60
TEKNIK BUDIDAYA TANAMAN 3(1-2) TIU: Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa dapat menjelaskan tentang prinsip dan teknik budidaya tanaman pangan, hortikultura, dan perkebunan mulai dari penyediaan benih/bibit, penyiapan lahan, penanaman, pemeliharaan tanaman sampai dengan panen dan penanganan pasca panen primer serta mengetahui faktor-faktor yang diperhitungkan dalam analisis usaha budidaya tanaman

Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman

Embed Size (px)

DESCRIPTION

it's only for student from college who studies management of agribussiness ! i hope it will be usefull \(^u^)/ follow me http://twitter.com/aindapryl add me https://www.facebook.com/andari.latief

Citation preview

Page 1: Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman

TEKNIK BUDIDAYA TANAMAN 3(1-2)

TIU: Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa dapat menjelaskan tentang prinsip dan teknik budidaya tanaman

pangan, hortikultura, dan perkebunan mulai dari penyediaan benih/bibit, penyiapan lahan, penanaman, pemeliharaan

tanaman sampai dengan panen dan penanganan pasca panen primer serta mengetahui faktor-faktor yang diperhitungkan

dalam analisis usaha budidaya tanaman

Page 2: Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman

Analisis Intruksional

2

Lihat GBPP

Page 3: Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman

Pertemuan ke-11 x 50 menit

PRINSIP DAN TEKNIK BUDIDAYA TANAMAN

TIK: Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa dapat menjelaskan prinsip dan teknik budidaya tanaman

Page 4: Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman

• Lingkup– Mempelajari teknologi budidaya tanaman, mulai dari

persiapan lahan, penanaman, sampai dengan pasca panen

• TIK– Mahasiswa dapat menjelaskan tahapan budidaya

tanaman– Mahasiswa dapat menjelaskan pengorganisasian

budidaya tanaman– Mahasiswa dapat menghitung kebutuhan sarana

produksi tanaman

4

Page 5: Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman

PENGERTIAN TEKNIK BUDIDAYAPENGERTIAN TEKNIK BUDIDAYA• Segala usaha untuk memodifikasi lingkungan

tumbuh, sehingga cocok bagi pertumbuhan tanaman pertanian sehingga dicapai hasil maksimum serta berkelanjutan

• Modifikasi lingkungan didasarkan pada faktor yang menjadi pembatas – Keadaan pencahayaan kelembaban udara dan curah hujan

kelembaban tanah– Kesuburan tanah: Fisik, Kimia, dan Biologi– Keadaan suhu: Tanah dan Udara

5

Page 6: Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman

RANTAI dan FAKTOR PRODUKSI

6

VarietasUnggul

Penangkaran

BenihUnggul

Teknik Budidaya

KesesuaianLahan

Pupuk dan Agrokimia

lainnya

Panen dan Pascapanen

ProdukPrimer

Tanah Iklim

Page 7: Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman

TAHAPAN BUDIDAYA TANAMAN TAHAPAN BUDIDAYA TANAMAN • Persiapan lahan/media tanam• Persiapan bahan tanam• Penanaman• Pemupukan• Pengairan• Pemeliharaan• Pengendalian organisme pengganggu tanaman• Panen dan pasca panen

7

Page 8: Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman

PENGOLAHAN TANAH (TILLAGE)PENGOLAHAN TANAH (TILLAGE)

• Pengolahan tanah adalah tindakan persiapan lahan untuk menyiapkan penanaman

• Tujuan pengolahan tanah– Memperbaiki aerasi dan drainase– Mencampur bahan organik dengan tanah– Mengendalikan gulma– Mengurangi erosi tanah– Menyiapkan kondisi yang sesuai untuk pertumbuhan

tanaman– Mengendalikan serangan hama dan penyakit

8

Page 9: Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman

Jenis pekerjaan• Dipengaruhi oleh tipe tanah (tanah berat diolah lebih

dalam dibanding yang ringan, sistem double diging), dan jenis tanaman yang akan diusahakan– Tahapan pengolahan tanah

