61
PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN BERBASIS AKRUAL YANG BERLAKU SECARA INTERNASIONAL CHENRYS, DEADY, FATUR, PENDIK

Penyajian Laporan Keuangan Berbasis Akrual yang Berlaku secara Internasional

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Penyajian Laporan Keuangan Berbasis Akrual yang Berlaku secara Internasional

Citation preview

Page 1: Penyajian Laporan Keuangan Berbasis Akrual yang Berlaku secara Internasional

PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN BERBASIS AKRUAL YANG BERLAKU SECARA INTERNASIONAL

CHENRYS, DEADY, FATUR, PENDIK

Page 2: Penyajian Laporan Keuangan Berbasis Akrual yang Berlaku secara Internasional

BRIEF HISTORY OF IPSAS

Page 3: Penyajian Laporan Keuangan Berbasis Akrual yang Berlaku secara Internasional

IPSAS Board existence

Manfaat informasi keuangan yang konsisten dan comparable

Page 4: Penyajian Laporan Keuangan Berbasis Akrual yang Berlaku secara Internasional

IFAC (International Federation of Accountants)

PSC (Public Sector Committee)

Standard Project

IPSAS Board

IPSAS

Page 5: Penyajian Laporan Keuangan Berbasis Akrual yang Berlaku secara Internasional

IPSAS BOARD

Misi IFAC• Untuk memenuhi kepentingan publik, IFAC akan terus

memperkuat profesi akuntansi di seluruh dunia dan berkontribusi pada pengembangan ekonomi internasional yang kuat, dengan mengembangkan dan mempromosikan ketaatan yang berkualitas tinggi dan berstandar profesional; melanjutkan penyelarasan berskala internasional pada standar dan menyuarakan isu-isu yang berkaitan dengan kepentingan umum yang berkaitan relevan dengan keahlian profesi

Page 6: Penyajian Laporan Keuangan Berbasis Akrual yang Berlaku secara Internasional

PRINSIP AKUNTANSI AKRUAL BERDASARKAN PP 71/2010

Page 7: Penyajian Laporan Keuangan Berbasis Akrual yang Berlaku secara Internasional

Prinsip akuntansi dan pelaporan keuangan adalah ketentuan yang dipahami dan ditaati oleh pembuat standar dalam penyusunan standar akuntansi, oleh penyelenggara akuntansi dan pelaporan keuangan dalam melakukan kegiatannya, serta oleh pengguna laporan keuangan dalam memahami laporan keuangan yang disajikan

Page 8: Penyajian Laporan Keuangan Berbasis Akrual yang Berlaku secara Internasional

Basis akuntansi

Basis akrual untuk LO berarti bahwa pendapatan diakui pada saat hak untuk memperoleh pendapatan telah terpenuhi walaupun kas belum diterima di Rekening Kas Umum Negara/Daerah

Beban diakui pada saat kewajiban yang mengakibatkan penurunan nilai kekayaan bersih telah terpenuhi walaupun kas belum dikeluarkan dari Rekening Kas Umum Negara/Daerah atau entitas pelaporan

Pendapatan seperti bantuan pihak luar/asing dalam bentuk jasa disajikan pula pada LO

Page 9: Penyajian Laporan Keuangan Berbasis Akrual yang Berlaku secara Internasional

Prinsip nilai historis

Aset dicatat sebesar pengeluaran kas dan

setara kas yang dibayar atau sebesar

nilai wajar dari imbalan (consideration) untuk

memperoleh aset tersebut pada saat

perolehan. Kewajiban dicatat sebesar jumlah

kas dan setara kas yang diharapkan akan

dibayarkan untuk memenuhi kewajiban di

masa yang akan datang dalam

pelaksanaan kegiatan pemerintah

Nilai historis lebih dapat diandalkan

daripada penilaian yang lain karena lebih

obyektif dan dapat diverifikasi.

