34

Logoterapi - Viktor E. Frankl

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Presentasi ini berisi tentang: - Biografi Viktor Frankl - Karya Viktor Frankl - Pemikiran Frankl dalam Logoterapi (gambaran umum logoterapi, landasan filosofis logoterapi, mearaih makna hidup, sindroma ketidakbermaknaan, kesehatan mental menurut logoterapi, dimensi spiritual logoterapi) - Teknik Logoterapi - Contoh kasus - Kelebihan dan Kekurangan Logoterapi

Citation preview

VIKTOR FRANKL

• Viktor Frankl lahir pada tgl 26 Maret 1905 di Wina, Australia

• Beliau berasal dari keluarga Yahudi kelas menengah masyarakat Austria.

• Beliau adalah Profesor dalam bidang neurologi dan psikoatri di The University of Vienna

Medical School dan guru besar luar biasa bidang logoterapipada U.S.International University.

• Beliau adalah pendiri apa yang biasa disebut madzhab ketiga psikoterapi dari Wina, setelah

psikoanalisis Sigmund Freud dan psikologi individu Alfred Adler yaitu aliran logoterapi

• Minat Frankl terhadap psikologi muncul sejak ia masih muda.

• Untuk ujian akhir (Matura) di SMA ia menulis sebuah makalah tentang psikologi pemikiran

filsafat. Setelah lulus dari SMA pada 1923, ia belajar kedokteran di Universitas Wina dan

kemudian mengambil spesialisasi dalam neurologi dan psikiatri.

• Meninggal tanggal 2 September 1997 pada umur 92 tahun

BIOGRAFI

…Lanjutan

Pada Desember 1941 ia menikah dengan Tilly Grosser. Dari tahun 1942 Pada musim gugur tahun 1943, ia dan keluarga dideportasi ke Kamp

Konsentrasi di Theresienstadt. Pada tahun 1944 ia dipindahkan ke Auschwitz dan belakangan ke Kaufering dan Turkheim,

dua kamp konsentrasi yang berdekatan dengan KZ Dachau. Ia dibebaskan pada 27 April 1945 oleh tentara AS. Frankl selamat dari Holocaust, tetapi

istrinya serta kedua orangtuanya dibunuh di kamp konsentrasi. Di antara saudara-saudara dekatnya, hanya saudara perempuannya yang telah bermigrasi

ke Australia, yang selamat. Pengalaman mengerikan di kamp konsentrasi tidak pernah

hilang dari ingatannya, tetapi dia bisa menggunakan kenangan mengerikan itu secara

konstruktif dan tidak mau kenangan itu memudarkan rasa cintanya dan kegairahannya untuk

hidup. Karena penderitaannya ini (dan penderitaan banyak orang lainnya) di kamp-kamp

konsentrasi, ia tiba pada kesimpulan bahwa “bahkan dalam situasi yang paling absurd,

menyiksa dan mendehumanisasikan, kehidupan dapat bermakna dan bahkan penderitaan pun

bermakna”.

…Masih Lanjutan Teori dan terapi Viktor Frankl lahir dari pengalamannya selama menjadi tawanan di kamp

konsentrasi Nazi. Di sana, ia menyaksikan banyak orang yang mampu bertahan hidup atau mati

di tengah siksaan. Hingga akhirnya dia menganggap bahwa mereka yang tetap berharap bisa

bersatu dengan orang-orang yang dicintai, punya urusan yang harus diselesaikan di masa

depan, punya keyakinan kuat, memiliki kesempatan lebih banyak daripada yang kehilangan

harapan. Dari pengalaman hidupnya, Frankl belajar bahwa manusia dapat kehilangan segala sesuatu yang

dihargainya kecuali kebebasan manusia yang sangat fundamental yaitu kebebasan untuk memilih

suatu sikap atau cara bereaksi terhadap nasib kita, kebebasan untuk memlilih cara kita

sendiri. Apa yang berarti dalam eksistensi manusia, bukan semata-mata nasib yang menantikan

kita, tetapi bagaimana cara kita menerima nasib itu. Frankl percaya bahwa arti dapat ditemukan dalam semua situasi, termasuk penderitaan dan

kematian. Frankl berasumsi bahwa hidup ini adalah penderitaan, tetapi untuk menemukan

sebuah arti dalam penderitaan maka kita harus terus menjalani dan bertahan untuk tetap

hidup. Frankl menyatakan pentingnya dorongan dalam mencari sebuah arti untuk eksistensi

manusia sebagai suatu sistem, yang kemudian disebut logoterapy. Logoterapy kemudian

menjadi model psikoterapinya.

