16
OLEH: SITI JUARIAH RASMAWATI

Pembelajaran berbasis web

Embed Size (px)

Citation preview

Page 2: Pembelajaran berbasis web

KATA PENGANTAR

Assalamu ‘Alaikum Warahmarullahi Wabarakatuh

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas

rahmat Nya, kami dapat menyusun makalah ini dengan baik.

Makalah inidimaksudkan guna untuk meyempurnakan tugas mata

kuliah “Media Pembelajaran” dengan judul “Media Pembelajaran

Berbasis Web”.

Shalawat dan salam tetap tercurahkan kepada junjungan nabi

Muhammad SAW, yang telah membawa umatnya dari alam

jahiliyah menuju aam yang terang benerang yakni Dinul Islam.

Dengan terselesainya makalah ini, kami mengharapkan kritik

dan saran dari pembaca terutama dosen yang mengajar mata kuliyah

media penbelajaran, guna penyempurnaan makalah ini. Atas

perhatiannya, kami ucapkan terima kasih.

Kendari, Desember 2014

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................... 1

DAFTAR ISI ........................................................................................ 2

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 4

A. Latar Belakang ................................................................... 3

B. Rumusan Masalah .............................................................. 4

C. Tujuan penulisan ................................................................ 4

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Media Pembelajaran Berbasis Web ..................... 5

B. Landasan Desain Pembelajaran Berbasis Web ...................... 7

C. Karakteristik Pembelajaran Berbasis Web ............................ 9

D. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Berbasis Web ..... 10

a) Kelebihan pembelajaran berbasis web ...................... 10

b) Kekurangan pembelajaran berbasis web.................... 11

E. Langkah-langkah pengembangan pembelajaran

berbasis web ................................................................... 11

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan...................................................................... 14

B. Saran ............................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................... 16

i

ii

Page 3: Pembelajaran berbasis web

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan Teknologi Informasi (TI) beberapa tahun

belakangan ini berkembang dengan kecepatan yang cukup tinggi,

sehingga perkembangan ini telah mengubah paradigma masyarakat

dalam mencari dan mendapatkan informasi, yang tidak lagi terbatas

pada informasi surat kabar, audio visual elektronik, tetapi juga

sumber-sumber informasi lainnya seperti melalui jaringan internet.

Salah satu bidang yang mendapatkan dampak cukup berarti

dari perkembangan (TI) ini adalah bidang pendidikan, dimana pada

dasarnya pendidikan merupakan suatu proses komunikasi dan

informasi dari pendidik kepada peserta didik yang berisi informasi-

informasi pendidikan yang memiliki unsur-unsur: (1) pendidik

sebagai salah satu sumber informasi, (2) media sebagai sarana

penyajian ide dan (3) gagasan dan materi pendidikan serta (4)

peserta didik itu sendiri.

Perkembangan TI dan penerapannya dalam pendidikan

menjadi wacana yang berkembang saat ini. Integrasi teknologi

informasi kedalam pendidikan salah satunya dalam bentuk

Pembelajaran Berbasis Web (PBW). Terdapat berbagai keunggulan

penerapan PBW disamping beberapa catatan kelemahannya bila

dibandingkan dengan pembelajaran konvensional.

Arif S. Sadiman (2000) mengungkapkan bahwa teknologi

informasi dan komunikasi yang terus berkembang cenderung akan

mempengaruhi segenap kehidupan sosial, ekonomi, politik, budaya,

serta pendidikan dan pelatihan. Perkembangan teknologi informasi

tersebut akan menyebabkan bergesernya sistem pendidikan dan

pelatihan dari berorientasi dosen ke sistem yang berorientasi

mahasiswa dan semakin banyaknya pilihan sumber belajar.

Dengan perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat,

maka saat ini sudah dimungkinkan dan banyak diterapkan proses

belajar jarak jauh dengan menggunakan internet untuk

menghubungkan mahasiswa dan dosen, melihat jadwal kuliah,

mengirimkan berkas tugas perkuliahan, melihat nilai, konsultasi, dan

bahkan melakukan diskusi.

