Upload
nisa-chanysaa
View
881
Download
21
Embed Size (px)
Citation preview
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pada dasarnya pendidikan tidak hanya mempelajari sesuatu secara teori saja melainkan
juga mempelajari secara praktis (melalui praktikum). Salah satu bentuk pengembangan
pendidikan Mahasiswa adalah dengan diadakan Kegiatan Kuliah Kerja Lapangan. Praktik
Pengalaman Lpangan (PPL) diwajibkan bagi Mahasiswa untuk mengikutinya, setelah
mengikuti materi-materi perkuliahan tertentu. PPL merupakan bentuk praktikum untuk
pendalaman ilmu-ilmu jurusan yang diikuti oleh semua Mahasiswa dari masing-masing
jurusan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Walisongo Semarang.
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah kegiatan penerapan suatu ilmu tertentu
dalam bentuk pelatihan, penelitian, maupun tugas-tugas lain yang tidak terpisahkan dari
pelaksanaan kurikulum Jurusan Ekonomi Islam (EI) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
IAIN Walisongo Semarang.
Magang dirancang untuk meningkatkan untuk meningkatkan ketrampilan mahasiswa
yang diperoleh dari langsung ke dunia usaha atau lembaga keuangan. Oleh karena itu pada
praktiknya magang memerlukan kemampuan pengetahuan sekaligus ketrampilan teknis
berkaitan dengan aplikasi ilmu yang selama ini dipelajari.
Secara administrative, magang merupakan mata kuliah wajib yang harus diambil oleh
seluruh mahasiswa Jurusan Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN
Walisongo. Ia bisa diambil oleh mahasiswa yang memenuhi persyaratan akademik dan
administrasi.
Program Praktik Pengalaman Lapangan (Magang). Pertama, sebagai sumbangsih
lembaga pendidikan IAIN Walisongo dalam mengembangkan dunia usaha dan lembaga
keuangan syari’ah, Kedua, sebagai media bagi mahasiswa dalam mengembangkan
pemahaman dan ketrampilan operasionalisasi bisnis Syari’ah dan Lembaga Keuangan
Syari’ah baik bank maupun non bank.
2
B. TUJUAN DAN TARGET PPL
1. Tujuan PPL / Magang :
a. Meningkatkan keahlian dan professionalism mahasiswa dalam bidang bisnis syari’ah
atau lembaga keuangan syari’ah melalui praktik di lapangan.
b. Menyiapkan tenaga ahli yang terampil dan memeiliki pengetahuan praktis sesuai
dengan kompetensinya.
2. Target PPL/Magang :
a. Memperkenalkan mahasiswa pada dunia usaha atau Lembaga Keuangan Syari’ah
dengan berbagai permasalahannya.
b. Memberikan pengalaman praktis kepada para mahasiswa agar ilmu yang diperoleh
lebih berdayaguna (menjadi ilmu yang bermanfaat) bagi pengembangan diri di
masyarakat.
c. Meningkatkan kemampuan dan dan ketrampilan mahasiswa dalam menghadapi dunia
kerja.
C. KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (MAGANG)
Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Ekonomi Islam Fakultas Ekonmi dan
Bisnis Islam terdiri atas beberapa kegiatan, daiantaranya :
a. Pengarahan dan pembekalan di kampus. Pengarahan dilakukan oleh panitia tentang
teknis pelaksanaan kegiatan magang. Di samping itu, pengarahan dilakukan untuk
memberikan gambaran lokasi magang dan tata tertib kepada mahasiswa selama
mengikuti magang. Sementara pembekalan dilakukan dalam rangka memberikan
pengetahuan tambahan dan praktis tentang hal-hal apa saja yang akan dilakukan oleh
mahasiswa selama magang.
b. PPL dilaksanakan di dunia usaha atau lembaga keuangan syari’ah sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
c. Laporan PPL/Magang diwujudkan dalam laporan magang. Laporan Magang akan
diuji oleh dosen pembimbing. Hal ini dilakukan agar pembuatan laporan sesuai
dengan fakta riil di lapangan dan dianalisis secara ilmiah.
3
D. SYARAT_SYARAT PPL
Mahasiwa yang mengikuti Praktik Kerja Lapangan harus yang memenuhi
persyarata administrasi dan persyaratan akademik sebagai berikut :
1. Syarat Administratif
a. Mahsiswa katif tercatat pada semester berjalan.
b. Mengisi formulir pendaftaran
c. Menyerahkan Pas photo 3x4 (memakai jas almamater) sebanyak 3 lembar
d. Melunasi biaya magang
2. Syarat Akademik
a. Telah lulus mata kuliah LKS, Pebankan Syari’ah dan Pengantar Bisnis dengan
melampirkan bukti HSS.
b. Telah lulus minimal 100 SKS, dibuktikan dengan HSS.
c. Tidak sedang mendapatkan hukuman akademik.
d. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimal 3.00.
E. WAKTU, TEMPAT DAM BOBOT PPL
Praktik Kerja Lapangan dilaksanakan selama -/+ 4 minggu (1 bulan) setelah
mahasiswa memenuhi syarat dan mendaftar. Waktu pelaksanaan adalah 20 Agustus – 20
September 2014.
Tempat Praktik Pengalaman Lapangan di PT. Pegadaian - Cabang Salatiga
Selatan yang beralamat di Jl. Moh. Yamin SH . No.08, Telepon/Fax 0289-323969. Dan
Pegadaian Unit Utara Salatiga di jl. Raden Patah no. 4. Bobot SKS Praktikum Kerja
Lapangan/Magang adalah 2 SKS.
F. TATA TERTIB MAGANG
1. Peserta
a. Berpakaian rapi dan mengenakan jaket almamater serta tidak diperkanankan
memakai celana jeans.
b. Hadir pada setiap sesi PPL min 90%
c. Menyusun laporan magang yang selanjutnya diujikan kepada dosen pembimbing.
Maksimal 2 minggu setelah selesai magang.
d. Mentaati peraturan yang berlaku di tempat PPL.
4
e. Menjaga nama baik lembaga almamater IAIN Walisongo.
2. Pembimbing
a. Menyerahkan, memonitor, dan menarik kembali mahasiswa kepada dan dari lembaga
tempat PPL.
b. Melakukan kunjungan minimal 2 kali ke lokasi PPL terhitung sejak menyerahkan.
c. Memberikan bimbingan kepada mahasiswa selama proses PPL/magang.
d. Memberikan nilai dan menyerahkan kepdada Jurusan Ekonomi Islam maksimal 15
hari setelah PPL/Magang selesai.