Dalam hal tidak terdapat nilai historis, dapat digunakan nilai

wajar aset atau kewajiban terkait

Page 10: Penyajian Laporan Keuangan Berbasis Akrual yang Berlaku secara Internasional

Prinsip realisasi

Bagi pemerintah, pendapatan basis kas yang tersedia yang telah diotorisasikan melalui

anggaran pemerintah suatu periode akuntansi akan digunakan untuk membayar utang dan belanja dalam periode tersebut.

Mengingat LRA masih merupakan laporan yang wajib disusun, maka pendapatan atau belanja basis kas diakui setelah diotorisasi

melalui anggaran dan telah menambah atau mengurangi kas.

Prinsip layak temu biaya-pendapatan (matching-cost against revenue principle)

dalam akuntansi pemerintah tidak mendapat penekanan sebagaimana dipraktekkan dalam

akuntansi komersial.

Page 11: Penyajian Laporan Keuangan Berbasis Akrual yang Berlaku secara Internasional

Prinsip substansi mengungguli bentuk formal

Informasi dimaksudkan untuk menyajikan dengan wajar transaksi serta peristiwa lain yang seharusnya

disajikan, maka transaksi atau peristiwa lain tersebut perlu dicatat

dan disajikan sesuai dengan substansi dan realitas ekonomi, dan bukan hanya aspek formalitasnya.

Apabila substansi transaksi atau peristiwa lain tidak

konsisten/berbeda dengan aspek formalitasnya, maka hal tersebut harus diungkapkan dengan jelas

dalam Catatan atas Laporan Keuangan

Page 12: Penyajian Laporan Keuangan Berbasis Akrual yang Berlaku secara Internasional

Prinsip periodisitas

Kegiatan akuntansi dan pelaporan keuangan entitas pelaporan perlu dibagi menjadi periode-periode pelaporan sehingga kinerja entitas dapat diukur dan posisi sumber daya yang dimilikinya dapat ditentukan.

Periode utama yang digunakan adalah tahunan. Namun, periode bulanan, triwulanan, dan semesteran juga dianjurkan.

Page 13: Penyajian Laporan Keuangan Berbasis Akrual yang Berlaku secara Internasional

Prinsip konsistensi

Perlakuan akuntansi yang sama diterapkan

pada kejadian yang serupa dari periode ke

periode oleh suatu entitas pelaporan

(prinsip konsistensi internal). Hal ini tidak berarti bahwa tidak

boleh terjadi perubahan dari satu metode

akuntansi ke metode akuntansi yang lain.

Metode akuntansi yang dipakai dapat diubah dengan syarat bahwa

metode yang baru diterapkan mampu

memberikan informasi yang lebih baik

dibanding metode lama.

Pengaruh atas perubahan penerapan

metode ini diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan

Page 14: Penyajian Laporan Keuangan Berbasis Akrual yang Berlaku secara Internasional

Prinsip pengungkapan lengkap

Laporan keuangan menyajikan secara lengkap informasi yang dibutuhkan oleh pengguna. Informasi

yang dibutuhkan oleh pengguna laporan keuangan

dapat ditempatkan pada lembar muka (on the face)

laporan keuangan atau Catatan atas Laporan

Keuangan.

Page 15: Penyajian Laporan Keuangan Berbasis Akrual yang Berlaku secara Internasional

Prinsip penyajian wajar

Laporan keuangan menyajikan dengan wajar Laporan Realisas Anggaran, Laporan Perubahan Saldo

Anggaran Lebih, Neraca, Lapora Operasional, Laporan Arus Kas, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan

atas Laporan Keuangan.

Dalam rangka penyajian wajar, faktor pertimbangan sehat diperlukan bagi penyusun laporan keuangan ketika menghadapi ketidakpastian peristiwa dan

keadaan tertentu.

Ketidakpastian seperti itu diakui dengan mengungkapkan hakikat serta tingkatnya dengan

menggunakan pertimbangan sehat dalam penyusunan laporan keuangan. Pertimbangan sehat

mengandung unsur kehati-hatian pada saat melakukan prakiraan dalam kondisi

ketidakpastiansehingga aset atau pendapatan tidak dinyatakan terlalu tinggi dan kewajiban tidak

dinyatakan terlalu rendah

Page 16: Penyajian Laporan Keuangan Berbasis Akrual yang Berlaku secara Internasional

KEMBALI KE IPSAS

Page 17: Penyajian Laporan Keuangan Berbasis Akrual yang Berlaku secara Internasional

Objective

Tujuan pernyataan ini adalah untuk mengatur bagaimana laporan keuangan seharusnya disajikan

agar dapat dibandingkan, baik dengan laporan keuangan entitas periode sebelumnya maupun

dengan laporan keuangan entitas lain.

