13
Sejarah dan Asal Usul Ratu Kalinyamat dan Sultan Hadlirin Jepara - Silsilah Ratu Kalinyamat Sosok Ratu Kalinyamat dan Sultan Hadlirin memang tak asing bagi rakyat Jepara. Nah sekarang tahukah anda siapa Ratu Kalinyamat dan Sultan Hadlirin? pertanyaan ini memang terdengar agak lucu tapi jika anda merasa orang jepara tapi tak tahu Sejarah Kota Jepara mungkin terdengar sangat lucu dan aneh ! nah berikut sejarahnya. Ada beberapa versi cerita mengenai siapa sebenarnya Kanjeng Ratu Kalinyamat. Menurut babad tanah jawi edisi Meinsma, Ratu kalinyamat adalah seorang putri pangeran Trenggono dan cucu Raden patah, Sultan Demak yang pertama. Dari perkawinannya dengan putrid cina Cina, Raden patah mempunyai enam anak. Yang paling seorang putri, Ratu Mas kawin dengan pangeran Cirebon. Adik-adiknya berjumlah lima orang semunya laki-laki, masing-masing pangeran Sabrang Lor, Pangeran Sedo Lepen, Pangeran Trenggono, Raden Kanduruwan dan Raden Pamekas. Siapa nama sebenarnya Kanjeng ratu kalinyamat ini , ada beberapa yang mencoba di hubungkan. Naskah Hikayat Hasanuddin dari banten menyebutnya dengan julukan Arya Jepara. Sumber lain menyebutkan ia bernama asli Ratu Kencana sementara juru kunci makam menuturkan bahwa nama aslinya ialah Raden Ayu Wuryani. Kekuasaan Pemerintahan Sultan Hadlirin

Sejarah dan asal usul Ratu Kalinyamat dan Sultan Hadlirin

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Sejarah dan asal usul Ratu Kalinyamat dan Sultan Hadlirin

Sejarah dan Asal Usul Ratu Kalinyamat dan Sultan Hadlirin

Jepara - Silsilah Ratu Kalinyamat

Sosok Ratu Kalinyamat dan Sultan Hadlirin memang tak asing bagi rakyat Jepara.

Nah sekarang tahukah anda siapa Ratu Kalinyamat dan Sultan Hadlirin?  pertanyaan ini

memang terdengar agak lucu tapi jika anda merasa orang jepara tapi tak tahu Sejarah Kota

Jepara mungkin terdengar sangat lucu dan aneh ! nah berikut sejarahnya.

Ada beberapa versi cerita mengenai siapa sebenarnya Kanjeng Ratu Kalinyamat.

Menurut babad tanah jawi edisi Meinsma, Ratu kalinyamat adalah seorang putri pangeran

Trenggono dan cucu Raden patah, Sultan Demak yang pertama. Dari perkawinannya dengan

putrid cina Cina, Raden patah mempunyai enam anak. Yang paling seorang putri, Ratu Mas

kawin dengan pangeran Cirebon. Adik-adiknya berjumlah lima orang semunya laki-laki,

masing-masing pangeran Sabrang Lor, Pangeran Sedo Lepen, Pangeran Trenggono, Raden

Kanduruwan dan Raden Pamekas.

Siapa nama sebenarnya Kanjeng ratu kalinyamat ini , ada beberapa yang mencoba di

hubungkan. Naskah Hikayat Hasanuddin dari banten menyebutnya dengan julukan Arya

Jepara. Sumber lain menyebutkan ia bernama asli Ratu Kencana sementara juru kunci makam

menuturkan bahwa nama aslinya ialah Raden Ayu Wuryani.

Kekuasaan Pemerintahan Sultan Hadlirin

Begitulsh akhirnya Raden Toyib diberi gelar Sultan Hadlirin dan menjadi adipati

Jepara sekaligus merupakan pengampu putra mahkota Aria Pangiri yang belum dewasa.

