11
PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI Modul II : Perancangan dan Pengukuran Kerja Kompetensi Pokok Bahasan : Mampu melakukan pengukuran kerja, prosedur pengukuran kerja dengan beberapa metode pengukuran kerja (Stop Watch dan sampling Kerja). Mampu melakukan evaluasi dan perbaikan metode kerja. Mampu melaksanakan perancangan fasilitas dan alat kerja ANALISIS PERANCANGAN KERJA (METHOD ENGINEERING) Tujuan dari method engineering adalah melakukan perbaikan metode kerja disetiap bagian untuk meningkatkan fleksibilitas sistem kerja, kepuasan pelanggan dan meningkatkan produktivitas kerja. STUDI KERJA (WORK STUDY) Perbaikan proses, prosedur dan tata cara pelaksanaan penyelesaian pekerjaan Perbaikan dan penghematan penggunaan material, mesin/fasilitas kerja serta tenaga kerja. Perbaikan tata ruang kerja yang mampu memberikan suasana kerja/lingkungan kerja yang lebih aman dan nyaman. Pendayagunaan usaha manusia dan pengurangan gerakan-gerakan (motion) kerja yang tidak perlu ataupun penyederhanaan kerja (work simplification). Tujuan penyederhanaan kerja : Mencari cara kerja yang terbaik (lebih mudah, lebih cepat, efisien, efektif, dan menghindari pemborosan material, waktu, tenaga dll). Lima langkah penyederhanaan kerja : 1. Memilih kegiatan kerja : yaitu kegiatan yang tdk efisien atau kegiatan yang penyelesaiannya lambat dan ingin diperbaiki. 2. Pengumpulan dan pencatatan data / fakta Yang berkaitan dengan metode kerja yang selama ini dilaksanakan : informasi yang berkaitan dg urutan kegiatan, gerakan-gerakan kerja, layout dll. 3. Analisa terhadap langkah-langkah kerja. Langkah2 yg tdk efisien dicari sebab-sebabnya. 4. Usulan altrnatif metode kerja yang lebih baik Diusulkan MK yg dianggap efisien dan efektif, sebelum usulan diputuskan terlebih dahulu di uji coba. 5. Aplikasi dan evaluasi metode kerja baru. Mengaplikasikan alternatif MK yang lebih baik untuk menggantikan metode yang lama, evaluasi. PETA KERJA Peta kerja adalah suatu alat yang menggambarkan kegiatan kerja secara sistematis dan jelas. Lewat peta-peta ini kita bisa melihat semua langkah atau kejadian yang dialami oleh suatu benda kerja dari masuk ke pabrik sampai akhirnya menjadi produk jadi, baik produk lengkap maupun bagian dari produk lengkap. Peta Kerja Keseluruhan Lambang-lambang yang digunakan dalam Peta Kerja Keseluruhan adalah

Pengantar teknik industri, modul 2

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pengantar teknik industri,  modul 2

PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI Modul II : Perancangan dan Pengukuran Kerja Kompetensi Pokok Bahasan :

Mampu melakukan pengukuran kerja, prosedur pengukuran kerja dengan beberapa metode pengukuran kerja (Stop Watch dan sampling Kerja).

Mampu melakukan evaluasi dan perbaikan metode kerja. Mampu melaksanakan perancangan fasilitas dan alat kerja

ANALISIS PERANCANGAN KERJA (METHOD ENGINEERING) Tujuan dari method engineering adalah melakukan perbaikan metode kerja disetiap bagian untuk meningkatkan fleksibilitas sistem kerja, kepuasan pelanggan dan meningkatkan produktivitas kerja. STUDI KERJA (WORK STUDY)

Perbaikan proses, prosedur dan tata cara pelaksanaan penyelesaian pekerjaan

Perbaikan dan penghematan penggunaan material, mesin/fasilitas kerja serta tenaga kerja.

Perbaikan tata ruang kerja yang mampu memberikan suasana kerja/lingkungan kerja yang lebih aman dan nyaman.

Pendayagunaan usaha manusia dan pengurangan gerakan-gerakan (motion) kerja yang tidak perlu ataupun penyederhanaan kerja (work simplification).

Tujuan penyederhanaan kerja : Mencari cara kerja yang terbaik (lebih mudah, lebih cepat, efisien, efektif, dan menghindari pemborosan material, waktu, tenaga dll). Lima langkah penyederhanaan kerja :

1. Memilih kegiatan kerja : yaitu kegiatan yang tdk efisien atau kegiatan yang penyelesaiannya lambat dan ingin diperbaiki.

