22
PRAKARYA MEMPERBANYAK AGLAONEMA DENGAN STEK DAN ANAKAN Di susun oleh : 1. Dela Oktavia 2. Nabilah Ainul Haq 3. Silvi Indriani 4. Pelangi Rizqeeta

Prakarya

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Prakarya

PRAKARYA

MEMPERBANYAK AGLAONEMA DENGAN STEK DAN ANAKAN

Di susun oleh : 1. Dela Oktavia

2. Nabilah Ainul Haq

3. Silvi Indriani

4. Pelangi Rizqeeta

SMAN 6 PALEMBANG

TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014

Page 2: Prakarya

Kata Pengantar

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat Rahmat dan Hidayah-Nyalah

kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul ‘Memperbanyak Aglaonema dengan stek dan

anakan’.

Makalah ini di buat dengan maksud dan tujuan agar pembaca mengetahui dan memahami

pengetahuan akan Aglaonema dan cara memperbanyaknya.

Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

memberikan bantuan dan dukungan kepada kami dalam melakukan penyusunan makalah ini, terutama

kepada Ibu guru yang telah membimbing dan memberikan arahan kepada kami dalam pembuatan

makalah ini.

Kami selaku penulis menyadari bahwa banyaknya kekurangan dalam penyajian makalah

ini dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kami senantiasa mengharapkan saran dari para pembaca

yang bersifat membangun makalah yang lebih baik di masa mendatang.

Palembang, Oketober 2013

Penyusun

Page 3: Prakarya

DAFTAR ISI

Kata Pengatar………………………………………………………………………………………..i

Bab 1………………………………………………………………………………………………...3

Pendahuluan…………………………………………………………………………………………3

a. Latar Belakang…………………………………………………………………….…………3

Bab II…………………………………………………………………………………………….…….4

Pembahasan……………………………………………………………………………………….…....4

a. Penjelasan Aglaonema……………………………………………………………………….....4b. Syarat Tanaman dan Sytarat Tumbuh…,………………………………………………….…...4c. Pemupukan……...….……………………………………..……………………………...….....5d. Penyiraman…….…..….………………………………………..………………………...….…6e. Jenis Unsur Media Tanam……………...………………………………………………………7f. Mengganti Media Tanam……………...…..……………………………………………………7g. Bagian-Bagian Aglaonema……………...………………………………………………………7

Bab III…………………………………………………………………………………………….………8

Pembahasan Mengenai Corona Virus…………………………………………………….……………….8

a. Jenis-jenis Budidaya Aglaonema…..…………………………………………………….……….8b. Budidaya dengan Stek Konvensioonal.……………………… ………………………….………9c. Budidaya Aglaonema dengan Setek Batang Mata Tunas Tunggal Batang Terbelah ………………10

d. Keuntungan Budidaya Aglaonema Stek………………………………………………….………11

Bab IV…………………….………………………………………………………..………….…………..19

Penutup…………………………………………………………………………………………………….21

Daftar Pustaka……………………………………………………………………………………………ii

Page 4: Prakarya

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Aglaonema atau lebih di kenal dengan julukan sri rejeki termasuk dalam kelompok

komoditas tanaman hias berdaun indah. Daunnya yang indah warna-warni menarik perhatian setiap mata

memandang. Saat ini aglaonema masih menjadi salah satu tanaman populer, baik untuk menambah

keindahan lingkungan halaman/perkarangan maupun untuk dekorasi ruangan.

Aglaonema yang kini banyak di cari para penggemar tanaman hias ini, menyebabkan

peningkatan permintaan untuk tanaman hias ini. Dan ini membuat dorongan para penggemar tanaman

hias dan pedangan tanaman hias untuk membudidayakan tanaman ini. Aglaonema dapat di perbanyak

dengan menggunakan biji, anakan, cangkok, dan stek batang.

Pada makalah ini, kita akan membahas mengenai budidaya aglaonema dengan cara stek dan

pemisahan anakan.

Page 5: Prakarya

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Aglaonema

Aglaonema disebut juga ‘Sri Rejeki’ atau ‘Chinese Evergreen’ merupakan tanaman dari

family Araceae. Genus Aglaonema terdiri dari sekitar 30 spesies. Habitat asli tanaman ini adalah di

bawah hutan hujan tropis, tumbuh baik pada areal dengan intensitas penyinaran rendah dan kelembaban

tinggi. Kini berbagai macam aglaonema hybrida telah dikembangkan, memiliki penampilan tanaman yang

sangat menarik. Hybrida dari bermacam warna, bentuk, ukuran daun sehingga jauh berbeda dari spesies

alami.