Penobatan tersebut kira-kira terjadi pada tahun 1536 dan tetap menjadikan Kalinyamat

sebagai pusat pemerintahan. Kekuasaannya meliputi negeri Jepara, Pati, Rembang dan Juana.

Setelah penobatan suaminya lebih bersifat pendamping.saja. hampir semua urusan

pemerintahan di serahkan kepada Sultan Hadlirin, bahkan Patih Cie Wie Gwan (ayah angkat

sewaktu di Tiongkok) kini diundang oleh Sultan Hadlirin untuk dating ke Jepara, dan

akhirnya diangkat sebagai patih kerajaan guna membantu pemerintahan Sultan Hadlirin.

Menikah Dengan Putri Sunan Kudus

Tahun demi tahun berlalu, pemerintahan Sultan Hadlirin dengan di dampingi oleh

istrinya dengan gaya kepemimpinan yang adil dan bijaksana berjalan sangat maju dan pesat.

Page 2: Sejarah dan asal usul Ratu Kalinyamat dan Sultan Hadlirin

Bahkan Bandar Jepara menjadi semakin ramai saja. Namun setelah lama perkawinannya

dengan Ratu Kalinyamat Sultan Hadlirin belum jua di di beri momongan. Hingga Sultan

mengambil anak dari Sultan Hasanuddin dari banten yang bernama Dewi Wuryan Retnowati

sebagai anak angkatnya. Sayang putri angkatnya meninggal sebelum usia baligh. Perasaan

Kanjeng Ratu sangat gelisah sepeninggal putri angkatnya karena sampai saat itu belum jua di

kasih keturunan, hal itu beralasan kuat mengingat kekuasaannya sangat luas. Jika belum jua

di kasih lantas siapa yang meneruskan ketahtaannya itu ? di dorong dengan kegelisahan

tersebut Kanjeng Ratu berupaya mencari jalan keluar pemecahannya. Setelah berpikir-pikir

lama akhirnya sultan di perbolehkan menikah lagi. Dan di putuskan sultan Hadlirin menikah

dengan putrid sunan kudus bernama Raden Ayu Pridobinabar, perkawinan tersebut seakan-

akan mengabungkan dua kekuasaan antara Jepara dan Kudus. Konon semua urusan berkaitan

dengan pernikahan Sultan Hadlirin dengan Putri sunan Kudus di Urus oleh Kanjeng Ratu

Kalinyamat .

Wafatnya Sultan Hadlirin

Ada dua penuturunan cerita tentang kematian Sultan Hadlirin meski kedua

penuturunan itu menyatakan Arya Jipang atau Arya Penangsang yang membunuhlah Sultan

Hadlirin.

Versi Pertama

Penuturan yang pertama mencoba menghubungkan pembunuhan dengan krisis

perebutan tahta di Demak Bintoro. Sehingga dalam penyebab kematian tersebut bebrbau

politik.

Ketika Demak terjadi krisis hebat dalam perebutan tahta kerajaan, konon kekuasaan

Sultan semakin memuncak. Setelah Raden Patah meninggal yang disusul pula dengan

Pangeran Sabrang Lor, Sultan Demak II, tahta kerajaan harusnya berpindah tangan ke

adiknya yang paling tua yaitu Pangeran Seda Lepen. Namun ia harus juga meninggal setelah

di bunuh oleh Sunan Prawoto yang nampaknya telah mengincar tahta kerajaan Demak.