2. Pengumpulan dan pencatatan data / fakta Yang berkaitan dengan metode kerja yang selama ini dilaksanakan : informasi yang berkaitan dg urutan kegiatan, gerakan-gerakan kerja, layout dll.

3. Analisa terhadap langkah-langkah kerja. Langkah2 yg tdk efisien dicari sebab-sebabnya. 4. Usulan altrnatif metode kerja yang lebih baik Diusulkan MK yg dianggap efisien dan efektif,

sebelum usulan diputuskan terlebih dahulu di uji coba. 5. Aplikasi dan evaluasi metode kerja baru. Mengaplikasikan alternatif MK yang lebih baik untuk

menggantikan metode yang lama, evaluasi. PETA KERJA Peta kerja adalah suatu alat yang menggambarkan kegiatan kerja secara sistematis dan jelas. Lewat peta-peta ini kita bisa melihat semua langkah atau kejadian yang dialami oleh suatu benda kerja dari masuk ke pabrik sampai akhirnya menjadi produk jadi, baik produk lengkap maupun bagian dari produk lengkap.

Peta Kerja Keseluruhan Lambang-lambang yang digunakan dalam Peta Kerja Keseluruhan adalah

Page 2: Pengantar teknik industri,  modul 2

Macam-macam Peta Kerja Keseluruhan, yaitu: 1. Peta Proses Operasi

Suatu peta proses operasi menggambarkan langkah-langkah operasi dan pemeriksaan yang dialami oleh bahan dalam urutannya sejak awal sampai menjadi produk jadi utuh maupun sebagai bagian setengah jadi. Peta ini memuat informasi tentang: waktu yang dihabiskan, material yang digunakan, dan tempat atau alat mesin yang dipakai. Sesuai dengan relevansinya, pada akhir keseluruhan proses dinyatakan keberadaan penyimpanan.

:

2 Peta Aliran Proses

Peta aliran proses adalah suatu diagram yang menunjukkan urutan-urutan dari operasi, pemeriksaan, transportasi, menunggu dan penyimpanan yang terjadi selama satu proses atau prosedur berlangsung. Di dalamnya dimuat informasi-informasi yang diperlukan untuk analisis seperti waktu yang dibutuhkan dan jarak perpindahan yang terjadi. Waktu biasanya dinyatakan dalam jam atau menit sementara jarak perpindahan basanya dinyatakan dalam meter.

Page 3: Pengantar teknik industri,  modul 2

3. Peta Proses Regu Kerja

Peta Proses Regu Kerja merupakan kumpulan dari beberapa Peta Aliran Proses dimana tiap Peta Aliran Proses tersebut menunjukkan suatu seri kerja dari seorang operator. Peta Proses Regu Kerja digunakan untuk menunjukkan beberapa aktivitas dari sekelompok orang yang bekerja bersama-saam dalam suatu proses, dimana aktivitas yang satu saling bergantungan dengan aktivitas lainnya. Sehingga, dalam Peta Proses Regu Kerja banyak dijumpai proses menunggu (D), yang menunjukkan bahwa suatu aktivitas sedang menuggu aktivitas lainnya.

Page 4: Pengantar teknik industri,  modul 2

4. Diagram Aliran

Diagram Aliran merupakan suatu gambaran menurut skala, dari susunan lantai dan gedung yang menunjukkan lokasi dari semua aktivitas yang terjadi dalam Peta Aliran Proses. Aktivitas yang berarti pergerakan suatu material atau orang dari suatu tempat ke tempat berikutnya dinyatakan oleh garis aliran dalam diagram tersebut. Arah aliran digambarkan oleh anak panah kecil pada garis aliran tersebut.

Peta Kerja Setempat Peta Kerja Setempat digunakan sebagai alat untuk mempermudah perbaikan suatu sistem kerja, sehingga dicapai suatu keadaan ideal untuk saat itu. 1. Peta Pekerja dan Mesin Peta perkerja dan mesin merupakan kombinasi kerja antara mesin dan pekerjanya. Dalam beberapa hal, hubungan antara operator dan mesin sering berkerja secara silih berganti, yaitu sementara mesin menganggur, operator bekerja atau sebaliknya.

