6
© Abdul Rahmad-SMP Muhammadiyah 1 Tarakan E-mail : [email protected] Site : www.tec.vv.si RINGKASAN MATERI PAI KELAS VIII BAB 3 AKHLAK MADZMUMAH 1. Akhlak madzmumah adalah perangai atau tingkah laku pada tutur kata yang tercermin pada diri manusia, cenderung melekat dalam bentuk yang tidak menyenangkan orang lain. 1 2. Diantara sifat madzmumah adalah antara lain: a. Ananiah (Egois) Maknanya adalah sikup hidup yang terlalu mementingkan diri sendiri meskipun harus mengorbankan kepentingan orang lain maupun orang banyak. Sikap ananiah ini secara perlahan akan membawa pelakunya ke arah sifat sombong yang dimana sifat sombong sangat dibenci Allah Subhanallahu wa ta’alaa. 18. dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. (Q.S. Luqman : 18). 23. tidak diragukan lagi bahwa Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang mereka rahasiakan dan apa yang mereka lahirkan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong. (Q.S. An-Nahl : 23). 37. dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena Sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung. (Q.S. Al-Israa’ : 37) 83. dan apabila Kami berikan kesenangan kepada manusia niscaya berpalinglah dia; dan membelakang dengan sikap yang sombong; dan apabila Dia ditimpa kesusahan niscaya Dia berputus asa. (Q.S. Al-Israa’ : 83) 31. bahwa janganlah kamu sekalian Berlaku sombong terhadapku dan datanglah kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri". (Q.S. An-Naml : 31) 76. (Dikatakan kepada mereka): "Masuklah kamu ke pintu-pintu neraka Jahannam, sedang kamu kekal di dalamnya. Maka Itulah seburuk-buruk tempat bagi orang-orang yang sombong ". (Q.S. Al-Mu’min : 76) 166. Maka tatkala mereka bersikap sombong terhadap apa yang dilarang mereka mengerjakannya, Kami katakan kepadanya: "Jadilah kamu kera yang hina 2 . (Q.S. Al-‘Araf : 166) 1 Rachmat Djatmika, Sistem Etika Islam hal. 26 2 Sebagian ahli tafsir memandang bahwa ini sebagai suatu perumpamaan , artinya hati mereka menyerupai hati kera, karena sama-sama tidak menerima nasehat dan peringatan. Pendapat jumhur mufassir ialah mereka betul-betul beubah menjadi kera, hanya tidak beranak, tidak Makan dan minum, dan hidup tidak lebih dari tiga hari.

Ringkasan Materi PAI Kelas 8 Bab 4 Akhlak Mazmumah

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Materi ini disusun untuk memudahkan siswa dalam memahami materi akhlak madzmumah.

Citation preview

Page 1: Ringkasan Materi PAI Kelas 8 Bab 4 Akhlak Mazmumah

© Abdul Rahmad-SMP Muhammadiyah 1 Tarakan

E-mail : [email protected] Site : www.tec.vv.si

RINGKASAN MATERI PAI KELAS VIII

BAB 3 AKHLAK MADZMUMAH

1. Akhlak madzmumah adalah perangai atau tingkah laku pada tutur kata yang tercermin pada diri manusia,

cenderung melekat dalam bentuk yang tidak menyenangkan orang lain.1

2. Diantara sifat madzmumah adalah antara lain:

a. Ananiah (Egois)

Maknanya adalah sikup hidup yang terlalu mementingkan diri sendiri meskipun harus mengorbankan

kepentingan orang lain maupun orang banyak. Sikap ananiah ini secara perlahan akan membawa

pelakunya ke arah sifat sombong yang dimana sifat sombong sangat dibenci Allah Subhanallahu wa

ta’alaa.

18. dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka

bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. (Q.S.

Luqman : 18).

23. tidak diragukan lagi bahwa Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang mereka rahasiakan dan apa yang mereka

lahirkan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong. (Q.S. An-Nahl : 23).

37. dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena Sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat

menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung. (Q.S. Al-Israa’ : 37)

83. dan apabila Kami berikan kesenangan kepada manusia niscaya berpalinglah dia; dan membelakang dengan sikap

yang sombong; dan apabila Dia ditimpa kesusahan niscaya Dia berputus asa. (Q.S. Al-Israa’ : 83)

31. bahwa janganlah kamu sekalian Berlaku sombong terhadapku dan datanglah kepadaku sebagai orang-orang yang

berserah diri". (Q.S. An-Naml : 31)

76. (Dikatakan kepada mereka): "Masuklah kamu ke pintu-pintu neraka Jahannam, sedang kamu kekal di dalamnya.

Maka Itulah seburuk-buruk tempat bagi orang-orang yang sombong ". (Q.S. Al-Mu’min : 76)

166. Maka tatkala mereka bersikap sombong terhadap apa yang dilarang mereka mengerjakannya, Kami katakan

kepadanya: "Jadilah kamu kera yang hina2. (Q.S. Al-‘Araf : 166)

1 Rachmat Djatmika, Sistem Etika Islam hal. 26 2 Sebagian ahli tafsir memandang bahwa ini sebagai suatu perumpamaan , artinya hati mereka menyerupai hati kera, karena sama-sama tidak menerima nasehat

dan peringatan. Pendapat jumhur mufassir ialah mereka betul-betul beubah menjadi kera, hanya tidak beranak, tidak Makan dan minum, dan hidup tidak lebih

dari tiga hari.

Page 2: Ringkasan Materi PAI Kelas 8 Bab 4 Akhlak Mazmumah

© Abdul Rahmad-SMP Muhammadiyah 1 Tarakan

E-mail : [email protected] Site : www.tec.vv.si

36. sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. dan berbuat baiklah kepada

dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang

jauh3, dan teman sejawat, Ibnu sabil4 dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang

sombong dan membangga-banggakan diri, (Q.S. An-Nisaa : 36)

صلىاللوعليووسلمقالألأخبركمبأىلالجنةقالواب لىقالصأ كلنوسمعالنبي لىاللوعليووسلمكلعتلجواظضعيفمتضعفلوأقسمعلىاللولب رهثمقالألأخبركم بأىلالنارقالواب لىقال

مستكبرHadis riwayat Haritsah bin Wahab رضي هللا عنه: ia berkata: Bahwa ia mendengar Nabi صلی هللا عليه وسلم bersabda: Maukah kalian aku beritahu tentang ahli surga? Para sahabat berkata: Mau. Rasulullah صلی هللا عليه وسلم bersabda: Yaitu setiap orang yang lemah dan melemahkan diri, seandainya ia bersumpah demi Allah, pasti akan dilaksanakan. Kemudian beliau bertanya lagi: Inginkah kamu sekalian aku beritahukan tentang ahli neraka? Mereka menjawab: Mau. Beliau bersabda: Yaitu setiap orang yang kejam, bengis dan sombong. (HR. Muslim : 5092)

Ciri – ciri sifat ananiah :

1) Selalu mau menang sendiri

2) Tidak menghiraukan perasaan orang lain

3) Bersikap acuh tak acuh

4) Selalu merasa dirinya paling benar sehingga enggan mendengarkan pendapat atau nasehat orang

lain.

5) Melakukan segala cara untuk mewujudkan keinginannya atau tujuan meskipun harus

mengorbankan kepentingan orang lain.

6) Hanya memikirkan kepuasan dan kepentingan diri sendiri.

7) Bersikap sombong karena merasa hidup tanpa bantuan orang lain.

Dampak buruk dari sifat ananiah :

1) Akan dijauhi oleh orang sekitarnya

2) Tidak akan mempunyai sahabat / karib kerabat yang dekat

3) Tidak akan mendapatkan pertolongan dari orang lain

4) Orang tidak akan iba kepada dirinya ketika ditimpa sebuah musibah

5) Akan mendapat cemooh dari orang sekitarnya

6) Mendapat doa yang buruk dari orang sekitarnya lebih – lebih orang yang terdzhalimi kerena

perbuatannya.

7) Menumbuhkan suburkan sifat, tamak, rakus dan sombong.

8) Jauh dari pertolongan dan rahmat Allah karena orang yang ananiah tidak suka menolong orang

lain.

Cara menghindari sifat ananiah :

1) Menyadari bahwa kita adalah makhluk sosial yang dimana pasti membutuhkan bantuan orang lain

atau orang disekitarnya.