• Pengolahan tanah pertama (bajak)• Pengolahan tanah kedua (garu)• Pembuatan seedbeds

masing-masing pekerjaan dapat dilakukan sekali, dua kali bahkan sampai ada yang tiga kali, tergantung kondisi lahan

9

Page 10: Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman

• Membajak (plowing) : prinsipnya membelah tanah dan membaliknya, agar biji gulma dan residu tanaman tertimbun; lapisan bawah tersinari matahari (proses oksidasi). Bajak dapat berbentuk singkal atau piring (disk plow)

• Menggaru (harrowing) : dengan garu (harrow), (Pada mesin ada yang berbentuk piringan atau disebut disk-harrow) : prinsipnya memecah bongkah tanah menjadi lebih halus, meratakan permukaan tanah, membasmi gulma dan memperbaiki granulasi tanah

• Pembuatan seedbeds bertujuan untuk mempermudah penanaman dan merangsang perkecambahan

10

Page 11: Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman

• Contoh pengolahan tanah intensif :– Membajak ke-1– Menggaru ke-1– Membajak ke-2– Menggaru ke-2

• Contoh paling sedikit :– Membajak ke-1– Menggaru ke-1

• Akhir-akhir ini dianjurkan minimum tillage, agar erosi terkendalikan. Sebagai gantinya, pengendalian gulma dilakukan secara kimiawi dengan herbisida. Setelah gulma mati, bekas lubang akar-akarnya dapat terisi udara (aerasi). Jadi tanpa merusak (merubah) keadaan tanah, dua tujuan tercapai sekaligus.

11

Page 12: Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman

Jenis Pengolahan Tanah

12

Page 13: Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman

PEMBENAH TANAH (AMELIORAN )PEMBENAH TANAH (AMELIORAN )

Pada tanah bermasalah (masam, alkalin, salin, tanah berat (kandungan liat tinggi) atau tanah yang banyak berpasir) sambil melakukan pengolahan tanah dilakukan tindakan pembenahan tanah dengan :

– Kapur pertanian (kaptan)– Pupuk organik (pupuk kandang, pupuk hijau, bokashi)– Pembenah tanah berisi mikro-organisme : mikoriza dan

dekomposan tanah, penambat nitrogen simbiose atau non simbiose

13

Page 14: Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman

PENYIAPAN BAHAN TANAM PENYIAPAN BAHAN TANAM

• Pemilihan varietas unggul • Bibit unggul : mengacu pada varietas unggul dan benih

bermutu• Pembibitan

– Seleksi benih– Pesemaian– Pembibitan

• Kebutuhan benih, dipengaruhi oleh– Populasi tanaman – Daya kecambah– Jumlah yang harus disulam– Ukuran benih (benih kecil jumlah per satuan bobot lebih banyak,

indeks biji ! )– Tujuan penanaman (misal jagung untuk pakan ternak; atau untuk

jagung pipil; atau untuk jagung muda populasi optimum berbeda)

14

Page 15: Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman

Bahan Tanaman

15

Page 16: Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman

CONTOH VARIETAS UNGGUL BEBERAPA JENIS TANAMAN

• Padi sawah : IR 64, Ciherang, Way Apoburu• Padi gogo : Jatiluhur, Gajah Mungkur, Singkarak• Jagung : Bisma, Arjuna, CPI, Pioneer• Kedelai : Wilis, Galunggung, Slamet• Kacang tanah : Kidang, Gajah, Anoa, Panther• Kacang hijau : Merak, Betet, Walet• Tomat : Intan, Precious, Ratna, Gondol Lembang• Cabe : TIT Super• Kubis : Rotan Osena, Bonet• Tebu : PS 851, PS 862, PS 864• Teh : TRI 2025, Gmb 1 s.d. Gmb 11• Karet : PR 260, PB 261• Ubi jalar : Cangkuang, Cilembu, Shiroyutaka, Borobudur,