Klasifikasi

* Divisi : Magnoliophyta

* Kelas : Liliopsida

* Subkelas : Base monocots

* Ordo : Alismatales

* Famili : Araceae

* Subfamili : Aroideae

* Suku/Genus : Aglaonemateae

2.2 Syarat Tanaman dan Syarat Tumbuh

Sifat dari tanaman aglaonema beragam, ada yang dapat terkena sinar matahari dan ada juga

yang harus ternaungi, sebagian aglaonema dapat hidup di tempat lembab dan sebagian lagi di tempat

sedikit kering, tanaman aglaonema tergolong bandel, mudah dirawat dan cocok dijadikan tanaman indoor,

apalagi aglaonema terkenal dengan motif daunnya yang indah.

Syarat yang harus dipenuhi untuk mendapatkan pertumbuhan aglaonema yang optimal

adalah:

Page 6: Prakarya

1. Lokasi

Lokasi yang ideal untuk merawat aglaonema adalah daerah yang berketinggian 300 – 400 m diatas

permukaan laut,namun tidak menutup kemungkinan juga dapat tumbuh baik di dataran rendah, sesuai

habitatnya aglaonema menyukai lokasi yang teduh.

2. Cahaya

Pencahayaan terbatas, intensitas sinar matahari berkisar antara 10 – 30%

3. Kelembaban dan suhu

Kelembaban yang cocok untuk merawat aglaonema adalah 50 – 70%, di kisaran itu tanaman tumbuh baik,

lebih dari 75% dapat menyebabkan tumbuhnya cendawan pada media tanam, selain itu juga suhu

menunjang pertumbuhan, lokasi sebaiknya bersuhu 28 – 30˚C pada siang hari dan 20 – 22˚C malam hari

dan dibantu juga dengan sirkulasi udara yang baik.

2.3 Media Tanam

Untuk memiliki tanaman aglaonema yang tumbuh sehat dan baik diantaranya adalah dengan

menggunakan media dengan komposisi yang pas, media dengan tingkat keasaman/pH dan porositas

(Porous) yang ideal sangat baik untuk pertumbuhan aglaonema, media tanam aglaonema juga harus steril,

yaitu bebas dari penyakit, tidak mudah lapuk dan hancur karena air, mudah diperoleh dan harganya

terjangkau, aglaonema dapat tumbuh dengan baik pada media dengan pH 7 atau disebut juga pH netral

yang kaya akan zat hara, angka pH dengan selisih 0,5 – 1 masih dianggap pH ideal.

Porous artinya mudah mengeluarkan kelebihan air, tingkat porositas yang dibutuhkan pada

media tanam sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan, yaitu ketinggian dan kelembaban, pada dataran

rendah yang panas dan bercurah hujan rendah, media tanam sebaiknya harus bisa menahan air sehingga

media tidak kekeringan, sebaliknya di dataran tinggi yang umumnya sering hujan sebaiknya gunakan

media dengan porositas tinggi agar kelebihan air mudah dikeluarkan.

Berikut macam jenis unsur yang digunakan untuk media tanam aglaonema, yang tentunya

dengan tingkat porositas yang berbeda dengan kekurangan kelebihan masing-masing, kombinasi beberapa

unsur media dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan dan faktor lingkungan :1. Pakis, sekam bakar,

Pasir malang, humus (1;1;1;1)2. Pakis, pasir malang, sekam bakar, cocopeat (2;1;1;1)3. Pakis, sekam

Page 7: Prakarya

bakar, pasir malang, cocopeat (2;1;1;1)4. Cocopeat, sekam bakar kompos organik (5;3;2)5. Pakis, pasir

malang, kaliandra (3;2;1).

2.4 Penyiraman

Aglaonema termasuk tanaman yang butuh air dalam jumlah cukup, jadi penyiraman hal

penting yang mesti diperhatikan agar aglaonema tumbuh baik, tapi tidak sampai menggenangi medianya,

frekuensi dan dosis penyiraman perlu diatur sesuai dengan kondisi media dan lingkungan setempat.

2.5 Pemupukan

Untuk menunjang pertumbuhan tanaman aglaonema kebutuhan nutrisi sangat penting,

beragam merek pupuk majemuk/anorganik mudah diperoleh, bahkan saat ini sudah banyak beredar pupuk

khusus aglaonema. Sebelum memilih, cermati dulu komposisi nutrisi dan penggunaanya, barulah cara dan

dosis pemberiannya, pemberian pupuk dengan dosis rendah, tetapi sering diberikan akan menghasilkan

tanaman kualitas baik dibanding dengan pemberian sesekali dengan dosis tinggi.

