dan catatan ketinggian. Ia juga mengarang suatu kitab yang menggambarkan bentuk bumi yang bulat dan mengambang diangkasa seperti kuning telur. Juga menjelaskan tentang iklim, lautan dan dataran serta penjelasannya secara terinci.
ZAMAN KEBANGUNAN (RENAISSANCE MAPS )
GEOGRAPHIAAwal peta pada masa ini ialah mulai di temukannya percetakan membuat peta. Pembuat peta yang paling terkenal pada masa ini adalah Sebastian Munster . Dengan peta yang diterbitkan pada tahun 1540 dengan nama GEOGRAPHIA, yang menjadi standar global untuk peta dunia. Pada zaman ini terjadi kemajuan besar yaitu adanya grafik navigasi. Seluruh peta dunia muncul pada abad ini.
Kemajuan besar dalam pemetaan
Percetakan dengan pelat tembaga terukir muncul pada abad 16 dan terus menjadi standar hingga teknik fotografi dikembangkan. Kemajuan besar dalam pemetaan terjadi pada Zaman Eksplorasi di abad 15 dan 16.pembuat Peta menanggapi dengan grafik navigasi, yang digambarkan garis pantai, pulau, sungai, pelabuhan, dan fitur yang menarik berlayar. baris Kompas dan bantuan navigasi lainnya termasuk, proyeksi peta baru dibuat, dan bola dibangun. peta dan bola dunia tersebut diselenggarakan di nilai besar untuk, militer, dan diplomatik tujuan ekonomi, dan sebagainya sering dianggap sebagai atau komersial rahasia nasional – atau kepemilikan peta rahasia.
Seluruh-peta dunia pertama mulai muncul di awal abad ke-16, setelah pelayaran oleh Columbus dan orang lain untuk Dunia Baru. Peta dunia pertama benar biasanya dikreditkan ke Martin Waldseemüller di tahun 1507.Peta ini digunakan proyeksi Ptolemaic diperluas dan adalah peta pertama yang menggunakan nama Amerika untuk Dunia Baru – lihat Waldseemüller’s peta dunia .
Waldseemüller’s peta dunia
ZAMAN MODERN
Pada masa ( abad 17 ) ini peta semakin akurat dan faktual.
Mulai adanya pemetaan nasional oleh berbagai negara.
Mulai menggunakan foto udara. GIS ( 1970 ) mengubah paradigma
kartografi. Kartografi mulai dipandang baik secara database. Karena GIS menampilkan secara fisik dan konseptual secara terpisah.
Peta Dunia Modern
Sejarah Kartografi di Indonesia
Masa Pra-Kemerdekaan
Masa Kolonial Belanda
Masa Perang Dunia II
Penerapan Teknologi
Surta
Masa kolonial Belanda
Pada tahun 1549, Claudius Ptolomeus berhasil melakukan pelayaran ke Timur Jauh dan menyusun peta yang disebut India Barat dan India Timur.
Pada April 1595 Cornelius de Houtman melakukan perjalanan ke Timur Jauh dengan 4 buah kapal hingga sampai ke Nusantara
Lahir kongsi dagang besar yaitu VOC Pada tahun 1782, di Semarang mulai dibuka sekolah untuk
mendidik tenaga teknik, antara lain surveyor pemetaan Pada Tahun 1823 pemerintah Kolonial Belanda mendirikan Depo
Peta Laut, yang kemudian berkembang menjadi Bureau Hidrographic
Pada akhir abad ke-18, pemerintah Kolonial Belanda menghasilkan peta pelayaran pantai utara Jawa mulai dari Banten hingga Batavia dan peta pelayaran pulau-pulau Timur Indonesia yang antara lain berisi informasi peringatan tanda bahaya untuk navigasi laut.
Peta-peta karya VOC
Lanjutan..
Setelah perang Diponegoro, pada tahun 1845, mulai dibentuk Kesatuan Zeni.
Kemudian pada tahun 1853 survei dan pemetaan dilanjutkan ke Karesidenan Cirebon.