2) Mencintai sesama saudara seaqidah dan menyadari kita dan orang lain sama dihadapan Allah azza

wa jalla, yang membedakannya hanyalah taqwa.

3) Menggiatkan sikap silaturahmi terhadap sesama saudara, keluarga, kerabat, tetangga dan

masyarakat pada umumnya.

3 Dekat dan jauh di sini ada yang mengartikan dengan tempat, hubungan kekeluargaan, dan ada pula antara yang Muslim dan yang bukan Muslim. 4 Ibnus sabil ialah orang yang dalam perjalanan yang bukan ma'shiat yang kehabisan bekal. Termasuk juga anak yang tidak diketahui ibu bapaknya.

Page 3: Ringkasan Materi PAI Kelas 8 Bab 4 Akhlak Mazmumah

© Abdul Rahmad-SMP Muhammadiyah 1 Tarakan

E-mail : [email protected] Site : www.tec.vv.si

b. Ghadab (Marah)

Maknanya adalah sikap seseorang yang mudah marah karena tidak senang dengan perlakuan atau

perbuatan orang lain. Seorang yang pemarah berarti lemahnya imannya dan pendek pikirannya sehingga

segala sesuatu disikapi dengan pendek akal dan nafsu amarah. Sedangkan seseorang yang tidak mudah

marah / pemarah, maka dia selalu berpikiran luas, dewasa dan tenang serta arif dan bijaksana dalam

menyikapi suatu masalah tanpa mengedepankan nafsu amarahnya.

134. (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang

menahan amarahnya dan mema'afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. (Q.S.

Al-Imran : 134)

صلىاهللعليووسلم:أوصني،قال: ت غضبف رددمرارا،عنأبيىري رةرضياهللعنوأنرجالقالللنبي ل قال:لت غضب

Dari Abu Hurairah "Berilah wasiat kepadaku". Sabda Nabi صلی هللا عليه وسلم: "Janganlah engkau mudah marah". Maka diulanginya permintaan itu beberapa kali. Sabda beliau : "Janganlah engkau mudah marah". (HR. Bukhari : 16)

د ديدبالصرعةإنماالش رسولاللوصلىاللوعليووسلمقالليسالش يدالذييملكن فسوعندالغضبأنHadis riwayat Abu Hurairah رضي هللا عنه ia berkata: Bahwa Rasulullah صلی هللا عليه وسلم bersabda: Bukanlah orang kuat itu dengan menang bergulat, tetapi orang yang kuat ialah orang yang dapat menguasai dirinya ketika marah. (HR. Muslim : 4723)

Dari Ibnu Umar رضي هللا عنه bahwa Rasulullah صلی هللا عليه وسلم bersabda: "Barangsiapa menganggap besar

dirinya dan bersikap sombong dalam berjalan, ia akan menemui Allah dalam keadaan amat marah kepadanya." (HR. Hakim)

Dari Abu Hurairah رضي هللا عنه bahwasanya Rasulullah صلی هللا عليه وسلم bersabda:

"Bukannya orang yang keras - yang terpuji menurut syara' - itu orang yang menang dalam perkelahian, tetapi yang dinamakan orang keras ialah orang yang dapat memiliki- menguasai -dirinya di waktu marah." (Muttafaq 'alaih)

Ciri – ciri sifat orang yang pemarah :

1) Menyikapi sesuatu dengan akal yang pendek dan tidak dewasa.

2) Menggangap segala sesuatu yang menimpa dirinya adalah semata – mata karena kesalahan orang

lain.

3) Suka sekali mengeluh dan tidak senang kalau dinasehati.

4) Suka mengeluarkan kata – kata cacian kalau sedang marah.

5) Sering mengganggap dirinya paling benar kalau sedang marah.

Dampak buruk dari sifat ghadab :

1) Akan dijauhi oleh orang sekitarnya.

2) Jauh dari keimanan dan ketakwaan.

3) Tidak akan pernah hidup tenang dan akur kepada sesama saudaranya.

4) Menurunkan derajatnya dan martabatnya sendiri dihadapan orang lain lebih – lebih kepada Allah

subhanallahu wa ta’alaa.

5) Menyebabkan putusnya tali silaturahmi.

6) Menimbulkan dendam dan permusuhan.