2.6 Jenis Unsur Media Tanam

1. Pakis : pakis dapat menyimpan air dengan baik dan memiliki drainase dan aerasi yang bagus, akar

dapat menyerap air dengan mudah dan leluasa untuk berkembang, tidak mudah lapuk dan memiliki daya

tahan cukup tinggi.

2. Sekam Bakar : sekam bakar memiliki kelebihan unsur yang terletak pada sifatnya yang steril dan daya

tahanya mencapai 1 tahun, aerasinya cukup baik namun daya serapnya terhadap air kurang baik, sehingga

harus dicampur dengan unsur yang dapat menyerap air.

3. Pasir malang : pasir malang unsur media yang tingkat porositasnya cukup baik, karena itu

penggunaanya digunakan untuk mencegah media yang terlalu basah dan air yang menggenang.

4. Cocopeat : cocopeat adalah sabut kelapa hasil olahan, unsur ini sangat cocok digunakan bila

menginginkan media yang cukup lembab untuk aglaonema khususnya di daerah yang kering dan panas,

cocopeat dapat menahan air cukup lama dalam jumlah yang banyak, namun sifatnya mudah lapuk.

5. Kaliandra : kaliandra cocok digunakan sebagai media di daerah kering dan panas, media ini cenderung

cepat lembab sehingga rawan terjangkit cendewan pengganggu, sifatnya mudah lapuk dan hanya bertahan

4 – 6 bulan.

Page 8: Prakarya

2.7 Mengganti Media Tanam

Untuk menjaga agar kualitas aglaonema tetap baik perlu dilakukan penggantian media tanam, media

tanam yang baik akan membuat aglaonema tumbuh dengan sehat, penggantian media tanam/repotting

aglaonema dilakukan setiap 6-12 bulan sekali, repotting juga dibutuhkan oleh tanaman yang sudah terlalu

besar sehingga tidak sebanding lagi dengan ukuran pot.

2.8 Bagian-Bagian Aglaonema

1. Akar

Akar aglaonema merupakan akar serabut. Warnanya putih bersih, terlihat gemuk, dan berbentuk silinder.

Jika tanaman sakit akar aglaonema akan kurus dan berwarna coklat. Sama dengan fungsi akar tanaman

lain, akar aglaonema juga di gunakan untuk menyerap unsur  hara dari media tanam. 

Akar Aglaonema

1. Batang

Batang aglaonema ada yang pendek dan ada yang tinggi, tergantung pada jenisnya. Batang tersebut tidak

berkayu dan tertutup oleh pelepah daun. Batang Aglaonema berbentuk silinder, berwarna putih hingga

putih kekuningan, dan termasuk batang basah (herbaceous) yang bersifat lunak dan berair. Ukuran batang

Aglaonema pendek dan tertutup oleh daun yang tersusun rapat antara. Warna batang Aglaonema pada

umumnya putih, hijau muda, atau merah muda.

Page 9: Prakarya

Batang Aglaonema

2. Daun

Daun, susunan tulang daun tanaman ini menyirip Tanaman ini berdaun lonjong hijau, dihiasi bintik-

bintik, garis, atau berwarna abu-abu keperakan. Bentuk daun aglaonema memiliki banyak ragam. Ada

yang berbentuk bulat (oval), lanset, menyerupai bentuk jantung, elips, dan ada yang panjang. Warnanya

daunnya pun beragam. Ada yang berwarna merah tua, merah mudah, hijau tua, kuning, atau jingga.

Daun Aglaonema

3. Buah

Buah, buah aglonema mirip dengan buah kopi, saat masih mudah warnanya hijau tua dan akan berubah

menjadi merah terang ketika sudah tua. Di dalam buah terdapat biji yang dapat ditumbuhkan untuk

menghasilkan aglaonema baru. Buah aglonema akan matang setelah mencapai umur delapan bulan.

Page 10: Prakarya

Buah Aglaonema

Page 11: Prakarya

BAB III

MEMPERBANYAK AGLAONEMA DENGAN STEK

3.1 Jenis-Jenis Budidaya Aglaonema

Perbanyakan dapat dilakukan secara generatif dan vegetatif. Perbanyakan secara generatif adalah melalui

biji, sedangkan perbanyakan secara vegetatif adalah melalui pemisahan anakan, cangkok, kultur jaringan,

setek batang secara konvensional dan setek batang mata tunas tunggal batang terbelah.

