14
PROFESIONALISASI PROFESI KEPENDIDIKAN DOSEN PEMBIMBIMBING: ____Drs. Joni afri M,Pd_______ DISUSUN OLEH : 1.Eni Folia 2.Leni Astuti 3.Wahyu Sri Sayekti 4.Harapan 5.Wisnu Saputra KELOMPOK 5 A1C311051 A1C312019 A1C312030 A1C310040 A1C311005

Profesionalisasi Guru

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Profesionalisasi Guru

PROFESIONALISASIPROFESI KEPENDIDIKAN

DOSEN PEMBIMBIMBING:

____Drs. Joni afri M,Pd_______

DISUSUN OLEH :

1.Eni Folia

2.Leni Astuti

3.Wahyu Sri Sayekti

4.Harapan

5.Wisnu Saputra

KELOMPOK 5

A1C311051

A1C312019

A1C312030

A1C310040

A1C311005

Page 2: Profesionalisasi Guru

PROFESIONALISASI

Pengertian

Perlunya Profesionalisasi

Faktor Profesionalisasi Guru

Tugas Profesionalisasi Guru

Page 3: Profesionalisasi Guru

1. PENGERTIAN

O Dari segi bahasa: Profesionalisasi berasal dari kata professionalization yang berarti kemampuan profesional.

O Dedi Supriadi (1998) mengartikan profesionalisasi sebagai pendidikan prajabatan dan/atau dalam jabatan. Proses pendidikan dan latihan ini biasanya lama dan intensif.

O Makmun (1996: 48) menyatakan bahwa: "profesionalisasi adalah proses usaha menuju ke arahterpenuhinya persyaratan suatu jenis model pekerjaanideal".

Pengertian menurut ahli

Page 4: Profesionalisasi Guru

“Profesionalisasi” adalah sutu proses pendidikan atau pelatihan menuju kepada perwujudan dan peningkatan profesi dalam mencapai suatu kriteria yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

Profesionalisasi adalah proses atau perjalanan waktu yang membuat seseorang atau kelompok orang menjadi profesional.

Pengertian menurut umum

Page 5: Profesionalisasi Guru

2. PERLUNYA PROFESIONALISASI DALAM PENDIDIKAN

Enam asumsi yang melandasi perlunya profesionalisasi dalam pendidikan , yakni sebagai berikut :

1. Subjek pendidikan adalah manusia yang memiliki kemauan , pengetahuan, emosi, dan perasaan dan dapat dikembangkan sesuai dengan profesinya, sementara itu pendidikan dilandasi oleh nilai-nilai kemanusiaan yang menghargai martabat manusia .

2. Pendidikan dilakukan secara internasional, yakni secara sadar bertujuan, maka pendidikan menjadi normatif yang didikat oleh norma-norma dan nilai-nilai yang baik secara universal, nasional, maupun lokal, yang merupakan acuan para pendidik, pesrta didik dan pengelola pendidikan.

3. Teori-teori pendidikan merupakan jawaban kerangka hipotesis dalam menjawab permasalahan pendidikan .

Page 6: Profesionalisasi Guru

4. Pendidikan bertolak dari asumsi pokok tentang manusia, yakni manusia mempunyai potensi yang baik untuk berkembang. Oleh sebab itu, pendidikan itu adalah usaha untuk mengembangkan potensi unggul tersebut.

5. Inti pendidikan terjadi dalam prosesnya, yakni situasi dimana terjadi dialog antara peserta didik dengan pendidik yang memungkinkan peserta didik tumbuh ke arah yang dikehendaki oleh pendidik agar selaras dengan nilai-nilai yang dijunjung tinggi masyarakat.

6. Sering terjadinya dilema antara tujuan utama pendidikan, yaitu menjadikan mnanusia sebagai manusia yang baik ( dimensi intrinsik) dengan misi instrumental yakni yang merupakan alat untuk perubahan atau pencapaian sesuatu.