Kegunaan peta pekerja-mesin Informasi paling penting yang diperoleh melalui peta pekerja-mesin ialah hubungan yang jelas antara waktu kerja operator dan waktu operasi mesin yang ditanganinya. Peningkatan efektivitas penggunaan dan perbaikan keseimbangan kerja dapat dilakukan, misalnya dengan cara: o Mengubah tata letak tempat kerja. o Mengatur kembali gerakan-gerakan kerja o Merancang kembali mesin dan peralatan o Menambah pekerja bagi sebuah mesin atau sebaliknya, menambah mesin bagi seorang pekerja.

Lambang-lambang yang digunakan adalah:

Page 6: Pengantar teknik industri,  modul 2

2. Peta Tangan Kiri dan Tangan Kanan Peta ini menggambarkan semua gerakan saat bekerja dan waktu menganggur yang dilakukan oleh tangan kiri dan tangan kanan, juga menunjukkan perbandingan antara tugas yang dibebankan pada tangan kiri dan tangan kanan ketika melakukan suatu pekerjaan.

Kegunaan peta tangan kanan-tangan kiri Peta tangan kanan-tangan kiri berguna untuk memperbaiki sistem kerja. Peta ini mempunyai kegunaan yang ebih khusus, diantaranya: o Menyeimbangkan gerakan kedua tangan dan mengurangi kelelahan. o Menghilangkan atau mengurangi gerakan-gerakan yang tidak efisien dan tidak produktif,

sehingga tentunya akan mempersingkat waktu kerja. o Sebagai alat untuk menganalisis tata letak sistem kerja. o Sebagai alat untuk melatih pekerja baru, dengan cara kerja yang ideal.

Prinsip-prinsip pembuatan peta tangan kanan-tangan kiri Elemen-elemen gerak yang biasanya dibagi ke dalam delapan buah elemen sebagai berikut. o Menjangkau (Re) o Memegang (G) o Membawa (M) o Mengarahkan (P) o Menggunakan (U) o Melepas (RI) o Menganggur (D) o Memegang untuk memakai (H)

Contoh Peta Tangan Kiri dan Tangan Kanan

Page 7: Pengantar teknik industri,  modul 2

PENGUKURAN KERJA (WORK MEASUREMENT) 1. Suatu aktivitas untuk menentukan waktu rata-rata yang dibutuhkan oleh seorang operator (yg

memiliki skill rata-rata dan terlatih) dalam melaksanakan kegiatan kerja dalam kondisi dan tempo kerja yang normal.

2. Kriteria pengukuran kerja adalah pengukuran waktu (time study), yaitu waktu standar atau waktu baku.

Pengukuran waktu kerja Pengukuran waktu kerja adalah usaha untuk menentukan lama kerja yang dibutuhkan seorang operator terlatih dan qualified dalam menyelesaikan suatu pekerjaan yang spesifik pada tingkat kecepatan kerja yang normal dalam lingkungan kerja yang terbaik pada saat itu. Pada pengukuran waktu kerja ada dua jenis pengukuran, yaitu: a. Pengukuran secara langsung:

– Pengukuran jam henti ( stop watch time study ). – Work sampling

b. Pengukuran secara tidak langsung .– Data waktu baku (standar data). – Data waktu gerakan.

Langkah-langkah Sebelum Melakukan Pengukuran a. Penetapan tujuan pengukuran. b. Melakukan penelitian pendahuluan. c. Memilih operator. d. Melatih operator. e. Mengurai pekerjaan atas elemen pekerjaan. f. Menyiapkan alat-alat pengukuran.

Melakukan Pengukuran Waktu Pengukuran waktu adalah pekerjaan mengamati dan mencatat waktu-waktu kerjanya baik setiap elemen ataupun siklus dengan menggunakan alat-alat yang telah disiapkan.

a. Pengukuran pendahuluan untuk mengetahui berapa kal pengukuran harus dilakukan untuk tingkat-tingkat ketelitian dan keyakinan yang diinginkan

b. Tingkat Ketelitian, Tingkat Keyakinan dan Pengujian Keseragaman Data Derajat ketelitian (degree of accuracy) Menunjukkan penyimpangan maksimum hasil pengukuran dari waktu penyelesaian sebenarnya. Tingkat keyakinan (convidence level) Menunjukkan besarnya keyakinan pengukur akan ketelitian data waktu yang telah diamati dan dikumpulkan. Contoh, tingkat ketelitian 10% dan tingkat keyakinan 95% memiliki arti bahwa pengukur membolehkan rata-rata hasil pengukurannya menyipang sejauh 10% dari rata-rata sebenarnya, dan kemungkinan berhasil mendapatkan hal ini adalah 95%.

