22
PARADIGMA ILMU PENDIDIKAN Disusun Oleh : 1. Farah Audina6102413055 2. Septiana Naumy F 6102413061 3. Alamsyah Arsyad6102413064 4. Deki Dwi P 6102413078 5. Lalang Kurdiawan 6102413085

Paradigma Ilmu Pendidikan

Embed Size (px)

Citation preview

PARADIGMA ILMU PENDIDIKAN

Disusun Oleh :

1. Farah Audina 61024130552. Septiana Naumy F 61024130613. Alamsyah Arsyad 61024130644. Deki Dwi P 61024130785. Lalang Kurdiawan 6102413085

Pengertian Paradigma Pendidikan

Menurut UNESCO ada 4 paradigma pendidikan :1. Learning To Think2. Learning To Do 3. Learning To Live Together 4. Learning To Be

Dari pengertian paradigma pendidikan di atas bila disimpulkan akan diperoleh kata kunci berupa “learning how to learn” (belajar bagaimana belajar).

Pengertian Pendidikan

Beberapa pendapat para ahli :

Ki Hajar Dewantara

Crow and Crow

Jonh Dewey

UU sisdiknas bab I, pasal 1

Pendidikan adalah Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spriritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlaq mulia serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat dan bangsanya.

Pendidikan

Komponen Pendidikan Makna Pendidikan Tujuan Pendidikan Sistem Pendidikan Nasional Fungsi dan Tujuan

Pendidikan Sistemik-Organik

CIRI-CIRI KELEBIHAN KELEMAHAN

Pendidikan Sistemik-Organik

Ciri-ciri :Pendidikan lebih menekankan pada proses pembelajaran (learning) dari pada mengajar (teaching)

Pendidikan diorganisir dalam suatu struktur yang fleksibel

Pendidikan memperlakukan peserta didik sebagai individu yang memiliki karakteristik khusus dan mandiri, dan

Pendidikan merupakan proses yang berkesinambungan dan senantiasa berinteraksi dengan lingkungan.

Pendidikan Sistemik-Organik

Kelebihan :Paradigma pendidikan Sistemik-

Organik menuntut pendidikan bersifat double tracks.

Dengan double tracks ini sistem pendidikan akan mampu menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan dan fleksibilitas yang tinggi untuk menyesuaikan dengan tuntutan pembangunan yang senantiasa berubah dengan cepat.

Pendidikan Sistemik-Organik

Kelemahan : Problem yang muncul di

masyarakat, khususnya ketimpangan antara kualitas pendidikan dan kualifikasi tenaga kerja yang dibutuhkan oleh dunia kerja merupakan refleksi adanya kelemahan yang mendasar dalam dunia pendidikan kita.

Pembelajaran Sebagai Pilar Utama Pendidikan

Pendidikan mertumpu pada empat pilar yaitu:

Learning to know Learning to do Learning to live together,  learning to

live with others Learning to be

Pembelajaran Sebagai Proses Pemberdayaan Diri

Melalui proses pembelajaran, guru dituntut untuk mampu membimbing dan memfasilitasi siswa agar mereka dapat memahami kekuatan serta kemampuan yang mereka miliki untuk selanjutnya memberikan motifasi agar siswa terdorong untuk bekerja atau belajar sebaik mungkin agar mampu memberdayakan dirinya dalam menghadapi berbagai masalah.

Paradigma Konstruktivisme Dalam Pembelajaran

Konstruktifisme merupakan respon terhadap berkembangnya harapan-harapan baru berkaitan dengan proses pembelajaran yang menginginkan peran aktif siswa dalam memprakarsai kegiatan belajarnya sendiri.

Paradigma Pendidikan Indonesia

Paradigma pendidikan yang dibangun di Indonesia harus mengacu pada azas-azas fundamental yang telah dimiliki oleh bangsa dalam hal ini yang berasal dari nilai luhur budaya adiluhung bangsa.

Ada 3 asaz paradigma pendidikan Indonesia oleh Ki Hajar Dewantara

Tiga asaz paradigma pendidikan Indonesia

Asas Tut Wury Handayani, Asas belajar sepanjang hayat (live

long education), dan Asas kemandirian dalam belajar

Pendidikan Indonesia

Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2006 tentang Guru dan Dosen Pasal 10 bahwa kompetensi guru itu mencakup : kompetensi pedagogis, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional.

Kompetensi Pedagogis

Pemahaman wawasan atau landasan kependidikan

Pemahaman terhadap peserta didik Pengembangan kurikulum/silabus Perancangan pembelajaran Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan

dialogis Pemanfaatan teknologi pembelajaran Evaluasi hasil belajar Pengembangan peserta didik untuk

mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.

Kompetensi Kepribadian

Mantap Stabil Dewasa Arif dan bijaksana Berwibawa Berakhlak mulia Menjadi teladan bagi peserta didik Secara objektif mengevaluasi kinerja

sendiri Mengembangkan diri secara mandiri dan

berkelanjutan.

Kompetensi Sosial

Berkomunikasi lisan, tulisan, dan/isyarat

Menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional

Bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan

Bergaul santun dengan masyarakat sekitar

Kompetensi Profesional

Kompetensi profesional merupakan kemampuan penguasaan materi

pelajaran secara luas dan mendalam

Kesimpulan

Paradigma pendidikan yang dibangun di Indonesia harus mengacu pada azas-azas fundamental yang telah dimiliki oleh bangsa dalam hal ini yang berasal dari nilai luhur budaya adiluhung bangsa.

Dalam penyelenggaraannya, sejatinya pendidikan harus berdasarkan substansi pendidikan yang sesungguhnya tanpa mereduksi makna pendidikan tersebut. Pendidik harus memiliki komitmen dalam melaksanakan tugas-tugasnya sebagai pendidik dengan senantiasa menyadari dan mengembangkan dirinya sebagai seorang yang mengemban jabatan profesi.

TERIMA KASIH

ANY QUESTION???WE OPEN 3 QUESTION