Pada tahun 1864 pemerintah Kolonial Belanda membentuk “Topographische Beurau en de Militaire Verkenningen” atau Biro Topografi dan Penyuluhan Militer
Pada tahun 1949 mereka memulai pekerjaan pemetaan topografi, dimulai dari Batavia (sekarang Jakarta)
Lanjutan..
Sebelumnya, pada tahun 1850 telah dibentuk Geografische Dients atau Dinas Geografi sebagai bagian dari Angkatan Laut dengan tugas menetapkan posisi geografis berbagai stasiun di Indonesia.
Selanjutnya pada tahun 1883 dibentuk Brigade Triangulasi sebagai bagian dari Dinas Topografi, dengan tugas melanjutkan pekerjaan triangulasi di Pulau Sumatera dan pulau-pulau lain
Pada tahun 1938 Dinas Topografi menerbitkan sebuah karya besarAtlas van Tropisch Netherland, yang merupakan peta Indonesia yang rinci karya Dinas Topografi dan lembaga-lembaga lain ini menjadi peta dasar untuk pembuatan dan penerbitan atlas sekolah.
Atlas van Tropisch Nederland
Masa Perang Dunia II Pada masa Perang Dunia Kedua, Sekutu yang terdiri dari
US Army Map Service, the Royal Australian Survey Corps dan the British Directorate of Military Survey melakukan kompilasi seluruh wilayah Indonesia seluas kurang lebih dua juta kilometer persegi.
Kegiatan ini menghasilkan peta Pulau Jawa, Madura, Bali, Sulawesi Selatan dan beberapa kota besar di Sumatera berdasarkan kerangka geodetik dengan skala 1:50.000
Saat pemerintah Hindia Belanda menyerah tanpa syarat pada Perang Dunia kedua, pemerintah Jepang mengganti nama Dinas Topografi menjadi So- Kuryo Kyoku yang berarti Kantor Pengukuran, serta memindahkan kantornya dari Jakarta ke Bandung.
Peta Jawa buatan Jepang
Peta Jakarta buatan Sekutu
Peta Kalimantan Timur buatan Sekutu
Penerapan Teknologi Surta
Sebelum masa Kemerdekaan RI survei yang dilakukan di Indonesia melalui :
1. Survei tanah2. Survei geodesi3. Survei topografi4. Survei teknik5. Survei kelautan.
Kegiatan survei topografi di Batavia pada masa Hindia Belanda
Masa Awal Kemerdekaan Indonesia mulai menasionalisasi semua lembaga survei dan
pemetaan yang didirikan pada masa Kolonial Jepang.
Lembaga Topografi yang didirikan Penjajah Jepang yaitu So-Kuryo Kyoku kemudian diubah namanya menjadi Jawatan Topografi Republik Indonesia pada tanggal 28 September 1945
Dibentuk Topographische Dients KNIL di Jakarta pada tahun 1947
Pada tahun 1948 juga membentuk Raad en Directorium Het Meet Kaarteerwezen (Dewan dan Direktorium untuk Pengukuran dan Pemetaan HindiaBelanda) yang merupakan badan koordinasi di bidang survei dan pemetaan
Kantor TopograpischeDients KNIL
Lanjutan..
Namun keberadaan Topographische Dients KNIL beserta semua lembaga di bawahnya, yakni Balai Geodesi, Balai Geografi dan Balai Fotogrametri tidak bertahan lama.
Setelah Pemerintah Kerajaan Belanda mengakui kedaulatan wilayah Republik Indonesia, Pemerintah Republik Indonesia dengan Peraturan Pemerintah No.71 Tahun 1951 membubarkan Raad en Directorium Het Meet Kaarteerwezen dan menetapkan pembentukan Dewan dan Direktorium Pengukuran dan Penggambaran Peta.
sambungan...
Selain itu untuk menunjang perencanaan nasional Pemerintah membentuk Panitia“Pembuatan Atlas Sumber-sumber Kemakmuran Indonesia” yang berada di bawah BiroEkonomi dan Keuangan dari Kantor Menteri Pertama.
