13
LAMAT DATANG DI PRESENTASI KAMI: “RADEN MAS IRUL” “KANG MAS UMAM” ASSALAMU’ALAIKUM WAROHMATULLOHI WABAROKATUH

Saddu Dzar'iah presentasi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Saddu Dzar'iah presentasi

SELAMAT DATANG DI PRESENTASI KAMI:“RADEN MAS IRUL”

“KANG MAS UMAM”

ASSALAMU’ALAIKUM WAROHMATULLOHI WABAROKATUH

Page 2: Saddu Dzar'iah presentasi

1

Pengertian saddu dzari’ah secara etimologis dan terminologi

•Secara etimologisKata sadd adz-dzari’ah ( الذريعة  (سد merupakan  bentuk  frase (idhafah) yang  terdiri  dari  dua  kata, 

yaitu sadd (د� �ع�ة) dan adz-dzari’ah(س�  Secara .(الذ�ر�ي etimologis,  kata as-sadd(د� � (الَّس merupakan  kata  benda abstrak (mashdar) dari  د�ا س� د� �َّس ي �د  Kata as-sadd tersebut berarti menutup sesuatu yang cacat atau rusak .س�dan menimbun  lobang.  Sedangkan adz-dzari’ah(ع�ة�  merupakan (الذ�ر�ي kata benda (isim) bentuk  tunggal  yang berarti  jalan,  sarana (wasilah)dan  sebab  terjadinya  sesuatu.  Bentuk  jamak  dari adz-dzari’ah (ع�ة�  (الذ�ر�يadalah adz-dzara’i(ع� اِئ  Karena .(الذ�ر� itulah, dalam beberapa kitab usul fikih,  seperti Tanqih al-Fushul fi Ulum al-Ushul karya al-Qarafi, istilah yang digunakan adalah sadd adz-dzara’i.

•Secara terminologiMenurut  al-Qarafi, sadd adz-dzari’ah adalah  memotong  jalan   

kerusakan (mafsadah)sebagai  cara  untuk menghindari  kerusakan  tersebut. Meski suatu perbuatan bebas dari unsur kerusakan (mafsadah), namun jika perbuatan  itu  merupakan  jalan  atau  sarana  terjadi  suatu kerusakan (mafsadah), maka  kita  harus  mencegah  perbuatan  tersebut. Dengan ungkapan yang senada, menurut asy-Syaukani, adz-dzari’ah adalah masalah  atau  perkara  yang  pada  lahirnya  dibolehkan  namun  akan mengantarkan kepada perbuatan yang dilarang (al-mahzhur).

Page 3: Saddu Dzar'iah presentasi

Kehujjahan  Sadd Adz-Dzari’ah

2•Firman Allah SWT dalam surat Al-An’am ayat 108:

..… األية بغيرعلم الله دون من يدعون [2]والتَّسبواالذينArtinya:“Dan jangan kamu memaki sesembahan yang mereka sembah selain Allah,karena mereka akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa pengetahuan”.(QS.Al-An’am:108)•Hadist Rosulullah SAW.antara lain: , ” : , أبا يَّسب نعم والديه؟قال الرجل يشتم وهل الله يارسول قالوا والديه الرجل الكباِئرشتم من

) ( ,   وأبوداود ومَّسلم البخاري رواه أمه فيَّسب أمه ويَّسب أباه أباالرجل فيَّسب [3]الرجلArtinya:“Sesungguhnya sebesar-besar dosa besar adalah seseorang melaknat kedua orang tuanya.Lalu Rosulullah SAW.ditanya,Wahai Rosulullah ,bagaimana mungkin seseorang akan melaknat ibu dan bapaknya.Rosulullah SAW.menjawab,”Seseorang yang mencaci maki ayah orang lain,maka ayahnya juga akan dicaci maki orang lain,dan seseorang mencaci maki ibu orang lain,maka orang lain pun akan mencaci maki ibunya”.(HR.Bukhari,Muslim,dan Abu Dawud).

Page 4: Saddu Dzar'iah presentasi

Ulama’ Hanafiyah,Syafi’iyah,dan Syi’ah dapat menerima sadd al-dzari’ah  Dalam memandang dzari’ah, ada dua sisi yang

dikemukakan oleh para ulama’ ushul: Motivasi seseorang dalam melakukan sesuatu. Contohnya, seorang laki-laki yang menikah dengan

perempuan yang sudah ditalak tiga oleh suaminya dengan tujuan agar perempuan itu bisa kembali pada suaminya yang pertama.Perbuatan ini dilarang karena motivasinya tidak dibenarkan syara’.

Dari segi dampaknya(akibat), Contohnya, seorang muslim mencaci maka

sesembahan orang,sehingga orang musyrik tersebut akan mencaci Allah.Oleh karena itu,perbuatan seperti itu dilarang

3

Page 5: Saddu Dzar'iah presentasi

Macam –Macam  Saddu Dzari’ah

Saddu Dzari’ah dari Segi Kualitas Kemafsadatan

Saddu Dzari’ah dari Segi Kemafsadatan yang Ditimbulkan

4

Page 6: Saddu Dzar'iah presentasi

Pendukung dan penentang Saddu Dzari’ah

> Pendukung : hanafiyah, syafi’iyah, Abu Hanifah dan syi’ah

> Penentang : Ahmad bin hambal, Imam Malik dan mazhab Zahiri  (Ibnu Hazm).

 

5

Page 7: Saddu Dzar'iah presentasi

Tidak semua ulama sepakat dengan sadd adz-dzariah sebagai metode dalam menetapkan hukum. Secara umum berbagai pandangan ulama tersebut bisa diklasifikasikan dalam tiga kelompok, yaitu:

1)      yang menerima sepenuhnya 2)      yang tidak menerima sepenuhnya 3)      yang menolak sepenuhnya

6

Page 8: Saddu Dzar'iah presentasi

   Unsur-unsur Saddu Dzari’ah

Sadd Dzari’ah, hukumnya ada 2, yaitu

boleh berdasarkan nash, dan tidak boleh karena menghindari kemafsadatan.

Mafsadat Ghoyah(tujuan)

7

Page 9: Saddu Dzar'iah presentasi

Contoh-contoh Saddu Dzari’ah ”. Apabila niat sebelum dan sesudah akad itu

baik, maka tidak هakan merusak akad tersebut, sebaliknya apabila niat sebelum dan sesudahnya itu tidak ditempatkan pada tempatnya maka niat tersebut akan merusak akad yang dilakukan. Imam syafi’I berkata: apabila tidak ada niat yang merusak  بيع  dan   ح maka tidak akan rusak   نكاkeduanya, karna عقد  yang dilakukan adalah benar. Contoh lain adalah Ada perbuatan yang dilarang secara langsung dan ada yang dilarang secara tidak langsung. Yang dilarang secara langsung, ialah seperti minum khamar, berzina dan sebagainya.

8

Page 10: Saddu Dzar'iah presentasi

9

Page 11: Saddu Dzar'iah presentasi

Mangan kupat campur santenmenawi lepat

nuwun ngapunten..

10

Page 12: Saddu Dzar'iah presentasi

Matur Agunging Panuwun nggeh????

Penulis

Ingkang Pungkasan

Page 13: Saddu Dzar'iah presentasi