Karya Frankl… Setelah perang berakhir dan semua tawanan yang masih tersisa di bebaskan, Frankl

kembali ke Wina sebagai kepala bagian neurologi dan psikiatri di Poliklinik Hospital dan

mengajar kembali di The University of Vienna Medical School. Frankl menyebarluaskan pandangannya tentang logoterapi melalui artikel, buku dan

ceramah-ceramah. Ia juga aktif melakukan kunjungan-kunjungan ke berbagai universitas di

seluruh dunia sebagai dosen tamu atau pembicara, sebagaimana yang telah dipaparkan di

atas. Tulisan Dr. Frankl pertama kali dimuat pada tahun 1924 dalam The International Journal

of Psychoanalysis dan telah menerbitkan dua puluh tujuh buku, yang telah diterjemahkan

dalam 19 bahasa termasuk bahasa Jepang dan Cina. Setelah pengalamannya menjadi penghuni kamp konsentrasi ditulis dalam buku from Death

Camp to Existensialism, kemudian judulnya diubah menjadi Man’s Search for Meaning, yang menjadi best seller di Amerika Serikat.

Man’s Search for Meaning  merupakan edisi revisi dan perluasan dari from Death Camp to Existensialism, yang terpilih sebagai “Book of The Year” oleh Colby College, Baker

University, Earlham College, Olivet Nazarene College dan St. Mary’s Dominian College.

…Lanjutan yang tadi yeee

• Frankl memulai kegiatan menulisnya dengan penulisan artikel. Artikel pertamanya ditulis

untuk jurnal psikologi individual. Ia juga pernah menulis artikel untuk jurnal psikoanalisis

atas permintaan Freud.

• The Will to Meaning, The Unheard Cry for Meaning, Psychotherapy and Existensialism, The Unconscious God, Synchronization in Buchenwald

• Selain dalam bentuk artikel dan buku, karya-karya Frankl juga dapat dipelajari melalui film, rekaman dan kaset, serta edisi braile untuk kaum tuna netra.

Pemikiran Viktor Frankl tentang Logoterapi

Gambaran Umum Logoterapi

Landasan Filosofi Logoterapi

Meraih Makna Hidup

Sindrom Ketidakbermaknaan

Kesehatan Mental Menurut

Logoterapi

Dimensi Spiritual Logoterapi

Gambaran Umum Logoterapi

Logotherapy

Logoterapi artinya penggunaan teknik untuk menyembuhkan dan

mengurangi atau meringankan suatu penyakit melalui penemuan makna hidup.

Artinya, logoterapi membuat si klien sadar tentang adanya logos tersembunyi dalam hidupnya

Logos (Bahasa yunani, dengan

maksud “arti” atau “meaning”.

Therapy (Bahasa inggris, yang

berarti penggunaan teknik untuk

penyembuhan.

…Lanjutan

Dalam tahun 1930, Frankl menyebut pendekatannya ini Existenzanalyse (analisis eksistensialis).

Logoterapi diketahui dari hadirnya pertama kali adalah suatu metode psikoterapi untuk menangani orang-orang yang kehidupannya kehilangan arti. (Duane Schultz, 1991:150).

Meskipun logos mempunyai arti “rohani” secara harfiah, tetapi Frankl menegaskan bahwa logoterapi bersifat sekuler

Logoterapi percaya bahwa perjuangan untuk menemukan makna dalam kehidupan seseorang merupakan motivator utama orang tersebut.