Karena pembunuhan tersebut tahta kerajaan jatuh ke tangan Pangeran Trenggana ayah Sunan

Prawoto. Setelah Pangeran meninggal cita-cita Sunan Prawoto tercapai, ia menjadi pewaris

tahta kerajaan Demak. Namun Arya Penangsang menjadi geram karena pembunuh ayahnya

menjadi malah muncul sebagai Sultan Demak. Bahkan ia menuntut haknya sebagai pewaris

kesultanan Demak yang sah. Maka Arya Penangsang menyuruh abdinya yang bernama

Page 3: Sejarah dan asal usul Ratu Kalinyamat dan Sultan Hadlirin

Rangkut untuk membunuh Sunan Prawoto. Usaha tersebut berhasil, tapi kekuasaan dan

kekayaan jatuh ketangan Sultan Hadlirin yang sekaligus mendapat hak menjadi pengampu

Arya Pangiri, putra mahkota kerajaan Demak hingga dewasa. Hal itu bias terjadi karena istri

Sultan Hadlirin adalah kakaknya Sunan Prawoto. Tentu saja Kanjeng Ratu Kalinyamat dan

Sultan Hadlirin meminta keadilan atas perbuatan murid nya kepada Sunan Demak, Arya

Penangsang. Tapi Sunan Kudus membenarkan perbuatan Arya Penangsang malah ia berkata

“kakamu telah hutang pati pada Arya Penangsang oleh karenanya kakakmu bagaikan

membayar hutang saja”. Kanjeng Ratu menjadi kecewa atas perkataan Sunan Kudus dan ia

segera pulang bersama suaminya. Namun di tengah perjalanan itu ia dihadang oleh utusan

Arya Penangsang yang memang di tugaskan untuk mencegatnya dan suaminya. Dalam

pencegatan itulah akhirnya Sultan Hadlirin berhasil dibunuh oleh Arya Penangsang. Hal itu

terjadi kira-kira tahun 1471 tahun Jawa atau 1549 M.

Versi Kedua

Sebuah penuturan hikayat menyatakan bahwa Sultan Hadlirin ikut andil dalam

pembanguna masjid menara Kudus. Konon sebelum pembangunan masjid, Sunan Kudus

mengumpulkan segenap keluarganya dan pembantunya, Sunan Kudus membagi tugas dalam

permusywaratan ternyata Sultan mendapat tugas untuk membuat mihrab masjid. Segera

diputuskan pula bahwa masjid harus jadi pada hari Jum’at Wage. Seluruh bagian-bagian

masjid harus terkumpul, entah kenapa pada hari itu Sultan tidak hadir ke lokasi pendirian

masjid. Sunan kudus masih bersabar ia berpikir barangkali ada urusan mendadak sehingga

Sultan tak bias hadir. Singkat cerita setelah lama belum munculakhirnya tiba-tiba Sultan

muncul. Tentu saja Sunan Mau memarahinya, malah ia langsung kebelakang masjid. Dalam

hati Sunan Kudus merasa heran mau apa menantunya itu. Sunan terus mengamati ia semakin

heran melihat sultan Hadlirin memunguti daun-daun pisang yang telah kering(jawa=klaras)

dan mengikat dengan talu pada tiang-tiang yang dipancangkan pada tempat mihrab.

Memdadak Sunan mendengar gelegar cambuk tiga kali, mendadak terkejut sebab yang

tadinya hanya sekumpulan klaras yang di ikat telah berubah menjadi sebuah tembok yang

kuat. Tanpa bertele Sultan pergi tanpa berpamitan dan langsung kembali ke Jepara. Segera

sepeninggal Sulta tiba-tiba telah berdiri dengan megahnya. Tentu saja membuat perasaan

Sunan menjadi marah dan geram ia mnendang mihrab itu, konon Sunan sampai terjengkang

jengkang. Ia merasa Sultan pamer kesaktian di depannya. Ia merasa di remehkan dan di hina,

akhirnya ia memanggil Arya Penangsang dan menuruh untuk membunuh Sultan Hadilrin.

Padahal Arya Penangsang sendiri merasa takut dan gentar mengdapi Sultan Hadlirin. Maka ia

Page 4: Sejarah dan asal usul Ratu Kalinyamat dan Sultan Hadlirin

memrintahka abdinya dan menyuruh untuk membunuh sultan dan langsung mengejar sultan.