Terkait dengan masalah tersebut, sudah seharusnya guru

zaman sekarang ini mulai memanfaatkan internet sebagai sumber

belajar. Dengan pembelajaran seperti ini diharapkan pengetahuan

1 2

Dala

m

tahu

Page 4: Pembelajaran berbasis web

guru maupun siswa akan berkembang. Selain itu guru maupun siswa

juga akan terbiasa mengoperasikan perangkat komputer tersebut,

sehingga tidak ada lagi istilah guru gaptek (Gagap Teknologi)

maupun siswa gaptek.

Dalam penilisaan makalah ini kami lebih mengkhususkan

pembahasan mengenai media pembelajaran berbasis web, dimana

dalam proses pembelajaran seorang guru memanfaatkan fasilitas

yang ada diinternet untuk menjadi jalan atau bahan pembelajaran

didalam kelas.

Namun pada kenyataan yang kita lihat dilapangan masih

banyak guru yang tabu akan computer apalagi berhubungan dengan

internet. Oleh sebab itu kami akan mencoba menjelaskan tentang

media pembelajaran berbasis web secara ringkas.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas maka didapatkan rumusan masalah

sebagai berikut:

1) Apa yang dimaksud dengan media pembelajaran berbasis

web?

2) Apa yang melandasi pembelajaran berbasis web, sehingga

digunakan sebagai salah satu media dalam kegiatan

pembelajaran?

3) Apa karakteristik dari pembelajaran berbasis web?

4) Apa kelebihan dan kekurangan dari pembelajaran berbasis

web?

5) Apa langkah-langkah penyusunan pembelajaran berbasis web?

C. Tujuan Penulisan

1) Untuk mengetahui serta memahami pengertian media

pembelajaran berbasis web.

2) Untuk mengetahui apa yang melandasi media pembelajaran

berbasis web sehingga digunakan sebagai suatu media dalam

kegiatan pembelajaran.

3) Untuk mengetahui karakteristik pembelajaran berbasis web.

4) Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangannya pembelajaran

berbasis web.

5) Untuk mengetahui langkah-langkah penyusunan pembelajaran

berbasis web.

3 4

Page 5: Pembelajaran berbasis web

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Media Pembelajaran Berbasis Web

Menurut Oemar Hamalik media pembelajaran adalah Alat,

metode, dan teknik yang digunakan dalam rangka lebih

mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa

dalam proses pendidikan dan pengajaran di sekolah.

Menurut Suprapto dkk, menyatakan bahwa media

pembelajaran adalah suatu alat pembantu secara efektif yang dapat

digunakan oleh guru untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Web pada dasarnya adalah kumpulan informasi yang tersedia

di komputer yang bisa diakses karena adanya jaringan yang tersedia

di komputer tersebut. Oleh karena itu pembelajaran berbasis web

bisa dilaksanakan karena adanya jaringan internet, dan sering

disebut dengan nama on-line course.

Herman Dwi Surjono & Maltby (2003) memberi penegasan

bahwa World Wide Web atau sering disebut web menjadi lingkungan

yang kuat untuk mendistribusikan informasi dan banyak lembaga

pendidikan yang menggunakannya untuk mengirim ilmu

pengetahuan kepada stakeholders. Pendapat tersebut mendukung

O’Brien & Ruth Sharratt (2002) yang menganggap inovasi teknologi

informasi dan komunikasi mengubah aturan akademik dalam

mengkreasi dan mengirim sumber-sumber pembelajaran.

Pembelajaran berbasis web atau yang dikenal juga dengan

“web based learning“ merupakan salah satu jenis penerapan dari

pembelajaran elektronik (e- learning)1.

Khan dalam Herman Dwi Surjono (1999) mendefinisikan

pengajaran berbasis web (WBI) sebagai program pengajaran berbasis

hypermedia yang memanfaatkan atribut dan sumber daya World

Wide Web (Web) untuk menciptakan lingkungan belajar yang

kondusif. Sedangkan menurut Clark WBI adalah pengajaran

individual yang dikirim melalui jaringan komputer umum atau

pribadi dan ditampilkan oleh web browser. Oleh karena itu

kemajuan WBI akan terkait dengan kemajuan teknologi web

(perangkat keras dan perangkat lunak) maupun pertumbuhan jumlah

situs-situs web di dunia yang sangat cepat.