Prambanan, Salosa, Patiki, Sawentar

16

Page 17: Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman

PENANAMANPENANAMAN• Faktor penting yang harus diperhatikan

– Waktu tanam

– Pola tanam– Jarak tanam– Arah barisan/bedengan/guludan– Sistem kontur/teras

17

Page 18: Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman

Waktu TanamDitentukan antara lain oleh • Ketersediaan air

– penyebaran hujan – sumber air)

• Potensi terjadinya serangan hama dan penyakit– Misalnya penanaman palawija setelah padi banyak

gagal karena diserang tikus• Permintaan pasar : untuk mengejar pasar kadang

dilakukan penanaman di luar musim (off season)

18

Page 19: Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman

19

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

CH (cm)

HH

0

5

10

15

20

25

30

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

CH (cm)

HH

Contoh daerah dengan curah hujan merata sepanjang tahun (a)

dan pola musim kering nyata (b)

a) penanaman dapat dilakukan sepanjang tahun

b) penanaman harus direncanakan dengan baik

Page 20: Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman

Pola Tanam (1)

• Pola tanam adalah pengorganisasian pertanaman pada satu bidang lahan dalam satu satuan waktu

• Tanaman semusim– Penentuan bulan basah dan bulan kering menurut

Oldeman bisanya digunakan untuk menentukan pola tanam tanaman semusim di Indonesia

– Menurut Oldeman digolongkan bulan basah, jika jumlah curah hujan > 200 mm/bulan, dan digolongkan bulan kering jika < 100 mm/bulan

– Pola tanam : rotasi tanaman, tumpanggilir, tumpangsari, tanaman sela

20

Page 21: Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman

Pola tanam (2)

• Rotasi tanaman (crop rotation)– Contoh : padi-jagung-kedelai

• Tumpanggilir (sequential planting)– Contoh : walik jerami (kedelai ditanam sebelum padi panen)

• Tanaman campuran (mixed cropping)– Tumpangsari (intercropping)

• Sesama tanaman semusim jarak tanam teratur– Budidaya lorong (alley cropping)

• Tahunan dengan semusim

21

Page 22: Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman

Pola Tanam (3)

• Tanaman tahunan– Penentuan bulan basah dan bulan kering menurut

Schmidt-Ferguson biasanya digunakan untuk menentukan pola tanam tanaman tahunan di Indonesia

– Menurut Schmidt-Ferguson digolongkan bulan basah, jika jumlah curah hujan lebih besar dari 100 mm/bulan, dan digolongkan bulan kering jika kurang dari 60 mm/bulan

– Pengelompokkan menurut Schmidt-Ferguson : 0-1.5 BK (tipe A), 1.5-3 BK (tipe B), 3-4.5 BK (tipe C), 4.5-6 BK (tipe D), 6-7.5 BK (tipe E)

22

Page 23: Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman

Jarak Tanam• Menentukan efisiensi pemanfaatan ruang tumbuh• Mempermudah tindakan budidaya lainnya• Tingkat dan jenis teknologi yang digunakan• Ditentukan oleh :

– Jenis tanaman– Kesuburan tanah– Kelembaban tanah– Tujuan pengusahaan– Teknologi yang digunakan (manual, mesin)

• Pengaturan jarak tanam– Baris tunggal (single row)– Baris rangkap (double row)– Bujur sangkar (on the square)– Sama segala penjuru (equidistant), atau hexagonal