Setelah terkejar abdinya merasa gemetar untuk menghadapi sultan.Sultan merasa terkejut ada

orang yang menghadangnya, ia bertanya apa sebenarnya yang di inginkannya, karena takut

abdi itu berterus terang bahwa dia di utus untuk membunuh nya. Sungguh heran, Sultan

Hadlirin tak sedikit pun marah. Bahkan seakan-akan ia sudah tahu ajalnya telah tiba. Ia

menyuruh segera abdinya untuk melaksanakan tugasnya. Akhirnya sultan berhasil di bunuh.

Ratu kalinyamat Bertapa

Tahun inin adalah tahun yang berkabung. Betapa tidak dua orang yang dicintainya,

suaminya kakaknya suami yang terkasih harus meninggalkan dia. Peristiwa tersebut

membuat Kanjeng Ratu sangat tertekan dan nelangsa. Maka didoronglah oleh kesedihannya

yang berat, ia bersumpah akan terus bertapa sampai Arya Penangsang terbunuh.

Dalam pertapaan Kanjeng ratu menjalankan tirakat “Topo Wudo” atau telanjang. Ini

naskah ‘Babad Tanah Jawi’ yang dituturkan dalam rakitan tembang Pangkur yang sangat

memikat.

“Nimas Ratu KalinyamatTilar pura mratapa aneng wukirTapa wuda sinjang

rambutApane wukir DonorojoAprasapa nora tapih-tapihan angsunYen tan antuk adiling

hyangPatine sedulur mani’Artinya :“Nimas Ratu KalinyamatMeninggalkan istana bertapa di

gunungBartapa telanjang berkain rambutDi gunung DonorojoBersumpah tidak (akan)

sekali-kaliMemakai pakain akuJika tidak memperoleh keadilan Tuhan(atas) meninggalnya

saudaraku’

Ungkapan bahwa Ratu kalinyamat bertapa “dengan telanjang” dan berkain rambut

haruslah di beri penafsiran dan di artikan apa adanya. Perkataan ‘wuda” dalam bahasa jawa

tidah hanya telanjang. Akan tetapi bisa kiasan “tidak mengenakan perhiasaan yang bagus-

bagus dan pakain yang indah-indah.

Kepergian Kanjeng Ratu membuat suasana geger keratin. Tak urung Adipati pajang,

Prabu Hadiwijaya bersama Ki Pamahan dan Ki Panjawi melacak dan mencari kemana

perginya Kanjeng Ratu Kalinyamat untuk bertapa. Sebenarnya keberadaan tempat pertapaan

Kanjeng Ratu tidak jauh dari keratin hanya berjarak beberapa maeter kea rah timur dari

pesanggrahan. Apalagi letaknya juga berada di pinggir sungai sehingga cocok untuk

bertirakat. Tempat itu sampai sekarang di sebut dengan nama “Gilang” berasal dari kata

gilang-gilang atau luas. Bahkan masih di temukan batu bekas alas Ratu untuk Sholat dan

Wudlu. Adipati Hadiwijaya akhirnya menyusul ke tempat Pertapaannya Ratu dan membujuk

Page 5: Sejarah dan asal usul Ratu Kalinyamat dan Sultan Hadlirin

Ratu untuk kembali ke keratin, namun tekad Ratu sudah bulat ia tak kan pulang sebelum

Arya penangsang mati terbunuh. Bahkan Ratu berpindah tempat tapa ke Gunung Donorojo

(Donoroso) kembali Adipati Hadiwijaya menyusul dan membujuk agar turun dari

pertapaannya namun kembali Kanjeng ratu menolaknya. Dalam kesempatan itu Ratu

meminta untuk membunuh Arya Penangsang aka tetapi Adipati Pajang menolak. Berkat

desakan Ki Pamanahan dan Ki Panjawi Adipati Hadiwijaya mau melakukannyan.