Frankl percaya bahwa mengejar tujuan semata-mata dalam diri kita adalah merusak diri.

…Lanjutan

Adapun ajaran logoterapi dirumuskan oleh Joseph B. Fabry sebagai

berikut:Hidup itu bermakna dalam kondisi apapunKita memiliki kehendak hidup bermakna dan menjadi bahagia hanya

ketika kita merasa telah memenuhinya.Kita memiliki kebebasan—dengan segala keterbatasan—untuk

memenuhi makna hidup kita.

“Logotherapy is an optimistic approach to life, for it teaches that there are no tragic and negative aspects which could not be by the stand one takes to them transmuted into positive accomplishment.”

~Frankl

Landasan Filosofis Logoterapi

1. Kebebasan Berkeinginan (The Freedom of Willing)

-Manusia mempunyai kuasa penuh dalam pengambilan tindakan dalam

kehidupan mereka

-Manusia mempunyai kebebasan fundamental

“Hidup adalah menderita, tetapi untuk menemukan suatu arti dalam

penderitaan seseorang ialah tetap hidup”. ~Frankl

“Hiduplah seakan-akan anda sedang menjalani kehidupan untuk kedua

kalinya dan hiduplah seakan-akan anda sedang bersiap-siap untuk

melakukan tindakan yang salah untuk pertama kalinya.” (Frankl, 2004:

173, dalam library walisongo).

…Lanjutan

2. Kehendak untuk Hidup Bermakna (The Will to Meaning

- Upaya manusia untuk mencari makna hidup merupakan motivator

utama dalam hidupnya, dan bukan “rasionalisasi sekunder” yang

muncul karena dorongan-dorongan naluriah.

- Makna hidup merupakan suatu yang unik dan khusus, yang mana

makna hidup ini hanya mampu dipenuhi oleh orang yang

bersangkutan saja.

- Frankl memberi tanggapan bahwa kesenangan sama sekali bukan

tujuan, melainkan “akibat samping” dari tercapainya suatu tujuan.

…LanjutanBastaman menggambarkan proses untuk meraih hidup bermakna seperti skema

di bawah ini:

…Lanjutan

3. Tentang Makna Hidup (The Meaning Of Life) Yang dimaksud dengan makna hidup dalam logoterapi adalah

makna yang terkandung dan tersembunyi dalam setiap situasi

yang dihadapi seseorang sepanjang hidup mereka (Frankl, 2004:

219). Makna hidup yang dikenalkan oleh Frankl ini mempunyai sifat

yang unik, spesifik, personal, sehingga tiap orang mempunyai

arti masing-masing dalam memaknai hidup mereka, dan berbeda

dari orng satu dengn orang lainnya. Dalam logoterapi, untuk mencapai makna hidup manusia tidak

boleh mencari makna hidup yang abstrak.

…Lanjutan

Karakteristik Makna Hidup… Makna hidup bersifat “unik” dan “personal”. Makna hidup bersifat “spesifik” dan “konkrit”. Makna hidup bersifat “menantang” dan “mengundang”. Makna hidup bersifat “mutlak”, “universal”, dan

“ultimate”.

Meraih Makna Hidup

Dalam logoterapi terdapat 3 nilai yang dapat membuat hidup

manusia menjadi bermakna…

Nilai-Nilai Daya Cipta

Menyangkut pemberian kepada dunia, diwujudkan dalam

aktivitas yang kreatif dan produktif. Arti diberikan kepada

kehidupan melalui tindakan yang menciptakan suatu hasil yang

kelihatan atau ide yang tidak kelihatan atau dengan melayani

orang – orang lain yang merupakan suatu ungkapan individu.

…Lanjutan

Nilai-Nilai Pengalaman

Menyangkut penerimaan dari dunia, diwujudakan dengan menyerahkan diri kepada keindahan yang ada di alam sekitar atau seni. Menurut Frankl ada kemungkinan memenuhi arti kehidupan dengan mengalami beberapa segi kehidupan secara intensif, walaupun individu tidak melakukan suatu tindakan yang positif.