Untuk mencapai tujuan ini, standar ini menetapkan overall considerations untuk penyajian laporan keuangan (dijelaskan pada bagian selanjutnya), pedoman untuk strukturnya, dan persyaratan

minimum untuk isi dari laporan keuangan yang disusun dengan basis akuntansi akrual.

Pengakuan, pengukuran dan pengungkapan transaksi tertentu dan peristiwa lain yang dibahas juga dalam Standar Akuntansi Internasional Sektor

Publik

Page 18: Penyajian Laporan Keuangan Berbasis Akrual yang Berlaku secara Internasional

ScopeStandar ini dapat diterapkan untuk semua laporan keuangan bertujuan umum yang disusun dan disajikan dengan dasar akrual sesuai dengan Standar Akuntansi Internasional Sektor Publik. Standar ini berlaku untuk semua entitas sektor publik selain dari Badan Usaha Pemerintah.

Page 19: Penyajian Laporan Keuangan Berbasis Akrual yang Berlaku secara Internasional

Definitions

Economic Entity

Future Economic Benefits or

Service Potential

Government

Business Enterprise

s

Materiality

Page 20: Penyajian Laporan Keuangan Berbasis Akrual yang Berlaku secara Internasional

Purpose of Financial Statements

Menyediakan informasi mengenai sumber, alokasi dan penggunaan sumber daya keuangan;

Memberikan informasi tentang bagaimana perusahaan dibiayai kegiatannya dan memenuhi persyaratan kas;

Memberikan informasi yang berguna dalam mengevaluasi kemampuan entitas untuk membiayai kegiatan serta untuk memenuhi kewajiban dan komitmennya;Menyediakan informasi tentang kondisi keuangan entitas dan perubahan di dalamnya, dan

Menyediakan informasi agregat yang berguna dalam mengevaluasi entitas kinerja dalam hal biaya pelayanan, efisiensi dan prestasi.

Page 21: Penyajian Laporan Keuangan Berbasis Akrual yang Berlaku secara Internasional

Responsibility for Financial Statements

Tanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan

bervariasi di dalam dan di seluruh wilayah hukum.Selain itu, yurisdiksi

dapat melukiskan perbedaan antara yang bertanggung jawab untuk mempersiapkan laporan

keuangan dan siapa yang bertanggung jawab untuk

menyetujui atau menyajikan laporan keuangan.

Page 22: Penyajian Laporan Keuangan Berbasis Akrual yang Berlaku secara Internasional

Overall Considerations

Fair Presentation and Compliance with International Public Sector Accounting Standards Fair

Compliance

Going Concern

Consistency of Presentation

Materiality and Aggregation

Offsetting

Comparative Information

Page 23: Penyajian Laporan Keuangan Berbasis Akrual yang Berlaku secara Internasional

Structure and Content

Reporting Period

Timeliness

Page 24: Penyajian Laporan Keuangan Berbasis Akrual yang Berlaku secara Internasional

KOMPONEN LAPORAN KEUANGAN BASIS AKRUAL BERDASARKAN IPSAS

Page 25: Penyajian Laporan Keuangan Berbasis Akrual yang Berlaku secara Internasional

FUNGSI LAPORAN KEUANGAN

Menyediakan informasi yang akurat

mengenai Posisi Keuangan, Kinerja

Keuangan, dan Arus Kas

Menjadi alat untuk mengevaluasi

keputusan-keputusan manajer dalam

alokasi sumber daya

Page 26: Penyajian Laporan Keuangan Berbasis Akrual yang Berlaku secara Internasional

KARAKTERISTIK KUALITATIF LAPORAN KEUANGAN SEKTOR PUBLIK

Dapat dipahami

(understandability)