5
BAB II
LANDASAN TEORI
A. PENGERTIAN PEGADAIAN
Pegadaian Adalah Menurut kitab Undang- Undang Hukum perdata pasal 1150
disebutkan bahwa gadai adalah suatu hak yang diperoleh seorang yang berpiutang atas
suatu barang bergerak, dan yang menberikan kekuasaan kepada orang berpiutang itu utuk
mengambil pelunasan dari barang tersebut secara didahulukan daripadaorang yang
berpiutang lainya; dengan pengecualian biaya untuk melelang barang tersebut dan biaya
yang telah dikeluarkan untuk menyelamatkan barang itu setelah digadaikan, biaya- biaya
mana yang harus didahulukan.
Secara umum usaha gadai adalah kegiatan menjaminkan barang- barang berharga
kepada kepada pihak tertentu, guna memperoleh sejumlah uang dan barang yang
dijaminkan akan ditebus kembali sesuai perjanjian antara nasabah dengan lembaga gadai.
Pegadaian terdiri dari dua macam, yaitu pegadaian konvensional dan pegadaian syariah.
Pegadaian adalah lembaga yang melakukan pembiayaan dengan bentuk penyaluran kredit
atas dasar hukum kredit. Dengan demikian, dari pengertian diatas dapat disimpulkan
bahwa usaha gadai memiliki cirri- cirri diantaranya:
a) Terdapat barang- barang berharga yang digadaikan;
b) Nilai jumlah pinjaman tergantung nilai barang yang digadaikan;
c) Barang yang digadaikan dapat ditebus kembali
B. LATAR BELAKANG PENDIRIAN
a. untuk mencegah ijon, rentenir, dan pinjaman tidak wajar lainnya
b. untuk meningkatakan kesejahteraan rakyat kecil
c. untuk membantu pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional
C. SEJARAH SINGKAT BERDIRINYA
Sejarah Pegadaian dimulai pada saat Pemerintah Penjajahan Belanda (VOC)
mendirikan Bank Van Leening, yaitu lembaga keuangan yang memberikan kredit
6
dengan sistem gadai. Lembaga ini pertama kali didirikan di Batavia pada tanggal 20
Agustus 1746.
Ketika Inggris mengambil alih kekuasaan Indonesia dari tangan Belanda (1811),
Bank Van Leening dibubarkan, dan kepada masyarakat diberi keleluasaan untuk
mendirikan usaha Pegadaian dengan mendapat lisensi dari pemerintah di daerah
setempat. Metode ini dikenal dengan liecentie stelsel. Dalam perjalanannya, metode
tersebut banyak menimbulkan dampak buruk bagi kehidupan masyarakat. Banyak
pemegang lisensi menjalankan praktek rentenir atau lintah darat yang tidak saja
membebani masyarakat, tapi juga dipandang kurang menguntungkan bagi pemerintah
berkuasa. Sehingga akhirnya metode liecentie stelsel diubah menjadi metode pacth
stelsel, yaitu pendirian Pegadaian diberikan kepada umum yang mampu membayarkan
pajak yang tinggi kepada pemerintah.
Pada saat Belanda berkuasa kembali, metode pacth stelsel tetap dipertahankan.
Namun menimbulkan dampak yang sama, di mana pemegang hak ternyata banyak
melakukan penyelewengan dalam menjalankan bisnisnya. Selanjutnya pemerintah Hindia
Belanda menerapkan metode baru yang disebut dengan cultuur stelsel, di mana kegiatan
Pegadaian ditangani sendiri oleh pemerintah agar dapat memberikan perlindungan dan
manfaat yang lebih besar bagi masyarakat.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, pemerintah Hindia Belanda mengeluarkan
Staatsblad (Stbl) No. 131 tanggal 12 Maret 1901 yang mengatur bahwa usaha Pegadaian
merupakan monopoli Pemerintah dan tanggal 1 April 1901 didirikan Pegadaian Negara
pertama di Sukabumi (Jawa Barat). Selanjutnya setiap tanggal 1 April diperingati sebagai
Hari Ulang Tahun Pegadaian.
Pada masa pendudukan Jepang, Gedung Kantor Pusat Jawatan Pegadaian yang
terletak di Jalan Kramat Raya 162 dijadikan tempat tawanan perang dan Kantor Pusat
Jawatan Pegadaian dipindahkan ke Jalan Kramat Raya 132. Tidak banyak perubahan
yang terjadi pada masa pemerintahan Jepang, baik dari sisi kebijakan maupun Struktur
Organisasi Jawatan Pegadaian. Jawatan Pegadaian dalam Bahasa Jepang disebut Sitji
Eigeikyuku, Pimpinan Jawatan Pegadaian dipegang oleh orang Jepang yang bernama
Ohno-San dengan wakilnya orang pribumi yang bernama M. Saubari.
7
Pada masa awal pemerintahan Republik Indonesia, Kantor Jawatan Pegadaian
sempat pindah ke Karang Anyar (Kebumen) karena situasi perang yang kian terus
memanas. Agresi militer Belanda yang kedua memaksa Kantor Jawatan Pegadaian
dipindah lagi ke Magelang. Selanjutnya, pasca perang kemerdekaan Kantor Jawatan
Pegadaian kembali lagi ke Jakarta dan Pegadaian kembali dikelola oleh Pemerintah
Republik Indonesia.
Dalam masa ini Pegadaian sudah beberapa kali berubah status, yaitu sebagai
Perusahaan Negara (PN) sejak 1 Januari 1961, kemudian berdasarkan PP.No.7/1969
menjadi Perusahaan Jawatan (PERJAN), selanjutnya berdasarkan PP.No.10/1990 (yang
diperbaharui dengan PP.No.103/2000) berubah lagi menjadi Perusahaan Umum
(PERUM). Hingga pada tahun 2011, berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia nomor 51 tahun 2011 tanggal 13 Desember 2011, bentuk badan hukum
Pegadaian berubah menjadi Perusahaan Perseroan (Persero).
D. VISI dan MISI
Adalah sebagai berikut :
a. Visi
Sebagai solusi bisnis terpadu terutama berbasis gadai yang selalu menjadi market
leader dan mikro berbasis fidusia selalu menjadi yang terbaik untuk masyarakat
menengah kebawah.
b. Misi
1.) Memberikan pembiayaan yang tercepat, termudah, aman dan selalu memberikan
pembinaan terhadap usaha golongan menengah kebawah untuk mendorong
pertumbuhan ekonomi.
2.) Memastikan pemerataan pelayanan dan infrastruktur yang memberikan kemudahan
dan kenyamanan di seluruh Pegadaian dalam mempersiapkan diri menjadi pemain
regional dan tetap menjadi pilihan utama masyarakat.