c. Pengujian Kecukupan data Dengan : k = Tingkat keyakinan k = 99% = 3 k = 95% = 2 s = Derajat ketelitian N = Jumlah data pengamatan N’ = Jumlah data teoritis

JJiikkaa NN’’ ≤≤ NN,, mmaakkaa ddaattaa ddiiaannggggaapp ccuukkuupp,, jjiikkaa NN’’ >> NN ddaattaa ddiiaannggggaapp ttiiddaakk ccuukkuupp ((kkuurraanngg)) ddaann

ppeerrlluu ddiillaakkuukkaann ppeennaammbbaahhaann ddaattaa.. Contoh : Suatu pengukuran elemen kerja dilakukan sebanyak 15 kali dengan menggunakan stop watch. Bila tingkat keyakinan 95% dan derajat ketelitian 10%, apakah jumlah pengamatan cukup?

PPeennggaammaattaann ((mmeenniitt))

PPeennggaammaattaann kkee 11 22 33 44 55 66 77 88 99 1100 1111 1122 1133 1144 1155

DDaattaa PPeennggaammtt.. 88 77 77 66 88 66 99 88 99 66 88 55 55 99 66

2

22/'

X

XXNskN

Page 8: Pengantar teknik industri,  modul 2

X = 107 ( X )2= 11449

𝑋2 = 801 = k = 95% = 2 s = 10%

d. Pengujian Keseragaman data Untuk memastikan bahwa data yang terkumpul berasal dari system yang sama dan untuk memisahkan data yang memiliki karakteristik yang berbeda.

BKA = X + k

BKB = X - k BKA = Batas Kontrol Atas BKB = Batas Kontrol Bawah x = Nilai Rata-rata

= Standar Deviasi k = Tingkat Keyakinan Contoh: Suatu pengukuran elemen kerja dilakukan sebanyak 15 kali dengan menggunakan stop watch, jika batas kontrol ± 3. Tentukan apakah data seragam atau tidak.

PPeennggaammaattaann ((mmeenniitt))

PPeennggaammaattaann kkee 11 22 33 44 55 66 77 88 99 1100 1111 1122 1133 1144 1155

DDaattaa PPeennggaammtt.. 88 77 77 66 88 66 99 88 99 66 88 55 55 99 66

x = 7,13

(𝑋 – 𝑥)𝟐 = 27,73

= 1,4 BKA = 7,13 + 3 (1,4) = 11,33 BKB = 7,13 – 3 (1,4) = 2,93

Semua data masuk dalam range antara BKA dan BKB, maka data dikatakan seragam

Penyesuaian Sering terjadi bahwa operator dalam melakukan pekerjaannya tdk selamanya bekerja dlm kondisi wajar, ketidakwajaran dapat terjadi misalanya tanpa kesungguhan, sangat cepat seolah-olah diburu waktu, atau karena terjadi kesulitan-kesulitan sehingga menjadi lamban dalam bekerja. Adapun pembagian faktor penyesuaian, yaitu: • p = 1 / p = 100% berarti bekerja normal • p > 1 / p > 100% berarti bekerja cepat • p < 1 / p < 100% berarti bekerja lambat KONSEP TENTANG BEKERJA WAJAR : Seseorang operator yang dianggap berpengalaman bekerja tanpa usaha – usaha yang berlebihan sepanjang hari kerja, dan menguasai cara kerja yang ditetapkan, dan menunjukkan kesungguhan dalam mejalankan pekerjaanya. Konsep yang dikemukakan oleh Lowry, Maynard dan Stegemarten melalui cara penyesuaian Westinghouse : 4 faktor yang menyebabkan ketidakwajaran dalam bekerja yaitu ketrampilan, usaha, kondisi kerja dan konsistensi subyektif. Memang hal inilah yang dipandang sebagai kelemahan pengukuran waktu dilihat secara ilmiah Penyesuaian adalah kegiatan evaluasi kecepatan dan performance kerja operator pada saat pengukuran kerja berlangsung merupakan bagian yang paling sulit dan penting dalam pengukuran kerja. Cara-cara menentukan faktor penyesuaian adalah sebagai berikut: a. Cara Persentase

Dalam cara ini besar faktor penyesuaian sepenuhnya ditentukan oleh pengukur melalui pengamatannya selama melakukan pengukuran.

b. Cara Shumard Shumard memberikan patokan-patokan penilaian melalui kelas-kelas performance kerja dimana

2

22/'

X

XXNskN ??