Nilai-Nilai Sikap

Situasi-situasi yang menimbulkan nilai-nilai sikap ialah situasi-siatuasi di mana manusia tak mampu mengubah atau menghindari situasi tersebut. Apabila dihadapkan dalam situasi ini maka satu-satunya cara untuk menyikapinya adalah menerima situasi tersebut.

Sindrom Ketidakbermaknaan Menurut Frankl, manusia yang tidk bisa menemukan makna

hidup maka dia akan mengalami sindroma ketidakbermaknaan. Sindroma ini terdiri dari dua tahapan yaitu kevakuman

eksistensi (existential vacum) dan neurosis noogenik.- Kevakuman eksistensial terjadi ketika hasrat akan makna

hidup tidak terpenuhi. Gejala-gejala yang ditimbulkan dari kevakuman eksistensial ini antara lain perasaan hampa, bosan, kehilangan inisiatif, dan kekosongan dalam hidup.

- Neurosis noogenik merupakan sebuah simptomatologi yang berakar kevakuman eksistensialis. Frankl menerangkan bahwa neurosis ini terjadi apabila kevakuman eksistensialis disertai dengan simptom-simptom klinis.

Menurut Frankl, neurosis noogenik itu sendiri dapat timbul dengan berbagai neurosis klinis seperti depresi, hiperseksualitas, alkoholisme, narkoba, dan kejahatan.

Kesehatan Mental Menurut Logoterapi

Menurut Frankl, penyebab utama gangguan mental yang di derita seseorang adalah kegagalan manusia modern memperoleh arti kehidupan. Kehidupan modern telah mengabaikan keinginan manusia untuk mencari arti atau dasar hidup yang sesungguhnya.

Kemauan akan arti sangat penting untuk kesehatan psikologis dan dalam situasi-situasi yang gawat (seperti yang dihadapi Frankl di Auschwitz), kemauan akan arti perlu sekadar supaya tetap hidup. Tanpa arti untuk kehidupan, tidak ada alasan untuk meneruskan kehidupan.

Suatu pribadi yang sehat mengandung tingkat tegangan tertentu antara apa yang telah dicapai atau diselesaikan dan apa yang harus dicapai atau diselesaikan, suatu jurang pemisah antara siapa kita dan bagaimana seharusnya kita.

Dimensi Spiritual Logoterapi

Adanya gejala-gejala kejiwaan yang khas manusiawi – dengan proses eksistensialnya, mengisyaratkan adanya dimensi lain yang mengatasi dimensi somatic-psikis. Frankl menamakan dimensi itu itu sebagai dimensi noetic atau dimensi spiritual yang harus dibedakan dari dimensi psikis.

Logoterapi mengajarakan bahwa manusia harus dipandang sebagai kesatuan raga-jiwa-ruhani yang tak terpisahkan

Dimensi spiritual yang dimaksud Frankl tidak mengandung konotasi agama, tetapi merupakan sumber dari kualitas-kualitas insani.

Teknik Logoterapi

Jenis Teknik Logoterapi

1. Paradoxical-intention

2. De-reflection

3. Bimbingan Rohani

Paradoxical-intention Memanfaatkan kemampuan insani dalam mengambil jarak (self detachment) dan

kemampuan mengambil sikap (to take a stand) terhadap keadaan diri sendiri dan lingkungannya

Teknik ini memanfaatkan salah satu kualitas insani lainnya, yaitu rasa humor Penderita dibantu untuk menyadari pola keluhannya, mengambil jarak pada

keluhannya itu dan menanggapinya sendiri secara humoristis Teknik Intensi Paradoksial ini berusaha mengubah sikap penderita yang semula

serba takut menjadi “akrab” dengan obyek yang justru ditakutinya dengan

memandang segi-segi humor dari keluhannya

Dereflection Memanfaatkan kemampusan transendensi diri (self transcendence) yang ada

dalam diri setiap orang Transendensi diri = seseorang berupaya untuk keluar dan membebaskan diri

dari kondisinya Mencurahkan perhatiannya kepada hal-hal lain yang lebih positif, lebih

bermanfaat, lebih bermakna dan berguna, lalu memutuskan untuk

merealisasikannya Diharapkan mampu mengubah sikap yang semula terlalu memperhatikan