3.) Membantu Pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat golongan
menengah kebawah dan melaksanakan usaha lain dalam rangka optimalisasi sumber
daya perusahaan.
8
Makna dari logo tiga bulatan ada timbangan di bulatan terakhir yang ada di
Pegadaian ialah :
a. Tranformasi
b. Kolaborasi
c. Transparansi
E. STRUKTUR ORGANISASI
9
F. SISTEM PENGELOLAAN
Tanggal 1 April 2012 merupakan tonggak sejarah bagi seluruh Insan Pegadaian.
Pada tanggal tersebut, perusahaan resmi berubah status badan hukum dari Perusahaan
Umum (Perum) menjadi Perseroan Terbatas (PT). Perubahan status badan hukum
tersebut tidak sekedar perubahan struktur modal namun mempengaruhi mekanisme
pengelolaan perusahaan dalam pencapaian tujuan perusahaan. Perusahaan dituntut untuk
semakin meningkatkan kinerja perusahaan dalam pasar (Market) yang semakin
kompetitif dalam rangka menciptakan nilai tambah (added value) baik bagi pemegang
saham (shareholder) dan mengakomodasi pihak-pihak yang berkepentingan dengan
perusahaan (stakeholder).
Dalam persaingan usaha yang semakin ketat saat ini, setiap perusahaan dituntut
memiliki keunggulan kompetitif untuk memenangkan persaingan tersebut. Keunggulan
tersebut dapat berupa keunggulan secara produk, sistem distribusi, pelayanan, dukungan
informasi teknologi dan sebagainya. Namun tidak kalah penting juga adalah keunggulan
softstructure berupa pengelolaan perusahaan yang baik, budaya kerja yang kuat,
kompetensi SDM dan nilai-nilai perusahaan yang mampu mengikat loyalitas nasabah dan
masyarakat secara luas.
Pedoman standar etika perusahaan INTAN (Code of Conduct) adalah sekumpulan
komitmen yang terdiri dari Budaya Perusahaan INTAN serta standar etika perusahaan PT
Pegadaian (Persero) yang membentuk dan mengarah kesesuaian tingkah laku sehingga
sesuai dengan budaya dan nilai-nilai perusahaan. Code of Conduct berlaku untuk seluruh
individu yang bertindak atas nama PT Pegadaian (Persero), Anak Perusahaan, Pemegang
Saham serta menjadi acuan seluruh stakeholders atau mitra kerja yang melakukan
transaksi bisnis dengan nama PT Pegadaian (Persero).
Untuk mendukung terwujudnya visi dan misi perseroan, maka telah ditetapkan
budaya perusahaan yang harus selalu dipelajari, dipahami, dan dihayati. Kemudian
dilaksanakanoelh seluruh insan Pegadaian , yaitu “ Jiwa Intan “ yang terdiri dari :
10
11
Direksi PT Pegadaian (Persero) senantiasa mendorong kepatuhan terhadap Code of
Conduct dan berkomitmen untuk mengimplementasikannya, serta mewajibkan seluruh
pimpinan dari setiap tingkatan dalam Perusahaan bertanggung jawab untuk memastikan
bahwa Code of Conduct dipatuhi dan dijalankan dengan baik pada jajaran masing-masing.
Penerapan Code of conduct dimaksudkan untuk mempengaruhi, membentuk dan
mengarahkan kesesuaian tingkah laku Insan Pegadaian dengan nilai-nilai dan budaya
Perusahaan. Sedangkan tujuan yang hendak dicapai adalah :
a. Sebagai pedoman yang berisi panduan dalam melaksanakan standar etika perusahaan dan
panduan perilaku bagi seluruh Insan Pegadaian yang harus dipatuhi dalam berinteraksi
sehari-hari dengan semua pihak.
b. Sebagai landasan etis dalam berfikir dan mengambil keputusan yang terkait dengan
Perusahaan.
c. Sebagai sarana untuk menciptakan dan mendukung lingkungan kerja yang sehat, positif
dan menampilkan perilaku-perilaku etis dari seluruh Insan Pegadaian.
d. Sebagai sarana untuk meningkatkan kepekaan Perusahaan dan Insan Pegadaian terhadap
nilai-nilai etika bisnis dengan mengembangkan diskusi-diskusi atau pengembangan
wacana mengenai etika.
PT Pegadaian (Persero) menyadari bahwa penerapan GCG secara sistematis dan
konsisten merupakan kebutuhan yang harus dilaksanakan. Penerapan GCG pada
Perseroan diharapkan dapat memacu perkembangan bisnis, akuntabilitas serta
mewujudkan nilai pemegang saham dalam jangka panjang tanpa mengabaikan
kepentingan stakeholders lainnya.
Good Corporate Governance Perseroan ini merupakan penjabaran dari kaidah –
kaidah Good Corporate Governance, Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara
Nomor Per-01/MBU/2011 tanggal 1 Agustus 2011 tentang penerapan tata kelola
perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara,
Undang-undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Regulasi di bidang
Pasar Modal, Anggaran Dasar Perseroan, Visi dan Misi Perseroan serta Praktik-Praktik
terbaik dalam Good Corporate Governance.
12
Pelaksanaan GCG yang baik membutuhkan check and balance pada setiap proses
bisnis di tiap level maupun fungsi, sehingga pengelolaan Perseroan yang berdasarkan
prinsip-prinsip GCG dapat terwujud dan dengan peraturan ini mampu mendorong Insan
Perseroan untuk mencapai visi,misi dan tujuan Perseroan.
Implementasi Panduan GCG dilaksanakan secara konsisten dengan didukung
adanya laporan dari masing-masing unit kerja secara berkala mengenai implementasi
panduan dan dikaitkan dengan sistem reward and punishment yang dikembangkan oleh
Perseroan bagi satuan kerja maupun individu Karyawan. SPI melakukan pemantauan atas
tindak lanjut penerapan GCG di Perseroan dan memberikan usulan perubahan/revisi atas
Panduan Good Corporate Governance ini kepada Direksi dan tembusan kepada Dewan
Komisaris.
Perseroan memberikan kesempatan kepada Insan Perseroan
dan stakeholder lainnya untuk dapat menyampaikan laporan mengenai dugaan
pelanggaran terhadap Panduan Good Corporate Governance kepada satuan kerja atau tim
yang ditunjuk Perseroan melalui surat, kotak pengaduan atau media lainnya yang
disediakan oleh Perseroan untuk kepentingan pelaporan pelanggaran. Penyediaan media
tersebut dimaksudkan untuk menyampaikan dugaan pelanggaran terhadap Panduan Good
Corporate Governance dan bukan untuk menyampaikan keluhan pribadi pelapor.