Cara menghindari sifat ghadab :

1) Senantiasa beristighfar dan tenang dalam menghadapi sesuatu.

2) Meninggalkan faktor – faktor yang dapat menyebabkan timbulnya rasa marah.

3) Menyadari bahwa sifat marah sangat dibenci oleh Allah dan Rasulnya.

4) Berusaha bersikap dewasa, jauh, luas, dan berlapang dada ketika ditimpa suatu masalah.

5) Berusaha menanamkan sifat dan sikap mudah memaafkan orang lain.

Page 4: Ringkasan Materi PAI Kelas 8 Bab 4 Akhlak Mazmumah

© Abdul Rahmad-SMP Muhammadiyah 1 Tarakan

E-mail : [email protected] Site : www.tec.vv.si

40. dan Balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa, Maka barang siapa memaafkan dan berbuat baik5

Maka pahalanya atas (tanggungan) Allah. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang zalim. (Q.S. Asy-

Syuraa : 40)

c. Hasad (Iri dengki)

Maknanya adalah usaha seseorang dalam mempengaruhi orang lain supaya tidak senang terhadap

kenikmatan yang diperoleh orang lain berupa keberuntungan, kebahagiaan, dan kenikmatan dari Allah

subhanallahu wa ta’alaa. Sifat hasad ini biasanya dilatarbelakangi oleh nafsu persaingan yang mana

bertujuan ingin menjatuhkan / menimpakan musibah kepada orang lain. Allah dan Rasul-Nya sangat

membenci sifat hasad ini.

32. dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. (karena) bagi orang laki-laki ada bahagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi Para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui segala sesuatu. (Q.S. An-Nisa : 32)

55. Maka di antara mereka (orang-orang yang dengki itu), ada orang-orang yang beriman kepadanya, dan di antara mereka ada orang-orang yang menghalangi (manusia) dari beriman kepadanya. dan cukuplah (bagi mereka) Jahannam yang menyala-nyala apinya. (Q.S. An-Nisa : 55)

فياث نت ينرجلآتاهاللومالفسل قالرسولاللوصلىاللوعليووسلملحسدإل طوعلىىلكتوفيالحكمةف هوي قضيبهاوي علمها ورجلآتاهاللو

Hadis riwayat Abdullah bin Masud رضي هللا عنه, ia berkata: Rasulullah صلی هللا عليه وسلم bersabda: Tidak ada hasad (iri) yang dibenarkan kecuali terhadap dua orang, yaitu terhadap orang yang Allah berikan harta, ia menghabiskannya dalam kebaikan dan terhadap orang yang Allah berikan ilmu, ia memutuskan dengan ilmu itu dan mengajarkannya kepada orang lain. (HR. Muslim : 1352)

Ciri – ciri orang yang hasad :

1) Bersikap tidak senang ketika orang lain mendapatkan keberuntungan atau kenikmatan dari Allah

azza wa jalla.

2) Berusaha merusak kebahagiaan orang lain yang sedang mendapatkan rezeki dari Allah.

3) Suka mengghibah orang lain.

Dampak buruk dari sifat hasad :

1) Membawa dirinya kejurang ketidak-syukuran akan nikmat Allah Subhanallahu wa ta’alaa.

2) Akan menimbulkan banyak permusuhan.

3) Akan dijauhi oleh orang sekitarnya.

4) Menghilangkan semua amal yang dimilikinya.

Dari Abu Hurairah رضي هللا عنه bahwasanya صلی هللا عليه وسلم bersabda: "Adakah engkau semua tahu, siapakah orang yang pailit - bangkrut - itu?" Para sahabat menjawab: "Orang pailit di kalangan ' kita ialah orang yang sudah tidak memiliki lagi sedirhampun atau sesuatu benda apapun." Beliau صلی هللا عليه وسلم lalu bersabda: "Orang pailit dari kalangan ummatku ialah orang yang datang pada hari kiamat dengan membawa amalan shalat, puasa dan zakatnya, tetapi kedatangannya itu dahulunya - ketika di dunia - pernah mencaci maki si Anu, mendakwa serong kepada si Anu, makan harta si Anu, mengalirkan darah si Anu - tanpa dasar kebenaran, pernah memukul si Anu. Maka orang yang dianiaya itu diberikan kebaikan orang tadi dan yang lainpun diberi kebaikannya pula, Jikalau kebaikan-kebaikannya sudah habis sebelum terlunasi tanggungan penganiayaannya,maka diambillah dari kesalahan-kesalahan orang-orang yang dianiayanya itu lalu dibebankan kepada orang tersebut, selanjutnya orang itu dilemparkanlah ke dalam neraka." (HR. Muslim : 219)