23

Page 24: Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman

24

Segi empat Sama segala penjuru

Jarak tanam ganda Empat persegi

Page 25: Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman

25

75 cm

30 cmA

60 cm

30 cm 60 cm

B

Dua contoh pengaturan jarak tanamA = baris tunggal, B = baris ganda

Page 26: Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman

26

SINGLE RAW DOUBLE RAW

LEGOWO 4 SORJAN

Page 27: Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman

Perhitungan populasi Rumus dasar luas lahan

Populasi = luas areal yang ditempati satu individu

luas lahanSegi empat = jarak dlm baris x jarak antar baris

luas lahanSama segala arah = alas x tinggi

27

Page 28: Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman

Single dan double row

28

10.000Populasi = = 80.000

0,25x0,50

10.000Populasi = ( ) x 2 = 125.000

0,25x0,70

Page 29: Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman

Segiempat dan equidistance

29

10.000Populasi = = 100

10 x 10

10.000Populasi = = 116

10 x 8,66

Page 30: Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman

30

Has

il u

mbi

(M

T/h

a)

Jarak antar tanaman dalam baris (cm)10 20 30 40 50 60

45

50

54

58

0

Hasil panen bit gula dengan meningkatkan jarak tanam dalam barisan dari 5 ke 15 cm kenaikan sangat mencolok; namun bila jarak naik di atas 20 cm,

hasil merosot

Page 31: Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman

PEMUPUKANPEMUPUKAN• Pupuk adalah semua bahan ditambahkan ke dalam tanah

atau ke tanaman untuk mencukupi kebutuhan unsur hara tanaman

• Penggolongan pupuk– Asal : organik dan anorganik– Jenis unsur yang dikandung : pupuk N, pupuk P, pupuk K, dll– Jumlah jenis unsur yang dikandung : tunggal dan majemuk– Kandungan (analisis) : tinggi dan rendah– Bentuk : granuler (butiran), tablet, cair, gas– Sifat reaksi pupuk : asam, netral, basa, slow realease– Cara pemberian : soil application, foliar spray, fertigasi

31

Page 32: Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman

PEMUPUKANPEMUPUKAN

• Pemupukan dilakukan berdasarkan kebutuhan tanaman dan daya dukung lahan

• Penentuan dosis pupuk dilakukan dengan dasar analisis tanah dan jaringan tanaman (biasanya daun)

• Efisiensi pemupukan – Efisiensi serapan : ratio antara unsur hara dari pupuk

yang diserap tanaman dengan pupuk yang diberikan– Efisiensi : Ratio antara hasil tanaman dengan pupuk

yang diberikan (berapa besar peningkatan hasil tiap penambahan satu satuan pupuk)

32

Page 33: Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman

Memupuk

33

Page 34: Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman

Perhitungan kebutuhan pupuk

• Contoh perhitungan pupuk tunggal– Dosis rekomendasi pupuk untuk tanaman jagung per ha :

• 135 kg N• 36 kg P2O5

• 60 kg K2O – Kandungan unsur hara :

• Urea = 45%• Sp-36 = 36 % P2O5

• KCl = 60 % K2O– Kebutuhan pupuk

• Urea = 100/45 x 135 kg = 300 kg• Sp-36 = 100/36 x 36 kg = 100 kg• KCl = 100/60 x 60 kg = 100 kg

34

100 Rumus = x Dosis rekomendasi % kandungan hara pupuk

Page 35: Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman

• Contoh perhitungan pupuk majemuk– Dosis rekomendasi pupuk untuk tanaman jagung per ha :

• 135 kg N• 36 kg P2O5

• 60 kg K2O • Pupuk tersedia : Pupuk Majemuk (15-15-15)

– Langkah perhitungan :Karena kandungan unsur hara NPK dalam pupuk majemuk

sama (15-15-15), pilihlah dosis rekomendasi yang terkecil untuk menghitung kebutuhan pupuk majemuk. Dalam hal ini adalah dosis P2O5 yaitu 30 kg/ha– Kebutuhan pupuk majemuk = 100/15 x 30 kg = 300

kg

35

Page 36: Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman

• Langkah selanjutnya :1.Hitung kandungan unsur lain (N dan K)