Setiap identitas pelapor harus disebutkan secara jelas. Perseroan akan
memberikan perlindungan bagi pelapor. Perseroan mengembangkan sistem pelaporan
pelanggaran (Whistleblowing system).
Pengendalian Gratifikasi
PT Pegadaian (Persero) dalam setiap pelaksanaan kegiatan usahanya harus selalu
berpedoman pada prinsip-prinsip Good Corporate Governance yang salah satunya
menghindari praktik-praktik gratifikasi. Dalam kegiatan bisnis, pada umumnya
perusahaan tidak terlepas dari hubungan dan interaksi antara para pihak baik internal
maupun eksternal yang saling menjalin kerja sama yang harmonis, serasi
dan berkesinambungan dengan tidak melupakan etika dan prinsip-prinsip tata kelola
13
perusahaan yang baik. Dalam hubungan bisnis, terdapat praktik kegiatan kerja yang tidak
terhindarkan yaitu adanya penerimaan, pemberian, dan permintaan gratifikasi dari satu
pihak kepada pihak lainnya. Hal-hal yang terkait dengan penerimaan, pemberian, dan
permintaan gratifikasi dan tatacara/mekanisme pelaporannya di lingkungan Perusahaan
telah diatur dalam pedoman pengendalian Gratifikasi. Hal ini penting dibudayakan di
lingkungan Perusahaan sebagai suatu proses pembelajaran bagi insan Perusahaan dalam
mewujudkan Insan Perusahaan yang mempunyai harkat, martabat dan citra yang tinggi
dalam hubungan bisnis dengan para Stakeholder. Pengendalian Gratifikasi Perseroan ini
merupakan penjabaran dari undang-undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara
Nomor Per-01/MBU/2011 tanggal 1 Agustus 2011 tentang penerapan tata kelola
perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara,
Undang-undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Regulasi di bidang
Pasar Modal, Anggaran Dasar Perseroan, Visi dan Misi Perseroan serta nilai-nilai budaya
Perusahaan.
Pelaksanaan pengendalian gratifikasi yang baik membutuhkan check and
balance pada setiap proses bisnis di tiap level maupun fungsi, sehingga pengelolaan
Perseroan yang berdasarkan pedoman pengendalian gratifikasi dapat terwujud dan
dengan peraturan ini mampu mendorong Insan Perseroan untuk mencapai visi,misi dan
tujuan Perseroan. SPI melakukan pemantauan atas tindak lanjut penerapan pengendalian
gratifikasi di Perseroan dan memberikan usulan perubahan/revisi atas Pedoman
Gratifikasi kepada Direksi dan tembusan kepada Dewan Komisaris.
Perseroan memberikan kesempatan kepada Insan Perseroan
dan stakeholder lainnya untuk dapat menyampaikan laporan mengenai dugaan
pelanggaran terhadap Pedoman Pengendalian Gratifikasi kepada satuan kerja atau tim
yang ditunjuk Perseroan melalui surat, kotak pengaduan atau media lainnya yang
disediakan oleh Perseroan untuk kepentingan pelaporan pelanggaran. Penyediaan media
tersebut dimaksudkan untuk menyampaikan dugaan pelanggaran terhadap Pengendalian
Gratifikasi dan bukan untuk menyampaikan keluhan pribadi pelapor. Setiap identitas
14
pelapor harus disebutkan secara jelas. Perseroan akan memberikan perlindungan bagi
pelapor.
Implementasi Pengendalian Gratifikasi dilaksanakan secara konsisten dan bersifat
wajib dengan didukung adanya laporan dari masing-masing unit kerja mulai dari jajaran
Direksi sampai pegawai level terendah secara berkala. Implementasi pengendalian
gratifikasi dikaitkan dengan sistem reward dan punishment yang dikembangkan oleh
Perseroan bagi satuan kerja maupun individu Karyawan.
G. LAYANAN dan PRODUK RPEGADAIAN
1. Layanan Pegadaian
2. Produk Pegadaian
1.) Gadai konvensional
Kredit Cepat Aman (KCA) adalah kredit dengan sistem gadai yang diberikan
kepada semua golongan nasabah, baik untuk kebutuhan konsumtif maupun
kebutuhan produktif. KCA merupakan solusi terpercaya untuk mendapatkan
pinjaman secara mudah, cepat dan aman. Untuk mendapatkan kredit nasabah hanya
perlu membawa agunan berupa perhiasan emas dan barang berharga lainnya.
2.) Gadai Syari’ah
Pembiayaan RAHN dari Pegadaian Syariah adalah solusi tepat kebutuhan dana
cepat yang sesuai syariah. Cepat prosesnya, aman penyimpanannya. Jaminannya
15
barang perhiasan, barang elektronik atau kendaraan bermotor anda. Lima belas
menit dana pun cair
3.) Krasida
Kredit (pinjaman) angsuran bulanan yang diberikan kepada Usaha Mikro Kecil
dan Menengah (UMKM) untuk pengembangan usaha dengan sistem gadai.
KRASIDA merupakan solusi terpercaya untuk mendapatkan fasilitas kredit yang
cepat, mudah
4.) Kreasi
KREASI adalah Kredit dengan angsuran bulanan yang diberikan kepada Usaha
Mikro Kecil dan menengan (UMKM) untuk pengembangan usaha dengan sistem
Fidusia. Sistem Fidusia berarti agunan untuk pinjaman cukup dengan BPKB
sehingga kendaraan masih bisa digunakan untuk usaha. KREASI merupakan solusi
terpercaya untuk mendapatkan fasilitas kredit yang cepat, mudah dan murah.
5.) Amanah
Pembiayaan AMANAH dari Pegadaian Syariah adalah Pembiayaan berprinsip
syariah kepada pegawai negeri sipil dan karyawan swasta untuk memiliki motor
atau mobil dengan cara angsuran
6.) Arrrum
Pembiayaan ARRUM dari Pegadaian Syariah memudahkan para pengusaha kecil
untuk mendapatkan modal usaha dengan jaminan BPKB dan emas. Kendaraan tetap
pada pemiliknya sehingga dapat digunakan untuk mendukung usaha sehari-hari.
Maksimalkan daya guna kendaraan anda!
7.) Kredit Multi Guna
Kredit (pinjaman) angsuran bulanan dengan sistem FIDUSIA yang diperuntukkan
bagi pegawai atau karyawan suatu instansi yang telah memiliki penghasilan tetap.