5 Yang dimaksud berbuat baik di sini ialah berbuat baik kepada orang yang berbuat jahat kepadanya.

Page 5: Ringkasan Materi PAI Kelas 8 Bab 4 Akhlak Mazmumah

© Abdul Rahmad-SMP Muhammadiyah 1 Tarakan

E-mail : [email protected] Site : www.tec.vv.si

Cara menghindari sifat hasad : 1) Selalu mensyukuri akan nikmat Allah yang telah diberikan kepada kita. 2) Bersifat dan bersikap qana’ah dalam baik dalam harta maupun jabatan. 3) Menyadari bahwa sifat hasad dapat menghapus semua amal kebaikan kita.

d. Ghibah ( Menggunjing )

Maknanya adalah membicarakan keburukan atau kekurangan orang lain dengan maksud mencari – cari kesalahannya baik yang menyangkut jasmaninya maupun rohaninya. Ghibah tidak hanya sebatas lisan namun juga bisa berupa tulisan maupun perbuatan. Apabila ghibah ini berhubungan dengan ketaatan seseorang dalam beragama, maka dia akan mengatakan pembohong, pendusta, kafir, khianat dan kata – kata sangat buruk artinya kepada orang lain atau orang yang dighibahnya.

12. Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. (Q.S. Al-Hujurat : 12)

ديثول أكذبال الظن فإن رسولاللوصلىاللوعليووسلمقالإياكموالظن سواأن سسواولتجس تاسدواولت باغضواولتداب رواوكونواعبادالل وإخواناولت نافسواولت

Hadis riwayat Abu Hurairah رضي هللا عنه : ia berkata:Bahwa Rasulullah صلی هللا عليه وسلم bersabda: Hindarilah oleh kamu sekalian berburuk sangka karena buruk sangka adalah ucapan yang paling dusta. Janganlah kamu sekalian saling memata-matai yang lain, janganlah saling mencari-cari aib yang lain, janganlah kamu saling bersaing (kemegahan dunia), janganlah kamu saling mendengki dan janganlah kamu saling membenci dan janganlah kamu saling bermusuhan tetapi jadilah hamba-hamba Allah yang bersaudara. (HR. Muslim : 4646)

Ciri – ciri orang yang ghibah : 1) Selalu membicarakan kekurangan orang lain. 2) Suka menunjukkan kelebihan dirinya dan sikap tidak senang atas orang lain yang sedang

beruntung. 3) Suka berdusta akan kebenaran orang lain.

Dampak buruk dari sifat ghibah : 1) Membuat dirinya makin banyak berdosa akan kedustaanya. 2) Membuat dirinya dijauhi orang lain. 3) Sangat dibenci Allah dan Rasul-Nya.

Cara menghindari sifat ghibah : 1) Selalu mengingat bahwa perbuatan gibah ialah penyebab kemarahan dan kemurkaan Allah swt. 2) Selalu mengingat bahwasanya timbangan kebaikan gibah akan pindah kepada orang yang di

gunjingkannya. 3) Hendaknya orang yang melakukan gibah mengingat terlebih dahulu aib dirinya sendiri dan segera

berusaha memperbaikinya. 4) Menjauhi faktor-faktor yang dapat menimbulkan terjadinya gibah. 5) Senantiasa mengingatkan orang-orang yang melakukan gibah.

e. Namimah (Adu domba)

Maknanya adalah sikap mengadu domba atau menyebar fitnah antara seseorang dengan orang lain

dengan tujuan agar saling bermusuhan.

