10
Litosfer Litosfer adalah kulit terluar dari planet berbatu. Litosfer berasal dari kata Yunani , lithos (λίθος) yang berarti berbatu, dan sphere (σφα ρα) yang berarti padat. Litosfer berasal dari kata lithos artinya batuan, dan sphere artinya lapisan. Secara harfiah litosfer adalah lapisan bumi yang paling luar atau biasa disebut dengan kulit bumi. Pada lapisan ini pada umumnya terjadi dari senyawa kimia yang kaya akan Si0 2 , itulah sebabnya lapisan litosfer sering dinamakan lapisan silikat dan memiliki ketebalan rata-rata 30 km yang terdiri atas dua bagian, yaitu Litosfer atas (merupakan daratan dengan kira-kira 35% atau 1/3 bagian) dan Litosfer bawah (merupakan lautan dengan kira-kira 65% atau 2/3 bagian). Litosfer bumi meliputi kerak dan bagian teratas dari mantel bumi yang mengakibatkan kerasnya lapisan terluar dari planet bumi. Litosfer ditopang oleh astenosfer , yang merupakan bagian yang lebih lemah, lebih panas, dan lebih dalam dari mantel. Batas antara litosfer dan astenosfer dibedakan dalam hal responnya terhadap tegangan: litosfer tetap padat dalam jangka waktu geologis yang relatif lama dan berubah secara elastis karena retakan-retakan, sednagkan astenosfer berubah seperti cairan kental. Litosfer terpecah menjadi beberapa lempeng tektonik yang mengakibatkan terjadinya gerak benua akibat konveksi yang terjadi dalam astenosfer. Konsep litosfer sebagai lapisan terkuat dari lapisan terluar bumi dikembangkan oleh Barrel pada tahun 1914, yang menulis serangkaian paper untuk mendukung konsep itu. konsep yang berdasarkan pada keberadaan anomali gravitasi yang signifikan di atas kerak benua, yang lalu ia memperkirakan keberadaan lapisan

Litosfer

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Litosfer

Litosfer

Litosfer adalah kulit terluar dari planet berbatu. Litosfer berasal dari kata

Yunani, lithos (λίθος) yang berarti berbatu, dan sphere (σφαῖρα) yang berarti

padat. Litosfer berasal dari kata lithos artinya batuan, dan sphere artinya lapisan.

Secara harfiah litosfer adalah lapisan bumi yang paling luar atau biasa disebut

dengan kulit bumi. Pada lapisan ini pada umumnya terjadi dari senyawa kimia

yang kaya akan Si02, itulah sebabnya lapisan litosfer sering dinamakan lapisan

silikat dan memiliki ketebalan rata-rata 30 km yang terdiri atas dua bagian, yaitu

Litosfer atas (merupakan daratan dengan kira-kira 35% atau 1/3 bagian) dan

Litosfer bawah (merupakan lautan dengan kira-kira 65% atau 2/3 bagian).

Litosfer bumi meliputi kerak dan bagian teratas dari mantel bumi yang

mengakibatkan kerasnya lapisan terluar dari planet bumi. Litosfer ditopang oleh

astenosfer, yang merupakan bagian yang lebih lemah, lebih panas, dan lebih

dalam dari mantel. Batas antara litosfer dan astenosfer dibedakan dalam hal

responnya terhadap tegangan: litosfer tetap padat dalam jangka waktu geologis

yang relatif lama dan berubah secara elastis karena retakan-retakan, sednagkan

astenosfer berubah seperti cairan kental.

Litosfer terpecah menjadi beberapa lempeng tektonik yang mengakibatkan

terjadinya gerak benua akibat konveksi yang terjadi dalam astenosfer.

Konsep litosfer sebagai lapisan terkuat dari lapisan terluar bumi dikembangkan

oleh Barrel pada tahun 1914, yang menulis serangkaian paper untuk mendukung

konsep itu. konsep yang berdasarkan pada keberadaan anomali gravitasi yang

signifikan di atas kerak benua, yang lalu ia memperkirakan keberadaan lapisan

Page 2: Litosfer

kuat (yang ia sebut litosfer) di atas lapisan lemah yang dapat mengalir secara

konveksi (yang ia sebut astenosfer). Ide ini lalu dikembangkan oleh Daly pada

tahun 1940, dan telah diterima secara luas oleh ahli geologi dan geofisika. Meski

teori tentang litosfer dan astenosfer berkembang sebelum teori lempeng tektonik

dikembangkan pada tahun 1960, konsep mengenai keberadaan lapisan kuat

(litosfer) dan lapisan lemah (astenosfer) tetap menjadi bagian penting dari teori

tersebut.