Pada makalah, kita akan mempelajari membudidayakan aglaonema dengan cara stek dan pemisahan

anakan.

3.2 Budidaya dengan Stek Konvensional

Alat dan Bahan :

1. Aglaonema yang sudah tua

2. Pisau

3. Pasir halus

Langkah-langkah :

1. Batang aglaonema dipotong (2-3 mata tunas) dengan menggunakan pisau yang tajam dan steril.

2. Permukaan potongan halus (dimaksudkan agar luka dapat menutup dengan cepat dan kalus cepat

terbentuk).

3. Bagian bawah batang yang dipotong dicelupkan kedalam zat perangsang akar dan fungisida

sesuai dengan dosis yang dianjurkan (agar tidak terinfeksi jamur dan akar cepat tumbuh).

4. Tunggu beberapa saat agar larutan ZPT yang menempel pada pangkal batang cepat mengering.

5. Setek ditanam pada media steril yang sudah disiapkan sebelumnya.

6. Media berupa sekam bakar, cocopeat dan pasir malang dengan perbandingan 2:2:1.

7. Setek batang tanpa akar dan tanpa daun dapat ditanam dengan posisi vertikal atau horizontal.

Page 12: Prakarya

Batang Aglaonema yang sedang di potong

3.2 Budidaya Aglaonema dengan Setek Batang Mata Tunas Tunggal Batang Terbelah

Perbanyakan dengan cara ini, telah dilakukan oleh peneliti dari Balai Penelitian Tanaman Hias Cipanas

dan telah dilakukan pengkajian oleh BPTP Jakarta di wilayah Jakarta Barat. Kelebihan setek batang mata

tunas tunggal batang terbelah adalah, tanaman baru yang dihasilkan, akan seragam dan dari setiap mata

tunas tidur dapat menghasilkan satu tanaman baru. Namun demikian cara ini juga mempunyai kekurangan

yaitu selain tergantung dari jenis/genotip aglaonema, pertumbuhan tunas dan akar setek mata tunas batang

terbelah juga dipengaruhi oleh umur batang tempat tunas tidur berada. Secara umum digambarkan bahwa

semakin muda batang yang digunakan (batang yang dekat apical pucuk), kapasitas pertumbuhan tunas

dan akar setek semakin menurun. Demikian juga bila batang yang digunakan semakin tua (dekat pangkal

akar) pertumbuhan tunas yang lebih lambat dibandingkan. dengan batang bagian tengah ( 1/ bagian tengah

dari keseluruhan batang). Hal tersebut kemungkinan disebabkan oleh ketersediaan sumber energi (cadangan

karbohidrat) dan hormon pertumbuhan yang berbeda pada setiap bagian batang untuk mendukung

pertumbuhan mata tunas menjadi tanaman baru.

Langkah-langkah perbanyakan aglaonema dengan setek batang mata tunas tunggal terbelah, adalah:

1. Pilih aglaonema yang telah memiliki batang yang panjangnya lebih dari 6 ruas.

2. Batang-batang tersebut kemudian dipotong setiap 2 ruas dengan menggunakan pisau tajam yang

steril, yang setiap potong batang tersebut mempunyai dua mata tunas yang letaknya hampir

berlawanan.

3. Potongan batang ini kemudian dibelah secara vertical menjadi 2 bagian yang sama dan setiap

belahan batang mempunyai satu mata tunas tidur.

Page 13: Prakarya

4. Belahan batang bermata tunas tunggal tersebut kemudian direndam dalam larutan fungisida dan

bakterisida yang telah disiapkan sebelumnya selama 2-3 menit untuk mencegah berkembangnya

penyakit selama masa induksi pengakaran dan tunas.

5. Kemudian ditiriskan beberapa menit, belahan batang kemudian diolesi hormon perangsang

pertumbuhan akar (IBA) 50 ppm yang telah dibuat pasta sebelumnya.

6. Setelah dibiarkan kering angin beberapa saat, potongan batang kemudian ditanam pada media

yang telah disiapkan.

(A) (B) (C)

(a) Potongan batang aglaonema utuh, (b) potongan batang yang mempunyai 2 mata tunas tidur dengan

letak berlawanan, dan (c) belahan batang dari batang bertunas 2, dengan satu mata tunas tidur

pada setiap belahan.

Arang sekam atau bahan lain yang serupa sifatnya dapat digunakan sebagai media untuk

pengakaran. Media tersebut ditempatkan pada baki porus atau pot dengan ketebalan sekitar 5 cm.