Relevansi (Relevant)

Dapat diandalkan (reliability)

Dapat dibandingkan

(comparability)

Constraints on relevan and

reliable information

Page 27: Penyajian Laporan Keuangan Berbasis Akrual yang Berlaku secara Internasional

KOMPONEN LAPORAN KEUANGAN SEKTOR PUBLIK MENURUT IPSAS 1 PAR. 21

Statement of Financial Position (Neraca)

Statement of Financial

Performance (Laporan Kinerja Keuangan/Laporan Operasional)

Statement of Changes in Net Assets/Equity

(Laporan Perubahan Aset Bersih/Ekuitas)

Cash Flow Statement

(Laporan Arus Kas)

Accounting Policies and Notes to the

Financial Statement

(Catatan atas Kebijakan

Akuntansi dan Catatan atas

Laporan Keuangan)

Page 28: Penyajian Laporan Keuangan Berbasis Akrual yang Berlaku secara Internasional

Statement of Financial Position (Neraca)

Paragraf 81 IPSAS 1 menyebutkan akun-akun dalam sebuah Statement of Financial Position:• Property, plant, and equipment (PPE)• Investment property• Intangible assets• Financial assets (kecuali item e, g, h, dan i dibawah)• Investments accounted for using the equity method• Inventories• Recoverables from non-exchange transactions (taxes and

transfers)• Receivables form exchange transactions• Cash and cash equivalents• Taxes and transfers payable• Payables under exchange transactions• Provisions• Financial liabilities (selain item j, k, dan l dibawah)• Minority interest, presented within net assets/equity• Net assets/equity attributable to owners of the controlling entity

Page 29: Penyajian Laporan Keuangan Berbasis Akrual yang Berlaku secara Internasional

Statement of Financial Position (Neraca)

Current Assets

Klasifikasi aset lancar:

Diharapkan dapat terealisasi, atau ditahan untuk dijual atau dikonsumsi dalam sebuah periode akuntansi normal

Ditahan dengan tujuan utama untuk dipertahankan

Diharapkan untuk terealisasi dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan

Merupakan kas atau setara kas, kecuali tidak untuk ditukar atau digunakan untuk melunasi kewajiban dalam jangka waktu paling tidak 12 (dua belas) bulan

Page 30: Penyajian Laporan Keuangan Berbasis Akrual yang Berlaku secara Internasional

Statement of Financial Position (Neraca)

Curr

ent

Liab

iliti

es Klasifikasi kewajiban lancar:

Kewajiban yang diharapkan untuk terlunasi dalam siklus operasi normal sebuah entitasKewajiban yang ditahan dengan tujuan utama dijualKewaijban yang jatuh tempo dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporanEntitas tidak memiliki hak untuk menangguhkan pelunasan paling tidak dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan.

Page 31: Penyajian Laporan Keuangan Berbasis Akrual yang Berlaku secara Internasional

Statement of Financial Performance (Laporan Kinerja Keuangan/Laporan Operasional)

Penyajian Statement of Financial Performance sesuai paragraf 102-104 IPSAS 1 adalah:• Revenue• Finance costs• Share of the surplus or deficit of

associates and joint ventures accounted for using the equity method

• Pre-tax gain or loss recognized on the disposal of assets or settement of liabilities attributable to discontinuing operations

• Surplus or deficit• Surplus or deficit attributable to minority

interest;• Surplus or deficit attributable to owners

of the controlling entity

Page 32: Penyajian Laporan Keuangan Berbasis Akrual yang Berlaku secara Internasional

Statement of Financial Performance (Laporan Kinerja Keuangan/Laporan Operasional)

Penyajian beban dalam Statement of Financial

Performance harus disub-klasifikasi sesuai aktivitas,

program, atau yang relevan dengan entitas pelaporan. Penyajian dapat dilakukan

dengan 2 (dua) cara :

Metode sifat beban (nature of expense method)

Metode fungsi beban (function of expense method)

Page 33: Penyajian Laporan Keuangan Berbasis Akrual yang Berlaku secara Internasional