Pembelajaran berbasis web yang populer dengan sebutan web-

based training (WBT) atau kadang disebut web-based education

1 Rusman. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan komunikasi.

Jakarta: Rajawali Press, 2011.hal:263

5 6

Page 6: Pembelajaran berbasis web

(WBE) dapat didefinisikan sebagai aplikasi teknologi web dalam

dunia pembelajaran untuk sebuah proses pendidikan2.

Dari pengertian-pengertian diatas maka dapat ditarik

kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan Pembelajaran berbasis

web adalah proses belajar mengajar yang dilakukan dengan

memanfaatkan jaringan internet, sehingga sering disebut juga

dengan e-learning. Internet merupakan jaringan yang terdiri atas

ribuan bahkan jutaan komputer, termasuk di dalamnya jaringan lokal

yang terhubungkan melalui saluran (satelit, telepon, kabel) dan

jangkauanya mencakup seluruh dunia. Internet memiliki banyak

fasilitas yang dapat digunakan dalam berbagai bidang, termasuk

dalam kegiatan pendidikan. Pembelajaran berbasis web merupakan

suatu kegiatan pembelajaran yang memanfaatkan media situs

(website) yang bisa diakses melalui jaringan internet.

Pengertian internet itu sendiri adalah jaringan (Network)

komputer terbesar di dunia. Jaringan berarti kelompok komputer

yang dihubungkan bersama, sehingga dapat berbagi pakai informasi

dan sumber. Dalam internet terkandung sejumlah standar untuk

2 Horton. Pembelajaran Web sebagai Metoda Klomplemen Kegiatan

Pendidikan dan Pelatihan . Jakarta: Unitas, 2000.hal: 46

melewatkan informasi dari satu jaringan ke jaringan lainnya,

sehingga jaringan-jaringan di seluruh dunia dapat berkomunikasi.

Internet adalah forum global pertama dan perpustakaan global

pertama dimana setiap pemakai dapat berpartisipasi dalam segala

waktu. Karena internet merupakan perpustakaan global, maka

pemakai dapat memanfaatkannya sebagai sumber belajar.

Secara umum dapat dikatakan bahwa internet adalah suatu

istilah yang digunakan untuk menggambarkan saling hubungan antar

jaringan-jaringan komputer yang sedemikian rupa sehingga

memungkinkan komputer-komputer itu berkomunikasi satu sama

lain.

Didalam pembelajaran berbasis web tidak lepas dari

pemanfaatan Internet dimana kehadiran TI membawa konsekuensi

yang luas di dunia pendidikan. Dari cara pendaftaran siswa baru,

pengambilan keputusan, operasional keseharian pengelolaan

informasi dan aktifitas pendidikan sekolah, metode guru dalam

mengajar sampai dengan cara belajar siswa, semua mengalami

perubahan yang cukup berarti. Kehadiran jaringan dan internet juga

membantu dalam mengintegrasikan komunikasi antara sekolah-

sekolah dengan struktur birokrasi yang bertanggung jawab atas

pendidikan. Tetapi perkembangan TI di Indonesia tidak disertai

7 8

Page 7: Pembelajaran berbasis web

dengan pembangunan infra struktur dan biaya operasional jaringan

yang memadai, yaitu :

1) Tidak meratanya koneksi jaringan internet

2) Mahalnya biaya sewa langganan internet dan

3) Mahalnya sewa hosting.

Ketiga masalah itu masih terlalu sulit untuk ditangani bagi

sekolah-sekolah pinggiran kota maupun sekolah dengan anggaran

terbatas. Sementara di dunia internet telah banyak bahan ajar yang

semestinya dapat dimanfaatkan sebagai sumber bahan ajar, para

guru juga telah dilatih cara membuat bahan ajar dan pemerintah

maupun media dengan gencar mempromosikan hadirnya teknologi

Jaringan.

Internet adalah forum global pertama dan perpustakaan global

pertama dimana setiap pemakai dapat berpartisipasi dalam segala

waktu. Karena internet merupakan perpustakaan global, maka

pemakai dapat memanfaatkannya sebagai sumber belajar.