(kesenangan) diri sendiri (self concerned), sekarang menjadi berkomitmen

untuk melakukan sesuatu yang penting baginya (self commited)

Bimbingan Rohani Frankl mengungkapkan bahwa dalam Logoterapi terdapat pula kasus-kasus dimana yang

diperlukan sama sekali bukan terapi, melainkan sesuatu yang lain, yaitu bimbingan rohani Penyakit yang tak tersembuhkan, kelainan bawaan, kemandulan, kematian, dosa dan

kesalahan, kecelakaan yang menyebabkan kecacatan, merupakan contoh peristiwa-

peristiwa tragis yang dapat dialami oleh siapa pun Mengingat kondisi-kondisi serupa itu tidak dapat dihindari, maka Logoterapi

mengarahkan para penderita untuk berusaha mengembangkan sikap yang tepat dan

positif terhadap keadaan yang tidak terhindarkan itu Bimbingan rohani menurut Frankl tidak berurusan dengan penyelamatan jiwa (soul

salvation) yang merupakan tugas para rohaniawan, tetapi berurusan dengan kesehatan

rohani Roh manusia akan tetap sehat selama ia tetap sadar akan tanggung jawabnya, yaitu

merealisasi nilai-nilai, termasuk nilai-nilai bersikap, menunjukkan sikap positif terhadap

penderitaannya, sehingga ia bisa menemukan makna dari penderitaannya itu Misalnya, berupa upaya para penderita untuk bersedia meninjau masalahnya dari sudut

lain, contohnya berkreasi dengan seni dan mendalami agama

Contoh Kasus

1. Penerapan Teknik Intensi Paradoksial

Kasus hidrofobia yang dialami seorang

klien selama 4 tahun, dimana ia selalu

merasa gemetar dan keluar keringat

tiap kali berjabat tangan dengan

atasannya. Frankl mengajukan saran

kepada kliennya supaya jika ia bertemu

kembali dengan atasannya berusaha

secara sengaja mengatakan pada

dirinya bahwa ia akan mengeluarkan

keringat sebanyak-banyaknya jika

bersalaman dengan atasannya yang

sebelumnya hanya sedikit. Dan hasilnya

ternyata klien tidak berkeringat

sedikitpun saat bersalaman dengan

atasannya

Kasus bakterofobia dan kompulsi

mencuci yang dialami ibu rumah tangga

ditangani Frankl dengan mengajak ibu

tersebut menirukan apa yang

dilakukannya dengan menggosok-

gosokkan tangan ke lantai dan

kemudian berkata, ‘’Lihat, tangan saya

menjadi kotor, tetapi saya tidak bisa

menemukan banyak bakteri !’’ dan

kemudian ibu tersebut mau

menirukannya dan selama 5 hari

berikutnya gejala-gejala bakterfobia

mulai menyusut dan akhirnya hilang

sama sekali

2. Penerapan Teknik Dereflection

Saat memasuki periode lansia, seseorang akan menghadapi

perubahan dalam aspek fisik, kognitif, dan psikososial

Hal tersebut akan menimbulkan perasaan tidak bermakna dalam

hidup yang dapat menyebabkan terjadinya gejala fisik

Subjek ialah lansia yang mengalami ketidakjelasan makna dan tujuan hidup

Diberikan konseling logoterapi dengan teknik dereflection yang didukung oleh kemauan dan motivasi subjek untuk meningkatkan kebermaknaan hidupnya serta dukungan dari anggota keluarga subjek

Setelah konseling, istri subjek menyatakan bahwa terdapat perubahan pada diri subjek ke arah yang lebih baik, termasuk berkaitan dengan sikapnya terhadap istri dan anak-anak

Istri subjek tidak lagi menemui kebiasaan subjek untuk memeriksakan kondisi fisiknya secara berlebihan ke puskesmas