Layanan KAGUM dapat diperoleh di perusahaan atau instansi yang telah menjalin
kerjasama dengan Pegadaian KAGUM dapat digunakan untuk membiayai berbagai
kegunaan seperti membangun dan merenovasi rumah, biaya sekolah, biaya
pengobatan, pernikahan dan lain sebagainya. KAGUM merupakan solusi
pembiayaan yang cepat dan tepat bagi karyawan
8.) Emas Mulia
16
Layanan penjualan Logam Mulia kepada masyarakat secara tunai atau angsuran
dengan proses cepat dan dalam jangka waktu yang fleksibel Logam Mulia bisa
menjadi alternative pilihan investasi yang aman untuk mewujudkan kebutuhan masa
mendatang seperti menunaikan Ibadah Haji, mempersiapkan Biaya Pendidikan Anak,
memiliki rumah idaman serta kendaraan pribadi.
Umum Kolektif Arisan
Logam
Mulia
Logam MULIA cap Antam atau
Pegadaian
Setiap anggota bebas memilih logam mulia
cap Antam atau Pegadaian
Logam MULIA cap Antam
atau Pegadaian
Jangka
Waktu
3/6/12/18/24/36
bulan
Setiap anggota bebas memilih 3/6/12/18/24/36
bulan, min. 6 orang
Sesuai dengan jumlah anggota minimal 6, maks. 36
orang orang
Uang Muka
Minimal 20% 10% 10% dan 15%
Pengambilan LM
Setelah lunas Setelah lunas masing-masing anggota
Satu keping per bulan, untuk
UM 10% dimulai setelah angsuran ke-2, untuk UM 15% dimulai setelah
angsuran ke-1
Akad
Pembiayaan Satu akad
Satu akad masing-masing
anggota
Satu akad
Biaya
Administrasi Rp. 50.000,-
Rp. 50.000,-
per anggota Rp. 50.000,-
8.) Kucica ( penerimaan uang )
Layanan pengiriman dan penerimaan uang dari dalam dan luar negeri dengan
biaya kompetitif yang bekerjasama dengan beberapa remiten berskala internasional.
KUCICA merupakan solusi terpercaya untuk kirim dan terima uang kapanpun dan
dimanapun secara instan,cepat dan aman
17
9.) Multi Pembayaran Online
Layanan pembayaran berbagai tagihan bulanan seperti Listrik, Telepon, PDAM
dan lain sebagainya secara online di outlet Pegadaian di seluruh Indonesia.
Merupakan solusi pembayaran cepat yang memberi kemudahan nasabah dalam
bertransaksi tanpa harus memiliki rekening di bank.
10.) Persewaan Gedung
Auditorium yang dikelola oleh Pegadaian untuk disewakan kepada masyarakat
luas guna keperluan berbagai kegiatan acara dan seremoni. Auditorium dengan
arsitektur Belanda yang dipadukan dengan interior elegan nan artistik serta
dilengkapi sarana dan prasarana yang memadai, dapat menjadi tempat ideal guna
mensukseskan setiap momen berharga anda.
11.) Jasa Serttifikasi Batu Mulia
Batu permata adalah aset berharga yang banyak diminati masyarakat untuk
koleksi maupun investasi. Namun tak semua orang bisa membedakan batu permata
secara ilmiah, baik dari jenis (spesies dan varitas), manipulasi warna dan kejernihan,
bahkan untuk batu sintetik sekalipun. Sehingga sering berakibat kerugian dan
kekecewaan setelah bertransaksi. Batu mulia alami terdiri atas 120 spesies dan
diturunkan menjadi lebih dari 500 varitas. Peralatan identifikasi gemologi pun
bersifat sangat ilmiah dan canggih sehingga membuat masyarakat awam sulit
mengakses ilmu gemologi dan akhirnya sering menjadi objek penipuan dalam bisnis
batu mulia. Pegadaian G-Lab menyediakan berbagai layanan professional untuk
sertifikasi keaslian dan identifikasi kualitas batu permata, dengan dukungan
gemologist dan peralatan gemologi berstandar internasional dari Gemological
Institute of America.
12.) Jasa Taksiran
Layanan kepada masyarakat yang ingin mengetahui karatase dan kualitas harta
perhiasan emas, berlian dan batu permata, baik untuk keperluan investasi ataupun
keperluan bisnis. Dengan biaya yang relatif ringan masyarakat dapat mengetahui
tentang karatase dan kualitas suatu barang berharga miliknya. Sehingga diharapkan
masyarakat tidak mengalami kebimbangan atas nilai pasti investasinya.
18
BAB III
PELAKSAAAN PPL
A. Pembekalan PPL
Pembekalan merupakan langkah awal sebelum pelaksanaan PPL. Pembekalan
bertujuan untuk memberi gambaran secara utuh, praktis dan global tentang
perjalanan PPL sejak permulaan sampai akhir pelaksanaan serta hal-hal penting
lainnya yang harus diselesaikan oleh peserta PPL
Pembekalan di laksanakan pada tanggal 18 Agustus 2014 bertempat di audit II
kampus 3 IAIN Walisongo Semarang. Dengan pembicara bapak Fathoni (dosen
FEBI) , bapak Khoirul Anwar (dosen FEBI) , bapak
B. Pelaksanaan PPL di Pegadaian
Secara umum usaha gadai adalah kegiatan menjaminkan barang- barang berharga
kepada kepada pihak tertentu, guna memperoleh sejumlah uang dan barang yang
dijaminkan akan ditebus kembali sesuai perjanjian antara nasabah dengan lembaga
gadai. Pegadaian terdiri dari dua macam, yaitu pegadaian konvensional dan
pegadaian syariah. Pegadaian adalah lembaga yang melakukan pembiayaan dengan
bentuk penyaluran kredit atas dasar hukum kredit.
Pelaksanaan PPL jatuh pada tanggal 20 Agustus sampai dengan 20 September
2014. Penyerahannya sendiri di laksanakan pada tanggal 20 Agustus dari Dosen
pembimbing yaitu bapak Taufik Hidayat kepada kepala Cabang Pegadaian Salatiga
yaitu bapak Algino. Pada hari tersebut kami dijelaskan bahwa tempat magang yang
akan kami tempati di bagi menjadi 2 peserta per tempat dan akan mengalami rotasi
setelah 2 minggu. Kami berempat akhhirnya sepakat untuk magang di Pegadaian
Cabang Selatan Salatiga dan Pegadaian Unit Utara Salatiga. Untuk pembagian
kelompok pertempatnya kami serahkan kepada bapak Algino selaku Kepala Cabang
Salatiga.
19
Tanggal 21 agustus 2014 kami menuju tempat magang yang berletak di Jl. Moh.