Terdapat dua tipe litosfer

• Litosfer samudra, yang berhubungan dengan kerak samudra dan berada

di dasar samdura. Memiliki ketebalan 50-100 km.

• Litosfer benua, yang berhubungan dengan kerak benua. Memiliki

kedalaman 40-200 km. Kerak benua dibedakan dengan lapisan mantel

atas karena keberadaan lapisan Mohorovicic.

Page 3: Litosfer

Siklus Batuan

Petrologi adalah ilmu yang mempelajari batuan pembentuk kulit bumi, yang

mencakup mengenai cara terjadinya, komposisi batuan, klasifikasi batuan, dan

sejarah geologinya. Batuan merupakan bahan pembentuk kerak bumi, sehingga

mengenal macam-macam dan sifat batuan adalah sangat penting. Batuan

didefinisikan sebagai semua bahan yang menyusun kerak bumi dan merupakan

suatu agregat (kumpulan) mineral-mineral yang telah menghablur.

1. Kandungan mineral yaitu jenis-jenis mineral yang terdapat di dalam

batuan ini.

2. Tekstur batu, yaitu ukuran dan bentuk hablur-hablur mineral di

dalam batu.

3. Struktur batu, yaitu susunan hablur mineral di dalam batu.

Page 4: Litosfer

4. Proses pembentukan

Material Pembentuk Litosfer

Litosfer tersusun atas tiga macam material utama dengan bahan dasar

pembentukannya adalah Magma dengan berbagai proses yang berbeda-beda.

Berikut merupakan material batuan penyusun litosfer :

1. Batuan Beku (Igneous Rock)

adalah batuan yang terbentuk dari magma pijar yang membeku menjadi

padat, dengan sekitar 80% material batuan yang menyusun batuan kerak

bumi adalah batuan beku. Berdasarkan tempat terbentuknya magma beku,

batuan beku dibagi menjadi tiga macam :

a. Batuan Beku Dalam (Plutonik/Abisik)

Batuan beku dalam terjadi dari pembekuan magma yang berlangsung

perlahan-lahan ketika masih berada jauh di dalam kulit bumi. Contoh

batuan beku dalam adalah granit, diotit, dan gabbro.

b. Batuan Beku Gang/Korok (porfirik)

Batuan beku korok terjadi dari magma yang membeku di lorong antara

dapur magma dan permukaan bumi. Magma yang meresap di antara

lapisan-lapisan litosfer mengalami proses pembekuan yang berlangsung

lebih cepat, sehingga kristal mineral yang terbentuk tidak semua besar.

Page 5: Litosfer

Campuran kristal mineral yang besarnya tidak sama merupakan ciri

batuan beku korok.

c. Batuan Beku Luar (episif)

Batuan beku luar terjadi dari magma yang keluar dari dapur magma

membeku di permukaan bumi (seperti magma hasil letusan gunung

berapi). Contoh batuan beku luar adalah : basalt, diorit, andesit, obsidin,

scoria, batuan apung (bumice).

Berdasarkan teksturnya batuan beku dibedakan menjadi 2, yaitu :

a. Batuan beku plutonik

terbentuk dari pembekuan magma yang relatif lebih lambat sehingga

mineral-mineral penyusunnya relatif besar.

Contoh batuan beku plutonik adalah gabro, diorite, dan granit (yang sering

dijadikan hiasan rumah).

b. Batuan beku vulkanik

terbentuk dari pembekuan magma yang sangat cepat (misalnya akibat

letusan gunung api) sehingga mineral penyusunnya lebih kecil.

Contohnya adalah basalt, andesit (yang sering dijadikan pondasi rumah),

dan dacite

Page 6: Litosfer

Untuk membedakan batuan beku dengan batuan lainnya terdapat tiga ciri

utama, yaitu :

a. Tidak mengandung fosil.

b. Teksturnya padat, mampat, serta strukturnya homogen dengan bidang

permukaan kesemua arah sama.

c. Susunan sesuai dengan pembentukannya.