Malam harinya bersama Ki Pamanahan, Ki panjawi dan Ki Juru Mertani berunding

mangatur siasat. Akhirnya Adipati Hadiwijaya membuat sayembara “Barng siapa yang berani

membunuh Arya Penangsang Sultan Pajang akan memberi hadiah negeri Pati dan Mataram.

Tak seorang pun berani untuk menyanggupi maju melawan Arya Penangsang. Kemabali

mereka berunding dan akhirnya diutuslah Danang Sutowijoyolah yang maju menghadapi

Arya penangsang. Setelah strategi di rencanakan dengan matang berangkat lah Danang

Sutowijoyo yang di bekali dengan tombak yang sakti bernama Kyai Pleret, bersama Ki

Pamanahan, Ki Panjawi, Ki Juru Mertani serta kurang lebih 200 orang kea rah bengawan

Caket dan bersiap menghadang Arya Penangsang.

Alkisah Ki Pamanhan mendekati penyabit rumput yang biasa memberi makan kuda-

kuda milki Aryo Penangsang. Telinga penyabit rumput itu di potong dan sebuah surat

tantangan di gantungkan pada bekas potongan telinga itu. Penyabit itupun dengan

mengerang-erang krsakitan berlari kerumah tuannya. Setelah sampai di pintu gerbang istana

Ki Mataun, Patih negeri Jipang terkejut. Ia membayangkan Gustinya pasti akan marah bila

mengetahuinya. Karena itulah ia melarangnya menghadap Aryo penangsang.

Waktu itu Aryo Penangsang edang makan. Ia mendengar keributan di luar, ia

memanggil Ki Mataun dan menanyai sebab keributan di luar. Sat itu juga Aryo Penangsang

melihat abdinya berlumuran darah. Maksud dari surat itu adalah Jika benar-benar kamu laki-

laki,ayo berperang tanding tanpa bala tentara menyeberanglah ke barat Bengawan aku tunggu

sekarang”

Dengan tergesa-gesa dan muka yang merah Aryo Penangsang langsung menunggangi

si Gagak Rimang(kuda kebanggannya). Maka langsunglah Aryo Penangsang langsung

berangkat tanpa bala tentaranya. Setelah sampai di Bengawan Sore-Coket, konon masyarakat

disitu beranggapan bila ingin berperang tapi melewati Bengawan Coket akan memui kesialan.

Benar anggapan masyarakat itu terjadi setelah Gagak Rimang melihat kuda berwarna putih

bersih mendadak timbl birahinya. Ia segera melonjak-lonjak tanpa bisa lagi dikendalikan oleh

tuannya. Ketika ia masih berusaha mengendalikan kuda banal yang dibakar birahi tersebut,

Danang Sutawijaya berhasil menikam Arya Penangsaang dengan kyai Pleretnya itu. Usus

Page 6: Sejarah dan asal usul Ratu Kalinyamat dan Sultan Hadlirin

Arya pun terburai keluar, namun usaha tersebut nampaknya belum juga berhasil bahkan

usunya yang terurai itu sisampirkan ke hulu kerisnya. Gagak Rimang memang banal ia terus

mengejar kuda putih Danang Sutawijaya yang memang di bawa menjauh. Setelah berhasil

mengejar Danang Sutawijaya ia bermaksud mencabut keris pusaka setan kober miliknya, ia

betul-betul lupa bahwa ususnya masih menyangkut di hulu kerisnya. Maka terputuslah

usunya yang terburai dengan bersamaan tercabutnya setan kober dari rangkanya. Maka

tewaslah Aryo Penangsang dengan mengenaskan dan tragis.

Penobatan Ratu kalinyamat

Setelah kematian suminya yang menjadi Adipati Jepara tanpa meninggalkan putra

yang menjadi penggantinya. Dan setelah selesai pertapaannya dinobatkanlah Kanjeng ratu

Kalinyamat sebagai ratu di Jepara. Pentasbian ini terjadi dengan di tandainya Surya

Sengkala : “Trus Karya Tataning Bumi” atau kira-kira tahun 1549 M dengan dugaan tanggal

12 Rabi’ulAwal.

Ratu Kalinyamat merupakan seorang kepala keperintahan yang cakap dan di segani.