– Unsur N = 15/100 x 200 kg = 30 kg– Unsur K2O = 15/100 x 200 = 30 kg

2.Hitung kekurangan unsur hara dari dosis rekomendasi yang belum terpenuhi :– Unsur N = 135 kg – 30 kg = 105 kg– Unsur K2O = 60 kg – 30 kg = 30 kg

3.Hitung kekurangan pupuk dengan pupuk tunggal :– N = 100/45 x 105 kg = 233 kg Urea– K2O = 100/60 x 30 kg = 50 kg KCl

36

Page 37: Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman

Pemupukan yang tepatPemupukan yang tepat• Jenis : disesuaikan dengan kebutuhan tanaman dengan

kandungan unsur pupuk :– N : Urea– P : SP-36

• Dosis : jumlah yang dibutuhkan per satuan luas; untuk satuan waktu tertentu :– Seluruh hidupnya : untuk tanaman semusim– Setahun atau satu semester untuk tanaman tahunan – atau per jumlah media tertentu (satu drum, satu pot dan lain

sebagainya) • Waktu pemberian : sekaligus atau terbagi/bertahap (split

application)– Pupuk dasar– Pupuk susulan (sesuai tahapan)

37

Page 38: Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman

Pemupukan

• Cara pemberian– Broad casting atau sebar dipermukaan tanah (bisa

manual dengan tangan, bisa dengan traktor)– Band placement (alur)– Side dressing (di samping tanaman)– Top dressing (di tebar pada saat sudah ada tanaman);

sebagian pupuk dapat terkena pucuk tanaman– Cara tugal :

• Untuk memisahkan jenis pupuk yang tidak boleh dicampur

• Untuk mengefisienkan cara melingkar, bila tenaga kerja kurang

38

Page 39: Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman

39

ALURPUPUK

CARA ALUR(BAND PLACEMENT)

CARA MELINGKAR(SIDE DRESSING)

ALURPUPUK

TOP DRESSING

Page 40: Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman

40

Hubungan antara Pemupukan N dengan Populasi TanamanK

enai

kan

Pen

jua

lan

Kenaikan Dosis N/ha

Biaya Pupuk

Populasi Tinggi

Populasi Rendah

Pro

fit m

aksi

mum

Pro

fit

Pro

fit

Pro

fit

Pro

fit

Pro

fit

Profit maksimum bagi kedua populasi diperoleh pada dosis pupuk N yang berbeda

Page 41: Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman

PENGAIRANPENGAIRAN

• Batasan : memberikan air (irigasi) dengan jumlah yang cukup, mutu yang baik, dan membuang kelebihan air (drainase) pada waktu yang tepat

• Tanggap tanaman terhadap kekeringan dan kelebihan air berbeda, tergantung sifat– Transpirasinya– Ketahanan akar terhadap tekanan osmotik atau pf air

41

Page 42: Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman

Pengelolaan Air• Sumber air untuk irigasi

– Air permukaan– Air tanah

• Golongan irigasi– Irigasi teknis

• bangunan yang dibuat terencana dan permanen dan memiliki banguan ukur (masuk dan keluar)

– Setengah teknis• Saluran permanen tetapi tidak ada bangunan ukur

– Irigasi Pedesaan• Saluran tidak permanen dan tidak ada bangunan ukur

– Rainfed atau tadah hujan tergantung air hujan, tidak ada bangunan irigasi

• Bangunan Irigasi– Waduk, bendung, embung, sumur artesis– Saluran primer, sekunder, tersier, dan saluran pembuangan

42

Page 43: Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman

Cara pemberian air

• Suatu tindakan penambahan air untuk tanaman – Irigasi permukaan (leb), lewat saluran irigasi di antara

barissan tanaman atau bedengan– Irigasi tetes (drip irigation)– Irigasi penyiraman

• Individu (gayung)• Curah (sprinkler)

– Irigasi bawah permukaan (sub surface irigation)– Irigasi yang diintegrasikan dengan pemupukan (fertigasi)