Nature of Expense Method

Nature of Expense Method

Revenue XSalaries and employee benefits

X

Depreciaiton and amortization expense

X

Other operating expenses

X

Total Expenses (X)Surplus form operating activities

X

Page 34: Penyajian Laporan Keuangan Berbasis Akrual yang Berlaku secara Internasional

Function of Expense Method

Function of Expense Method

Total Revenue X

Expenses :

Health Expenses (X)

Education Expenses

(X)

Other Expense (X)

Surplus X

Page 35: Penyajian Laporan Keuangan Berbasis Akrual yang Berlaku secara Internasional

Statement of Changes in Net Assets/Equity

Page 36: Penyajian Laporan Keuangan Berbasis Akrual yang Berlaku secara Internasional

Hal-hal yang disajikan

Surplus atau defisit dalam suatu periode,

Tiap item pendapatan dan beban dalam suatu periode yang mana dipersyaratkan oleh standar lainnya, diakui secara langsung dalam ekuitas, dan total item-item tersebut,

Total pendapatan dan beban dalam suatu periode (yang dihitung sebagai jumlah dari kedua item sebelumnya), yang menunjukkan secara terpisah jumlah yang telah didistribusikan sesuai proporsi dari entitas pengendali dan minority interest, dan

Tiap elemen dari ekuitas diungkapkan secara terpisah, efek atas perubahan kebijakan akuntansi dan koreksi atas kesalahan

Page 37: Penyajian Laporan Keuangan Berbasis Akrual yang Berlaku secara Internasional

Hal-hal lain yang juga bisa disajikan

Jumlah atas transaksi dengan pihak pemilik dalam kapasitas tindakannya sebagai pemilik, ditunjukkan secara terpisah sebagai distribusi kepada pemilik,

Jumlah atas akumulasi surplus atau defisit dari awal periode dan tanggal pelaporan, serta perubahan selama periode tersebut,

dan

Untuk penjelasan lebih lanjut atas elemen ekuitas diungkapkan secara terpisah

dimana rekonsiliasi antara saldo bawaan dari tiap elemen ekuitas pada awal periode dengan akhir periode diungkapkan secara

terpisah setiap perubahannya.

Page 38: Penyajian Laporan Keuangan Berbasis Akrual yang Berlaku secara Internasional

Cash Flow Statement

Page 39: Penyajian Laporan Keuangan Berbasis Akrual yang Berlaku secara Internasional

Informasi Arus Kas Berguna untuk Menaksir

Kemampuan entitas

dalam menghasilkan kas dan

kas ekuivalen

serta

Kebutuhan entitas dalam

mengelola arus kas tersebut

Page 40: Penyajian Laporan Keuangan Berbasis Akrual yang Berlaku secara Internasional

Klasifikasi

Aktivitas operasi

Aktivitas investasi

Aktivitas pembiaya

an

Page 41: Penyajian Laporan Keuangan Berbasis Akrual yang Berlaku secara Internasional

Aktivitas Operasi

Penerimaan kas dari pajak, retribusi, dan denda;

Penerimaan kas dari penyediaan barang dan jasa dari entitas;

Penerimaan kas dari hibah atau transfer dan appropriasi lainnya atau otoritas penganggaran lainnya yang dibuat oleh pemerintah pusat atau entitas publik lainnya;

Penerimaan kas dari royalti, biaya, komisi, dan pendapatan lainnya;

Pembayaran kas pada entitas publik lainnya untuk membiayai keuangan mereka;

Pembayaran kas pada penyuplai barang dan jasa;

Pembayaran kas pada dan atas nama pegawai;

Penerimaan kas dan pembayaran kas atas suatu asuransi entitas berupa premi dan klaim, anuitas, serta manfaat kebijakan lainnya;

Pembayaran kas atas pajak properti lokal atau pajak penghasilan (yang sesuai) dalam kaitannya dengan kegiatan operasional;

Penerimaan dan pembayaran kas atas perjanjian suatu kontrak atau tujuan perdagangan;

Penerimaan atau pembayaran kas dari operasi tidak berkelanjutan; dan

Penerimaan atau pembayaran kas yang berkaitan dengan pengurusan litigasi.