Bahkan sumber sejarah Portugis De Couto dalam bukunya yang terkenal “Da Asia”

menyebutkan Ratu Kalinyamat “Rainha de jepara senhora ponderosa e rica”. Artinya Raja

jepara, seorang perempuan yang kaya dan mempunyai kekuasaan besar. Kebesaran dan

kehebatan kekuasaan Ratu Kalinyamat dapat di lihat dari serangan yang di lakukan ketika ia

masih berkuasa. Pada tahun 1550 yang kemudian di ulanginya 1574 ia menyerang orang

Portugis di Malaka.

Bedhahe Kalinyamat

Bagaimapun besar dan kuatnya Ratu Kalinyamat ia tetaplah manusia biasa yang tak

luput dari takdir illahi. Ia adalah manusia biasa yang suatu saat harus kembali memenuhi

panggilan Tuhanya. Sayangnya tahun berapa dank arena peristiwa apa kemangkatan Ratu ini

tak di ketahui secara pasti. Tak ada sumber yang menyebutkan tak ada peningggalan yang

dapat di buktikan. Bahkan karyaikarya tulisan Jawa pun tak satupun mencantumkanperistiwa

ini. Ada sementara kemungkinan yang mengatakan bahwa Kanjeng ratu Kalinyamat baru saja

meninggal tahun 1579 M. demikian juga dengan penerus kerajaan kalinyamat setelah

kemangkatan beliau. Siapakah penggantinya? Bagaimana kepemimpinannya? Tak satupun

sumber-sumber otentik yang menyebutkannya.

Page 7: Sejarah dan asal usul Ratu Kalinyamat dan Sultan Hadlirin

Sementara anggapan di kalangan para sejarawaan, bahwa kedudukan ratu Kalinyamat

digantikan oleh sultan Hasanuddin dari Banten yang tergolong masih keponakan sekaligus

sebagai anak anggkatnya. Menurut versi ini, anak angkat ini bergelar Pangeran Jepara.

Sayang, pada masa pemerintahan Pangerang Jepara ini terjadi pemberontakan di Pajang oleh

Mataram yang berakhir dengan kekalahan pihak Pajang. Sehinnga pemberontakan ini terjadi

pada tahun 1578 mengakibatkan keruntuhan Kesultanan Pajang.

Dua belas tahun kemudian, tiba giliran Jepara di serang bala tentara Mataram.

Agaknya kali ini Jepara keteteran membendung serangan Mataram yang dahsyat. Maka tak

ayal lagi, Kerajaan Jepara bernasib serupa dengan Pajang. Peristiwa ini terjadi pada tahun

1599 M yang meruntuhkan kekuasaan Kerajaan Kalinyamat yang di kenal dengan ssebutan

Bedhahe Kalinyamat.

Sejarah dan Asal Usul Sultan Hadlirin

Sebenarnya Sultan Hadlirin bukan asli orang Jepara melainkan orang aceh.semasa

kecilnya sultan Hadlirin bernama Raden Toyib. Beliau merupakan putra dari raja yang

berkuasa di wilayah aceh yang bernama Syech Mukhayyat Syah. Raden Toyib memilki

kakak bernama Raden Takyim. Perbedaan yang mencolok dari Raden Takyim dan Toyib

adalah Raden Takyimsuka berfoya-foya, malas serta bermewah-mewahan sedangkan raden

Toyib lebih memilih mempelajari ilmu-ilmu yang berhubungan dengan tata pemerintahan.

Setelah Syech Mukhayyat syah merasa dirinya telah uzur dan lanjut usia beliau bermaksud

mengankat Raden Toyib sebagai seorang sultan, karena kecakapannya dan ketekunananya

mempelajari ilmu-ilmu pemerintahan meskipun yang lebih berhak menjadi sultan adalah

kakaknya Raden Takyim.