Yamin SH . No.08 . Dengan senyum ramah bapak kepala cabang menyambut kami
seperti kedatangan sebelum-sebelumnya. Setelah berbincang beberapa lama,
kamipun di pisah menjadi 2 kelompok , yaitu sebagai berikut : Kelompok pertama
Muji Sa’adah ( 112411125 ) dan Muslikhatun ( 112411126 ) dan untuk kelompok
kedua Nadhirotul Ulbab ( 112411127 ) dan Nisa’ Thoharoh ( 112411129 ) . Untuk
Penempatannya kelompok pertama di Pegadaian Unit Utara Salatiga dan kelompok
kedua di Pegadaian Cabang Selatan Salatiga .
Di masing-masing tempat kami belajar cara berkomunikasi yang ramah dengan
nasabah dan cara input data melalui FPKO ( Formulir Permintaan Kredit Online ) .
Karena pegadaian adalah usaha di bidang pelayanan , seluruh pegawai di tuntut
untuk bisa sabar saat menghadapi nasabah dengan berbagai karakter. Untuk transaksi
melalui FPKO sendiri masih baru di laksanakan pada sekitar awal tahun 2014 , guna
untuk mempermudah proses gadai yang awalnya manual, dan juga meminimalisir
beban gaji, karena dari keterangan yang kami dapat bahwa proses gadai manual
butuh banyak tenaga kerja. Transaksi yang cukup di minati oleh nasabah ialah Gadai
konvensionaal ( KCA ). Terbukti dari data nasabah yang kami dapat selama magang
TGL
PEN
CA
IRA
N
EMA
S
ELEK
TRO
JMLA
H U
AN
G
PER
PA
NJA
NG
AN
UA
NG
PEN
GA
MB
ILA
N
UA
NG
21 ags 22 22 0 Rp 50.350.000,00 23 Rp 53.820.000 21 Rp 53.350.000
22 39 27 2 Rp 91.160.000,00 26 Rp 52.270.000 24 Rp 54.980.000
23 19 17 2 Rp 70.750.000,00 14 Rp 28.150.000 26 Rp 33.550.000
25 51 55 6 Rp 158.410.000,00 44 Rp 123.930.000 24 Rp 66.180.000
26 28 25 3 Rp 64.880.000,00 49 Rp 84.150.000 19 Rp 26.070.000
27 35 26 9 Rp 59.400.000,00 34 Rp 60.890.000 27 Rp 40.180.000
28 34 30 4 Rp 82.480.000,00 33 Rp 55.220.000 21 Rp 53.690.000
29 31 25 6 Rp 56.800.000,00 34 Rp 69.760.000 19 Rp 38.020.000
30 17 15 2 Rp 40.250.000,00 17 Rp 21.670.000 17 Rp 27.350.000 01-Sep 53 46 7 Rp 320.310.000,00 53 Rp 97.310.000 29 Rp 55.790.000
20
2 44 39 5 Rp 95.450.000,00 45 Rp 98.350.000 26 Rp 29.480.000
3 24 21 3 Rp 131.710.000,00 40 Rp 58.890.000 34 Rp 135.400.000 4 33 29 4 Rp 150.660.000,00 46 Rp 54.840.000 39 Rp 68.350.000
5 23 17 6 Rp 44.640.000,00 35 Rp 103.210.000 49 Rp 136.890.000
6 25 19 6 Rp 73.190.000,00 41 Rp 117.010.000 32 Rp 70.350.000 8 27 24 3 Rp 54.600.000,00 88 Rp 300.170.000 34 Rp 66.850.000
9 29 26 3 Rp 50.040.000,00 54 Rp 136.440.000 26 Rp 36.150.000
10 36 33 3 Rp 62.500.000,00 44 Rp 77.020.000 30 Rp 35.840.000
11 38 35 3 Rp 81.280.000,00 35 Rp 69.330.000 30 Rp 46.260.000
12 36 32 4 Rp 79.230.000,00 40 Rp 78.320.000 30 Rp 57.450.000
13 52 49 3 Rp 57.340.000,00 26 Rp 78.540.000 19 Rp 33.960.000
15 34 33 1 Rp 99.630.000,00 77 Rp 160.260.000 33 Rp 72.450.000
16 32 30 2 Rp 302.130.000,00 46 Rp 177.000.000 26 Rp 61.000.000
17 59 55 4 Rp 152.000.000,00 41 Rp 79.000.000 31 Rp 50.800.000 18 34 32 2 Rp 74.840.000,00 21 Rp 65.310.000 26 Rp 71.610.000
19 41 40 1 Rp 110.570.000,00 30 Rp 68.950.000 32 Rp 67.500.000
20 33 29 4 Rp 56.370.000,00 25 Rp 47.170.000 24 Rp 38.130.000 Rp 2.670.970.000,00 Rp 2.416.980.000 Rp 1.527.630.000
Hari selanjutnya kami belajar cara menaksir emas, barang elektronik, dan barang
gudang. Untuk harga taksir dari masing-masing barang akan berbeda sesuai dengan
tipe dan merknya. Biasanya harga taksir yang di tawarkan untuk pinjaman sesuai
harga barang di pasarannya dengan rumus perhitungan
Go
lon
gan
U P
inja
man
Pem
bu
lata
n
PA
SM
/ 1
5h
ari
SM
Max
% T
ak
A 50000 - 500000 Rp 10.000,00 Rp 2.000,00 0.75% 6% 95%
B1 500000 - 1000000 Rp 50.000,00 Rp 8.000,00 1.2% 9.6% 92%
B2 1050000 - 2500000 Rp 50.000,00 Rp 15.000,00 1.2% 9.6% 92%
B3 2550000 - 5000000 Rp 50.000,00 Rp 25.000,00 1.2% 9.6% 92%
C1 5100000 - 10000000 Rp 100.000,00 Rp 40.000,00 1.2% 9.6% 92%
C2 10100000 - 15000000 Rp 100.000,00 Rp 60.000,00 1.2% 9.6% 92%
C3 15100000 - 20000000 Rp 100.000,00 Rp 80.000,00 1.2% 9.6% 92%
DK 20100000 - 250000000 Rp 100.000,00 Rp 100.000,00
1.04% 8.32%
93%
DG 20100000 - 250000000 Rp 100.000,00 Rp 100.000,00
1.15% 9.2%
75%
21
Kegiatan yang tidak kalah menariknya ialah brifing di setiap pagi harinya, doa bersama
dan pemimpin memotivasi para pegawai bekerja guna meningkatkan produktifitas perusahaan.