Page 42: Penyajian Laporan Keuangan Berbasis Akrual yang Berlaku secara Internasional

Aktivitas Investasi

Pembayaran kas/pembayaran kas untuk memperoleh/dari menjual properti, peralatan, aset tidak wujud, dan aset tetap lainnya;

Pembayaran kas untuk memperoleh/Penerimaan kas dari penjualan instrumen ekuitas atau utang dari entitas lain dan bunga dari joint venture (selain pembayaran untuk instrumen yang dipertimbangkan akan menjadi kas ekuivalen atau yang dipegang untuk perjanjian tertentu atau tujuan perdagangan);

Uang muka kas dan pinjaman yang dibuat untuk pihak lainnya (selain uang muka dan pinjaman yang dibuat oleh suatu institusi keuangan publik);

Penerimaan kas dari pembayaran kembali atas uang muka dan pinjaman yang dibuat untuk pihak lainnya (selain uang muka dan pinjaman dari institusi keuangan publik);

Pembayaran kas untuk/Penerimaan kas dari kontrak futures, kontrak forward, kontrak opsi dan kontrak swap kecuali ketika kontrak-kontrak tersebut dipegang untuk suatu perjanjian atau tujuan perdagangan, atau pembayaran yang diklasifikasikan sebagai aktivitas pembiayaan.

Page 43: Penyajian Laporan Keuangan Berbasis Akrual yang Berlaku secara Internasional

Aktivitas Pembiayaan

Kas yang dihasilkan

dari penerbitan

obligasi, pinjaman,

wesel, hipotik, dan pinjaman

jangka pendek atau

panjang lainnya;

Pembayaran kas kembali atas jumlah

yang dipinjam; dan

Pembayaran kas dari

lessee untuk pengurangan

sejumlah liabilitas yang

berkaitan dengan

pembiayaan leasing.

Page 44: Penyajian Laporan Keuangan Berbasis Akrual yang Berlaku secara Internasional

Notes

Page 45: Penyajian Laporan Keuangan Berbasis Akrual yang Berlaku secara Internasional

Notes

Struktur Kebijakan akuntansi

Sumber kunci atas

ketidakpastian estimasi

Capital

Puttable Pengungkapan lain-lain

Page 46: Penyajian Laporan Keuangan Berbasis Akrual yang Berlaku secara Internasional

Struktur

Menyajikan informasi tentang basis persiapan dari laporan keuangan dan kebijakan akuntansi spesifik yang digunakan.

Mengungkapkan informasi yang dipersyaratkan oleh IPSAS yang tidak

disajikan pada Laporan Posisi Keuangan, Laporan Kinerja Keuangan, Laporan

Perubahan Aset Bersih/Ekuitas, atau Laporan Arus Kas;

Menyediakan informasi tambahan yang tidak disajikan disajikan pada Laporan Posisi Keuangan, Laporan Kinerja Keuangan,

Laporan Perubahan Aset Bersih/Ekuitas, atau Laporan Arus Kas tetapi relevan untuk

pemahaman atas laporan-laporan tersebut.

Page 47: Penyajian Laporan Keuangan Berbasis Akrual yang Berlaku secara Internasional

Kebijakan Akuntansi

Basis pengukuran yang digunakan dalam

menyiapkan laporan keuangan;

The extent to which the entity has applied any transitional provisions

in any IPSAS; and

The other accounting policies used that are

relevant to an understanding of the financial statements.