Karena pengangkatan raden Toyib sebagai sultan menimbulkan konflik baru, maka

ketika mengetahui masalah tersebut raden Toyib dengan suka rela menyerahkan tahtanya

kepada raden Takyim, karena sebenarnya Raden Toyib tidak mementingkan jabatan seorang

sultan hanya saja atas desakan ayahandanya beliau mau menerima jabatan itu.

Begitulah akhirnya raden Toyib pergi mengembara dengan bantuan kapal para pedagang ia

berhasil keluar dan mengarungi lautan luas tanpa tujuan yang pasti, kecuali satu niat untuk

menegmbangkan agama islam.

Konon beliau terdampar di daratan Tiongkok. Bahkan kebetulan sekali raden Toyib

diangkat anak oleh seorang patih Tionghoa yang bernama Cie Wie Gwan. Karena loghatnya

orang cina dibut namanya dengan Toyab.

Page 8: Sejarah dan asal usul Ratu Kalinyamat dan Sultan Hadlirin

Singkat cerita setelah 5 tahun tinggal di di rumah patih Cie Wie Gwan, Raden Toyib

mengembara lagi. Akhirnya beliau terdampar di pelabuhan pesisir pantai utara yang bernama

Bandar Jepara. Saat itu Bandar Jepara merupakan pelabuhan perdagangan yang sudah

ramai. Sebab ia merupakan salah satu dari delapan buah kerajaan yang merdeka di Jawa dan

Madura. Masing-masing Banten, Jakarta, Cirebon Prawoto, Kedu, Madura dan

Kalinyamat.sehinnga Bandar jepara merupakan garis pelayaran dan perdagangan negeri

malaka.

Konon untuk menyebarkan agama islam beliau menyamar dengan memakai pakaian

ala kadarnya. Karena keramahannya dalam menyiarkan agama islam banyak orang tanpa

terasa telah berubah keyakinannya dari agama Hindu Budha beralih kepada ke taukhid Islam

yang bawa Raden Toyib.

Beberapa lamanya tinggal di Jepara tiba-tiba tanpa suatu alasan yang pasti Raden

Toyib ingin mengbdikan dirinya ke kerajaan Kalinyamat yang menguasai Jepara saat itu.

Setibanya di kraton kepada penjaga istana dengan terus terang Raden Toyib menyampaikan

maksudnya ingin menghadap kanjeng Ratu kalinyamat. Permintaan tersebut di kabulkan dan

akhirnya kanjeng Ratu Kalinyamat memberi pekerjaan sebagai tukang kebon.

Pada suatu hari kanjeng ratu berkenan memeriksa kerajaannya. Tiba-tiba hati kanjeng

Ratu berdebar-debar beliau merasa raden Toyib bukan manusia biasa. Kangjeng Ratu

langsung menyai asal-usulnya, Raden Toyib tidak mau mengaku ia langsung di masukkan ke

dalam penjara. Entah mengapa Raden toyib mau menceritakan asal usulnya kepada kanjeng

ratu. Hati kanjeng ratu menjadi berdebar-debar untuk kedua kalinya, kanjeng ingat ramalan

mendiang ayahnya tentang jodohnya yang bukan bersal dari kalangan mayrakat pribumi Jawa

melainkan negeri seberang.

Karena Raden Toyib adalah seorang anak muda yang gagah perkasa tampan rupawan,

hati Ratu kalinyamat tak karuan hati wanita mana yang tak menolak raden Toyib. Ia merasa

bukan mustahil Raden Toyib adalah jodohnya. Hingga akhirnya Ratu kalinyamat meminta

Raden Toyibuntuk menikahinya. Setelah menikah Ratu Kainyamat menyerahkan tahtanya

kepada suaminya Raden Toyib.