B. Landasan Desain Pembelajaran Berbasis Web

Terdapat beberapa teori yang melandasi penggunaan suatu

media dalam kegiatan pembelajaran. Heinich (1996: 16-18)

menjabarkan ada empat perspektif teori pembelajaran berkaitan

dengan pengembangan media, yaitu: behaviorist perspective,

cognitive perspective, constuctive perspective, dan social-

psychological perspective.

Felix Modritscher (2006) menemukan bahwa setiap strategi e-

learning mengikuti satu dari beberapa teori belajar. Teori

behaviorisme, kognitivisme, dan konstuktivisme dapat dijadikan

landasan bagi pembelajaran online khususnya untuk pembelajaran

orang dewasa. Untuk menerapkan strategi e-learning, disarankan

untuk menganalisis karakterisitk peserta didik, mengidentifikasi

motivasi dan kemampuan awal, untuk mengantisipasi siswa dari

kegagalan dalam menyelesaikan studi.

Pengembangan multimedia pembelajaran berbasis web,

setidaknya akan melibatkan beberapa landasan teori, yaitu teori

belajar (behaviorisme, kognitivisme, dan konstruktivisme), teori

sistem, teori komunikasi, dan teori desain instruksional (Davidson &

Rasmusen, 2006: 39).

1) Teori belajar

Teori belajar behaviorisme, kognitivisme, dan konstruktivisme

melandasi pengembangan desain pembelajaran berbasis web. Teori

behaviorisme menjadi rujukan dalam mengembangkan desain

pembelajaran khususnya dalam bentuk pemberian umpan balik

dalam latihan soal dan petunjuk praktis dalam tugas. Teori

9 10

Page 8: Pembelajaran berbasis web

kognitivisme menjadi acuan dalam mengembangkan dan

mengorganisasi materi serta aktivitas pembelajaran. Mengacu pada

teori kognitivisme, maka materi dan aktivitas pembelajaran didesain

agar pembelajaran memiliki makna bagi diri peserta didik, dan

menumbuhkan partisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Teori

konstruktivisme menjadi inspirasi dalam mengembangkan bahan

ajar, tugas dan diskusi agar mengandung muatan-muatan yang

bersifat kontekstual dan memberikan pengalaman belajar peserta

didik. Konstruktivisme sebagai cabang dari psikologi kognitif

memberikan pengaruh besar terhadap cara berfikir para desainer

pembelajaran (Walter Dick, dkk, 2005: 4).

Menurut Bransford dalam Felix Modritscher (2006), terdapat

empat faktor yang berpengaruh terhadap proses pembelajaran secara

signifikan, yaitu: (1) attention, (2) motivation, (3) emotions, and (4)

experiences of the learner. Pengembangan e-learning perlu

mempertimbangkan proses kognitif seperti seleksi informasi

kedalam memori sensor, integrasi dan organisasi informasi dengan

membangun koneksi dalam short-term memory, serta mengolahnya

melalui pengiriman ke dalam long-term memory.

Membangun motivasi merupakan hal penting untuk

merangsang belajar dengan cara guru menjelaskan proses belajar

yang akan dijalankan. Aspek motivasi dalam e-learning juga dapat

dipengaruhi oleh learning content, kejelasan relevansi pembelajaran,

atau melibatkan elemen interaktif seperti game dan simulasi.

Emosi, seperti halnya motivasi berpengaruh besar dalam

proses belajar. Mengarahkan emosi siswa pada aspek yang tepat

dapat menjadi kunci proses kognitif untuk menyimpan informasi

dalam memori jangka pendek mupun jangka panjang. Dalam e-

learning, peningkatan kualitas pembelajaran dapat diwujudkan

melalui emosi dengan storytelling, empathy, provocations,

emotional figures, animations, dan juga kerja kelompok.

Transfer pengetahuan dapat ditingkatkan jika mampu

membentuk pengalaman belajar siswa dengan cara menghubungkan

pengetahuan awal yang berbeda ke dalam domain yang sama atau

konteks yang sejenis.

