8
METODE Q Mata Kuliah Metode Penelitian Kuantitatif Kasmadi 1308016028 Universitas Muhammadiyah Prof.Dr HAMKA Jakarta Sekolah Pascasarjana Program Penelitian dan Evaluasi Pendidikan 2013

Metode q

Embed Size (px)

DESCRIPTION

 

Citation preview

Page 1: Metode q

Metodologi Q/Fred N Kerlinger/ Penelitian Behavioral 0

METODE Q

Mata Kuliah Metode Penelitian Kuantitatif

Kasmadi 1308016028

Universitas Muhammadiyah Prof.Dr HAMKA Jakarta Sekolah Pascasarjana

Program Penelitian dan Evaluasi Pendidikan 2013

Page 2: Metode q

Metodologi Q/Fred N Kerlinger/ Penelitian Behavioral 1

METODE Q

I. Pengertian

Metodologi Q merupakan metode yang digunakan untuk menandai

sehimpunan gagasan, filosofi, psikologi, dan psikomometris yang

diorientasikan pada penelitian mengenai individu.

II. Jenis Q terbagi 2 yaitu :

1. Jenis Q terstruktur adalah sehimpunan butir yang kesemuanya

menempati suatu ranah (domain) tertentu, misalnya nilai sosial,

butir diri pribadi, butir karakteristik dsb.

Jenis Q berstruktur ini terbagi lagi menjadi jenis Q berstruktur

satu arah dan jenis Q berstruktur dua arah (faktorial)

a. Jenis Q berstruktur satu arah, yakni jenis Q berstruktur yang

hanya menggunakan satu variable saja. Artinya, variable yang

disajikan berkaitan dengan objek yang diteliti seperti yang

dilakukan oleh Stephenson dengan berlandaskan pada teori

Spranger (Fred N. Kerlinger, 907)

b. Jenis Q berstruktur dua arah (faktorial), yakni jenis Q

berstruktur yang menggunakan lebih dari satu variabel. Jenos

Q ini terstrukturkan dengan dua cara atau factorial yang

menggambarkan dua paradigama (factorial) yang disematkan

pada Q. Ini berarti bahwa tiap butir dalam jenis Q

mencerminkan faset-faset kedua variable tersebut.

Page 3: Metode q

Metodologi Q/Fred N Kerlinger/ Penelitian Behavioral 2

2. Jenis Q tak berstruktur adalah : himpunan butir yang dihimpun

tanpa memperhatikan khusus mengenai variabel-variabel dan

faktor-faktor yang mendasari butir-butir itu.

III. Kekuatan dan Kelemahan Metode Q

A. Kekuatan Metode Q :

1. Kedekatan hubungan dengan teori sehingga metode dapat

digunakan sebagai rancangan untuk menguji teori

2. Kecocokan untuk melakukan kajian intensif mengenai

individu

3. Dapat digunakan untuk menguji efek dari variable bebas

terhadap variabelt erikat yang komplek

4. Dapat digunakan dalam penelitian eksplorasi, artinya metode

Q sanggup membantu menyingkap gagasan-gagasan dan

hipotesis-hipotesis baru.

B. Kelemahan Metode Q

1. Metode Q tidak cocok digunakan untuk sampel yang luas

2. Penelitian yang menggunakan metode Q ini tidak dapat

membuat generalisasi bagi populasi-populasi individu

3. Metode Q secara prosedur melanggar asumsi kebebasan.

IV. Analisis Faktor dan Susunan Faktor Dalam Metode Q

Salah satu kelebihan dari metode Q adalah kemampuannya

menganalisis factor-faktor yang menjadi perhatian dari metode

tersebut.Kemampuan menganalisis factor terutama berkaitan dengan

susunan factor adalah sangat penting untuk diabaikan. Susunan factor

Page 4: Metode q

Metodologi Q/Fred N Kerlinger/ Penelitian Behavioral 3

tersebut adalah jenis Q yang tersusun dari analisis faktor-faktor yang

merupakan jawaban-jawaban yang diberikan oleh orang-orang yang

diteliti. Jawaban-jawaban yang diberikan oleh orang-orang tersebut akan

membentuk sebuah klaster.

Gugusan dari jawaban-jawaban tersebut (berdasarkan peringkat)

akan diatur sedemikian rupa yang lantas menggambarkan distribusi Q.

Jenis Q yang telah disusun tersebut dapat langsung ditafsirkan

berdasarkan tiga teratas dan tiga terbawah sebagai landasan

penafsirannya.

V. Metodologi Q dalam Penelitian Sosial dan Pendidikan

Metodologi Q hanya dapat digunakan manakala untuk

membandingkan karakteristik kelompok-kelompok individu.

Perbandingan yang dimaksud adalah membandingkan hubungan antar

individu dalam kelompok tersebut.