Istri subjek juga menyatakan bahwa subjek kini lebih dapat mengendalikan emosi daripada sebelumnya

Selain dari proses konseling logoterapi, peningkatan kondisi subjek tersebut dipengaruhi oleh faktor luar, yaitu penjelasan dari saudara subjek yang berprofesi dokter yang dapat meyakinkan subjek bahwa gejala fisik yang dikeluhkannya bukan merupakan gejala dari penyakit kronis tertentu

Serta percakapan yang sering dilakukan subjek dengan temannya dimana subjek diajarkan untuk mengubah sikapnya dalam menjalani hidup dan dalam menyikapi orang lain

Subjek menyadari bahwa masukan dari dua pihak tersebut serta proses konseling yang telah dilakukan memiliki manfaat yang besar terhadap dirinya untuk menjadi lebih baik di waktu yang akan datang

Selama proses konseling logoterapi, peneliti dan subjek memiliki hubungan yang akrab, terbuka, saling menghargai, memahami dan menerima, sehingga proses konseling dapat dilakukan secara fleksibel

Diharapkan setelah konseling dihentikan, subjek dapat mempertahankan atau meningkatkan kebermaknaan hidupnya sehingga menjadi pribadi yang lebih terbuka dan menyenangkan, bersedia melakukan pengalaman baru (Reker & Woo, 2011) selalu memiliki harapan menjadi lebih baik dan bersedia untuk memperbaiki diri, berguna dan bermanfaat bagi lingkungan sekitar

…Lanjutan

3. Penerapan Teknik Bimbingan Rohani

Harold berusia paruh baya yang kehidupannya dengan cepat berubah carut-marut diluar kontrol seperti seorang pemabuk

Masalah keuangan dibebani oleh sejumlah biaya yang dihabiskan untuk minum dan pengaruh beban pekerjaan (stress)

Simpati istrinya berkurang disamping ia juga punya masalah tidur tengah malam Dia pulang untuk menemui Chris Wurm, seorang ahli Logotherapi. Wurm

mengkombinasikan pendekatan medis sebagai contoh pemberian informasi terhadap bahaya minuman-minuman yang dilakukan dengan logotherapi

Roda kehidupan Harold kembali bergulir, liku-liku sisi alkohol dari kehidupannya muncul kembali dan tak bisa dihindari

Wurm berkata bahwa Harold harus memikirkan apa yang dia ketahui dan dapat menentukan pilihan serta menjalani kehidupan dengan berbagai cara

Harold harus menetukan pilihan yang membawa perubahan baginya dan memberikan gambaran masa-masa mendatang

Ternyata teknik tersebut berhasil dan berperan sangat efektif. Harold menjadi memandang bahwa akal piciknya menjadi bumerang untuk dirinya sendiri

Kelebihan Logoterapi...

Teknik ini dapat digunakan bagi klien yang mengalami kekurangn dalam perkembangan dan

kepercayaan diri Kehendak untuk hidup bermakna merupakan motivasi utama setiap orang. Bersifat pembentukan kepribadian, hati nurani, perubahan sikap, analisis terhadap

fenomena sosial. Dalam batas-batas tertentu manusia memiliki kebebasan dan bertanggung jawab pribadi

untuk memilih, menentukan, dan memenuhi makna dan tugas hidupnya (Adanya kebebasan

klien untuk mengambil keputusan sendiri) Hidup yang bermakna dapat diperoleh dengan merealisasikan tiga nilai hidup; yaitu nilai

kreatif (creativity value), nilai-nilai penghayatan (experiental value), dan nilai-nilai

bersikap (attitudinal value).

Kekurangan Logoterapi....

Ada beberapa klien yang tidak dapat menunjukan makna hidupnya sehingga timbul

suatu kebosanan merupakan ketidakmampuan seseorang untuk membangkitkan minat

apatis, perasaan tanpa makna, hampa, gersang, merasa kehilangan tujuan hidup,

meragukan kehidupan. Sehingga menyulitkan konselor untuk melakukan terapi

kepada klien tersebut.

Thank You…