Setahun kemudian, tepatnya pada 7 September 1965, Pemerintah membentuk Komando Survei dan Pemetaan Nasional (Kosurtanal) dan Dewan Survei dan Pemetaan Nasional (Desurtanal).
Pembentukan dua lembaga ini bertujuan untuk mengurangi duplikasi, pemborosan personil dan keuangan dalam kegiatan survei dan pemetaan.
Setelah terbentuk pemerintahan baru, pada tahun 1969 diterbitkan Keppres No. 83 tanggal 17 Oktober 1969 tentang Pembentukan Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (BAKOSURTANAL) yang berkedudukan langsung di bawah Presiden dan bertanggung jawab kepada Presiden Republik Indonesia
Penerapan teknologi
Tahun 1945 hingga tahun 1969 - saat terbentuknya BAKOSURTANAL, terjadi alih teknologi dari bangsa asing kepada kaum pribumi melalui lembaga pendidikan dankonsultansi teknis di instansi yang menangani Survei dan Pemetaan (Surta).
Nasionalisasi instansi Surta terkait yang diisi oleh karyawan pribumi dan pendirian program pendidikan geodesi yaitu Fakultas Teknik Geodesi di ITB pada tahun 1950 merupakan jalur yang memungkinkannya berlangsungnya alih teknologi Survei dan Pemetaan dari pihak Belanda ke bangsa Indonesia, yaitu mulai dari survei persil tanah, topografi, triangulasi hingga fotogrametri
Perkembangan Industri Pemetaan Analog & Digital setelah tahun 1970
Periode memasuki era baru dalam pemetaan rupabumi,yakni era pemetaan digital dan program pemetaan berbasis satelit GPS.
Pemetaan Digital Pemetaan rupabumi digital,yaitu
penggambaran permukaan bumi menggunakan komputer dengan menggunakan data koordinat dan topologi.
Teknologi digital digunakan saat stereoplotting fotogrametri, pengeditan, pembuatan database, desain kartografi, sampai separasi warna pracetak offset.
lidarnusantara.wordpress.com
Lanjutan.. Proses pembuatannya, yakni
mentransfer langsung sumber data digital dari Electronic Total Station (ETS), GPS atau alat kompilasi fotogrametri analitis sehingga memiliki akurasi yang tinggi.
GPS adalah suatu sistem yang dapat membantu kita mengetahui posisi koordinat dimana kita berada.
www.lockheedmartin.com
garminstore.indonetwork.co.id
Model Elevasi Digital
Model Elevasi Digital atau DEM (Digital Elevation Model) yang disebut juga Digital Terrain Model (DTM) adalah penggambaran relief bumi dengan pemodelan pada komputer.
Untuk keperluan pemetaan digital, DEM diperlukan untuk memproduksi kontur dan hillshading secara otomatis, serta untuk proses ortho-engine, baik untuk foto udara, citra satelit maupun citra radar.
lidarnusantara.wordpress.com
Sambungan..
Berguna untuk kenampakan permukaan bumi, pemodelan cuaca, deklinasi magnetik ataupun penelitian polusi udara.
DEM dihasilkan dari proses citra foto udara tiga dimensi yang dihasilkan dari kamera digital yang terintegrasi dengan wahana udara pemindai berteknologi radar disebut Airborne Laser Scanning/ALS.
http://www.laserdata.info
SIG adalah suatu komponen yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, data geografis dan sumberdaya manusia yang bekerja bersama secara efektif untuk menangkap, menyimpan, memperbaiki, memperbaharui, mengelolah, memanipulasi, mengintegrasikan, menganalisa dan menampilkan data dalam suatu informasi berbasis geografis.
Lanjutan..
Aplikasi SIG dibutuhkan oleh perencanaan wilayah, riset pasar, analisis lingkungan, analisis banjir, pemodelan produksi padi, simulasi propagasi gelombang radio dan perkiraan tempat-tempat rawan kecelakaan di jalan raya.