Upload
dadang-karyanto
View
17
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
(NASKAH)
JUDUL
EFEKTIFITAS LATIHAN MENEMBAK BAGI
ANGGOTA POLRI
Disusun Sebagai Upaya Untuk, Memberikan Sumbangan Pemikiran, Berbagi
Ilmu dan Pengalaman untuk Kemaslahatan Bersama
AKBP H. DADANG DJOKO KARYANTO, AMd Mar, SH, SIP, MH.
Jambi, Mei 2015
1
EFEKTIFITAS LATIHAN MENEMBAK BAGI
ANGGOTA POLRI
Oleh (AKBP DADANG DJOKO KARYANTO, AMd Mar,SH,SIP,MH)Saya sependapat bahwa kesabaran seseorang akan teruji pada saat
melaksanakan kegiatan latihan menembak. Karena pada prinsipnya seseorang
harus mampu mengatur pernafasannya. Pola pernafasan harus tertata rapi
dan teratur, bidikannya juga harus selaras dan singkron dengan pejera ujung
depan dengan lobang bidikan belakang, kemudian tekanan picu hendaknya
selaras dengan jiwa kita yang tenang, tidak emosi, tidak terpengaruh oleh
ledakan kawan, dan dilakukan dengan penuh kelembutan. Selain itu eksekusi
terakhir hendaknya jangan dihentak.
8 (Delapan) Teori dasar menembak :
01. Cara Berdiri (STANCE).
02. Pegangan (GRIP)
03. Tarikan Nafas (BRATHING).
04. Kelurusan Pandangan (SIGHT ALIGNMENT).
05. Gambar Bidik (SIGHT PICTURE).
06. Remasan Picu (TRIGGER SQUEEZE).
07. Tatap Focus (STAY FOCUS).
08. Perbaiki Kedudukan (RECOVERY).
Tugas seorang petembak pada dasarnya adalah membuat gambar bidik yang
sempurna untuk menghantarkan sebuah proyektil/mimis dengan sempurna
menuju sasaran melalui laras dengan bantuan mekanik senjata.
2
Untuk dapat menghasilkan tembakan yang akurat, ada beberapa hal yang
harus diperhatikan :
1. Kondisi senjata yang digunakan (diminyaki dan bersih, telah di zero)
2. Amunisi/peluru yang dipakai (kaliber sesuai, bentuk sempurna)
3. Kondisi lingkungan, dan (tidak lembab dan tidak berangin)
4. Kondisi petembak (segar dan fit)
Hal dasar yang harus dijadikan pedoman adalah proses terjadinya tembakan.
Dimana untuk mendapatkan hasil tembakan yang sempurna diperlukan
pengaturan NABITEPI (NApas – BIdik – TEkan PIcu).
Pada proses ini, seorang petembak diminta untuk dapat berkonsentrasi dan
fokus penuh terhadap sasaran.
Hal pertama yang perlu diatur adalah pernafasan. Dimana untuk mendapatkan
hasil tembakan yang baik, nafas tidak ditahan, melainkan ditarik dan
dihembuskan secara perlahan dan dinamis.
Selanjutnya adalah bidikan. Bidikan yang baik tidak terlepas dari sikap tembak
yang baik. Sikap tembak yang baik adalah sikap tembak yang tidak
dipaksakan/alami, dimana untuk posisi badan, lebar kaki, angkatan tangan
pada senjata dan mata sesuai dan terarah alami menuju sasaran.
3
Yang terakhir adalah tekan picu. Yang terakhir dan sering merusak tembakan
adalah perlakuan seorang petembak pada picu/trigger senjata. Sering kali
seorang petembak kehilangan peluang mendapatkan tembakan yang
sempurna karena perlakuan yang kasar terhadap picu (tarikan picu dihentak)
yang disebut jerking. Setenang apapun nafas kita, sebagus apapun gambar
bidik kita, jika eksekusi terakhir terhadap picu dihentak maka hilang sudah
tembakan yang sempurna.
Untuk dapat menjadi seorang petembak yang baik tidak cukup hanya didukung
oleh fisik yang kuat dan senjata yang mahal. Dibutuhkan pula olah rasa dalam
pengendalian emosi untuk meningkatkan konsentrasi dan teknik tembakan.
Lakukanlah drill kering dan visualisasi untuk meningkatkan kemampuan
menembak.
Demikian tulisan ini disajikan , dengan tujuan berbagi pengalaman dan ilmu,
dengan semboyan “ILMU JANGAN DIBAWA SAMPAI MATI DAN INDAHNYA
BERBAGI PENGETAHUAN SERTA PENGALAMAN” Semoga ilmu ini bermanfaat
bagi yang membutuhkan.
Referensi: https://basicshootingclub.wordpress.com/2011
4