2) Teori sistem

Pembelajaran berbasis web merupakan suatu sistem yang

terdiri dari beberapa komponen, yaitu tujuan pembelajaran, materi,

gambar, animasi, navigasi, tugas, diskusi, dan lain-lain. Oleh karena

itu, agar pembelajaran dapat berlangsung efektif perlu didesain

mengikuti teori sistem, dimana sebuah sistem harus disusun secara

sistematis dan sistemik. Dalam hal ini pengorganisasian dan

penyajian materi disusun secara sistematis menurut urutan konsep

yang logis. Urutan penyajian komponen pembelajaran juga didesain

11 12

Page 9: Pembelajaran berbasis web

secara sistematis mulai dari sajian tujuan pembelajaran, materi ajar,

latihan, diskusi, dan tugas.

3) Teori komunikasi

Teori komunikasi terkait dengan proses pengiriman pesan

pembelajaran dari pendidikan kepada peserta didik, agar

berlangsung secara efektif. Untuk membangun efektivitas

transformasi pesan yang berisi pengetahuan maupun nilai-nilai,

maka tampilan pesan yang disajikan harus baik, komunikatif, dan

menarik. Oleh karena itu teori komunikasi menjadi dasar dalam

mengemas pesan pembelajaran, tampilan gambar dan animasi, serta

perancangan interface.

4) Teori desain instruksional

Menurut teori desain instruksional (Walter Dick, dkk, 2005:

188), dalam mengembangkan strategi pembelajaran harus dilakukan

content sequence and clustering. Terdapat lima faktor yang perlu

dipetimbangkan dalam meng-cluster bahan ajar. Faktor-faktor

tesebut meliputi tingkatan umur peserta didik, kompleksitas materi,

tipe media yang digunakan, aktivitas belajar siswa, dan waktu yang

tersedia.

Teori-teori tersebut di atas dianggap relevan dalam

mengembangkan model pembelajaran berbasis web, sesuai dengan

porsi dan prinsip masing-masing. Dengan merujuk pada teori-teori

tersebut, maka hasil pengembangan multimedia pembelajaran

berbasis web akan relatif lebih layak.

C. Karakteristik Pembelajaran Berbasis Web

Jolliffe, dkk sebagaimana dikutip oleh Sunaryo (2007)

menyatakan bahwa dari sekian banyak metode dan teknologi yang

dipakai dalam pembelajaran berbasis internet, pada umunya

memiliki karakteristik sebagai berikut:

a) Materi pembelajaran terdiri atas teks, grafik, dan unsur

multimedia seperti video, audio, dan animasi;

b) Adanya aplikasi komunikasi yang realtime dan tidak

realtime seperti ruang chat, forum diskusi, dan

konferensi video;

c) Menggunakan web browser;

d) Penyimpanan, pemeliharaan, dan pengadministrasian

materi dilakukan dalam webserver, dan

e) Menggunakan internet protokol untuk memfasilitasi

komunikasi antara perserta didik dengan materi

pembelajaran.

Selain pendapat Jolliffe di atas, pendapat tentang karakteristik

pembelajaran berbasis internet dikemukakan pula oleh Sukartawi.

13 14

Page 10: Pembelajaran berbasis web

Menurut Sukartawi (2003), karakteristik pembelajaran berbasis

internet adalah:

a) Memanfaatkan jasa teknologi elektronik, dimana guru

dan siswa relatif mudah berkomunikasi tanpa ada

batasan yang bersifat protokoler;

b) Memanfaatkan keunggulan komputer;

c) Menggunakan bahan ajar bersifat mandiri yang disimpan

di komputer sehingga dapat diakses oleh guru dan siswa

kapan saja dan di mana saja;

d) Jadwal pembelajaran, kurikulum, dan kemajuan belajar

dapat diakses melalui komputer.

Dilihat dari pemanfaatannya, pembelajaran berbasis web

dibedakan menjadi tiga tipe yaitu: web based instruction, web

enhanced instruction, dan web supported instruction.

1) Web based instruction adalah bentuk pendidikan jarak jauh

dimana pembelajaran dikirimkan sepenuhnya secara online.

Dalam web based instruction, peserta didik dan pendidik tidak

pernah melakukan interaksi atau pertemuan tatap muka,

seluruh materi pembelajaran dan ujian dikirim melalui web.