Pegawai yang mengabdikan diri di Cabang Selatan Salatiga terdiri dari pemimpin cabang + 3
karyawan tetap + 2 karyawan kontrak, sedangkan di Pegadaain Unit Utara Salatiga terdiri dari
pemimpin unit + 2 karyawan tetap + 1 karyawan kontrak. Masing-masing pegawai memiliki
tanggung jawab tersendiri , yaitu dengan pembagian kerja :
a. Pemimpin bertanggung jawab : mengawasi dan mengatur jalannya kegiatan transaksi
yang berlangsung , memberi sanksi kepada karyawan di bawahnya apaabila
melakukan kesalahan guna meningkatkan standarisasi SDM
b. Kasir bertanggung jawab : terhadap keluar dan masuknya dana perusahaan .
c. Penaksir bertanggung jawab : menaksir barang yang akan di gadai dan menentukan
harga barang gadai,
d. Penyimpan bertanggung jawab : menyimpan barang gadai dengan sebaik munkin agar
tidak terjadi kerusakan dan kehilangan selama jangka waktu gadai.
Kami mendapat monitoring dari dosen pembimbing setelah magang selama kurang lebih
2 minggu, yaitu tepatnya tanggal 9 September 2014. Inti dari monitoring beliau kepada kami
untuk segera melaksanakan persyaratan magang dari instansi terkait, yaitu melakukan per
individu minimal satu transaksi yang ada dalam pegadaian guna memahami gadai secara riilnya.
Dengan minimal transaksi Rp. 500.000,- yakni maksimal pinjaman golongan A. Kami berempat
sepakat untuk melakukan transaksi Gadai KCA yang banyak diminati oleh masyarakat sekitar.
Kegiatan PPL di akhiri pada tanggal 20 September 2014, setelah sebelumnya pada
tanggal 19 Sepetember 2014 di lakukan Penarikan peserta PPL dari instansi terkait.
22
BAB IV
ANALISIS
Pegadaian adalah tempat terjadinya proses gadai guna memperoleh sejumlah uang dan
barang yang dijaminkan akan ditebus kembali sesuai perjanjian antara nasabah dengan lembaga
gadai. Bertepatan dengan ulang tahunnya yang ke-111, Minggu (1/4), BUMN yang bergerak di
jasa keuangan Pegadaian menandatangani perubahan bentuk usaha dari Perusahaan Umum
(Perum) menjadi Perseroan Terbatas (PT).
Perubahan usaha tersebut menjanjikan BUMN tersebut akan semakin mendasarkan
kinerjanya dengan sehat namun tetap berpihak pada rakyat kecil. Perubahan bentuk badan
hukum menjadi perseroan ini dilakukan dalam rangka untuk meningkatkan efisiensi dan
efektivitas penyelenggaraan penyaluran pinjaman kepada masyarakat dan mulai sekarang segala
hak dan kewajiban hukum Perum Pegadaian kepada nasabah telah beralih ke PT Pegadaian.
Perubahan status Pegadaian sendiri merupakan implementasi dari PP no 51 tahun 2011
yang dikeluarkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 13 Desember 2011. Perubahan
tersebut menjadi perubahan kesekian kalinya yang dialami perusahaan tersebut setelah
sebelumnya bernama Bank van Leaning pada zaman Belanda, pada tahun 1961 berubah menjadi
perusahaan negara, pada 1969 berubah menjadi perusahaan jawatan, kemudian pada 1990
menjadi perum. Ref:GA/X-12/media indonesia
Proses gadai yang terjadi akan memiliki masa jatuh tempo maksimal 120 hari dan barang
yang di gadai akan menjadi tanggung jawab instansi setelah proses gadai sah dilaksanakan.
Bunga yang di kenakan ialah 1,2 % per 15 hari. Barang yang di gadai dapat diambil sebelum
masa jatuh tempo dengan membayar jumlah uang yang dipinjam beserta bunganya. Proses gadai
juga dapat diperpanjang masa jatuh temponya dengan membayar total bunga yang sudah
berjalan selama masa periode lalu. Namun apabila setelah jatuh tempo barang masih juga belum
ditebus atau diperpanjang masa jatuh temponya, maka barang tersebut secara otomatis akan di
lelang dengan pajak lelang sebesar 1% dari harga jual. Dan kelebihan dari harga jual lelang
setelah dikurangi pajak lelang akan di kembalikan kepada nasabah yang bersangkutan, namun
barang yang digadai dapat juga di ambil apabila belum terjual dengan ketentuan ditambah pajak
23
lelang. Di bawah ini adalah presentase bunga yang akan di kenakan sampai dengan masa jatuh
temponya.
120 hari (Full ) Misal gol. A full 6% Misal gol. B full 9.6 %
105 hari 5.25 % 8.4 %
90 hari 4.5 % 7.2 %
75 hari 3.75 % 6%
60 hari 3% 4.8 %
45 hari 2.25 % 3.6 %
30 hari 1.5 % 2.4 %
15 hari 0.75 % 1.2 %
Proses taksir dari masing-masing barang dilakukan oleh pegawai bagian taksir. Dengan
perhitungan sebagai berikut :
Go
lon
gan
U P
inja
man
Pem
bu
lata
n
PA
SM
/ 1
5h
ari
SM
Max
% T
ak
A 50000 - 500000 Rp 10.000,00 Rp 2.000,00 0.75% 6% 95%
B1 500000 - 1000000 Rp 50.000,00 Rp 8.000,00 1.2% 9.6% 92%
B2 1050000 - 2500000 Rp 50.000,00 Rp 15.000,00 1.2% 9.6% 92%
B3 2550000 - 5000000 Rp 50.000,00 Rp 25.000,00 1.2% 9.6% 92%
C1 5100000 - 10000000 Rp 100.000,00 Rp 40.000,00 1.2% 9.6% 92% C2 10100000 - 15000000 Rp 100.000,00 Rp 60.000,00 1.2% 9.6% 92%
C3 15100000 - 20000000 Rp 100.000,00 Rp 80.000,00 1.2% 9.6% 92%
DK 20100000 - 250000000 Rp 100.000,00 Rp 100.000,00
1.04% 8.32%
93%
DG 20100000 - 250000000 Rp 100.000,00 Rp 100.000,00
1.15% 9.2%
75%
Untuk manajerial SDM nya pemimpin melakukan brifing setiap paginya dan
monitoring ke setiap bagian pegawai untuk mengawasi dan memberi arahan. Untuk kerja
timnya kedua pegadaian memiliki komunikasi yang baik dan solidaritas yang tinggi.