Tidak semua penelitian dapat dilakukan dengan metode Q. Metode

Q hanya cocok digunakan untuk penelitian yang sifatnya komplek dan

rumit untuk mengurai relasi antar individu yang terlibat dalam suatu

kelompok social. Oleh karenanya, metode Q cocok digunakan untuk

penelitian bidang social, psikologi dan pendidikan. Contoh penelitian

yang dilakukan oleh Stepenson pada bidang artistik (Fred N Kerlinger,

919).

Page 5: Metode q

Metodologi Q/Fred N Kerlinger/ Penelitian Behavioral 4

Contoh penelitian yang menggunakan metode Q :

Suatu penelitian Eksperimen “Pengaruh Perbedaan Metode Mengajar dan

gaya Belajar Siswa terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa”

Rumusan Hipotesisnya :

a. Ada perbedaan yang signifikan hasil belajar fisika siswa dengan

metode mengajar (kuantum teaching dan metode ilmiah)

b. Ada perbedaan yang signifikan hasil belajar fisika siswa dengan gaya-

gaya belajara udotorial dan visual

c. Ada interaksi yang signifikan hasil belajar fisika siswa dengan metode

mengajar kuantum teaching dan gaya belajar siswa audiotorial –

visual.

Desain Eksperimennya :

Mtd GB

A1 A2 ∑b

B11B12∑k X11X21X01 X12X22X02 X10X20X00

Penelitian Judul : Suatu penelitian Eksperimen “Pengaruh Perbedaan

Metode Mengajar dan gaya Belajar Siswa terhadap Hasil Belaja rFisika

Siswa”

Variabel :

- Variabel Bebas :

a). Gaya Belajar siswa auditorial visual

b). Metode Quantum

- Variabel terikat :Hasil Belajar Fisika Siswa

Page 6: Metode q

Metodologi Q/Fred N Kerlinger/ Penelitian Behavioral 5

Rumusan Masalah :

1. Adakah perbedaan metode proses dengan hasil belajar fisika siswa

SMU 1 Jakarta ?

2. Adakah Perbedaan metode quantum dengan hasil belajar fisika siswa

SMA 1 Jakarta ?

3. Adakah perbedaan metode proses dan metode quantum dengan hasil

belajar Fisika siswa SMA 1 Jakarta ?

Kerangka Berfikir :

1. Diduga terdapat perbedaan metode proses dengan hasil belajar fisika

siswa SMA 1 Jakarta

2. Diduga terdapat perbedaan metode quantum dengan hasil belajar

fisika siswa SMA 1 Jakarta

3. Diduga terdapat perbedaan metode proses dan metode

quantum dengan hasil belajar fisika siswa SMA 1 Jakarta

Hipotesis Penelitian :

1. Terdapat perbedaan metode proses dengan hasil belajar fisika siswa

SMA 1 Jakarta

2. Terdapat perbedaan metode quantum dengan hasil belajar Fisika

Siswa SMA 1 Jakarta

3. Terdapat perbedaan metode proses dan metode quantum

dengan hasil belajar fisiska siswa SMA 1 Jakarta

4. Hipotesis Statistik Perbedaan : H0 : 0 =H1 : 0 = Metode Penelitian :

Metode eksperimen :

Page 7: Metode q

Metodologi Q/Fred N Kerlinger/ Penelitian Behavioral 6

5. Desain Penelitian : Faktorial 2 x 2

Mtd P Mtd Q

A1 A2 ∑b

B11B12∑k X11X21X01 X12X22X02 X10X20X00

Analisis Data Anava:

Anava 2 arah Jalur uji perbedaan. Jika teruji ada perbedaan dilanjutkan

dengan uji tukey atau uji seheffe untuk menentukan mana yang lebih

tinggi.

Catatan :

Kalau hubungan:

1. Kerangka berfikir diduga ada hubungan positif

2. Hipotesis Statistik : Ho : þ = 0H1 : þ ≠ 0

3. Metode penelitian : survey

4. Desain Penelitian : Korelasional Analisis : Regresi atau

korelasi

Ciri-cirimasalah yang baik :

a. Masalah haruslah mempunyai keaslian

b. masalah harus menyatakan suatu hubungan

c. masalah harus merupakan hal yang penting

d. masalah harus dapat diuji

e. masalah harus dinyatakan dalam bentuk pertanyaan

f. masalah harus fleksibel

g. masalah harus sesuai dengan kualifikasi peneliti

Page 8: Metode q

Metodologi Q/Fred N Kerlinger/ Penelitian Behavioral 7

Sumber Untuk Memperoleh Masalah :

1. Pengamatan terhadap kegiatanmanusia

2. Pengamatan terhadap alam sekeliling

3. Melalui bacaan

4. Ulangan serta perluasan penelitian

5. Catatan dan pengalaman pribadi

6. Praktek serta kegiatan masyarakat