Page 7: Profesionalisasi Guru

3. FAKTOR PROFESIONALISASI GURU

Profesionalisme seorang guru secara garis besar ditentukan oleh tiga faktor, yakni:

(1) faktor internal dari guru itu sendiri,

(2) kondisi lingkungan tempat kerja,

(3) kebijakan pemerintah.

Oleh sebab itu profesionalisasi (upaya meningkatkan profesionalisme) guru agar menjadi guru profesional harus dilakukan secara sinergis melalui tiga jalur tersebut.

Page 8: Profesionalisasi Guru

(1) Faktor internal guru

Faktor internal guru, yakni kemauan guru untuk menjadi seorang guru yang profesional memegang peranan sangat penting.

Faktor internal ini justru yang mempercepat proses terwujudnya guru-guru yang profesional. Dengan kata lain, profesionalisasi guru profesional tidak akan terwujud apabila tidak dimulai dari faktor internal ini. Jadi, upaya yang dilakukan dalam profesionalisasi guru perlu diarahkan pada terbentuknya kesadaran pada diri setiap guru agar mereka secara sukarela meningkatkan profesionalismenya sehingga menjadi guru profesional.

Page 9: Profesionalisasi Guru

(2) Kondisi lingkungan tempat kerja

Kondisi lingkungan tempat kerja juga sangat menentukan keberhasilan profesionalisasi guru profesional. Sebab, meskipun sudah dilakukan profesionalisasi agar guru menjadi profesional, namun apabila lingkungan tempat kerja tidak kondusif–apalagi tidak memberikan penghargaan kepada guru profesional–maka upaya profesionalisasi tadi juga akan menemui jalan buntu. Akibatnya, guru yang semula memiliki semangat juang yang tinggi dalam mengemban profesinya menjadi tak berdaya dan acuh tak acuh dengan profesinya itu. Hasilnya, guru tidak lagi menjadi profesional, apalagi berusaha untuk menjadi profesional.

Page 10: Profesionalisasi Guru

(3) Kebijakan pemerintah

Kebijakan pemerintah dalam profesionalisasi guru profesional ini terutama terkait dengan award and punishment. Award diberikan kepada para guru profesional (yang telah menunjukkan kinerja dengan profesionalisme tinggi), sekaligus diberikan kepada mereka yang selalu berusaha untuk meningkatkan keprofesionalannya. Punishment diberikan kepada guru yang tidak bekerja secara profesional. Apabila kebijakan pemerintah ini dijalankan, maka profesionalisasi guru akan semakin mudah mencapai sasaran. Ya, profesionalisasi guru agar profesional memang harus dilakukan secara profesional juga.

Page 11: Profesionalisasi Guru

4. TUGAS PROFESIONALISASI GURU

Secara normatif, Pasal 20 UU Nomor 14/2005 tentang Guru dan Dosen,dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, guru berkewajiban:

a) merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu, serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran;

b) meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni;

Page 12: Profesionalisasi Guru

c) bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan jenis kelamin, agama, suku, ras, dan kondisi fisik tertentu, atau latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi peserta didik dalam pembelajaran;

d) menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik guru, serta nilai-nilai agama dan etika;

e) memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.

Page 13: Profesionalisasi Guru

KESIMPULANProfesionalisasi dalam bidang keguruan

mengandung arti suatu proses pendidikan atau pelatihan menuju kepada perwujudan dan peningkatan profesi dalam mencapai suatu kriteria yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

Sedangkan aspek-aspek yang berhubungan dengan kegiatan belajar mengajar jika diidentifikasi melalui ciri-ciri kegiatan yang disebut belajar adalah suatu aktivitas yang menghasilkan perubahan pada diri individu yang belajar baik aktual maupun potensial, perubahan itu pada pokoknya adalah didapatkannya kemampuan baru yang berlaku dalam waktu yang relatif lama dan yang jelas perubahan itu terjadi karena proses dan usaha.

Page 14: Profesionalisasi Guru

THE END