2) Web enhanced instruction adalah bentuk pembelajaran dimana

sebagian materi atau sesi kelas dikirimkan atau dilakukan

melalui web dan sebagian lainnnya diajarkan dalam bentuk

tatap muka. Dengan demikian dalam web enhanced

instruction, tidak semua materi diberikan melalui website

karena pertemuan tatap muka masih tetap dilakukan. Dalam

hal ini pembelajaran online menjadi pendukung untuk

meningkatkan kualitas pembelajaran secara umum.

3) Web supported instruction adalah pembelajaran yang

dilakukan dengan cara tradisional dan tatap muka di kelas

regular, tetapi diberi tambahan tes atau aktivitas online

(Davidson & Rasmusen, 2006: 24).

D. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Berbasis Web

a) Kelebihan pembelajaran berbasis web

Ability to link resources in many different formats yakni

kemampuan untuk membuat tautan (link) sehingga

pembelajar dapat saling terhubung dan mengakses

informasi dari berbagai sumber.

Can be an efficient way of delivering course materials

yakni lebih efisien dalam pengiriman materi pelajaran.

Resources can be made available from any location and

at any time : Memungkinkan untuk di akses dimanapun

dan kapanpun.

15 16

Page 11: Pembelajaran berbasis web

Potential for widening access—for example, to part

time, mature, orwork based students yakni Potensi

perluasan akses data

Can encourage more independent and active learning

yakni Mendorong pembelajar menjadi lebih mandiri dan

lebih aktif.

Can provide a useful source of supplementary materials

toconventional programmes yakni dapat memberikan

sumber yang bermanfaat sebagai tambahan materi dalam

kegiatan pembelajaran konvensional.

b) Kekurangan pembelajaran berbasis web

Access to appropriate computer equipment can be a

problem for students : Akses untuk mengikuti

pembelajaran dengan menggunakan web dapat menjadi

masalah bagi pembelajar.

Learners find it frustrating if they cannot access

graphics, images,and video clips because of poor

equipment: pembelajar dapat cepat merasa bosan dan

jenuh jika mereka tidak dapat mengakses informasi,

karena tidak tersedianya peralatan yang memadai.

The necessary infrastructure must be available and

affordable Information can vary in quality and accuracy,

so guidance and signposting is needed: dibutuhkannya

panduan bagi pembelajar untuk mencari informasi yang

relevan, karena beragamnya informasi yang terdapat

dalam web.

Students can feel isolated: pembelajar terkadang merasa

terisolasi, terutama jika terdapat keterbatasan dalam

fasilitas komunikasi3.

E. Langkah-langkah pengembangan pembelajaran berbasis

web

Secara makro, pengembangan bahan ajar mencakup langkah-

langkah analisis kebutuhan, perancangan, pengembangan,

implementasi dan evaluasi. Secara mikro, langkah-langkah

pengembangan bahan ajar berbasis web dimulai dari: penentuan

sasaran, pemilihan topik, pembuatan peta materi, perumusan tujuan,

3 Jollie, Judi Mckimm Carol. ABC of Learning and Teaching Web Based

Learning. Bmj, Volume 326.hal:872

17 18

Page 12: Pembelajaran berbasis web

penyusunan alat evaluasi, pengumpulan referensi, penyusunan

bahan, editing, upload, dan testing.

1) Penentuan sasaran

Langkah pertama yang harus dilakukan dalam menyusun

sebuah bahan ajar adalah menentukan secara jelas siapa

sasaran bahan ajar tersebut. Di dalam kelas konvensional,

sasaran telah sangat terstruktur, misalnya siswa kelas dua

SMA semester pertama. Pernyataan tersebut telah

mengandung indikasi yang jelas tentang siapa mereka,

kemampuan apa yang harus mereka kuasai, serta di mana

kedudukan bahan belajar yang akan disajikan dalam

keseluruhan kurikulum sekolah. Demikian pula pada

penyusunan bahan belajar berbasis web sasaran harus

dicantumkan secara spesifik.

2) Pemilihan topik

Setelah sasaran ditentukan, langkah selanjutnya adalah

memilih topik yang sesuai dengan kebutuhan sasaran tersebut.