10. dan janganlah kamu ikuti Setiap orang yang banyak bersumpah lagi hina, 11. yang banyak mencela, yang kian ke mari

menghambur fitnah, 12. yang banyak menghalangi perbuatan baik, yang melampaui batas lagi banyak dosa, 13. yang

Page 6: Ringkasan Materi PAI Kelas 8 Bab 4 Akhlak Mazmumah

© Abdul Rahmad-SMP Muhammadiyah 1 Tarakan

E-mail : [email protected] Site : www.tec.vv.si

kaku kasar, selain dari itu, yang terkenal kejahatannya, 14. karena Dia mempunyai (banyak) harta dan anak6. (Q.S. Al-

Qalam : 10 – 14)

ب ين داصلىاللوعليووسلمقالألأن بئكمماالعضوىيالنميمةالقالة م م داصلىاللوإن م م وإن النايقاويكذب اباعليووسلمقالإنالرجليصدقحتىيكتبصد كذ حتىيكتب

Hadis riwayat Abdullah bin Masud رضي هللا عنه: ia berkata: Sesungguhnya Muhammad صلی هللا عليه وسلم pernah bersabda: Maukah kamu sekalian aku beritahukan tentang apa itu adhhu? Adhhu adalah perkataan adu-domba yang selalu diucapkan di antara orang banyak. Dan sesungguhnya Muhammad صلی هللا عليه وسلمj uga pernah bersabda: Sesungguhnya seseorang selalu berkata jujur sehingga dia tercatat sebagai orang jujur dan seseorang selalu berdusta sehingga dia dicatat sebagai seorang pendusta. (HR. Muslim : 4718)

بانوماي عذ رينف قالأماإن همالي عذ رسولاللوصلىاللوعليووسلمعلىق ب كبيرأماأحدىمامر بانفيعلىفكانيمشيبالنميمةوأماالخرفكانليستت رمنب ولوقالفدعابعسيبرطبفشقوباث ن ينثمغر

همامالمي يبسا فعن أنيخف ىذاواحداوعلىىذاواحداثمقاللعلوHadis riwayat Ibnu Abbas رضي هللا عنه, ia berkata:Rasulullah لی هللا عليه وسلم ص pernah melewati dua buah kuburan, lalu beliau bersabda: Ingat, sesungguhnya dua mayit ini sedang disiksa, namun bukan karena dosa besar. Yang satu disiksa karena ia dahulu suka mengadu domba, sedang yang lainnya disiksa karena tidak membersihkan dirinya dari air kencingnya. Kemudian beliau meminta pelepah daun kurma dan dipotongnya menjadi dua. Setelah itu beliau menancapkan salah satunya pada sebuah kuburan dan yang satunya lagi pada kuburan yang lain seraya bersabda: Semoga pelepah itu dapat meringankan siksanya, selama belum kering. (HR. Muslim : 439)

Ciri – ciri orang yang namimah : 1) Suka menyebarkan berita yang tidak benar. 2) Selalu menghibah orang lain. 3) Hatinya dipenuhi rasa dengki dan iri.

Dampak buruk dari orang yang namimah : 1) Dapat merusak hubungan baik antara sesama manusia atau dua orang yang sedang bersaudara

dekat. 2) Akan dikucilkan dari kehidupan masyarakat. 3) Akan mendapatkan siksa kubur.

Cara menghindari sifat namimah : 1) Menyadari bahwa perbuatan tersebut dibenci oleh Allah Subhanallahu wa ta’alaa dan orang yang

melakukannya akan mendapatkan siksa yang pedih, baik didalam kubur maupun di akhirat. 2) Menyadari bahwa sesama muslim adlah saudara yang harus saling tolong menolong bukan saling

bermusuhan. 3) Memahami bahwa perpecahan akan berakibat sangat merugikan bagi semua elemen masyarakat. 4) Menumbuhkan dan meningkatkan ketaqwaan kepada Allah Subhanallahu wa ta’alaa.

Wallahu ‘Alam

---------------------------------------------

CATATAN: MATERI INI BERISI FIRMAN – FIRMAN ALLAH SUBHANALLAH WA TA’ALAA!!!

JANGAN SAMPAI TERCECER ATAU TERHINAKAN DENGAN MENARUHNYA DISEMBARANG TEMPAT

YANG KOTOR ATAU RENDAH !!!

6 Orang yang mempunyai banyak anak dan harta lebih mudah Dia mendapat pengikut. tapi jika Dia mempunyai sifat-sifat seperti tersebut pada ayat 10-13, tidaklah Dia dapat diikuti.