• Saat pemberian air harus memperhatikan status air tanah dan fase pertumbuhan

43

Page 44: Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman

• Organisasi pengelolaan air– Dari bendung/waduk sampai saluran sekunder diatur

oleh Pemerintah (PU) termasuk pemeliharaan– Dari saluran tersier sampai saluran petak lahan petani

diatur oleh P3A (Perkumpulan Petani Pemakai Air)– Golongan air irigasi dibagi berdasarkan jadual

masuknya air ke dalam suatu hamparan sawah (Golongan I, II, III, dan IV). Masing-masing golongan berjarak 2 minggu

44

Page 45: Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman

Teknik pemberian air di lapangan• Sprinkler • Penggenangan

45

Page 46: Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman

PEMELIHARAANPEMELIHARAAN

• Pembumbunan– Bertujuan untuk menutup akar, memperkuat batang,

dan menghindari genangan air• Pemangkasan

– Dilakukan pada tanaman tahunan dengan tujuan • untuk mengatur bentuk pohon• Membuang cabang yang tidak berguna• Merangsang pembungaan

– Jenis pemangkasan• Pangkas bentuk• Pangkas produksi• Pangkas pemeliharaan

46

Page 47: Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman

PROTEKSI TANAMANPROTEKSI TANAMAN

• Tindakan untuk melindungi tanaman dari gangguan organisme lain (hama, patogen, gulma)

• Kerugian oleh opt :– Mempersulit tindakan pemeliharaan– Pengurangan jumlah – Mengurangi mutu hasil– Memperlambat saat panen

• Pendekatan dasar : – membuat organisme pengganggu tidak berkembang atau

mencegah munculnya pengganggu agar selalu berada di bawah ambang ekonomi

47

Page 48: Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman

Metode PengendalianMetode Pengendalian• Teknik budidaya

– Teknik budidaya yang baik : pengolahan tanah, pemupukan, pengaturan jarak tanam

• Fisik– Dengan api, rendam dengan air panas, naungan

• Mekanis– Memotong, mencincang, gropyokan

• Biologi– Menekan perkembangan biologinya dengan memutus daur hidup,

misal dengan melepas jantan mandul– Menanam tanaman kompetitor (gamal lawan alang-alang)– Untuk serangga menggunakan musuh alami

48

Page 49: Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman

Metode PengendalianMetode Pengendalian• Kimia

– Menggunakan senyawa pembasmi :• Insektisida, fungisida, bakterisida, rodentisida, nematisida, dan

akarisida• Menggunakan senyawa penarik (atractant)• Menggunakan senyawa berbau hormon• Menggunakan senyawa penolak (repellent)• Biorasional : contoh daun mimpa, selasih

• Menanam varietas yang tahan (Pemuliaan)– Dengan metode pemuliaan konvensional

• Contoh : VUTW, tahan bulai

– Rekayasa genetik• Tanaman transgenik, contoh : Bt cotton, Bt corn

49

Page 50: Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman

Konsep Pengendalian Secara Terpadu (PHT)Konsep Pengendalian Secara Terpadu (PHT)

• Pengendalian hama dengan menggunakan beberapa metode yang kompatibel, sehingga diperoleh hasil maksimum dan tetap pada tingkat produktivitas tinggi serta tidak mengganggu kelestarian lingkungan

• Penggunaan bahan kimia sesedikit mungkin dan digunakan zat yang berspektrum sempit dan selektif agar hanya organisme sasaran yang mati

• Digunakan konsentrasi yang tepat, agar tidak menimbulkan resistensi terhadap pestisida, atau resurgensi

50

Page 51: Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman

Perhitungan Penggunaan Pestisida

• Dosis : jumlah bahan yang digunakan untuk satu satuan objek – Contoh : kg/ha, liter/ha, gram/pohon

• Konsentrasi : perbandingan bahan aktif atau bahan yang akan dilarutkan terhadap pelarutnya.– Contoh : cc/liter, g/liter, ppm (part per million)