Page 48: Penyajian Laporan Keuangan Berbasis Akrual yang Berlaku secara Internasional

Sumber Kunci Ketidakpastian Estimasi

Asumsi kunci menyangkut masa

depan

Sumber kunci lain atas

ketidakpastian estimasi pada

tanggal pelaporan

Page 49: Penyajian Laporan Keuangan Berbasis Akrual yang Berlaku secara Internasional

Capital

Informasi kualitatif tentang tujuan,

kebijakan dan proses entitas dalam

mengelola capital

Data ringkasan kualitatif tentang apa

saja yang dikelola sebagai capital

Page 50: Penyajian Laporan Keuangan Berbasis Akrual yang Berlaku secara Internasional

Instrumen Keuangan Puttable yang Diklasifikasikan sebagai Aset Bersih/Ekuitas

Ringkasan data kuantitatif tentang jumlah yang diklasifikasikan sebagai aset bersih/ekuitas

Tujuan, kebijakan dan proses entitas dalam mengelola obligasi untuk melakukan pembelian kembali

Jumlah kas keluar yang diharapkan untuk melakukan pembelian kembali instrumen keuangan

Informasi tentang bagaimana jumlah kas keluar yang diharapkan tersebut ditentukan

Page 51: Penyajian Laporan Keuangan Berbasis Akrual yang Berlaku secara Internasional

Pengungkapan lain-lain

Perlu juga diungkapkan jika tidak diungkapkan pada informasi lain yg diteblikasikan dengan LK, hal-hal sbb:• Domisili dan bentuk hukum• Deskripsi aktivitas utama operasi perusahaan• Referensi legislasi yang mempengaruhi operasi

perusahaan• Nama entitas pengontrol• Informasi terkait panjangnya umur entitas

Page 52: Penyajian Laporan Keuangan Berbasis Akrual yang Berlaku secara Internasional

Kajian Komponen Laporan Keuangan di Negara Lain

Page 53: Penyajian Laporan Keuangan Berbasis Akrual yang Berlaku secara Internasional

Selandia Baru

New Zealand IPSAS

Statement of Financial Performance

Statement of Comprehensive Income

Statement of Cash Flows

Statement of Change in Net Worth

Statement of Financial Position

Analysis of Expenses by Functional

Classification

Statement of Segments

Notes to Financial Statement

Statement of Financial Position (Neraca)

Statement of Financial Performance

(Laporan Operasional)

Statement of Changes in Net

Assets/Equity (Laporan Perubahan

Ekuitas)

Cash Flow Statement (Laporan Arus

Kas)

Accounting Policies and Notes to

Financial Statements (Catatan atas

Laporan Keuangan)

Segment Reporting - IPSAS 18 (sifatnya

komplemen)

Presentation of Budget Information –

IPSAS 24 (Laporan Realisasi Anggaran)

sifatnya opsional dan tidak mengatur

tentang bagaimana informasi ini

disajikan dan/atau diungkapkan.

Page 54: Penyajian Laporan Keuangan Berbasis Akrual yang Berlaku secara Internasional

Selandia Baru

Tahun 2002 IFRS diadopsi

oleh New Zealand

Tahun 2009, New Zealand menerapkan

IPSAS

Penyajian elemen dalam

laporan keuangan

tidak hanya disajikan

dalam jumlah aktual

namun juga dalam

jumlah yang dianggaraka

n

Adanya Analysis of

Expenses by Functional

Classification yang

menyajikan belanja yang pengkategori

an berdasarkan

fungsi

Adanya komponen

laporan keuangan

berupa Statement of

Segment

Page 55: Penyajian Laporan Keuangan Berbasis Akrual yang Berlaku secara Internasional

Kanada

Kanada IPSAS

Statement of Operations and

Accumulated Deficit

Statement of Financial Position

Statement of Change in Net Debt

Statement in Cash Flow

Notes To Financial Statement

(terdapat segment reporting)

Statement of Financial Position

(Neraca)

Statement of Financial Performance

(Laporan Operasional)

Statement of Changes in Net

Assets/Equity (Laporan Perubahan

Ekuitas)

Cash Flow Statement (Laporan Arus

Kas)

Accounting Policies and Notes to

Financial Statements (Catatan atas

Laporan Keuangan)

Segment Reporting - IPSAS 18

(sifatnya komplemen)

Presentation of Budget Information –

IPSAS 24 (Laporan Realisasi

Anggaran) sifatnya opsional dan

tidak mengatur tentang bagaimana

informasi ini disajikan dan/atau

diungkapkan.