Pemilihan topik dapat dilakukan dengan pertimbangan, antara

lain; materi sulit, penting diketahui, bermanfaat, merupakan

sesuatu yang baru, sesuatu yang belum banyak diketahui, atau

bahasan dari sudut pandang lain, dll.

3) Pembuatan peta materi

Peta materi sangat membantu dalam merumuskan keluasan

dan kedalaman materi yang akan dibahas. Membuat peta

materi dapat diibaratkan menggambar sebuah batang pohon

yang bercabang dan beranting, semakin banyak cabang maka

semakin luas bahasan materi. Sedangkan apabila kita

menghendaki bahasan yang fokus dan spesifik, maka

kembangkanlah bagian ranting-ranting.

4) Perumusan Tujuan

Gambar peta materi akan sangat bermanfaat untuk menentukan

tujuan. Setiap ranting dapat dirumuskan menjadi sebuah

indikator tujuan yang spesifik. Sedangkan cabang menjadi

besaran tujuan tersebut. Tujuan besar (cabang) dapat dicapai

dengan memenuhi semua tujuan yang spesifik (ranting).

19 20

Page 13: Pembelajaran berbasis web

5) Penyusunan alat evaluasi

Setelah merumuskan tujuan, langsung diikuti dengan

perumusan alat evaluasi. Alat evaluasi dimaksudkan untuk

mejawab dengan cara bagaimana kita dapat mengetahui

sesuatu tujuan itu telah tercapai. Setiap indikator tujuan harus

dapat diukur keberhasilannya. Sebuah rumusan tujuan dapat

diukur dengan satu butir alat evaluasi. Dapat satu set alat

evaluasi mengukur serangkai tujuan. Misalnya kita

merumuskan tujuan ?mampu mengendari sepeda motor?, maka

alat evaluasi yang mungkin adalah lembar observasi tentang

kemampuan mengendarai sepeda motor.

6) Pengumpulan referensi

Tidak ada bahan ajar yang berdiri sendiri tanpa sumber

referensi. Referensi digunakan untuk memberi dukungan

teoretis, data, fakta, ataupun pendapat. Referensi juga dapat

memperkaya khasanah bahan belajar, sehingga pembaca yang

menginginkan pendalaman materi yang dibahas dapat mencari

dari sumber yang disebutkan. Dalam web, pembaca dapat

dengan mudah diberikan link ke sumber referensi tersebut.

7) Penyusunan bahan

Setelah bahan-bahan pendukung siap, maka penulisan dapat

dimulai. Penulisan bahan hendaklah konsisten dengan peta

materi dan tujuan yang telah disusun. Secara umum struktur

penulisan sekurang-kurangnya terdiri dari tiga bagian, yaitu

pendahuluan, isi, dan penutupan. Pada pendahuluan kita harus

sudah menyampaikan secara ringkas apa yang akan dibahas

pada bahan belajar ini. Sedangkan bagian isi menguraikan

secara gamblang seluruh materi. Agar lebih jelas, uraian bisa

dilengkapi dengan contoh-contoh. Untuk mengecek

pemahaman, pada bagian ini dapat pula diberikan latihan-

latihan. Pada bagaian penutup sampaikan kembali secara

ringkas apa yang telah dibahas. Proses selanjutnya adalah

editing, upload, dan testing.

21 22

Page 14: Pembelajaran berbasis web

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan diatas maka dapat ditarik kesimpulan

sebagai berikut:

1. Pembelajaran berbasis web adalah proses belajar mengajar

yang dilakukan dengan memanfaatkan jaringan internet,

sehingga sering disebut juga dengan e-learning. Internet

merupakan jaringan yang terdiri atas ribuan bahkan jutaan

komputer, termasuk di dalamnya jaringan lokal yang

terhubungkan melalui saluran (satelit, telepon, kabel) dan

jangkauanya mencakup seluruh dunia.

2. Pengembangan multimedia pembelajaran berbasis web,

setidaknya akan melibatkan beberapa landasan teori, yaitu

teori belajar (behaviorisme, kognitivisme, dan

konstruktivisme), teori sistem, teori komunikasi, dan teori

desain instruksional.