51

Page 52: Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman

Contoh perhitungan :

• Jika akan melakukan penyemprotan dengan volume semprot 400 liter per ha dengan konsentrasi 2 cc/liter, maka kebutuhan pestisida :– Pestisida = 400 x (2 cc/liter) = 800 cc

• Jika konsentrasi pestisida untuk penyemprotan 1000 ppm maka dalam 1 liter air harus ditambahkan = 1 cc

52

Page 53: Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman

PANENPANENRuang Lingkup Kegiatan Panen• Penentuan waktu panen

– Umur– Ciri khusus, warna, kadar air – Tujuan pemanfaatan hasil (keadaan segar atau kering)– Taksasi produksi

• Panen harus dilakukan – Tidak merusak hasil dan tanaman yang ditinggalkan – Sesuai dengan peruntukan hasil– Dengan alat yang tepat– Saat yang tepat– Cara yang tepat

53

Page 54: Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman

PASCA PANENPASCA PANEN• Pasca panen adalah seluruh kegiatan sejak saat panen

hingga hasil panen dapat dikonsumsi • Penanganan pasca panen hasil pertanian dapat

digolongkan dalam – penanganan pasca panen primer : seluruh kegiatan sejak saat

panen hingga bahan baku yang dapat disimpan atau untuk proses selanjutnya dan selama penanganan hanya terjadi perubahan fisik.

– pasca panen sekunder : penanganan hasil pertanian hingga dapat dikonsumsi atau disimpan yang biasanya melibatkan perubahan kimia bahan seperti dalam proses fermentasi dan vortifikasi.

54

Page 55: Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman

Panen & Pasca Panen BuahPanen & Pasca Panen Buah

55

Page 56: Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman

Panen & Pascapanen Tanaman Pangan Panen & Pascapanen Tanaman Pangan

56

Page 57: Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman

Tujuan Penanganan Pasca PanenTujuan Penanganan Pasca Panen

• Menekan kehilangan hasil• Memperoleh hasil yang tinggi baik kuantitas

maupun kualitas• Menyiapkan hasil agar sesuai untuk operasional

mesin pengolahan• Mengatasi kesenjangan waktu dan jarak antara

konsumen dan produsen hasil pertanian• Limbah pengolahan hasil pertanian dapat

digunakan menjadi produk yang bernilai ekonomi

57

Page 58: Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman

Ruang Lingkup Kegiatan Pasca Panen

• Pembersihan, sortasi dan grading• Pengeringan• Penggilingan• Pengemasan• Penyimpanan• Baku mutu

58

Page 59: Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman

• Pembersihan, Sortasi, dan Grading– Pembersihan : memisahkan bahan hasil pertanian

dari benda asing atau benda sejenis.– Sortasi dan grading : memilah bahan sejenis

berdasarkan kriteria fisik (bentuk, ukuran, berat jenis, warna), kimia (kandungan nutrisi) dan biologi (cendawan dan bakteri) serta kriteria mutu tertentu yang dipersyaratkan dalam perdagangan.

• Pengeringan : – menurunkan kadar air bahan sehingga bahan

hasil pertanian aman untuk disimpan.• Penggilingan :

– mengurangi ukuran bahan untuk kepentingan proses lebih lanjut atau mengurangi volume bahan untuk kepentingan pengangkutan.

59

Page 60: Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman

• Pengemasan : – mewadahi dan mengemas bahan sehingga aman

dari gangguan lingkungan serta nyaman dalam transportasi dan transaksi.

• Penyimpanan : – bentuk penundaan proses penanganan hasil

pertanian tetapi bahan tidak mengalami penurunan kuantitas dan kualitas untuk proses dan penggunaan lebih lanjut.

• Baku mutu :– standar-standar mutu hasil pertanian yang

ditetapkan oleh suatu badan pemerintah atau lembaga perdagangan tertentu untuk menjaga kesepahaman nilai bahan.

60