Sebelum diletakkan pada tempat pengakaran, media direndam dalam larutan fungisida dan bakterisida

untuk mencegah serangan hama dan penyakit selama pengakaran. Potongan batang kemudian diletakkan

secara horizontal dengan mata tunas menghadap keatas. Permukaan batang selanjutnya ditutup dengan

media hingga setengahnya dan tunas diusahakan tetap berada diatas permukaan media. Potongan

batang dalam media pengaka ran kemudian dijaga kelembabannya dengan cara ditutup

plastik dan tempat pengakaran selanjutnya ditempatkan pada tempat terlindung dari cahaya

matahari atau terpaan air hujan langsung. Air kemudian diberikan dengan cara penyemprotan

halus pada permukaan media sebanyak ¼ - ½ liter dengan frekuensi 2-3 hari sekali atau

tergantung kondisi kelembaban media pengakaran.

Page 14: Prakarya

(a) (b) (c)

(a) Media pengakaran setek berupa arang sekam yang ditempatkan pada baki/pot, (b) setek batang kemudian ditanam dengan posisi arah tunas tidur ke atas, dan (c) tempat setekan kemudian ditutup plastik untuk menjaga kelembaban selama proses pengakaran setek.

Keberhasilan perbanyakan melalui setek mata tunggal batang terbelah ini ditandai dengan tumbuh

memanjangnya tunas dan membentuk daun baru. Pertumbuhan tunas baru tersebut umumnya berkisar antara 50-75

hari tergantung genotipe.

Setelah membentuk satu daun sempurna, tanaman kemudian dipelihara lebih lanjut dengan menempatkan

baki penyetekan secara bertahap ketempat yang lebih terang. Setelah tanaman muda membentuk dua daun

sempurna, tanaman dapat dipindahkan pada pot tunggal untuk pemeliharaan lebih lanjut.

Tunas dari mata tidur yang tumbuh menjadi individu tanaman pada masa pengakaran dan induksi tunas.

3.3 Budidaya Aglaonema dengan Pemisahan Anakan

1. Anakan yang dapat dipisahkan minimal mempunyai tiga daun.

2. Keluarkan tanaman beserta medianya dari pot.

3. Media dikurangi sedikit (maksudnya agar batang yang menghubungkan induk dan anakan

terlihat).

4. Potong batang yang menghubungkan tanaman induk dan anakan dengan pisau tajam.

5. Tanam tanaman induk dan anakan dalam pot tersendiri, ukuran pot disesuaikan dengan besarnya

tanaman.

6. Sebaiknya gunakan media baru dengan pH 5,5-6.

Page 15: Prakarya

Proses pemisahan anakan

3.3 Keuntungan Budidaya Aglaonema Stek

Metode stek merupakan cara yang paling mudah untuk dilakukan sebab tidak perlu persiapan

yang panjang selain itu alat yang digunakan juga tidak terlalu rumit. Tanda berhasilnya proses stek bisa

dilihat dari kondisi daun selama satu hingga dua minggu. Bila terlihat tetap segar bahkan tumbuh tunas

baru berarti stek berhasil dan tutup plastik bisa dilepas. Cara stek ini mempunyai kelebihan cepat dan

mudah namun keberhasilan proses ini masih mempunyai keberhasilan hingga 90%. Jadi masih ada

kemungkinan 10 persen tidak berhasil.

Untuk meminimalkan kegagalan usahakan saat melakukan pemotongan stek dipastikan pohon

dalam keadaan sehat. Selain itu batang juga harus sudah tua supaya pertumbuhan akar bisa maksimal.

Yang tak kalah penting adalah untuk menjaga kelembaban dengan menempatkan di tempat yang tidak

terkena sinar matahari.

Page 16: Prakarya

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Aglaonema adalah tanaman yang dapat di kembangkan dengan cara vegetative maupun generative.

Secara vegetative adalah stek, cangkok, anakan, dan hormone. Sedangkan generative dengan cara biji dan

penyilangan.

Pada budidaya aglaonema, para petani aglaonema lebih memilih cara stek karena stek ini adalah cara

yang paling mudah dan paling murah. Serta membutuhkan waktu singkat salam pertumbuhannya dan

mempunyai presentase kegagalan yang kecil.

Page 17: Prakarya

Daftar Pustaka

http://gemawirausaha.blogspot.com/2012/04/budidaya-bunga-aglaonema.html\

Astuti, Usmiza. dan Rita Indrasti. 2009. Perbanyakan Tanaman Hias Aglaonema. Jakarta: Balai

Pengkajian Teknologi Pertanian Jakarta.