3. Menurut Sukartawi (2003), karakteristik pembelajaran

berbasis internet adalah:

a) Memanfaatkan jasa teknologi elektronik, dimana guru

dan siswa relatif mudah berkomunikasi tanpa ada

batasan yang bersifat protokoler;

b) Memanfaatkan keunggulan komputer;

c) Menggunakan bahan ajar bersifat mandiri yang disimpan

di komputer sehingga dapat diakses oleh guru dan siswa

kapan saja dan di mana saja;

d) Jadwal pembelajaran, kurikulum, dan kemajuan belajar

dapat diakses melalui komputer.

4. Kelebihan dan kekurangan pembelajaran berbasis web

a) Kelebihan pembelajaran berbasis web

Ability to link resources in many different formats yakni

kemampuan untuk membuat tautan (link) sehingga

pembelajar dapat saling terhubung dan mengakses

informasi dari berbagai sumber.

Can be an efficient way of delivering course materials

yakni lebih efisien dalam pengiriman materi pelajaran.

Resources can be made available from any location and

at any time : Memungkinkan untuk di akses dimanapun

dan kapanpun.

23 24

Page 15: Pembelajaran berbasis web

Potential for widening access—for example, to part

time, mature, orwork based students yakni Potensi

perluasan akses data

Can encourage more independent and active learning

yakni Mendorong pembelajar menjadi lebih mandiri dan

lebih aktif.

Can provide a useful source of supplementary materials

toconventional programmes yakni dapat memberikan

sumber yang bermanfaat sebagai tambahan materi dalam

kegiatan pembelajaran konvensional.

b) Kekurangan pembelajaran berbasis web

Access to appropriate computer equipment can be a

problem for students : Akses untuk mengikuti

pembelajaran dengan menggunakan web dapat menjadi

masalah bagi pembelajar.

Learners find it frustrating if they cannot access

graphics, images,and video clips because of poor

equipment: pembelajar dapat cepat merasa bosan dan

jenuh jika mereka tidak dapat mengakses informasi,

karena tidak tersedianya peralatan yang memadai.

The necessary infrastructure must be available and

affordable Information can vary in quality and accuracy,

so guidance and signposting is needed: dibutuhkannya

panduan bagi pembelajar untuk mencari informasi yang

relevan, karena beragamnya informasi yang terdapat

dalam web.

Students can feel isolated: pembelajar terkadang merasa

terisolasi, terutama jika terdapat keterbatasan dalam

fasilitas komunikasi.

5. Secara mikro, langkah-langkah pengembangan bahan ajar

berbasis web dimulai dari: penentuan sasaran, pemilihan topik,

pembuatan peta materi, perumusan tujuan, penyusunan alat

evaluasi, pengumpulan referensi, penyusunan bahan, editing,

upload, dan testing.

B. Saran

Sebaiknya pemerintah terus mendorong berkembangnya

kegiatan pembelajaran berbasis web ini diberbagai jenjang

pendidikan dengan menyediakan fasilitas yang dibutuhkan

dalam kegiatan pembelajaran ini.

Kepada tenaga pendidik agar terus meningkatkan kemampuan

dan keterampilan terhadap perkembangan teknologi informasi

utamanya pengoperasian internet agar pembelajaran berbasis

web dapat diimplementasikan.

25 26

Page 16: Pembelajaran berbasis web

Sebaiknya siswa lebih sering memanfaatkan dan mengakses

informasi melalui web sebagai bahan tambahan pelajaran juga

mendapatkan informasi perkembangan ilmu pengetahuan

yang terus up to date.

DAFTAR PUSTAKA

Horton. Pembelajaran Web sebagai Metoda Klomplemen Kegiatan

Pendidikan dan Pelatihan . Jakarta: Unitas, 2000.

Jollie, Judi Mckimm Carol. ABC of Learning and Teaching Web

Based Learning. Bmj, Volume 326.

Rusman. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan

komunikasi. Jakarta: Rajawali Press, 2011.

http://www.slideshare.net/anihdx/landasan-teori-pembelajaran-

berbasis-web

http://nazaruddin.com/pembelajaran-berbasis-web-web-based-

laeraning/

27 28