107

11449801.151,0/22

1

)(

2

N

XX

Page 9: Pengantar teknik industri,  modul 2

setiap kelas mempunyai nilai masing-masing. Pengukur diberi patokan untuk menilai performance kerja operator menurut kelas-kelas Superfast, Fast+, Fast, Fast-, Excellent dan seterusnya.

KELAS PENYESUAIAN

Super fast 100

Fast + 95

Fast 90

Fast - 85

Excellent 80

Good + 75

Good 70

Good - 65

Normal 60

Fair + 55

Fair 50

Fair - 45

Poor 40

c. Cara Westinghouse

Sistem ini dikembangkan oleh Westing House Electric Corporation dengan mempertimbangkan pada 4 faktor yang dianggap menentukan kewajaran atau ketidakwajaran dalam bekerja yaitu keterampilan, usaha, kondisi kerja dan konsistensi. a. Ketrampilan

Ketrampilan atau Skill didefinisikan sebagai kemampuan mengikuti cara kerja yang ditetapkan. Latihan dapat meningkatkan ketrampilan, tetapi hanya sampaike tingkat tertentu saja, tingkat mana merupakan kemampuan maksimal yang dapat diberikan pekerja yang bersangkutan. Secara psikologis ketrampilan merupakan aptitude pekerja untuk pekerjaan yang bersangkutan.

b. Usaha Usaha adalah kesungguhan yang ditunjukan atau diberikan oerator ketika melakukan pekerjaannya.

c. Kondisi Kerja Kondisi Kerja adalah kondisi fisik lingkungannya seperti keadaan pencahayaan, temperature dan kebisingan ruangan. Oleh sebab itu factor kondisi sering disebut sebagai faktor manajemen, karena pihak inilah yang dapat dan berwenang merubah atau memperbaikinya.

d. Konsistensi Konsistensi, kenyataan bahwa pada setiap pengukuran waktu angka – angka yang dicatat tidak pernah semuanya sama.

FAKTOR KELAS LAMBANG PENYESUAIAN

KETRAMPILAN

SUPERSKILL A1 0,15 A2 0,13

EXCELLEN B1 0,11 B2 0,08

G O O D C1 0,06 C2 0,03

AVERAGE D 0

F A I R E1 -0,05 E2 -0,1

P O O R F1 -0,16 F2 -0,22

USAHA

EXCESSIVE A1 0,13 A2 0,12

EXCELLENT B1 0,1 B2 0,08

G O O D’ C1 0,05 C2 0,02

AVERAGE D 0

FAIR E1 -0,04 E2 -0,08

P O O R F1 -0,12 F2 -0,17

KONDISI KERJA

I D E A L A 0,06

EXCELENTY B 0,04

G O O D C 0,02

AVERAGE D 0

F A I R E -0,03

P O O R F -0,07

KONSISTENSI

PERFECT A 0,04

EXCELENT B 0,03

G O O D C 0,01

AVERAGE D 0

F A I R E -0,02

P O O R F -0,04

Page 10: Pengantar teknik industri,  modul 2

d. Cara Objektif Dikembangkan oleh Munder dan Danner, Metode ini tdk hanya menentukan kecepatan aktivitas, tetapi juga mempertimbangkan tingkat kesulitan pekerjaan. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kesulitan pekerjaan adalah : jumlah anggota badan yang digunakan, pedal kaki, penggunaan kedua tangan, koordinasi mata dengan tangan, penanganan dan bobot.