2. Batuan Sedimen (Sedimentary Rock)

Merupakan batuan mineral yang telah terbentuk dipermukaan bumi yang

mengalami pelapukan. Bagian - bagian yang lepas dari hasil pelapukan

tersebut terlepas dan ditansportasikan oleh aliran air, angin, maupun oleh

gletser yang kemudian terendapkan atau tersedimentasi dan terjadilah

proses diagenesis yang menyebabkan endapan tersebut mengeras dan

menjadi bantuan sedimen. Batuan Sedimen berdasar proses

pembentukannya terdiri atas:

Page 7: Litosfer

a. Batuan Sedimen Klastik, pasir

b. Batuan Sedimen Kimiawi, stalaktit dan stalakmit

c. Batuan Sedimen Organik, lapisan humus dari hutan

Berdasar tenaga yang mengangkutnya Batuan Sedimen terdiri

atas :

b. Batuan Sedimen Aeris atau Aeolis

c. Batuan Sedimen Glasial

d. Batuan Sedimen Aquatis

e. Batuan Sedimen Marine

3. Batuan Malihan (Metamorf)

Terbentuk karena terjadinya penambahan suhu atau penambahan tekanan

yang tinggi dan terjadi secara bersamaan pada batuan sedimen.

Page 8: Litosfer

Yaitu batuan yang berasal dari batuan induk yang mengalami perubahan

tekstur dan komposisi mineral pada fasa padat sebagai akibat perubahan

kondisi fisika tekanan, temperatur, atau tekanan dan temperatur (HGF

Winkler, 1967 dan 1979).

Batuan metamorf menyusun sebagian besar dari kerak Bumi dan digolongkan

berdasarkan tekstur dan dari susunan kimia dan mineral (fasies metamorf)

Mereka terbentuk jauh dibawah permukaan bumi oleh tegasan yang besar

dari batuan diatasnya serta tekanan dan suhu tinggi. Mereka juga terbentuk

oleh intrusi batu lebur, disebut magma, ke dalam batuan padat dan terbentuk

terutama pada kontak antara magma dan batuan yang bersuhu tinggi.

Beberapa contoh batuan metamorf adalah gneis, batu sabak, batu marmer,

dan skist.

Bentuk Muka Bumi Akibat Tenaga Endoen

Tenaga endogen terdiri dari tiga bagian :

Page 9: Litosfer

1. Tektonisme

2. Vulkanisme

3. Gempa bumi

Gempa bumi adalah getaran yang dapat dirasakan di permukaan bumi karena

adanya gerakan, terutama yang berasal dari dalam lapisan-lapisan bumi.

Secara umum penyebab terjadinya gempa bumi dapat dibedakan

menjadi 3 yaitu :

a. Gempa tektonis

Sebagian besar gempa bumi disebabkan oleh proses tektonik, yaitu gerakan yang

terjadi di dalam kulit bumi secara tiba-tiba, baik berupa patahan maupun

pergerakan.

b. Gempa vulkanis

Disebabkan oleh adanya letusan atau retakan yang terjadi di dalam struktur

gunung berapi.

c. Gempa runtuhan

Disebabkan oleh adanya longsoran massa batuan, intensitas gempa runtuhan

sangat kecil sehingga tidak terasa pada jarak yang jauh. Gempa runtuhan disebut

juga dengan gempa terban.

Page 10: Litosfer

Struktur Lapisan Kerak Bumi

Di dalam litosfer terdapat lebih dari 2000 mineral dan hanya 20 mineral yang

terdapat dalam batuan. Mineral pembentuk batuan yang penting, yaitu Kuarsa

(Si02), Feldspar, Piroksen, Mika Putih (K-Al-Silikat), Biotit atau Mika Cokelat (K-

Fe-Al-Silikat), Amphibol, Khlorit, Kalsit (CaC03), Dolomit (CaMgCOT3), Olivin

(Mg, Fe), Bijih Besi Hematit (Fe2O3), Magnetik (Fe3O2), dan Limonit (Fe3OH2O).

Selain itu, litosfer juga terdiri atas dua bagian, yaitu lapisan Sial dan lapisan

Sima. Lapisan Sial yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun atas logam silisium dan

alumunium, senyawanya dalam bentuk SiO2 dan Al2O3. Pada lapisan sial (silisium

dan alumunium) ini antara lain terdapat batuan sedimen, granit, andesit, jenis-

jenis batuan metamorf, dan batuan lain yang terdapat di daratan benua. Lapisan

Sima (silisium magnesium) yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun oleh logam

silisium dan magnesium dalam bentuk senyawa SiO2 dan MgO lapisan ini

mempunyai berat jenis yang lebih besar daripada lapisan sial karena

mengandung besi dan magnesium yaitu mineral ferro magnesium dan batuan

basalt. Batuan pembentuk kulit bumi selalu mengalami siklus atau daur, yaitu

batuan mengalami perubahan wujud dari magma, batuan beku, batuan sedimen,

batuan malihan, dan kembali lagi menjadi magma.