Pengelolaan nya sendiri menggunakan Penerapan GCG pada Perseroan diharapkan dapat
memacu perkembangan bisnis, akuntabilitas serta mewujudkan nilai pemegang saham
dalam jangka panjang tanpa mengabaikan kepentingan stakeholders lainnya.
24
implementasi panduannya dan dikaitkan dengan sistem reward and punishment yang
dikembangkan oleh Perseroan bagi satuan kerja maupun individu Karyawan. SPI
melakukan pemantauan atas tindak lanjut penerapan GCG di Perseroan dan memberikan
usulan perubahan/revisi atas Panduan Good Corporate Governance ini kepada Direksi
dan tembusan kepada Dewan.
Pemasarannya sendiri menggunakan strategi sebagai berikut :
a) Melakukan program pemasaran yang efektif baik untuk usaha gadai, usaha syari’ah
maupun usaha lain secara terintegrasi
b) Elaksanakan program pemasaran secara terencana dan terukur dengan konsep yang
dirumuskan secara tepat serta pelaksanaan nya yang dilaksanakan secara teliti,
c) Melakukan program pemasaran yang dapat membangun image PT. Pegadaian
sebagai entitas yang kompeten
d) Pelayanan prima dengan tema “ Terus Berbakti untuk Nrgri “melalui pendekatan
speed, privacy, dan convenience
e) Membuat standar manual guedeline program-program pemasaran yang terintegrasi,
f) Melaksanakan dan menyempurnakan program-program pemasaran yang terintegrasi
g) melaksanakan dan menyempurnakan program pegadaian peduli secara berkelanjutan
h) penambahan evaluasi ats UPC / UPS yang kurang berkembang, serta akselerasi
peningkatan produk non gadai lainnya
i) optimalisasi taksiran barang jaminan terutama terhadap barang jaminan emas
j) melakukan diversifikasiproduk dan peningkatan kualitas sesuai dengan kebutuhan
pasar
segmentasi dan terget pasar dibagi berdasarkan profesi seperti: petani, pelayan,
industri, pedagang, dan lainnya.
Laporan keuangannya adalah sebagai berikut :
a. Laba bersih perusahaan Tahun 2013 sebesar 1,9 Triliun rupiah
b. Aset perusahaan Tahun 2013 mencapai 33,47 Triliun rupiah
25
Tingkat kesehatan perusahaan berdasarkan Evaluasi Tingkat Kesehatan
Perusahaan dan Entitas Anak menunjukkan kondisi “SEHAT” kategori “AAA”
denganskor 99,44.
Lokasi yang di pilih perusahaan tersebut sangat strategis dekat dengan perkotaan.
Jadi tidak heran apabila ramai pengunjung. Dan nasabah yang datang tidak hanya dari
kalangan tertentu, namun semua kalangan baik itu kalangan nasabah dengan pinjaman
standar sampai dengan nasabah dengan pinjaman diatas rata-rata. Pegadaian di wilayah
tersebut termasuk dalam pegadaian yaang maju karena jumlah nasabahnya yang banyak.
Sesuai dengan data nasabah yang kami sebutkan pada BAB II di atas.
Pegadaian sebagai lembaga perkreditan milik pemerintah tentunya mempunyai
kelebihan maupun kekurangan dibandingkan dengan bank. Adapun kelebihan-kelebihan
tersebut antara lain:
1. Persyaratan ringan dan mudah;
2. Prosedurnya sederhana;
3. Tidak perlu membuka rekening seperti tabungan, deposito ataupun giro;
4. Suatu saat uang dibutuhkan, saat itu juga uang dapat diperoleh;
5. Keanekaragaman barang yang dapat dijadikan jaminan;
6. Angsuran ringan karena tidak ditentukan besarnya, sehingga dapat diangsur sesuai
kemampuan;
7. Penetapan bunga dengan sistem bunga menurun. Jadi bunga dibebankan atas dasar
sisa pinjaman;
8. Apabila telah jatuh tempo pinjamannya dan hutang pokok belum dapat dibayar, maka
jangka waktu pinjaman dapat diperpanjang, dengan membayar bunga lebih dahulu;
9. Memperoleh tenggang waktu pelunasan 5 hari setelah jatuh tempo tanpa dibebani
bunga (masa tunggu lelang).
26
Adapun kelemahan Pegadaian yaitu:
1. Sewa modal Pegadaian relatif lebih tinggi dari tingkat suku bunga perbankan;
2. Harus ada jaminan berupa barang bergerak yang mempunyai nilai;
3. Barang bergerak yang digadaikan harus diserahkan ke Pegadaian, sehingga barang
tersebut tidak dapat dimanfaatkan selama digadaikan; dan
4. Jumlah kredit gadai yang dapat diberikan masih terbatas.
27
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Setelah melalui Perubahan bentuk badan hukum menjadi perseroan ini dilakukan
dalam rangka untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan penyaluran
pinjaman kepada masyarakat dan mulai sekarang segala hak dan kewajiban hukum
Perum Pegadaian kepada nasabah telah beralih ke PT Pegadaian.
Dari PPL kami di Pegadaian Cabang Selatan dan Pegadaian Unit Utara Salatiga
dapat disimpulkan bahwa perusahaan tersebut menggunakan sistem kerja tim yang
berkualitas dan suasana kerja yang kondusif. Di sana juga terdapat sarana dan prasarana
yang memadai dan Tenaga kerja kerja yang kompeten dibidangnya sebagai pendukung
produktifitas perusahaan. Dan pemasarannya pun cukup baik karena mampu menarik
minat nasabah untuk melakukan gadai. Dengan nasabah rata-rata di atas golongan A.
B. SARAN dan KRITIK
Puji syukur kepada Allah SWT, sehingga kami mampu menyelesaikan laporan
PPL ini. Sebagai bahan untuk laporan praktek pengalaman lapangan agar memenuhi
persyaratan sebagai mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. kami mengakui
bahwa dalam penulisan laporan ini, masih jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan
kemampuan kami, namun kekurangan ini semoga menjadikan pengalaman pada diri
kami agar lebih giat dalam menempuh kegiatan-kegiatan yang akan datang.
Sebagai kata penutup semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kami sebagai
penyusun khususnya dan mahasiswa pada umumnya sebagai masukan dan bahan
praktekan yang sifatnya membangun demi terselenggaranya PPL yang lebih baik lagi di
masa mendatang.
28
Terlampir : Dokumentasi PPL
Bersama semua pegawai di Pegadaian Cabang Salatiga Selatan
Bersama semua pegawai di Pegadaian Unit Salatiga Utara
29
Muslikhatun sedang melakukan input data FPKO di Pegadaian Unit Salatiga Utara