TABEL TINGKAT KESULITAN CARA OBJEKTIF

ANGGOTA BADAN TERPAKAI

Jari A 0

Pergelangan Tangan Dan Jari B 1

Lengan Bawah, Pergelangan Tangan Dan Jari C 2

Lengan Atas, Lengan Bawah dst. D 5

Badan E 8

Mengangkat Beban dari Lantai dengan Kaki E 2 10

PEDAL KAKI

Tanpa Pedal, atau Satu Pedal dengan Sumbu di bawah Kaki F 0

Satu atau Dua Pedal dengan Sumbu tidak di bawah Kaki G 5

PENGGUNAAN TANGAN

Kedua tangan saling bantu atau bergantian. H 0

Kedua tangan mengerjakan gerakan yang sama. H 2 18

KOORDINASI MATA DENGAN TANGAN

Sangat sedikit. I 0

Cukup dekat. J 2

Konstan dan dekat. K 4

Sangat dekat. L 7

Lebih kecil dari 0,04 cm. M 10

PERALATAN

Dapat ditangani dengan mudah. N 0

Dengan sedikit control. O 1

Perlu control dan penekanan. P 2

Perlu penanganan hati – hati . Q 3

Mudah pecah dan patah. R 5

TABEL TINGKAT KESULITAN CARA OBJEKTIF

Berat BebAN (Kg) Tangan Kaki

0,45 B -1 2 1

0,9 B-2 5 1

1,35 B-3 6 1

1,8 B-4 10 2

2,25 B-5 13 3

2,7 B-6 15 3

3,15 B-7 17 4

3,6 B-8 19 5

4,05 B-9 20 6

4,5 B-10 22 7

4,95 B-11 24 8

5,4 B-12 25 9

5,85 B-13 27 10

6,3 B-14 28 10

e. Cara Bedaux Cara Bedaux tidak banyak berbeda dengan cara Shumard, hanya saja nila-nilai pada cara Bedaux dinyatakan dalam “B” (huruf pertama Bedaux, penemunya) seperti misalnya 60 B atau 70 B.

Page 11: Pengantar teknik industri,  modul 2

f. Cara Sintesis

Sedangkan cara Sintesa sedikit berbeda dengan cara-cara lain, dimana dalam cara ini waktu penyelesaian setiap elemen gerakan dibandingkan dengan harga-harga yang diperoleh dari tabel-tabel data waktu gerakan, untuk kemudian dihitung harga rata-ratanya. Harga rata-rata yang dinilai sebagai faktor penyesuaian bagi satu siklus yang bersangkutan. Misalkan waktu penyelesaian untuk elemen-elemen pekerjaan pertama, kedua dan ketiga bagi suatu siklus adalah 17, 10 dan 32 detik. Dari tabel-tabel data waktu gerakan didapat untuk elemen-elemen yang sama masing-masing 12, 12 dan 29 detik. Yang berbeda adalah pada elemen-elemen kedua dan ketiga. Maka untuk elemen-elemen ini perbandingannya adalah 12/10 dan 29/32, rata-ratanya yaitu 1,05 adalah faktor penyesuaian untuk ketiga elemen pekerjaan tersebut atau untuk seluruh siklus yang bersangkutan.

Kelonggaran Kelonggaran adalah waktu yang diberikan kepada pekerja untuk menyelesaikan pekerjaannya disamping waktu normal. Misalnya istirahat, kekamar kecil, meminta bantuan dan sebagainya. Kelonggaran dibagi menjadi 4 bagian yaitu kelonggaran untuk kebutuhan pribadi, untuk menghilangkan fatique, untuk hambatan-hambatan tak terhindarkan dan dalam perhitungan waktu bebas. Data Waktu Baku Pada prinsipnya data waktu baku berisi dari waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang telah diteliti (diukur) pada waktu yang lalu. a. Waktu siklus rata-rata (Ws)

Waktu siklus adalah Waktu penyelesaian satu satuan produksi mulai dari bahan baku atau mulai diproses di tempat kerja yang bersangkutan. Waktu siklus dihitung dengan menggunakan rumus:

Dimana: X = Waktu Siklus x = Waktu pengamatan n= Jumlah pengamatan yang dilakukan

Untuk Mengetahui apakah jumlah pengamatan yang dilakukan sudah memenuhi syarat (mencukupi) atau masih kurang dapat ditentukan dengan rumus:

b. Waktu normal (Wn)

Waktu normal adalah waktu penyelesaian pekerjaan yang diselesaikan oleh pekerja dalam kondsi wajar dan kemampuan rata-rata.

c. Waktu baku (Wb)

Waktu baku adalah waktu penyelesaian yang dibutuhkan secara wajar oleh pekerja normal untuk menyelesaikan pekerjaannya yang dikerjakan dalam sistem kerja terbaik pada saat itu.

n

XX

dihasilkanyangprodukJumlah

RFFactorRatingxsibukosentasexwaktuTotal )(Pr

)(100

100

AllnKelonggaraxNormalWaktu