Page 56: Penyajian Laporan Keuangan Berbasis Akrual yang Berlaku secara Internasional

Kanada

Basis akrual sejak tahun 1995

Adanya modifikasi dalam Statement of Financial Position (neraca)

Penyajian Statement of Operations and Accumulated Deficit tidak hanya dinyatakan dalam jumlah aktual tetapi juga jumlah yang dianggarkan sebelumnya

Segment reporting dilaporakan dengan rinci pada catatan atas laporan keuangan.

Page 57: Penyajian Laporan Keuangan Berbasis Akrual yang Berlaku secara Internasional

Swiss

SWISS IPSAS

Financing and Flow of Funds

Statement

Statement Of Financial Performance

Statement Of Financial Position

Statement of Investment

Statement of Net Assets/Equity

Notes to Financial Statement

Statement of Financial Position

(Neraca)

Statement of Financial Performance

(Laporan Operasional)

Statement of Changes in Net

Assets/Equity (Laporan Perubahan

Ekuitas)

Cash Flow Statement (Laporan Arus

Kas)

Accounting Policies and Notes to

Financial Statements (Catatan atas

Laporan Keuangan)

Segment Reporting - IPSAS 18

(sifatnya komplemen)

Presentation of Budget Information –

IPSAS 24 (Laporan Realisasi

Anggaran) sifatnya opsional dan

tidak mengatur tentang bagaimana

informasi ini disajikan dan/atau

diungkapkan

Page 58: Penyajian Laporan Keuangan Berbasis Akrual yang Berlaku secara Internasional

Swiss Tahun 2008 Swiss resmi menerapkan akuntansi basis akrual pada tingkat nasional

Laporan Arus Kas terdiri dari Ordinary Receipts, Ordinary Expenditures, dan Extraordinary Receipts/Expenditures

Laporan Arus Kas menyajikan nilai yang dianggarkan (budget) disamping nilai aktual

Terdapat laporan tambahan yang ada pada laporan keuangan pemerintah Swiss yaitu statement of Investment

Page 59: Penyajian Laporan Keuangan Berbasis Akrual yang Berlaku secara Internasional

Amerika Serikat

Pemerintah AS IPSAS

Management’s Discussion and Analysis

(MD&A)

Laporan dari GAO

Laporan Keuangan

Statement of Net Cost

Statement of Operations and Changes in

Net Position

Reconciliation of Net Operating Revenue

(or Cost) and Unified Budget Surplus (or

Deficit).

Statement of Changes in Cash Balance

from Unified Budget and Other

Activities.

Balance Sheet

Stewardship Information

Catatan atas Laporan Keuangan

Supplemental Information

Statement of Financial Position

(Neraca)

Statement of Financial

Performance (Laporan

Operasional)

Statement of Changes in Net

Assets/Equity (Laporan Perubahan

Ekuitas)

Cash Flow Statement (Laporan

Arus Kas)

Accounting Policies and Notes to

Financial Statements (Catatan atas

Laporan Keuangan)

Segment Reporting - IPSAS 18

(sifatnya komplemen)

Presentation of Budget Information

– IPSAS 24 (Laporan Realisasi

Anggaran) sifatnya opsional dan

tidak mengatur tentang

bagaimana informasi ini disajikan

dan/atau diungkapkan

Page 60: Penyajian Laporan Keuangan Berbasis Akrual yang Berlaku secara Internasional

Amerika Serikat

Laporan keuangan merupakan konsolidasi seluruh laporan pemerintah yang dibedakan dari tingkat entitas pelaporan

(MD&A) memberikan wawasan manajemen ke dalam informasi yang disajikan dalam laporan keuangan pemerintah federal dan Pernyataan Asuransi Sosial

Laporan dari GAO menyajikan hasil audit

Stewardship Information menyediakan informasi tentang sumber daya dan tanggung jawab pemerintah federal yang tidak termasuk pada Neraca pemerintah federal

Catatan atas Laporan Keuangan memberikan pengungkapan penting dan rincian informasi

Supplemental Information menyediakan informasi tambahan

Page 61: Penyajian Laporan Keuangan Berbasis Akrual yang Berlaku secara Internasional